OLEH :
NI KADEK NOVITA DEWI
NIM. 2022207209061
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN PNC
A. Konsep Dasar
1. Pengertian Post Natal
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum
adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi
sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2010).
Masa nifas adalah masa dimulainya beberapa jam sesudah lahirnya
plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Yanti dan Sundawati,
2011).
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari
persalinan selesai sampai ala-alat kandungan kembali seperti sebelum
hamil. Lama masa nifas ini 6-8 minggu (Mochtar, 2012).
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dan waktu kurang lebih 6 minggu
(Walyani & Purwoastuti, 2015).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan yang sering
muncul menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (2018),
yaitu:
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik.
b. Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan;
perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
c. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum
dan saluran kemih.
d. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d kurangnya
mobilisasi; diet yang tidak seimbang; trauma persalinan.
e. Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan; kelelahan post
partum.
f. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif,
peningkatan paparan organisme patogen lingkungan, malnutrisi,
ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer, ketidakadekuatan
pertahanan tubuh sekunder.
g. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan
suplai ASI, hambatan pada neonatus, anomali payudara ibu,
ketidakadekuatan refleks oksitosin, ketidakadekuatan refleks
menghisap bayi, payudara bengkak, riwayat operasi payudara,
kelahiran kembar, tidak rawat gabung, kurang terpapar informasi
tentang pentingnya menyusui dan/atau metode menyusui, kurang
dukungan keluarga, faktor budaya.
h. Defisit pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang laktasi
berhubungan dengan keterbatasan kognitif, gangguan fungsi
kognitif, kekeliruan mengikuti anjuran, kurang terpapar
informasi, kurang minat dalam belajar, kurang mampu
mengingat, ketidaktahuan menemukan sumber informasi.
i. Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya pengetahuan
tentang cara merawat bayi.