DI Susun Oleh:
NIM : 2101251
Jl. Raya Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah Telp (0289) 431 4010
Email: khputraalhikmah18@gmai.com
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus Individu Ketrampilan Dasar Klinik II
Mengetahui ;
Endang susilowati, S.ST.,M.Kes dr. H. Ahmad Ridlo., Sp. OG., M. Kes NIP.
1979414220100204 NIP : 19724142201000205
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Kasus individu yang berjudul “
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T DENGAN GANGGUAN DIABETES
MELLITUS DI RUANG CEMARA RUMAH SAKIT HARAPAN SEHAT BUMIAYU”.
Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Akademik untuk menyelesaikan
praktik Keterampilan Dasar Klinik (KDK) II Akademi Kebidanan KH.Putra Brebes.
Penyusunan Laporan Kasus individu ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan,
bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk
menyampaikan banyak terimakasih atas segala jasa-jasa dan peran penting kepada :
Penulis
DAFTAR SINGKATAN
A: Assessment
N: Nadi
No: Nomor
P: Planning
R: Respirasi
S: Suhu
DAFTAR TABEL
- Tabel 1.3 Kebutuhan sehari-hari
DAFTAR SKEMA
-Skema 1.2 kerangka teori
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok kelainan yang ditandai dengan naiknya
kadar gula dalam darah yang diakibatatkan karena kelainan sekresi insulin (Sanjaya
Putu Budhi, et al. 2019) Diabates mellitus merupakan penyakit yang membutuhkan
pengobatan seumur hidup dalam mengontrol kadar gula darah, agar dapat
meningkatkan kualitas hidup penderita, seseorang dikatakan hiperglikemia ketika
tekanan gula dalam darah lebih dari 130 md/dL (Sulistyowati & Asnindari, 2017 dalam
Khaerunnisa Nur & rahmawati. 2019 ). Penimbunan fruktosa di dalam sel saraf
menyebabkan edema sel saraf serta memicu stimulasi berbagai enzim yang dapat
merusak sel saraf baik melalui faktor metabolik maupun faktor neurovaskular, hal
terdebut akan mengganggu suplai darah dan oksigen menuju sel saraf terutama di
daerah perifer kaki dan tangan (Subekti, 2009 dalam Sanjaya Putu Budhi, et al. 2019).
Menurut World Healt Organization (WHO,2017) jumlah orang dengan kasus diabetes
mellitus meningkat dari 108 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014.
Menurut International Of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) prevalensi diabetes mellitus secara
global pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami
peningkatan pada tahun 2014 menjadi 387 juta kasus. Indonesia merupakan negara
menempati urutan ketujuh dengan penderita DM sejumlah 8,5 juta penderita setelah Cina,
India dan Amerika Serikat, Brazil, Rusia, Mexiko. Angka kejadian DM menurut data Riskesdas
(2019) terjadi peningkatan 1,1% di tahun 2007 meningkat menjadi 2,1% di tahun 2013 dari
keseluruhan penduduk sebanyak 250 juta jiwa. Provinsi Jawa Tengah memiliki angka prevalensi
83,1%. Presentasi Diabetes Melitus tertinggi dikota atau kabupaten daerah jawa tengah adalah
kabupaten Purbalingga yaitu 134.5% dan yang terendah adalah kabupaten Pemalang yaitu
26.3%. sedangkan untuk angka prevalensi Brebes adalah 90.0% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah,
2018).
Diabetes Millitus Tipe 2 merupakan kasus yang jarang dijumpai di Rumah Sakit Harapan Sehat
Bumiayu,karena kasus ini hanya mempunyai 10 kasus dan dapat dibandingkan dengan kasus-kasus yang
lain seperti Abdominal Pain yang mempunyai kasus sebanyak 16 kasus dan kasus Febris sebanyak 12
kasus.
B.Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada NY.T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus Di Ruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu?
Memberikan Asuhan Keperawatan Pada NY.T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus di Ruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny. T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus diruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.
b. Mampu menegakan diagnosa Keperawatan Pada Ny. T dengan Gangguan Diabetes Mellitus
diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.
c. Mampu menyusun intervensi Keperawatan Pada Ny. T dengan Gangguan Diabetes Mellitus
diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.
e. Mampu mengevalusi Asuhan Keperawatan Pada Ny. T Dengan Gangguan Diabetes Mellitus
Diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu Tahun 2022.
D. Manfaat Penulisan
Dapat menambah dan mengembangkan ilmu yang sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan khususnya untuk Asuhan keperawatan Pada Ny. T dengan Gangguan Diabetes Mellitus
diruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu.
2. Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes Mellitus di ruang Cemara
Rumah Sakit Harapan Sehat Bumiayu.
3. Bagi Penulis
Dengan adanya kasus ini penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta penanganan pada
kasus Diabetes Mellitus.
4. Bagi Pasien
Dapat menambah informasi tentang gambaran umum penyakit Diabetes Mellitus sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan serta mampu melakukan perawatan yang
tepat bagi dirinya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang dapat di derita
seumur hidup (Sihotang, 2017). Diabetes mellitus disebabkan oleh gangguan metabolisme yang terjadi
pada organ pankreas yang di tandai dengan peningkatan gula darah atau sering disebut dengan kondisi
hiperglikemi yang disebabkan karena menurunnya jumlah insulin dari pankreas.
Menurut WHO Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang di tandai dengan tingginya kadar gula darah disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi
insulin.
Menurut Kemenkes Diabetes Mellitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit gangguan
metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang di produksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur
keseimbangan kadar gula darah.
B. Etiologi
a. Kelainan genetik
DM dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab DM akan dibawah oleh anak
jika orang tuanya menderita diabetes mellitus.
b. Usia
Usia seseorang setelah >40 tahun akan mengalami penurunan fisiologis. Penurunan ini yang akan
beresiko pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin.
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
memicu timbulnya diabetes. Pola hidup juga sangat mempengaruhi, jika orang malas berolahraga
memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes, karena olahraga berfungsi untuk membakar kalori
yang berlebihan di dalam tubuh.
d. Obesitas
Seseorang dengan berat badan >90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena
penyakit DM.
Stres akan meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan sumber energi
yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas sehingga pankreas mudah rusak dan berdampak pada
penurunan insulin.
Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pankreas sehingga menimbulkan
radang pankreas. Hal itu menyebabkan sel beta (β) pada pankreas tidak bekerja secara optimal dalam
mensekresi insulin.
Bahan kimia tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas.
Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara optimal dalam
mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk hormon insulin.
Peningkatan jumlah penderita DM yang sebagian besar DM tipe 2, berkaitan dengan beberapa
factor yaitu factor resiko yang tidak dapat diubah, factor risiko yang dapat diubah dan factor lain.
Menurut American Diabetes Association (ADA) bahwa DM berkaitan dengan faKtor risiko yang tidak
dapat di ubah meliputi :
Seorang yang menderita diabetes mellitus diduga mempunyai gen diabetes. Diduga bahwa bakat
diabetes merupakan gen resesif. Hanya orang yang bersifat homozigot dengan gen resesif tersebut yang
menderita diabetes mellitus.
b. Umur ≥ 45 tahun
c. Etnik
d. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir >4000 gram atau riwayat pernah menderita DM
gestasional.
Sedangkan faktor resiko yang dapat diubah pada penyakit DM tipe 2 meliputi :
a. Obesitas berdasarkan IMT ≥25kg/m2 atau lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm pada laki-
laki.Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa darah, pada derajat kegemukan
dengan IMT > 23 dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah menjadi 200mg%.
c. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat dengan tidak
tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi
pembuluh darah perifer.
d. Dislipidemi adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah (Trigliserida >250
mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma insulin dengan rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering
didapat pada pasien diabetes.
Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes adalah penderita Polycystic Ovary Sindrome
(PCOS),penderita sindrom metabolik memiliki riwatyat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Glukosa
Darah Puasa Terganggu (GDPT) sebelumnya, memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler seperti stroke,
PJK, atau Peripheral Arterial Diseases (PAD), konsumsi alkohol,faktor stres, kebiasaan merokok, jenis
kelamin,konsumsi kopi dan kafein. Alkohol akan menganggu metabolisme gula darah terutama pada
penderita DM, sehingga akan mempersulit regulasi gula darah dan meningkatkan tekanan darah.
Seseorang akan meningkat tekanan darah apabila mengkonsumsi etil alkohol lebih dari 60ml/hari yang
setara dengan 100 ml proof wiski, 240 ml wine atau 720 ml.
1. Kelaparan (Polifagi)
2. Penyembuhan lambat
4. Pandangan kabur
5. Kesemutan
7. BB menurun
D. Patofisiologi
1. Resistensi insulin
Pada awal perkembangan diabetes melitus tipe 2, sel B menunjukan gangguan pada
sekresi insulin fase pertama,artinya sekresi insulin gagal mengkompensasi resistensi insulin.
Apabila tidak ditangani dengan baik,pada perkembangan selanjutnya akan terjadi kerusakan sel-
sel B pankreas. Kerusakan sel-sel B pankreas akan terjadi secara progresif seringkali akan
menyebabkan defisiensi insulin,sehingga akhirnya penderita memerlukan insulin eksogen. Pada
penderita diabetes melitus tipe 2 memang umumnya ditemukan kedua faktor tersebut, yaitu
resistensi insulin dan defisiensi insulin.
1. Serangan jantung
2. Stroke
4. Gagal ginjal
5. Disfungsi seksual
7. Kerusakan syaraf
Diabetes terjadi akibat gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang tidak sehat sehingga
menyebabkan obesitas dan malas berolahraga. Agar terhindar dari penyakit diabetes, berikut ini ada
beberapa tips yang bisa anda lakukan, diantaranya adalah :
1. Terus bergerak
Aktivitas fisik dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik atau aktivitas fisik semacamnya dapat membantu
mengendalikan diabetes. (ADA) American Diabetes Association merekomendasikan untuk latihan
aerobik ringan seperti senam atau tenis setengah jam setiap kali latihan, 5 kali per minggu. Hal ini
juga diperkuat dengan sebuah penelitian selama 16 tahun oleh Harvard School of Public Health yang
menemukan bahwa jalan kaki setiap hari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 30%.
Anda disarankan untuk mengontrol pengonsumsian karbohidrat dan beralih ke gandum. Roti gandum,
seral, dan makanan sejenisnya sangat baik untuk mencegah diabetes karena memperlambat
penyerapan karbohidrat. Penelitian lain dari Harvard School of Public Health juga menemukan bahwa
mereka yang mengonsumsi rata-rata 2-3 porsi biji-bijian per hari, 30% lebih kecil kemungkinannya
untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi biji-
bijian.
Dua sendok makan cuka apel sehari dapat menurunkan lonjakan gula darah. Hal ini berdasarkan
serangkaian penelitian oleh Carol Johnston, Ph.D., profesor dan direktur program gizi dari Arizona
State University, yang menemukan bahwa cuka apel dapat menurunkan gula darah. Anda bisa
menambahkan cuka apel pada makanan anda.
Dalam sebuah studi tahun 2003, peneliti Pakistan bersama dengan Richard Anderson, seorang
ilmuwan dengan Departemen Pertanian AS, menemukan bahwa mengonsumsi 1 gram kayu manis
setiap hari dapat mengurangi gula darah. Walaupun penelitian di Amerika masih ragu soal ini, namun
para ahli diabetes tetap merekomendasikan kayu manis untuk dikonsumsi.
5. Minum kopi
Sebuah penelitian yang melibatkan 125.000 peserta (84.276 adalah wanita) oleh Harvard School of
Public Health menunjukkan bahwa wanita yang minum kopi sebanyak enam cangkir atau lebih per
hari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar hampir 30 %, meskipun hal tersebut dapat
menimbulkan risiko kesehatan lainnya. Jadi, konsumsilah kopi sesuai kebutuhan. Kopi kaya akan
antioksidan, termasuk asam klorogenat dan magnesium yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap
insulin.
6. Makan sayuran
Para ahli berbeda pendapat soal makanan terbaik untuk mencegah diabetes, tetapi semua setuju Anda
harus makan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga. Hindari lemak trans, bahan
kimia, dan makanan olahan.
Daging merah memang merupakan sumber protein, namun menurut sebuah penelitian di Boston
menemukan bahwa makan daging merah meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada wanita. Oleh sebab
itu, gantilah daging merah dengan kedelai. Rasanya tidak sulit untuk menemukan makanan berbahan
dasar kedelai, karena tentu anda tidak asing dengan tempe ataupun tahu. Protein pada kedelai dapat
membantu mengatur kadar glukosa dan insulin, mengontrol berat badan, dan menurunkan kolesterol.
Sering minum minuman yang mengandung tinggi gula sangat berbahaya bagi kesehatan terutama
orang yang rentan terhadap penyakit diabetes. Berbagai penelitian juga sepakat dengan hal ini. Minum
lebih dari seporsi minuman manis setiap hari berisiko untuk mengembangkan diabetes. Soda diet juga
sama saja efeknya, malah membuat anda semakin lapar dan ketagihan gula.
9. Kurangi stres
Para ahli percaya bahwa stres memiliki hubungan dengan meningkatnya gula darah sehingga dapat
mengembangkan risiko diabetes. Oleh sebab itu, hindari hal-hal yang menyebabkan anda stres. Jikalau
anda sedang dilanda stres, carilah solusi untuk mengatasi hal tersebut secepatnya, bisa dengan
olahraga seperti renang atau mengonsumsi makanan-makanan yang dapat meredakan stres.
Vitamin D, yang bisa kita dapatkan dari paparan sinar matahari, berperan terhadap sensitivitas insulin
dan sekresi, mencegah diabetes, dan mengurangi komplikasi bagi mereka yang sudah didiagnosis.
Vitamin D juga bisa anda dapatkan dengan mengonsumsi susu rendah lemak, ikan, dan suplemen
vitamin D.
Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup akan meningkatkan rasa lapar, yang mengarah ke
penambahan berat badan, dan selanjutnya meningkatkan risiko terkena diabetes. Tidurlah setidaknya 7
jam per malam.
Para perokok lebih mungkin mengembangkan penyakit diabetes sebanyak 50% dibandingkan dengan
mereka yang bukan perokok. Perokok berat memiliki risiko yang lebih tinggi lagi. Jadi berhentilah
merokok segera agar terhindar dari risiko penyakit diabetes ataupun masalah kesehatan lainnya.
Periksalah tekanan darah anda secara periodik agar bisa diketahui sedini mungkin kondisi kesehatan
anda, apakah ada masalah kesehatan atau tidak (seperti tekanan darah tinggi atau obesitas), sehingga
dokter bisa menentukan tindakan apa yang seharusnya diberikan sebelum terlambat.
• Insulin 10 unit SC
• Sulfonilure
Terapi oral :
• Metformin 1x1
• Hiperglikemia oral
Diabetes Mellitus
tipe II
Glukosa Darah
Meningkat
Resistensi insulin
BAB III
PENGKAJIA
A. PENGKAJIAN
Ruang : Cemara
1. Data Pasien
Umur : Tahun
Status : Janda
Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
No Rm : 006017
2. Alasan Datang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 27 Juni 2022 diantar oleh keluarganya pada saat dikaji pasien
mengatakan mual, muntah, kepala pusing dan sering kesemutan pada bagian kaki, pandangan kabur,
Kaki sering kesemutan terutama saat setelah duduk bersila atau jongkok dalam waktu lama, Klien juga
mengaku terkadang tidak terasa sakit jika tersandung benda.
Pasien mengatakan kepala pusing dan sering kesemutan pada bagian kaki
Pasien mengatakan 2 tahun yang lalu pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama
Penyakit Infeksi : Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit infeksi
Penyakit yang dioperasi : Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit
Penyakit organic : Pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit organic
6. Kebutuhan Sehari-hari
Pola Nutrisi
Pola Eliminasi
Pola Istirahat
Pola Aktivitas
Pasien mengatakan melakukan pekerjaan rumah - Pasien mengatakan tidak melakukan aktivitas
tangga
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran: Composmentis
b. Suhu: 380
c. Nadi: 108x/mnt
d. Respirasi: 22x/mnt
e. Spo2: 95 %
a. Kepala-Muka
Rambut : Bersih tidak ada ketombe
Mata :simetris
Hidung : bersih,tidak ada pembengkakan polip dan tidak ada cuping hidung
b. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c.Dada : Simetris, tidak ada oedema, frekuensi pernafasa 22x/menit, pola nafas reguler, dan
tidak ada bunyi wheezing dan ronkhi.
d. Abdomen : Simetris, frekuensi paristaltik usus 14x/menit, terdapat nyeri ketuk pada kuadran II
dan tidak ada nyeri tekan pada kuadran I,III,IV.
C. DATA PENUNJANG
Segmen 95 40-60 H
Limfosit 4 20-40 L
Monosit 1 2-6 L
Glukosa 359 80-140 H
SPO : 98%
P : Intervensi
dilanjutkan
a. Lanjutkan diet
makan, dan
pantau
pemenuhan
nutrisi klien.
b. Beri makan
dalam porsi kecil
tapi seringc.
Motivasi klien
untuk
menghabiskan
makanannya
d. Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam
pemberian diet
DM
P :Intervensi
dihentikan
SPO : 98%
A: Masalah
teratasi
P: Intervensi
dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menggambarkan lebih detail terkait asuhan keperawatan pada Ny.T
dengan Gangguan Diabetes Mellitus di Ruang Cemara Rumah Sakit Harapan Sehat
Bumiayu. Pembahasan yang dipaparkan oleh penulis yaitu pengelolaan selama 2 hari pada
tanggal 27 Juni 2022.
Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan penulis menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
penyususnan kriteria hasil, Tindakan, dan evaluasi. Perawat menggunakan pengkajian penilaian
penulis untuk merumuskan hipotesis, atau penjelasan tentang penyajian masalah aktual atau
potensial, resiko atau peluang promosi Kesehatan. Semua Langkah-langkah ini membutuhkan
pengetahuan tentang konsep-konsep yang mendasari ilmu keperawatan sebelum pola
diidentifikasi sesuai data klinis atau penetapan diagnosis yang akurat (NANDA,2018).
Pengkajian pada Ny.T dengan Gangguan Diabetes mellitus di Ruang Cemara Rumah Sakit
Harapan Sehat Bumiayu pada tanggal 27 Juni 2022 sudah dilakukan secara subjektif. Hasil
menunjukan pasien tidak mampu mengabsorbsi nutrisi akibat resiko defisit. Setelah adanya
diagnosa yang ditemukan, tindakan terapi yang dilakukan di Rumah Sakit Harapan Sehat
Bumiayu adalah Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien untuk
memenuhi kebutuhan gizi dan Kolaborasi dengan ahli diet . Secara teori, terapi yang diberikan kepada
pasien nyeri sama dengan terapi yang di berikan di rumah sakit yaitu dengan Menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien untuk memenuhi kebutuhan gizid
dan kolaborasi dengan ahli diet. Sedangkan hasil pemeriksaan objektif yang di lakuklan seperti
TTV yaitu: TD: 114/75 mmHg, N: 118 x/menit, S: 37,60 C, RR: 20 x/menit,SPO2 : 98%.
Hasil kedua dari pengkajian menunjukan pasien nampak Cemas karena Ansietas
disebabkan Krisis situasional. Tindakan terapi yang dilakukan di Rumah Sakit Harapan
Sehat Bumiayu adalah memberikan terapi obat untuk mengurangi kecemasan seperti
Diazepam dan terapi relaksasi.
Secara teori, terapi yang dapat di berikan kepada pasien dengan gangguan ansietas atau
krisis situasional sama dengan terapi yang di berikan di rumah sakit yaitu dengan pemberian
terapi obat untuk mengurangi kecemasan seperti Diazepam dan terapi relaksasi.
BAB V
PENUTUP
A. kesimpulan
Secara teori, terapi yang diberikan kepada pasien nyeri sama dengan terapi yang di
berikan di rumah sakit yaitu dengan Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan oleh pasien untuk memenuhi kebutuhan gizid dan kolaborasi dengan ahli
diet.
Secara teori, terapi yang dapat di berikan kepada pasien dengan gangguan ansietas atau
krisis situasional sama dengan terapi yang di berikan di rumah sakit yaitu dengan
pemberian terapi obat untuk mengurangi kecemasan seperti Diazepam dan terapi
relaksasi.
B. Saran
Akademik di harapkan lebih banyak materi kepada para mahasiswa dan bimbingan melakukan
pengkajian secara tepat dan mengambil diagnose secara tepat menurut pengkajian yang di
dapatkan, sehingga tidak muncul komplikasi yang lebih berat.
Rumah sakit hendaknya lebih menyiapkan fasilitas yang cukup sesuai dengan standar untuk
menunjang pelaksanaan asuhan keperawatan, dan melakukan penambahan tenaga dan
propesional pelayanan khususnya perawatan pada pasien dengan gangguan DM.
3. Bagi Pembaca
4. Bagi Penulis
Diharapkan penulis mampu menjadikan laporan ini sebagai bahan acuan untuk
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan DM sesuai dengan teori
yang ada serta mampu membuat Laporan ini yang lebih baik di masa yang akan
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Ismiyati, Herni Rejeki.2021; Penerapan Senam Kaki Diabetik Untuk Peningkatan Sensitivitas Kaki
Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2, Seminar Nasional Kesehatan, 2021.
Bennett,P.EpidemiologyofType2DiabetesMillitus.InLeRoithet.al,DiabetesMillitusaFundamental
Buraerah, Hakim. Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Tanrutedong,
Sidenreg Rappan,. Jurnal Ilmiah Nasional;2010 [cited 2010 feb 17]. Available
from:http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=186192
Departemen Kesehatan. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus. 2005.Harding, Anne
Helen et al. Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes. A,erican Journal of