TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-
2) Tanda hegar
vulva.
C. Dugaan hamil
haid). Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir,
perubahan ini akan kembali seperti keadan sebelum hamil setelah proses
1) Uterus
bahkan dapat mencapai 20l atau lebih dengan berat rata-rata 1100 g.
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah
(produksi serabut otot dan dan jaringan fibrolastatis yang baru) dan
uterus sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu sebesar telur
angsa. Pada saat inilah fundus sudah dapat diraba dari luar atas
simpisis.
2) Serviks
Satu bulan setelah konsepsi servik akan menjadi lebih lunak dan
3) Ovarium
folikel baru juga di tunda. Hanya satu korpus luteum yang bisa
jelas pada kulit dan otot-otot di perinium dan vulva, sehingga pada
acidopphilus.
5) Kulit
dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada
sebelumnya.
gravidarum. Selain itu pada aerola dan daerah genitalia juga akan
6) Payudara
payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama
pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu. Pada bulan yang
7) Perubahaan metabolik
ke jantung.
bernafas lebih dalam 20-25% dari biasanya. Rasa sesak nafas yang
sangat cepat akan membuat ibu hamil merasa lelah, hal ini
pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
dalam diri ibu hamil ( internal ) dan dapat juga berasal dari faktor luar
dalam diri ibu cepat berubah latar belakang kepribadian ibu dan
jumpai pada calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, tidak
mau berbagi dengan orang lain atau tidak seimbang antara prilaku dan
dan sering pusing. Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman
sering murung. Sedangkan psikologis yang berasal dari luar diri ibu
dapat berupa pengalam ibu misalnya ibu mengalami masa anak – anak
Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang proses kehamilan atau
Gangguan emosi baik berupa stres atau depresi yang di alami pada
B. Dukungan keluarga
C. Dukungan suami
anaknya.
1) Dukungan emosi
2) Dukungan instrumental
3) Dukungan informasi
4) Dukungan penilaian
A. Perdarahan pervaginam
KET, mola hidatidosa), pada trimester II dan III bisa terjadi perdarahan
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
C. Pandangan kabur.
Nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini
muka dan tangan, tidak hilang dengan beristirahat dan disetai dengan
keluahan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia,
bisa merasakan gerakan janinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakanya
akan melemah, bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode
3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika makan dan minum dengan baik (Dainty, Dkk 2016)
A. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
sebaiknya tidak berada di tempat – tempat yang tidak terlalu ramai dan
B. Nutrisi
daging sapi atau dua buah apel dalam menu sehari. Selanjutnya
enam porsi, sayuran tiga mangkuk, buah empat potong, susu dua
konsumsi 100 gr atau satu potong besar/ hari. Buah – buahan yang
susu empat sendok makan, telur satu butir, daging satu potong
sedang, ikan satu potong sedang, tahu satu potong sedang, gula
pasir tiga sendok makn, lemak minyak tigga sendok teh, roti dua
iris.
dalam makanan. Air, baik air minum, jus atau makanan yang
pantangannya.
sendok makan, telur dua butir, daginng satu potong sedang, ayam
satu potong besar, ikan satu potong besar, tempe tiga potong
sedang, tahu tiga potong sedang, gula pasir lima sendok makan,
lemak atau minyak lima sendok teh, roti empat iris, biskuit enam
keping.
1) Hindari makan daging atau ayam mentah dan setengah matang, cuci
bahan tersebut.
2) Hindari ikan mentah seperti sushi
produk peternakan.
5) Masak makanan siap saji atau hasil ternak siap makan sampai
6) Jangan minum susu sapi, kambing atau biri – biri yang tidak di
basteurisasi.
D. Personal hygiene
seorang ibu hamil. Personal hygiene yang buruk dapat berdampak pada
1) Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal
2x sehari.
E. Pakaian
payudara.
untuk puggung dan postur tubuh dan dapat mengurangi tekanan pada
kaki.
F. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III
kurangi.
G. Seksual
hamil.
1) Melakukan latihan atau senam hamil agar otot – otot tidak kaku
tempat tidur.
1) Pengertian
2) Keuntungan
a. Melenturkan otot
b. Memberikan kesegaran
c. Cukup berlatih
d. Pakaian senam
e. Makanan
a. Yoga
saat mengedan. Selain itu gerakan yoga yang lambat juga dapat
b. Tidur
lebih 8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam. Umumnya ibu
c. Mendengarkan musik
janin.
e. Pijat
2014).
(Sarwono 2014).
normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi
bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
di harapkan.
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan Ante Natal Care (ANC)
(Syaifudin, 2010).
care oleh WHO di tetapkan 4 kali dalam kunjungan ibu hamil dalam
c. Satu kali kunjungan ketiga dan keempat (K3 dan K4) selam trimester
komlikasi.
7. Mementau peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
tindakan selanjutnya.
dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
transportasi dan biaya untuk merujuk bila tiba – tiba terjadi keadaan
antara 9 sampai 13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang
(kg)
tahun 2012.
(HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal
dalam HPHT.
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40
baru press.
a. lohson
Untuk mencegah anemia gizi besi setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet
minggu ke-4.
penyakit tetanus
6. Pemeriksaan Hb
pertama dan minggu ke 28, bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan
ambil spesimen darah vena kurang dari 2 cc, apabila hasil test positif
manusia.
1. Kesehatan ibu.
persalinan.
HIV.
9. KB pasca persalinan.
2.2 KPD
2.2.1 Pengertian
terdapat tanda-tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi
inpartu.
(Manuaba, 2009).
ketuban sampai awitan persalinan yaitu interval periode laten yang dapat
terjadi kapan saja dari 1-12 jam atau lebih. Insiden KPD banyak terjadi
a. Serviks inkompeten
b. Faktor keturunan
d. overdistensi uterus
hamil
j. usia ibu yang lebih tua mungkin menyebabkan ketuban kurang kuat
l. paritas
m. anemia
a. Usia
ibu adalah antara umur 20-35 tahun. Di bawah atau di atas usia tersebut
c. Paritas
Paritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dari anak
wanita yang baru pertama kali melahirkan dimana janin mancapai usia
2008).
d. Anemia
anemia. Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil
berat.
e. Perilaku Merokok
seperti kehamilan ektopik, ketuban pecah dini, dan resiko lahir mati
f. Riwayat KPD
otot-otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah,
sehingga sedikit membuka ditengah-tengah kehamilan karena tidak
mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga
amniosintesis
2) Gemeli
2002).
berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih
merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah.
Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi
sampai kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang
untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut
(Manuaba, 2009).
2.2.5 Diagnosis
benar sudah pecah atau belum. Apalagi bila pembukaan kanalis servikal
belum ada atau kecil. Penegakkan diagnosis KPD dapat dilakukan dengan
vagina.
servikalis.
plasenta serta jumlah air ketuban. Pemeriksaan air ketuban dengan tes
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Tes lakmus (tes nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah menjadi
dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban
b. partus prematur,
dini yaitu
c. resiko infeksi baik pada ibu maupun janin, dimana resiko infeksi
2.2.8 Penatalaksanaan
adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin dan adanya tanda-tanda
meliputi :
a. Konserpatif
4) Jika usia kehamilan 32-27 minggu, belum in partu, tidak ada infeksi,
5) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi,
24 jam.
6) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan
lakukan induksi.
uterin).
b. Aktif
persalinan diakhiri.
3) Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi.
yang sehat.
2.3 Persalinan
1. Definisi Persalinan
(Siwi, 2015)
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. (Kuswanti
a. Persalinan Spontan
yang berasal dari kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
b. Persalinan Buatan
c. Persalinan Anjuran
Persalinan anjuran, yaitu bila bayi sudah cukup besar untuk hidup
2014).
a. Partus Immaturus
b. Partus Prematurus
Yaitu partus atau persalinan dari konsepsi yang dapat hidup tetapi
belum aterm (cukup bulan) dengan berat badan janin antar 1000-2500
Yaitu partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan
yang diperkirakan.
a) Estrogen
Berfungsi untuk menurunkan sensitivitas otot rahim serta
b) Progesteron
5. Tanda–Tanda Persalinan
Secara umum tanda awal bawa ibu hamil akan melahirkan adalah
Selama 9 bulan masa gestasi bayi aman melayang dalam cairan amnion.
Keluarnya air – air dan jumlah nya cukup banyak, berasal dari ketuban
d. Pembukaan Serviks
berkembang, Tanda ini tidak dirasakan oleh pasien tetapi dapat diketahui
uterus hampir sama besar dengan kontraksi bagian atas, karena itu dilatasi
serviks tidak terjadi dan nyeri karena kontraksi uterus sering dirasakan pada
panggul bawah dan tidak menyebabkan nyeri dari pinggang sampai ke perut
bagian bawah, lama kontraksi pendek dan tidak begitu kuat, bila dibawa
malam hari tetapi frekuensi dan intensitasnya tidak meningkat dari waktu
a. Terjadinya Lightening
disebabkan oleh:
4) Durasinya pendek
pemeriksaan dalam dapat dinilai juga tentang kepala bayi apakah sudah
memutar atau belum, sampai mana putaran tersebut karena kondisi ini akan
setiap kali ibu merasakan mules, dan pada perut ibu teraba mules (Siwi,
2015)
c. Passanger
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin. ukuran kepala janin
lebih lebar dari pada bagian bahu kurang lebih seperempat dari panjang
ibu
d. Psikis Ibu
persalinan
e. Penolong
janin yang bisa di palpasi di atas simfisis pubis (ditentukan kepala janin
yang bisa di palpasi oleh jumlah jari yang bisa di tempatkan di bagian
b. 4/5 jika sebagian 1/5 bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas
panggul
c. 3/5 jika sebagian 2/5 bagian terbawah janin telah memasuki rongga
panggul
d. 2/5 jika sebagian dari bagian terbawah janin masih berada di atas
sympisis dan 3/5 bagian telah turun melewati bidang tengah rongga
e. 1/5 jika hanya satu dari lima jari masih dapat teraba bagian terbawah
janin yang berada diatas symfisis dan 4/5 bagian telah masuk rongga
panggul
f. 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan
luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk kedalam rongga
panggul
Pemeriksaan Keterangan
Dalam
(Prawirohardjo, 2009)
Tabel 2.7 Penurunan Kepala Janin Sesuai Sistem Perlimaan
mudah di gerakan
5/5
3/5
2/5
Hodge IV Di perineum
0/5
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
menjadi 4cm
mendorong janin hingga keluar. Pada kala II ini memiliki ciri khas :
sekali
2) Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris
4) Anus membuka
Pada saat terjadi his kepala janin mulai terlihat, vulva membuka
rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi
menit plasenta terlepas dan terdorong dalam vagina dan akan lahir
biasanya disertai dengan pengeluaran darah kira- kira 100 – 200. (Siwi,
2015)
a) Fase Pelepasan
(1)Schultz
(2)Duncan
(1) Strastman
Tegangkan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila tali pusat
terlepas
a) Semburan darah
TFU akan naik, hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan plasenta
2 jam setelah proses tersebut. Observasi yang harus dilakukan pada kala
IV yaitu;
1) Tingkat kesadaran
2) Pemeriksaan TTV
3) Kontraksi uterus
kedua hormone ini terjadi kira – kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai.
a. Estrogen
b. Progesteron
a. Kala I
normal.
menolong.
b. Kala II
yang kuat dan kebingungan mengenai apa yang harus dilakukan. Untuk
c. Kala III
Sesudah bayi lahir, akan ada masa tenang yang singkat, kemudian
d. Kala IV
Saat-saat ini adalah saat jatuh cinta dan merupakan tahapan yang
merasakan bahagia, lega, atau bahkan euforia dengan bayi dan rasa
terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu. Sebaliknya ibu
bahwa dia tidak lagi dalam persalinan, keadaan tidak hamil dan sudah
a. Akses intravena
diambil dengan pertimbangan sebagai jalur obat, cairan, atau darah untuk
Selain mengurangi ketegangan dan rasa nyeri, posisi tertentu justru akan
pasien masih berada dalam awal kala I, ambulasi dengan berjalan seperti
tidak nyaman, hal ini terjadi karena pasien tidak tahu mengenai caranya
d. Kebersihan Tubuh
tubuh pasien ialah saat tidak ada his, bidan atau perawat dapat membantu
kecil, ganti kain pengalas bokong jika sudah basah oleh darah atau air
ketuban.
e. Istirahat
f. Kehadiran Pendamping
Informasi dan kepastian hasil yang aman bagi pasien dan bayinya
selanjutnya.
antara lain :
1) Pengaturan posisi
2) Latihan relaksasi
otot kontraksi
4) Latihan bernafas
11) Pengipasan
setempat.
Bidan mengenali secara tepat tanda – tanda gawat janin pada kala
vagina.
cairan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering
periksa dalam.
6) Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang
memakai sarung tangan DTT atau steril) dan letakkan di partus set/
wadah DTT atau steril (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik).
10) Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi
160x/menit).
baik dan bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya.
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan
untuk meneran :
posisi yang nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
bayi, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
cm,
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi
dangkal
20) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses
kelahiran bayi :
b) Jika tali pusat melilit leher sec ara kuat, klem tali pusat di dua
21) Setelah kepala lahir, tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar selesai, pegang kepala
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan ke bawah kearah perineum
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
berkontraksi baik
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
menyuntikkan oksitosin).
30) Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir, pegang tali pusat
dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian jari
telunjuk dan jari tengah tangan lain menjepit tali pusat dan geser
hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi. Klem tali pusat pada titik
terrsebut kemudian tahan klem ini pada posisinya, gunakan jari
telunjuk dan tengah tangan lain untuk mendorong isi tali pusat ke
arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal
tali pusat diantara dua klem. Ikat tali pusat dengan benang
tersebut dan ikat tali pusat dengan simbol kunci pada sisi lainnya.
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan
33) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu, di tepi atas
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
putting susu.
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dilahirkan.
pusat:
kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk
39) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian maternal maupun fetal dan
larutan klorin 0,5%, bilas tangan tersebut dengan air DTT dan
perdarahan pervaginam.
46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahawa bayi bernafas dengan
Rujukan
kembali kontak kulit ibu dan bayi dan hangatkan ibu dan bayi
48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
dekontaminasi.
sesuai
50) Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dnegan
54) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dan bersih
55) Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik pada
bayi
56) Dalam satu jam pertama beri salep/tetes mata profilaksis infeksi,
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
2.3.1 Partograf
A. Pengertian
kedokteran).(JNPK-KR ,2008)
bayinya mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu juga
persalinan lama.
kelahiran.
penyulit.
kedokteran).
bayinya mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu
2. Kondisi janin.
3. Kemajuan persalinan.
5. Kontraksi uterus.
7. Kondisi ibu.
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secara
4 jam.
nilai ulang kesehatan dan kondisi aktual ibu dan bayinya. Bila tidak
kontraksi.
ketuban.
bagian pemeriksaan fisik dalam bab ini, nilai dan catat denyut
tidak terputus.
mekonium.
(denyut jantung janin <100 atau >180 kali per menit), segera
bersentuhan.
dipisahkan.
D. Kemajuan persalinan
1. Pembukaan serviks
(tidak terputus).
atau lebih sering jika ada tanda – tanda penyulit, nilai dan
pemeriksaan dilakukan.
c. Kontraksi uterus
5. Oksitosin
setiap 30 menit.
waktunya.
B. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
persalinan. Beri tanda titik (.) pada kolom waktu yang sesuai.
C. Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase
yang sesuai.
D. Nilai dan catat suhu tubuh ibu setiap 2 jam, catat dalam kotak
yang sesuai.
hal – hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta
1. Data dasar
2. Kala I
3. Kala II
4. Kala III
6. Kala IV
1. Data dasar
saat merujuk. Isi data pada masing – masing tempat yang telah
2. Kala I
4. Kala III
Informasi tentang bayi baru lahir terdiri atas berat dan panjang
dan hasilnya.
6. Kala IV
Cara pengisian
Berbeda dengan halaman depan yang harus diisi pada akhir setiap
2.3.1 Pengertian
Masa nifas dimulai setelah lahir plasenta dan berakhir ketika alat-
Secara garis besar terdapat tiga proses penting dimasa nifas, yaitu
sebagai berikut :
Rahim adalah tubuh yang spesifik dan unik karena dapat mengecil
Pada wanita yang tidak hamil, berat rahim sekitar 30 gram dengan
yang melintang kanan, kiri, dan transversal. Diantara otot-otot itu ada
pembuluh darah yang mengalir darah keplasenta. Setelah plasenta
berat rahim menjadi sekitar 1.000 gram dan dapat diraba kira-kira
sekitar 300 gram dan tidak dapat diraba lagi (Seleha, 2009).
gram. Pada saat ini dianggap bahwa masa nifas suda selesai. Namun,
pemulihan 3 bulan ini, bukan hanya rahim saja yang kembali normal,
Selama hamil, darah ibu relatif lebih encer, karena cairan darah ibu
cairan darah kembali normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3
keluar 2-3 hari setelah melahirkan. Namun, hal yang luar biasa adalah
untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi dan antibodi pembunuh
juga menimbulkan masalah bagi kesehatan ibu. Oleh karena dalam masa
bayi sehari-hari.
Masa segera plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
suhu.
tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
dengan baik.
bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah
uteri
menjadi ibu
lahir
mencegah hipotermia
bau.
melahirkan.
bayinya
secara dini.
Salemba Medika.
paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir dan untuk mencegah deteksi dini menangani masalah-
Tujuan
lahir
2. Kunjungan II
Tujuan
ada bau
istirahat
tanda-tanda penyulit
sehari-hari.
3. Kunjungan III
4. Kunjungan IV
alami
1. Uterus
kedalam rongga pelvis dan tidak dapat diraba lagi dari luar,
(gr) melekat
palsenta
(cm)
lahir pusat
partum dapat
2 minggu Tak teraba diatas 350 3-4
dilalui 2 jari
simpisis
akhir minggu
6 minggu Bertambah kecil 50-60 1-2
pertama dapat
jari
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada
laserasi plasenta.
2. Serviks
3. Vagina
2009)
4. Payudara
sehingga timbul rasa hangat dan rasa sakit. sel-sel acini yang
sering kali cepat lapar stelah melahirkan dan siap makan pada
lapar.
b. Motilitas
c. Pengosongan usus
Buang air besar secara spontan akan tertunda selam 2-3 hari
a. Sistem urinarius
hemoragi.
a. Suhu badan
kelelahan.
b. Nadi
c. Tekanan darah
d. Penafasan
suhu tubuh dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal
maka pernafasan akan mengikutinya, kecuali ada gangguan
a. Volume darah
b. Curah jantung
ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan
harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak
berikut :
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
1) Ambulasi
2) Eliminasi
setelah hari kedua postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB,
maka perlu diberi obat pencahar per oral atau rektal. Jika setelah
3) Personal higiene
2013).
disetrika
d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelu
(Seleha, 2009).
yang berlebihan.
perdarahan.
c) Menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat
5) Aktivitas seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
nifas. Untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang beberapa hal
berikut :
normal, karena hal ini akan membuat ibu merasa lebih kuat dan
sangat membantu.
sebanyak 10 kali.
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas
Periode ini diekspresikan oleh Reva Rubin yang terjadi pada tiga tahap :
A. Taking in period
Tahap terjadi 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasif dan
2009).
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif, sehingga
C. Letting go period
Dialami setelah tiba ibu dan bayi tiba dirumah. Ibu mulai
Hal-hal yang harus dapat dipenuhi selama masa nifas adalah sebagai berikut :
1. Fisik
Istirahat, memakan makanan yang bergizi, sering menghirup udara segar,
2. Psikologi
3. Sosial
semakin banyak susu yang dihasilkan. Pada proses laktasi terdapat dia
reflek yang berperan, yaitu reflek prolaktin dan reflek aliran yang timbul
1. Reflek prolaktin
setelah bayi lahir. Pada umumnya bila terdapat perdarahan yang lebih
sesak nafas, setra tekanan darah <90 mmHg dan nadi >100 x/menit),
1. Penanganan
a. Ketahui dengan pasti kondisi ibu nifas sejak awal (saat masuk).
perdarahan postpartum).
c. Lakukan observasi ketat pada 2 jam pertama postpartum (di
f. Atasi syok.
(Syaifudin, 2010).
1. Penanganan
Penananan yang diberikan pada infeksi ifas adalah:
c. Memperhatikan diet.
e. Bila ada abses, jaga supaya nanah tidak masuk dalam rongga
perineum.
1. Penanganan
f. Kateterisasi urin.
g. Jika jumlah urin <30 ml/jam maka infus cairan dipertahankan
paru.
j. Observasi TTV.
D. Bendungan payudara
(Syaifudin,2010).
1. Penanganan
a. Pemberian analgesik.
malas menyusu.
dahulu.
Gravidarum
1. Pencegahan
payudara.
f. Istirahat
F. Tromboflebitis
a. Tirah baring.
d. Kompres panans
e. Stoking elastis
G. Depresi postpartum
2. Pencegahan
Beberapa intervensi berikut dapat membantu seorang wanita
A. Subinvolusi uterus
1.4.1. Pengertian
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran sert
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
37-42 minggu dan berat badannya 2.500 - 4.0000 gram (Dewi, 2013).
2009).
cukup
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna
16. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik
dengan baik
19. Genitalia
a. Pada laki-laki kemtangaan ditandai dengan testis yang berbeda
Tabel 2.9
Tanda APGAR
(denyut jantung)
(aktivitas) menangis
(pernapasan) teratur
Sumber : Vivian, Nanny Lia Dewi. 2013, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita,
Interpretasi :
mengurut tali pusat kearah ibu dan memasang klem ke-2 cmdari
klem.
simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan simpul mati.
kepada ibu.
dengan tubuh basah karena air ketuban atau aliran udara melalui
cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2.500 gram dan
f. Bayi yang baru lahir sangat membutuhkan vit.K karna bayi baru
1.4.4. IMD
menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi dan mencegah infekesi
ikterus bayi baru lahir. Bagi ibu IMD dapat mengoptimalkan pengeluaran
tangan bayi yag bau cairan amnion pada tangan bayi akan membantu
bayi mencari putting ibu. Dengan waktu yang diberikan, bayi akan mulai
menendang dan bergerak menuju putting. Bayi yang siap menyusu akan
menyusui bayinya dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. ASI
yang dibutuhkan oleh bayi baru lahir. Kolostrum memiliki zat gizi yang
membersihkan usus bayi. Kita tidak perlu meberi teh atau minuman
dapat memeberikan beberapa tetets ASI pada bibir bayi dan puting ibu
tanpa tambahan makanan lain kecuali obat) dan lama menyusui sampai
(Dewi, 2013)
1.4.5. Kunjunagn neonatus
Tabel 2.7
dan kering.
menggambarkan keadaan
kesehataannya.
pertama.
4. Memeriksa adanya cairan atau
5. Pemberian ASI
ekslusif
baru lahir
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit
baru lahir
bayi alami
1.4.6. Neonatus bayi dan anak balita dengan penyulit yang lazim terjadi
1) Bercak mongol
2) Hemangioma
3) Ikterus
Salah satu keadaan yang menyerupai penyakit hati yang terjadi pada
satu kegawatan yang sering terjadi pada bayi baru lahir, 25-50%
pada bayi cukup bulan, dan 80% pada bayi berat lahir rendah.
4) Muntah
Keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung setelah agak lama
5) Gumoh
karena bayi menelan udara pada saat menyusu. Muntah susu adalah
hal yang agak umum, terutama pada bayi yang mendapatkan ASI.
signifikan.
6) Oral trush
8) Sebhorrea
Radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang
kepala.
Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat yang biasa
10) Milliariasis
11) Diare
Pengeluaran feses yang tidak normal dan cair. Buang air besar yang
frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila BAB
sudah lebih dari 3 kali dalam sehari, sedangkan neonatus dikatakan
12) Obstipasi
oral.
Tabel 2.7
hari.
bayi lahir.
adalah 1 bulan
ragukan.
PRP-T).
Polio 2 di berikan bersamaan
Polio-2
dengan DPT 2
usia 5 tahun
tahun.
dan 4 bulan.
Imunisasi ulangan (boster) pada
Sumber: (Vivian.2010)
1. Macam imunisasi
a. Imunisasi aktif
1. Imunisasi pasif
luar.
imunisasi
dan hepatitis B.
dkk, 2011).
1. Jenis vaksinasi
a. Vaksin BCG
dari jenis penyakit TBC yang berat, seperti TBC tulang dan paru,
DT.
c. Vaksin poliomielitis
Vaksin polio ada dua jenis, vaksin salk yaitu virus yang sudah
d. Vaksin campak
2.5 KB
2.5.1. Pengertian
berbagai cara dan sarana (alat). Misalnya dengan kondom pil KB dan
c. Tujuan KB meliputi
b) Keluarga sehat
c) Keluarg berpendidikan
d) Keluarga sejahtera
e) Keluarga berketahanan
dan bangsa.
b) Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup
kesehatan reproduksi.
(Maryunani,2016)
c. Menurunya PUS yang tidak ingin mempunyai anak lagi dan ingin
dan efisein.
21 tahun.
kembang anak.
h. Mengingatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera
(Maryunani,2016)
a. Keluarga berencana
(Marynani,2016)
2.5.5. Kontrasepsi
kehamilan sebagai akibat pertemuan Antara sel telur yang matang dan sel
kehamilan.
kehamilan.
kontrasepsi.
dan istri.
mengetahui kapan masa subur wanita. Cara ini dapat dipakai baik
tanda tampak dan saat itu juga dan mudah dikenal oleh setiap wanita
normal.
4) Coitus interruptus
cara sebelum terjadi ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik
perempuan.
5) Kondom pria
1. Oral
yaitu berisi estrogen dan progesteron dan pil yang berisi progesterone
saja dikenal dengan istilah mini pil. Pil ini pada tahun 1930-an. Dr.
2. Suntik
tahun 1984. Pada tahun 1990-an metode ini telah dilesensi sebagai
progestin.
Lokasi penyuntikan KB baik kombinasi maupun suntikan progentin
musculus ventro gluteal dalam. Musculus ini dapat diukur dari spina
1. Pengertian
sampai 10 tahun). CuT 380A, haid menjadi lebih lama dan lebih
1. Jenis AKDR
a. AKDR CuT-380A
mana.
(schering).
2. Cara kerja
tuba falopi.
uteri.
uterus.
3. Keuntungan
4. Kerugian
5. Efektifitas
a. AKDR post-plasenta telah dibuktikan tidak menambah
pelatihan.
2.6 Dokumentasi
2.6.1. Pengertian
2008)
yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi,
yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
pengetahuan klien.
catatan sebelumnya).
dan akurat.
kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau seorang ahli
perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini, bidan harus mampu
rujukan.
segala hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari
klien bila ada sejumlah masalah yang terkait sosial, sosial, ekonomi,
aspek asuhan kesehatan dan sudah disetujui oleh kedua belah pihak,
VI)
yang diberikan.
dalam pelaksanaannya.
yang dikatakan klien. Objektif adalah apa yang dilihat dan dirasakan
penngevaluasian.
kepada pasien
mortalitas/morbiditas.
pendokumentasian asuhan.
dalam masa intrapartum bidan boleh menulis lebih dari satu catatan
untuk satu paien dalam satu hari. Bidan juga harus melihat catatan