ASUHANKEPERAWATANANAKPADA PASIENHIPERTERMI
TAHUN2021
TUGAS
DISUSUN OLEH:
VERAWATY 2020207209278
DI SUSUN OLEH :
Nama Mahasiswa :
MENYETUJUI
Pembimbing
MENGESAHKAN
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
ElmiNuryati, M.Epid.
NBM. 927024
“ Kesuksesan Adalah Buah Dari Usaha-Usaha Kecil Yang Hari Demi Hari”
“Manjhada Wa Jadha”
KaryaInovasiNersiniadalahhasilkaryasayasendiri,
Dansemuasumberbaik yang dikutipmaupundirujuk
Telahsayanyatakandengan benar.
Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Inovasi Ners
dengan semua kelemahan yang penulis miliki namun penulis berusaha
semaksimal mungkin dengan ilmu yang sangat sedikit ini mencoba menyelesaikan
tugas ini dengan judul “Karya Inovasi Keperawatan Anak Pada Pasien Pneumonia
Dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif : Pemberian Madu ”.
Penulis mengalami banyak kesulitan dalam penyusunan karya inovasi ners
ini, namun peran serta dan dukungan dari berbagai pihak maka penulis dapat
menyelesaikan tugas ini, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M., M.Pd., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
2. Elmi Nuryati, M.Epid., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Ns. Rita Sari, M.Kep. selaku ketua Program Studi Profesi Ners Fakultas
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
4. Ns. Andri Yulianto, S.Kep. M.Kes. selaku pembimbing dalam pembuatan
karya inovasi ners.
5. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh staf Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
6. Rekan – rekan seperjuangan angkatan Covid Ners kelas Metro
Pringsewu, Juli 21
Penulis
PENDAHULUAN
Anakadalahindividuyangberadadalamsaturentangperubahanperkembanganyan
gdimulaidaribayihinggaremaja.Anakmerupakansebagai individu yang unik
dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan
tahapperkembangannya.Kebutuhananaktersebutdapatmeliputikebutuhanfisiolo
gisepertikebutuhannutrisidancairan,aktivitasdaneliminasi,istirahattidur,danlain
-lain,anakjugaindividuyangmembutuhkankebutuhanpsikologisosialdan
spiritual(Alimul,2008).
Anak balita atau anak dibawa lima tahun adalah anak yang menginjak
usiadiatas satu tahun dan dibawa usia lima tahun (12-59 bulan) (Muaris,
2006).Menurut karakteristik, balita dibagi dalam dua kategorik yaitu anak usia
12 –36 bulan (balita) dan anak usia 37 – 59 bulan ( usia prasekolah). Usia
balitamerupakanusia yang rentang terhadap penyakit terutama penyakit
Demam
merupakaninfeksiatauinflamasiyangdisebabkanolehbakteri,virus,ataupatogenl
ainmerangsangpelepasanpirogenendogenus(interleukin,faktornekrosistumor,d
aninterferon).pirogenbekerjadihipotalamus, tempat mereka memicu
prostaglandin dan meningkatkan nilaiacuan (set point) suhu tubuh. Hal ini
memicu respon dingin,
menyebabkanmenggigil,vasokontriksi,danpenurunanperfusiperiferuntukmemb
antu menurunkan kehilangan panas dan memungkinkan suhu tubuh meningkat
kenilaiacuan yangbaru (Kyle&Terri,2014).
Badankesehatandunia(WHO)memperkirakanjumlahkasusdemamdiseluruhduni
amencapai16-33jutadengan500-600ribukematiantiaptahunnya (Setyowati,
2013). Jumlahpenderita febris di Indonesia dilaporkanlebih tinggi angka
kejadiannya dibandingkan dengan negaranegara lain yaitusekita 80-90%, dari
seluruh febris yang dilaporkan adalah febris sederhana(Kemenkes.RI,2017).
BerdasarkanhasilstudipendahuluanCahyaningrum(2017)denganjudulpengaruh
kompres bawang merah terhadap Suhu tubuh anak demam denganHasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan atau selisih reratasuhu sebelum dan
setelah kompres bawang merah yaitu 0.734 oC.Diketahuinilai significancy
0,000(ρ< 0,005) sehingga disimpulkan bahwa terdapatperbedaan suhu tubuh yang
bermakna antara sebelum dan setelah kompresbawangmerah.
BerdasarkanhasilstudipendahuluanHayuni,dkk(2017)denganjudulefektifitas
pemberian kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuhpadaanakusia1-
5tahundipuskesmasgilingandenganhasilpenelitianmenunjukanbahwasuhutubuhseb
elumperlakuanrata-ratarespondenmemilikisuhutubuh37,80C–
39,40Cdansesudahperlakuanrata-ratarespondenrata-rata36,50C–
37,30C.HasilujiWilcoxondidapatkanbahwanilaip-
value0,0001lebihkecildarinilai(p<0,05).Sehinggadisimpulan bahwa Pemberian
kompres bawang merah efektif terhadap penurunan suhutubuhanak.
Berdasarkan dinas selama 4 minggu di Rumah Sakit Islam Meto di ruangan anak
terdapat anak yang mayoritas mengalami demam dengan keadaanrewel.
Pengetahuan ibu tentang penanganan non farmakologi sangat minimsehingga
hanyamengandalkanobatpemberiandokter.
HangatDengan Campuran
IrisanBawangMerahSebagaiUpayaPenurunanSuhuTubuh Di Rumah Sakit Islam
Meto Tahun 2021”
Berdasarkan hal tersebut maka perumusan masalah dalam karya ilmiah ini
yaitu: Asuhan Keperawatan pada Pasien Hipertermi Dengan Pemberian
Kompres hangat dengan campuran irisan bawang merah sebagai upaya
penurunan suhu tubuh Di Rumah Sakit Islam Metro 2021
1.3 TujuanPenelitian
MampumemberikangambarantentanghasilpraktekelektifProfesiNer
sdengan mengaplikasikanAsuhanKeperawatanpadaPasien
HipertermiDengan
PemberianKompreshangatdengancampuranirisanbawangmerahseba
gaiupayapenurunan suhu tubuh Di Rumah Sakit Islam Metro 2021
1.3.2 TujuanKhusus
1.2.2.1
Mahasiswamampumenyusunkonsepdasarteoripenyakit,kons
eptumbang,konsepaskepanakdengandemamterhadapAsuhan
KeperawatanpadaPasien HipertermiDengan
PemberianKompreshangatdengancampuranirisanbawangme
rahsebagaiupayapenurunan suhu tubuh Di Rumah Sakit
Islam Metro 2021
1.2.2.2
MahasiswamampumelakukantinjauankasusterhadapAsuhan
KeperawatanpadaPasien HipertermiDengan
1.4 ManfaatPenelitian
1.3.2 BagiPerawat
Hasilkaryailmiahakhirnersinidapatmemberikanmanfaatbagipelayan
ankeperawatandenganmemberikangambarandanmengaplikasikanac
uandalammelakukanasuhankeperawatanpasiendenganpeningkatans
uhutubuh:Hipertermi
1.3.3 BagiInstitusiPendidikan
Dapatdigunakansebagaibahanuntukpelaksanaanpendidikansertamas
ukkandanperbandinganuntukkaryailmiahlebihlanjutasuhankeperaw
atanpasiendenganpeningkatansuhutubuh:Hipertermi.
1.3.4 BagiPasiendanKeluarga
Diharapkanmahasiswadapatmenambahilmupengetahuandanpengala
manyanglebihmendalamdalammemberikanasuhankeperawatan
khususnya pada pasien dengan peningkatan suhu tubuh.
TINJAU PUSTAKA
2.1 KonsepDasarAnak
2.1.1 DefinisiAnak
3.Anakprasekolah:4 –6 tahun
4.Anaksekolah:7–12 tahun
2.1.3 PertumbuhDanPerkembangAnak
1. Pertumbuhananak
Pertumbuhanmerupakansuatuperubahanjumlah,besar,ukura
nyangdapatdinilaidenganukurangram(gram,pound,kilogram
)sertitinggibadandanberatbadan.(Purwandari,dkk,2014).
a) Indikatorpeaan pertumbuhan :
1) Pengukurantinggibadanpada anak usia 0 samapai 2
tahun pengukuran tinggibadan dilakukan dengan cara
berbaring, sedangkan pada anakusia lebih dari 2 tahun
dilakukan dengan cara berdiri ( Rizki,dkk,2015).
3) Lingkarkepala
otakmempengaruhipertumbuhantengkorak(Titin,2017).
4) Lingkarlenganatas
2. PerkembanganAnak
Perkembanganmerupakanbertambahnyakemampuandalamst
ruktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang
teratursebagaihasildariprosespematangan.Prosesinimenyang
kutperkembanganseltubuh,organdansystemtubuhyangberke
mbanguntukmemenuhi fungsinya,termasukjuga
perkembanganintelektual,emosidantingkahlaku(Soetjiningsi
h,2015).
1) Ada5aspekperkembanganyangperludibinadandipantau,y
aitu:
a).Perkembanganmotoric
1 )Motorikhalus
Adalahaspekberhubungandengankemampuananakm
elakukangerakanyangmelibatkanbagian-
2)Perkembangankognitif
3)PerkembanganBahasa
KemampuanbicaradanBahasaadalahaspekyangberhu
bungandengankemampuanuntukmemberikanrespont
erhadapsuara, berbicara,
berkomunikasi,mengikutiperintah.
4)Perkembangansosial
5)Pengukuranperkembangan
2.1.4 faktoryangmempengaruhitumbuhkembanganak
a).Faktordaridalam(internal)
factordariluardapatdilihatdari:
2.2.1PengertianDemam
2.2.2Anatomifisiologi
a) Mengontrolsuhutubuh
c) Mengontrolasupanmakanan
d) Mengontrolsekresihormon-hormonhipofisisanterior
e)Menghasilkanhormon-hormonhipofisisposterior
2.2.3 Etiologi
2.2.4 Patofisiologi
2.1.1 Patway
Agen
infeksiusMediatori
nflamasi
Terjadinyapemecahanj
ariangan
padamonosit/makrofa
g
Mempengaruhi
Hipotalamusanteri
or
Pengeluran
Aksi keringatdarikulit
antipiretik
danpeningkatanevapoMerangsang tubuhmengeluarkan zatpirogenoleh
rasi
Intake yang kurang dandandeperosis
DEMAM
Gelisah
Peningkatansuhu tubuh
Kekuranganv
Anoreksia olumecairan
Meningkatnya Evaporasimeningkat
Tidak Bisa Tidur
Kuman melepaskanendotoksin
metaboliktubuh
HIPERTERMI
Input makananberkurang
Kelemahan
Kurangnyap
INTOLERANSIAKTIFITAS engetahuan
DEFISITNUTRISI
ANSIETAS
Sewaktudemamberlangsung,
akanterlihatberbagaigejalaklinispadademamnya.Ada3
faseyangterjadiselamademam berlangsung,yaitu:
a) FaseI(awitandinginataumenggigil)
1) Peningkatandenyutjantung
5) Merasakansensasidingin
7)Rambutkulitberdiri
9) Peningkatansuhutubuh
b) FaseII(prosesdemam)
Selamaprosesdemamberlangsungakandisertaidengan:
1)Prosesmenggigilhilang
5)Peningkatanrasahaus dehidrasiringanhinggaberat
6) Mengantuk,delirium,ataukejangakibatiritasiselsarafLesimulut
8)Kelemahan, dannyeriringanpadaototakibatkatabolismeprotein
b) FaseIII(pemulihan)
Saatfasepemulihamakanakandisertai:
1) Kulittampakmerahdanhangat
2) BerkeringatMenggigilringanKemungkinanmengalamidehidrasi(So
dikin,2012).
2.2.6 Komplikasi
a) dehidrasi
b) Kekuranganoksigen
c) Kerusakanneurologis
d) Kejang(Sodikin,2012).
2.2.7 Pengaturansuhu
Suhutubuhmanusiadiaturolehsuatumekanismeumpanbalik(feedback)yangb
eradadipusatpengaturansuhu(hipotalamus).Hipotalamusmerupakanpusatpe
ngaturanutamatemperaturtubuh(termoregulasi),yangmendapat stimulasi
baik fisik ataupun kimia. Adanya cedera mekanis yang terjadisecara
langsung atau akibat terpajan zat kimiawi pada pusat-pusat tersebut
Sedangkanbilasuhutubuhintidibawahtitiktetap(37̊C),tubuhakanmenjalanka
nsatumekanismeuntukmeningkatkanproduksipanasdanmenurunkan
lajupenurunanpanastubuhdarilingkungan(Sodikin,2012).
2.2.8 Penatalaksanaan
a) Pemberianantipiretik
1) Demam lebih dari 39̊C yang berhubungan dengan gejala nyeri atau
tidaknyaman,bisa timbulpada keadaanotitismediamaupun mialgia
2) Demamlebihdari40̊C
3) Demamberhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolisme.Keadaan-
keadaanberikutjugamemerlukanpemberianantipiretiksepertigiziburu
k,penyakitjantung,lukabakar,ataupascaoperasi.
4) Anakdenganriwayatkejangataudeliriumyangdisebabkandemam
b)Metodefisik
Tindakanpendinginansecaratradisional,sepertimemakaikanpakaianminim
al,memajankulitdenganudara,danmenurunkansuhukamar,meningkatkansi
c) Metodekompres
d) MetodekompresBawang Merah
Bawangmerahdapatdigunakanuntukmengompres,halinidisebabkankare
nabawangmerahmengandungsenyawasulfur
oerganikyaituallycysteinsulfoxide(Aliin)yangberfungsimenhancurkanp
embekuan
darah.Carayangdilakukandalampembuatanbawangmerahuntukmenurun
kandemampadaanak.
yaitukupas5butirbawangmerah,parutkemudiantambahkandenganminya
kkelapa secukupnya,lalubaurkanke ubun-ubun.
1).PenggunaanBawang MerahSebagaiObat
Tanpadisadariolehmasyarakat,ternyatabawangmerahmemiliki
potensiyangcukuppentingbagikesehatankeluarga.Yakni,memberika
nsolusihidupsehatdengancarayangrelatifmudah dan murah. Selain
itu, bawang merah juga dapatmemberikan banyak manfaat sebagai
bahan baku alternativedalam pengobatan keluarga. Penyembuhan
dengan bawang
merahtergolongsangatefektif,efisien,danrelativeaman(Jaelani,
2007).
2.3 KonsepperpindahanPanas
2.3.1 Definisiperpindahanpanas
2.3.2 Mekanismepengeluaranpanas
2.3.2.2 Konduksi
2.3.2.3 Konveksi
Transferpanasmelaluimelaluigerakanudara.Panaskonduksi keudara
terlebih dahulu sebelum dibaawa aliran
konveksi,kehilnganpanasmelaluikonveksisekitar15%.Contohnya:ki
pasangin. Kehilangan panas konvektif meningkat jika kulit yang
lembabterpapardenganudarayangbergerak.
2.3.2.4 Evaporasi
Transferenergipanassaatcairanberubahmenjadigas.Tubuhkehilanga
npanassecarakontinumelaluievaporasi.Sekitar600–900 cc air tiap
harinya menguap dari kulit dan paru –paru
2.3.2.5 Diaforesis
2.4 KonsepFamilyCenterCare(FCC)
2.4.1 PengertianFamilyCenterCare(FCC)
Family CenterCare
(FCC)didefinisikanolehAssociationfortheCareofChildren’sHealth(
ACCH)sebagifilosofidimanapemberiperawatanmementingkan dan
melibatkan peran penting dari keluarga, dukungan keluargaakan
membangun kekuatan,mebantu untuk membuat suatu pilihan yang
terbaik,dan meningkatkan pola normalyangada dalam
kesehariannya selama anak sakitdanmenjalanipenyembuhan.
FamilyCenterCaredidefinisikanmenurutHanson(dalamDunstdanTri
vette2009)sebagaipendekataninovatifdalammerencanakan,melakuk
andanmengevaluasitindakankeperawatanyangdiberikandidasarkanp
adamanfaathubunganantaraperawatdankeluargayaituorangtua.
TujuanpenerapankonsepFamilyCenterCaredalamperawatananak,me
nurut Brunner and Suddarth (1986 dalam Fretes, 2012) adalah
memberikankesempatanbagiorangtuauntukmerawatanakmerekasela
maproseshospitalisasidenganpengawasandariperawatsesuaidengana
turan yangberlaku.
2.4.3 ElementFamilyCenterCare
1)
Kolaborasiuntukmemberikanperawatankepadaanakperankerjasa
maanatarorangtuadantenagaprofessionalsangatpenting
2)
vitalKeluargabukansekedarsebagaipendamping,tetapiterlibatdal
am pemberian pelayanan kesehatan kepada anak mereka.
Dalamkerjasama antara orang tua dengan tenaga professional,
orang tua
biasmemberikanmasukanuntukperawatananakmereka.Tapi,tida
a) Menghormati
keanekaragamanrasa,etnisbudayadansocialekonomidalamke
luarga.
b) Mengakuikekuatankeluargadanindividualitassertamemperh
atikanperbedaan mekanisme koping dalam keluarga.
Elemen ini
mewujudkanduakonsepyangseimbangpertama,FamilyCente
rCareharusmenggambarkankeseimbangananakdankeluarga.
c) Memberikaninformasiyanglengkapdanjelaskepadaorangtua
dansecara berkelanjutandengandukunganpenuh.
Memberikaninformasi
kepadaorangtuabertujuanuntukmengurangikecemasanyangd
irasakanorangtuaterhadapperawatanakmereka.Selainitu,den
gan demikianinformasi orang tua akan
merasamenjadibagianyangpentingdalamperawatananak.Ket
ersediaaninformasitidakhanya memiliki pengaruh
emosional, melainkan hal ini merupakan factorkritikal
dalam melibatkan partisipasi orang tua secara penuh dalam
prosesmembuatkeputusanterutamauntuksetiaptindakanmedi
d) Mendorongdanmemfasilitasikeluargauntuksalingmendukun
g
4) Menerapkankebijakanyangkomprehensifdanprogramyangm
emberikandukunganemosionaldankeuanganuntkmemenuhik
ebutuhankeluarga.
2.4.4 PrinsipFCCmenurutPotter&Perry(2007)
a) Martabatdankehormatan
Praktisikeperawatanmendengarkandanmenghormatipan
dangandanpilihan pasien. Pengetahuan,nilai,
kepercayaan, dan latar belakang
b) Berbagiinformasi
Praktisikeperawatanberkomunikasidanmemberikaninfor
masiyangbergunabagipasiendankeluargadenganbenarda
ntidakmemihakkepadapasiendankeluarga.Pasiendankelu
argamenerimainformasisetiap waktu, lengkap, akurat
agar dapat berpartisipasi dalam
perawatandanpengambilankeputusan.
c) Partisipasi
Pasiendankeluargatermotivasiberpartisipasidalamperaw
atandanpengambilan keputusan sesuai dengan
kesepakatanyangtelahmerekabuat.
d) Kolaborasi
Pasiendankeluargajugatermasukkedalamkomponendasa
rkolaborasi.Perawatberkolaborasidenganpasiendankelua
rgadalampengambilan kebijakan dan pengembangan
program, implementasi danevaluasi, desain fasilitas
kesehatan dan pendidikan professional
terutamadalampemberianperawatan(Potter&Oerry2007)
.
2.4.5 KebijakanFamilyCenterCare(Fiane,2012)
a. Pengaturanjadwalkegiatanuntukanak-anak
b) Fasilitaskemandiriananak
Anakdilibatkandalamproseskeperawatandenganmelibat
kankemandirian melalui self care seperti: mengatur
jadwal kegiatan,memilihmakanan,mengenakan baju,
mengatur waktu tidur. Prinsip tindakan iniadalah
perawat respek terhadap individualitas pasien dan
keputusan yangdiambil.
c) Berikanpemahamanatauinformasi
Anakprasekolahmemiliki
kemampuankognitifberfikirmagisyangmengakibatkanke
salahaninterpretasiterhadapsakitsebagaihukuman.
Petugaskesehatanmemberikaninformasiyangjelastentan
gprosedur yang akan dilakukan, berikan kesempatan
anak memegang alatyang akan dilakukan, misalnya
stetoskop atau kompetensi anak
selamadanmenggunakansebagaidasar pengalamanuntuk
dimasamendatang.
d) Mempertahankansosialisasi
e) Fasilitas
f) Menyediakanruanganbermain
a) Sosialisasikepadapihakyangterlibat,terutamapembuatke
bijakan
b) Aplikasi pilot projek pada area yang kecil dan evaluasi
keberhasilanEvaluasipelaksanaanFailyCenterCareakann
ampakpadaSyandarOperasional Prosedur (SOP) dalam
penerapan FCC misalnya adanya SOPkomunikasi
yangbaik,informconsent,discharge planning dsb.
c) PengembanganFamilyCenterCarepadaunityanglebihbes
ar(Wong,2008).
2.5 KonsepAsuhanKeperawatandemamsecarateoritis
2.5.1 Pengkajian
a) Anamnesa(Datasubyektif)
b) Identitas
1) Namaanak
2) UmurUmur
3) Jeniskelamin
Dikajiuntukidentitasdanpenilaiandatapemeriksaanklinis,
misalnya penyakit-penyakit yang berhubungan
denganreproduksi.
4) Anakkeberapa
5) Namaorang tua
Dikajiagardituliskandenganjelassupayatidakkelirudenganpa
sienanakyanglain.
6) Agama
7) Pendidikan
8) Pekerjaan
Dikajiuntukmengetahuikemampuanorangtuauntukmenentuk
an tindakan dan keperawatan yang dapat
dilakukansesuaidengankemampuanorangtuamembiayaipera
watananaknya.
9) Alamat
Dikajiuntukmengetahuitempat tinggalpasien
2.5.2 Riwayatkesehatan
a) Keluhanutama
Keluhanutamaadalahkeluhanataugejalautamayangmeny
ebabkanpasiendibawaberobat,danpadakasusfebriskeluha
nutamayangdirasakananakadalahpanasdanrewel.
Riwayatkesehatansekaranguntukmengetahuikapanterjad
inya demam, sudah berapa hari demam terjadi,
karakteristikdemam(malam hari,pagi
hari,seanjanghari),dan keluhan
lainyangdirasakanpadasaatdemam(mual,muntah,batuk,p
ilek).
c) Riwayatkesehatandahulu
Riwayatkesehatandahuluuntukmengetahuiapakahsebelu
mnya pasien mengalami penyakit yang sama atau
penyakitlainnya.
d) Riwayat kesehatankeluarga
e) Reviewofsystem
Roymond(2009)mengemukakanbahwareviewofsystema
dalahpengkajian berdasarkan persistem di tubuh,
dengan mengkaji lebih detailberdasarkansistem
untukmendapatkan
datayangmendukungmasalahyangsedangdialamipasienti
dakhanyasaatini,tetapmasalahyangsudahlamapasienala
miuntukmenentukandiagnosadanintervensisertaimpleme
ntasiyangakandiberikankepada pasien.
Pengkajiandapatberupavitalsignsberupadenyutnadinorm
alpadaanakadalah80-115x/
6)
Sistemimunmengkajiriwayatimunisasianakberupaimunisasi
BCG, hepatitisAdanB,DPT,polio,campak,dan sebagainya.
11)
Sistemhematologimengkajiapakahanakmengalamianemia,pe
rdarahan,atau terdapatpenyakitgangguan pada darah
berupaleukimiayangmemunculkangejalakenaikansuhu
tubuh.
2.5.3 Pemeriksaanpenunjanga
a) Hematologirutin
b) Widal
c) Galkultur
d) Pembiakankumandancairantubuh
2.5.3 DiagnosaKeperawatan
Diagnosakeperawatanadalahprosesmenganalisadatasubjektifdanobj
ektifyangtelahdiperolehpadatahappengkajianuntukmenegakkandiag
nosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses
berpikirkompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien,
keluarga, rekam medis,danpemberipelayanankesehatanyanglain.
(HutahaeanSerri,2010)BerdasarkanSDKI2017,diagnosakeperawata
n yangmunculyaitu :
a) Hipertermiberhubungandenganterpaparlingkunganpanas
b) Resikokekuranganvolumecairanberhubungandenganintakeyang
kurangdankehilnganvolumecairanaktif
c) Defisit
NutrisiberhubungandenganKetidakmampuanmencernamakanan
d) Intoleransiaktifitasberhubungandenganterjadinyakelemahan
e) Kurangnyapengetahuanberhubungandengankurangnyainformas
i
-Edukasi
Anjurkan tirahbaring
-Kolaborasi
Pemberian
cairandanelektrolitintravena
kolaborasi
- pemberian medikasi
sebelum makan dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan
4. Intoleransi Setelah Manajemen energy
aktifitas Observasi
b.d dilakukan - Identifikasi gangguan
b) Implementasi
c) Evaluasi
BABIII
TINJAUANKASUS
Verawaty (2020207209278)
TanggalKunjunganRumah : 18,19,20Juni2021
3.1.1 Pengkajian
a) Identitasdata
InisialKlien : An.B
TTL : Metro,10juni2015
Umur : 6tahun
Agama : islam
Sukubangsa : Jawa
Namaayah/ibu : Tn.R/Ny.H
Pendidikanayah : SMA
Pekerjaanayah : Polri
3.1.2 KeluhanUtama
3.1.3 RiwayatKesehatanSekarang
Klienmengalamihipertermidengansuhu39,5°C,Ibuklienmengat
akan anaknyademamnaikturun
selama5hari ,ibuklienmengatakan anaknya terkadang merasa
mual dan muntah, ibu klienmengatakan nafsu makan anaknya
menurun dan ibu klien mengatakanbadan anaknya terasa lemas
ADL di bantu, wajah klien tampak pucatdanlemas.
3.1.4 Riwayatkehamilandankelahiran
1) Prenatal
2) Intranatal
ibuklienmelahirkankliensecaranormaldiRumahsakitislamIb
nuSina,usia kehamilan saatlahir9 bulan5hari,denganfisik :
IbuklienmengatakanwaktumelahirkanAn.Etidakterjadinya
pendarahan
3.1.5 Riwayatmasalalu
1) Penyakitwaktukecil
Ibuklienmengatakansebelumnyaanaknyawaktu masih
kecilberumur 3 tahunpernah mengalami penyakityang
samayaitudemamdisertaibatukflu.
2) Pernahdirawatdirumahsakit
3) Obat-obatyangdigunakan
Ibu klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat alergi
obat
4) Tindakan/operasi
Ibuklienmengatakananaknyabelumpernahdilakukantind
akanoperasi
5) Alergi
Ibuklienmengatakananaknyatidakmempunyai
riwayatalergidemikianjugadengankeluarga,tidakadayan
gmempunyairiwayatalergi.
6) Imunisasi
Ibuklienmengatakananaknyasudahmendapatkanimunisa
silengkap
Usia0bulan:BCG,HB-0,Polio-0
Usia3bulan:DPT/HB/Hib-2,Polio-2
Usia4Bulan:DPT/HB/Hib-3,Polio-3
Usia9bulan:Campak
=Pasien
= Laki Laki
= Perempuan
Yangmengasuhklienadalahayahdanibunyasendiri
2) Hubungandengananggotakeluarga
3) Hubungandengansebaya
Klienmengatakanhubungandengantemansebayabaik.
4) Pembawaansecaraumum
Klien tampak baik –baik saja dari segi fisik tidak ada
mengalamikecacatandankliendapatmudah
berinteraksidenganyanglain.
5) Lingkunganrumah
lingkunganrumahnyaklientampakcukupbersihdanventilasiu
dara cukup, lantai rumah dari semen, jumlah jendela 6
buah, tidakada sumberpolusiyangdekatdenganrumahnya.
3.1.8 KebutuhanDasar
1) Makananyangdisukai/yangtidakdisukai
2) Polatidur
Ibu klien mengatakan pola tidur anaknya di malam hari
kuranglebihselama 7jamsedangkantidursiangnya
2jamKebiasaan sebelum tidur
Ibu klien mengatakan kebiasaan anaknya sebelum tidur
belajar.
Tidur siang
Ibu klien mengatakan An.B tidur siang selama ± 1 jam dari
jam 13:30 sampai 14:30 sore, namun pada saat sakit tidur
siang tidak teratur.
3) Mandi
Ibu klien mengatakan pada saat sehat anaknya mandi sudah
secara mandiri frekuensi 2x sehari pagi dan sore, sedangkan
saat sakit sekarang klien hanya di lap dengan waslap basah.
4) Aktivitas bermain
Ibu klien mengatakan Sebelum sakit klien tidak ada
keluhan dalam aktifitasnya, dapat bermain dengan teman-
teman sebayanya di rumah dan pada saat sakit klien hanya
diam dan merasa lemas klien hanya tertidur dan duduk di
rumah sambil nonton tv.
5) Eliminasi
Ibu klien mengatakan pada saat sehat klien buang air besar
dan kecil tidak ada mengalami gangguan, Ibu klien
mengatkan Sebelum sakit klien biasanya BAB 1x /hari
yaitu di pagi hari dengan konsistensi Lembek sedangkan
5) Hasil laboratorium
1) Keadaan umum
Tingkat kesadaran : composmentis. GCS (15 E=4,
V=5, M=4) S: 39,50C, (Normal 36,00C-37,50C)
N: 85x/m (Normal 70-120x/menit) R:25x/m
(Normal 20-30x/menit)
3) kepala
4) Mata
Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri kanan,
konjugtivatidakAnemis,pupilisokor,skleratidakikterik,ti
dakterdapatoedem.
5) Hidung
inspeksi : keadaan bersih, pernafasan cuping hidung
tidak ada, fungsi penciuman baik terbukti klien dapat
mencium aroma minyak kayu putih.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6) Mulut
Mulut pasien tidak berbau dan gigi tampak bersih dan
tidak ada pembekakan atau pendarahan pada gusi
pasien, mukosa bibir klien tampak kering
7) Telinga
8) Leher
Palpasi :Padaprekordiumdapatterabaictuskordisdidin
ding dadaanteriorterletak diselaIgaV.
Perkusi :batasjantung
terabadisebelahkanandisekitarruanginterkostalIII-
IVkanan,dilineaparasternaliskanan,batasatasdiruanginte
rkostal II kanan linea parastemalis kanandan pada saatdi
ketuk terdapat suara pekakpadadaerahaorta.
Auskultasi :suarajantunglum
dupdantidakadabunyijantungtambahaniramajantungregu
ler,murmurtidakada.
10) Paru-paru
11) Abdomen
Palpasi
:padasaatdipalpasitidakadaedemaataumasa/pembekakan
, nyeri tekan tidak ada,
nyerilepastidakada,batasanheparterabadenganPemeriksa
an di bawah arkus kosta dan bawahprocsifoideusteraba
padaekspirasi
12) Punggung
13) Genatalia
14) Ektremitas
44444444
44444444
15) Kulit
3.1.11
PemeriksaanTingkatperkembangan(penilaianberdasarkanfor
matDDST)
a) kemandiriandanbergaul
An.Bmaumenatapmuka,membalassenyuman,tersenyumspontan
, makan sendiri, tepuk tangan, menirukan kegiatan,
minummemakaicangkir,membukapakaian,memakaibaju,menye
butnama temannya,
b) Motorikhalus
Klien sudah bisa menulis huruf dan angka dengan benar, menulis
diataskertasbergaris,mengontrolpensidanmengikattalisepatu
c) kognitifdanbahasa
d) Motorikkasar
3.1.12 Datafokus
2).Ibuklien mngatakansuhutubuhkliennaikturun
3.1.12.2 Dataobjektif
2).KulitAn.Bterasahangat
3).Kulitklientampak memerah
4). RR : 25 x menit,(Normal
20-30x/menit)Nadi:85xmenit(Normal70-120x/menit)
5).TB/BB:106 cm/14,8kg
6). HasilpengukuranmemakairumusIMTdantabelstandarantropometri
hasilnya yaitu 13,9 = -1 SD dengan indeks
massatubuhmenurutumur(IMT/U)yaitukategoriNormal
7). Klientampaklemas,danlesu
8).ADLklientampakdibantu
9).Klientampakmuntah
10).Respontugorkulitbaik11).Mukosabibirkering
12).Turgorkulittampak menurun
untukmemberikancairanoralyaituairputi
h
atausususedikitdikittapisering
3 Resiko sabtu1 11.00 1. melakukanpemantauanasupann 13:00 Subjektif
9-06- utrisipadaAn.B - ibu klien mengatakan
DefisitNutrisiberhu 2021 2. Monitorasupanmakanmakanan nafsumakan
bungan 3. MemberikanobatVitB12 anaknya sudah
Universitas Muhamaddiyah Pringsewu
Lampung
dengan bertambahsedikitdemisedikit
a.
PEMBAHASAN
Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Islam Metro yaitu di ruang anak.Rumah
Sakit Islam Metro merupakanRumah Sakit yangmelayani pelayanan umum bagi
masyarakat di alamat Kota Metro dan sekitarnya, Rumah Sakit Islam Metro
terdapatbeberapa ruangan diantaranya
adalahadalahruangananak.Berdasarkanwawancaradengan salah satu perawat di ruang
anak jumlah Anak dengan demam/febris tiaptahunnyameningkat.Padatahun2020
kunjunganpenderitadengandemam/febrismencapai462orang.
4.2 AnalisisAsuhanKeperawatanDenganKonsepTerkait
SelamapenulismelakukanasuhankeperawatanpadaklienAn.BdengandiagnosaFebris/demam
di Rumah Sakit Islam Metro, maka disini akan terlihatkeadaan klien secara nyata. Dalam
studi ini penulis tidak menemukan kesenjangan antaratinjauan teori dan tinjauan kasus.
Pembahasan ini dibuat sesuai dengan tahap-tahap danproseskeperawatanyangmeliputi:
pengkajianperencanaan,implementasi,evaluasi.
padasaatpengkajianpadaAn.BdidapatkanAn.Bmengalamidemamnaikturunselama5 hari ,
mual dan muntah, nafsumakan yangmenurun, badan An.B terasa lemas, dankulit pucathal
ini sesuai dengan teori Sodikin (2012), dimana menurut teorinya
anakdengandemam/febrismengalamipeningkatansuhutubuh,kulitterasahangat,kehilangannaf
sumakna,kelemahan,dankulitpucat. Hal ini terjadi karena adanya faktor endogen, selain itu
Universitas
Lampung
akibat terpajan lama lingkunganbersuhu tinggi (sengatan panas), ada juga yang
menyebutkan bahwa hipertermia ataudemam pada anak terjadi karena reaksi transfusi,
imunisasi, dehidrasi, adanya
pirogensepertibakteriatauvirusyangmasukkedalamtubuhsehinggamempengaruhiBpengendali
anhipotalamusterhadapmengontrolsuhutubuhdanakanmenimbulkandemamdengancaramenin
gkatkantemperaturtubuh (Setiati,2010).
Saatdilakukanpengkajianmengenairiwayatpenyakitmasalaluanakdanriwayatkesehatan
keluarga danIbu An.Bmengatakan An.Bpernah mengalami sakit seperti inisebelumnya,
ibu mengatakan An.B umur 3 tahun pernah mengalami sakit demam sepertiini.serta ibu
klien mengatakan ada keluarga klien yang mengalami penyakit yang samadengan klien
yaituayahnya An.B dan keluarga mengatakantidak ada angota keluarga yangmemiliki
penyakithipertensi,DM,jantung,dan penyakitlainnya.Hal ini sejalandengan teorianak yang
pernah menderita/ mengalami serangan ulangan demam, apabilakeadaan anak lemah atau
system imun tubuh lemahdananak terlalu banyak bermainatau melakukan aktifitas diluar
rumah pada saat cuaca ekstrim sehingga menyebabkandehidrasi pada anak, maka anak
tersebut sangat mudah untuk terinfeksi oleh bakteridanvirus tersebut yang masuk ke
dalam tubuh danmenyerang bagian syaraf hipotalamusmaka
pengendalianhipotalamusterhadap suhu tubuh terganggu,dananak tersebutakan
mengalamipeningkatansuhutubuh/demamyangberulang(Myzed,2018).
Hal ini terjadi karena faktorpirogen seperti bakteri atau virusyang di bawah
seseorangpenderita sehingga bakteri dan virus tersebut dapat menyerang tubuh yang
memilikisystem imun yang lemah, Karena menurunya daya tahan tubuh penderita
makavirus danbakteri tersebutsangatmudah masuk ke dalam tubuh dan menyerang bagian
syarafhipotalamussehinggamengakibatkantemperaturtubuhmeningkatdananakakanmengal
Universitas
Lampung
amihipertemi(Myzed,2018).
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran GCS (15 E=4, V=5,
M=4)dengan kesadaran klien composmentis, klien bisa merespon secara spontan,
kemudianpasien bisa berorientasi dan menjawab pertanyaan perawat dengan baik, dan
klien bisamengikuti perintah seperti disuruh untuk mengangkat tangannya. Hal ini sejalan
denganteorimenurutAzmiyahya(2018),kesadarananakyangmengalamidemamcomposment
is,keadaanumumlemah.Didapatkankesadarahcomposmentiskarenatidak ada
gangguankarna klien tidakmengalami gangguan pada
tingkatkesadaransepertiakibatsyokdll.
Padasaatpengkajiandidapatkankonjungtivatidakanemis,mataBersih,tidakadakotoran,matas
imetriskiridankanan,Pupilisokor,scleratidakikterik,tidakadagangguan penglihatan.hal ini
sejalan dengan teori Azmiyahya(2018),konjungtivanormal, mata bersih, mata simetris kiri
dan kanan, pupil isokor, sclera tidak ikterik dantidakterdapatgangguanpenglihatan.
Hasil pengkajian didapatkan telinga bersih, tidak ada serumen, tidak ada
perdarahanditelinga, tidak ada gangguan pendengaran.hal ini sejalan dengan teori dimana
menurutAzmiYahya(2018),yangdikajipadaanakdengandemam/febrisyaitutidakadaperdara
handitelinga,simetri,bersihtidakadaserumen,tidakadagangguanpendengaran.Hasil
pengkajian yang didapatkan An.B di hidung bersih, pernafasancuping hidung tidak ada,
fungsi penciuman baik.Hal ini sejalan dengan teori menurutAzmiyahya(2018),yangdikaji
padaanakDemamyaituhidungbersihpernafasancupinghidungtidakada,fungsipenciumanbai
Universitas
k. Lampung
Hasil pengkajian yang didapatkan mukosa bibir An.B kering, tidak ada perdarahan
gusidan tidakadagangguanlainnya.Hal ini sejalan dengan teori menurutAzmiyahya(2018),
yang dikaji pada anak Demam yaitu mukosa bibir kering, tidak ada
perdarahangusidantidakada gangguanlainnya,Haliniterjadikarena klienkurangminum.
5.1 DiagnosaKeperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis terhadap pengalaman atau
responindividu,keluarga,ataukomunitaspadamasalahkesehatan,padaresikomasalahkesehata
natauproses kehidupanMenurutNANDA(2015).
1. Hipertermi
Hasil pengkajian pada An.B pada tanggal 18 Juni 2021 menunjukaan
adanyapeningkatan suhu tubuh yaitusuhutubuh An.B mencapai 39,0C, serta mukosa
bibirkering, demam naik turun selama 5 hari.Menurut Dzulfaijah (2017), suhu
tubuhnormal pada anak adalah 36,50C - 37,50 C. Dan menurutSodikin (2012),
demamterjadi akibat lingkungan bersuhu tinggi (sengatan panas),danbakteri/virus
yangmasuk ke dalam tubuh melepaskan pirogen ke aliran darah lalu pirogen mengalir
kehipotalamus,sehinggamempengaruhipengendalianhipotalamusterhadapmengontrolsu
hutubuhmakaakanmenimbulkanterjadinyahipertermi/
demamdenganmeningkatkantemperaturtubuh.
2. Resikokekuranganvolumecairan
Berdasarkan pengkajian menunjukan di tandai denganAn.B Intake yang kurang
dankehilanga volume cairan yang aktif data pendukung dari resiko kekurangan
volumecairan
padaAn.ByaituibuklienmengatakanAn.BkurangminumAn.Bhanyaminum ±2 gelas
dalam sehari, mukosa bibir klien tampak kering, dan turgor kulitAn.B
tampakmenurun. Menurut Sacharin, (1996)Dalam Azmi yahya (2018) secarateori
salah satu akibatpeningkatan suhu tubuh anak akan menyebabkan
dehidrasipadaanakyangmenyebabkananakkurangdalammemenuhicairannya.
Universitas
3. Resiko Defisit nutrisi Lampung
Ditandai dengan berat badan menurun, Data pendukung Resiko defisit nutrisi
b/dpsikologis (keengganan untuk makan), mual muntah d/d berat badan menurun,
yaituIbu klien mengatakan nafsu makan klien berkurang, ibu klien mengatakan, BB
badanklien turun, BB klien 14,8 Kg semula 16Kg.MenurutSacharin,
(1996)DalamAzmi yahya (2018), secara teori Dengan peningkatan suhu tubuh terjadi
peningkatankecepatanmetabolismebasaterganggu.Jikahaltersebutterjadiiniakanmenyeb
abkanpenurunanmasukanmakananpadaanakakibatanoreksia,makasimpanan
karbohidrat, protein serta lemak menurun dan metabolisme tenaga otot danlemak
dalam tubuh cendrung dipecah dan terdapat oksidasi tidak lengkap dari
lemak,daninimengarahpadaketosis.
4. Intoleransiaktifitas
Berdasarkan pengkajian menunujukan Ditandai dengan An.B
tampaklemah,Datapendukungintoleransi aktifitas An.B tampaklemah dan ADL An.B
sehari-hari dibantu, An.B tampakpucat.MenurutMenurut Sacharin, (1996)Dalam Azmi
yahya(2018) secara teori salah satu akibat peningkatan suhu tubuh anak akan
menyebabkankelemahankarenasimpanankarbohidrat,proteinsertalemakmenurunmakam
etabolismetenaga ototmenurundantidak adaanya energiuntuk beraktifitas.
menelanmakanan,ketidakmampuanmencernamakanansertapeningkatankebutuhanmetab
olisme.Gejalayangbiasaterjadi pada deficitnutrisiadalah beratbadan yang menurun
minimal 10% di
bawahrentangideal,sertanafsumakanyangmenurun.Menurutanalisapenelititidak
munculnya diagnose defisit nutrisipada An.B karena BB badan An.B masih dalambatas
normal, pada saat di hitung melalui rumus IMT dan tabel standar antropometriyang
hasilnya yaitu 13,9 = -1SD dengan indeks massa tubuh menurut (IMT/U)
yaitukategoriNormal.
2. Kurangnyapengetahuan
5.5 IntervensiKeperawatan
Intervensi Keperawatan adalah semua tindakan asuhan yang perawat lakukan atas
namaklien. Tindakan ini termasukintervensi yang di prakarsai oleh perawat, dokter,
atauintervensikolaboratif(Mc.Closky&Bulechek,200)
Dalammenyusunrencanatindakankeperawatankepadaklienberdasarkanprioritasmasalah
yang ditemukan tidak semua rencana tindakan pada teori dapat ditegakkan padatinjauan
kasus.Karena tindakan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan
dankeadaanklienpadasaatpengkajian.
1) UntukDiagnosaPertama
Hipertermiditandaidengansuhutubuhyangmeningkatdengandemamnaikturunselama
5hari,Rencana yang dilakukan adalah manajemen hipertermi (Monitor
suhutubuh,Pemeriksaantanda-tandavital,Longgarkanataulepaskanpakaiananak,Lakukan
2). Untukdiagnoseyangkedua
Resikokekuranganvolumecairanberhubungandenganintakeyangkurangdankehilangan
volume cairan di tandai dengan klien tampak kurang minum, mukosa bibiryang kering,
dan turgor kulit yang menurun,menurut rencana yang dilakukan
menitorstatusdehidrasi,catatintake-
output,berikancairanoraldankolaborasipemberiandiuretikjika perlu. Hal ini sesuai dengan
buku SIKI. Rencana akan dilakukan supayakebutuhancairanklienterpenuhi(Hidayat,2006).
2) UntukDiagnosaketiga Universitas
Lampung
DefisitNutrisiberhubungandenganketidakmampuanmenelanmakananditandaikurangnyanaf
sumakansertamualmuntah,menurunrencanayangdilakukanManajemennutrisi(Identifikasial
ergi,identifikasimakananyangdisukai,berikanmakanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi, anjurkan posisi duduk jika mampu,kolaborasi dengan ahli gizi
untukmenentukanjumlah kalori danjenisnutrienyangdibutuhkan ), Pemantauan tanda vital
( Monitor TTV). Hal ini sesuai dengan buku
SIKI.Rencanaakandilakukanuntukmemenuhikebutuhannutrisi,sehingganantinyadiharapka
n intake danoutputadekuat,klientidaklemaslagi(Hidayat,2006).
5.6 ImplementasiKeperawatan
Setelahrencanatindakanditetapkan,makadilanjutkandenganmelakukanrencanatersebutdatab
entuknyata.Terlebihdahulupenulismenulisstrategiagartindakankeperawatan dapat
terlaksanakan, yang di mulai dengan melakukan pendengkatan padakliendan keluarga agar
nantinya klien mau melaksanakan apa yang perawat
anjurkan,sehinggaseluruhrencanatindakankeperawatanyangdilaksanakansesuaidenganmas
alahyangdihadapiklien.
1) Untukdiagnosapertama
Hipertermiberhubungan dengan peningkatan lajumetabolismeditandai dengan
Suhutubuhmeingkatmukosabibirkering,Kulitterasahangat,anaktampaklemah.Memonitor
suhu tubuh(Melakukan pemeriksaan suhu tubuh di aksila didapatkan suhutubuh demamS
39,5ᵒC ),melonggarkan pakaian An.B pada saat demam,
Melakukankompresdenganbawangmerahselama15menitpadaaksilaAn.Bdengancaramendek
atkan alat lalu menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan selanjutnya
mencucitanganterlebihdahuluterusmemposisikankliensenyamanmungkinlaluletakanwashla
p yang sudah di rendam air hangat kuku yang sudah di campuri irisan bawangmerah
tersebut di bagian aksilla selajutnya setelah di lakukan tindakan kompres
Universitas
Lampung
bawangmerahdievaluasimonitorsuhutubuhanaktersebutdanmencatathasilnya,
Menganjurkan ibu untuk mempertahankan tirah baring pada An.B agar energy anaktidak
terbuang sehingga anak tidak letih, Berkolaborasi dengan tim medis
pemberianPacacetamol 500 mg x 3 sehari melalui oral. Selama 1 x 24 untuk diagnose
hipertermitidakadapenambahanataupunpenguranganintervensikeperawatan.
2).Untukdiagnosekedua
Resikokekuranganvolumecairanberhubungandenganintakeyangkurangdankehilangan
volume cairan rencana yang dilakukan Manajemen cairan : Memonitor
statusdehidrasiAn.B,Mencatatintake-
output,Menganjurkanibuklienuntukmemberikancairanoralyaituairputihatausususedikitdikit
tapiseringdanBerkolaborasi pemberian diuretikjika perlu. Selama 1 x 24 jam untuk
diagnose
Resikokekuranganvolumecairantidakadapenambahanataupenguranganintervensikeperawat
an.
3). Untukdiagnosaketiga
Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
rencanayangdilakukanManajemennutrisi:Mengidentifikasialergi,klientidakadaalergiterhada
p obat maupun makanan., mengidentifikasi makanan yang disukai, makanan yangdisukai
klien. Makanan yang disukai klien ayam, dan sayur-sayuranmakanan yang tidakdisukai
klien tidak ada, memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi (pepaya ),
menganjurkan posisi duduk jika mampu, agar klien tidak merasa letih danlemah.
Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenisnutrienyangdibutuhkan.Pemantauannutrisi,Memonitormualdanmuntah(klienmerasaka
n mual dan muntah ), serta menimbang berat badan, berat badan klien 14,6kg ,Selama 1 x
24 jam untuk diagnose Resiko defisit nutrisi tidak ada penambahan
ataupenguranganintervensikeperawatan.
4). UntukDiagnosaKeempat
5.7 Evaluasi
Evaluasimerupakanlangkahterakhirdalamproseskeperawatan.Evaluasimeliputievaluasi
hasil dan evaluasi proses. Pada kasus ini menunjukkan bahwa adanya kemajuanatau
keberhasilan dalam mengatasi masalah pasien. pada kasus An.B yang tinggal diTengah
kota dengan menggunakan pendekatan proses keperawatansebagai metode pemecahan
masalah, hasil evaluasi akhir yaitu pada tanggal 20 – 06 -2021 dari diagnosa keperawatan
yang ditemukan dalam kasus, sebagian diagnose telahteratasi.
Pada diagnosa pertama setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3
harimasalahHipertermi dengan menejemen Hipertermi,dengan hasil Suhu tubuh An.B
menurundengan hasil36,7ᵒC,Mukosa bibir sudah tampak lembap, Kulit
tampaktidakpanaslagi.
Padadiagnosakeduasetelahdilakukanasuhankeperawatan3harimasalahresikokekurangan
volume cairan terpenuhidengan hasil, An.B tidak lemas lagi, mukosa
bibirtampaklembab,danturgorkulittampakmembaik.Karenakekuranganvolumecairanbisatera
tasidengancaramenganjurkanmemenuhicairanoralyangsedikit-dikittapisering serta
memonitorstatusdehidrasiklien(Isnaeni,2018).
Pada diagnosa ketiga setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 hari maslah Resiko
DefisitNutrisi tetap, dengan hasil klien An.B tampak lebih semnagat, Tampa
hanyamenghabiskan 1 porsi makanannya, namun dalam 3 hari tersebut BB klien belum
adapenambahan yang artinya status gizi klien masih kurang. Karena BB dalam 3 hari
tidaklangsungnaikataubertambah,untukmenaikanBBharusmemerlukanwaktuyangcukup.D
apat diperbaiki dengan pengaturan makanan sesuai selera anak, memilih menumakanan
yang kandungan gizinya cukup tinggi dan lebihvariatif supaya anak
tidakbosan(Ain,dkk,2015).
5.8 AnalisisIntervensidenganKonsepdanPenelitianTerkait
Intervensi keperawatanpada masalah Hipertermi ditimbulkan akibat peningkatan
suhutubuhsehingga anak mengalami demam,salah satunya cara untuk menangani
masalahdemam atau peningkatan suhu tubuh tersebutadalah dengan kompres bawang
merah.Tujuan dari kompres dengan mengunakan bawang merah iniadalah untuk
Universitas
menurunkansuhu tubuhpada anakyangdemamdenganbatassuhunormal yaitu36,50C–37,50C. Lampung
Terdapatperbedaanpeningkatansuhutubuhanakyangdilakukankompresdenganmenggunakan
bawang merahdari pada tidak dilakukannyakompres bawang merah.Dimana setelah
diberikan intervensianakyang di lakukan kompres dengan mengunakanbawang merah suhu
tubuhnya lebih cepat menurun sedangkan anak yang tidak di
lakukankompresdenganmengunakanbawangmerahmasihmengalamipeningkatansuhutubuh.
Berdasarkan hasil dari intervensi yang telah dilakukan bahwa adanya pengaruh
kompresmenggunakan bawang merah terhadap peningkatan suhu tubuh pada anak yang
mengalamifebris.
Hal ini juga dibuktikan dan diperkuat oleh penelitian yang sama hasilnya yang
dilakukanoleh Cahyaningrum (2017) dengan judul Perbedaansuhu tubuh anak demam
sebelum dansetelah kompres bawang merah dengan hasil menunjukan bahwa terdapat
perbedaan atauselisih rerata suhu sebelum dan setelah kompres bawang merah yaitu 0,734
0
C. Diketahuinilai significancy 0,000 (p<0,005) sehingga di simpulkan bahwa terdapat
perbedaan
suhutubuhyangbermaknaantarasebelumdansetelahkompresbawangmerahdanBerdasarkan
hasil dari intervensiSarifah, dkk (2019) dengan judul Efektifitas pemberiankompres
bawangmerah terhadappenurunan suhutubuh padaanakusia1-5 tahun dipuskesmas gilingan
Hasil Penelitian menunjukkan suhu tubuh sebelum perlakuan rata-
ratarespondenmemilikisuhutubuh37,80C–39,40Cdansesudahperlakuanrata-
ratarespondenrata-rata36,50C–37,30C.
Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian olehMyzedDahlia, dkk (2018)
denganjudulPengaruh pemberian tumbukan bawang merah sebagai penurun suhu tubuh
padabalita demam di puskesmas lubuk buaya kota padang tahun 2018 dengan Hasil
penelitianrata-
ratasuhutubuhsebelumdilakukanpemberiantumbukanbawangmerahyaitu37,91oCdansetelahd
ilakukanpemberiantumbukanbawangmerahyaitu37,42oC.
Dan penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian olehJulianti, dkk (2014) denganjudul
perbedaan kompres hangat dan kompres bawang merah terhadap penurunan suhutubuh anak
dengan demam di wilayah kerja Puskesmas Kembaran I Purwokerto Denganhasil penelitian
menunjukan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata penurunan suhusebesar 0,976oC
(S.D ± 0,3270) sedangkan pada kelompok kompres bawang merah
reratapenurunansuhusebesar1,106oC(S.D±0,3699).Perbedaanreratapenurunansuhuantara Universitas
Lampung
keduakelompoksebesar0,1294oC(95%CI-0,3733–0,1145).HasilUjittidakberpasangan
diperoleh nilai signifikansi 0,288 (ρ > 0,05). Kesimpulannya tidak terdapatperbedaan rerata
selisih suhu yang bermakna antara kelompok kompres hangat dengankelompok kompres
bawang merah, namun pemberian kompres bawang merah lebih
cepatmencapaisuhunormaldibandingdenganpemberiankompres hangat.
Bawang merah adalah herba semusim, tidak berbatang, daun tunggal memeluk umbi
lapis,umbilapismenebaldanberdaging,warnamerahkeputihan,perbungaanberbentukbongkol.
Bawang merah dikenal sebagai obat, kira-kira sejak 5000 tahun yang lalu,
Dalambawangmerah mengandungasam glutamate yang merupakan natural essence
(penguatrasa alamiah), terdapat juga senyawapropil disulfide dan propil metal disulfide
yangmudah menguap. Jika dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat, maka bawang merah
dapatdigunakan sebagaipenurun suhutubuh khususnyapadaanak–
anakyangmengalamipeningkatan suhu tubuh.Propil disulfide dan propil metal disulfide
yang mudah menguapini jika dibalurkan pada tubuh akan menyebabkan memungkinkan
percepatan perpindahanpanasdaritubuhkekulit (Cahyaningrum,2017).
Dengan adanya tindakan pemberian kompres bawang merah yang membuat anak
lebihmerasa nyaman dan suhu tubuhnya menurun dimana tindakan kompres bawang merah
inidilakukanselama 15 menit dengan cara memposisikan klien senyaman mungkin
laluletakan washlap yang sudah direndam air hangaat kuku yang di campuri irisan
bawangmerah tersebut di bagian aksilla lakukan selama 15 menit tujuan dari tindakan
kompresbawangmerah iniyaituuntuk menurunkansuhutubuanakyangdemam.
Perawatan pemberian kompres dengan menggunakan bawang merah merupakan suatu
carakhususdalammenanganipasienyangmengalamipeningkatansuhutubuh,denganmelakukan
kompres bawang merah ini akan sangat berguna untuk menurunkan suhu
tubuhanakyangdemam.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
BerdasarkanasuhankeperawatanyangtelahdilakukanpadaAn.BdenganDemam/Febris di
Rumah Sakit Islam Metro,maka dapat disimpulkanbahwa:
5.1.1
Demam/febrismerupakanpenyakityangseringterjadipadaanak,penyakitini
menyerang salah satu syaraf hipotalamus,yang biasanyaanak mengalami
demam,penurunan nafsu makan, lemas, wajah tampak pucat serta mual
dan muntah, salah
satuakibatdariDemam/febrispadaanakyaitumengalamipeningkatansuhutu
buh(hipertermi )maka dari itu intervensi yang dapat dilakukan yaitu
kompres
denganbawangmerah,pemberianterapiinovasiinisudahterbuktipenelitiann
yauntukmenurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami demam.
Cara kompres
bawangmerahiniyaitudengancaramemposisikankliensenyamanmungkinla
luletakanwashlap yang sudah direndam air hangaat kuku yang diUniversitas
Lampung
campuri irisan bawang
merahtersebutdibagianaksillalakukanselama15menit.
Setelahpenulismenerapkantindakaninovasipadakasuskelolaandiperolehha
silhipertermiyangsignifikandanjugameningkatkankenyamanandanmengh
ilangkanstress pada anak. analisis tindakan keperawatan berfokus pada
monitoring peningkatansuhu tubuh (hipertermi) anakterutama hasil dari
peningkatan suhu tubuh (hipertermi)yang diukur sebelum, sedang dan
sesudah dilakukan tindakan inovasi kompres bawangmerah. Pelaksanaan
tindakan inovasiini memerlukan keterlibatan
keluarga.Dalammelakukanasuhankeperawatanpenulismelibatkankeluarga
dalampelaksanaantindakan inovasikompres bawang merah yang
sebelumnya diberi edukasi tentangpelaksanaan terapi dan tujuan
dilakukannya terapi ini agar mendapatkan hasil yangoptimal.
5.2.1 BagiInstitusiPendidikan
Diharapkankepadainstitusipendidikanuntukmengembanganilmukesehata
nkeperawatan anak kepada peserta didik sehingga pengetahuan dan
keterampilan lebih baik lagi kedepannya dan dapat membantu dalam
mendukunguntuk bahan pengajaran ilmu keperawatan anak kedepannya,
serta diharapkaninstitusipendidikan dapat melakukan penelitian lanjutan
untuk mengembangkan ilmu
tentangtehnikinovasikompresbawangmerahyanglainsehinggabisaditerapk
an.
5.2.2 BagiPerawat
Dengankemudahanpelaksanaandanmenfaatyangsangatbesarsehinggaakans
angatmudah diaplikasi diharapkan perawatmenerapkan atau menganjurkan
orangtua klienmelakukanteknikinovasipemberiankompresbawang.
5.2.3 BagiLayanan
DiharapkanpihakRumah SakitkhususnyaruanganpolianakdiRumah Sakit
Islam Metro
dapatmemberikaninformasidanpengetahuansepertipenyuluhantentangpen
gobatan non farmakologi yaitu kompres bawang merah, supaya semua
perawat danorangtua
anaktaubagaimanamelakukanterapikompresbawangmerahdirumah
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi,YohanadanAndriani,Yofita.2012.TherapyHerbalPengobatanBerbagaiPenyakit.Cet6.Ja
karta:EskaMedia.
Azmiyahya.
(2018)Asuhankeperawatanpadaklienan.QdenganfebrisdiruangrawatinapanakrsudDr.Achmadmo
chtar bukittinnggi
DinasKesehatansumbar,2016datajumlahpeningkatanfebris
Etika Dewi Cahyaningrum, Anies, Hari Peni Julianti, 2014. Perbedaan kompres hangat
dankompresbawangmerahterhadappenurunansuhutubuhanak dengandemam
Hidayat,A.AzizAlimul.2012.MetodePenelitianKebidananTeknikAnalisisData.EdisiPertama.Jakar
ta:SalembaMedika.
HayuniF.A(2019).efektifitaspemberiankompresbawangmerahterhadappenurunansuhutubuhpada
anak usia1-5tahundipuskesmasgilingan.Jurnaldiiikeperawatan.
Julianti,Anies,H(2014).Perbedaankompreshangatdankompresbawangmerahterhadappenurunansu
hutubuhanakdengandemam
Myzeddahlia,FaridahBD,E.Y,ingges(2018).Pengaruhpemberiantumbukanbawangmerah sebagai
penurun suhu tubuh pada balita demam di puskesmas lubuk buaya kotapadangtahun2018
NANDA NIC NOC, (2013). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Jakarta:EGC.
MedisdanNANDA NIC-NOCJilid1(1nded.).Jogjakarta:MediAction.
DemamPadaAnakBalitaDiKampungBakalanKadipiroBanjarmasinSurakarta.JurnalStikesPKUMu
Universitas
hammadiyahSurakarta.http://stikespku.com.pdf. Lampung
ModulAjarKonsepKeperawatanAnak.Jakarta:AsosiasiInstitusiPendidikanVokasiKeperawatanInd
onesia(AIPVKI).
Universitas
Lampung
LAM PIRAN
STANDAROPERASIONALKOMPRESBAWANGMERAH
PROSEDURPELAK a.TahapPraInteraksi
SANAAN
1. Melakukanverifikasidatasebelumnyabilaada
2. Mencucitangan
3. Membawaalat didekatpasiendenganbenar
b.TahapOrientasi
1. Memberikansalamdan memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuan
3. MembacakanSOPkompresbawangmerah
c.TahapKerja
1. Mengawalitindakandenganmembacatasmiyah,
danpasiendalam keadaan siap dilakukan tindakan
kompres bawangmerahdibagianaksilla.
Mencucitangansebelummelakukantindakan,lalume
makaisarungtangan
3. Dekatkandansiapkanalatdanbahanyang akan
digunakanuntukkompres bawangmerah
4. Mengupas3siungbawangmerah,potong/
irisbawangmerahhinggabeberapabagian,memasukk
anpotonganbawangmerahkedalambaskomdan
mencampurkandenganairhangatkukusebanyak300c
c,
5. Memposisikanpasiensenyamanmungkin,per
hatikanprivacypasien Universitas
Lampung
6. 5 menit sebelum kompres bawang merah,
dilakukanpengukuran suhu tubuh menggunakan
thermometer digitaldibagianaksillaselama1-
2menitatauhinggathermometerberbunyi,lalumenca
tathasilpadalembarobservasi
7. Letakkanperlak/pengalas/
handukdibawahaksillayangakandikompres
8. Berikan kompres bawang merah di bagian aksilla
satu harisatu kali15 menit selama dua hari
Melakukan
pengukuransuhutubuhulang,5menitsetelahkompre
sbawangmerah
9. Mencatathasilpengukuransuhutubuhpadal
embarobservasi
d.TahapTerminasi
1. Memberitahupasienbahwatindakansudahselesai
2. Mengkajiresponpasiensetelahtindakan
3. membereskanalat-
alatyangdigunakan,sertamelepassarungtanga
n. Mencucitangansetelahtindakan
Universitas
Lampung
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Waktu : 20 Menit
A.Tujuan
mengetahui dan memahami compres air hangat dengan irisan bawang merah
1) Menjelaskan pengertian
2) Menjelaskan manfaat
Universitas
3) Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan Lampung
B. Metode
1) Penjelasan
2) Tanya Jawab
C. Media
1) Air
2) Bawang Merah
Universitas
Lampung
C. Kegiatan
Tahap/ Kegiatan
Kegiatan Pengajar Media/alat
Waktu Pendengar
Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam
±5 menit Menginformasikan materi yang Memperhatikan
akan disampaikan
Menjelaskan tujuan dari
pembelajaran Memperhatikan
Melakukan apersepsi
mengenai Kompres Memperhatikan
Hangat
Penyajian Menjelaskan pengertian Memperhatikan Leaflet dan
± 10 menit Kompres Hangat lembar balik
A. Pengertian
Demam didefinisikan bila suhu tubuh lebih dari normal sebagai akibat dari
penigkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus.
B. Manfaat
1. Dapat memberikan rasa nyaman
2. Lebih efektif untuk mempercepat penurunan suhu tubuh dibanding kompres
hangat.
3. Adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kompres hangat dengan
Kompres Kompres Hangat Dengan irisan bawang merah 0,2oC.
D. Teknik
1. Tahap Persiapan
a) Persiapan alat meliputi ember atau baskom untuk tempat air hangat (37°C),
lap mandi/wash lap, handuk mandi, selimut mandi, perlak, termometer
digital dan irisan bawang merah.
b) Cuci tangan 6 langkah sebelum kontak dengan pasien dan dengan
lingkungan pasien.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur dan demonstrasikan kepada keluarga
b. Beri kesempatan klien untuk buang air sebelum dilakukan komper
c. Ukur suhu tubuh klien dan catat. Catat jenis dan waktu
pemberian antipiretik pada klien.
d. Buka seluruh pakaian klien dan alas klien dengan perlak.
e. Tutup tubuh klien dengan handuk mandi. Kemudian
basahkan wash lap atau lap mandi, usapkan mulai dari
kepala, dan dengan tekanan lembut yang lama, lap seluruh
tubuh, meliputi leher, kedua ketiak, perut, ekstremitas atas
dan lakukan sampai ke arah ekstremitas bawah secara
bertahap. Lap tubuh klien selama 10 menit. Pertahankan suhu
air (37°C).
f. Apabila wash lap mulai mengering maka rendam kembali
dengan air hangat lalu ulangi tindakan seperti diatas.
g. Hentikan prosedur jika klien kedinginan atau menggigil atau
segera setelah suhu tubuh klien mendekati normal. Selimuti
klien dengan selimut mandi dan keringkan. Pakaikan klien
baju yang tipis dan mudah menyerap keringat.
Daftar Pustaka