SKRIPSI
Oleh :
ARI WINDRATNO
NIM :142012018298P
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Oleh :
ARI WINDRATNO
NIM :142012018298P
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dihadapan TIM Penguji Skripsi
NIM : 142012018298P
MENYETUJUI
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN
Skripsi: Ari Windratno telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim penguji
Skripsi dan dinyatakan lulus pada tanggal….
MENGESAHKAN
Tim Penguji
Penguji : Bayu Anggileo Pramesona, S. Kep.Ns.MMR, (………………)
Utama PhD
NIP. 198608022009031001
Ketua
Program Studi
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PASIEN FEBRIS
PADA ANAK USIA 1 BULAN – 17 TAHUN DIRUANG KENANGA
RUMAH SAKIT MITRA HUSADA PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2020
Ari Windratno
ABSTRAK
Febris adalah suatu keadaan suhu tubuh diatas normal akibat peningkatan pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres air hangat
terhadap pasien febris pada anak usia 1- 17 tahun di ruangan kenanga di Rumah Sakit Mitra
Husada Pringsewu tahun 2020
Metode penelitian ini menggunakan dengan menggunakan Kuasi Eksperimen pre dan post test /
Pre-Eksperimental Design One Group Pretest-Posttest. Populasi penelitian ini adalah pasien
anak demam di ruang kenanga di Rumah Sakit Mitra Husada. Teknik pengambilan sampel
dilakukan secara total sampling sebanyak jumlah sampel 27. Instrumen menggunakan lembar
observasi pengukuran suhu tubuh.
Hasil penelitian diuji menggunakan uji statistisk uji Paired T-test menunjukkan adanya pengaruh
kompres air hangat terhadap pasien febris pada anak nilai p-value = 0,000 (p-value < 0,001).
Simpulan dan saran memberikan pelayanan kesehatan secara prima dan profesional yang selalu
mendahulukan keselamatan pasien khususnya di ruang anak yang selalu identik dengan pasien
yang mengalami peningkatan suhu tubuh dan mengupayakan adanya intervensi keperawatan
tentang penatalaksanaan non farmakologis yang dapat dilakukan dalam mengatasi pasien – pasien
hipertermi..
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
THE EFFECT OF WARM WATER COMPRESS ON FEVER PATIENT IN
CHILDREN 1 MONTH – 17 YEARS IN KENANGA MITRA HUSADA
HOSPITAL PRINGSEWU LAMPUNG IN 2020
Ari Windratno
ABSTRACT
Febris is a state of body temperature above normal due to an increase in the temperature control
center in the hypothalamus. The purpose of this study was to effect of warm compres on fever
patient in children 1 month – 17 years in Kenanga Mitra Husada Hospital in 2020.
Research methodology uses a quasi Eksperimen Pre-Eksperimental Design One Group Pretest-
Posttest. Population of this study were the children with fever in the Kenanga room Mitra Husada
Hospital. The sampling technique used is total sampling of 27 respondent. The instrument a
observation sheet measuring body temperature.
The Results of the study were tested using the statistical with Paired T-test showed a effect of warm
compres on fever patient in children p-value = 0,000 (p-value < 0,001).
Conclusions and suggestions for providing excellent and professional health services that always
prioritize patient safety especially in childrens rooms who are always synonymous with patient
who experience an increase in body temperature and seek nursing interventions on
non=pharmacological management that can be done in overcoming hyperthermic patients.
vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO
vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat serta hidayahnya. Skripsi ini penulis persembahkan
kepada :
1. Kedua Orang tuaku tercinta yang begitu sabarnya mendengar keluh
kesahku, serta selalu memberi dukungan sampai pada tahap ini.
2. Istriku tercinta yang selalu setia mendukung dalam pembuatan skripsi ini.
3. Teruntuk Kedua buah hatiku tersayang sebagai sumber kekuatan ku.
4. Seluruh dosen Sarjana Keperawatan Universitas Muhamadiyah Pringsewu
yang telah memberikan ilmu yang mereka miliki dengan tulus dan
semaksimal mungkin.
5. Teman-teman Seperjuanganku kelas S1 Konversi tercinta terima kasih
telah menemani perjuanganku dari awal hingga akhir.
6. Teruntuk teman – temanku di RS.Mitra Husada yang selalu memberikan
yang luar biasa hingga saya bisa sampai tahap ini.
7. Almamater Universitas Muhamadiyah Pringsewu yang penulis cintai.
8. Semua pihak yang sangat mendukung unutk membantu penyelesaian
skripsi ini, sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.
viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Riwayat Pendidikan
SD : SD Negeri 1 Mojokerto Tahun 1995 sampai 2001
SMP : SMP Muhammadiyah 1 Kalirejo Tahun 2001 sampai
2004
SMA : SMA Muhammadiyah 1 Kalirejo tahun 2014 sampai 2007
DIII : Akper Muhammadiyah Pringsewu tahun
S1Keperawatan : Terdaftar sebagai mahasiswa Sarjana Keperawatan Mulai
Tahun 2018 sampai sekarang
ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
penelitian ini dengan baik sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar
sarjana keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Pringsewu. Adapun judul dari skripsi penelitian ini adalah
“Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Pasien Febris Pada Pasien Anak Usia 1
bulan – 17 Tahun di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu Tahun 2020”.
Dalam penyusunan skripsi penelitian ini, penulis mengalami banyak
kesulitan, namun karena peran serta dari berbagai pihak maka penulis dapat
menyelesaikan skripsi penelitian ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Elmi Nuryati,M.Epid., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
2. Ns. Desi Ari Madiyanti,M.Kep., Sp.Kep. Mat., selaku Ketua Prodi S.1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Nur Hasanah, Nes S.Kep, MMR.selaku Pembimbing I dalam penyusunan
skripsi penelitian ini.
4. Ns. Fitra Pringayuda, M.Kep selaku Pembimbing II dalam penyusunanan
skripsi penelitian ini.
5. Bayu Anggileo Pramesona, S. Kep.MMR, PhD, selaku penguji utama dalam
sidang skripsi.
6. Kedua Orang Tua Tercinta dan Keluarga Besar yang telah memberikan
dukungan, do’a, cinta dan motivasi yang tinggi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi penelitian ini.
7. Teman-teman seperjuangan S.1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung yang sama-sama berjuang menyelesaiakan proposal
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini belum sempurna, maka dari
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Tiada hal
penulis harapkan semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan Universias Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
Ari windratno
x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan............................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup Penelitian................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 41
B. Saran.................................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Febris adalah suatu keadaan suhu tubuh diatas normal akibat peningkatan
pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar deman pada anak akibat
penyakit yang ditandai adanya deman dapat menyerang sistem tubuh. Selain
penyakit sebagai reaksi tubuh untuk melawan infeksi atau penyakit ini
biasanya bisa disebabkan karena infeksi, virus, bakteri, dan bisa juga
disebabkan karena faktor yang lain. Demam merupakan suatu keadaaan suhu
tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan suhu tubuh diatas normal
penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sitem tubuh.
yang berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarenakan,
apabila tindakan dalam mengatasi demam tidak tepat dan lambat maka akan
dapat membahayakan keselamatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan
seluruh Dunia mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu kematian tiap
Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa karena menderita
demam. Di Indonesia penderita demam sebanyak 465 (91.0%) dari 511 ibu
yang memakai perabaan untuk menilai demam pada anak mereka sedangkan
anak usia 1- 14 tahun mencapai 4.074 anak dengan klasifikasi 1.837 anak pada
usia 1-4 tahun, 1.192 anak pada usia 5-9 tahun dan 1.045 anak pada usia 10-14
demam typhoid dan DHF. Anak yang menderita demam dengan penyakit
sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang, dan berbahaya bagi kesehatan
anak karena dapat menyebabkan kerusakan otak (Avner dalam Dewi, 2016).
pada kasus anak untuk menurunkan suhu tubuh anak yang demam, dapat
air dapat memelihara suhu tubuh sesuai dengan fluktuasi suhu tubuh pasien.
Menurut Dewi (2016) kompres yang diberikan pada anak demam yaitu
kompres hangat karena dengan kompres hangat yang diletakkan pada lipatan
hangat terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien anak hipertermia di ruang
dengan kompres hangat menyebabkan suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat
Tubuh akan menurunkan kontrol pengantur suhu di otak supaya pada saat
terjadinya panas pada tubuh anak akan membuat pembuluh darah tepi dikulit
tubuh.
Sedangkan untuk kompres air dingin dalam kompres dapat menimbulkan efek
Rumah Sakit Mitra Husada pada tahun 2019 yakni sebanyak 299 orang,
dengan persentase sekitar 14,1% dari total keseluruhan pasien yang dirawat di
anggoata keluarga, seperti yang terjadi di ruang anak Rumah Sakit Mitra
Husada.
Pengaruh kompres air hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien
B. Rumusan Masalah
“Apakah ada pengaruh kompres air hangat terhadap pasien febris pada anak
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kompres air hangat terhadap pasien febris pada anak usia 1 bulan -17
tahun 2020.
Mengingat terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya maka peneliti hanya akan
suhu tubuh. Desain yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen pre dan post test
penelitian akan dilakukan bulan Juli 2020 di Rumah Sakit Mitra Husada
Pringsewu.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keluarga
dan penatalaksanaan yang lebih baik dan tepat, untuk perawat dapat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kompres
cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian
tubuh yang memerlukan (Asmadi, 2014). Ada dua jenis kompres ,yaitu
1. Kompres Hangat
penggunaan rasa hangat dari cairan untuk mengurangi rasa nyeri dengan
Tujuan dari kompres hangat ini dijelaskan juga oleh Fauziyah (2013)
tujuan dari kompres hangat ini juga dapat meningkatkan sel darah putih
peningkatan sirkulasi dari darah dan juga kapilernya. Tekanan dari O2 dan
peradangan
Efek dari kompres hangat untuk meningkatkan aliran darah kebagian yang
tubuh yang murah harganya, mudah untuk dilakukan, dan juga efektif
hasilnya. Karena kompres ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan tidak
membutuhkan peralatan yang rumit ataupun mahal. Kompres ini juga tidak
tetap efektif dan terbukti hasilnya untuk menurunkan suhu tubuh serta
membasahi kain dapat melebar kebagian – bagian tubuh yang lain dari
sang anak sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman bagi sang anak
(Darmawan 2012)
2. Kompres Dingin
kompres dapat diletakan tidak hanya didahi/ kening, tapi juga perut atau
bagian tubuh yang luas dan terbuka. Bisa juga diletakan diwilayah yang
Di Era yang modern sekarang ini muncul sebuah inivasi terbaru untuk
plester kompres yang siap pakai dan di jual bebas di apotik. Sama halnya
kompres plester (dysposible) ini sama halnya seperti pada kompres hangat,
namun tidak perlu menggunakan air maupun alkohol lagi, cukup dengan
menempelkan kompres plester yang sudah siap pakai kebagian tubuh yang
demam dari sang anak, dan lakukan pemantauan suhu secara berkala
(Darmawan 2012).
banyak yaitu sekitar lebih dari tujuh puluh persen,selain itu hydrogel juga
putih yang tidak dapat larut dalam air, namun mudah larut kedalam
methanol dan ethanol yang mempunyai sifat anti bakteri. Kandungan air
yang cukup banyak dalam struktur polimer hydrogel inillah yang berguna
panas tubuh (energy) dari sang anak yang mengalami demam kemudian
mudah melalui pori-pori dan kemudian suhu tubuh yang semula tinggi
pakai, jadi parea ibu tidak perlu lagi menyiapkan air hanagt ketiak sang
anak mengalami demam dan tidak perlu kwatir denagn air yang akan
maksimal. Oleh Karena itu harus diperbaiki dari segi daya lengketnya.
B. Febris
1. Definisi
Febris merupakan salah satu sebab yang sering membuat orangtua segera
infeksi atau penyakit, yang bisa di sebabkan oleh infeksi virus atau
salami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk kedalam tubuh. Demam
terjadi pada tubuh > 37,2 C biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri,
(Surinah, 2012).
Febris merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat
2. Etiologi
reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu
dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan
Thabarani, 2015).
holistik. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada febris adalah cara
timbul febris, lama febris, tinggi febris serta keluhan dan gejala yang
menyertai febris.
a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi. C
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi
3. Patofisiologi
berpakaian yang tebal-tebal atau ingin diselimuti dan minum air hangat.
2006).
4. Klasifikasi
a. Febris septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering
b. Febris remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu
dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam
septik.
c. Febris intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam
satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut
tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua
d. Febris kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada
e. Febris siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
5. Manifestasi Klinis
b. Kulit kemerahan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
6. Komplikasi
Sering terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam
7. Penatalaksanaan
a. Tindakan farmakologis
antipiretik berupa:
2) Ibuprofen
5mg/Kg BB.
4) Memberikan kompres.
hangat.
handuk yang telah dibasahi air hangat. Biasanya lokasi kulit tempat
C. Usia
1. Definisi Usia
Usia merupakan kurun waktu sejak adanya seseorang dan dapat diukur
2. Klasifikasi Usia
menjadi :
D. Kerangka Teori
(Notoatmodjo, 2014), kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut
Gambar 2.1
Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
konsep yang lainnya dari masalah yang diamati atau diukur melaui penelitian
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
F. Hipotesis
pertanyaan penelitian (Nursalam 2013). Setiap hipotesis terdiri dari suatu unit
Ha : Ada pengaruh kompres air hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
quasy eksperimen yaitu penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada
Efektifitas perlakuan dinilai dengan membandingkan nilai pre test dan post test
Gambar 3.1
Rancangan Penelitian Quasi Eksperimen
O1 X O2
Keterangan :
B. Variabel Penelitian
secara cermat terhadap sesuatu objek atau fenomena yang kemudian dapat
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 Demam/ Kondisi ketika Pasien yg Termometer 1; Suhu 37,50 C Rasio
Febris suhu tubuh telah digital - 400C.
berada diantara dilakukan 0 : Suhu
37.50C -400C. kompres <37,50C
hangat
selama 20
menit.
2 Kompres air Perlakuan yang Kompres air Lembar - -
hangat diberikan dalam hangat observasi,
bentuk kompres menggunakan washlap,
air hangat pada washlap yang air hangat
dahi . telah
dimasukan
pada air
hangat,
kemudian
diletakan
pada dahi.
1. Populasi
populasi dalam penelitian ini adalah pasien anak demam di ruang kenanga
di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu pada bulan Juli 2020 yaitu
sebanyak 27 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak demam ruang
kenanga di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu pada bulan Juli 2020
3. Teknik Sampling
a. Kriteria inklusi :
400C).
b. Kriteria eksklusi :
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
F. Etika Penelitian
Menurut Nursalam (2013), etika penelitian yaitu hak objek penelitian dan
etika terkait penelitian ini dilakukan melalui perizinan dari pihak Rumah Sakit
lembar observasi.
peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan
sebagai hasil penelitian. Data yang disajikan data observasi yang sesuai
penelitian ini adalah lembar observasi pengukuran suhu tubuh dan saat
1. Pengolahan Data
a. Editing data
mengisian
b. Coding
c. Processing
Setelah semua lembar observasi terisi penuh dan benar, maka langkah
d. Cleaning
memproses ke komputer
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisi Bivariat
I. Jalannya Penelitian
Lampung.
3. Setelah mendapatkan izin dan surat balasan dari Rumah Sakit Mitra
mulai melakukan kompres air hangat saat sang anak mengalami demam.
a. Cuci tangan
e. Tempatkan kain yang dicelupkan air hangat dan sudah diperas pada
f. Angkat kain tersebut setelah 5-10 menit, selama 20 menit dan lakukan
h. Cuci tangan
BAB IV
Pringsewu Provinsi Lampung, berdiri di atas tanah seluas 18.918 m2, dengan
III.03.3 / VIII / 2008 Tentang Izin Uji Coba Penyelenggaraan Rumah Sakit.
rawat inap dengan 57 tempat tidur. Secara bertahap RS.Mitra Husada terus
tumbuh dan berkembang hingga tahun 2019 jumlah tempat tidur mencapai
masyarakat yang bermutu dan unggul dalam bidang pelayanan kesehatan. Misi
B. Hasil Penelitian
febris pada anak usia 1 bulan- 17 tahun di ruang kenanga Rumah sakit Mitra
Sakit Mitra Husada yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Adapun
mencakup usia, jenis kelamin, dan suhu tubuh responden sebelum dan
sesudah kompres hangat. Pada bagian ini akan disajikan dalam bentuk
tabel hasil penelitian dan diikuti dengan penjelasan atau uraian tentang
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Dan Jenis Kelamin
pasien febris pada anak usia 1 bulan- 17 tahun di ruang kenanga Rumah
sakit Mitra Husada Pringsewu Lampung Tahun 2020
(40,7%).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Suhu Tubuh Sebelum
Diberikan Kompres Hangat Di Ruang Kenanga Rumah Sakit Mitra
Husada Pringsewu Lampung Tahun 2020
diberikan kompres hangat rata rata 38,3 0C, suhu terendah 37,6 0C, dan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Suhu Tubuh Sesudah
Diberikan Kompres Hangat Di Ruang Kenanga Rumah Sakit Mitra
Husada Pringsewu Lampung Tahun 2020
diberikan kompres hangat rata rata 36,20C, suhu terendah 34,7 0C, dan
2. Analisa Bivariat
hangat terhadap pasien febris pada anak usia 1bulan – 17 tahun di Ruang
Kenanga Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu tahun 2020. Setelah dilakukan
uji normalitas distribusi data dikatakan normal karena pada uji Shapiro-Wilk p >
0,05. Oleh karena itu, data yang sudah didapat akan dilakukan uji parametrik
dengan uji T berpasangan / uji paired T- test.Pada bagian ini hasil penelitian
akan disajikan dalam bentuk tabel dan diikuti dengan penjelasan atau
a. Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Pasien Febris Pada Anak Usia
1bulan – 17 tahun
Tabel 4.5
Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Pasien Febris Pada Anak Usia
1bulan – 17 tahun di Ruang Kenanga Rumah Sakit Mitra Husada
Pringsewu Lampung Tahun 2020
sebesar 0 ,5226 dan standar error 0,1006. Sedangkan suhu tubuh rata-
deviasinya sebesar 1,0305 dan standar error 0,1983. Hasil uji statistik
suhu tubuh antara sebelum dan sesudah pemberian kompres air hangat
C. Pembahasan
bahwa kompres air hangat berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh pada
salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami
agar menurunkan suhu tubuh. Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini akan
sinyal oleh sistem efektor. Sinyal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluarn
panas tubuh yang lebih banyak melalui dua mekanisme yaitu dilatasi
pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter & Perry, 2010). Didukung
dengan pemberian kompres hangat. Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh
Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas
demam dapat menyerang sistem tubuh.Selain itu demam mungkin berperan dalam
hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi. Kompres yang
diberikan pada anak demam yaitu kompres hangat karena dengan kompres
hangat yang diletakkan pada lipatan tubuh dapat membantu proses evaporasi
tubuh pada pasien anak hipertermia di ruang anak rawat inap RSUD
menyebabkan suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat sehingga tubuh akan
menurunkan suhu tubuh. Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini akan
BAB V
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
11 responden ( 40,8% ).
2. Nilai rata – rata suhu tubuh anak usia 1- 17 tahun di ruangan kenanga di
3. Nilai rata – rata suhu tubuh anak usia 1- 17 tahun di ruangan kenanga di
4. Ada pengaruh kompres air hangat terhadap penurunan suhu tubuh antara
sebelum dan sesudah pemberian kompres air hangat pada pasien anak
B. Saran
1. Bagi Keluarga
yang sejenis sebagai bentuk aplikasi dari catur dharma perguruan tinggi,
media yang berbeda namun masih dalam satu jenis. Serta agar peneliti
diminimalkan.
Ayu, E.I. (2015). Kompres Air Hangat Pada Daerah Aksila dan Dahi Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah
Kutoarjo. Jurnal Ners dan Kebidanan vol 3 No.1, 10-14. Diakses dari
www.researchgate.net pada 9 Januari 2018
Cahyaningrum E.D & Putri. D (2017). Perbedaan suhu tubuh anak demam
sebelum dan setelah kompres bawang merah. [ONLINE]. Tersedia :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnaln
asionalump.ac.id/index.php/medisains/article/download/
1642/2015&ved=2ahUKEwjm-
fyQi5_qAhW3ILcAHW82AFYQFjABegQIAhAB&usg=AOvVaw2hwk
GK4VCx0LDuphkelh_Y
Eka. (2014).Hubungan Antara Lama Demam Pasien Tifoid Dengan Kadar Igm
Anti Salmonella Studi Cross Sectional pada Pasien Demam Tifoid Rawat
Inap di RSUD Tugurejo Semarang. Undergraduate thesis, Fakultas
Kedokteran UNISSULA..
Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan (A. Susli Ed. Vol.3).
Jakarta : Salemba Medika.
Nama :
Umur :
Alamat :
penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Pasien Febris
Pada Anak Usia 1 bulan – 17 Tahun di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu
Kode Responden
A. Data Demografi
1. Nama :
a. Orangtua : …………………………………..
b. Anak : …………………………………..
2. Umur :
a. Orang Tua : …………………………………. tahun
b. Anak : …………………………………..
3. Jenis Kelamin :…………………………………..
a. Orang Tua :…………………………………..
b. Anak :…………………………………..
B. Lembar Observasi
Febris
No Nama Sebelum Diberikan Setelah Diberikan
Kompres Hangat Kompres Hangat
1 An.w
2 An.m
3 An.H
4 An.a
5 An.w
6 An. i
7 An.m
8 An.z
9 An.a
10 An.a
11 An.n
STANDAR
OPERASIONAL KOMPRES HANGAT
PROSEDUR (SOP)
Pengertian Kompres air hangat adalah memberikan rasa hangat
dengan suhu 36°C sampai 37°C dengan menggunakan
air hangat yang dibungkus kain/whaslap
Tujuan 1. Untuk melebarkan pembuluh darah sehingga
meningkatkan sirkulasi darah ke bagian yang
demam
Kebijakan Bisa dilakukan di rumah sesuai dengan tempat saat
terjadinya demam.
Petugas Peneliti
Persiapan responden Tidak mengkonsumsi obat antipiretik (sebelum diberi
kompres hangat).
Peralatan 1. Whaslap atau kain
2. Pemanas air (heater)
3. Air dingin
4. Termometer digital
5. Lap kerja
6. baskom.
Pelaksanaan 1) Cuci tangan.
2) Jelaskan pada klien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
3) Ukur suhu air dengan menggunakan thermometer.
4) Isi botol dengan air hangat, kemudian dikeringkan
dan bungkus / lapisi botol dengan kain..
5) Tempatkan kain yang dicelupkan air hangat dan
sudah diperas pada daerah yang akan dikompres.
6) Angkat kain tersebut setelah 5-10 menit selama 20
menit, dan lakukan kompres ulang jika demam
belum teratasi.
7) Kaji perubahan yang terjadi selama kompres
dilakukan.
8) Cuci tangan
Frequencies
Notes
Statistics
kelamin
N Valid 27
Missing 0
Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Frequencies
Notes
Output Created 30-JUL-2020 13:06:59
Comments
Input Data E:\SKRIPSI TEMAN\10.
SKRIPSI ARI WINDRATNO\
OLAH DATA\SPSS
karakteristik responde.sav
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 27
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values
are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all
cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=USIA JK
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
Statistics
USIA JENIS KELAMIN
N Valid 27 27
Missing 0 0
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAYI ( 1 BLN - < 1TH) 2 7.4 7.4 7.4
TODDLER ( ≥1 TH- < 4 TH ) 6 22.2 22.2 29.6
PRASEKOLAH ( ≥ 4 TH - 6 2 7.4 7.4 37.0
TH )
ANAK SEKOLAH (≥ 6 TH - < 11 40.7 40.7 77.8
12 TH)
REMAJA (≥12 TH - 17 TH) 6 22.2 22.2 100.0
Total 27 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid LAKI - LAKI 17 63.0 63.0 63.0
PEREMPUAN 10 37.0 37.0 100.0
Total 27 100.0 100.0
Descriptives
Descriptive Statistics
T-Test
Notes
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence