SKRIPSI
LISTIYAWATI HARUN
NIM. C01417078
SKRIPSI
LISTIYAWATI HARUN
NIM. C01417078
Saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Perkembangan Anak Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa” adalah benar karya saya di bawah arahan
komisi pembimbing. Skripsi ini belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun dan bebas dari unsur plagiat. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Apabila
dikemudian hari ditemukan unsur – unsur plagiat maka saya bersedia menerima
sanksi hukum dan akademik sesuai ketentuan yang berlaku.
Listiyawati Harun
C01417078
PENGESAHAN PEMBIMBING
Disetujui Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dewi Modjo, S.Kep, Ns, M.Kep Ns.Andi Akifa Sudirman, S.Kep, M.Kep
NIDN : 1903099102 NBM. 1 1 5 0 4 7 1
Mengetahui
Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, MM, M.Kep Ns. Harismayanti, S.Kep, M.Kep
NBM : 1328876 NIDN : 920048704
Judul Penelitian : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Balita Pada
Masa Pandemi Covi-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa
Nama : Listiyawati Harun
Nim : C01417078
ProgramStudi : IlmuKeperawatan
TandaTangan
Mengetahui
Dekan KetuaProgramStudi
FakultasIlmu Kesehatan IlmuKeperawatan
Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, MM, M.KepNs. Harismayanti, S.Kep, M.Kes
NIDN : 8825150017 NIDN : 920048704
MOTTO & PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah
Keadaan diri mereka sendiri”
(Q.S Ar Ra’d : 11)
“Hanya karena kamu membutuhkan waktu sedikit lama dari yang lain bukan berarti kamu
gagal, teruslah berjuang karena tidak ada kata terlambat untuk menggapai kesuksesan
yang di impikan”
(Listiyawati Harun)
Ya Allah yang Maha Kuasa segala puji bagimu, saya ucapkan rasa syukur ini kepada mu atas
apa yang telah kau berikan kepada saya berupa akal, rizki, ilmu yang bermanfaat, kesabaran,
dan selalu memberikan rasa semangat untuk bangkit dari setiap cobaan yang selalu datang.
Kepada kedua orang tua saya (AyahIDRIS HARUN dan Ibu RAMLAHWATI RAUF)
terimakasih telah memberikan rasa kasih sayang dengan penuh pengorbanan dan
kesabaran, memberikan nasehat, motivasi, serta doa dan ridho yang tak pernah
putus - putusnya. Terimakasih telah menjadi alasan saya untuk tetap semangat
menyelesaikan studi ini hingga akhir. Untuk kakak saya (ABDUL FARID HARUN)
terimakasih selalu memberi support, menemani, serta mendukung selama proses
perkuliahan hingga sampai pada proses pembuatan skripsi ini. Serta untuk tante dan
paman saya (LIAN HARUN, RITA HARUN dan HENDRIK RAUF) yang selalu
membantu baik moril maupun materil. Dan untuk orang terdekat, terimakasih
selama ini telah menjadi tempat untuk berkeluh kesah serta support system terbaik.
Listiyawati Harun
C01417078
ABSTRACT
LISTIYAWATI HARUN, Factors Affecting Toddler Development during the Covid-19
Pandemic in the Work Area of Tibawa Health Center, supervised by DEWI MODJO
as chairman and ANDI AKIFA SUDIRMAN as member
Dalam Islam kita di haruskan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri
terutama pada masa pendemi Covid-19 seperti saat ini. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW
dalam hadist yang berbunyi :
ِ َواَيُّوْ بَاِ ْذن َٰادى َربَّهٗ ٓاَنِّ ْي َم َّسنِيَالضُّ رُّ َواَ ْنتَاَرْ َح ُمالر
ََّاح ِم ْين
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya
Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha
Penyayang dari semua yang penyayang."
Artinya :
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu apa yang kami tetapkan dalam
rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami
keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan ansur-ansur) kamu sampai kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahuiyang dahulunya telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan
2.1.1. Definisi Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu proses bertambahnya struktur, fungsi, dan
kemampuan manusia yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari proses
pematangan. Masa kanak-kanak memberi pengaruh yang besar pada individu dalam tahapan
perkembangan selanjutnya.Anak toodler adalah anak yang berusia 1-3 tahun, yang pada
umumnya kelompok anak tersebut sudah belajar percaya pada orang lain, mulai cepat meniru
dan mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil
mainan, makan sendiri dan ke toilet mulai terbentuk kontrol diri. Jika perkembangan
kemandirian toodler tidak didukung oleh orang tua, maka rata - rata anak akan memiliki
kepribadian yang ragu-ragu, dan jika anak dibuat merasa buruk pada saat kegiatan stimulasi
ia melakukan kegagalan, maka anak akan menjadi pemalu dan pendiam (Lestari & Hati,
2016).
Kualitas generasi penerus bangsa tergantung dari kualitas tumbuh kembang anak,
terutama usia toodler (1-3) tahun, dimana anak menunjukkan perkembangan otak yang sangat
signifikan, keluarga harus mengupayakan agar anaknya dapat bertumbuh dan berkembang
secara optimal untuk menghindari tumbuh kembang yang abnormal, meragukan ataupun
menyimpang. Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi (ditemukan) sejak dini,
terutama sebelum berumur 3 tahun, supaya dapat segera di intervensi (diperbaiki), bila
deteksi terlambat, maka penanganan terlambat, sehingga penyimpangan sukar untuk
diperbaiki.
Masa anak dianggap sebagai fase yang penting karena akan menentukan kualitas
kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran, dan perilaku dimasa yang akan dating serta masa
depan masyarakat tergantung pada anak-anak yang mampu mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal (WHO, 2017).
Dengan demikian aspek perkembangan ini bersifat kuantitatif, yaitu pertambahan
kematangan fungsi dari masing-masing bagian tubuh.Hal ini diawali dengan berfungsinya
jantung untuk memompa darah, kemampuan untuk bernafas, sampai kemampuan anak untuk
tengkurap, duduk, berjalan, berbicara, memungut benda-benda disekitarnya, serta
kematangan emosi dan sosial anak. Tahap perkembangan awal akan menetukan tahap
perkembangn selanjutnya.
Perkembangan dapat di tinjau dari berbagai aspek yaitu: aspek fisik (perkembangan
dapat berupa perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus), aspek mental
(berupa kegiatan berpikir yang sederhana sampai kompleks), aspek emosional (berhubungan
dengan perasaan seseorang seperti takut, malu, kecewa), dan aspek sosial (merupakan
kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain).
Perkembangan adalah hasil interaksi antara kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhinya, sehingga perkembangan ini berperan penting dalam kehidupan
manusia.
2.1.2 Teori – teori perkembangan anak balita usia 1-3 tahun
a. Perkembangan kognitif menurut Piaget
1. Tahap sensori motorik (0-2 tahun).
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan
untuk mengeksplorasi dunianya. Pada tahap ini anak mampu mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan
aktivitas motorik. Semua kegiatan yang dilakukan berfokus pada mulut (oral).
b. Perkembangan Psikoseksual Menurut Sigmud Freud
Menurut Freud, dalam perkembangannya anak akan melewati beberapa tahap
dalam hidupnya, yaitu:
1. Tahap oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan anak didapat melalui kegiatan menghisap,
menggigit, mengunyah atau bersuara.Ketergantungan pada orang di sekelilingnya
sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman.Masalah
yang sering terjadi pada masa ini adalah masalah penyapihan dan makan.
Perkembangan Balita
3 1 2
1. Riwayat gizi ibu saat hamil 1 1. Trauma lahir 1.Ras / suku bangsa
2. Mekanis 2.Jenis kelamin
2. BBLR
3. Toksin / zat kimia 3.Umur
4. Endokrin 4.Status Gizi
4.Status gizi
5. Radiasi
6. Infeksi 5.Perawatan kesehatan
7. Imunitas 6.Kerentanan terhadap penyakit
7.Faktor keluarga :
c. Jumlah saudara
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
BBLR
Status Gizi
Status Perkembangan Balita Usia 1-3
Pendapatan Orang Tua Tahun
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
2.10 Hipotesis
Hipotesis Penelitian
a. Jika nilai p Value < α (0,05) maka Ha diterima yang berarti :
1. Ada hubungan faktor berat badan lahir rendah dengan status perkembangan balita
usia 1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa
2. Ada hubungan faktor status gizi balita dengan status perkembangan balita usia 1-3
tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa
3. Ada hubungan faktor pendapatan orang tua balita dengan status perkembangan
balita usia 1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Tibawa
4. Ada hubungan faktor pendidikan orang tua balita dengan status perkembangan
balita usia 1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Tibawa
5. Ada hubungan faktor jumlah saudara balita dengan status perkembangan balita usia
1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa.
b. Jika nilai p Value > α (0,05) maka Ha ditolak yang berarti :
1. Tidak ada hubungan faktor berat badan lahir rendah dengan status perkembangan
balita usia 1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Tibawa
2. Tidak ada hubungan faktor status gizi balita dengan status perkembangan balita usia
1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa.
3. Tidak ada hubungan faktor pendapatan orang tua balita dengan status perkembangan
balita usia 1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Tibawa
4. Tidak ada hubungan faktor pendidikan orang tua balita dengan status
perkembangan balita usia 1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja
Puskesmas Tibawa
5. Tidak ada hubungan faktor jumlah saudara balita dengan status perkembangan
balita usia 1-3 tahun pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Tibawa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian observasional
analitik.Penelitian observasional analitik adalah suatu penelitian yang mengamati bagaimana
dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi tanpa melakukan intervensi apapun kepada
subyek penelitian.
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap faktor-faktor yang mempengruhi
status perkembangan balita usia 1-3 tahun. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah
Cross sectional.Desain Cross Sectional yaitu mencakup semua jenis penelitian yang
pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali pada satu saat.
3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian
3.2.1Waktu Penelitian
Waktu penelitian telah dilakukan pada tanggal 11 Juni sampai 20 Desember tahun
2021.
3.2.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten
Gorontalo.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah berat badan lahir rendah, status gizi,
pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, dan jumlah saudara balita
3.3.2Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perkembangan balita usia 1-3 tahun.
2. Berat Badan Berat badan bayi 1. BBLR (<2500 gr) Wawancara Berat badan lahir Ordinal
Lahir lahir kurang dari 2. Tidak BBLR rendah :
Rendah 2500 gram (≥2500 gr) 1 = BBLR
(<2500gr)
2 = Tidak BBLR
(≥ 2500gr)
3. Status Gizi Status gizi yaitu 1. Gizi baik Mengukur 1. Normal Ordinal
keadaan tubuh 2. Gizi kurang berat badan 1) Gizi baik -2
akibat dari 3. Gizi buruk dan tinggi SD sd +1 SD
4. Beresiko gizi lebih badan
konsumsi
5. Gizi lebih menggunakan 2. Tidak Normal
makanan dan 6. Obesitas
penggunaan zat- Z-Score
1) Gizi buruk <-3
zat gizi. IMT/U.
SD
2) Gizi kurang -
3 SD sd <- 2
SD
3) Berisiko gizi
lebih > + 1
SD sd + 2 SD
4) Gizi lebih > +
2 SD sd +3
SD
5) Obesitas > + 3
SD
2. Rendah
1) Tamat SMP
2) Tamat SD
3) Tidak Tamat
SD
6. Jumlah Jumlah saudara 1. Tidak ada saudara Wawancara Jumlah saudara: Ordinal
Saudara kandung yang 2. Ada saudara Jumlah saudara 1 = Tidak ada
dimiliki oleh balita 2 = >1
balita dalam
keluarga yang
tinggal satu
rumah dengan
balita.
a. Dusun Teladan 25 25
X 56 = 11
b. Dusun Satria 127
20 20
X 56 = 9
127
2. Desa Balahu
a. Dusun Basulapa 27 27
X 56 = 12
127
b. Dusun Balahu 30
30
X 56 = 13
127
c. Dusun Dulango 25
25 X 56 = 11
127
Total 127 56
3.5.3 Sampling
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster
random sampling. Hal ini digunakan agar peneliti dapat mudah menentukan sampel di setiap
tempat penelitian.
Kriteria sampel dalam penelitian ini meliputi dua kriteria, yaitu kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi.(Notoatmodjo, 2016).
Adapun kriteria pengambilan sampel yang diambil oleh penulis yaitu :
1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Balita usia 1-3 tahun
b. Balita yang terdaftar di Puskesmas Tibawa
2. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Orang tua balita yang tidak bersedia menjadi responden
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah angket /kuisoner.
Angket atau kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.Jadi Jenis
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. KPSP status perkembangan
Lembar kuisioner dan KPSP yang berisi seperangkat pernyataan tertulis yang
ditujukan kepada responden dan dijawab oleh responden dengan memberi tanda check
list pada kolom yang tersedia. Adapun KPSP yang digunakan terdiri dari 7 jenis KPSP
yang terdiri atas KPSP untuk balita umur 12, 15, 18, 21, 24, 30 sampai dengan 36 bulan
2. Kuesioner status gizi
Pengukuran status gizi pada penelitian ini menggunakan alat ukur timbangan injak
digital untuk mengukur berat badan pada balita dan pita ukur atau microtoice untuk
pengukuran panjang badan pada balita.Pada penelitian ini status gizi balita diukur
menggunakan rumus IMT/U dengan kategori ambang batas status gizi anak yang dilihat
dari juknis antropometri.
3. Kuesioner BBLR
Pengukuran BBLR pada penelitian ini menggunakan cara wawancara berat badan
balita pada saat lahir.
4. Kuesioner Pendidikan orang tua
Pengukuran pendidikan orang tua pada penelitian ini menggunakan cara wawancara
pendidikan terakhir orang tua.
5. Kuesioner pendapatan orang tua
Pengukuran pendapatan orang tua pada penelitian ini menggunakan cara wawancara
berapa jumlah keseluruhan pendapatan orang tua balita selama sebulan.
6. Kuesioner jumlah saudara
Pengukuran jumlah saudara pada penelitian ini menggunakan cara wawancara
berapa jumlah saudara balita.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini jenis
data yang digunakan ada dua (2) macam yaitu :
1. Data primer
Data primer yaitu data diperoleh dari responden dengan menggunakan kuesioner dan KPSP
berupa daftar pertanyaan sebagai alat bantu, dimana terlebih dahulu memberi penjelasan
singkat tentang kuesionernya, dibandingkan diisi oleh responden, kemudian dikumpulkan
kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh berdasarkan formulir rekapitulasi laporan
kesehatan Balita atau laporan pihak Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa.
3.8 Teknik Pengolahan Data
Data yang terkumpul diolah dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Editing (Penyuntingan Data)
Editing adalah proses yang dilakukan untuk menilai kelengkapan data.
Peneliti mengecek kuisioner yang telah diisi oleh responden dan melihat
kelengkapan, kejelasan jawaban dengan pertanyaan. Tidak terdapat pertanyaan yang
belum terisi atau jawaban kurang jelas, responden mengerti cara pengisian dan
memahaminya. Proses ini dilakukan di tempat pengumpulan data.
2. Coding (Kode)
Pemberian simbol serta menyederhanakan data dengan pemberian
kode.Kegunaan dari koding ini adalah untuk mempermudah pada saat analisis data
dan juga mempercepat pada saat entry data.
3. Data Entry (Memasukkan Data)
Entry data merupakan proses memasukkan data ke dalam program pengolahan
data untuk dilakukan analisis menggunakan program statistik dengan komputer.
Setelah dilakukan pengkodean, peneliti memasukkan data untuk dilakukan proses
pengolahan data.
4. Cleaning
Cleaning merupakan pembersihan seluruh data supaya terhindar dari kesalahan
sebelum dilakukan proses analisis data. Peneliti memeriksa kembali seluruh proses
mulai dari pengkodean serta memastikan bahwa data yang diinput tidak terdapat
kesalahan sehingga analisis dapat dilakukan dengan benar. Proses cleaning dapat
dilakukan dengan bantuan program analisis statistik computer.
3.9 Teknik Analisa Data
3.9.1 Analisa Univariat
Analisis ini digunakan untuk menentukan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap
variabel. Untuk analisa univariat menggunakan rumus :
x
P= x 100
y
Keterangan:
P : Persentase Subjek pada kategori tertentu
X : jumlah sampel dengan karakteristik tertentu
Y : jumlah sampel total
2
( fo−fe)
x =∑
2
fe
Keterangan :
2
f = Nilai chi-kuadrat
Dari uji statistik ini akan dapat disimpulkan adanya hubungan variabel independen dan
variabel dependen dalam penelitian ini bermakna atau tidak mengguanakan derajat
kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% (α=0,05), sehingga jika nilai p (ρ value)<0,5 berarti
hasil perhitungan signifikan (Ho ditolak dan Ha diterima) atau menunjukan ada hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen, dan apabila ρ value>0,05 berarti hasil
perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
3.10 Hipotesis Statistik
1. Jika nilai p Value < α (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat
hubungan antara faktor BBLR, status gizi, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua,
dan jumlah saudara dengan status perkembangan anak balita pada masa pandemi
Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa.
3.11 Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari institusi tempat penelitian.
Peneliti mengajukan surat permohonan ijin kepada kepala Puskesms Tibawa terlebih dahulu,
kemudian setalah mendapat persetujuan selanjutnya peneliti melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
1) Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Penelitian mempertimbangkan hak-hak subyek untu mendapatkan informasi yang
terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan
pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy).
Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia,
adalah : peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subjek (informed consent).
2) Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and
confidentiality)
Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi individu
termasuk informasi yang bersifat pribadi, sehingga peneliti memperhatikan hak-hak dasar
individu tersebut.
3) Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna
mendaatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat
di generalisasikan di tingkat populasi (beneficence).
3.12 Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Permohonan Penelitian
Informed Consent
Tanpa nama
Mengisi lembar kuesioner dan
pengukuran BB/TB
Kerahasiaan
Pengumpulan data dan
pengolahan data (SPSS)
Analisa Data
Hasil
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tibawa yang merupakan salah satu puskesmas
yang ada di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Puskesmas ini terletak di Kecamatan
Tibawa, Tepatnya di Desa Isimu Selatan. Puskesmas Tibawa melayani Masyarakat
khususnya di Kecamatan Tibawa yang terdiri dari 11 desa yaitu : Desa Isimu Utara, Desa
Isimu Selatan, Desa Datahu, Desa Tolotio, Desa Dunggala, Desa Molowahu, Desa Ilomata,
Desa Rekso, Desa Isimu Raya, Desa Balahu, dan Desa Botumoputi. Dengan batas wilayah
kerja sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Palopo
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limboto Barat
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Buhu
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pulubala
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Tibawa sebanyak 27.126 jiwa, dengan jumlah
KK sebanyak 7.728 KK. Jumlah laki-laki sebanyak 13.438 jiwa, dan penduduk perempuan
13.688 jiwa.
Puskesmas Tibawa sudah berapakali direnovasi oleh pemerintah gorontalo agar pasien
dan perawat dapat merasa nyamanan saat di puskesmas. Oleh karena itu puskesmas tibawa
direnovasi kembali pada tahun 2017 dengan dipimpin oleh bapak Suharto Akaseh, SKM di
tahun 2017-2018 dan sekarang dipimpin oleh bapak Hendra Tuna, SKM, M.Kes. Puskesmas
Tibawa termasuk Puskesmas global yang memliki ruangan UGD dan ruangan rawat inap, dan
juga memiliki ruangan kepala puskes, 1 ruangan dokter gigi, 1 ruangan dokter umum, 1
ruangan apotik, 1 ruangan imunisasi, 1 ruangan gizi, 1 ruangan administrasi, 1 ruangan VK
dan ruangan inapnya, dan memiliki ruangan tata usaha.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Karakteristik Responden
Pemaparan karakteristik responden pada penelitian in meliputi : Usia orang tua, Usia
dan jenis kelamin balita
1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan Usia ibu
Pada tabel dibawah ini akan disajikan karateristik responden berdasarkan usia ibu
diwilayah kerja Puskesmas Tibawa.
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa.
Usia
Total 56 100.0
Total 56 100.0
Distribusi responden berdasarkan usia balita rata-rata paling banyak usia 25 bulan – 30
bulan sebanyak 14 responden (25.0%) dan yang paling sedikit usia 16 bulan – 18 bulan
sebanyak 4 responden (7.1%).
3. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin balita
Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Balita di wilayah kerja Puskesmas Tibawa
Jenis Kelamin
Laki-laki 24 42.9
Perempuan 32 57.1
Total 56 100.0
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin rata – rata paling banyak yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 32 responden (57.1%) dan yang paling sedikit yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 24 responden (42.9%).
4.2.2 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan dan melihat distribusi serta
frekuensi dari variabel yang diteliti, pada penelitian ini distribusi variabel sampel yang
diambil adalah BBLR, Status Gizi, Pendapatan Orang Tua, Pendidikan Orang Tua dan
Jumlah Saudara.
1. Ananlisis univariat BBLR
Tabel 7 Ananlisis univariat BBLR
Total 56 100.0
Status Gizi
Normal 42 75.0
Tidak Normal 14 25.0
Total 56 100.0
Total 56 100.0
Tinggi 42 75.0
Rendah 14 25.0
Total 56 100.0
Jumlah Saudara
Total 56 100.0
Tabel 12 Distribusi hubungan faktor BBLR dengan status perkembangan anak balita
StatusPerkembangan Total P
BBLR
Kategori Sesuai Kategori
Meragukan
n % n % N %
n % N % N %
Normal 37 66.1 5 8.9 42 75.0
Berdasarkan tabel di atas menunjukan balita yang memiliki status gizi normal dengan
status perkembangan kategori sesuai sebanyak 37 anak balita (66.1%) dan yang kategori
meragukan sebanyak 5 anak balita (8.9%), sedangkan balita yang memiliki status gizi tidak
normal dengan status perkembangan kategori sesuai sebnayak 4 anak balita (7.1%) dan yang
kategori meragukan sebanyak 10 anak balita (17.9%).
Hasil Chi Square didapatkan nilai p= 0.000 <0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara status gizi dengan status perkembngan anak balita pada masa
pandemi covid 19 di wilayah kerja Puskemas Tibawa.
3. Hubungan faktor pendapatan orang tua dengan status perkembangan anak balita
Tabel 14 Distribusi hubungan faktor pendapatan orang tua dengan status perkembangan anak balita
StatusPerkembangan Total P
Pendapatan
Orang Tua Kategori Sesuai Kategori
Meragukan
n % N % N %
Tabel 15 Distribusi hubungan faktor pendidikan orang tua dengan status perkembangan anak balita
StatusPerkembangan Total P
Pendidikan
Orang Tua Kategori Sesuai Kategori
Meragukan
n % N % n %
6. Hubungan faktor jumlah saudara balita dengan status perkembangan anak balita
Tabel 16 Distribusi hubungan faktor jumlah saudara balita dengan status perkembangan anak balita
StatusPerkembangan Total P
Jumlah
Saudara Balita Kategori Sesuai Kategori
Meragukan
n % N % n %
faktor eksternal seperti stimulasi dan pola asuh diberikan secara maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti berasumsi bahwa anak yang lahir dengan
berat badan lahir rendah atau masih dibawah normal masih mempunyai kesempatan untuk
berkembang secara normal sesuai dengan usia jika keluarga atau orang terdekat dapat
memberikan stimulasi maupun perawatan yang baik.
2. Analisis hubungan status gizi dengan status perkembangan anak balita pada masa
pandemi covid-19
Berdasarkan tabel 13 di ketahui jumlah responden sebanyak 56 responden, dari 56
responden tersebut yang status gizi normal dengan status perkembangannya sesuai kategori
sebanyak 37 responden dan kategori meragukan sebanyak 5 responden. Sedangkan responden
yang status gizi tidak normal dengan status perkembangannya sesuai kategori sebanyak 4
responden dan kategori meragukan sebanyak 10 responden. Berdasarkan hasil uji analisis Chi
Square didapatkan nilai p=Value0.000 < dari nilai α 0.05 yang artinya terdapat hubungan
yang bermakna antara status gizi dengan status perkembangan anak balita pada masa
pandemi covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakan oleh Lindawati (2016)
yang menyatakan bahwa status gizi berhubungan signifikan dengan perkembangan anak (p-
value 0,004). Status gizi yang buruk 5,7 kali lipat beresiko untuk terjadinya keterlambatan
perkembangan. Status gizi buruk berpotensi untuk terjadi perkembangan yang tidak sesuai
dengan usia.
Menurut Rosela (2017) mengatakan faktor penting yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak adalah faktor gizi. Kekurangan gizi pada anak akan berdampak pada
keterbatasan pertumbuhan, kerentanan terhadap infeksi, dan akhirnya dapat menghambat
perkembangan sehingga anak perlu memperoleh gizi dari makanan dalam jumlah yang tepat
dan kualitas baik.
Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti berasumsi bahwa balita dengan usia 1-3
tahun merupakan keadaan dimana balita sedang mangalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. sehingga balita pada usia ini memiliki resiko masalah gizi, dan saat inilah
peran orang tua dalam memenuhi status gizi anak dalam periode usia ini sangatlah penting.
3. Analisis hubungan pendapatan orang tua dengan status perkembangan anak balita
pada masa pandemi covid-19
Berdasarkan tabel 14 di ketahui jumlah responden sebanyak 56 responden, dari 56
responden tersebut yang memiliki pendapatan sesuai UMP dengan status perkembangan
kategori sesuai sebanyak 21 responden dan dengan kategori meragukan sebanyak 4
responden. Sedangkan responden yang memiliki pendapatan tidak sesuai UMP dengan status
perkembanga kategori sesuai sebanyak 19 responden dan kategori meragukan sebanyak 12
responden. Berdasarkan hasi uji analisis Chi Square didapatkan nilai p=Value0.061 > dari
nilai α 0.05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna pendapatan orang tua
dengan status perkembangan anak balita pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja
Puskesmas Tibawa. Hal tersebut di sebabkan karena selama pandemi Covid-19 pendapatan
orang tua mengalami penurunan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dini Makrufiyani
(2018), tentang hubungan pendapatan orang tua dengan perkembangan balita usia 1-3 tahun
dengan nilai p-value = 0,474 hasil penelitian menjukkan tidak ada hubungan antara
pendapatan orang tua dengan perkembangan anak balita.
Menurut teori Soetjiningsih (2015) jika pendapatan orang tua yang di bawah UMP
tetapi faktor eksternal seperti stimulasi dan pola asuh yang baik di berikan maka faktor
pendapatan tidak dapat mempengaruhi perkembangan anak .
Menurut Lestari RD et al (2016) menyatakan bahwa status sosial ekonomi rendah tidak
berhubungan secara signifkan dengan perkembangan anak balita, balita dengan status sosial
ekonomi orang tua rendah masih memiliki peluang sebanyak 44 kali perkembangan anak
balita yang sesuai dengan tahap usianya.
Berdasarkan hasil penenlitian diatas peneliti berasumsi bahwa keluarga dengan
pendapatan yang cukup tetapi masih bisa memberikan pola asuh yang baik kepada anak maka
status perkembangan anak bisa sesuai dengan tahap seusianya.
4. Analisis hubungan pendidikan orang tua dengan status perkembangan anak balita
pada masa pandemi Covid-19
Berdasarkan tabel 15 di ketahui jumlah responden sebanyak 56 responden, dari 56
responden tersebut yang berpendidikan tinggi dengan status perkembangan kategori sesuai
sebanyak 35 responden dan dengan kategori meragukan sebanyak 7 responden. Sedangkan
responden yang memiliki pendidikan rendah dengan status perkembanga kategori sesuai
sebanyak 5 responden dan kategori meragukan sebanyak 9 responden.
Berdasarkan hasi uji analisis Chi Square didapatkan nilai p=Value0.001 < dari nilai α
0.05 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan orang tua dengan
status perkembangan anak balita pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Tibawa.
Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olah Riski Meilidia
Ginting tentang pengaruh pendidikan terhadap perkembangan anak dengan hasil uji Chi-
square menunjukan nilai p-value 0,006 (<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan
antara pendidikan orang tua dengan perkembangan balita. Hasil penelitian ini juga didukung
oleh Bhattacharya et al (2017) menjukan bahwa balita dengan status pendidikan orang tua
rendah memiliki peluang sebanyak 5 kali perkembangan anak balita tidak sesuai dengan
tahapan usianya dibandingkan dengan balita yang status pendidikan orang tuanya tinggi
dengan p-valueI 0,01.
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian Westgard C dan
Alnasser Y (2017) menjukkan hubungan yang signifikan antara keterlambatan perkembangan
dengan tingkat pendidikan orang tua dengan p-value 0.009 dan penelitian Lestari RD et al
juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan orang tua
dengan status perkembangan balita p-value 0,002 dan pendidikan orang tua yang rendah
memiliki resiko 4.3 kali mengalami perkembangan yang tidak sesuai.
Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti berasumsi bahwa faktor pendidikan orang
tua terutama ibu sangat berpengaruh dalam perkembangan anak balita, karena seorang ibu
adalah subjek utama dalam pengasuhan anak. Seorang ibu dengan pendidikan rendah tidak
mudah mengerti dan memahami kebutuhan anak dalam mendukung perkembangan anak
sesuai tahapan usianya. Berbeda dengan orang yang berpendidikan tinggi, atau pengetahuan
yang luas maka orang tua memahami bagaimana harus memposisikan diri dalam tahapan
perkembangan anak.
5. Analisis hubungan jumlah saudara dengan status perkembangan anak balita pada
masa pandemi Covid-19
Berdasarkan tabel 16 di ketahui jumlah responden sebanyak 56 responden, dari 56
responden tersebut yang tidak ada saudar dengan status perkembangan kategori sesuai
sebanyak 31 responden dan yang kategori meragukan sebanyak 7 responden. Sedangkan
responden yang memiliki jumlah saudara > 1 dengan status perkembanga kategori sesuai
sebanyak 9 responden dan kategori meragukan sebanyak 9 responden.
Berdasarkan hasi uji analisis Chi Square didapatkan nilai p=Value0.015 < dari nilai α
0.05 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah saudara dengan status
perkembangan anak balita pada masa pandemi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Celikkiran S et al
(2015) yang menjukkan adanya hubungan yaitu jumlah anak dalam keluarga ≥1 beresiko
1,909 kali mengalami keterlambatan perkembangan. Banyaknya jumlah anak dalam keluarga
membuat perhatian orang tua terbagi dan kurang maksimal pada masing-masing anak.
Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dini Makrufiani (2018)
mengatakan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara antara jumlah saudara dan
perkembangan anak (p= 0.128)
Menurut M Ozkan et al (2016) mengatakan bahwa faktor risiko termasuk > 1 anak
dalam keluarga beresiko 1,87 kali mengalami keterlambatan dalam keluarga beresiko 1,87
kali mengalami keterlambatan perkembangan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti berasumsi bahwa jumlah anak yang >1
dapat menyebabkan kurangnya perhatian pada anak. Selain itu kebutuhan dasar anak juga
akan kurang terpenuhi terutama pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup.
4.4 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti sehingga hasil
penelitian ini tidak luput dari keterbatasan. Adapun keterbatasan yang ditemukan peneliti saat
proses penelitian yaitu peneliti mengalami beberapa penolakan dari responden terutama pada
saat pengukuran tinggi dan berat badan responden, dan sulitnya mencari respoden
dikarenakan jarak rumah yang berjauhan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Anak Balita Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tibawa ” dengan jumlah 56 responden didapatkan kesimpulan:
1. Karakteristik berdasarkan usia ibu rata – rata paling banyak ibu yang berusia
25 tahun – 30 tahun sebanyak 19 responden (33.9%) dan yang paling sedikit
berusia 41 tahun – 45 tahun sebanyak 1 responden (1.8%). Sedangkan
berdasarkan usia dan jenis kelamin balita rata-rata paling banyak balita yang
usia 25 bulan - 30 bulan sebanyak 14 responden (25.0%), dan yang paling
sedikit rata-rata usia 16 bulan – 18 bulan sebanyak 4 responden (7.1%). Dan
untuk yang jenis kelamin rata – rata paling banyak balita berjenis kelamin
perempuan sebanyak 32 responden (57.1%) dan yang berjenis kelamin laki –
laki sebanyak 24 responden (42.9%)
2. Tidak terdapat pengaruh antara BBLR dengan status perkembangan anak balita pada
masa pandemi covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawadengan hasil uji Chi
Squaredidapatkan nilai p=Value0.785 > dari nilai α 0.05.
3. Terdapat pengaruh antara status gizi dengan status perkembangan anak balita pada
masa pandemi covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa dengan hasil uji Chi
Square didapatkan nilai p=Value0.000 < dari nilai α 0.05
4. Tidak terdapat pengaruh antara pendapatan orang tua dengan status perkembangan
anak balita pada masa pandemi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa dengan
hasi uji analisis Chi Square didapatkan nilai p=Value0.061 > dari nilai α 0.05
5. Terdapat pengaruh antara pendidikan orang tua dengan status perkembangan anak
balita pada masa pandemi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa dengan hasi uji
analisis Chi Square didapatkan nilai p=Value0.001 < dari nilai α 0.05
6. Terdapat pengaruh antara jumlah saudara dengan status perkembangan anak balita pada
masa pandemi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa dengan hasi uji analisis
Chi Square didapatkan nilai p=Value0.015 < dari nilai α 0.05
5.2 Saran
1. Untuk Puskesmas
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada petugas kesehatan tentang
faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita pada masa
pandemi Covid-19, sehingga petugas puskesmas dapat meningkatkan
pelayanan khususnya pelayanan pada anak balita.
2. Untuk Desa
Sebagai bahan referensi untuk pemerintah desa dalam meningkatkan status
ekonomi masyarakat di masa pandemi covid-19 khususnya pada orang tua
yang memiliki anak balita.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan referensi bagi
mahasiswa kesehatan dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor –
faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita pada masa pandemi
Covid-19.
.
DAFTAR PUSTAKA
A. Tabi’in “Problematika Stay At Home Pada Anak Usia Dini Di Tengah Pandemi Covid 19”
Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 04 No. 1, Juni 2020, Hal. 190-200
E-ISSN : 2549-7367
Bhattacharya T, Ray S, Das DK. Developmental Delay Among Children Below Two Years
of Age : A Cros-Sectional Study in A Community Development Block of Burdwan
District, West Bengal. 2017;4(5):1762-7
Dian Febrida Sari, Gina Muthia, Putri Nelly Syofiah, Eka Putri Primasari Optimalisasi Peran
Keluarga Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah Pada Masa
Pandemi Covid–19 Vol.4 No.1. Mar 2021. Page.195-199
Farida Rohayani. Menjawab Problematika Yang Dihadapi Anak Usia Dini di Masa Gend
Mainstreaming. 2020;14(1):29-50. doi:10.20414/Qawwam.v14i1.2310
Ford,Nicole D and Stein AD. Risk Factors Affecting Child Cognitive Development: A
Summary of Nutrition, Environment, and Maternal-Child Interaction Indicators for
Sub-Saharan Africa. 2017;7(2):197–217
Kemenkes RI (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak. Diakses pada September 2021
Kemenkes RI (2020) Pedoman Pelaksanaan Dan Pengendalian Corona Virus Disease
COVID-19. Diakses pada September 2021
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi
Covid-19. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada September 2021
Lestari RD, Isa N, Novadela T. Faktor post natal yang berhubungan perkembangan
anak balita di Wilayah Lampung Utara 2017;12(2):219-27
Nantabah ZK, Auliyati Z, Laksono D. Gambaran Akses Pelayanan Kesehatan pada Balita di
Indonesia Gambaran Akses Pelayanan Kesehatan pada Balita di Indonesia.
Researchgate. 2019:1-11.
Nunung, N, 2013. Hubungan Jarak Kelahiran Dan Jumlah Balita Dengan Status Gizi Di RW
07 Wilayah Kerja Puskesmas Cijerah Kota Bandung. Jurnal Keperawatan Anak,
Volume 1 No. 2 November 2013. Diakses Tgl 12 Juli 2020
Permenkes RI.(2020). Standar Atropometri Anak. Nomor 2 tahun 2020 . Diakses pada
September 2021
Rosella E, Hastuti TP, Triredjeki H. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia
1 sampai 5 Tahun Di Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang. J Keperawatan
Soedirman (The Soedirman J Nursing)2017;12(1):27-37
Sholikah A, Rustiana ER, Yuniastuti A. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status
Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan. Public Heal Percpective J. 2017;2(1):9-18.
Tilaar SKI, Runtunuwu AL. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keterlambatan
Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan.2017;4;2-7
Yuniarti S, Angesti RD. the relationship between the provision of basic immunization with
the growth of kembang balita at posyandu 07 village sukarapih. In: Third International
Seminar on Global Health (3rd ISGH) Technology Transformation in Healthcare for a
Better Life ISGH 3. Vol 3. ; 2019:414-418.
Lampiran 1
RIWAYAT HIDUP
Lampiran 2
Oleh karena itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden. Jawaban
akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas
bantuan dan kerjasama yang telah diberikan, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
(Listiyawati Harun)
Lampiran 3
Lampiran 4
Inisial Nama :
Alamat :
Umur :
NIM : C01417078
Program Studi : S1 Keperawatan
Responden
(……………………)
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK
BALITA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TIBAWA
Petunjuk: Isilah identitas anda dengan sebenar- benarnya dan pilih jawaban dengan beri
tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan
A. Biodata Responden
No. ID :
1. Nama Responden : (Inisial Nama)
2. Umur : (Bulan)
3. Jenis Kelamin :
No Pemeriksaan Ya Tidak
Gerak halus
Gerak kasar
No Pemeriksaa Ya Tidak
Total
Gerak halus
Gerak kasar
No Pemeriksaan Ya Tidak
Tanya ibu/pengasuh
Total
Gerak halus
Gerak kasar
No Pemeriksaan Ya Tidak
Gerak halus
Gerak kasar
No Pemeriksaan Ya Tidak
Berdirikan anak
Total
Gerak kasar
No Pemeriksan Ya Tidak
Berdirikan anak
Gerak halus
Gerak kasar
No Pemeriksaan Ya Tidak
Tanya ibu/pengasuh
Berdirikan anak
Total
Gerak halus
Gerak kasar
Lampiran 6
Alat :
Prosedur Tindakan:
1. Letakan timbangan dilantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak.
2. Lihat posisi jarum atau angkah arus menunjuk keangka 0
3. Anak sebaiknya memakai baju sehri-hari yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, tpi, jam
tangan, kalung dan tidak memegang sesuatu.
4. Anak berdiri diatas timbangan tampa di pegangi
5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
6. Baca angka yang ditunjukan oleh jarum timbangan atau angka timbangan
7. Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah
antara gerakan jarum kekanan dan kekiri.
Alat :
Menggunakan pita ukur dalam bentuk centimeter (Panjang Badan) atau Microtoice (Usia di atas
2 tahun)
Prosedur Tindakan:
1. Anak tidakmemakai sandal atausepatu.
2. Berdiri tegak menghadap kedepan
3. punggung, pantat dan tumit menempel pada
tiang pengukur
4. Turunkan batas atas pengukur sampai
Menempel diubun-ubun
5. Baca angka pada batas tersebut.
6. Jika anak umur< 24 bulan diukur berdiri maka
ditambah 0,7
Kategori dan ambang batas status gizi anak adalah sebagai mana terdapat pada tabel
dibawah ini :
Kategori dan Ambang BatasStatus Gizi Anak Berdasarkan Indeks Masa Tubuh
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas(z-Score)
Gizi buruk (severely <-3SD
wasted) 3
Lampiran 8
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
Master Tabel
Karakteristik Orang Tua Karakteristik Balita
Keterangan
Usia Ibu Usia Balita Pendapatan Orang Tua Pendidikan Orang Tua
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
-.785 6
N %
Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
Lampiran 12
Frequencies
Usia Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia Balita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Analisis univariat :
BBLR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Status Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jumlah Saudara
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Analisis bivariat :
Crosstabs
Cases
BBLR * Status
56 100.0% 0 .0% 56 100.0%
Perkembangan
Status Perkembangan
Kategori
Kategori Sesuai Meragukan Total
% within Status
90.0% 87.5% 89.3%
Perkembangan
BBLR Count 4 2 6
% within Status
10.0% 12.5% 10.7%
Perkembangan
Total Count 40 16 56
% within Status
100.0% 100.0% 100.0%
Perkembangan
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 56
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.71.
Cases
Status Perkembangan
Kategori
Kategori Sesuai Meragukan Total
% within Status
90.2% 33.3% 75.0%
Perkembangan
% within Status
9.8% 66.7% 25.0%
Perkembangan
Total Count 41 15 56
% within Status
100.0% 100.0% 100.0%
Perkembangan
N of Valid Casesb 56
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.43.
Crosstabs
Cases
Status Perkembangan
Kategori Kategori
Sesuai Meragukan Total
% within Status
47.5% 75.0% 55.4%
Perkembangan
Total Count 40 16 56
% within Pendapatan
71.4% 28.6% 100.0%
Orang Tua
% within Status
100.0% 100.0% 100.0%
Perkembangan
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 56
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.14.
Cases
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 56
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.00.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Kategori
Kategori Sesuai Meragukan Total
% within Status
77.5% 43.8% 67.9%
Perkembangan
>1 Count 9 9 18
% within Status
22.5% 56.2% 32.1%
Perkembangan
Total Count 40 16 56
% within Status
100.0% 100.0% 100.0%
Perkembangan
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 56
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.14.
Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Penelitian
Lokasi : Desa Isimu Selatan, Dusun Satria
Hari/tanggal :Rabu,1 Desember 2021. Jam 10.00 – 12.00 Wita
Dokumentasi Penelitian
Lokasi : Desa Balahu, Dusun Basulapa
Hari/tanggal : Selasa 7 Desember 2021. Jam 09.00 – 13.00 Wita
Dokumentasi Penelitian
Lokasi : Desa Balahu, Dusun Dulango
Hari/tanggal : Sabtu 18 Desember 2021. Jam 10.00 – 12.00 Wita