J
DENGAN DIABETES MELLITUS DI DUSUN GENENG,
PANGGUNGHARJO, SEWON, BANTUL
Disusun Oleh :
Risky Mery Amalia (P07120119005)
Mahasiswa
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin, kuasa dan perlindungan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Asuhan Keperawatan Komprehensif Pada Ny.J dengan Diabetes
Mellitus di Dusun Geneng Panggungharjo Sewon Bantul”. Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Klinik Keperawatan
Keluarga yang diberikan kepada kami oleh Ibu Induniasih, S.Kp, M.Kes agar kami
dapat mengetahui serta memahami cara menyusun askep dengan benar dan dapat
mengembangkan ilmu yang telah kami peroleh.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan makalah ini.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata
Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Keluarga yaitu selaku dosen pembimbing saya,
yang telah sangat membantu saya dalam proses pembuatan makalah ini mulai dari
pemilihan kasus hingga sampai makalah ini bisa dibuat, juga Ibu Pembimbing
Lapangan Ibu Supri Windarti, AMK. Ibu Kader Ibu Timur Sadani yang telah
memberikan banyak informasi dan dukungan tempat selama pengkajian dan tak lupa
kepada rekan-rekan satu tim saya yang telah memberikan masukan dan dukungan
kepada saya.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Diabetes Mellitus
b. Etiologi Diabetes Mellitus
c. Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus
d. Komplikasi Diabetes Mellitus
e. Penatalaksanaan Tumor Mammae
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkategorian Data
b. Pengkajian
c. Diagnosa
d. Skala Prioritas
e. Perencanaan
f. Pelaksanaan dan Evaluasi
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah salah satu bagian dari penyakit tidak
menular. Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh
tingginya kadar gula darah akibat gangguan pada pankreas dan insulin. Empat
jenis penyakit tidak menular utama menurut WHO adalah penyakit
kardiovaskulair (Penyakit Jantung Koroner dan Stroke), Kanker, Penyakit
Pernafasan Kronis (Asma Dan Penyakit Paru Obstruksi Kronis), dan Diabetes
Mellitus (Depkes, 2021). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
mengatakan bahwa wawancara yang dilakukan terhadap responden yang
berumur ≥ 15 tahun didapatkan hasil prevalensi Diabetes Mellitus di
Indonesia yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5%. Diabetes Mellitus
terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 2,1%. Prevalensi Diabetes Mellitus
yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di DI Yogyakarta (2,6%), DKI
Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%) dan Kalimantan Timur (2,3%). Data
dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta jumlah penderita DM di kota
Yogyakarta pada tahun 2013 mencapai 13.850 jiwa dan pada tahun 2014
mencapai 50.837 jiwa.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan Komprehensif pada klien dengan Diabetes
Mellitus Tipe II di Dusun Geneng Panggungharjo Sewon Bantul?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada klien
dengan Diabetes Mellitus Tipe II di Dusun Geneng Panggungharjo
Sewon Bantul
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada klien dengan
Diabetes Mellitus Tipe II di Dusun Geneng Panggungharjo Sewon Bantul
diharapkan penulis mampu :
a. Memahami tentang konsep Asuhan Keperawatan komprehensif pada
klien dengan Diabetes Mellitus Tipe II mulai pengkajian-evaluasi dan
pendokumentasian.
b. Melaksanakan asuhan keperawatan komprehensif pada klien dengan
Diabetes Mellitus Tipe II.
D. Manfaat
a. Bagi Puskesmas
D. Komplikasi
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada pasien DM tipe 2 akan
menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi DM tipe 2 terbagi dua
berdasarkan lama terjadinya yaitu: komplikasi akut dan komplikasi kronik.(
PERKENI, 2015).
a. Komplikasi akut
1) Ketoasidosis diabetik (KAD) KAD merupakan komplikasi akut DM
yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi
(300-600 mg/dL), disertai dengan adanya tanda dan gejala asidosis
dan plasma keton (+) kuat. Osmolaritas plasmameningkat (300-320
mos/mL) dan terjadi peningkatan anion gap.
2) Hiperosmolar non ketotik (HNK) Pada keadaan ini terjadi
peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600-1200 mg/dL), tanpa
tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat meningkat (330-
380 mOs/mL), plasma keton (+/-), anion gap normal atau sedikit
meningkat .
3) Hipoglikemia Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar
glukosa darah mg/dL. Pasien DM yang tidak sadarkan diri harus
dipikirkan mengalami keadaan hipoglikemia. Gejala hipoglikemia
terdiri dari berdebar-debar, banyak keringat, gemetar, rasa lapar,
pusing, gelisah, dan kesadaran menurun sampai koma.
b. Komplikasi kronik
Komplikasi jangka panjang menjadi lebih umum terjadi pada
pasien DM saat ini sejalan dengan penderita DM yang bertahan hidup
lebih lama. Penyakit DM yang tidak terkontrol dalam waktu yang
lama akan menyebabkan terjadinya komplikasi kronik.
1). Neuropati Diabetes
Neuropati adalah kerusakan saraf sebagai komplikasi
serius akibat DM. Komplikasi yang tersering dan paling penting
adalah neuropati perifer, berupa hilangnya sensasi distal dan
biasanya mengenai kaki terlebih dahulu, lalu ke bagian tangan.
Neuropati berisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki dan
amputasi. Gejala yang sering dirasakan adalah kaki terasa terbakar
dan bergetar sendiri, dan lebih terasa sakit di malam hari. Setelah
diagnosis DM ditegakkan, pada setiap pasien perlu dilakukan
skrining untuk mendeteksi adanya polineuropatidistal. Apabila
ditemukan adanya polineuropati distal, perawatan kaki yang
memadai akan menurunkan risiko amputasi. Semua penyandang
DM yang disertai neuropati perifer harus diberikan edukasi
perawatan kaki untuk mengurangi risiko ulkus kaki.
E. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan kualitas
hidup penderita diabetes. Tujuan penatalaksanaan meliputi :
1. Tujuan jangka pendek : menghilangkan keluhan DM, memperbaiki
kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut.
2. Tujuan jangka panjang : mencegah dan menghambat progresivitas
penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
PENGKAJIAN
Bantul.
Keterangan :
Laki-laki Tinggal serumah
Perempuan Meninggal
Pasien Pisah
6. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
Pola komunikasi yang dilakukan keluarga secara terbuka, bahasa yang
dipakai sehari-hari adalah bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar
anggota keluarga cukup baik.
b. Kekuatan keluarga
Kepala keluarga adalah Tn. S sebagai pengendali, dalam pengambilan
keputusan dilakukan musyawarah anggota keluarga.
c. Struktur peran keluarga
Peran kepala keluarga mencari nafkah dan Ny.J sebagai istri
membantu perekonomian keluarga dengan berjualan makanan seperti
sayur matang dan lauk pauk.
d. Nilai keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai
agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Norma
keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga
yang sakit periksa di klinik Laras Hati dan RS PKU.
7. Fungsi keluarga
a. Afektif
Kepala keluarga selalu memperhatikan dan merawat istrinya saat
sedang sakit dan rutin mengantar kontrol ke RS. Begitu pula
sebaliknya dua tahun yang lalu Tn.S mengalami jatuh terjerumus ke
gorong-gorong saat bekerja yang mengakibatkan dipasang plat di
betis.
b. Sosialisasi
Ny.J sudah lama tidak mengikuti arisan ibu-ibu di lingkugannya, tetapi
masih mengikuti majlis ta’lim di masjid dekat rumah. Tn. S dan Ny.J
akrab baik dengan tetangga di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Reproduksi
Pada Tn. S dan Ny. J fungsi reproduksinya bagus terbukti sudah
mempunyai 3 anak. Ny. J sudah menopause sejak usia 50 tahun lalu.
d. Ekonomi
Tn. S sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh tani di sawah pak
kepala dusun. Sebelum sakit Ny. S juga membantu perekonomian
dengan berjualan di depan rumah setiap pagi.
e. Perawatan
Ny. J semenjak terkena DM menjalani program pengobatan dari RS.
Ny.S mengatakan bahwa sering mengantuk kalau di pagi hari. Keluhan
yang dirasakan seperti sering pusing dan gulanya tinggi. Setiap kontrol
selalu diantar suaminya ke RS. Pengambilan keputusan mengenai
tindakan kesehatan biasanya anggota keluarga diantar periksa di klinik
laras hati dan RS PKU.
c. Pola istirahat
Nama Waktu Penggunaan Waktu
No Anggota Istirahat Istirahat Ket
Keluarga Cukup Kurang
1. Tn. S 22.00-05.00 √
2. Ny. J 21.00-04.00 √
d. Rekreasi
- Ny.J sudah jarang berekreasi tidak seperti waktu muda,
ekarang rekreasi hanya berkunjung ke rumah saudara/anak
saudara saja dengan suaminya
f.2. Defeksi
No Nama Tempat Frekwensi Waktu
Anggota
Keluarga
1. Tn. S WC 1 x/hari
2. Ny. J WC 1 x/hari
g. Hygiene Perorangan
Ny.J biasanya mandi 2x/hari pagi dan sore, selalu gosok gigi
dengan pasta gigi, Ny.J keramas 2 hari sekali dengan
shampoo. Selalu mencuci tangan sebelum makan. Mengganti
pakaian setiap hari serta memotong kuku jika sudah agak
panjang.
B. FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
1. Penghasilan
a. Penghasilan Utama
No Nama Pekerjaan Tempat kerja Waktu Pendapatan
rata-rata/bulan
1. Tn. S Buruh Tani Sawah Fleksibel kadang pagi Rp 800.000
kadang sore.
b. Penghasilan sampingan/tambahan
Terdapat penghasilan tambahan yang berasal dari hasil jualan Ny. J sekitar Rp
700.000/bulan
c. Lantai
Rumah keluarga Tn. S menggunakan lantai semen
d. Langit-langit
Langit-langit rumah menggunakan kayu
e. Atap Rumah
Atap rumah keluarga Tn.S memakai genting
f. Ventilasi ruangan
Ventilasi ruangan ada jendela kayu dan pintu-pintu. Jendela
dibuka mulai pagi dan ditutup kembali saat petang.
g. Penerangan
Penerangan menggunakan listrik
h. Ukuran rumah : 10 m²
2. Kebersihan rumah :
Kebersihan rumah keluarga Tn. S bersih, lingkungan pekarangan terlihat
bersih.
3. Sarana memasak
a.Bahan bakar untuk memasak menggunakan gas
b. Tempat penyimpanan peralatan dapur rak piring
c.Terdapat ventilasi atap dapur
d. Kebersihan dapur kurang, barang-barang tertata tidak rapi.
4. Sampah
Ada sarana membuang sampah yaitu di bak sampah. Sampah yang
terkumpul dibakar setiap harinya oleh Tn.S. sampah berasal dari rumah
tangga.
5. Sumber air
Sumber air sumur gali di sebelah rumah, kebersihan sumber air baik dan
tidak tercemar limbah, warna jernih, tidak berbau menyengat. Rasa
tawar, tidak asam maupun berbau besi. Jarak tempat sampah ke sumber
air lebih dari 10m.
6. Jamban keluarga :
Pemilikan jamban milik sendiri berada diluar rumah. Jamban terletak
didalam blandongan. Kebersihan cukup bersih karena selalu disikat oleh
Tn.S, jenis jamban jongkok.
8. Halaman
Kepemilikan halaman 3x4 m Pemanfaatan ditaruh beberapa pot bunga
dan tanaman. Letak halaman di samping rumah.
9. Kamar mandi
Memiliki Kamar mandi namun Kamar mandi orang jaman dahulu yaitu
seperti blandongan yang di sampingnya ada penutup disertai atapnya
dari seng serta terdapat wc jongkok di dalamnya, depannya ada sumur
dan terletak di samping rumah
10. Lingkungan
Geografi rumah berada di desa. Suasana desa tenang dan orang-orang di
lingkungan yang ramah. Lingkungan tempat tinggal selama ini aman.
DO :
Ny. J terlihat lemas saat diajak berbincang-
bincang.
BB : 57 kg
TB : 155 cm
IMT : 23,75 (Normal)
TD : 138/75 mmHg
HR : 88x / menit
Glukosa : 457 mg/dl
DS :
Ny J mengatakan. Kalau pagi sering lupa minum
obat karena sibuk jualan dan kalau pagi banyak
kegiatan seperti ke pasar setelah jualan. Ke pasar
tidak setiap hari.
Tn.S tidak membantu mengingatkan istrinya
Penyuluhan dan yang sering lupa minum obat dan menyuntikkan
Perilaku
pembelajaran isulin setiap pagi dan sore sehingga sering tidak
minum obat.
Saat ditanya Ny.J belum minum obat pagi.
(Saat pengkajian 11.00 WIB)
DO :
-
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS : Ketidakstabilan Hiperglikemia
Ny. J mengatakan bahwa sering Kadar Glukosa
merasa ngantuk di pagi hari dan Darah
akhir-akhir ini merasa lelah dan
sedikit pusing. Ny. J mengatakan (SDKI D.0027)
bahwa Gulanya tinggi Hal 71
DO :
Ny. S terlihat lemas saat diajak
berbincang-bincang.
BB : 57 kg
TB : 155 cm
IMT : 23,75 (Normal)
TD : 138/75 mmHg
HR : 88x / menit
Glukosa : 457 mg/dl
DO :
-
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Hiperglikemia dibuktikan dengan
Ny. J mengatakan bahwa sering merasa ngantuk di pagi hari dan akhir-akhir
ini merasa lelah dan sedikit pusing. Ny. J mengatakan bahwa Gulanya tinggi.
(SDKI D.0027 Hal 71)
2. Ketidakpatuhan b.d program terapi lama dibuktikan dengan Ny J mengatakan.
Kalau pagi sering lupa minum obat . Tn.S tidak membantu mengingatkan
istrinya yang sering lupa minum obat dan menyuntikkan isulin setiap pagi dan
sore sehingga sering tidak minum obat. (SDKI D.0114 Hal 252)
37
2. Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hiperglikemia
glukosa darah b.d keperawatan selama 7x (SIKI I.03115 hal 180)
Hiperglikemia kunjungan diharapkan
kestabilan kadar glukosa Observasi :
(SDKI D.0027 Hal darah meningkat ditandai 1. Monitor kadar glukosa 1. Mengetahui kadar glukosa
71) darah sewaktu klien
dengan : dalam darah
1. Pusing menurun 2. Monitor tanda dan gejala 2. Mengetahui apakah tanda dan
2. Kadar glukosa hiperglikemia gejala yang sering muncul
dalam darah/GDS saat gula darah tinggi
normal Terapeutik :
(Tanpa puasa < 200 1. Ajarkan cara melakukan 1. Menurunkan kadar glukosa
mg/dl senam kaki diabetes darah, menguatkan otot kaki,
Puasa <126 mg/dl ) dan mencegah komplikasi
3. Klien dapat 2. Ajarkan Olahraga ringan 2. Klien tetap bugar dengan
melakukan untuk sehari-hari berolahraga
pengelolaan DM
dengan baik (diit, Edukasi :
olahraga dan patuh 1. Anjurkan kepatuhan 1. Klien dapat merasakan
minum obat ) terhadap diet dan manfaat jika menjalankan
olahraga diet DM
(SLKI L.03022 Hal 43) 2. Ajarkan pengelolaan 2. Mengetahui dan menerapkan
diabetes pengelolaan DM secara
mandiri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian 1. Menurunkan dan mengontrol
insulin kadar gula darah klien
(Risky Mery)
38
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TANGGAL
DIAGNOSA PELAKSANAAN EVALUASI
& WAKTU
Selasa, 8 Februari 2022 Ketidakpatuhan b.d 1. Membuat komitmen S : Ny. J mengatakan mulai sekarang akan
11.00 WIB program terapi lama kepada Ny.J untuk patuh minum obat dengan air putih bukan teh lagi.
minum obat DM dari Ny.J mengatakan bahwa akan berusaha
rumah sakit PKU menyempatkan minum obat di pagi hari
2. Menganjurkan Ny.J untuk setelah berjualan dan sebisa mungkin mulai
minum obat menggunkan sekarang akan patuh minum obat.
air putih (bukan
teh/minuman lain) O : Ny.J tampak memahami jika obat
3. Menganjurkan Ny.J untuk harusnya diminum dengan air putih. Ny.J
menyempatkan minum terlihat antusias.
obat setiap pagi di sela
kesibukan berjualan A : Masalah ketidakpatuhan tercapai
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Libatkan suami Ny.J dalam kepatuhan
terapi obat.
2. Informasikan apa saja program terapi
DM yang harus dijalani.
3. Jelaskan manfaat jika patuh terapi
DM.
(Risky Mery)
P : Lanjutkan Intervensi
1. Cek GDS Ny.J
(Risky Mery)
Rabu, 9 Februari 2022 Ketidakstabilan kadar 1. Mengecek Gula Darah S : Ny.J mengatakan bahwa gula darahnya
11.00 WIB glukosa darah b.d Sewaktu (GDS) Ny.J sering tinggi, pernah sampai 600. kontrol
Hiperglikemia terakhir gulanya 472.
O:
Hasil GDS : 457 mg/dl
P : Lanjutkan Intervensi
40
1. Antarkan Ny.J pergi ke posyadu lansia
pada hari Jumat tanggal 11.
(Risky Mery)
Jumat, 11 Februari 2022 Ketidakstabilan kadar 1. Mengantar Ny.J pergi ke S : Ny.J mengatakan sudah tidak pusing
10.00 glukosa darah b.d posyandu lansia lagi, sudah minum obat pagi.
Hiperglikemia 1.
O:
Hasil TTV Posyandu Lansia :
TD : 140/69 mmHg
HR : 93x / menit
P : Lanjutkan Intervensi
1. Ajarkan Ny.J olahraga
ringan/peregangan untuk dilakukan
sehari-hari.
(Risky Mery)
Senin, 14 Februari 2022 Ketidakstabilan kadar 2. Mengajarkan Ny.J S : Ny.J mengatakan akan berusaha
11.00 glukosa darah b.d olahraga ringan untuk menyempatkan waktu untuk berolahraga.
Hiperglikemia
41
dilakukan sehari-hari O : Ny.J terlihat mengikuti kegiatan peregangan
(jalan-jalan pagi/sore dan yang diajarkan
peregangan anggota
gerak) A : Masalah ketidakstabilan kadar glukosa
darah tercapai sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Cek GDS Minggu ke-2
2. Ajarkan cara melakukan senam kaki
Diabetes Mellitus
(Risky Mery)
Kamis, 17 Februari 2022 Ketidakpatuhan b.d 1. Melibatkan Tn. S sebagai S : Tn.S mengatakan mulai sekarang akan
11.00 program terapi lama suami (keluarga) agar bersedia mengingatkan istrinya untuk minum
selalu mendukung dan obat sesuai jadwalnya yaitu pagi dan sore. Ny.J
mengingatkan Ny.J dalam dan Tn. S mengatakan sudah paham mengenai
manfaat mematuhi program terapi DM dan
menjalani program
berusaha akan mematuhi mulai sekarang. Ny.J
pengobatan mengatakan akan mengurangi minuman manis
2. Menginformasikan seperti teh.
Kepada Ny.J dan Tn.S
program terapi DM yang O : Tn. S dan Ny.J terlihat antusias saat
harus dijalani (Terapi dijelaskan mengenai manfaat patuh program
obat, makanan, olahraga) terapi DM yang harus dijalankan.
3. Mengedukasi Ny.J dan
Tn.S tentang manfaat jika A : Masalah ketidakpatuhan tercapai sebagian
mematuhi program
pengobatan DM sesuai P : Lanjutkan Intervensi
1. Tetap anjurkan Ny.J untuk minum obat
42
anjuran Dokter RS. menggunakan air putih
2. Ajarkan cara mudah untuk mengingat
minum obat.
(Risky Mery)
Ketidakstabilan kadar 1. Mengajarkan Ny.J senam S : Ny.J mengatakan bahwa akan melakukan
glukosa darah b.d kaki Diabetes Mellitus senam kaki sewaktu-waktu saat senggang, dan
Hiperglikemia 2. Mengecek Gula Darah olahraga ringan yang diajarkan kemarin.
Sewaktu (GDS) Minggu
O : Ny.J mengikuti gerakan senam kaki Diabetes
ke-2
Mellitus yang diajarkan
Hasil GDS : 302 mg/dl
P : Lanjutkan Intervensi
1. Anjurkan Ny.J untuk patuh program Diet
untuk DM dan terapi obat.
(Risky Mery)
Senin, 21 Februari 2022 Ketidakpatuhan b.d 1. Menganjurkan klien S : Ny.J mengatakan bahwa sudah minum obat
09.00 WIB program terapi lama untuk minum obat dengan air putih. Tadi pagi juga sudah minum
menggunkan air putih obat, sekarang suami juga sudah mengingatkan
untuk minum obatnya sejak dianjurkan penulis.
43
(bukan teh/minuman lain) Ny.J berusaha untuk kedepannya akan terus
2. Menganjurkan dan patuh pada terapi DM.
membantu Ny.J untuk
menulis di kertas O : Ny.J terlihat menempelkan kertas yang
tulisannya jadwal minum obat di dinding
mengenai jadwal minum
dimana Ny.J sering beristirahat setelah
obat dan ditempelkan di berjualan.
dinding.
A : Masalah Ketidakpatuhan tercapai
seluruhnya.
P : Hentikan Intervensi.
(Risky Mery)
Ketidakstabilan kadar 1. Mengecek Gula Darah S : Ny.J mengatakan sudah paham diit untuk
glukosa darah b.d Sewaktu (GDS) Minggu penderita DM. Ny.J akan berusaha untuk
Hiperglikemia ke-3 menaati program pengobatan yang akan dibantu
2. Mengedukasi Ny.J suaminya. Ny. J mengatakan sudah minum obat
menurut jadwal, sekarang suami mengingatkan
mengenai diit yang
juga untuk minum obat. Ny.J mengatakan kalau
dilakukan untuk penderita ada waktu longgar sering melakukan peregangan
DM. seperti yang diajarkan. Sekarang setiap sore
3. Menganjurkan Ny.J untuk jalan-jalan, karena kalau pagi jualan.
melakukan secara rutin
kegiatan-kegiatan
olahraga, peregangan, O : Ny.J terlihat antusias saat dijelaskan
latihan senam kaki yang mengenai program terapi DM.
sebelumnya sudah Hasil GDS : 289 mg/dl
diajarkan.
44
A : Masalah ketidakstabilan kadar glukosa
darah tercapai sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Tetap Anjurkan selalu taat diit DM dan
terapi obat
2. Anjurkan melakukan secara rutin
kegiatan-kegiatan olahraga, peregangan,
latihan senam kaki yang sebelumnya
sudah diajarkan.
(Risky Mery)
45
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan tugas Praktik Klinik Keperawatan Komprehensif ini memberikan
gambaran tentang bagaimana asuhan keperawatan komprehensif pada klien
dengan Diabetes Mellitus di Dusun Geneng Panggungharjo Sewon Bantul
pada tanggal 7 Februari hingga 25 Februari 2022 dari mulai pengkajian
hingga tahap evaluasi.
46
sudah minum obat, sekarang suami juga sudah mengingatkan untuk
minum obatnya sejak dianjurkan penulis. Ny.J berusaha untuk
kedepannya akan terus patuh pada terapi DM.
b. Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah tercapai sebagian dengan
ditandai Ny. J mengatakan selama diingatkan dan dijelaskan mengenai
manfaat patuh pengobatan meningkatkan semangat untuk bisa sembuh
dan agar gula juga tidak tinggi terus. Ny.J mengatakan kalau ada waktu
longgar sering melakukan peregangan seperti yang diajarkan. Sekarang
setiap sore jalan-jalan, karena kalau pagi jualan. Gula darah sudah turun
dari 457 mg/dl menjadi 289 mg/dl (masih diatas normal).
B. SARAN
47
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
48
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
49
3. Mengantar ke Posyandu Lansia
50
5. Mengajarkan Senam Kaki DM
51