Anda di halaman 1dari 118

KARYA INOVASI NERS (KIN)

ASUHANKEPERAWATANANAKPADA PASIENHIPERTERMI

DENGAN PEMBERIANKOMPRESHANGATDENGAN CAMPURAN


IRISANBAWANGMERAHSEBAGAIUPAYAPENURUNANSUHUTUB
UH DI RUMAH SAKIT ISLAM METRO

TAHUN2021

TUGAS

DISUSUN OLEH:

LITA FARDILASARI 2020207209252

I KOMANG PANCA DARMA 2020207209206

VERAWATY 2020207209278

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2020/2021KARYA INOVASI NERS

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


KARYA INOVASI NERS (KIN)
ASUHANKEPERAWATANANAKPADA PASIENHIPERTERMI
DENGAN PEMBERIANKOMPRESHANGATDENGAN CAMPURAN
IRISANBAWANGMERAHSEBAGAIUPAYAPENURUNANSUHUTUB
UH DI RUMAH SAKIT ISLAM METRO
TAHUN2020/2021
UntukMemperolehGelarProfesiKeperawatan (Ners) Pada Program Studi
Pendidikan ProfesiNers Universitas MuhammadiyahPringsewu Lampung

DI SUSUN OLEH :

LITA FARDILASARI 2020207209252


I KOMANG PANCA DARMA 2020207209206
VERAWATY 2020207209278

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2020/2021

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


PERSETUJUAN PENGUMPULAN KIN

Telah di periksa dan di setujui untuk dikumpulkan

Judul KIN : ASUHANKEPERAWATANANAKPADA


PASIENHIPERTERMI DENGAN
PEMBERIANKOMPRESHANGATDENGAN CAMPURAN
IRISANBAWANGMERAHSEBAGAIUPAYAPENURUNANSUHUTUBUH
DI RUMAH SAKIT ISLAM METRO TAHUN 2020/2021

Nama Mahasiswa :

1. LITA FARDILASARI 2020207209252


2. I KOMANG PANCA DARMA 2020207209206
3. VERAWATY 2020207209278

MENYETUJUI

Pembimbing

Ns. Andri Yulianto, S. Kep., M.Kes

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


KARYA INOVASI NERS (KIN)
ASUHANKEPERAWATANANAKPADA PASIENHIPERTERMI DENGAN
PEMBERIANKOMPRESHANGATDENGAN CAMPURAN
IRISANBAWANGMERAHSEBAGAIUPAYAPENURUNANSUHUTUBUH
DI RUMAH SAKIT ISLAM METRO TAHUN 2020/2021

Karya Inovasi Ners ini telah diperiksa dan dinyatakan lulus

pada tanggal ....................

MENGESAHKAN

Pembimbing : Ns. Andri Yulianto, S.Kep., M.Kes. (..................)


NBM :

Ketua Program Studi

Ns. Rita Sari, M.Kep.


NBM.927021

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

ElmiNuryati, M.Epid.
NBM. 927024

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


MOTTO

“ Kesuksesan Adalah Buah Dari Usaha-Usaha Kecil Yang Hari Demi Hari”

“Manjhada Wa Jadha”

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

KaryaInovasiNersiniadalahhasilkaryasayasendiri,
Dansemuasumberbaik yang dikutipmaupundirujuk
Telahsayanyatakandengan benar.

Oleh :

1. Nama : Lita Fardilasari, S.Kep (....................)


NIM : 2020207209252

2. Nama : I Komang Panca Darma, S.Kep (....................)


NIM : 2020207209206

3. Nama : Verawaty, S.Kep (.....................)


NIM : 2020207209278

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Inovasi Ners
dengan semua kelemahan yang penulis miliki namun penulis berusaha
semaksimal mungkin dengan ilmu yang sangat sedikit ini mencoba menyelesaikan
tugas ini dengan judul “Karya Inovasi Keperawatan Anak Pada Pasien Pneumonia
Dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif : Pemberian Madu ”.
Penulis mengalami banyak kesulitan dalam penyusunan karya inovasi ners
ini, namun peran serta dan dukungan dari berbagai pihak maka penulis dapat
menyelesaikan tugas ini, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M., M.Pd., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
2. Elmi Nuryati, M.Epid., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Ns. Rita Sari, M.Kep. selaku ketua Program Studi Profesi Ners Fakultas
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
4. Ns. Andri Yulianto, S.Kep. M.Kes. selaku pembimbing dalam pembuatan
karya inovasi ners.
5. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh staf Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
6. Rekan – rekan seperjuangan angkatan Covid Ners kelas Metro

Pringsewu, Juli 21

Penulis

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam


bidangkesehatanyangsaatiniterjadidiIndonesia.Derajatkesehatananakmencerminka
nderajatkesehatanbangsa,karenaanaksebagaigenerasipenerusbangsamemilikikema
mpuanyangdapatdikembangkandalammeneruskanpembangunanbangsa.Berdasark
analasantersebut,masalahkesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau
penataan pembangunanbangsa (Hidayat, 2012). Menjaga kesehatan anak menjadi
perhatian
khusussaatpergantianmusimyangumumnyadisertaidenganberkembangnyaberbagai
penyakit. Kondisi anak dari sehat akan menjadi sakit mengakibatkantubuh
bereaksi untuk meningkatkan suhu yang disebut demam (hipertermi)
(Cahyaningrum,2017).

Anakadalahindividuyangberadadalamsaturentangperubahanperkembanganyan
gdimulaidaribayihinggaremaja.Anakmerupakansebagai individu yang unik
dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan
tahapperkembangannya.Kebutuhananaktersebutdapatmeliputikebutuhanfisiolo
gisepertikebutuhannutrisidancairan,aktivitasdaneliminasi,istirahattidur,danlain
-lain,anakjugaindividuyangmembutuhkankebutuhanpsikologisosialdan
spiritual(Alimul,2008).

Anak balita atau anak dibawa lima tahun adalah anak yang menginjak
usiadiatas satu tahun dan dibawa usia lima tahun (12-59 bulan) (Muaris,
2006).Menurut karakteristik, balita dibagi dalam dua kategorik yaitu anak usia
12 –36 bulan (balita) dan anak usia 37 – 59 bulan ( usia prasekolah). Usia
balitamerupakanusia yang rentang terhadap penyakit terutama penyakit

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


infeksi.Pada masa ini sering kali anak-anak ditimpa berbagai macam gejala
penyakitsalahsatugejalanyaadalahdemam(Soetjiningsih,2012).

Demam
merupakaninfeksiatauinflamasiyangdisebabkanolehbakteri,virus,ataupatogenl
ainmerangsangpelepasanpirogenendogenus(interleukin,faktornekrosistumor,d
aninterferon).pirogenbekerjadihipotalamus, tempat mereka memicu
prostaglandin dan meningkatkan nilaiacuan (set point) suhu tubuh. Hal ini
memicu respon dingin,
menyebabkanmenggigil,vasokontriksi,danpenurunanperfusiperiferuntukmemb
antu menurunkan kehilangan panas dan memungkinkan suhu tubuh meningkat
kenilaiacuan yangbaru (Kyle&Terri,2014).

Badankesehatandunia(WHO)memperkirakanjumlahkasusdemamdiseluruhduni
amencapai16-33jutadengan500-600ribukematiantiaptahunnya (Setyowati,
2013). Jumlahpenderita febris di Indonesia dilaporkanlebih tinggi angka
kejadiannya dibandingkan dengan negaranegara lain yaitusekita 80-90%, dari
seluruh febris yang dilaporkan adalah febris sederhana(Kemenkes.RI,2017).

Dinkes Metro mencatat, kasus Febris/demam terhadap balita dan anak-


anakcenderungmengalamipeningkatan.DatadariDinasKesehatanpesisirmencatat
pada tahun 2018 terjadi sebanyak 50.864 kasus dengan persentasi2,8%. Hal ini
dapat di sebabkan karena pengaruh lingkungan dan gaya hidupyangsalah(Dinkes
Metro,2018).

Adapun dampak dari demam yaitu memicu pertambahan jumlah leukosit


sertameningkatkanfungsiinterferonyangmembantuleukositmenerangimikroorganis
me.Dampaknegatifdaridemamdapatmembahayakanpadaanak diantaranya
dehidrasi, kekurangan oksigen, kerusakan neurologis, dankejang demam.Demam
harus ditangani dengan benar agar terjadinya
dampaknegatifmenjadiminimal(Hayuni,2019).

Secara umum penanganan untuk demam ada berbagai macam, diantaranyadapat


ditangani dengan menggunakan kompres air hangat, menggunakan obat-obatan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


yang mengandung bahan kimia dan obat tradisional (obat herbal).
Obatsecaratradisionalyangdigunakandalammengatasidemampadaanakberfungsi
sebagai penurun suhu tubuh diantaranya menggunakan daun jarak(obat luar),
temulawak (obat oral / minum ), bawang merah ( obat luar) danlain-lain.

Bawang merah adalah herba semusim, tidak berbatang, daun tunggal


memelukumbilapis,umbilapismenebaldanberdaging,warnamerahkeputihan,perbun
gaan berbentuk bongkol.Bawang merah dikenal sebagai obat, kira-kirasejak 5000
tahun yang lalu, bawang merah sudah dikenal dan digunakan olehmasyarakat
mesir kuno.Hampir bersamaan waktunya dengan bawang putih,bawang merah
tidak hanya dikenal sebagai bumbu penyedap masakan saja,tetapi juga dapat di
gunakan untuk pengobatan. Baik digunakan secara sendirian,
maupunbersamabahanlain. Kandungan bawang merah diantaranya Minyak atsiri,
Sikloaliin,
Metilaiin,Dihidrolaiin,Flavongikosida,Kuersetin,Saponin.Dalambawangmerahme
ngandung asam glutamate yang merupakan natural essence (penguat rasaalamiah),
terdapat juga senyawa propil disulfide dan propil metal
disulfideyangmudahmenguap.Jikadimanfaatkansesuaidosisyangtepat,makabawang
merah dapat digunakan sebagai penurun suhu tubuh khususnya padaanak usia 1-6
tahun yang mengalami peningkatan suhu tubuh. Propil disulfidedan
propilmetaldisulfideyangmudahmenguapini jika dibalurkan padatubuh akan
menyebabkan percepatan perpindahan panas daritubuhkekulit.

BerdasarkanhasilstudipendahuluanCahyaningrum(2017)denganjudulpengaruh
kompres bawang merah terhadap Suhu tubuh anak demam denganHasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan atau selisih reratasuhu sebelum dan
setelah kompres bawang merah yaitu 0.734 oC.Diketahuinilai significancy
0,000(ρ< 0,005) sehingga disimpulkan bahwa terdapatperbedaan suhu tubuh yang
bermakna antara sebelum dan setelah kompresbawangmerah.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan Myzed Dahlia, dkk (2018) dengan


judulPengaruh pemberian tumbukan bawang merah sebagai penurun suhu

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


tubuhpada balita demam di puskesmas lubuk buaya kota padang tahun 2018
denganHasil penelitian rata-rata suhu tubuh sebelum dilakukan pemberian
tumbukanbawangmerahyaitu37,91oCdansetelahdilakukanpemberiantumbukanba
wangmerahyaitu37,42oC.Setelahdilakukanujitpairedsampledidapatkan rata-rata
selisih sebelum dan sesudah perlakuan adalah -0,48. pvalue =0,000 < 0,05
sehingga Hoditolak,artinyabawangmerah efektifterhadap penurunan suhu tubuh
pada balita demam. Kesimpulan
didapatkan,bawangmerahefektifsebagaipenurunsuhu tubuhpada balitademam.

BerdasarkanhasilstudipendahuluanHayuni,dkk(2017)denganjudulefektifitas
pemberian kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuhpadaanakusia1-
5tahundipuskesmasgilingandenganhasilpenelitianmenunjukanbahwasuhutubuhseb
elumperlakuanrata-ratarespondenmemilikisuhutubuh37,80C–
39,40Cdansesudahperlakuanrata-ratarespondenrata-rata36,50C–
37,30C.HasilujiWilcoxondidapatkanbahwanilaip-
value0,0001lebihkecildarinilai(p<0,05).Sehinggadisimpulan bahwa Pemberian
kompres bawang merah efektif terhadap penurunan suhutubuhanak.

Berdasarkan dinas selama 4 minggu di Rumah Sakit Islam Meto di ruangan anak
terdapat anak yang mayoritas mengalami demam dengan keadaanrewel.
Pengetahuan ibu tentang penanganan non farmakologi sangat minimsehingga
hanyamengandalkanobatpemberiandokter.

Berdasarkan latar belakang di atas, kami tertarik untuk


melakukanpenelitiankaryailmiahdenganjudul“AsuhanKeperawatanPada
PasienHipertermi Dengan PemberianKompres

HangatDengan Campuran
IrisanBawangMerahSebagaiUpayaPenurunanSuhuTubuh Di Rumah Sakit Islam
Meto Tahun 2021”

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan hal tersebut maka perumusan masalah dalam karya ilmiah ini
yaitu: Asuhan Keperawatan pada Pasien Hipertermi Dengan Pemberian
Kompres hangat dengan campuran irisan bawang merah sebagai upaya
penurunan suhu tubuh Di Rumah Sakit Islam Metro 2021

1.3 TujuanPenelitian

1.3.1 Tujuan Umum

MampumemberikangambarantentanghasilpraktekelektifProfesiNer
sdengan mengaplikasikanAsuhanKeperawatanpadaPasien
HipertermiDengan
PemberianKompreshangatdengancampuranirisanbawangmerahseba
gaiupayapenurunan suhu tubuh Di Rumah Sakit Islam Metro 2021

1.3.2 TujuanKhusus
1.2.2.1

Mahasiswamampumenyusunkonsepdasarteoripenyakit,kons
eptumbang,konsepaskepanakdengandemamterhadapAsuhan
KeperawatanpadaPasien HipertermiDengan
PemberianKompreshangatdengancampuranirisanbawangme
rahsebagaiupayapenurunan suhu tubuh Di Rumah Sakit
Islam Metro 2021

1.2.2.2

MahasiswamampumelakukantinjauankasusterhadapAsuhan
KeperawatanpadaPasien HipertermiDengan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


PemberianKompreshangatdengancampuranirisanbawangme
rahsebagaiupayapenurunan suhu tubuh Di Rumah Sakit
Islam Metro 2021

1.2.2.3 Mahasiswa mampu memberikan Asuhan keperawatan


dengan penerapanhasil penelitian terhadap An.B Dengan
kompres hangat yang di campuriirisan bawangmerah
sebagai upaya penurunan suhu tubuh anak demamdiRumah
Sakit Islam Metro 2021

1.4 ManfaatPenelitian

1.3.1 BagiRumah Sakit Islam Metro 2021

Karya ilmiah ini dapat dijadikan media informasi tentang penyakit


yangdiderita pasien dan bagaimana penanganannya bagi pasien dan
keluargabaik di rumah maupun di rumah sakit khususnya untuk
penyakit Demam :Hipertermi.

1.3.2 BagiPerawat

Hasilkaryailmiahakhirnersinidapatmemberikanmanfaatbagipelayan
ankeperawatandenganmemberikangambarandanmengaplikasikanac
uandalammelakukanasuhankeperawatanpasiendenganpeningkatans
uhutubuh:Hipertermi

1.3.3 BagiInstitusiPendidikan

Dapatdigunakansebagaibahanuntukpelaksanaanpendidikansertamas
ukkandanperbandinganuntukkaryailmiahlebihlanjutasuhankeperaw
atanpasiendenganpeningkatansuhutubuh:Hipertermi.

1.3.4 BagiPasiendanKeluarga

Pasien dan keluargamendapatkaninformasi dan pengetahuan


tentangAsuhanKeperawatanpadaAn.BdenganHipertermi(Pemberia
nKompres hangatdengan campuran irisan bawang merahsebagai
upayapenurunansuhutubuh)Di Rumah Sakit Islam Metro 2021.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1.3.5 BagiMahasiswa

Diharapkanmahasiswadapatmenambahilmupengetahuandanpengala
manyanglebihmendalamdalammemberikanasuhankeperawatan
khususnya pada pasien dengan peningkatan suhu tubuh.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 KonsepDasarAnak

2.1.1 DefinisiAnak

MenurutUndang-UndangNo.23 Tahun 202


tentangperlindunganak,anak adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasukanak yang dalam perlindungan
terhadap anak sudah mulai sejak anak
tersebutdalamkandunganhinggaberusia18tahun(Kemenkes,2014).

2.1.2 Pembagian Usiapada anak

Pembagian usia anak menurutFida dan Maya (2013)


adalah:1.Bayi:0–12bulan

2.Usia toodler:1 –3 tahun

3.Anakprasekolah:4 –6 tahun

4.Anaksekolah:7–12 tahun

5.Anak remaja:13–18 tahun

2.1.3 PertumbuhDanPerkembangAnak

1. Pertumbuhananak

Pertumbuhanmerupakansuatuperubahanjumlah,besar,ukura
nyangdapatdinilaidenganukurangram(gram,pound,kilogram
)sertitinggibadandanberatbadan.(Purwandari,dkk,2014).

a) Indikatorpeaan pertumbuhan :
1) Pengukurantinggibadanpada anak usia 0 samapai 2
tahun pengukuran tinggibadan dilakukan dengan cara
berbaring, sedangkan pada anakusia lebih dari 2 tahun
dilakukan dengan cara berdiri ( Rizki,dkk,2015).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2)PengukuranberatbadanPengukuranberatbadandilakukande
nganmenggunakantimbanganyangbergunauntukmengetahui
keadaangizidaritumbuhkembanganak (Sulistyawati,2014).

3) Lingkarkepala

Lingkar kepala menggambarkan pemeriksaan patologisdari


besarnyakepalaataupeningkatanukurankepalaataupeningkat
an ukuran kepala.Perkembangan

otakmempengaruhipertumbuhantengkorak(Titin,2017).

4) Lingkarlenganatas

Tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang


tidakberpengaruh banyak oleh cairan tubuh dapat
digambarkan
olehukuranlingkarlenganatas.Pengukuraninibergunauntuks
kriningmalnutrisipada anak(Titin,2017).

2. PerkembanganAnak

Perkembanganmerupakanbertambahnyakemampuandalamst
ruktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang
teratursebagaihasildariprosespematangan.Prosesinimenyang
kutperkembanganseltubuh,organdansystemtubuhyangberke
mbanguntukmemenuhi fungsinya,termasukjuga
perkembanganintelektual,emosidantingkahlaku(Soetjiningsi
h,2015).

1) Ada5aspekperkembanganyangperludibinadandipantau,y
aitu:
a).Perkembanganmotoric

1 )Motorikhalus

Adalahaspekberhubungandengankemampuananakm
elakukangerakanyangmelibatkanbagian-

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


bagiantubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi melakukankoordinasi yang cermat seperti
mengamati sesuatu,
menjepit,menulis(FidadanMaya,2013).

2)Perkembangankognitif

Merupakan proses berfikir, yang meliputi


kemampuanindividuuntukmenilai,menghubungkan,
danmempertimbangkansuatuperistiwa.
(KyledaCarman203).

3)PerkembanganBahasa

KemampuanbicaradanBahasaadalahaspekyangberhu
bungandengankemampuanuntukmemberikanrespont
erhadapsuara, berbicara,
berkomunikasi,mengikutiperintah.

4)Perkembangansosial

sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang


berhubungandengankemampuanmandirianak(makan
sendiri,membereskan mainan setelah bermain),
berpisah dengan
ibuataupengasuh,bersosialisasidanberinteraksidenga
nlingkungan.

5)Pengukuranperkembangan

Perkembangan merupakan proses untuk anak


belajar lebihmengenal, memakai, dan menguasai
sesuatu yang lebih darisebuah aspek. Perkembangan
Bahasa salah satunya
tujuandariperkembangansatuBahasaialahagaranakm

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


ampuberkomunikasisecaraverbaldenganlingkungan(
sulistiawati,2015).

2.1.4 faktoryangmempengaruhitumbuhkembanganak

factor yang mempengaruhi tumbuh kembang anakyaitu :

a).Faktordaridalam(internal)

Faktor dari dalam dapatdilihatdari factor genetic atau


hormone,factorgeneticakanmempengaruhikecepatanpertumbuhand
ankematangan tulang, alat seksual, syaraf. Kemudian pengaruh
hormonaldimanasudahterjadisejakmasaprenatal,yaitusaatjaninberus
ia4bulan.pada saat itu terjadi pertumbuhan somatropin yang
dikeluarkanolehkelenjarpituitari.Selainitukelenjartiroitjugamengha
silkankelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta
maturase tulang,gigi,danotak(Soetjiningsih,2015).

b). Faktor dariluar(ekternal)

factordariluardapatdilihatdari:

a).Faktor lingkunganfisik Cuaca ,musim, sanitasi, dan keadaan


rumahb).Faktorkeluarga
danadatistiadatpekerjaan,jumlahsaudara,stabilitasrumahtangga,adat
istiadat.

2.2 Konsep DasarDemam

2.2.1PengertianDemam

Febris / demamdapat didefinisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh


diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di
hipotalamus.Pusatpengaturan suhu mempertahankan suhu dalam
keadaan seimbang baik pada
saatsehatataupundemamdenganmengaturkeseimbangandiantaraproduks
idanpelepasanpanas tubuh(Sodikin,2012).

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Demam merupakan kenaikan suhu tubuh yang di titik-ambang regulasi
panas hipotalamus.Pusat regulasi/pengatur panashipotalamus
mengendalikan suhu tubuh dengan
menyeimbangkansinyaldarireseptor-
reseptorneuronalperiferdingindanpanas(Nelson,2012).

2.2.2Anatomifisiologi

Hipotalamus merupakan bagian ujung anterior diensefalon dan di

depannucleusinterpedunkularis.Hipotalamus terbagi dalam berbagai inti


dan
dareahinti.Hipotalamusterletakpadaanteriordaninferiorthalamus.Berfungsi
mengontroldanmengatursystemsarafautonom,Pengaturandiriterhadaphome
ostatic,sangatkuatdengan emosi dan dasarpengantaran
tulang,Sangatpentingberpengaruhantarasystemsyarafdanendokrin.Hipotala
musjugabekerjasamadenganhipofisisuntukmempertahankankeseimbanganc
airan,mempertahankan pengaturan suhu tubuh melalui peningkatan
vasokonstriksi
atauvasodilatasidanmempengaruhisekresihormonaldengankelenjarhipofisis
.Hipotalamusjugasebagaipusatlapardanmengontrolberatbadan.Sebagaipeng
atur tidur, tekanan darah,perilakuagresif dan seksual dan
pusatresponsemosional(rasamalu,marah,depresi,panicdantakut).
Adapunfungsidarihipotalamusantaralainadalah:

a) Mengontrolsuhutubuh

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b) Mengontrolrasahausdanpengeluaranurin

c) Mengontrolasupanmakanan

d) Mengontrolsekresihormon-hormonhipofisisanterior

e)Menghasilkanhormon-hormonhipofisisposterior

Peran hipotalamus adalah pengaturan hipotalamus terhadap nafsu


makanterutamabergantungpadainteraksi antaradua area:area“makan”lateral
dianyaman nucleus berkas prosensefalon medial pada pertemuan dengan
serabutpolidohipotalamik, serta “pusat rasa kenyang:’ medial di nucleus
vebtromedial.Perangsangan pusatmakan membangkitkan
perilakumakanpada hewan yangsadar, sedangkan kerusakan pusat makan
menyebabkan anoreksia berat yang
fatalpadahewanyangsebenarnyasehat.Perangsangannucleusventromedialm
enyebabkanberhentinyamakan,sedangkanlesidiregioinimenyebabkanhiperf
agiadanbilaersediaanmakanbanyak,sindromobesitashipotalamik(Yahya,20
18).

2.2.3 Etiologi

Zat yang menyebabkan demam adalah pirogen.Ada 2 jenis pirogen


yaitupirogeneksogendanendogen.Pirogeneksogenberasaldariluartubuhdanb
erkemampuanuntukmerangsanginterleukin-
1.Sedangkanpirogenendogenberasal dari dalam tubuh dan memiliki
kemampuan untuk merangsang
demamdenganmempengaruhikerjapusatpengaturansuhudihipotalamus.Zat-
zatpirogenendogen,sepertiinterleukin-
1,tumornecrosisfactor(TNF),sertainterferon(INF).Penyebabdemamselainin
feksijugadapatdisebabkanolehkeadaan toksemia,keganasan ataureaksi
terhadappemakaian obat, juga
padagangguanpusatregulasisuhusentral(misalnya: perdarahanotak,koma).

Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam


diperlukan ketelitian pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan mengevaluasi
pemeriksaan laboratorium, serta penunjang lain secara tepat dan holistik.
Pada perdarahan internal, saat terjadinya reabsorpsi darah dapat pula
menyebabkan peningkatkan temperatur. Suatu kenyataan sering perlu
diketahui dalam praktek adalah penyakit-penyakit andemik di lingkungan
tempat tinggal pasien (Sodikin, 2012).Beberapa hal khusus perlu
diperhatikan pada demam adalah cara timbuldemam, lama demam, tinggi
demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertaidemam(Nanda,2013).

2.2.4 Patofisiologi

Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi


berinteraksidengan mekanisme pertahanan hospes. Saat mekanisme ini
berlangsung bakteriatau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit,
makrofag, serta limfositpembunuh yang memiliki granula dalam ukuran
besar. Seluruh sel ini kemudianmencerna hasil pemecahan bakteri, dan
melepaskan zat interleukinke dalam
cairantubuh(zatpirogenleukosit/pirogenendogen).Padasaatinterleukin-
1sudahsampai ke hipotalamus akanmenimbulkan demam dengan
carameningkatkantemperaturtubuhdalamwaktu8-10menit.Interleukin-
1jugamemilikikemampuanuntukmenginduksipembentukanprostaglandinat
aupunzatyangmemiliki kesamaan dengan zat ini, kemudian bekerja
dibagian hipotalamus untukmembangkitkanreaksidemam(Sodikin,2012).

Dengan peningkatan suhu tubuh terjadi peningkatan kecepatan


metabolisme basa. Jika hal ini disertai dengan penurunan masukan
makanan akibat anoreksia, maka simpanan karbohidrat, protein serta
lemak menurun dan metabolisme tenaga otot dan lemak dalam tubuh
cendrung dipecah dan terdapat oksidasi tidak lengkap dari lemak, dan ini
mengarah pada ketosis (Menurut Sacharin, 1996 Dalam Yahya, 2018).
Dengan terjadinya peningkatan suhu, tenaga konsentrasi normal, dan
pikiran lobus hilang. Jika tetap dipelihara anak akan berada dalam

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


keaadaan bingung, pembicaraan menjadi inkoheren danakhirnya
ditambahdengantimbulnya stupordankoma.

2.1.1 Patway

Agen
infeksiusMediatori
nflamasi

Terjadinyapemecahanj
ariangan
padamonosit/makrofa
g

Mempengaruhi
Hipotalamusanteri
or

Pengeluran
Aksi keringatdarikulit
antipiretik
danpeningkatanevapoMerangsang tubuhmengeluarkan zatpirogenoleh
rasi
Intake yang kurang dandandeperosis
DEMAM
Gelisah
Peningkatansuhu tubuh
Kekuranganv
Anoreksia olumecairan
Meningkatnya Evaporasimeningkat
Tidak Bisa Tidur
Kuman melepaskanendotoksin
metaboliktubuh
HIPERTERMI

Input makananberkurang
Kelemahan

Kurangnyap
INTOLERANSIAKTIFITAS engetahuan
DEFISITNUTRISI

ANSIETAS

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2.2.5 TandadanGejala

Sewaktudemamberlangsung,
akanterlihatberbagaigejalaklinispadademamnya.Ada3
faseyangterjadiselamademam berlangsung,yaitu:

a) FaseI(awitandinginataumenggigil)

Pada fase awalinidemamakandisertaidengan:

1) Peningkatandenyutjantung

2) Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan

3) Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot

4) Kulit pucat dan dingin karena vasokontriksi

5) Merasakansensasidingin

6) Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokontruksi

7)Rambutkulitberdiri

8) Pengeluaran keringat berlebihan

9) Peningkatansuhutubuh

b) FaseII(prosesdemam)

Selamaprosesdemamberlangsungakandisertaidengan:

1)Prosesmenggigilhilang

2)Kulit terasa hangat (panas)


GANGGUAN
3) Merasatidakpanas(dingin) POLATIDUR

4)Peningkatan nadi dan laju pernapasan

5)Peningkatanrasahaus dehidrasiringanhinggaberat

6) Mengantuk,delirium,ataukejangakibatiritasiselsarafLesimulut

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7) Kehilangannafsumakan(bila demammemanjang)

8)Kelemahan, dannyeriringanpadaototakibatkatabolismeprotein

b) FaseIII(pemulihan)

Saatfasepemulihamakanakandisertai:

1) Kulittampakmerahdanhangat
2) BerkeringatMenggigilringanKemungkinanmengalamidehidrasi(So
dikin,2012).

2.2.6 Komplikasi

a) dehidrasi
b) Kekuranganoksigen
c) Kerusakanneurologis
d) Kejang(Sodikin,2012).

2.2.7 Pengaturansuhu

Pada manusia, suhu tubuhnya cenderung berfluktuasi tiap saat.Ada banyak


faktor yang menjadi penyebab fluktuasi suhu tubuh tersebut, agar suhu
tubuh mampu dipertahankan secara konstan, maka diperlukan pengaturan
(regulasi) suhu tubuh. Keseimbangan antara produksi panas dan
kehilangan panas akan menentukan suhu tubuh. Keseimbangan tersebut
dipengaruhi oleh karena kecepatan reaksi kimia bervariasi sesuai suhu,
selain itu sistem enzim tubuh juga memiliki rentang suhu yang sempit agar
berfungsi optimum, maka fungsi tubuh yang normal tergantung pada
suhubadanyangrelatif.

Suhutubuhmanusiadiaturolehsuatumekanismeumpanbalik(feedback)yangb
eradadipusatpengaturansuhu(hipotalamus).Hipotalamusmerupakanpusatpe
ngaturanutamatemperaturtubuh(termoregulasi),yangmendapat stimulasi
baik fisik ataupun kimia. Adanya cedera mekanis yang terjadisecara
langsung atau akibat terpajan zat kimiawi pada pusat-pusat tersebut

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


akanmenjadi penyebab demam. Tetap bentuk stimulasi tersebut tidak
selalu
ditemukanpadaberbagaijenisdemamyangberhubungandenganinfeksi,neopla
sma,hipersensitivitas,danjugapenyebabradanglainnya.

Sedangkanbilasuhutubuhintidibawahtitiktetap(37̊C),tubuhakanmenjalanka
nsatumekanismeuntukmeningkatkanproduksipanasdanmenurunkan
lajupenurunanpanastubuhdarilingkungan(Sodikin,2012).

2.2.8 Penatalaksanaan

a) Pemberianantipiretik

Terapi antipiretik bermanfaat pada penderita berisiko tinggi yang


menderitapenyakitkardiopulmonal kronis, gangguan metabolik, atau
penyakit neurologisdan pada mereka yang berisiko mengalami kejang
demam.Selain
memberikankesembuhansimtomatis,terapiantipiretiktidakmengubahperj
alananinfeksibiasa pada anak normal, dan dengan demikian
penggunaannya tetap
kontroversialpadapenderitademam(Nelson,2012).Indikasipemberiananti
piretik,antaralain:

1) Demam lebih dari 39̊C yang berhubungan dengan gejala nyeri atau
tidaknyaman,bisa timbulpada keadaanotitismediamaupun mialgia
2) Demamlebihdari40̊C
3) Demamberhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolisme.Keadaan-
keadaanberikutjugamemerlukanpemberianantipiretiksepertigiziburu
k,penyakitjantung,lukabakar,ataupascaoperasi.
4) Anakdenganriwayatkejangataudeliriumyangdisebabkandemam

b)Metodefisik

Tindakanpendinginansecaratradisional,sepertimemakaikanpakaianminim
al,memajankulitdenganudara,danmenurunkansuhukamar,meningkatkansi

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


rkulasiudara,danpemberiankomprespadabagiantubuh(misalnya di dahi)
efektif jika diberikan kurang lebih1 jam setelah pemberianantipiretik
sehingga set point dapat menurun. Metode penanganan demam
secarafisik, memungkinkan tubuh kehilangan panas dengan cara
konduksi, konveksi,atau penguapan. Berikan minum ±1000-1.500 cc,
karena adanya penguapan
cairanyangberlebihanpadasaatdemammelaluikeringat.

c) Metodekompres

hangatKompreshangatadalah tindakanmenggunakan kain


atauhandukyangtelahdicelupkanpadaairhangat,yangditempelkanpadaba
giantubuhtertentu sehingga dapatmemberikan rasanyaman
danmenurukan suhutubuh(Wardiyah, dkk 2016). Pemberian kompres
hangat pada daerah aksila lebih efektifkarena pada daerah tersebut
banyak terdapat pembuluh darah besar dan banyakterdapat kelenjar
keringat apokrin yang mempunyai banyak vaskuler sehinggaakan
memperluas daerah yang mengalami vasodilatasi yang akan
memungkinkanpercepatanperpindahanpanas daridalamtubuhke
kulit(Ayu,dkk2015).

d) MetodekompresBawang Merah

Bawangmerahdapatdigunakanuntukmengompres,halinidisebabkankare
nabawangmerahmengandungsenyawasulfur
oerganikyaituallycysteinsulfoxide(Aliin)yangberfungsimenhancurkanp
embekuan
darah.Carayangdilakukandalampembuatanbawangmerahuntukmenurun
kandemampadaanak.

yaitukupas5butirbawangmerah,parutkemudiantambahkandenganminya
kkelapa secukupnya,lalubaurkanke ubun-ubun.

1).PenggunaanBawang MerahSebagaiObat

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Penggunaanbawangmerahsebagaiobatbisasangat menolong
danmenguntungkan, mengingat tanaman ini banyak tersedia
dihampir setiap

keluarga. Demikian juga, harganya relatif terjangkau


olehkamampuankeluarga,walaupunkadang-
kadangmelambungtinggi.Manfaat bawang merah ini semakin
terasa terutamapada saat biaya pengobatan semakin tinggi akibat
krisiekonomi(Jaelani, 2007).

Tanpadisadariolehmasyarakat,ternyatabawangmerahmemiliki
potensiyangcukuppentingbagikesehatankeluarga.Yakni,memberika
nsolusihidupsehatdengancarayangrelatifmudah dan murah. Selain
itu, bawang merah juga dapatmemberikan banyak manfaat sebagai
bahan baku alternativedalam pengobatan keluarga. Penyembuhan
dengan bawang
merahtergolongsangatefektif,efisien,danrelativeaman(Jaelani,
2007).

Komponen bawang merah yang mempunyai potensi


sebagaiantipiretik adalah flavonoid.Flavonoid merupakan
golonganterbesarsenyawafenolalam.Flavonoidadalahsuatukelompo
ksenyawafenolyangmudahlarutdalamairdancukup stabil dalam
pemanasan yang mencapai suhu 1000Cselama lebih dari 30 menit.
Senyawa fenol mempunyai cirisama yaitu cincin aromatik yang
mengandung satu atau
duagugushidroksil.Semuasenyawafenolberupasenyawaaromatik.Fl
avonoid dapat diekstraksi dengan etanol 70%(Ermawati, 2010).

Efek flavonoid terhadap bermacam-macamorganisme sangat


banyak macamnya dan dapat menjelaskanmengapa tumbuhan yang
mengandung flavonoid dipakai
dalampengobatantradisional.Beberapaflavonoidmenghambatfosfod

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


iesterase,sedangkanflavonoidlainmenghambataldoreduktase,monoa
minoksidase,proteinkinase,DNApolimerasedanlipooksigenase.Pen
ghambatansiklooksigenasedapatmenimbulkanpengaruhlebihluaskar
ena reaksi siklooksigenase merupakan langkah pertamapada jalur
yang menuju ke hormone eikosanoid
sepertiprostaglandindantromboksan.Prostaglandinsendiri
pentingdalampeningkatanhypothalamicthermsetpoint.Mekanismep
enghambataninilahyangmenerangkanefekantipiretik dari flavonoid
(Freddy, 2007).

2.3 KonsepperpindahanPanas

2.3.1 Definisiperpindahanpanas

Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan


perpindahan energidalam bentuk panas yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu di antara benda ataumaterial. Dalam proses
perpindahan energi tersebut tentu ada kecepatan
perpindahanpanasyang terjadi,atauyanglebih dikenal dengan laju
perpindahan panas. Makailmu perpindahan panas juga merupakan
ilmu untuk meramalkan laju
perpindahanpanasyangterjadipadakondisi-
kondisitertentu.Perpindahankalordapatdidefinisikan sebagai suatu
proses berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerahke daerah
lain akibat adanya perbedaan temperatur pada daerah tersebut. Ada
tigabentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu
konduksi, konveksi, danradiasi.

2.3.2 Mekanismepengeluaranpanas

Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan. Stuktur


kulitdanpaparan terhadap lingkungan secara konstan, pengeluaran
panas secara normalmelalui:

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2.3.2.1 Radiasi

Transfer panas dari permukaan suatu objek ke


permukaanobjeklainnyatanpakontaklansungdiantarakeduanya.pana
spada85%arealuaspermukaantubuhdiradiasikankelingkungan.asoko
ntriksiperifermeningkatkanalirandarahdarioragandalam
kekulituntukmeningkatkankehilanganpanas.vasokontriksiperiferme
minimalisasi kehilangan panas. Radiasi akan meningkatsaat
perbedaan suhu antara dua objek semakin besar.
Sebaliknyajikalingkunganlebihpanasdibandingkankulit,tubuhakan
menyerap panas melalui radiasi. Contohnya : melepaskan
pakaiandanselimut.

2.3.2.2 Konduksi

Transfer panas dari dan melalui kontak langsung antara duaobjek.


Beda padat, cair, dan gas mengkonduksi panas melalui kontak.Saat
kulit yang hangat menyentuh objek yang lebih dingin, panas
akanhilang.Konduksihanyaberperanuntuksejumlahkecilkehilangan
panas.Contohnya : memberikan kompres es dan memandikan
pasiendengankaindingin.

2.3.2.3 Konveksi

Transferpanasmelaluimelaluigerakanudara.Panaskonduksi keudara
terlebih dahulu sebelum dibaawa aliran
konveksi,kehilnganpanasmelaluikonveksisekitar15%.Contohnya:ki
pasangin. Kehilangan panas konvektif meningkat jika kulit yang
lembabterpapardenganudarayangbergerak.

2.3.2.4 Evaporasi

Transferenergipanassaatcairanberubahmenjadigas.Tubuhkehilanga
npanassecarakontinumelaluievaporasi.Sekitar600–900 cc air tiap
harinya menguap dari kulit dan paru –paru

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


sehinggaterjadikehilanganairdanpanas.tubuhmenambahevaporasim
elaluikulituntukmeningkatkankehilanganpanas.vasokontriksiperifer
meminimalisasi kehilangan panas. Radiasi akan meningkatsaat
perbedaan suhu antara dua objek semakin besar.
Sebaliknyajikalingkunganlebihpanasdibandingkankulit,tubuhakan
menyerap panas melalui radiasi. Contohnya : melepaskan
pakaiandanselimut.

2.3.2.5 Diaforesis

Perspirasi yang tampak dan umumnya terjadi pada dahi dandada


bagian atas. Evaporsi yang berlebihan akan menyebabkan
sisikpada kulit dan rasa gatal serta pengeringan nares dan faring.
Suhutubuhyangmenurunakanmenghambatsekresikelenjarkeringat.
Kelainankongenitalberupaketiadaankelenjarkeringatdapatmenyeba
bkan seseorang tidak dapat bertahan pada suhu hangat
karenatidakmampumendinginkantubuhnya.

2.4 KonsepFamilyCenterCare(FCC)

2.4.1 PengertianFamilyCenterCare(FCC)

Family CenterCare
(FCC)didefinisikanolehAssociationfortheCareofChildren’sHealth(
ACCH)sebagifilosofidimanapemberiperawatanmementingkan dan
melibatkan peran penting dari keluarga, dukungan keluargaakan
membangun kekuatan,mebantu untuk membuat suatu pilihan yang
terbaik,dan meningkatkan pola normalyangada dalam
kesehariannya selama anak sakitdanmenjalanipenyembuhan.

FamilyCenterCaredidefinisikanmenurutHanson(dalamDunstdanTri
vette2009)sebagaipendekataninovatifdalammerencanakan,melakuk
andanmengevaluasitindakankeperawatanyangdiberikandidasarkanp
adamanfaathubunganantaraperawatdankeluargayaituorangtua.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2.4.2 TujuanFamilyCenterCare

TujuanpenerapankonsepFamilyCenterCaredalamperawatananak,me
nurut Brunner and Suddarth (1986 dalam Fretes, 2012) adalah
memberikankesempatanbagiorangtuauntukmerawatanakmerekasela
maproseshospitalisasidenganpengawasandariperawatsesuaidengana
turan yangberlaku.

Selain itu Family Center Care juga bertujuan untuk meminimalkan


traumaselama perawatan anak dirumah sakit dan meningkatkan
kemandirian sehinggapeningkatankulaitashidupdapattercapai.

2.4.3 ElementFamilyCenterCare

Menurut Shelton (1987, dalam Fretes, 2012), terdapat beberapa


elemenFamilyCenterCare,yaitu:

a) Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang


konstan dalamkehidupan anak, sementara system layanan dan
anggota dalam
systemtersebutberfluktuasi.Kesadaranperawatbahwakeluargaad
alahbagianyangkonstanmerupakan halyang penting.Fungsi
perawatsebagai motivatormenghargai dan menghormati peran
keluarga dalam merawat anak sertabertanggung jawab penuh
dalam mengelola kesehatan anak. Selain
itu,perawatmendukungperkembangansocialdanemosional,serta
memenuhikebutuhananakdalamkeluarga.olehkarenaitu,dalamm
enjalankansystemperawatankesehatan,keluargadilibatkandalam
membuatkeputusan,mengasuh,mendidik,danmelakukanpembel
aanterhadaphakanak-
anakmerekaselamamenjalanimasaperawatan.keputusan
keluarga dalam perawatan anak merupakan pertimbangan
yangutamakarenakeputusaninididasarkanpadamekanismekopin
gdankebutuhanyangadadalamkeluarga.Dalampembuatankeputu
san,perawatmemberikansaranyangsesuainamunkeluargatetapbe

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


rhakmemutuskanlayananyangingindidapatkannya.Beberapahal
yangditerapkan untuk menghargai dan mendukung
individualitas dan
kekuatanyangdimilikidalamsatukeluargaseperti:
1) Kunjungan yang dibuat dirumah keluarga atau ditempat
lain denganwaktudanlokasiyangdisepakatibersama
keluarga.
2) Perawatmengkajikeluargaberdasarkankebutuhankeluarga
3) Orangtua adalah bagian dari keluarga yang menjadi focus
utama dariperawatan yang diberikan mereka turut
merencanakan perawatan
danperanmerekadalamperawatananak.Perencanaanperawata
nyangdiberikanbersifatkomprehensifdanperawatan
memberikan semua perawatan yang dibutuhkan
misalnyaperawatan pada anak, dukungan kepada orang tua,
bantuan
keuangan,hiburandandukunganemosional(Shelton1987dala
mFretes,2012).
b) Memfasilitasi kerjasamaantarakeluargadan
perawatdisemuatingkatpelayanankesehatan,merawatanaksecara
individual,pengembanganprogram, pelaksanaan dan evaluasi
serta pembentukan kebijakan. Haliniditujukanketika:

1)
Kolaborasiuntukmemberikanperawatankepadaanakperankerjasa
maanatarorangtuadantenagaprofessionalsangatpenting

2)
vitalKeluargabukansekedarsebagaipendamping,tetapiterlibatdal
am pemberian pelayanan kesehatan kepada anak mereka.
Dalamkerjasama antara orang tua dengan tenaga professional,
orang tua
biasmemberikanmasukanuntukperawatananakmereka.Tapi,tida

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


ksemua tenaga professional dapat menerima masukan yang
diberikan.Beberapadisebabkankarenakurangnyapengalamanten
agaprofessional dalam melakukan kerjasama dengan orang tua
(Shelton1987dalamFretes,2012).

3) Kerjasama dalam mengembangkan masyarakat dan


pelayanan rumahsakit. Pada tahap ini anak-anak dengan
kebutuhan khusus
merasakanmanfaatdarikemampuanorangtuadanperawatdalamm
engembangkan,melaksanakandanmengevaluasiprogram.Halyan
gharusdiutamakanpadatahapiniadalahkolaborasidenganbidang
yang lain untuk menunjang proses perawatan. Family
CeenterCare meberikan kesempatan kepada orang tua dengan
professionaluntukberkontribusimelaluipengetahuandanpengala
manyangmerekamiliki
untukmengembangkanperawatanterhadapanakdirumah
sakit.Pengalaman merawatanakmembuat orang tua
dapatmemberikanperspektifyangpenting(Shelton1987,dalamFre
tes,2012).

4) Kolaborasi ini untuk memberikan manfaat kepada orang tua,


anak
dantenagaprofessional.Orangtuabiasmenghargaikemampuanya
ngmerekamilikidenganmemberikanpengetahuanmerekatentang

system pelayanan kesehatan serta kompetensi mereka.


Keterlibatanmerekadalammembuatkeputusanmenambahkulaita
spelayanankesehatan.

a) Menghormati
keanekaragamanrasa,etnisbudayadansocialekonomidalamke
luarga.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Tujuannya adalah untuk menunjang keberhasilan perawatan
anak merekadirumah
sakitdenganmempertimbangkantingkatperkembangan
anakdiagnosamedis.haliniakanmenjadisulitapabilaprogramp
erawatanditerapkan bertentangan dengan nilai-nilai yang
dianut dalam keluarga(Shelton,1987dalamFretes,2012).

b) Mengakuikekuatankeluargadanindividualitassertamemperh
atikanperbedaan mekanisme koping dalam keluarga.
Elemen ini
mewujudkanduakonsepyangseimbangpertama,FamilyCente
rCareharusmenggambarkankeseimbangananakdankeluarga.

Hal ini berarti dalam menemukan masalah pada anak,maka


kelebihandarianakdankeluargaharusdipertimbangkandengan
baik.Kedua,menghargai dan menghormati mekanisme
koping dan individualitas
yangdimilikiolehanakmaupunkeluarga
dalamkehidupanmereka.

c) Memberikaninformasiyanglengkapdanjelaskepadaorangtua
dansecara berkelanjutandengandukunganpenuh.

Memberikaninformasi
kepadaorangtuabertujuanuntukmengurangikecemasanyangd
irasakanorangtuaterhadapperawatanakmereka.Selainitu,den
gan demikianinformasi orang tua akan
merasamenjadibagianyangpentingdalamperawatananak.Ket
ersediaaninformasitidakhanya memiliki pengaruh
emosional, melainkan hal ini merupakan factorkritikal
dalam melibatkan partisipasi orang tua secara penuh dalam
prosesmembuatkeputusanterutamauntuksetiaptindakanmedi

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


sdalamperawatananakmereka
(Shelton,1987dalamFretes,2012).

d) Mendorongdanmemfasilitasikeluargauntuksalingmendukun
g

Pada bagian ini, Shelton menjelaskan bahwa dukungan


yang lain yangdapat diberikan kepada keluarga adalah
dukungan antar keluarga.
Elemeniniawalnyaditerapkanpadaperawatananak-
anakdengankebutuhankhusus misalnya down syndrome
atau autism. Perawat ataupun
tenagaprofessionalyanglainmemfasilitasikeluargauntukmen
dapatkandukungandari
keluargalainyangjugamemilikimasalahyangsamamengenai
anak mereka. Dukungan antara keluarga ini berfungsi
untuk:

1)Salingmemberikan dukungan dan menjalin hubungan


persahabatan danbertukar informasi mengenai kondisi dan
perawatan anak.

2) Memanfaatkan dan meningkatkan system pelayanan


yang ada untuk kebutuhan perawatan anak mereka.

3) Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap


perkembanganbayi, anak-anak, remaja dan keluarga mereka
kedalam system perawatankesehatan

Pemahaman dan penerapan setiap kebutuhan dalam


perkembangan anakmendukung perawat untuk menerapkan
pendekatan yang komprehensifterhadap anak dan keluarga
agar mampu dalam melewati setiap

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


tahapperkembangandenganbaik (Shelton,1987
dalamFretes,2012).

4) Menerapkankebijakanyangkomprehensifdanprogramyangm
emberikandukunganemosionaldankeuanganuntkmemenuhik
ebutuhankeluarga.

Dukungan kepadakeluargabervariasi dan berubah


setiapwaktusesuaidengankebutuhankeluargatersebut.Jenisdu
kunganyangdiberikanmisalnya mendukung keluarga untuk
memenuhi waktu istirahat mereka,pelayanan home
care,pelayanan konseling,promosi
kesehatan,programbermain, serta koordinasi layanan
kesehatan yangada untuk membantukeluarga memanfaatkan
layanan kesehatan yang ada untuk menunjangkebutuhan
layanan kesehatan secara finansial. Dukungan yang baik
dapatmembantumenurunkanstressyangdialamiolehkeluargak
arenaketidakseimbangan tuntutan keadaan kondisi dengan
ketersediaan tenagayangdimiliki
olehkeluargasaatmendampingianakselamadirawatdirumahsa
kit.Olehkarenaituperawatharuskritisdalammengkajikebutuha
nkeluargasehinggadukungandapatdiberikandengantepatterm
asuk mempertimbangkan kebijakan yang berlaku baik
dirumah
sakitmaupununtukmenunjangdukunganyangakandiberikank
epadakeluarga.(Shelton,1987dalamFretes,2012).

2.4.4 PrinsipFCCmenurutPotter&Perry(2007)

a) Martabatdankehormatan

Praktisikeperawatanmendengarkandanmenghormatipan
dangandanpilihan pasien. Pengetahuan,nilai,
kepercayaan, dan latar belakang

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


budayapasiendankeluargabergabungdalamrencanadanin
tervensikeperawatan.

b) Berbagiinformasi

Praktisikeperawatanberkomunikasidanmemberikaninfor
masiyangbergunabagipasiendankeluargadenganbenarda
ntidakmemihakkepadapasiendankeluarga.Pasiendankelu
argamenerimainformasisetiap waktu, lengkap, akurat
agar dapat berpartisipasi dalam
perawatandanpengambilankeputusan.

c) Partisipasi

Pasiendankeluargatermotivasiberpartisipasidalamperaw
atandanpengambilan keputusan sesuai dengan
kesepakatanyangtelahmerekabuat.

d) Kolaborasi

Pasiendankeluargajugatermasukkedalamkomponendasa
rkolaborasi.Perawatberkolaborasidenganpasiendankelua
rgadalampengambilan kebijakan dan pengembangan
program, implementasi danevaluasi, desain fasilitas
kesehatan dan pendidikan professional
terutamadalampemberianperawatan(Potter&Oerry2007)
.

2.4.5 KebijakanFamilyCenterCare(Fiane,2012)

a. Pengaturanjadwalkegiatanuntukanak-anak

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Mengaturjadwalaktivitasanakpadasaatdirawatdenga
nmelibatkananak dan orang tua. Pengaturan jadwal
dengan berdasarkan aktivitas
yangdilakukandirumahsepertijammandi,makan,nont
ontelevisi,bermain.pengaturanjadwaliniakanmemba
ntuanakberadaptasi,meningkatkan control diri
terhadap aktivitas selama dirawatdan meminimalkan
kejaadian anak kekurangan istirahatseperti :
anaksedang istirahat kemudian ada suster yang
memberikan tindakan padaanak,sehingga
waktuistirahatanaakberkurang.

b) Fasilitaskemandiriananak

Anakdilibatkandalamproseskeperawatandenganmelibat
kankemandirian melalui self care seperti: mengatur
jadwal kegiatan,memilihmakanan,mengenakan baju,
mengatur waktu tidur. Prinsip tindakan iniadalah
perawat respek terhadap individualitas pasien dan
keputusan yangdiambil.

c) Berikanpemahamanatauinformasi

Anakprasekolahmemiliki
kemampuankognitifberfikirmagisyangmengakibatkanke
salahaninterpretasiterhadapsakitsebagaihukuman.
Petugaskesehatanmemberikaninformasiyangjelastentan
gprosedur yang akan dilakukan, berikan kesempatan
anak memegang alatyang akan dilakukan, misalnya
stetoskop atau kompetensi anak
selamadanmenggunakansebagaidasar pengalamanuntuk
dimasamendatang.

d) Mempertahankansosialisasi

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Memfasilitasi terbentuknya support group diantara
orang tua dan anak,sehingga orang tua dan
anakmendapatkan dukungan dari lingkungan.Misalnya
grup orang tua dengan talasemia, grup anak dengan
penyakitasma.Perawatdapatmemfasilitasigrupuntuktuka
rmenukarpengalamanselama merawat anak baik melalui
kegiatan informal atau formal sepertiseminar.

e) Fasilitas

Ruangan pengkajian khusus untuk anak.pengadaan


ruangan khusu yangmenjamin privacy orang tua untuk
menjelaskan riwayat kesehatan
anakakanmemberikandampakorangtuatidakragu-
ragu,tidakkhawatirinformasi dipertahankan oleh tenaga
kesehatan.setelah data tentang
anakdidapatkanpetugaskesehatandapatmelibatkanorangt
uadalamperencanaan asuhan keperawatan anak yang
merupakan salah satu prinsipFamily CenterCare.
Selainituterkaitdengan
konsepautraumatikcaredanhospitalisasi,makaruangrawa
tanakperludidekorasi(Room’ssetting, colour, pictures)
untuk meningkatkan rasa nyaman toddler danruang
tindakan harus dapat menurunkan kecemasan toddler.
Diperlukanjuga adanya ruangan bermain dan berbagai
macam permainan (Toys inpediatric room) untuk
menunjang dan menstimulasi tumbuh
kembang,menurunkanstrangeransietas,takutdalampain,d
an hospitalization.

f) Menyediakanruanganbermain

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Pengadaanruangbermainakanmembantuanakberadaptasi
selamaperawata dirumah sakit. Kegiatan bermain
akanmemberikan
stimulasiperkembanganmotorichalus,kasar,personalsoci
aldanbahasapadaanak.kegiatan bermain akan
menimbulkan perasaan relaks pada anak
danmeminimalkankebosananselamaperawatan.Anakden
ganbermaindiharapkandapatmengekspresikankekreatifa
ndanperasaan(Dennis,2012).

2.4.6 StategidanevaluasiFamilyCenterCare Prasekolah

a) Sosialisasikepadapihakyangterlibat,terutamapembuatke
bijakan
b) Aplikasi pilot projek pada area yang kecil dan evaluasi
keberhasilanEvaluasipelaksanaanFailyCenterCareakann
ampakpadaSyandarOperasional Prosedur (SOP) dalam
penerapan FCC misalnya adanya SOPkomunikasi
yangbaik,informconsent,discharge planning dsb.
c) PengembanganFamilyCenterCarepadaunityanglebihbes
ar(Wong,2008).

2.5 KonsepAsuhanKeperawatandemamsecarateoritis

2.5.1 Pengkajian

Pengkajian adalah langkah pertama dalam mengambil data


mengenai pasien.Pengkajian dilakukan dengan pengumpulan data
dasar dan semua informasi yangdiperluka untuk mengevaluasi
pasien (Roymond, 2009). Pengkajian anak
dengandemam(febris),antara lainsebagaiberikut:

a) Anamnesa(Datasubyektif)

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Amamnesaadalahpemeriksaanyangdilakukandenganwawancara
(Nursalam,2013).

b) Identitas

Identitas diperlukan untuk memastikan bahwa yang


diperiksabenar-
benaranakyangdimaksud,dantidakkelirudengananak
yanglain(Nursalam,2013).Identitastersebutmeliputi:

1) Namaanak

Data diperlukan nama anak untuk memastikan bahwa


yangdiperiksa benar-benar anak yang dimaksud. Nama
harus jelasdanlengkapdisertainama panggilanakrabnya.

2) UmurUmur

dikaji untuk mengingat periode anak yang


mempunyaicirikhasnyadalammortalitas,usiaanakjugaperluu
ntukmenginterpretasikan data pemeriksaan klinis anak serta
untukmenentukanpemberiandosisobatpada anak.

3) Jeniskelamin

Dikajiuntukidentitasdanpenilaiandatapemeriksaanklinis,
misalnya penyakit-penyakit yang berhubungan
denganreproduksi.

4) Anakkeberapa

Dikaji untukmengetahuijumlah keluargapasiendan


datadalampembuatangenogram.

5) Namaorang tua

Dikajiagardituliskandenganjelassupayatidakkelirudenganpa
sienanakyanglain.

6) Agama

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Menggambarkan nilai-nilai spiritual dan keyakinan
orangtuapasiendanmerupakapedomanhidupdandijadikanpeg
angandalammengambilkeputusanuntukmemberikantindaka
nkeperawatandalamspiritual.

7) Pendidikan

Dikaji untuk memperoleh keakuratan data yang


diperolehserta ditentukanpolapendekatananamnesis.

8) Pekerjaan

Dikajiuntukmengetahuikemampuanorangtuauntukmenentuk
an tindakan dan keperawatan yang dapat
dilakukansesuaidengankemampuanorangtuamembiayaipera
watananaknya.

9) Alamat

Dikajiuntukmengetahuitempat tinggalpasien

2.5.2 Riwayatkesehatan

MenurutNursalam (2013), riwayatkesehatan adalah


untukmengetahuialasan pasien datangdan
riwayatkesehatannyadahulusekarang,sertariwayatkesehatan
keluargauntukmenemukanmasalahkesehatanyangsedang
dialami pasien

dan untuk menentukan diagnosa keperawatan


sertatindakanyangakandiberikanpada pasien.

a) Keluhanutama

Keluhanutamaadalahkeluhanataugejalautamayangmeny
ebabkanpasiendibawaberobat,danpadakasusfebriskeluha
nutamayangdirasakananakadalahpanasdanrewel.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b) Riwayatkesehatansekarang

Riwayatkesehatansekaranguntukmengetahuikapanterjad
inya demam, sudah berapa hari demam terjadi,
karakteristikdemam(malam hari,pagi
hari,seanjanghari),dan keluhan
lainyangdirasakanpadasaatdemam(mual,muntah,batuk,p
ilek).

c) Riwayatkesehatandahulu

Riwayatkesehatandahuluuntukmengetahuiapakahsebelu
mnya pasien mengalami penyakit yang sama atau
penyakitlainnya.

d) Riwayat kesehatankeluarga

Riwayat kesehatan keluarga adalah untuk melihat


apakahkeluargapernahmenderitagejaladan
sakityangsama,apakahkeluargamemilikipenyakityangm
enurundan menular

e) Reviewofsystem

Roymond(2009)mengemukakanbahwareviewofsystema
dalahpengkajian berdasarkan persistem di tubuh,
dengan mengkaji lebih detailberdasarkansistem
untukmendapatkan
datayangmendukungmasalahyangsedangdialamipasienti
dakhanyasaatini,tetapmasalahyangsudahlamapasienala
miuntukmenentukandiagnosadanintervensisertaimpleme
ntasiyangakandiberikankepada pasien.

Pengkajiandapatberupavitalsignsberupadenyutnadinorm
alpadaanakadalah80-115x/

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


menit,denyutnadianakdengandemam
>115x/menit.Pernafasannormal 25-30x/menit,
anakdengandemam>30x/menit.
Temperaturnormaladalah36-37 temperatur pada anak
demamadalah≥38C.

1) Sistem pernafasan dikaji untuk mengetahui apakah


pasien memilikigangguan pernafasan berupa dispnea
berupa sesak nafas
sehinggaperlumendapatkanbantuanoksigen.Pengkajianj
ugadilakukanuntuk mengetahui apakah pasien memiliki
riwayat penyakit dengangangguan pernafasan
berupabronkitis, pneumonia, atau
sebagainyayangmenyebabkangejala
kenaikansuhutubuhpada anak.
2) Pengkajian kardiovaskuler untuk mengetahuiapakah
anak memilikigangguan pernafasanyangdisebabkan
oleh
gangguanjantungdanuntukmengetahuiapakahterjadipeni
ngkatandenyutnadi.
3) Sistem gastrointestinal mengkaji apakah terdapat
gangguan buang airbesar (BAB)yang apabila terjadi
diare,mual,dan muntah dapatmengakibatkan dehidrasi
yang akan memunculkan gejala kenaikansuhutubuh.
4) Sistem perkemihan mengkaji apakah pasien terdapat
riwayat
ginjal,melihatfrekuensibuangairkecil(BAK),apakahanak
terdapatkesulitanBAK,danmelihatwarna urine.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5) Sistem persyarafanmengkaji apakah pasienmengalami
gangguanpadapersyarafanyangmemilikigejalapusingdanras
ainginpingsan,kelemahan,kejang.

6)

Sistemimunmengkajiriwayatimunisasianakberupaimunisasi
BCG, hepatitisAdanB,DPT,polio,campak,dan sebagainya.

7) Sistem reproduksi dikaji untukmelihatapakah


terdapatgangguanpadareproduksiyangakanmemunculkangej
alakenaikansuhutubuh.

8) Sistem muskuloskeletal mengkaji untukmelihattumbuh


kembanganak,sertaaktivitas anak.

9) Sistem endokrin mengkaji apakah pasien mengalami


gangguan tidur,lemah,mudahlelah.

10) Sistem integumen mengkaji apakah pasien memiliki


masalahkulityangmengakibatkaninfeksidanmunculkangejal
akenaikansuhutubuh.

11)

Sistemhematologimengkajiapakahanakmengalamianemia,pe
rdarahan,atau terdapatpenyakitgangguan pada darah
berupaleukimiayangmemunculkangejalakenaikansuhu
tubuh.

2.5.3 Pemeriksaanpenunjanga

a) Hematologirutin
b) Widal
c) Galkultur
d) Pembiakankumandancairantubuh

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


e) .Ultrasonografi,endoskopi, atauscanning.

2.5.3 DiagnosaKeperawatan

Diagnosakeperawatanadalahprosesmenganalisadatasubjektifdanobj
ektifyangtelahdiperolehpadatahappengkajianuntukmenegakkandiag
nosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses
berpikirkompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien,
keluarga, rekam medis,danpemberipelayanankesehatanyanglain.
(HutahaeanSerri,2010)BerdasarkanSDKI2017,diagnosakeperawata
n yangmunculyaitu :

a) Hipertermiberhubungandenganterpaparlingkunganpanas
b) Resikokekuranganvolumecairanberhubungandenganintakeyang
kurangdankehilnganvolumecairanaktif
c) Defisit
NutrisiberhubungandenganKetidakmampuanmencernamakanan
d) Intoleransiaktifitasberhubungandenganterjadinyakelemahan
e) Kurangnyapengetahuanberhubungandengankurangnyainformas
i

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


a) Interverensi

No Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan
1. Hipertermiberh Setelahdilakukan Manajemenhipertermi
intervensikepera
ubungandengan TindakanObserv
watan1x4jam,dih
terpaparlingkun arapkantermoreg asi
ulasi
ganpanas -Identifikasi penyebab
membaikdengan
kriteriahasil: hipertermi
-
-Monitor suhu tubuh
Menggigilmengh
ilang -Monitorpengeluaran urin
-Suhu tubuh -Monitorkomplikasihipertermi
membaik -Terapeutik
-Suhu Longgarkanataulepaskanpakaian
-Berikan cairanoral
kulitmembaik Lakukaanpendinginaneksternal(k
ompres).

-Edukasi
Anjurkan tirahbaring

-Kolaborasi
Pemberian
cairandanelektrolitintravena

2. Resikokekurang Setelah Menajemen


anvolume dilakukantindaka cairanTindakanObservasi
nkeperawatansel - Monitorstatusdehidrasi
cairanberhubun ama3x24jamdiha - Monitorberatbadanhari
gandengan rapkan,cairanter an
penuhidenganK - Monitorberatbadansebe
intakeyangkura H: lumdan sesudah
ngdankehilngan -Asupan Dialysis
Terapeutik
volumecairanak cairanmeningkat - Catat intake-
tif - output dan hitung

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Kelembabanme - Berikan asupan
cairan, sesuai kebuthan
mbranemukosa - Berikan cairan
bibir intravena, jika perlu
Kolaborasi
meningkat - Kolaborasi
- pemberian diuretik,
jika
Asupanmakanan perlu
meningkat
-Turgor
kulitmenurun
-Suhu kulit
membaik
3 Defisit Nutrisi Setelah Manajemen nutrisi seimbang
b.d Tindakan Observasi
Ketidakmampu dilakukan - Identifikasi status nutrisi
an mencerna intervensi - Identifikasi kebutuhan
makanan keperawatan kalori dan jenis nutrisi
selama 1x24 - Monitor berat
jam, diharapkan badan
status nutisi - Monitor asupan
membaik makanan
dengan Terapeutik
kriteria hasil : - Lakukan oral
- Porsi hygiene sebelum makan
makanan yang - Berikan makanan
dihabiskan tinggi kalori dan tinggi
meningkat protein
- Berat - Berikan makanan
badan membaik tinggi serat
- Nafsu Edukasi
makan membaik - anjurkan makan dengan
posisi duduk
- ajarkan diet yang
diprogramkan

kolaborasi
- pemberian medikasi
sebelum makan dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan
4. Intoleransi Setelah Manajemen energy
aktifitas Observasi
b.d dilakukan - Identifikasi gangguan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


tindakan fungsi tubuh yang
terjadinya keperawatan mengakibatkan kelelahan
kelemahan selama 1x24 jam - Monitor kelelahan
respon fisik dan emosional
fisiologi - Monitor pola
terhadap jam tidur
aktiftas - Monitor lokasi dan
meningkat ketidaknyamana n
dengan kiteria Terapeutik :
hasil : - Sediakan lingkungan
- yang nyaman dan rendah
stimulus
kemudahan - Lakukan rentang gerak
dalam aktifitas pasif dan aktif
sehrai-hari - Berikan aktifitas distraksi
Meningkat yang menenangkan
- keluhan Edukasi
lelah - Anjurkan tirah
menurun baring
- perasaan - Anjurkan melakukan
lelah aktifitas secara bertahap
menurun Kolaborasi
- Kolaborasi gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan

b) Implementasi

Setelah rencana tindakan keperawatan di susun maka untuk selanjutnya


adalah pengolahan data dan kemudian pelaksanaan asuhan keperawatan
sesuai dengan rencana yang telah di susun tersebut. Dalam pelakasaan
implementasiperawat dapat melakukan obesrvasi atau dapat
mendiskusikan dengan klien atau keluarga tentang tindakan yang akan di
lakukan.

c) Evaluasi

Evaluasi adalah langkah terakir dalam asuhan keperawatan, evaluasi


dilakuakan dengan pendekatan SOAP ( data subjektif, data objektif,

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


analisa, planning ). Dalam evaluasi ini dapat ditentukan sejauh mana
keberhasilan rencana tindakan keperawatan yang harus dimodifikasi.

BABIII

TINJAUANKASUS

3.1 Data Umum

Nama mahasiswa : Lita Fardilasari (2020207209252)

I Komang Panca Jaya (2020207209206)

Verawaty (2020207209278)

Tempatpraktek : Rumah Sakit Islam Metro

TanggalPengkajian : 18 Juni 2021

TanggalKunjunganRumah : 18,19,20Juni2021

3.1.1 Pengkajian

a) Identitasdata

InisialKlien : An.B

Alamat : 22 Hadimulyo Metro Pusat

TTL : Metro,10juni2015

Umur : 6tahun

Agama : islam

Sukubangsa : Jawa

Namaayah/ibu : Tn.R/Ny.H

Pendidikanayah : SMA

Pekerjaanayah : Polri

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Pekerjaanibu : IRT

3.1.2 KeluhanUtama

Klienberobatke Poli Anakpada hari jumaat,tanggal 18 juni


2021. Ibu klien mengatakan anaknya demam naik turunselama
5 hari , ibu klien mengatakan anaknya terkadang merasa mual
danmuntah,ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya
menurun dan ibuklien mengatakan badan anaknya terasa lemas
dan pada saat berobat diRs Islam Metrosuhutubuhklien39,50C.

3.1.3 RiwayatKesehatanSekarang

Klienmengalamihipertermidengansuhu39,5°C,Ibuklienmengat
akan anaknyademamnaikturun
selama5hari ,ibuklienmengatakan anaknya terkadang merasa
mual dan muntah, ibu klienmengatakan nafsu makan anaknya
menurun dan ibu klien mengatakanbadan anaknya terasa lemas
ADL di bantu, wajah klien tampak pucatdanlemas.

3.1.4 Riwayatkehamilandankelahiran

1) Prenatal

Selama kehamilan ibu klien melakukan pemeriksaan hamil


ke bidansecara teratur sesuai dengan anjuran dari bidan,
selama hamil tidak
adakeluhandanpenyakityangdideritaibuklien

2) Intranatal

ibuklienmelahirkankliensecaranormaldiRumahsakitislamIb
nuSina,usia kehamilan saatlahir9 bulan5hari,denganfisik :

a) Berat badan :2.9kg


b) Panjangbadan :48cm
c) Lingkarkepala :35cm
d) Lingkar dada :32cm
e) Lingkarlengan :12cm

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3) Postnatal

IbuklienmengatakanwaktumelahirkanAn.Etidakterjadinya
pendarahan

3.1.5 Riwayatmasalalu

1) Penyakitwaktukecil

Ibuklienmengatakansebelumnyaanaknyawaktu masih
kecilberumur 3 tahunpernah mengalami penyakityang
samayaitudemamdisertaibatukflu.

2) Pernahdirawatdirumahsakit

Ibu klien mengatakan anaknya sebelumnya belum


pernah di rawatdirumahsakit

3) Obat-obatyangdigunakan
Ibu klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat alergi
obat
4) Tindakan/operasi

Ibuklienmengatakananaknyabelumpernahdilakukantind
akanoperasi

5) Alergi

Ibuklienmengatakananaknyatidakmempunyai
riwayatalergidemikianjugadengankeluarga,tidakadayan
gmempunyairiwayatalergi.

6) Imunisasi

Ibuklienmengatakananaknyasudahmendapatkanimunisa
silengkap

Usia0bulan:BCG,HB-0,Polio-0

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Usia2bulan:DPT/HB/Hib-1,Polio-1

Usia3bulan:DPT/HB/Hib-2,Polio-2

Usia4Bulan:DPT/HB/Hib-3,Polio-3

Usia9bulan:Campak

3.1.6 Riwayat keluarga (disertai genogram)

=Pasien

= Laki Laki

= Perempuan

Orang tua klien mengatakan kelaurga tidak pernah mengalami penyakit


keturunan seperti : Diabetes, Hipertensi dan lain -lain

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3.1.7 RiwayatSosial
1) Yangmengasuh

Yangmengasuhklienadalahayahdanibunyasendiri

2) Hubungandengananggotakeluarga

ibu klien mengatakan hubungan dengan keluarga baik yaitu


anakdapat berinteraksi dengan ayah dan ibunya seabliknya
juga dengankelaurga –keluarga yang lain, klien juga dapat
mudah beradaptasidengankeluargayangbaruiakenal.

3) Hubungandengansebaya

Klienmengatakanhubungandengantemansebayabaik.

4) Pembawaansecaraumum

Klien tampak baik –baik saja dari segi fisik tidak ada
mengalamikecacatandankliendapatmudah
berinteraksidenganyanglain.

5) Lingkunganrumah

lingkunganrumahnyaklientampakcukupbersihdanventilasiu
dara cukup, lantai rumah dari semen, jumlah jendela 6
buah, tidakada sumberpolusiyangdekatdenganrumahnya.

3.1.8 KebutuhanDasar
1) Makananyangdisukai/yangtidakdisukai

Ibuklien mengatakan pada saat sehat klien tampak


menghabiskanmakan-makanan yang di sukainya ayam dan
sayur, danpada saatsakit sekarang nafsumakan klien
kurang, dan jika dikasih
makanklienmuntah,orangtuaklienmengatakanklientampaks

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


usahuntukmakandanminum,kliencumanmenghabiskan¼por
simakananyangdi sediakansetiapjammakandanminum
kliendalamsehari±
2gelas.AlatmakanyangdipakaiSendok,piring,dancangkir.
Pola makan/jamPolamakanklien frekuensi3xsehari

2) Polatidur
Ibu klien mengatakan pola tidur anaknya di malam hari
kuranglebihselama 7jamsedangkantidursiangnya
2jamKebiasaan sebelum tidur
Ibu klien mengatakan kebiasaan anaknya sebelum tidur
belajar.
Tidur siang
Ibu klien mengatakan An.B tidur siang selama ± 1 jam dari
jam 13:30 sampai 14:30 sore, namun pada saat sakit tidur
siang tidak teratur.
3) Mandi
Ibu klien mengatakan pada saat sehat anaknya mandi sudah
secara mandiri frekuensi 2x sehari pagi dan sore, sedangkan
saat sakit sekarang klien hanya di lap dengan waslap basah.
4) Aktivitas bermain
Ibu klien mengatakan Sebelum sakit klien tidak ada
keluhan dalam aktifitasnya, dapat bermain dengan teman-
teman sebayanya di rumah dan pada saat sakit klien hanya
diam dan merasa lemas klien hanya tertidur dan duduk di
rumah sambil nonton tv.
5) Eliminasi
Ibu klien mengatakan pada saat sehat klien buang air besar
dan kecil tidak ada mengalami gangguan, Ibu klien
mengatkan Sebelum sakit klien biasanya BAB 1x /hari
yaitu di pagi hari dengan konsistensi Lembek sedangkan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAK: ± 4-6x/hari dengan warna kuning, namun pada saat
sakit BAB klien masih seperti biasanya yaitu BAB
1x/sehari di pagi hari dengan konsistensi Agak Cair dan
BAK hanya ±4x/sehari dengan warna kuning keruh.

1.3.9 Keadaan kesehatan saat ini

1) Diagnosa medis : Febris/Demam


2) Tindakan operasi : Ibu klien mengatakan anaknya tidak
di lakukan tindakan operasi
3) Obat-obatan : Vit B12 frekuensi 3x1
sehariParacetamol 250 mg frekuensi 3x1sehari
amoxicilin 125 mg frekuensi 3x1 sehari.
4) Aktifitas

Sebelum sakit klien tidak ada keluhan dalam


aktifitasnya, dapat bermain dengan teman-teman
sebayanya di rumah, sekarang klien hanya tiduran, tidak
bisa beraktifitas seperti biasanya, ADL dibantu oleh
ibunya dan perawat.

5) Hasil laboratorium

Klien Tidak di lakukan pemeriksaan laboratorium

3.1.10 Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum
Tingkat kesadaran : composmentis. GCS (15 E=4,
V=5, M=4) S: 39,50C, (Normal 36,00C-37,50C)
N: 85x/m (Normal 70-120x/menit) R:25x/m
(Normal 20-30x/menit)

2) TB/BB : 106 cm/14,6 kg (Standar tabel antropometri


BB Normal 15,3 K

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


HasilpengukuranmemakairumusIMTdantabelstandarant
ropometri hasilnya yaitu 13,9 = -1 SD dengan indeks
massatubuhmenurutumur(IMT/U)yaitukategoriNormal

3) kepala

Bentuk mesochepal, warna rambut hitam, lurus, tersisir


rapi danbersih.

4) Mata
Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri kanan,
konjugtivatidakAnemis,pupilisokor,skleratidakikterik,ti
dakterdapatoedem.
5) Hidung
inspeksi : keadaan bersih, pernafasan cuping hidung
tidak ada, fungsi penciuman baik terbukti klien dapat
mencium aroma minyak kayu putih.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6) Mulut
Mulut pasien tidak berbau dan gigi tampak bersih dan
tidak ada pembekakan atau pendarahan pada gusi
pasien, mukosa bibir klien tampak kering
7) Telinga

inspeksi : telinga pasien tampak bersih tidak ada


pembekakan dan Tidak ada gangguan pendengaran.

Palpasi : tidak ada rasa nyeri tekan

8) Leher

Leher tidak ada bonjolan atau pembekakan pada


kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan di bagian leher,
vena jugularis teraba

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9) Jantung

Inspeksi : Terlihat ictus kordis pada ruang interkosta.

Palpasi :Padaprekordiumdapatterabaictuskordisdidin
ding dadaanteriorterletak diselaIgaV.

Perkusi :batasjantung
terabadisebelahkanandisekitarruanginterkostalIII-
IVkanan,dilineaparasternaliskanan,batasatasdiruanginte
rkostal II kanan linea parastemalis kanandan pada saatdi
ketuk terdapat suara pekakpadadaerahaorta.

Auskultasi :suarajantunglum
dupdantidakadabunyijantungtambahaniramajantungregu
ler,murmurtidakada.

10) Paru-paru

Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan


dan kiri, tidak ada menggunakan otot bantu pernafasan,
pengembangan dada sama, frekuensi 25 x menit

Palpas : tidak ada nyeri tekan, dan massa,vokal


Fremitus simetris sama kiri dan kanan.

Perkusi : bunyi sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi : Irama pernafasan vesikuler

11) Abdomen

Inspeksi : Abdomen klien simetris, dan tidak terdapat


lesi atau luka

Auskultasi : suara bising usus terdengar sekali setiap 10


detik (normalnya 10-30detik)

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Perkusi : Saat di perkusi terdengar Timpani bunyi
bernadalebih tinggi dari pada resonan lokasinya di
atasviscerayangterisiolehudara

Palpasi

:padasaatdipalpasitidakadaedemaataumasa/pembekakan
, nyeri tekan tidak ada,
nyerilepastidakada,batasanheparterabadenganPemeriksa
an di bawah arkus kosta dan bawahprocsifoideusteraba
padaekspirasi

12) Punggung

Punggung terlihattulang belakang sejajar,luruske bawah


dansedikit melengkung tidak ada kelainan tulang dan
tidak terdapatlesi/luka.

13) Genatalia

Tidak di kaji (karena pemeriksaan Genatalia tidak di


setujui samaibu
klien,ibuklienmengatakanituprivasipasien)

14) Ektremitas

Atas: Tak ada keluhan, pergerakan sendi sesuai perintah


dariperawatBawah:Tidakadagangguan

Skala Kekuatan Otot

44444444
44444444

15) Kulit

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Warna sawo matang, kulit teraba hangat, kuku
pendek dan bersih, turgor kulit menurun.

3.1.11

PemeriksaanTingkatperkembangan(penilaianberdasarkanfor
matDDST)

a) kemandiriandanbergaul

An.Bmaumenatapmuka,membalassenyuman,tersenyumspontan
, makan sendiri, tepuk tangan, menirukan kegiatan,
minummemakaicangkir,membukapakaian,memakaibaju,menye
butnama temannya,

b) Motorikhalus

Klien sudah bisa menulis huruf dan angka dengan benar, menulis
diataskertasbergaris,mengontrolpensidanmengikattalisepatu

c) kognitifdanbahasa

An.B sangat senang sekali mendengarkan lagu kartun sopo


jarwo,tertawa, menirukan suara hewan, mengoceh,
menyebutkan benda-benda.

d) Motorikkasar

Klien sudah bisa melompat, berlaridan melempar bola lengan


keatas.

e) Datatambahan :tidak ada

3.1.12 Datafokus

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3.1.12.1 Datasubjektif

1). Ibu klienmengatakan badan klienpanas sejak 5 hari

2).Ibuklien mngatakansuhutubuhkliennaikturun

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3) Ibuklienmengatakanklienmengalamimualdanmuntah,Ibu klien
mengatakan nafsu makan anaknya berkurang
pasienhanyamenghabiskan3 sendokmakansetiapjammakan
4) IbuklienjugamengatakananaknyakurangminumdalamsehariAn.Bmi
num±2gelas
5) Ibuklienmengatakanbadananaknyaterasalemas
6) Ibuklienmengatakansejaksakitanaknyahanyatiduransaja,tidakbisa
beraktifitassepertibiasanyaADLkliendibantu

3.1.12.2 Dataobjektif

1). Suhu tubuh klien 39,5 °C (Normal 36,00C-37,50C)

2).KulitAn.Bterasahangat

3).Kulitklientampak memerah

4). RR : 25 x menit,(Normal
20-30x/menit)Nadi:85xmenit(Normal70-120x/menit)

5).TB/BB:106 cm/14,8kg

6). HasilpengukuranmemakairumusIMTdantabelstandarantropometri
hasilnya yaitu 13,9 = -1 SD dengan indeks
massatubuhmenurutumur(IMT/U)yaitukategoriNormal

7). Klientampaklemas,danlesu

8).ADLklientampakdibantu

9).Klientampakmuntah

10).Respontugorkulitbaik11).Mukosabibirkering

12).Turgorkulittampak menurun

12). Klien tampakmenghabiskan Porsi makan yang di habiskan ¼


dariporsibiasanya

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3.1.13 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Terpapar Hipertermi
- Ibu klien lingkungan panas
mengatakan suhu
tubuh klien panas.
- Ibu klien
mengatakan
anaknya demam
selama 5 hari
- Ibu klien
mengatakan suhu
tubuh klien naik
turun .
- DO :
- Suhu tubuh di
atas nilai
normal 39,50C
- RR : 25x/menit ,
N : 85x/menit
- Kulit klien terasa
hangat
- Kulit
klien
tampak
memerah
2. DS : Ketidakmampuan Resiko defisit
menelan makanan nutrisi
- ibu klien
mengatakan anaknya
merasa mual dan muntah,
- ibu klien
mengatakan nafsu makan
anaknya menurun
- ibu klien
mengatakan klien susah
untuk makan
DO :
- Berat badan klien

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


tampak menurun (BB :
14,8 Kg)
- Hasil pengukuran
bmemakai rumus IMT dan
tabel standar antropometri
hasilnya yaitu 13,9 = -1
SD dengan indeks massa
tubuh menurut umur
(IMT/U) yaitu kategori
masih normal
- Klien tampak
lemas, lesu
- Klien tampak
muntah
- Klien tampak
hanya sedikit minum susu
- Porsi makan
yangdi habiskan ¼ dari
porsi biasanya
- Mukosa bibir klien
tampak kering
- Konjungtiva
tampak
anemis
3. DS: terjadinya Intoleransi aktifitas
- ibu klien kelemahan
mengatakan badan
anaknya terasa lemas
ibu klien mengatakan ADL
klien di bantu semua

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


DO :
- Badan klien
tampak lemah
ADL tampakdi
bantu semuanya
4. DS : Intake yang Resiko kekurangan
- Ibu klien volume cairan
kurang dan
mengatakan klien
kehilangan
mengalami mual, muntah
volume cairan
- Ibu klien
aktif
mengatakan
minum klien kurang klien
cuman minum ± 2
gelas dalam sehari DO :
- Klien tampak
lemas dan lesu
- Turgor kulit
tampak menurun
- Klien tampak
muntah
Mukosa bibir
klien tampak
kering

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3.1.14 Diagnosa keperawatan
a) Hipertermi berhubungan dengan Terpapar lingkungan yang
panas
b) Resiko Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Intake
yang kurang dan kehilangan volume cairan aktif
c) Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan
Ketidakmampuan menelan makanan
d)Intoleransi aktifitas berhubungan dengan terjadinya kelemahan
3.1.15 Intervernsi

No Diagnosa Luaran Interverensi


keperawatan
1. Hipertermi Setelah di lakukan Manajemen
berhubungan dengan intervensi keperawatan hipertermi
terpapar lingkungan 1x24 jam, di Tindakan Observasi
panas harapkan -Identifikasi
termoregulasi membaik penyebab hipertermi
dengan kriteria hasil : -Monitor suhu
-Menggigil menurun elektrolit
-Suhu tubuh membaik -Monitor haluaran
(36,00C- 37,50C) urine
-Suhu kulit -Monitor komplikasi
membaik(36,00C- hipertermi
37,50C) Terapeutik
-Sediakan
lingkungan yang
dingin
-Longgarkan atau
lepaskan
pakaian
- Ganti

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


linen setiap
hari atau lebih sering
jika mengalami
hyperhidrosis
(keringat berlebih)
- Berikan
cairan oral
- Berikan
kompres
hangat dengan
campuran irisan
bawang
merah
Edukasi
-Anjurkan tirah
baring
Kolaborasitubuh
-Monitor
kadar-
Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian
antipiretik
2. Resiko kekurangan Setelah dilakukan Menajemen cairan
volume cairan tindakan keperawatan Tindakan
berhubungan dengan selama 1 x 24 jam Observasi
intake yang diharapkan, cairan - Monitor
kurang dan terpenuhi dengan KH : status dehidrasi
kehilngan volume - Asupan - Monitor berat
cairan aktif cairan badan harian
meningkat - Monitor berat

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Kelembaban badan sebelum dan
membrane mukosa sesudah dialisis
bibir meningkat Terapeutik
- Asupan - Catat intake-
makanan output dan hitung
meningkat balans cairan 24 jam
Turgor kulit normal - Berikan
kembali yaitu asupan cairan, sesuai
normalnya kurang dari kebuthan
1 detik - Berikan
cairan intravena, jika
perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian diuretik,
jika perlu
3. Resiko defisit nutrisi Setelah di lakukan Manajemen nutrisi
berhubungan dengan intervensi keperawatan Tindakan Observasi
Ketidakmampuan 1x24 jam, di harapkan - Identifikasi
menelan makanan Status nutrisi membaik status nutrisi
dengan kriteria hasil : - Identifikasi
- Nafsu makan alergi dan
membaik intoleransi makanan
- Porsi makan - Identifikasi
di habiskan makanan yang di
- Perasaan sukai
cepat kenyang - Identifikasi
menurun kebutuhan kalori dan
Membran mukosa jenis nutrisi
membaik - Monitor
berat badan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Monitor
asupan makanan
Terapeutik
- Berikan
makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein
- Berikan
makanan tinggi serat
untuk
mencegah konstipasi
Berikan suplemen
makanan jika
perlu
Edukasi
- anjurkan
makan dengan posisi
duduk
- ajarkandiet
yang diprogramkan
kolaborasi
- pemberian
medikasi sebelum
makan dan
jenis nutrisi yang
dibutuhkan
4. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan Manajemen energy
berhubungan dengan tindakan keperawatan Observasi
terjadinya selama 1x24 jam - Identifikasi
kelemahan toleransi aktiftas gangguan fungsi
meningkat dengan tubuh yang

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


kiteria hasil : mengakibatkan
- kemudahan dalam - kelelahan
aktifitas sehrai-hari - Monitor kelelahan
meningkat fisik dan emosional
- keluhan lelah - Monitor pola
menurun perasaan jam tidur
lemah menurun - Monitor lokasi dan
ketidaknyaman an
Terapeutik :
-Sediakan
lingkungan yang
nyaman dan rendah
stimulus
-Lakukan rentang
gerak pasif dan aktif
-Berikan aktifitas
distraksi yang
menenangkan
Edukasi
-Anjurkan tirah
baring
- Anjurkan
melakukan aktifitas
secara bertahap
Kolaborasi
- Kolaborasi
gizi tentang cara
meningkatkan
asupan
makanan.

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3.1.16 Catatanperkembangan

No Diagnosa Hari/tgl Jam Implementasi Jam Evaluasi


1 Hipertermiberhubu Jumat 1. mengidentifikasipenyebabhipe 12.00 Subjektif
ngandengan 18-06- 10.00 rtermi -
2021 2. Memberikan obat ibuklienmengatakansuhubadananakn
terpaparlingkungan paracetamolpada An.E yamasihtinggi.
10.15
panas 3. pemeriksaantanda–tandavital - Ibuklienmengatakanwajahklienta
di dapatkan : S: 38,0 °C,RR : mpakmemerah
25 x menit, Nadi : 88 xmenit Objektif
4. -
13.00
MengompresAn.Byangmengala Suhutubuhklienmasihdiatasnilaino
mi demam rmal39,00Csetelahdilakukankomp
denganairhangatkukuyangdica resbawangmerahsuhutubuhklienm
mpuriirisanbawangmerahdibagi ulaiturun38,00C
anaksilladengancaramemposisi - Kulitklienterasahangat
kan klien - Kulit klientampakmemerah
senyamanmungkinlaluletakan - Klientampakmasihlemah
washlapyangsudahdirendamair - Saatdi lakukan kompres
denganbawangmerahKlientampakt
hangatkukuyangdicampuri
enangsambil melihatibunya
irisanbawangmerahsebanyak

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
3 siung bawang merah Analisa
tersebutdibagianaksillalakukan Masalahtermogulasibelummembaik
selama15menitsetelahdilakuka Planning : intervensidi lanjutkan
ntindakankompresbawang 2. Memberikanobatparacetamol
merah 3. Memonitor suhu tubuhdanttvklien
4. Mengompres pasien
perawatmelakukanpengukurans denganbawangmerahdi bagian aksilla
uhutubuhklien dengan
5. caramemposisikankliensenyamanmun
melonggarkanpakaianAn.Bsaat gkinlaluletakanwashlapdibagian
An.Bdemam aksilla yang sudah
6. direndamairhangaatkukuyangdicampu
menganjurkanibuuntukmemper riirisan bawang merah tersebut
tahankantirah lakukanselama 15menit
baringpadaAn.Bagarenergyana 6.
ktidakterbuangsehingaanaktida menganjurkanpasienuntuktirahbaring
kletih 7.
7. memberikan air minum menganjurkanibuklienuntukmemberik
sesuaidengan kebutuhan tubuh ancairanoralpadaAn.E
yaitu150ml×14,8kg=2.220ml/2
4jam
8. Menganjurkanibuklienuntuk

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
mengantikanlinensetiaphariataul
ebihseringjikamengalami

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
hyperhidrosis (keringat
berlebih)padaAn.E
2 Resikokekuranganv Jumat 11.00 1. Memonitor status 15:00 Subjektif
olume 18-06- dehidrasiAn.E - Ibuklienmengatakanklienmengalami
2021 11:30 2. Mencatat intake-output mual,muntah
cairanberhubungan PadaAn.E di dapatkan hasil - Ibuklienmengatakanminum
denganintakeyangk dari :Intake:minum300mldanA klienkurang klien cuman minum ± 2
urang m gelasdalamsehari
118ml+(8cc×14,8kg)hasilintaken Objektif
dankehilngan ya =418 - Klientampaklemasdanlesu
Output:muntah100cc - Turgorkulittampakmenurun(3detik)
volumecairanaktif Urin±250,IWL:755Hasil - Klientampakmuntah
outputnya= 1.105 - Mukosabibirklientampakkering
Jadibalancecairanyangdidapatka - Asupancairanbelumterpenuhi
n 418- - Asupanmakanantanpakbelum
1.105=687cc/24jam membaik
3. Menganjurkanibuklienuntukme Analisa
mberikan cairan oral yaitu masalahcairanbelumterpenuhi
airputih atau susu sedikit dikit Planning:intervensidilanjutkan
tapisering sesuai dengan 1. MemonitorstatusdehidrasiAn.E
kebutuhantubuhyaitu150
ml×14,8kg=

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
2.220ml/24jam

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
4.Berkolaborasi 2. Mencatatintake-outputPadaAn.E
3. Menganjurkanibuklienuntukmemberi
pemberiandiuretik,jika perlu kancairanoralyaituairputihatausususe
dikitdikittapi
sering
3 Resiko Jumat 11.30 1. mengidentifikasialergi,klientidak 14:00 Subjektif
18-06- adaalergiterhadapobatmaupunma - ibuklienmengatakananaknyahanyam
DefisitNutrisiberhu 2021 kanan enghabiskan¼porsimakan
bungandenganKeti 2. monitorBB/TB=14,8kg/106Cm - ibuklienmengatakanAn.Eseringmu
dakmampuanmenel 3. melakukanpemantauanasupannut ntahsehabismakan
anmakanan risiAn.B:An.Bhanyamenghabisk - ibu klien mengatakan nafsu
an¼porsimakananya,nafsumakan makananaknyamenurun
menurun,sertaAn.Btampakpucat Objektif
4. mengidentifikasimakananyangdi - An.Btampakpucat
sukaiolehAn.B - TampakAn.Bhanyamenghabiskan½p
12.00
5. menganjurkanibuuntukmeningka orsimakanannya
tkanasupannutrisiAn.Bsertameng - Klientidakadaalergimakanan
12.30
anjurkanuntuk - Makananyangdisukaiayamgorengda
memberiAn.Bmakan sedikit nsayur
- Asupanmakan3xseharinamunhanya
menghabiskan3-4sendokperwaktu

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
tapi sering,karena makan. Pagi tadi pasien hanya
An.Bseringmuntahsehabismakan maumakanbubur
6. Monitorasupanmakanmakanan danhanyadihabiskan3sendok,siangA
7. MemberikanobatVitB12 n.Bmenghabiskan
8. Mengedukasi 3-
4sendokmakandenganisipiringnasi,
pemberianmakanantinggiseratun sayur,lauk ayamdantahu.
tukmencegahkonstipasi - BB\TB klien14,8kg/106Cm
9. Memberikanmakanantinggikalor - Mukosabibirtampakkering
idantinggiproteinpadaAn.Bdeng Analisa
anhasilsesuaikebutuhan kalori masalahstatusnutrisibelummembaik
yang di dapatiuntuk An.B = Planning:intervensidi lanjutkan
Rumus : normalkalori×Kg/BBI 2.melakukanpemantauanasupannutrisi
90×14,8 = 1,332Kkal 5. Monitorasupanmakanmakanan
sedangkan untuk 6. MemberikanobatVit B12
kebutuhanproteinyangdibutuh 7. Mengedukasi pemberian
kanAn.B
=Rumus:10%×totalenergy/ makanantinggiseratuntukmencegahkon
kalori harian :4 =… stipasi
gram10%×1,332kal:4=33gram 9.Memberikanmakanantinggikaloridantin
10. Menganjurkan An.B untuk ggiproteinpadaAn.B
makandenganposisiduduk

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
11.
berkolaborasidenganahligizidala
m pemberian makanan
yangtinggiseratsupayatidakterjad
i
konstipasi
4 Intoleransi Jumat 10.00 1. mengidentifikasigangguanfungsi 14:30 Subjektif
aktifitasberhubung 18-06- tubuh -
andengan 2021 ibuklienmengatakananaknyaterasa
10.30
terjadinyakelemah yangmengakibatkankelelahanpa lemasdanlesu
an daAn.B - IbuklienmengatakanADLklienmas
2. Memonitoring ihdibantu
11.00
Objektif
penyebabkelelahanfisikdanemos - Klientampak lemah
ionalpada An.B - ADLklientampakdibantu
13.00 3. Monitorpolajamtidur - Klientampak tebatasiaktifitas
4. Menyediakanlingkunganyangny - Gangguan fungsi tubuh klien
amandanrendahstimulus diakibatkankurangnya energy
5. Menganjurkan An.B untuk Analisa
tirahbaring masalahresponfisiologiterhadapak
6. MenganjurkanAn.Buntukmelaku tifitas belum
kanaktifitassecarabertahap meningkatPlanning:intervensidila
7. Berkolaborasidenganahligizi njutkan
Universitas Muhamaddiyah Pringsewu
Lampung
2.Monitorkelelahanfisikdanemosional
tentang cara meningkatkan
4.Monitorlokasidanketidaknyamanan

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
asupanmakanan 6. menganjurkantirahbaring
7. menganjurkan melakukan
aktifitassecara bertahap

No Diagnosa Hari/tgl Jam Implementasi Jam Evaluasi


1 Hipertermiberhubu sabtu1 7:00 1. Memberikanobatparacetamol 12:00 Subjektif
ngandengan 9-06- 10:00 2. Memonitorsuhutubuhdanttvklien ibu klien mengatakan suhu
2021 3. Mengompres An.B yang badananaknyasudahmulaimenurun
terpaparlingkungan 10:30 mengalamidemam denganair Objektif
panas hangat - Suhu tubuh An.B masih diatas
kukuyangdicampuriirisanbawangm nilainormal38,00Csetelahdilakukanko
erahdibagianaksilladengancara mpresbawangmerahsuhutubuhmulaitu
memposisikan klien run37,80C
senyamanmungkin lalu letakan RR:27x/
washlap yangsudah direndam air menitN:80x/
hangat menit
kukuyangdicampuriirisanbawangm - Kulitklientampak masihterasahangat
11:00
erahsebanyak3siungbawangmeraht - Saatdilakukankompresdenganbawan
ersebutdibagianaksilla g merah Klien tampak
lakukanselama15menitsetelahdi tenangsambilmelihatibunya
Universitas Muhamaddiyah Pringsewu
Lampung
lakukan tindakan kompres Analisis
bawangmerah masalahTermogulasicukupmembaik
Planning : intervensidi lanjutkan
perawatmelakukanpengukuransuhu 1. Memberikanobatparacetamol
tubuhklien 2. Memonitor suhu tubuhdanttvklien
4. menganjurkan ibu 3.
untukmempertahankantirah baring Mengomprespasiendenganbawang
padaAn.Bagarenergyanaktidakterb merahdibagianaksilladengancarame
uangsehingaanak tidakletih mposisikankliensenyamanmungkin
5. laluletakanwashlap yang sudah
memberikanairminumsesuaidengan direndam
kebutuhan tubuh yaitu 150ml× airhangaatkukuyangdicampuriirisa
14,8kg= 2.220ml/24jam nbawangmerahtersebutdibagianaksi
llalakukanselama15menit
5.menganjurkanibuklienuntukmemberik
ancairanoralpada An.B

2 Resiko sabtu1 11:00 1. MemonitorstatusdehidrasiAn.B 14:30 Subjektif


kekuranganvolume 9-06- 2. Mencatatintake-outputPadaAn.B - Ibuklienmengatakan
cairanberhubungan 2021 didapatkanhasildari: klienmasihmengalamimualsaja
denganintakeyang Intake:minum600mldan Am - Ibuklienmengatakanminumklien

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
kurang 11:30 118ml+(8cc×14,8kg)hasilIntakenya sudah mulai bertambah
=718 klienminum± 3-4gelas
dankehilnganvolum Output: dalamsehari
ecairanaktif Urin ±500, IWL : 715 Hasil Objektif
outputnya= 1.215 - Klientampaktidakterlalulemaslagi
Jadi balance cairan yang - Turgor kulit tampak
didapatkan718- mulaimembaik(2detik)
1.215=497cc/24jam - Klientampak masihmualsaja
3. Menganjurkan ibu klien - Mukosabibirklientampakkering
untukmemberikancairanoralyait Analisa
uairputih atau susu sedikit dikit masalahcairansudahterpenuhise
tapisering sesuai dengan bagian
kebutuhantubuh yaitu 150 Planning:intervensidilanjutkan
ml×14,8kg =2.220ml/24jam 2. Mencatatintake-outputPada
3. Menganjurkan ibu klien

untukmemberikancairanoralyaituairputi
h
atausususedikitdikittapisering
3 Resiko sabtu1 11.00 1. melakukanpemantauanasupann 13:00 Subjektif
9-06- utrisipadaAn.B - ibu klien mengatakan
DefisitNutrisiberhu 2021 2. Monitorasupanmakanmakanan nafsumakan
bungan 3. MemberikanobatVitB12 anaknya sudah
Universitas Muhamaddiyah Pringsewu
Lampung
dengan bertambahsedikitdemisedikit

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
Ketidakmampuan 4. Mengedukasi dansering
menelanmakanan pemberianmakanan tinggi - Ibuklienmengatakanklienmasihh
serat anyamengalamimualsaja
untukmencegahkonstipasi Objektif
5. menjelaskanjenismakananyangb - Klientampakmasihmual
ergizi tinggi, namun - Ibu An.Btelah
tetapterjangkau memberikanmakanantinggiserat
6. Memberikanmakanantinggikalor ,kaloridantinggiprotein
idantinggiproteinpadaAn.Bdeng - Asupanmakan3xseharitelahm
anhasilsesuaikebutuhan kalori engabiskan setengah
yang di dapatiuntuk An.B = porsimakanperwaktumakan
Rumus : normalkalori×Kg/BBI - IbuAn.Ememberikanisipiringpa
90×14,8 = 1,332Kkal da pagi hari nasi, telur
sedangkan untuk danbuah, siang nasi telur sayur
kebutuhanproteinyangdibutuh danbuahpepaya.
kanAn.B Analisa
=Rumus:10%×totalenergy/ masalah status nutrisi
kalori harian :4 =… cukupmeningkat
gram10%×1,332kal:4=33gram Planning :intervensidilanjutkan
1.melakukanpemantauanasupan

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
nutrisi
2. Monitorasupanmakanmakanan
3. MemberikanobatVitB12
6. Memberikan makanan tinggi
kaloridantinggiproteinpadaAn.B
4 Intoleransi sabtu1 10.00 1. 14:00 Subjektif
aktifitasberhubung 9-06- Mengidentifikasigangguanfungsitub - ibuklienmengatakan
andengan 2021 uhyangmengakibatkankelelahanpada anaknyasudahbisaberaktifitassec
terjadinyakelemah An.B arabertahap
an 2. Objektif
Monitorkelelahanfisikdanemosional - Klientampakmasihlemasse
10.30
3. Monitor lokasidanketidaknyamanan dikit
4. menganjurkan pada An.B untuk - Klien tampak
tirahbaring masihditebatasiaktifitas
5. menganjurkanmelakukanaktifitassec Analisa
ara bertahap masalahToleransiaktifitascukupm
enurun
Planning : intervensidi lanjutkan
1.mengidentifikasigangguanfungsitubuh
yangmengakibatkankelelahan

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
2. Monitor kelelahan fisik
danemosional
5.menganjurkanmelakukanaktifitas
secarabertahap

a.

No Diagnosa Hari/tgl Jam Implementasi Jam Evaluasi


1 Hipertermiberhubu minggu 08.00 1. Memberikanobatparacetamol 12:00 Subjektif
ngandengan 20-06-2021 2. Memonitor suhu tubuhdanttvklien -
10:30 3. Mengompres An.B yang ibuklienmengatakansuhubada
terpaparlingkunga mengalamidemam denganair nanaknyasudahmulaimembai
npanas hangat k
kukuyangdicampuriirisanbawang Objektif
merahdibagianaksilladengancaram - Suhutubuhdiatasnilainormal3
emposisikankliensenyamanmungki 7,60CSetelahdikompresdenga
nlaluletakanwashlap yang sudah nbawangmerahsuhutubuhbata
direndam snormal36,70C
airhangatkukuyangdicampuriirisan RR:26x/
bawangmerahsebanyak3siung menitN:80x/
bawang merah tersebutdibagian menit
aksilla lakukan selama -
15menitsetelahdilakukantindakan Kulitklientampaktidakpanasl
Universitas Muhamaddiyah Pringsewu
Lampung
kompresbawangmerah perawat agi
Analisa

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
melakukan pengukuran suhu Masalahtermogulasimembaik
tubuhklien planning:intervensidihentikan
4.memberikanairminumsesuaidengan
kebutuhan tubuh yaitu 150ml×
14,8 kg= 2.220ml/24jam

2 Resiko minggu 9:00 1. Mencatatintake-outputPada 12:30 Subjektif


kekuranganvolume 20-06-2021 2. - Ibuklienmengatakankliensud
Menganjurkanibuklienuntukmember ahtidakmuallagi
cairanberhubungan ikancairanoralyaituairputihataususus - Ibu klien mengatakan
dengan edikitdikittapisering minumkliensudahbanyaksepe
3. Mencatat intake-output Pada An.B rtibiasanya7-8gelas
intakeyangkurangd didapatkanhasildari: Objektif
ankehilnganvolum Intake:minum1200mldanAm - Klientampaksudah mulaiaktif
ecairanaktif 118 ml + (8cc×14,8 kg) - Turgor kulittampak normal
hasilIntakenya =1.318 (<1detik)
Output: - Mukosabibirklientampaks
Urin±1.300, IWL : 355 Hasil udahlembab
outputnya= 1.655 Analisa
Jadibalancecairanyang di masalahcairansudahterpenuhi

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
dapatkan1.318-1655=337cc/24jam Planning:intervensidihentikan
4. Menganjurkan ibu klien
untukmemberikancairanoralyait
uairputih atau susu sedikit dikit
tapisering sesuai dengan
kebutuhantubuh yaitu 150
ml×14,8kg =2.220ml/24jam

3 Resiko minggu 11.00 1. 13:00 Subjektif


20-06-2021 melakukanpemantauanasupann - ibuklienmengatakannafsuma
DefisitNutrisiberh utrisi kananaknyasudahbertambah
11.30
ubungandenganKe 2. Monitor asupan Objektif
12.00
tidakmampuanmen makanmakanan - klien tampak menghabiskan
elanmakanan 3. MemberikanobatVitB12 1porsimakananyangdisediaka
4. Memberikanmakanantinggikalo nyaitunasi,sayur,laukayam
ridantinggiproteinpadaAn.Bden - Klientampaktidakmuallagi
ganhasilsesuaikebutuhan kalori - An. B mulaiaktif
yang di dapatiuntuk An.B =
Rumus : normalkalori×Kg/BBI Analisa
90×14,8 = 1,332Kkal
sedangkanuntuk kebutuhan

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
proteinyangdibutuhkanAn.B masalahstatusnutrisimembaik
=Rumus : Planning:intervensidihentikan
10%×totalenergy/kalo
riharian:4
=…gram
10%×1,332kal:4=33gram
4 Intoleransiaktifita Minggu 12.00 1. Identifikasigangguanfungsitubuhyan 14:00 Subjektif
sberhubunganden 20-06-2021 gmengakibatkankelelahan -
gan 2.Monitor kelelahan fisik ibuklienmengatakananaknyas
13.00
terjadinyakelema danemosional udahmulaiberaktifitasdantida
han 3. Anjurkanmelakukanaktifitassecarabe klemaslagi
rtahap Objektif
- Klientampaktidaklemasla
gi,
- An.B tampakmulaiaktiflagi
Analisa
masalahtoleransiaktifitasmenurun
Planning:intervensidihentikan

Universitas Muhamaddiyah Pringsewu


Lampung
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Profil Lahan Praktek

Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Islam Metro yaitu di ruang anak.Rumah
Sakit Islam Metro merupakanRumah Sakit yangmelayani pelayanan umum bagi
masyarakat di alamat Kota Metro dan sekitarnya, Rumah Sakit Islam Metro
terdapatbeberapa ruangan diantaranya
adalahadalahruangananak.Berdasarkanwawancaradengan salah satu perawat di ruang
anak jumlah Anak dengan demam/febris tiaptahunnyameningkat.Padatahun2020
kunjunganpenderitadengandemam/febrismencapai462orang.
4.2 AnalisisAsuhanKeperawatanDenganKonsepTerkait
SelamapenulismelakukanasuhankeperawatanpadaklienAn.BdengandiagnosaFebris/demam
di Rumah Sakit Islam Metro, maka disini akan terlihatkeadaan klien secara nyata. Dalam
studi ini penulis tidak menemukan kesenjangan antaratinjauan teori dan tinjauan kasus.
Pembahasan ini dibuat sesuai dengan tahap-tahap danproseskeperawatanyangmeliputi:
pengkajianperencanaan,implementasi,evaluasi.

padasaatpengkajianpadaAn.BdidapatkanAn.Bmengalamidemamnaikturunselama5 hari ,
mual dan muntah, nafsumakan yangmenurun, badan An.B terasa lemas, dankulit pucathal
ini sesuai dengan teori Sodikin (2012), dimana menurut teorinya
anakdengandemam/febrismengalamipeningkatansuhutubuh,kulitterasahangat,kehilangannaf
sumakna,kelemahan,dankulitpucat. Hal ini terjadi karena adanya faktor endogen, selain itu
Universitas
Lampung
akibat terpajan lama lingkunganbersuhu tinggi (sengatan panas), ada juga yang
menyebutkan bahwa hipertermia ataudemam pada anak terjadi karena reaksi transfusi,
imunisasi, dehidrasi, adanya
pirogensepertibakteriatauvirusyangmasukkedalamtubuhsehinggamempengaruhiBpengendali
anhipotalamusterhadapmengontrolsuhutubuhdanakanmenimbulkandemamdengancaramenin
gkatkantemperaturtubuh (Setiati,2010).

Saatdilakukanpengkajianmengenairiwayatpenyakitmasalaluanakdanriwayatkesehatan
keluarga danIbu An.Bmengatakan An.Bpernah mengalami sakit seperti inisebelumnya,
ibu mengatakan An.B umur 3 tahun pernah mengalami sakit demam sepertiini.serta ibu
klien mengatakan ada keluarga klien yang mengalami penyakit yang samadengan klien
yaituayahnya An.B dan keluarga mengatakantidak ada angota keluarga yangmemiliki
penyakithipertensi,DM,jantung,dan penyakitlainnya.Hal ini sejalandengan teorianak yang
pernah menderita/ mengalami serangan ulangan demam, apabilakeadaan anak lemah atau
system imun tubuh lemahdananak terlalu banyak bermainatau melakukan aktifitas diluar
rumah pada saat cuaca ekstrim sehingga menyebabkandehidrasi pada anak, maka anak
tersebut sangat mudah untuk terinfeksi oleh bakteridanvirus tersebut yang masuk ke
dalam tubuh danmenyerang bagian syaraf hipotalamusmaka
pengendalianhipotalamusterhadap suhu tubuh terganggu,dananak tersebutakan
mengalamipeningkatansuhutubuh/demamyangberulang(Myzed,2018).

Sedangkan untuk riwayat kesehatan keluarga saat pengkajian Ibu An.B


mengatakanadanya riwayat keluarga yang mengalami demam terutama dalam
kurangwaktu 2 bulanterakhir ini, mengapa hal ini perlu dikaji karena bisa jadi
demamyang diderita oleh An.B didapatkan dari lingkungan dan keluarga,
dikarenakanSeseorang dikeluarga ataudilingkungan tempat tinggalmempunyai penyakit
yang sama bisa jadi menyebabkanpenularan akibatvirus danbakteri
tersebut,dikarenakanSeseorangdikeluarga ataudilingkungan
tempattinggalnyamembawavirusatau bakteri
(infektif)merupakansumberpenularandemam.

Hal ini terjadi karena faktorpirogen seperti bakteri atau virusyang di bawah
seseorangpenderita sehingga bakteri dan virus tersebut dapat menyerang tubuh yang
memilikisystem imun yang lemah, Karena menurunya daya tahan tubuh penderita
makavirus danbakteri tersebutsangatmudah masuk ke dalam tubuh dan menyerang bagian
syarafhipotalamussehinggamengakibatkantemperaturtubuhmeningkatdananakakanmengal
Universitas
Lampung
amihipertemi(Myzed,2018).

Hasil pengkajian status gizi klienhanya menghabiskan ½makanan dari porsi


makananyang di berikan oleh orang tua, ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya
menurun,klien mengalami penurunan BB : 3 Kg setelah sakit dan status gizi klien kurang
denganhal ini sejalan dengan teori. Hal ini sesuai dengan teori anak yangmenderita
demamdapat di sebabkan oleh kurang nya gizi pada anak atau keadaan gizi yang kurang
baik,penyakitinfeksi ini akan menyebabkan anak tidak mempunyai nafsu makan,
merasamual dansehinga mengakibatkan gizi kurang pada anak. Hal ini terjadi karena
kondisiini berlanjut dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka
anakakan mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang,
karenapada usia tersebut kekebalan tubuh anak belum optimal. anak yang terkena demam
akanmengalami penurunan nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi. Pada saat
gizikurang anaklebihmudahterkenapenyakitdemamberat(Azmiyahya,2018).

Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran GCS (15 E=4, V=5,
M=4)dengan kesadaran klien composmentis, klien bisa merespon secara spontan,
kemudianpasien bisa berorientasi dan menjawab pertanyaan perawat dengan baik, dan
klien bisamengikuti perintah seperti disuruh untuk mengangkat tangannya. Hal ini sejalan
denganteorimenurutAzmiyahya(2018),kesadarananakyangmengalamidemamcomposment
is,keadaanumumlemah.Didapatkankesadarahcomposmentiskarenatidak ada
gangguankarna klien tidakmengalami gangguan pada
tingkatkesadaransepertiakibatsyokdll.

Padasaatpengkajiandidapatkankonjungtivatidakanemis,mataBersih,tidakadakotoran,matas
imetriskiridankanan,Pupilisokor,scleratidakikterik,tidakadagangguan penglihatan.hal ini
sejalan dengan teori Azmiyahya(2018),konjungtivanormal, mata bersih, mata simetris kiri
dan kanan, pupil isokor, sclera tidak ikterik dantidakterdapatgangguanpenglihatan.

Hasil pengkajian didapatkan telinga bersih, tidak ada serumen, tidak ada
perdarahanditelinga, tidak ada gangguan pendengaran.hal ini sejalan dengan teori dimana
menurutAzmiYahya(2018),yangdikajipadaanakdengandemam/febrisyaitutidakadaperdara
handitelinga,simetri,bersihtidakadaserumen,tidakadagangguanpendengaran.Hasil
pengkajian yang didapatkan An.B di hidung bersih, pernafasancuping hidung tidak ada,
fungsi penciuman baik.Hal ini sejalan dengan teori menurutAzmiyahya(2018),yangdikaji
padaanakDemamyaituhidungbersihpernafasancupinghidungtidakada,fungsipenciumanbai
Universitas
k. Lampung

Hasil pengkajian yang didapatkan mukosa bibir An.B kering, tidak ada perdarahan
gusidan tidakadagangguanlainnya.Hal ini sejalan dengan teori menurutAzmiyahya(2018),
yang dikaji pada anak Demam yaitu mukosa bibir kering, tidak ada
perdarahangusidantidakada gangguanlainnya,Haliniterjadikarena klienkurangminum.

5.1 DiagnosaKeperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis terhadap pengalaman atau
responindividu,keluarga,ataukomunitaspadamasalahkesehatan,padaresikomasalahkesehata
natauproses kehidupanMenurutNANDA(2015).

Terdapat 5 diagnosis keperawatan yang munculpada anak yang mengalami


Demam,Hipertermia , Defisitnutrisi,Intoleransi aktifitas,Resiko kekurangan volume
cairan,Kurangnya pengetahuan.
Diagnosis keperawatan yang tidak ada sesuai dengan teori pada An.Bdiantaranya
Defisitnutrisidan Kurangnyapengetahuan.

1. Hipertermi
Hasil pengkajian pada An.B pada tanggal 18 Juni 2021 menunjukaan
adanyapeningkatan suhu tubuh yaitusuhutubuh An.B mencapai 39,0C, serta mukosa
bibirkering, demam naik turun selama 5 hari.Menurut Dzulfaijah (2017), suhu
tubuhnormal pada anak adalah 36,50C - 37,50 C. Dan menurutSodikin (2012),
demamterjadi akibat lingkungan bersuhu tinggi (sengatan panas),danbakteri/virus
yangmasuk ke dalam tubuh melepaskan pirogen ke aliran darah lalu pirogen mengalir
kehipotalamus,sehinggamempengaruhipengendalianhipotalamusterhadapmengontrolsu
hutubuhmakaakanmenimbulkanterjadinyahipertermi/
demamdenganmeningkatkantemperaturtubuh.
2. Resikokekuranganvolumecairan
Berdasarkan pengkajian menunjukan di tandai denganAn.B Intake yang kurang
dankehilanga volume cairan yang aktif data pendukung dari resiko kekurangan
volumecairan
padaAn.ByaituibuklienmengatakanAn.BkurangminumAn.Bhanyaminum ±2 gelas
dalam sehari, mukosa bibir klien tampak kering, dan turgor kulitAn.B
tampakmenurun. Menurut Sacharin, (1996)Dalam Azmi yahya (2018) secarateori
salah satu akibatpeningkatan suhu tubuh anak akan menyebabkan
dehidrasipadaanakyangmenyebabkananakkurangdalammemenuhicairannya.
Universitas
3. Resiko Defisit nutrisi Lampung

Ditandai dengan berat badan menurun, Data pendukung Resiko defisit nutrisi
b/dpsikologis (keengganan untuk makan), mual muntah d/d berat badan menurun,
yaituIbu klien mengatakan nafsu makan klien berkurang, ibu klien mengatakan, BB
badanklien turun, BB klien 14,8 Kg semula 16Kg.MenurutSacharin,
(1996)DalamAzmi yahya (2018), secara teori Dengan peningkatan suhu tubuh terjadi
peningkatankecepatanmetabolismebasaterganggu.Jikahaltersebutterjadiiniakanmenyeb
abkanpenurunanmasukanmakananpadaanakakibatanoreksia,makasimpanan
karbohidrat, protein serta lemak menurun dan metabolisme tenaga otot danlemak
dalam tubuh cendrung dipecah dan terdapat oksidasi tidak lengkap dari
lemak,daninimengarahpadaketosis.
4. Intoleransiaktifitas
Berdasarkan pengkajian menunujukan Ditandai dengan An.B
tampaklemah,Datapendukungintoleransi aktifitas An.B tampaklemah dan ADL An.B
sehari-hari dibantu, An.B tampakpucat.MenurutMenurut Sacharin, (1996)Dalam Azmi
yahya(2018) secara teori salah satu akibat peningkatan suhu tubuh anak akan
menyebabkankelemahankarenasimpanankarbohidrat,proteinsertalemakmenurunmakam
etabolismetenaga ototmenurundantidak adaanya energiuntuk beraktifitas.

5.4 Diagnosapadateori yang tidakditemukan dikasus:


1. Defisitnutrisi
merupakanasupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.Yangdisebabkanolehketidakmampuan

menelanmakanan,ketidakmampuanmencernamakanansertapeningkatankebutuhanmetab
olisme.Gejalayangbiasaterjadi pada deficitnutrisiadalah beratbadan yang menurun
minimal 10% di
bawahrentangideal,sertanafsumakanyangmenurun.Menurutanalisapenelititidak

munculnya diagnose defisit nutrisipada An.B karena BB badan An.B masih dalambatas
normal, pada saat di hitung melalui rumus IMT dan tabel standar antropometriyang
hasilnya yaitu 13,9 = -1SD dengan indeks massa tubuh menurut (IMT/U)
yaitukategoriNormal.
2. Kurangnyapengetahuan

Kurangnya pengetahuan adalah ketiadaan atau kurangnyainformasi kognitif


Universitas
yangberkaitandengantopictersebut.Penyebabbiasanyaseperti Lampung

keterbatasankognitif,kekeliruan mengikuti anjuran, kurang minat dalam belajar, serta


kurang mampu untukmenggigat. Menurut analisa peneliti tidak munculnya diagnose
kurang
pengetahuanpadaAn.Bkarenadatapenunjanguntukdiangkatnyadiagnosatersebuttidakdite
mukan pada saat dilakukan pengkajian. Ibu An.B sangat mengikuti anjuran yang
diajarkansertaibu An.B sangatmampu untukmenggingatapayang diajarkan

5.5 IntervensiKeperawatan
Intervensi Keperawatan adalah semua tindakan asuhan yang perawat lakukan atas
namaklien. Tindakan ini termasukintervensi yang di prakarsai oleh perawat, dokter,
atauintervensikolaboratif(Mc.Closky&Bulechek,200)
Dalammenyusunrencanatindakankeperawatankepadaklienberdasarkanprioritasmasalah
yang ditemukan tidak semua rencana tindakan pada teori dapat ditegakkan padatinjauan
kasus.Karena tindakan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan
dankeadaanklienpadasaatpengkajian.

1) UntukDiagnosaPertama
Hipertermiditandaidengansuhutubuhyangmeningkatdengandemamnaikturunselama
5hari,Rencana yang dilakukan adalah manajemen hipertermi (Monitor
suhutubuh,Pemeriksaantanda-tandavital,Longgarkanataulepaskanpakaiananak,Lakukan

kompres dengan bawaang merah selama 15 menit, Anjurkan tirah baring,


Kolaborasidengan tim medis dalam pemberian antiperitik(Paracetamol), Hal ini sesuai
denganSIKI. Rencana akan dilakukan untuk memantau suhu tubuh klien , sehingga
nantinyadiharapkan Termoregulasi membaik( S 36.5ᵒc-37.5ᵒc ), Mukosa bibir
kembalilembab,(Carpernito-MoyetL.J 2013).

2). Untukdiagnoseyangkedua

Resikokekuranganvolumecairanberhubungandenganintakeyangkurangdankehilangan
volume cairan di tandai dengan klien tampak kurang minum, mukosa bibiryang kering,
dan turgor kulit yang menurun,menurut rencana yang dilakukan
menitorstatusdehidrasi,catatintake-
output,berikancairanoraldankolaborasipemberiandiuretikjika perlu. Hal ini sesuai dengan
buku SIKI. Rencana akan dilakukan supayakebutuhancairanklienterpenuhi(Hidayat,2006).

2) UntukDiagnosaketiga Universitas
Lampung
DefisitNutrisiberhubungandenganketidakmampuanmenelanmakananditandaikurangnyanaf
sumakansertamualmuntah,menurunrencanayangdilakukanManajemennutrisi(Identifikasial
ergi,identifikasimakananyangdisukai,berikanmakanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi, anjurkan posisi duduk jika mampu,kolaborasi dengan ahli gizi
untukmenentukanjumlah kalori danjenisnutrienyangdibutuhkan ), Pemantauan tanda vital
( Monitor TTV). Hal ini sesuai dengan buku
SIKI.Rencanaakandilakukanuntukmemenuhikebutuhannutrisi,sehingganantinyadiharapka
n intake danoutputadekuat,klientidaklemaslagi(Hidayat,2006).

3). Untukdiagnose yangkeempat


Intoleransi aktifitasberhubungan dengan terjadinya kelemahan ditandai dengan
klientampaklemahdanADLkliendibantu,menurutrencanayangdilakukan
mengidentifikasigangguanfungsitubuh,monitorpenyebabkelelahanfisikdanemosional,meny
ediakanlingkunganyangnyama,menganjurkantirahbaring,menganjurkan untuk melakukan
aktifitas bertahap, berkolaborasi dengan ahli gizi tentangcara meningkatkan asupan
makanan. Hal ini sesuai dengan buku SIKI. Rencana akandilakukan supaya tidak lemas
lagi dan klien bisa beraktifitas seperti biasanya (Hidayat,2012).

5.6 ImplementasiKeperawatan
Setelahrencanatindakanditetapkan,makadilanjutkandenganmelakukanrencanatersebutdatab
entuknyata.Terlebihdahulupenulismenulisstrategiagartindakankeperawatan dapat
terlaksanakan, yang di mulai dengan melakukan pendengkatan padakliendan keluarga agar
nantinya klien mau melaksanakan apa yang perawat
anjurkan,sehinggaseluruhrencanatindakankeperawatanyangdilaksanakansesuaidenganmas
alahyangdihadapiklien.

1) Untukdiagnosapertama
Hipertermiberhubungan dengan peningkatan lajumetabolismeditandai dengan
Suhutubuhmeingkatmukosabibirkering,Kulitterasahangat,anaktampaklemah.Memonitor
suhu tubuh(Melakukan pemeriksaan suhu tubuh di aksila didapatkan suhutubuh demamS
39,5ᵒC ),melonggarkan pakaian An.B pada saat demam,
Melakukankompresdenganbawangmerahselama15menitpadaaksilaAn.Bdengancaramendek
atkan alat lalu menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan selanjutnya
mencucitanganterlebihdahuluterusmemposisikankliensenyamanmungkinlaluletakanwashla
p yang sudah di rendam air hangat kuku yang sudah di campuri irisan bawangmerah
tersebut di bagian aksilla selajutnya setelah di lakukan tindakan kompres
Universitas
Lampung
bawangmerahdievaluasimonitorsuhutubuhanaktersebutdanmencatathasilnya,

Menganjurkan ibu untuk mempertahankan tirah baring pada An.B agar energy anaktidak
terbuang sehingga anak tidak letih, Berkolaborasi dengan tim medis
pemberianPacacetamol 500 mg x 3 sehari melalui oral. Selama 1 x 24 untuk diagnose
hipertermitidakadapenambahanataupunpenguranganintervensikeperawatan.

2).Untukdiagnosekedua

Resikokekuranganvolumecairanberhubungandenganintakeyangkurangdankehilangan
volume cairan rencana yang dilakukan Manajemen cairan : Memonitor
statusdehidrasiAn.B,Mencatatintake-
output,Menganjurkanibuklienuntukmemberikancairanoralyaituairputihatausususedikitdikit
tapiseringdanBerkolaborasi pemberian diuretikjika perlu. Selama 1 x 24 jam untuk
diagnose
Resikokekuranganvolumecairantidakadapenambahanataupenguranganintervensikeperawat
an.
3). Untukdiagnosaketiga
Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
rencanayangdilakukanManajemennutrisi:Mengidentifikasialergi,klientidakadaalergiterhada
p obat maupun makanan., mengidentifikasi makanan yang disukai, makanan yangdisukai
klien. Makanan yang disukai klien ayam, dan sayur-sayuranmakanan yang tidakdisukai
klien tidak ada, memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi (pepaya ),
menganjurkan posisi duduk jika mampu, agar klien tidak merasa letih danlemah.
Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenisnutrienyangdibutuhkan.Pemantauannutrisi,Memonitormualdanmuntah(klienmerasaka
n mual dan muntah ), serta menimbang berat badan, berat badan klien 14,6kg ,Selama 1 x
24 jam untuk diagnose Resiko defisit nutrisi tidak ada penambahan
ataupenguranganintervensikeperawatan.

4). UntukDiagnosaKeempat

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan terjadinya kelemahan rencana yang


dilakukanManajemenenergy:mengidentifikasigannguanfungsitubuh(fungsitubuhklienterga
nggukarenakurangnyaenergi),monitorpenyebabkelelahanyangdisebabkanKarena kurangnya
energi,menyediakan lingkungan yang nyaman supaya klien tampaktenangdan rendah
stimulus, menganjurkan untuk tirah baringserta menganjurkan untukklien beraktifitas
Universitas
bertahap agar klien tidak mengalami kelelahan, berkolaborasi denganahli gizi tentang cara
Lampung
meningkatkan asupan makanan,Selama 1 x 24 jam untuk diagnoseintoleransiaktifitastidak
ada penambahanatau penguranganintervensikeperawatan.

5.7 Evaluasi

Evaluasimerupakanlangkahterakhirdalamproseskeperawatan.Evaluasimeliputievaluasi
hasil dan evaluasi proses. Pada kasus ini menunjukkan bahwa adanya kemajuanatau
keberhasilan dalam mengatasi masalah pasien. pada kasus An.B yang tinggal diTengah
kota dengan menggunakan pendekatan proses keperawatansebagai metode pemecahan
masalah, hasil evaluasi akhir yaitu pada tanggal 20 – 06 -2021 dari diagnosa keperawatan
yang ditemukan dalam kasus, sebagian diagnose telahteratasi.
Pada diagnosa pertama setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3
harimasalahHipertermi dengan menejemen Hipertermi,dengan hasil Suhu tubuh An.B
menurundengan hasil36,7ᵒC,Mukosa bibir sudah tampak lembap, Kulit
tampaktidakpanaslagi.

Hal ini sesuai dengan standar intervensi keperawatanIndonesia yang dilakukan


adalahmanajemenhipertermi
penerapanmanajemenhipertermiinimemungkinkanmasalahhipertermi ini teratasi karena
dengan mengobservasi suhu dengan Pengukuran
fisiologismerupakankunciuntukmengevaluasistatusfisikdanfungsivital,salahsatunyapenguku
ran suhu tubuhJitowiyono ( 2011), serta dilakukannya kompresbawang merahdengan
kompres bawang merahmenyebabkan suhu tubuh diluaran akan terjadi hangatsehingga
tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluaran cukup panas, akhirnyatubuh akan
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhupengatur tubuh,
dengan suhu diluaran hangat akan membuat pembuluh darah tepi
dikulitmelebardanmengalamivasodilatasisehinggapori–pori
kulitakanmembukadanmempermudahpengeluaranpanas.Sehinggaakanterjadi

perubahansuhutubuhTriRedjeki (2002). Serta dengan diberinya kolaborasi pemberian


antiperitik yang berfungsimenghambat pembentukan prostaglandin E1, yaitu suatu zat
kimia dalam tubuh yangberperan dalam proses terjadinya demam.Dengan cara kerjanya
tersebut obat
antipiretikdapatmenurunkanstandarsuhutubuhkenilainormal,sehinggaterjadipenurunandema
mMuhlisin (2009) serta pemberian edukasi kepada keluarga untuk memberikanminum yang
Universitas
Lampung
cukup, melonggarkan pakaian dan tidak memakaikan anak selimut yangtebal untuk
mempermudah pengeluaran panas selama demam dan diharapkan ini
dapatmemberikanpengetahuankeluargamengenaimanajemenhipertermi.

Padadiagnosakeduasetelahdilakukanasuhankeperawatan3harimasalahresikokekurangan
volume cairan terpenuhidengan hasil, An.B tidak lemas lagi, mukosa
bibirtampaklembab,danturgorkulittampakmembaik.Karenakekuranganvolumecairanbisatera
tasidengancaramenganjurkanmemenuhicairanoralyangsedikit-dikittapisering serta
memonitorstatusdehidrasiklien(Isnaeni,2018).

Pada diagnosa ketiga setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 hari maslah Resiko
DefisitNutrisi tetap, dengan hasil klien An.B tampak lebih semnagat, Tampa
hanyamenghabiskan 1 porsi makanannya, namun dalam 3 hari tersebut BB klien belum
adapenambahan yang artinya status gizi klien masih kurang. Karena BB dalam 3 hari
tidaklangsungnaikataubertambah,untukmenaikanBBharusmemerlukanwaktuyangcukup.D
apat diperbaiki dengan pengaturan makanan sesuai selera anak, memilih menumakanan
yang kandungan gizinya cukup tinggi dan lebihvariatif supaya anak
tidakbosan(Ain,dkk,2015).

Pada diagnosa keempat setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 hari masalah


intoleransiaktifitas menurun dengan hasil, An.B tidaklemas lagi, sudah mampu
beraktifitasseperti biasanya.Karena intoleransi aktifitas bisa teratasi dengan cara
menganjurkanuntukmelatih aktiftas secarabertahapsupaya tidakterjadi kelelahan dan
kebutuhanenergiyangcukup(Isnaeni,2018).

Pada diagnosa keempatsetelah dilakukan asuhan keperawatan 3 hari masalah


resikokekurangan volume cairan terpenuhidengan hasil, An.B tidak lemas lagi, mukosa
bibirtampaklembab,danturgorkulittampakmembaik.Karenakekuranganvolumecairanbisater
atasidengancaramenganjurkanmemenuhicairanoralyangsedikit-dikittapisering serta
memonitorstatusdehidrasiklien(Isnaeni,2018).

5.8 AnalisisIntervensidenganKonsepdanPenelitianTerkait
Intervensi keperawatanpada masalah Hipertermi ditimbulkan akibat peningkatan
suhutubuhsehingga anak mengalami demam,salah satunya cara untuk menangani
masalahdemam atau peningkatan suhu tubuh tersebutadalah dengan kompres bawang
merah.Tujuan dari kompres dengan mengunakan bawang merah iniadalah untuk
Universitas
menurunkansuhu tubuhpada anakyangdemamdenganbatassuhunormal yaitu36,50C–37,50C. Lampung

Terdapatperbedaanpeningkatansuhutubuhanakyangdilakukankompresdenganmenggunakan
bawang merahdari pada tidak dilakukannyakompres bawang merah.Dimana setelah
diberikan intervensianakyang di lakukan kompres dengan mengunakanbawang merah suhu
tubuhnya lebih cepat menurun sedangkan anak yang tidak di
lakukankompresdenganmengunakanbawangmerahmasihmengalamipeningkatansuhutubuh.

Berdasarkan hasil dari intervensi yang telah dilakukan bahwa adanya pengaruh
kompresmenggunakan bawang merah terhadap peningkatan suhu tubuh pada anak yang
mengalamifebris.

Hal ini juga dibuktikan dan diperkuat oleh penelitian yang sama hasilnya yang
dilakukanoleh Cahyaningrum (2017) dengan judul Perbedaansuhu tubuh anak demam
sebelum dansetelah kompres bawang merah dengan hasil menunjukan bahwa terdapat
perbedaan atauselisih rerata suhu sebelum dan setelah kompres bawang merah yaitu 0,734
0
C. Diketahuinilai significancy 0,000 (p<0,005) sehingga di simpulkan bahwa terdapat
perbedaan
suhutubuhyangbermaknaantarasebelumdansetelahkompresbawangmerahdanBerdasarkan
hasil dari intervensiSarifah, dkk (2019) dengan judul Efektifitas pemberiankompres
bawangmerah terhadappenurunan suhutubuh padaanakusia1-5 tahun dipuskesmas gilingan
Hasil Penelitian menunjukkan suhu tubuh sebelum perlakuan rata-
ratarespondenmemilikisuhutubuh37,80C–39,40Cdansesudahperlakuanrata-
ratarespondenrata-rata36,50C–37,30C.
Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian olehMyzedDahlia, dkk (2018)
denganjudulPengaruh pemberian tumbukan bawang merah sebagai penurun suhu tubuh
padabalita demam di puskesmas lubuk buaya kota padang tahun 2018 dengan Hasil
penelitianrata-
ratasuhutubuhsebelumdilakukanpemberiantumbukanbawangmerahyaitu37,91oCdansetelahd
ilakukanpemberiantumbukanbawangmerahyaitu37,42oC.
Dan penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian olehJulianti, dkk (2014) denganjudul
perbedaan kompres hangat dan kompres bawang merah terhadap penurunan suhutubuh anak
dengan demam di wilayah kerja Puskesmas Kembaran I Purwokerto Denganhasil penelitian
menunjukan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata penurunan suhusebesar 0,976oC
(S.D ± 0,3270) sedangkan pada kelompok kompres bawang merah
reratapenurunansuhusebesar1,106oC(S.D±0,3699).Perbedaanreratapenurunansuhuantara Universitas
Lampung
keduakelompoksebesar0,1294oC(95%CI-0,3733–0,1145).HasilUjittidakberpasangan
diperoleh nilai signifikansi 0,288 (ρ > 0,05). Kesimpulannya tidak terdapatperbedaan rerata
selisih suhu yang bermakna antara kelompok kompres hangat dengankelompok kompres
bawang merah, namun pemberian kompres bawang merah lebih
cepatmencapaisuhunormaldibandingdenganpemberiankompres hangat.

Bawang merah adalah herba semusim, tidak berbatang, daun tunggal memeluk umbi
lapis,umbilapismenebaldanberdaging,warnamerahkeputihan,perbungaanberbentukbongkol.
Bawang merah dikenal sebagai obat, kira-kira sejak 5000 tahun yang lalu,
Dalambawangmerah mengandungasam glutamate yang merupakan natural essence
(penguatrasa alamiah), terdapat juga senyawapropil disulfide dan propil metal disulfide
yangmudah menguap. Jika dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat, maka bawang merah
dapatdigunakan sebagaipenurun suhutubuh khususnyapadaanak–
anakyangmengalamipeningkatan suhu tubuh.Propil disulfide dan propil metal disulfide
yang mudah menguapini jika dibalurkan pada tubuh akan menyebabkan memungkinkan
percepatan perpindahanpanasdaritubuhkekulit (Cahyaningrum,2017).
Dengan adanya tindakan pemberian kompres bawang merah yang membuat anak
lebihmerasa nyaman dan suhu tubuhnya menurun dimana tindakan kompres bawang merah
inidilakukanselama 15 menit dengan cara memposisikan klien senyaman mungkin
laluletakan washlap yang sudah direndam air hangaat kuku yang di campuri irisan
bawangmerah tersebut di bagian aksilla lakukan selama 15 menit tujuan dari tindakan
kompresbawangmerah iniyaituuntuk menurunkansuhutubuanakyangdemam.
Perawatan pemberian kompres dengan menggunakan bawang merah merupakan suatu
carakhususdalammenanganipasienyangmengalamipeningkatansuhutubuh,denganmelakukan
kompres bawang merah ini akan sangat berguna untuk menurunkan suhu
tubuhanakyangdemam.

Salah satu ketertarikan penulis mengangkat intervensi ini dikarenakan pemberian


kompresbawang merah ini sangat efektif dan sangat efesien untuk menurunkan suhu tubuh
anakyangdemam.
5.9 AlternatifPemecahanYangDapatDilakukan
Dari implementasi yang dilakukan selama 3 hari penulis tidak ada mendapatkan
kendalaapapun.Hal ini dikarenakan tidak ada nya biaya dan peralatan khusus yang
digunakansangat mudah di temukan seperti bumbu dapur yaitu bawang merah dan
alatmedistermometerpunya perawatsendiri.Intervensi ini juga sangatmudah dilakukan
olehperawatlainnyakarenahanyamelakukankompresdenganbawang pada pasien. Universitas
Lampung

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
BerdasarkanasuhankeperawatanyangtelahdilakukanpadaAn.BdenganDemam/Febris di
Rumah Sakit Islam Metro,maka dapat disimpulkanbahwa:

Asuhan keperawatan yang diawali dengan melakukan pengkajian secara


menyeluruhmeliputibio-psiko-sosio-
kultural.PengkajianmelakukanpemeriksaanTTV,pemeriksaanfisik,riwayatkesehatandanp
emeriksaanpenunjang.Berdasarkanpemaparan asuhan keperawatan mengenai kompres
bawangmerah pada anakyangmengalamidemamRumah Sakit Islam Metro
dapatdisimpulkanbahwa:

5.1.1

Demam/febrismerupakanpenyakityangseringterjadipadaanak,penyakitini
menyerang salah satu syaraf hipotalamus,yang biasanyaanak mengalami
demam,penurunan nafsu makan, lemas, wajah tampak pucat serta mual
dan muntah, salah
satuakibatdariDemam/febrispadaanakyaitumengalamipeningkatansuhutu
buh(hipertermi )maka dari itu intervensi yang dapat dilakukan yaitu
kompres
denganbawangmerah,pemberianterapiinovasiinisudahterbuktipenelitiann
yauntukmenurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami demam.
Cara kompres
bawangmerahiniyaitudengancaramemposisikankliensenyamanmungkinla
luletakanwashlap yang sudah direndam air hangaat kuku yang diUniversitas
Lampung
campuri irisan bawang
merahtersebutdibagianaksillalakukanselama15menit.

Setelahpenulismenerapkantindakaninovasipadakasuskelolaandiperolehha
silhipertermiyangsignifikandanjugameningkatkankenyamanandanmengh
ilangkanstress pada anak. analisis tindakan keperawatan berfokus pada
monitoring peningkatansuhu tubuh (hipertermi) anakterutama hasil dari
peningkatan suhu tubuh (hipertermi)yang diukur sebelum, sedang dan
sesudah dilakukan tindakan inovasi kompres bawangmerah. Pelaksanaan
tindakan inovasiini memerlukan keterlibatan
keluarga.Dalammelakukanasuhankeperawatanpenulismelibatkankeluarga
dalampelaksanaantindakan inovasikompres bawang merah yang
sebelumnya diberi edukasi tentangpelaksanaan terapi dan tujuan
dilakukannya terapi ini agar mendapatkan hasil yangoptimal.

5.1.2 Berdasarkan analisa kasusyang dilakukan pada klien An.B didapatkan 3


diagnosakeperawatan yang ditemukan meliputi Hipertermi b.d
Peningkatan laju
metabolisme,Resikodeficitnutrisib.dketidakmampuanmencernamakanan
danIntoleransiaktifitasb.dterjadinyakelemahan.
5.1.3 Berdasarkan analisa kasus dan jurnal didapatkan terjadi perubahan
peningkatan suhutubuh pada klien An.B, dengan menerapkan Terapi
kompres bawang merah
untukmelancarkanmenurunkansuhutubuhpadaanakdemam.
5.1.4 Penelitian yang di lakukanCahyaningrum (2017) tentang pengaruh
kompres
bawangmerahterhadapSuhutubuhanakdemamyangbertujuanuntukmembu
ktikanperbedaan suhutubuh anakdemam sebelum dan setelah kompres
bawangmerahdengan Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan atau
selisih rerata suhu sebelumdan setelah kompres bawang merah yaitu
0.734 oC. Diketahui nilai significancy 0,000(ρ < 0,005) dapat
disimpulkan bahwa intervensi berupa kompres denganbawang merah
terdapat perbedaan suhu tubuh yang bermakna antara sebelum
dansetelahkompresbawangmerah.
5.2 Saran
Universitas
Lampung

5.2.1 BagiInstitusiPendidikan
Diharapkankepadainstitusipendidikanuntukmengembanganilmukesehata
nkeperawatan anak kepada peserta didik sehingga pengetahuan dan
keterampilan lebih baik lagi kedepannya dan dapat membantu dalam
mendukunguntuk bahan pengajaran ilmu keperawatan anak kedepannya,
serta diharapkaninstitusipendidikan dapat melakukan penelitian lanjutan
untuk mengembangkan ilmu
tentangtehnikinovasikompresbawangmerahyanglainsehinggabisaditerapk
an.

5.2.2 BagiPerawat
Dengankemudahanpelaksanaandanmenfaatyangsangatbesarsehinggaakans
angatmudah diaplikasi diharapkan perawatmenerapkan atau menganjurkan
orangtua klienmelakukanteknikinovasipemberiankompresbawang.

5.2.3 BagiLayanan
DiharapkanpihakRumah SakitkhususnyaruanganpolianakdiRumah Sakit
Islam Metro
dapatmemberikaninformasidanpengetahuansepertipenyuluhantentangpen
gobatan non farmakologi yaitu kompres bawang merah, supaya semua
perawat danorangtua
anaktaubagaimanamelakukanterapikompresbawangmerahdirumah

DAFTAR PUSTAKA

Arisandi,YohanadanAndriani,Yofita.2012.TherapyHerbalPengobatanBerbagaiPenyakit.Cet6.Ja
karta:EskaMedia.

Azmiyahya.
(2018)Asuhankeperawatanpadaklienan.QdenganfebrisdiruangrawatinapanakrsudDr.Achmadmo
chtar bukittinnggi

Cahyaningrum, E. D., & Putri, D. (2017).Perbedaan Suhu TubuhAnak DemamSebelum dan


Setelah KompresBawang Merah.MEDISAINS:JurnalIlmiahIlmu-IlmuKesehatan.Vol. 5, No.2,
Hal. 66-74.ISSN:2621-2366.
Universitas
DinasKesehatan KotaPadang,2016 PeningkatanKasusfebris Lampung

DinasKesehatansumbar,2016datajumlahpeningkatanfebris

Dzulfaijah, N. E. (2017, Desember).Combination Of Cold Pack, Water Spray, And


FanCoolingOnBodyTemperatureReductionAnd LevelOfSucces To ReachNormalTemperature In
Critically III Patients With Hypertermia. Belitung Nursing Journal,3(6),757-764.ISSN:2477-
4073

Etika Dewi Cahyaningrum, Anies, Hari Peni Julianti, 2014. Perbedaan kompres hangat
dankompresbawangmerahterhadappenurunansuhutubuhanak dengandemam

Hidayat,A.AzizAlimul.2012.MetodePenelitianKebidananTeknikAnalisisData.EdisiPertama.Jakar
ta:SalembaMedika.
HayuniF.A(2019).efektifitaspemberiankompresbawangmerahterhadappenurunansuhutubuhpada
anak usia1-5tahundipuskesmasgilingan.Jurnaldiiikeperawatan.

Julianti,Anies,H(2014).Perbedaankompreshangatdankompresbawangmerahterhadappenurunansu
hutubuhanakdengandemam

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Pengendalian Demam Tifoid Menteri Kesehatan


RepublikIndonesia.Jakarta

Myzeddahlia,FaridahBD,E.Y,ingges(2018).Pengaruhpemberiantumbukanbawangmerah sebagai
penurun suhu tubuh pada balita demam di puskesmas lubuk buaya kotapadangtahun2018

NANDA NIC NOC, (2013). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Jakarta:EGC.

Nursalam.(2013). Proses dan dokumentasi keperawatan Edisi II. Jakarta: Salemba


Medika.Nurarif,A.H.,&Kusuma,H.(2015).AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkanDiagnosa

MedisdanNANDA NIC-NOCJilid1(1nded.).Jogjakarta:MediAction.

PPNI,2019(SDKI setandar Diagnosa keperawatan Indonesia)PPNI,2019(SLKI


setandar Luaran keperawatan Indonesia)PPNI,2019(SIKI
setandarIntervensikeperawatanIndonesia)

Roymond, M. (2009). Proses keperawatan dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Salemba


MedikaSetyowati &Lina.(2013).HubunganTingkatPengetahuanOrangTuaDenganPenanganan

DemamPadaAnakBalitaDiKampungBakalanKadipiroBanjarmasinSurakarta.JurnalStikesPKUMu
Universitas
hammadiyahSurakarta.http://stikespku.com.pdf. Lampung

Sodikin.(2012). PrinsipPerawatanDemamPadaanak.Yogyakarta:PustakaPelajarSoetjiningsih &


Ranuh Gde. 2015. Tumbuh Kembang Edisi 2. Jakarta : EGC.Sodikin.Prinsip
PerawatanDemamPadaAnak.PustakaBelajar.Yogyakrta2012SutiniTitin.2017.

ModulAjarKonsepKeperawatanAnak.Jakarta:AsosiasiInstitusiPendidikanVokasiKeperawatanInd
onesia(AIPVKI).
Universitas
Lampung

LAM PIRAN
STANDAROPERASIONALKOMPRESBAWANGMERAH

KOMPRES BAWANG MERAH


DIBAGIAN AKSILLA
PENGERTIAN Tindakan dengan menggunakan kain yang sudah
dicelupkanpadaairhangatyangtelahdicampurdengan
gerusanbawang
merah, kemudianditempelkandibagianaksilla
TUJUAN Menurunkansuhu tubuh
PETUGAS Mahasiswa
PERALATAN 1. Alattulis(bolpoin, bukucatatan)
2. LembarObservasi
3. Jamtangan
4. Thermometer
5. Handscoon
6. Baskom
Universitas
7. Airhangat Lampung
8. Kain/washlap
9. Perlak/pengalas/handuk
10. Bawang merah
11. Pisau

PROSEDURPELAK a.TahapPraInteraksi
SANAAN
1. Melakukanverifikasidatasebelumnyabilaada
2. Mencucitangan
3. Membawaalat didekatpasiendenganbenar

b.TahapOrientasi
1. Memberikansalamdan memperkenalkandiri
2. Menjelaskanmaksuddantujuan
3. MembacakanSOPkompresbawangmerah

c.TahapKerja
1. Mengawalitindakandenganmembacatasmiyah,
danpasiendalam keadaan siap dilakukan tindakan
kompres bawangmerahdibagianaksilla.
Mencucitangansebelummelakukantindakan,lalume
makaisarungtangan

3. Dekatkandansiapkanalatdanbahanyang akan
digunakanuntukkompres bawangmerah
4. Mengupas3siungbawangmerah,potong/
irisbawangmerahhinggabeberapabagian,memasukk
anpotonganbawangmerahkedalambaskomdan
mencampurkandenganairhangatkukusebanyak300c
c,
5. Memposisikanpasiensenyamanmungkin,per
hatikanprivacypasien Universitas
Lampung
6. 5 menit sebelum kompres bawang merah,
dilakukanpengukuran suhu tubuh menggunakan
thermometer digitaldibagianaksillaselama1-
2menitatauhinggathermometerberbunyi,lalumenca
tathasilpadalembarobservasi
7. Letakkanperlak/pengalas/
handukdibawahaksillayangakandikompres
8. Berikan kompres bawang merah di bagian aksilla
satu harisatu kali15 menit selama dua hari
Melakukan
pengukuransuhutubuhulang,5menitsetelahkompre
sbawangmerah
9. Mencatathasilpengukuransuhutubuhpadal
embarobservasi

d.TahapTerminasi
1. Memberitahupasienbahwatindakansudahselesai
2. Mengkajiresponpasiensetelahtindakan
3. membereskanalat-
alatyangdigunakan,sertamelepassarungtanga
n. Mencucitangansetelahtindakan

Universitas
Lampung
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pokok Bahasan : Perawatan Kompres Air Hangat

Sasaran : Orang Tua Anak Yang Dirawat

Waktu : 20 Menit

Tempat : Ruang Anak Rs Islam Metro

Hari/Tanggal : 18 Juni 2021

A.Tujuan

1. Tujuan Instruksi Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu dan keluarga pasien mampumpu

mengetahui dan memahami compres air hangat dengan irisan bawang merah

2. Tujuan Instruksi Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan 15 menit diharapkan mampu:

1) Menjelaskan pengertian

2) Menjelaskan manfaat
Universitas
3) Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan Lampung

4) Menjelaskan tentang tehnik

B. Metode

1) Penjelasan

2) Tanya Jawab

C. Media

1) Air
2) Bawang Merah

Universitas
Lampung
C. Kegiatan
Tahap/ Kegiatan
Kegiatan Pengajar Media/alat
Waktu Pendengar
Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam
±5 menit Menginformasikan materi yang Memperhatikan
akan disampaikan
Menjelaskan tujuan dari
pembelajaran Memperhatikan
Melakukan apersepsi
mengenai Kompres Memperhatikan
Hangat
Penyajian Menjelaskan pengertian Memperhatikan Leaflet dan
± 10 menit Kompres Hangat lembar balik

Menjelaskan tentang manfaat Memperhatikan


dari Kompres Hangat

Menjelaskan tentang alat dan Memperhatikan


bahan yang digunakan
untuk Kompres Hangat

Menjelaskan tentang Memperhatikan


tehnik Kompres Hangat dan mengikuti

Penutup Menanyakan kembali materi yang Menjawab


±5menit telah diberikan.
Menyimpulkan materi yang telah
Universitas
disampaikan. Lampung
Memperhatikan
Melakukan teknik materi yang
diberikan
Mempraktikan
Menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam.
Menjawab
salam
LAMPIRAN POKOK MATERI

A. Pengertian
Demam didefinisikan bila suhu tubuh lebih dari normal sebagai akibat dari
penigkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus.

Sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok


pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka (Alves, 2008). Kompres
Kompres Hangat Dengan irisan bawang merah ini hampir sama dengan
kompres air hangat biasa, yakni mengompres pada lima titik (leher, 2 ketiak, 2
pangkal paha) ditambah menyeka bagian perut dan dada atau diseluruh badan
dengan kain. Basahi lagi kain bila kering. Berdasarkan penelitian dari Isnaeni
(2014)

B. Manfaat
1. Dapat memberikan rasa nyaman
2. Lebih efektif untuk mempercepat penurunan suhu tubuh dibanding kompres
hangat.
3. Adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kompres hangat dengan
Kompres Kompres Hangat Dengan irisan bawang merah 0,2oC.

C. Alat dan Bahan


1. Ember atau baskom untuk tempat air hangat (37°C)
2. Lap mandi/wash lap
3. Handuk mandi
4.Selimut mandi
5.Perlak
6.Termometer Universitas
digital. Lampung
7.Irisan Bawang
Merah

D. Teknik
1. Tahap Persiapan
a) Persiapan alat meliputi ember atau baskom untuk tempat air hangat (37°C),
lap mandi/wash lap, handuk mandi, selimut mandi, perlak, termometer
digital dan irisan bawang merah.
b) Cuci tangan 6 langkah sebelum kontak dengan pasien dan dengan
lingkungan pasien.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur dan demonstrasikan kepada keluarga
b. Beri kesempatan klien untuk buang air sebelum dilakukan komper
c. Ukur suhu tubuh klien dan catat. Catat jenis dan waktu
pemberian antipiretik pada klien.
d. Buka seluruh pakaian klien dan alas klien dengan perlak.
e. Tutup tubuh klien dengan handuk mandi. Kemudian
basahkan wash lap atau lap mandi, usapkan mulai dari
kepala, dan dengan tekanan lembut yang lama, lap seluruh
tubuh, meliputi leher, kedua ketiak, perut, ekstremitas atas
dan lakukan sampai ke arah ekstremitas bawah secara
bertahap. Lap tubuh klien selama 10 menit. Pertahankan suhu
air (37°C).
f. Apabila wash lap mulai mengering maka rendam kembali
dengan air hangat lalu ulangi tindakan seperti diatas.
g. Hentikan prosedur jika klien kedinginan atau menggigil atau
segera setelah suhu tubuh klien mendekati normal. Selimuti
klien dengan selimut mandi dan keringkan. Pakaikan klien
baju yang tipis dan mudah menyerap keringat.
Daftar Pustaka

Maling, B. 2012. Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat


Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Usia 1-
10 Tahun dengan Hipotermia (Studi Kasus Di RSUD
Tugurejo, Semarang). Portal garuda.

Isnaeni, M. 2014. Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh antara


Kompres Hangat dan Water Tepid Sponge pada
Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun dengan Demam
di Puskesmas Kartasura Sukuharjo. Jurnal ums.ac.id

Anda mungkin juga menyukai