Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II

DI KAMAR CEMARA RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT BUMIAYU

LAPORAN KASUS KETRAMPILAN DASAR KLINIK II

DI Susun Oleh:

Nama: Soviana Nur Isnaeni

NIM : 2101251

AKADEMI KEBIDANAN KH.PUTRA BREBES

PROGRAM STUDI DIPOMA III KEBIDANAN

Jl. Raya Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah Telp (0289) 431 4010

Email: khputraalhikmah18@gmai.com

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus Individu Ketrampilan Dasar Klinik II

Mengetahui ;

Pembimbing Akademik Direktur


Akademi Kebidanan KH Putra Brebes Akademi Kebidaanan KH Putra Brebes

Endang susilowati, S.ST.,M.Kes dr. H. Ahmad Ridlo., Sp. OG., M. Kes NIP.
1979414220100204 NIP : 19724142201000205

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Kasus individu yang berjudul “
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T DENGAN GANGGUAN DIABETES
MELLITUS DI RUANG CEMARA RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT BUMIAYU”.
Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Akademik untuk menyelesaikan
praktik Keterampilan Dasar Klinik (KDK) II Akademi Kebidanan KH.Putra Brebes.

Penyusunan Laporan Kasus individu ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan,
bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk
menyampaikan banyak terimakasih atas segala jasa-jasa dan peran penting kepada :

1. KH. Labib Shodiq Suhaimi, Selaku Ketua Yayasan Al Hikmah 1


2. dr. Ahmad Ridlo, Sp.OG., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan KH. Putra
Brebes
3. dr. Ursulla Penny Putriksilia, M.H selaku Direktur Rumah Sakit Harapan Sehat
Bumiayu Brebes
4. Ns. Rima Putri Untari, S.Kep selaku Bagian Kepala Keperawatan Rumah Sakit
Harapan Sehat Bumiayu
5. Anis Taparoh., Amd.Keb Selaku Kepala Kebidanan Rumah Sakit Harapan sehat
Bumiayu Brebes
6. Endang Susilowati, S.ST.,M.Kes selaku Pembimbing Akademik
7. Ny.T selaku pasien
8. Untuk teman teman yang telah bekerja sama pdalamelaksanaan Praktek
Keterampilan Dasar Klinik (KDK) II ini.
Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas kebaikan semua pihak yang
telah membantu.

Brebes, 24 Agustus 2022

Penulis

DAFTAR SINGKATAN
A: Assessment

BAB: Buang Air Besar

BAK: Buang Air Kecil


0
C: Derajat Celcius

Depkes: Departemen Kesehatan

Dinkes: Dinas Kesehatan

DO: Data Objektif

DM: Diabetes Mellitus

DS: Data Subjektif

Jateng: Jawa Tengah

N: Nadi

No: Nomor

OMA: Otitis Media Acut

OMP: Otitis Media Supurative Kronik

P: Planning

R: Respirasi

RI: Republik Indonesia

RM: Rekam Medik

S: Suhu

SPO2: Saturasi Oksigen

TD: Tekanan Darah

TTV: Tanda-Tanda Vital

WHO: World Health Organisation

WIB: Waktu Indonesia Barat

DAFTAR TABEL
- Tabel 1.3 Kebutuhan sehari-hari

- Tabel 2.3 Hasil pemeriksaan laboratorium

- Tabel 3.3 Analisis data dan diagnosa keperawatan

- Tabel 4.3 Intervensi, implementasi dan evaluasi

DAFTAR SKEMA
-Skema 1.2 kerangka teori

-Skema 2.2 Pathway


DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok kelainan yang ditandai dengan naiknya
kadar gula dalam darah yang diakibatatkan karena kelainan sekresi insulin (Sanjaya
Putu Budhi, et al. 2019) Diabates mellitus merupakan penyakit yang membutuhkan
pengobatan seumur hidup dalam mengontrol kadar gula darah, agar dapat
meningkatkan kualitas hidup penderita, seseorang dikatakan hiperglikemia ketika
tekanan gula dalam darah lebih dari 130 md/dL (Sulistyowati & Asnindari, 2017 dalam
Khaerunnisa Nur & rahmawati. 2019 ). Penimbunan fruktosa di dalam sel saraf
menyebabkan edema sel saraf serta memicu stimulasi berbagai enzim yang dapat
merusak sel saraf baik melalui faktor metabolik maupun faktor neurovaskular, hal
terdebut akan mengganggu suplai darah dan oksigen menuju sel saraf terutama di
daerah perifer kaki dan tangan (Subekti, 2009 dalam Sanjaya Putu Budhi, et al. 2019).

Menurut World Healt Organization (WHO,2017) jumlah orang dengan kasus diabetes
mellitus meningkat dari 108 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014.
Menurut International Of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) prevalensi diabetes mellitus secara
global pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami
peningkatan pada tahun 2014 menjadi 387 juta kasus. Indonesia merupakan negara
menempati urutan ketujuh dengan penderita DM sejumlah 8,5 juta penderita setelah Cina,
India dan Amerika Serikat, Brazil, Rusia, Mexiko. Angka kejadian DM menurut data Riskesdas
(2019) terjadi peningkatan 1,1% di tahun 2007 meningkat menjadi 2,1% di tahun 2013 dari
keseluruhan penduduk sebanyak 250 juta jiwa. Provinsi Jawa Tengah memiliki angka prevalensi
83,1%. Presentasi Diabetes Melitus tertinggi dikota atau kabupaten daerah jawa tengah adalah
kabupaten Purbalingga yaitu 134.5% dan yang terendah adalah kabupaten Pemalang yaitu
26.3%. sedangkan untuk angka prevalensi Brebes adalah 90.0% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah,
2018).

Diabetes Millitus Tipe 2 merupakan kasus yang jarang dijumpai di Rumah Sakit Harapan Sehat
Bumiayu,karena kasus ini hanya mempunyai 10 kasus dan dapat dibandingkan dengan kasus-kasus yang
lain seperti Abdominal Pain yang mempunyai kasus sebanyak 16 kasus dan kasus Febris sebanyak 12
kasus.

B.Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada NY.T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus Di Ruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu?

C. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum

Memberikan Asuhan Keperawatan Pada NY.T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus di Ruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada Ny. T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus diruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.

b. Mampu menegakan diagnosa Keperawatan Pada Ny. T dengan Gangguan Diabetes Mellitus
diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.

c. Mampu menyusun intervensi Keperawatan Pada Ny. T dengan Gangguan Diabetes Mellitus
diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.

d. Mampu melakukan implementasi Keperawatan Pada Ny. T Dengan Gangguan Diabetes


Mellitus diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.

e. Mampu mengevalusi Asuhan Keperawatan Pada Ny. T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus
Diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Rumah Sakit

Dapat menambah dan mengembangkan ilmu yang sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan khususnya untuk Asuhan keperawatan Pada Ny. T dengan Gangguan Diabetes Mellitus
diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu.

2. Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes Mellitus di ruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu.

3. Bagi Penulis

Dengan adanya kasus ini penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta penanganan pada
kasus Diabetes Mellitus.

4. Bagi Pasien

Dapat menambah informasi tentang gambaran umum penyakit Diabetes Mellitus sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan serta mampu melakukan perawatan yang
tepat bagi dirinya.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang dapat di derita
seumur hidup (Sihotang, 2017). Diabetes mellitus disebabkan oleh gangguan metabolisme yang terjadi
pada organ pankreas yang di tandai dengan peningkatan gula darah atau sering disebut dengan kondisi
hiperglikemi yang disebabkan karena menurunnya jumlah insulin dari pankreas.

Menurut WHO Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang di tandai dengan tingginya kadar gula darah disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi
insulin.

Menurut Kemenkes Diabetes Mellitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit gangguan
metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang di produksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur
keseimbangan kadar gula darah.

B. Etiologi

Hasdianah (2012) menyatakan bahwa etiologi penyakit DM adalah :

a. Kelainan genetik

DM dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab DM akan dibawah oleh anak
jika orang tuanya menderita diabetes mellitus.

b. Usia

Usia seseorang setelah >40 tahun akan mengalami penurunan fisiologis. Penurunan ini yang akan
beresiko pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin.

c. Pola hidup dan pola makan

Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
memicu timbulnya diabetes. Pola hidup juga sangat mempengaruhi, jika orang malas berolahraga
memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes, karena olahraga berfungsi untuk membakar kalori
yang berlebihan di dalam tubuh.

d. Obesitas
Seseorang dengan berat badan >90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena
penyakit DM.

e. Gaya hidup stress

Stres akan meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan sumber energi
yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas sehingga pankreas mudah rusak dan berdampak pada
penurunan insulin.

f. Penyakit dan infeksi pada pankreas

Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pankreas sehingga menimbulkan
radang pankreas. Hal itu menyebabkan sel beta (β) pada pankreas tidak bekerja secara optimal dalam
mensekresi insulin.

g. Obat-obatan yang dapat merusak pankreas

Bahan kimia tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas.
Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara optimal dalam
mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk hormon insulin.

Peningkatan jumlah penderita DM yang sebagian besar DM tipe 2, berkaitan dengan beberapa
factor yaitu factor resiko yang tidak dapat diubah, factor risiko yang dapat diubah dan factor lain.
Menurut American Diabetes Association (ADA) bahwa DM berkaitan dengan faKtor risiko yang tidak
dapat di ubah meliputi :

a. Riwayat keluarga dengan DM (first degree relative)

Seorang yang menderita diabetes mellitus diduga mempunyai gen diabetes. Diduga bahwa bakat
diabetes merupakan gen resesif. Hanya orang yang bersifat homozigot dengan gen resesif tersebut yang
menderita diabetes mellitus.

b. Umur ≥ 45 tahun

Berdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena DM adalah >45 tahun.

c. Etnik

d. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir >4000 gram atau riwayat pernah menderita DM
gestasional.

e. Riwayat lahir dengan berat badan rendah (<2,5 kg).

Sedangkan faktor resiko yang dapat diubah pada penyakit DM tipe 2 meliputi :
a. Obesitas berdasarkan IMT ≥25kg/m2 atau lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm pada laki-
laki.Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa darah, pada derajat kegemukan
dengan IMT > 23 dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah menjadi 200mg%.

b. Kurangnya aktivitas fisik.

c. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat dengan tidak
tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi
pembuluh darah perifer.

d. Dislipidemi adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah (Trigliserida >250
mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma insulin dengan rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering
didapat pada pasien diabetes.

e. Diet tidak sehat

Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes adalah penderita Polycystic Ovary Sindrome
(PCOS),penderita sindrom metabolik memiliki riwatyat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Glukosa
Darah Puasa Terganggu (GDPT) sebelumnya, memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler seperti stroke,
PJK, atau Peripheral Arterial Diseases (PAD), konsumsi alkohol,faktor stres, kebiasaan merokok, jenis
kelamin,konsumsi kopi dan kafein. Alkohol akan menganggu metabolisme gula darah terutama pada
penderita DM, sehingga akan mempersulit regulasi gula darah dan meningkatkan tekanan darah.
Seseorang akan meningkat tekanan darah apabila mengkonsumsi etil alkohol lebih dari 60ml/hari yang
setara dengan 100 ml proof wiski, 240 ml wine atau 720 ml.

C. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus

1. Kelaparan (Polifagi)

2. Penyembuhan lambat

3. Keletihan dan mudah tersinggung

4. Pandangan kabur

5. Kesemutan

6. Sering BAK (Poliuri)

7. BB menurun

D. Patofisiologi

Dalam patofisiologi DM tipe 2 terdapat beberapa keadaan yang berperan yaitu :

1. Resistensi insulin

2. Disfungsi sel B pancreas


Diabetes melitus tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, namun karena sel sel
sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin secara normal.Keadaan ini lazim disebut
sebagai “resistensi insulin”.1,8 Resistensi insulinbanyak terjadi akibat dari obesitas dan kurang nya
aktivitas fisik sertapenuaan.Pada penderita diabetes melitus tipe 2 dapat juga terjadi produksi glukosa
hepatik yang berlebihan namun tidak terjadi pengrusakan sel-sel B langerhans secara autoimun seperti
diabetes melitus tipe 2. Defisiensi fungsi insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2 hanya bersifat
relatif dan tidak absolut.4,5

Pada awal perkembangan diabetes melitus tipe 2, sel B menunjukan gangguan pada
sekresi insulin fase pertama,artinya sekresi insulin gagal mengkompensasi resistensi insulin.
Apabila tidak ditangani dengan baik,pada perkembangan selanjutnya akan terjadi kerusakan sel-
sel B pankreas. Kerusakan sel-sel B pankreas akan terjadi secara progresif seringkali akan
menyebabkan defisiensi insulin,sehingga akhirnya penderita memerlukan insulin eksogen. Pada
penderita diabetes melitus tipe 2 memang umumnya ditemukan kedua faktor tersebut, yaitu
resistensi insulin dan defisiensi insulin.

E. Komplikasi Diabetes Mellitus

1. Serangan jantung

2. Stroke

3. Infeksi kaki yang berat

4. Gagal ginjal

5. Disfungsi seksual

6. Gangguan pada mata

7. Kerusakan syaraf

F. Pencegahan Diabetes Mellitus

Diabetes terjadi akibat gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang tidak sehat sehingga
menyebabkan obesitas dan malas berolahraga. Agar terhindar dari penyakit diabetes, berikut ini ada
beberapa tips yang bisa anda lakukan, diantaranya adalah :

1. Terus bergerak

Aktivitas fisik dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik atau aktivitas fisik semacamnya dapat membantu
mengendalikan diabetes. (ADA) American Diabetes Association merekomendasikan untuk latihan
aerobik ringan seperti senam atau tenis setengah jam setiap kali latihan, 5 kali per minggu. Hal ini
juga diperkuat dengan sebuah penelitian selama 16 tahun oleh Harvard School of Public Health yang
menemukan bahwa jalan kaki setiap hari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 30%.

2. Beralih ke gandum dan konsumsi biji-bijian


Roti tawar, nasi putih, dan kentang tidak hanya menyebabkan lingkar pinggang membesar, namun
makanan tersebut juga memiliki indeks glikemik yang tinggi, menyebabkan lonjakan gula darah dan
kadar insulin. Para ahli juga sepakat bahwa karbohidrat olahan seperti tepung dan gula dapat
meningkatkan risiko diabetes. Sebuah penelitian di Cina yang melibatkan 75.000 wanita, menemukan
bahwa wanita yang makanannya memiliki indeks glikemik tinggi, berisiko 21% lebih besar terkena
diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang makanannya berindeks glikemik rendah.

Anda disarankan untuk mengontrol pengonsumsian karbohidrat dan beralih ke gandum. Roti gandum,
seral, dan makanan sejenisnya sangat baik untuk mencegah diabetes karena memperlambat
penyerapan karbohidrat. Penelitian lain dari Harvard School of Public Health juga menemukan bahwa
mereka yang mengonsumsi rata-rata 2-3 porsi biji-bijian per hari, 30% lebih kecil kemungkinannya
untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi biji-
bijian.

3. Cobalah cuka apel

Dua sendok makan cuka apel sehari dapat menurunkan lonjakan gula darah. Hal ini berdasarkan
serangkaian penelitian oleh Carol Johnston, Ph.D., profesor dan direktur program gizi dari Arizona
State University, yang menemukan bahwa cuka apel dapat menurunkan gula darah. Anda bisa
menambahkan cuka apel pada makanan anda.

4. Konsumsi kayu manis

Dalam sebuah studi tahun 2003, peneliti Pakistan bersama dengan Richard Anderson, seorang
ilmuwan dengan Departemen Pertanian AS, menemukan bahwa mengonsumsi 1 gram kayu manis
setiap hari dapat mengurangi gula darah. Walaupun penelitian di Amerika masih ragu soal ini, namun
para ahli diabetes tetap merekomendasikan kayu manis untuk dikonsumsi.

5. Minum kopi

Sebuah penelitian yang melibatkan 125.000 peserta (84.276 adalah wanita) oleh Harvard School of
Public Health menunjukkan bahwa wanita yang minum kopi sebanyak enam cangkir atau lebih per
hari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar hampir 30 %, meskipun hal tersebut dapat
menimbulkan risiko kesehatan lainnya. Jadi, konsumsilah kopi sesuai kebutuhan. Kopi kaya akan
antioksidan, termasuk asam klorogenat dan magnesium yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap
insulin.

6. Makan sayuran

Para ahli berbeda pendapat soal makanan terbaik untuk mencegah diabetes, tetapi semua setuju Anda
harus makan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga. Hindari lemak trans, bahan
kimia, dan makanan olahan.

7. Ganti daging merah dengan kedelai

Daging merah memang merupakan sumber protein, namun menurut sebuah penelitian di Boston
menemukan bahwa makan daging merah meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada wanita. Oleh sebab
itu, gantilah daging merah dengan kedelai. Rasanya tidak sulit untuk menemukan makanan berbahan
dasar kedelai, karena tentu anda tidak asing dengan tempe ataupun tahu. Protein pada kedelai dapat
membantu mengatur kadar glukosa dan insulin, mengontrol berat badan, dan menurunkan kolesterol.

8. Hindari minuman manis

Sering minum minuman yang mengandung tinggi gula sangat berbahaya bagi kesehatan terutama
orang yang rentan terhadap penyakit diabetes. Berbagai penelitian juga sepakat dengan hal ini. Minum
lebih dari seporsi minuman manis setiap hari berisiko untuk mengembangkan diabetes. Soda diet juga
sama saja efeknya, malah membuat anda semakin lapar dan ketagihan gula.

9. Kurangi stres

Para ahli percaya bahwa stres memiliki hubungan dengan meningkatnya gula darah sehingga dapat
mengembangkan risiko diabetes. Oleh sebab itu, hindari hal-hal yang menyebabkan anda stres. Jikalau
anda sedang dilanda stres, carilah solusi untuk mengatasi hal tersebut secepatnya, bisa dengan
olahraga seperti renang atau mengonsumsi makanan-makanan yang dapat meredakan stres.

10. Penuhi kebutuhan akan vitamin D

Vitamin D, yang bisa kita dapatkan dari paparan sinar matahari, berperan terhadap sensitivitas insulin
dan sekresi, mencegah diabetes, dan mengurangi komplikasi bagi mereka yang sudah didiagnosis.
Vitamin D juga bisa anda dapatkan dengan mengonsumsi susu rendah lemak, ikan, dan suplemen
vitamin D.

11. Tidur cukup

Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup akan meningkatkan rasa lapar, yang mengarah ke
penambahan berat badan, dan selanjutnya meningkatkan risiko terkena diabetes. Tidurlah setidaknya 7
jam per malam.

12. Berhenti merokok

Para perokok lebih mungkin mengembangkan penyakit diabetes sebanyak 50% dibandingkan dengan
mereka yang bukan perokok. Perokok berat memiliki risiko yang lebih tinggi lagi. Jadi berhentilah
merokok segera agar terhindar dari risiko penyakit diabetes ataupun masalah kesehatan lainnya.

13. Periksa tekanan darah

Periksalah tekanan darah anda secara periodik agar bisa diketahui sedini mungkin kondisi kesehatan
anda, apakah ada masalah kesehatan atau tidak (seperti tekanan darah tinggi atau obesitas), sehingga
dokter bisa menentukan tindakan apa yang seharusnya diberikan sebelum terlambat.

G. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Berikan terapi injeksi :

• Insulin 10 unit SC
• Sulfonilure

• Infus RL 20 Tetes permenit

• Ondan sentrol 3 mg/8 jam

Terapi oral :

• Metformin 1x1

• Hiperglikemia oral

H. Kerangka Teori Diabetes Mellitus

Skema 1.2 Kerangka Teori Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus
tipe II

Glukosa Darah
Meningkat

Asam Lemak Bebas

Resistensi insulin

CRP Meningkat Inflamasi

Sumber (Codario, 2010)


I. Pathway Diabetes Mellitus
Skema 2.2 Pathway Diabetes Mellitus

BAB III

PENGKAJIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II

DI KAMAR CEMARA RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT BUMIAYU

A. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 27 Juni 2022


Jam : 08.00 WIB

Ruang : Cemara

1. Data Pasien

Nama : Ny. Tariyah

Umur : Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Janda

Pendidikan :-

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia

Alamat : Plompong, RT 006/008, Plompong Sirampog, Brebes Jawa tengah

No Rm : 006017

2. Alasan Datang

Pasien datang ke IGD pada tanggal 27 Juni 2022 diantar oleh keluarganya pada saat dikaji pasien
mengatakan mual, muntah, kepala pusing dan sering kesemutan pada bagian kaki, pandangan kabur,
Kaki sering kesemutan terutama saat setelah duduk bersila atau jongkok dalam waktu lama, Klien juga
mengaku terkadang tidak terasa sakit jika tersandung benda.

3. Riwayat Penyakit saat Datang

Pasien mengatakan kepala pusing dan sering kesemutan pada bagian kaki

4. Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan 2 tahun yang lalu pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama

5. Riwayat penyakit keluarga

Penyakit Infeksi : Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit infeksi

seperti hepatitis, dan TBC


Penyakit keturunan : Pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti

hipertensi , DM dan Asma.

Penyakit yang dioperasi : Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit

yang dioperasi seperti mioma dan kista.

Penyakit organic : Pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit organic

seperti jantung dan ginjal

6. Kebutuhan Sehari-hari

Tabel 1.3 Kebutuhan Sehari-hari

Sebelum Sakit Selama Sakit

Pola Nutrisi

Makan: 3x sehari - 2x sehari

Porsi: 1 piring - Sesuai diet yang di beri

Macam makanan: Bervariasi - Bervariasi

Jenis: Nasi, lauk, pauk - Nasi, lauk, pauk

Gangguan: Tidak ada - Rendah Gula

Minuman: 8 gelas/hari - 8 gelas/hari

Jenis: Air putih - Air putih

Gangguan: Tidak ada - Tidak ada

Pola Eliminasi

BAB: 3x sehari - 3x sehari

Warna: Kuning - kuning

Konsistensi: Lembek - Lembek

Gangguan: Tidak ada - Tidak ada

BAK: 7x sehari - 8-9x sehari

Warna: Kuning jernih - Kuning jernih


Gangguan: Tidak ada -Tidak ada

Pola Istirahat

Siang: 1 jam - 1 jam

Malam: 7 jam - 7 jam

Gangguan: Tidak ada - Tidak ada

Pola Aktivitas

Pasien mengatakan melakukan pekerjaan rumah - Pasien mengatakan tidak melakukan aktivitas
tangga

Pola Personal Hygiene

Mandi: 2x sehari Pola Personal Hygiene

Keramas: 3x sehari Mandi: 2x sehari

Gosok gigi: 2x sehari Keramas: 3x sehari

Ganti baju: 2x sehari Gosok gigi: 2x sehari

Ganti baju: 2x sehari

B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Kesadaran: Composmentis

2. Keadaan Umum: Baik

3. Pemeriksaan tanda-tanda vital

a. Tekanan darah: 144/76mmHg

b. Suhu: 380

c. Nadi: 108x/mnt

d. Respirasi: 22x/mnt

e. Spo2: 95 %

4. Pemeriksaan Head to Toe

a. Kepala-Muka
Rambut : Bersih tidak ada ketombe

Muka :simetris,tidak ada oedema

Mata :simetris

Konjungtiva : Tidak anemis

Sclera : Tidak ikterik

Hidung : bersih,tidak ada pembengkakan polip dan tidak ada cuping hidung

Mulut/gigi : bersih, tidak ada caries dan tidak ada stomatitis

Telinga : simetris, tidak ada OMA dan OMP.

b. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe

c.Dada : Simetris, tidak ada oedema, frekuensi pernafasa 22x/menit, pola nafas reguler, dan
tidak ada bunyi wheezing dan ronkhi.

d. Abdomen : Simetris, frekuensi paristaltik usus 14x/menit, terdapat nyeri ketuk pada kuadran II
dan tidak ada nyeri tekan pada kuadran I,III,IV.

e. Genetalia : Bersih tidak ada secret.

f. Ektermitas : Atas : Tidak ada oedema

Bawah : Tidak ada oedema

C. DATA PENUNJANG

Tabel 2.3 Data Penunjang Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

Pemeriksaan Hasil Nilai Keterangan

Segmen 95 40-60 H

Limfosit 4 20-40 L

Monosit 1 2-6 L
Glukosa 359 80-140 H

D. ANALISI DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tabel 3.3 Analisis Dan Diagnosa Keperawatan

Tanggal/Jam Data Masalah Etiologi

27 Juli 2022 DS : a. Pasien Resiko defisit Tidak mampu


mengatakan mual mengabsorbsi
Jam 12.00 WIB
muntah, dan nafsu
makan berkurang.
DO : Pasien terlihat
lemasb. Berat badan
menurun
:BB sebelum sakit : 62
kg:BB setelah sakit : 58
kg
TD : 144/76 mmHg
N : 108x/menit
S : 38°c
RT : 22x/menit
SPO : 96%

22 Juli 2022 DS : Pasien mengatakan Ansietas Berhubungan dengan


rasa gelisah dan tidak Krisi situasional.
Jam 16.40 nyaman.
DO : a. Pasien terlihat
Cemas
b. TTV
- TD : 110/80 mmHg
- N : 108x/menit
- S : 36,5°c
- RR : 20x/menit
SPO : 98%

28 Juni 2022 DS : Pasien mengatakan


Jam 06.00 WIB sudah mulai membaik.
DO: Pasien terlihat
lebih baik dari
sebelumnya.
TD : 120/70 mmHg
N : 106x/menit
S : 36°c
RR : 22x/menit

SPO : 98%

Diagnosa Keperawatan Menurut Prioritas

1. Resiko defisit berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutrisi.

2. Ansietas berhubungan dengan Krisi situasional.

E. INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI

Tabel 4.3 Intervensi, Implementasi, Dan Evaluasi

Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi

Tidak mampu a. Tentukan program diet a. Memonitor kalori dan S : Pasien


mengabsorbsi dan pola makan pasien dan asupan makanan pasien : mual mengatakan
berhubung dengan bandingkan dengan makanan muntah hilang tidak nafsu
defisit nutrisi.
yang dapat dihabiskan makan. Pasien
b.Memonitor kecenderungan
pasien. mengatakan
terjadinya kenaikan atau perut terasa
b. Berikan makanan cair yang penurunan berat badan pada mual dan ingin
mengandung zat makanan pasien muntah
rendah gula (nutrient) dan
c. Menentukan jumlah kalori
elektrolit dengan segera jika O : Pasien masih
pasien sudah dapat dan jenis nutrisi yang tampak lemas.
dibutuhkan oleh pasien untuk
mentoleransinya melalui
oral, memenuhi kebutuhan gizid. TD : 144/76
Kolaborasi dengan ahli diet mmHg
c. Timbang berat badan N : 108x/menit
setiap hari atau sesuai S : 38°c
dengan indikasi,
RT : 22x/menit
d. Porsi yang sedikit tapi SPO : 96%
sering membantu menjaga
pemasukan dan rangsangan A: Ketidak
seimbangan
mua muntah.Collaboration :
nutrisi belum
Kolaborasi dengan ahli diet teratasi.

P : Intervensi
dilanjutkan

a. Lanjutkan diet
makan, dan
pantau
pemenuhan
nutrisi klien.

b. Beri makan
dalam porsi kecil
tapi seringc.
Motivasi klien
untuk
menghabiskan
makanannya

d. Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam
pemberian diet
DM

Ansietas 1. Lakukan pendekatan 1. Melakukan pendekatan S : Pasien


berhubungan yang nyaman. yang menenangkan. mengatakan rasa
dengan gangguan 2. Jelaskan apa yang 2. Menjelaskan apa yang gelisah dan tidak
rasa nyaman. harus di lakukan harus di lakukan delama nyaman.
selama prosedur prosedur: tarik nafas
3. Dorong pasien untuk ketika pemberian obat O: Pasien
mengatakan injeksi apabila terasa nampak gelisah.
perasaan, persepsi sakit.
4. ketakutan. 3. Mendorong atau TTV
Intruksi pasien membujuk agar pasien TD : 110/80
menggunakan teknik jenjelaskan mmHg
relaksasi. perasaannya. N : 108x/menit
4. Memberikan terapi
5. Berikan obat untuk S : 36,5°c
relaksasi.
mengurangi
kecemasan. 5. Memberikan obat untuk RR : 20x/menit
mengurangi kecemasan SPO : 98%
seperti Diazepam.
A : Masalah
teratasi, setelah
dilakukan terapi.

P :Intervensi
dihentikan

1. Berikan terapi obat 1. Memberikan terapi obat S: Pasien


pulang. pulang mengatakan
keadaanya sudah
2. Berikan edukasi 2. Memberikan edukasi
perawatan luka, jika tentang perawatan luka, mulai membaik
terjadi luka. jika terjadi luka.
O : Pasien
3. Berikan edukasi cara 3. Memberikan edukasi terlihat sudah
pemberian terapi obat tentang cara pemberian membaik.
injeksi insulin. terapi obat injeksi
insulin. TD : 120/70
4. Berikan informasi atau mmHg
pengetahuan tentang 4. Memberikan informasi
N : 106x/menit
personal Hygiene. atau pengetahuan
tentang personal S : 36°c
Hygiene. RR : 22x/menit

SPO : 98%

A: Masalah
teratasi

P: Intervensi
dihentikan

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menggambarkan lebih detail terkait asuhan keperawatan pada Ny.T
dengan Gangguan Diabetes Mellitus di Ruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat
Bumiayu. Pembahasan yang dipaparkan oleh penulis yaitu pengelolaan selama 2 hari pada
tanggal 27 Juni 2022.
Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan penulis menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
penyususnan kriteria hasil, Tindakan, dan evaluasi. Perawat menggunakan pengkajian penilaian
penulis untuk merumuskan hipotesis, atau penjelasan tentang penyajian masalah aktual atau
potensial, resiko atau peluang promosi Kesehatan. Semua Langkah-langkah ini membutuhkan
pengetahuan tentang konsep-konsep yang mendasari ilmu keperawatan sebelum pola
diidentifikasi sesuai data klinis atau penetapan diagnosis yang akurat (NANDA,2018).

Pengkajian pada Ny.T dengan Gangguan Diabetes mellitus di Ruang Cemara Rumah Sakit
Harapan Sehat Bumiayu pada tanggal 27 Juni 2022 sudah dilakukan secara subjektif. Hasil
menunjukan pasien tidak mampu mengabsorbsi nutrisi akibat resiko defisit. Setelah adanya
diagnosa yang ditemukan, tindakan terapi yang dilakukan di Rumah Sakit Harapan Sehat
Bumiayu adalah Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien untuk
memenuhi kebutuhan gizi dan Kolaborasi dengan ahli diet . Secara teori, terapi yang diberikan kepada
pasien nyeri sama dengan terapi yang di berikan di rumah sakit yaitu dengan Menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien untuk memenuhi kebutuhan gizid
dan kolaborasi dengan ahli diet. Sedangkan hasil pemeriksaan objektif yang di lakuklan seperti
TTV yaitu: TD: 114/75 mmHg, N: 118 x/menit, S: 37,60 C, RR: 20 x/menit,SPO2 : 98%.

Hasil kedua dari pengkajian menunjukan pasien nampak Cemas karena Ansietas
disebabkan Krisis situasional. Tindakan terapi yang dilakukan di Rumah Sakit Harapan
Sehat Bumiayu adalah memberikan terapi obat untuk mengurangi kecemasan seperti
Diazepam dan terapi relaksasi.

Secara teori, terapi yang dapat di berikan kepada pasien dengan gangguan ansietas atau
krisis situasional sama dengan terapi yang di berikan di rumah sakit yaitu dengan pemberian
terapi obat untuk mengurangi kecemasan seperti Diazepam dan terapi relaksasi.

BAB V

PENUTUP

A. kesimpulan

Dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses


keperawatan. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, penyususnan kriteria hasil, Tindakan, dan evaluasi. Perawat menggunakan
pengkajian penilaian penulis untuk merumuskan hipotesis, atau penjelasan tentang
penyajian masalah aktual atau potensial, resiko atau peluang promosi Kesehatan.

Secara teori, terapi yang diberikan kepada pasien nyeri sama dengan terapi yang di
berikan di rumah sakit yaitu dengan Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan oleh pasien untuk memenuhi kebutuhan gizid dan kolaborasi dengan ahli
diet.

Secara teori, terapi yang dapat di berikan kepada pasien dengan gangguan ansietas atau
krisis situasional sama dengan terapi yang di berikan di rumah sakit yaitu dengan
pemberian terapi obat untuk mengurangi kecemasan seperti Diazepam dan terapi
relaksasi.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Akademik di harapkan lebih banyak materi kepada para mahasiswa dan bimbingan melakukan
pengkajian secara tepat dan mengambil diagnose secara tepat menurut pengkajian yang di
dapatkan, sehingga tidak muncul komplikasi yang lebih berat.

2. Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit hendaknya lebih menyiapkan fasilitas yang cukup sesuai dengan standar untuk
menunjang pelaksanaan asuhan keperawatan, dan melakukan penambahan tenaga dan
propesional pelayanan khususnya perawatan pada pasien dengan gangguan DM.

3. Bagi Pembaca

Khususnya mahasiswa hendaknya lebih memahami tentang hubungan teraupetik dalam


pemberian asuhan keperawatan. Mahasiswa harus mampu mengangkat diagnose yang sesuai
menurut pengkajian yang di dapatkan, serta mampu memprioritaskan tindakan yang harus di
lakukan terlebih dahuli agar tidak muncul komplikasi yang lebih berat.

4. Bagi Penulis

Diharapkan penulis mampu menjadikan laporan ini sebagai bahan acuan untuk
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan DM sesuai dengan teori
yang ada serta mampu membuat Laporan ini yang lebih baik di masa yang akan
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Ismiyati, Herni Rejeki.2021; Penerapan Senam Kaki Diabetik Untuk Peningkatan Sensitivitas Kaki
Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2, Seminar Nasional Kesehatan, 2021.

Bennett,P.EpidemiologyofType2DiabetesMillitus.InLeRoithet.al,DiabetesMillitusaFundamental

andClinical Text.Philadelphia:LippincottWilliam&Wilkins.2008;43(1): 544-7.

Buraerah, Hakim. Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Tanrutedong,

Sidenreg Rappan,. Jurnal Ilmiah Nasional;2010 [cited 2010 feb 17]. Available

from:http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=186192

Departemen Kesehatan. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus. 2005.Harding, Anne
Helen et al. Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes. A,erican Journal of

Epidemiology.2003;15(1);150-9.Hastuti, Rini Tri. Faktor-faktor Risiko Ulkus Diabetika Pada


Penderita Diabetes Melitus Studi

Kasus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta [dissertation]. Universitas Diponegoro(Semarang).


2008.

Anda mungkin juga menyukai