TAHUN 2021
TUGAS
DISUSUN OLEH:
VERAWATY (2020207209278)
2021
PENDAHULUAN
2021
Demam : Hipertermi.
Hipertermi
TINJAU PUSTAKA
1. Pertumbuhan anak
2.2.4 Patofisiologi
2.2.5 Patway
Agen infeksius
Mediator inflamasi
Input makanan
ANSIETAS
Kelemahan
berkurang
INTOLERANSI
AKTIFITAS DEFISIT NUTRISI
Gelisah
GANGGUAN
POLA TIDUR
7). Mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf Lesi
10) . Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme
protein
2). Berkeringat
2.2.7 Komplikasi
a. dehidrasi
b. Kekurangan oksigen
c. Kerusakan neurologis
banyak faktor yang menjadi penyebab fluktuasi suhu tubuh tersebut, agar suhu
(regulasi) suhu tubuh. Keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas
kecepatan reaksi kimia bervariasi sesuai suhu, selain itu sistem enzim tubuh juga
memiliki rentang suhu yang sempit agar berfungsi optimum, maka fungsi tubuh
Suhu tubuh manusia diatur oleh suatu mekanisme umpan balik (feed
mendapat stimulasi baik fisik ataupun kimia. Adanya cedera mekanis yang terjadi
secara langsung atau akibat terpajan zat kimiawi pada pusat-pusat tersebut akan
menjadi penyebab demam. Tetap bentuk stimulasi tersebut tidak selalu ditemukan
Sedangkan bila suhu tubuh inti di bawah titik tetap (37̊C), tubuh akan
2.2.9 Penatalaksanaan
a. Pemberian antipiretik
dan pada mereka yang berisiko mengalami kejang demam. Selain memberikan
biasa pada anak normal, dan dengan demikian penggunaannya tetap kontroversial
pada penderita demam (Nelson, 2012). Indikasi pemberian antipiretik, antara lain:
1. Demam lebih dari 39̊C yang berhubungan dengan gejala nyeri atau tidak
(misalnya di dahi) efektif jika diberikan kurang lebih1 jam setelah pemberian
antipiretik sehingga set point dapat menurun. Metode penanganan demam secara
atau penguapan. Berikan minum ±1000-1.500 cc, karena adanya penguapan cairan
c. Metode kompres
yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurukan suhu tubuh
(Wardiyah, dkk 2016). Pemberian kompres hangat pada daerah aksila lebih efektif
karena pada daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah besar dan banyak
percepatan perpindahan panas dari dalam tubuh ke kulit (Ayu, dkk 2015).
dilakukan dalam pembuatan bawang merah untuk menurunkan demam pada anak
merah ini semakin terasa terutama pada saat biaya pengobatan semakin
hidup sehat dengan cara yang relatif mudah dan murah. Selain itu,
(Jaelani, 2007).
sebagai antipiretik
yang mudah larut dalam air dan cukup stabil dalam pemanasan yang
mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau
sendiri
(Freddy, 2007).
dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara
benda atau material. Dalam proses perpindahan energi tersebut tentu ada
kecepatan perpindahan panas yang terjadi, atau yang lebih dikenal dengan
laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas juga merupakan ilmu
berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain akibat
dan radiasi.
Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan. Stuktur kulit dan
normal melalui :
2.3.2.1 Radiasi
saat perbedaan suhu antara dua objek semakin besar. Sebaliknya jika
2.3.2.2 Konduksi
objek. Beda padat, cair, dan gas mengkonduksi panas melalui kontak.
Saat kulit yang hangat menyentuh objek yang lebih dingin, panas akan
2.3.2.4 Evaporasi
–900 cc air tiap harinya menguap dari kulit dan paru –paru sehingga
dan selimut.
2.3.2.5 Diaforesis
pada kulit dan rasa gatal serta pengeringan nares dan faring. Suhu
Family Center Care (FCC) didefinisikan oleh Association for the Care
melakukan dan
Selain itu Family Center Care juga bertujuan untuk meminimalkan trauma
seperti :
anak.
penting
kesehatan.
keluarga.
Hal ini berarti dalam menemukan masalah pada anak, maka kelebihan
kritikal dalam melibatkan partisipasi orang tua secara penuh dalam proses
Pada bagian ini, Shelton menjelaskan bahwa dukungan yang lain yang
dukungan dari keluarga lain yang juga memiliki masalah yang sama
terhadap anak dan keluarga agar mampu dalam melewati setiap tahap
kebutuhan keluarga.
dirumah sakit. Oleh karena itu perawat harus kritis dalam mengkaji
keperawatan.
b. Berbagi informasi
berguna bagi pasien dan keluarga dengan benar dan tidak memihak
c. Partisipasi
buat.
d. Kolaborasi
2012)
anak dan orang tua. Pengaturan jadwal dengan berdasarkan aktivitas yang
diambil.
d. Mempertahankan sosialisasi
Misalnya grup orang tua dengan talasemia, grup anak dengan penyakit
selama merawat anak baik melalui kegiatan informal atau formal seperti
seminar.
e. Fasilitas
Family Center Care. Selain itu terkait dengan konsep autraumatik care
2012).
2.4.6 Stategi dan evaluasi pelaksanaan Family Center Care pada anak
prasekolah
b. Aplikasi pilot projek pada area yang kecil dan evaluasi keberhasilan
c. Pengembangan Family Center Care pada unit yang lebih besar (Wong,
2008).
2.5.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan pengumpulan data dasar dan semua informasi yang
(Nursalam, 2013).
1). Identitas
Identitas diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa
benar-benar anak yang dimaksud, dan tidak keliru dengan anak yang
reproduksi.
g). Agama
h). Pendidikan
i). Pekerjaan
anaknya.
J). Alamat
b. Riwayat kesehatan
lainnya.
c. Review of system
yang sedang dialami pasien tidak hanya saat ini, tetap masalah yang sudah
besar (BAB) yang apabila terjadi diare, mual, dan muntah dapat
suhu tubuh.
tubuh.
suhu tubuh.
d. Pemeriksaan penunjanga
1. Hematologi rutin
2. Widal
3. Gal kultur
kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medis,
j. Intervensi
kolaborasi
- pemberian
medikasi
sebelum makan
dan jenis nutrisi
yang dibutuhkan
g.Implementasi
maka perawat dapat melakukan obesrvasi atau dapat mendiskusikan dengan klien
h. Evaluasi
planning ). Dalam evaluasi ini dapat ditentukan sejauh mana keberhasilan rencana
TINJAUAN KASUS
Verawaty (2020207209278)
3.1.1 Pengkajian
I. Identitas data :
Umur : 6 tahun
Agama : islam
Pendidikan ibu : D3
Klien berobat ke Poli Anak pada hari jumaat, tanggal 18 juni 2021.
Ibu klien mengatakan anaknya demam naik turun selama 5 hari , ibu klien
badan anaknya terasa lemas dan pada saat berobat di Rs Islam Metro suhu
badan anaknya terasa lemas ADL di bantu, wajah klien tampak pucat
dan lemas.
f. Imunisasi
Ibu klien mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi
lengkap
Usia 0 bulan : BCG,HB-0,Polio-0
Usia 2 bulan: DPT/HB/Hib-1,Polio-1
Usia 3 bulan: DPT/HB/Hib-2, Polio-2
Usia 4 Bulan:DPT/HB/Hib-3, Polio-3
Usia 9 bulan: Campak
= Pasien
= Laki-laki
= Perempuan
lain -lain
g. Aktivitas bermain
Ibu klien mengatakan Sebelum sakit klien tidak ada keluhan dalam
aktifitasnya, dapat bermain dengan teman-teman sebayanya di
rumah dan pada saat sakit klien hanya diam dan merasa lemas klien
hanya tertidur dan duduk di rumah sambil nonton tv.
h. Eliminasi
Ibu klien mengatakan pada saat sehat klien buang air besar dan
kecil tidak ada mengalami gangguan, Ibu klien mengatkan Sebelum
sakit klien biasanya BAB 1x /hari yaitu di pagi hari dengan
konsistensi Lembek sedangkan BAK: ± 4-6x/hari dengan warna
kuning, namun pada saat sakit BAB klien masih seperti biasanya
yaitu BAB 1x/sehari di pagi hari dengan konsistensi Agak Cair dan
BAK hanya ±4x/sehari dengan warna kuning keruh.
5. Keadaan kesehatan saat ini
e. Jantung
k. Kulit
Warna sawo matang, kulit teraba hangat, kuku pendek dan bersih,
turgor kulit menurun.
X. Pemeriksaan Tingkat perkembangan (penilaian berdasarkan
format DDST)
a. kemandirian dan bergaul
An.E mau menatap muka, membalas senyuman, tersenyum
spontan, makan sendiri, tepuk tangan, menirukan kegiatan, minum
memakai cangkir, membuka pakaian, memakai baju, menyebut
nama temannya,
b. motorik halus
klien sudah bisa menulis huruf dan angka dengan benar, menulis di
atas kertas bergaris, mengontrol pensi dan mengikat tali sepatu
c. kognitif dan bahasa
An.E sangat senang sekali mendengarkan lagu kartun upin-ipin,
tertawa, menirukan suara hewan, mengoceh, menyebutkan benda-
benda.
d. Motorik kasar
klien sudah bisa melompat, berlari dan melempar bola lengan ke
atas.
e. Data tambahan : tidak ada
DO :
Suhu tubuh di atas nilai
normal 39,50C
RR : 25x/menit ,
N : 85x/menit
- Kulit klien terasa hangat
- Kulit klien tampak
memerah
DO :
- Badan klien tampak lemah
- ADL tampak di bantu
semuanya
4 DS : Intake yang Resiko kekurangan
- Ibu mengatakan kurang dan
klien volume cairan
klien mengalami mual, kehilangan
muntah volume cairan
v. Intervensi
2 Resiko kekurangan sabtu 11:00 1. Memonitor status dehidrasi An.B 14:30 Subjektif
volume cairan 19-06- 2. Mencatat intake-output Pada - Ibu klien mengatakan klien masih
berhubungan 2021 An.B di dapatkan hasil dari : mengalami mual saja
dengan intake yang Intake : minum 600 ml dan Am - Ibu klien mengatakan minum klien
a.