Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMINAR KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

PADA Ny.T.SDENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD ON HD + HIPERTENSI + ANEMIA


DI RUANGAN HEMODIALISA RSUD Prof. Dr. H. ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO

DISUSUN OLEH
KELOMPOK V

1. Annisa Febri Mohamad, S.Kep


2. Listiyawati Harun, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan sepenuh hati yang meliputi pengertian syukur dan puji, kami panjatkan syukur
kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Seminar Kasus Stase Keperawatan Medical Bedah II dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Ny.T.S dengan Diagnosa Medis Ckd On Hd + Hipertensi + Anemia Di
Ruangan Hemodialisa Rsud Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo”. Selama menjalani studi
dan menyelesaikan laporan seminar Stase Keperawatan Medikal Bedah II banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan
terimah kasih kepada :
1. Ns. Fadli Syamsuddin, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep MB Selaku Dosen Penangguang Jawab Pada
Stase Keperawatan Medikal Bedah
2. Ns. Iskandar Simbala, S.Kep, M.Kep Selaku Preseptor Akademik Di Ruangan Hemodialisa
3. Ns. Wijoyo Mohune, S.Kep Selaku Preseptor Klinik Ruangan Hemodialisa RSUD Prof. Dr.
H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
4. Teman – Teman Seperjuangan Profesi Ners Angkatan XV Program Studi Ners Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
wawasan dan kemampuan kami. Oleh karena itu, kami sangat menghargai masukan guna
penyempurnaan dalam penyusunan laporan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pengambil keputusan, pemerhati, dan praktisi kesehatan.

Gorontalo 28 November 2022

Kelompok V
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penelitian
3. Manfaat

BAB II CONSEPT MAPT TERORITIS PENYAKIT PASIEN

BAB III PEMBAHASAN

1. Pengkajian
2. Phatway
3. Identifikasi Data
4. Diagnose Keperawatan
5. Intervensi
Laporan Pendahuluan Dengan Kebutuhan Kebutuh
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Chronic Kidney Disease (CKD) atau gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana ginjal
mengalami penurunan fungsi yang progresif dan irevesibel. The Kidney Disease Outcomes
Quality Initiatif (K/DOQ) Of The National Kidney Foundation menyebutkan bahwa CKD adalah
penyakit ginjal yang telah berlangsung selama lebih dari 3 bulandan penurunan LFG (Laju
Filtrasi Glomerulus) sebanyak 60ml/ min/ 1.73 m2 (Lewis, 2011). Dari data United States Renal
Data System (USRDS) pada tahun 2014 menunjukan bahwa prevalensi kejadian CKD di
Amerika serikat meningkat setiap tahunnya, tercatat 2,7 juta jiwa pada tahun 2011 dan tercatat
menjadi 2,8 juta jiwa di tahun 2012. Prevalensi penyakit CKD di Indonesia pada tahun 2013
sebanyak 0,2% sedangkan di Jawa Tengah prevalensinya sebanyak 0,3% (Riskedas, 2013).
Penyakit CKD sering tidak teridentifikasi sampai pada tahap 3 karena bersifat asymptomatic
atau tanpa gejala hingga tahap uremin akhir tercapai. Uremia adalah sindrom atau gejala yang
terkait dengan CKD. Adnya uremia tersebut akan mempengaruhi keseimbagan cairan dan
elektrolit, pengaturan dan fungsi endokrin ginjal rusak, dan akumulasi produk sisa secara
esensial memengaruhi setiap sistem organ lain (Lemone, 2012; Black & Hawks, 2009).
Penyakit CKD akan mempengaruhi penurunan LFG dan fungsi ginjal memburuk lebih lanjut,
refelensi natrium dan air bisa terjadi. Hal ini dapat menyebabkan resiko edema dan hipertensi,
pasien juga akan merasa cepat lelah, sesak nafsu makan menurun. Penangan pada pasien CKD
tahap akhir dilakukan beberapa terapi diantaranya yaitu terapi hemodialisa (Lemone, 2012;
Tanto, dkk, 2014; Black & Hawks, 2009). Hemodialisa (HD) adalah sebuah proses yang
bertujuan untuk mengeluarkan produk limbah cairan yang berada didalam tubuh, serta
menggantikan fungsi ginjal dalam tubuh yang tidak dapat berfungsi dengan baik (Smeltzer &
Bare, 2013). Didunia saat ini tercatat ada lebih dari 2 juta pasien yang menjalani terapi HD di
Amerika Serikat mencapai 350 ribu orang, Jepang 300 ribu orang, sedangakandi Indonesia
hamper mencapai 15 riki orang (Setiati, dkk, 2014).
Hemodialisa menjadi terapi pengganti ginjal utama disebagian besar Negara di dunia dengan
prevalensi yang mencapai angka 2 juta tersebut. Pasien yang memilih terapi hal ini mempunyai
tujuan untuk mengurangi resiko edema dan komplikasi kardiovaskuler. Komplikasi
kardiovaskuler pda pasien HD akan meningkat angka mortalitas dan morbilitas lebih dari 50%.
Cairan yang dikonsumsi kedalam tubuh harus sama jumlahnya dengan air yang keluar, maka
jumlah asupan cairan harus dibatasi sesuai dengan urine yang keluar pada hari sebelumnya
ditambah dengan cairan yang keluar melalui insensible water losses (IWL). (Setiati, dkk; 2014;
Smeltzer & Bare, 2013).

1.2 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis CKD
on HD + Hipertensi + anemia sehingga dapat menentukan diagnose keperawatan dan rencana
keperawatan.

1.3 Manfaat
Asuhan keperawatan ini di harapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang
kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai