Anda di halaman 1dari 29

Asuhan Keperawatan pada

Ny. M dengan Diabetes


Mellitus di
RSUD Bagas Waras
Anggota Kelompok :
1. Ellen Nur Azizah
2. Nur Azizah Husna
3. Zeny Suci Rahmawati
4. Fariska Khoirunnisa
5. Afifah Anis Anggraeni
6. Muhammad Khoirur Rizqi
PENGERTIAN
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang berupa gangguan metabolik yang ditandai
dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal (Kementrian Kesehatan RI, 2020).
Tanda dan gejala yang umum sering dirasakan pada penderita dengan gula darah tinggi
adalah banyak kencing (polyuria), mudah haus (polydipsia) dan mudah lapar (polyphagia).
Bila ini dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi Health Care baik secara akut maupun
kronik, yaitu timbul gejala beberapa bulan atau beberapa tahun sesudah mengidap DM.
Komplikasi DM yang paling sering adalah hiperglikemia dan koma diabetik (Susilo &
Wulandari, 2011)
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. M
Tanggal lahir/usia : 17-4-1964/ 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Kawin
Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : Gantiwarno, Klaten Tengah
Diagnosa Medis : DM
No. RM : 095***
Tanggal Masuk RS : 5 November 2021

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB/KELUARGA


Nama : Tn. S
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gantiwarno, Klaten Tengah
Hubungan dengan Pasien : Suami
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Kesehatan Pasien
1) Kesehatan Keluhan Utama saat Pengkajian
Pasien mengatakan badannya lemas.
2) Riwayat Sekarang
a) Alasan masuk RS
Pasien mengatakan badan terasa lemas, sering merasa haus, buang air kecil lebih dari 10 kali dalam sehari dan mempunyai riwayat diabetes
mellitus 3 Tahun yang lalu.
b) Riwayat Kesehatan Pasien
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS dengan penyakit yang sama pada Oktober tahun 2018 dan tidak pernah kontrol rutin.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
a) Genogram

b) Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan mempunyai riwayat diabetes mellitus dari ayah pasien dan pasien mengatakan tidak kontrol rutin.
4. KESEHATAN FUNGSIONAL
a. Aspek Fisik-Biologis
1) Nutrisi
a) Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan tidak sesuai diet yang dianjurkansering makan camilan. Makan setiap hari 3x dan asupan cairan terpenuhi
dengan baik kurang lebih 2 liter perhari.
b) Selama Sakit
Pasien mengatakan ketika sakit ia menghindari makanan manis. Sedangkan untuk minum ia mengatakan hanya minum air putih
kurang lebih 750 ml perhari. Selama di rumah sakit pasien hanya memakan setengah sampai tiga perempat dari porsi yang
disediakan oleh RS dengan ±1500 kkal per porsinya.
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya BAB 1x sehari dengan konsistensi padat dan BAK lebih dari 10 kali dimalam hari.
b) Selama Sakit
Pasien mengatakan selama sakit ia tetap BAB 1 x dan BAK lebih dari 10x sehari dengan intensitas urin kurang lebih 2000 ml
perhari.
3) Pola Aktivitas
a) Sebelum Sakit
(1) Keadaan Aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan sebelum sakit ia mampu beraktivitas sebagai ibu rumah tangga dan bekerja sebagai petani.
(2) Keadaan Pernapasan
Pasien mengatakan sebelum sakit ia tidak mengalami gangguan pernapasan.
(3) Keadaan Kardiovaskuler
Pasien mengatakan sebelum sakit ia tidak mengalami gangguan keluhan terkait masalah jantung.
b) Selama Sakit 4) Pola Istirahat
(1) Keadaan Aktivitas sehari-hari a) Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan selama sakit ia hanya Pasien mengatakan sebelum sakit ia tidur dengan
bisa berbaring ditempat tidur karena untuk cukup. Namun ia jarang tidur siang karena harus
beraktivitas ia merasa lemas sehingga merasa bekerja.
badannya pegal-pegal. Ia hanya melakukan b) Selama Sakit
mobilisasi ketika ingin ke kamar mandi saja. Pasien mengatakan lebih banyak tidur sehingga
(2) Keadaan Pernapasan badan terasa pegal.
Pasien mengatakan selama sakit ia tidak
mengalami gangguan pernapasan.
(3) Keadaan Kardiovaskuler
Pasien mengatakan selama sakit ia tidak
mengalami gangguan keluhan terkait masalah
jantung.
5. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
a. Pemeliharaan dan Pengetahuan terhadap Kesehatan
Pasien mengetahui kondisi kesehatannya akan tetapi pasien tidak bisa menjaga pola makan.
b. Pola Hubungan
Pasien mengungkapkan ia berhubungan baik dengan semua orang dan selalu merasa tidak ingin
merepotkan orang lain.
c. Koping atau Toleransi Stress
Pasien mengungkapkan ia menceritakan keluh kesah masalahnya kepada orang yang ia percayai.
d. Kognitif dan Persepsi Tentang Penyakitnya
Pasien mengungkapkan ia mengerti tentang penyakit yang dideritanya namun tidak berusaha untuk
menjaga kesehatan dengan mematuhi aturan yang telah diberikan dokter agar bisa cepat pulih
kembali.
e. Konsep diri
1) Gambaran Diri
Pasien mengungkapkan ia tipe orang yang tidak ingin merepotkan orang lain sehingga ia akan
berusaha mengerjakan sesuatu sendiri.
2) Harga Diri
Pasien mengungkapkan dihargai sehingga ia mendapatkan kasih sayang.
3) Peran Diri
Pasien mengungkapkan ia ikut berperan aktif dalam lingkungan sosial di masyarakat dengan
mengikuti kumpulan ibu-ibu arisan.
4) Ideal Diri
Pasien mengungkapkan ingin segera sembuh dan dapat beraktivitas.
5) Identitas Diri
Pasien bekerja sebagai petani dan menjadi ibu 3 anak.
f. Seksual dan Menstruasi
Pasien mengatakan ia sudah mengalami menopause sejak tahun lalu.
g. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan ia beragama islam dan mengerti akan kebutuhan spiritualnya.
h. Aspek Lingkungan Fisik
Pasien mengungkapkan ia tinggal dilingkungan masyarakat pedesaan yang masih memegang erat nilai
kebudayaan tradisional.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
GCS: E4 V5 M6
b. Status Gizi:
TB : 153 cm
BB : 60 kg
IMT : 29, 9 kg/m2 (gemuk)
c. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 35,8°C
Nadi : 85x/menit
RR : 20x/menit
b. Pemeriksaan Secara Sistematik(Cephalo-Caudal)
1) Kulit
Memiliki turgor kulit kering dan suhu kulit dalam batas normal. Tidak ada dekubitus. Kedua ujung
4) sssss
jari kaki berwarna kuning.
2) Kepala
Kepala pasien bulat dan simetris. Konjung tiva tidak anemis.
3) Leher
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran limfe.
4) Tengkuk
Tidak ada nyeri tekan.
5) Dada
Jantung Paru-paru
• Inspeksi • Inspeksi
Tidak ada jejas dan tidak ada luka. Pengembangan dada simetris.
• Auskultasi • Auskultasi
Bunyi jantung 1 dan 2 reguler. Suara napas versikuler
• Perkusi • Perkusi
Suara redup pada intercosta 4-7. Bunyi sonor.
• Palpasi • Palpasi
Tidak ada nyeri tekan. Tidak ada nyeri tekan.
6) Abdomen
• Inspeksi
Tidak ada benjolan dan tidak ada jejas.
• Auskultasi
Terdengar suara peristaltic 10 x/menit.
• Perkusi
Suara normal terdengar timpani.
• Palpasi
Tidak ada nyeri tekan.
7) Punggung
Tidak ada kelainan bentuk punggung.
8) Panggul
Tidak ada nyeri tekan.
9) Anus dan Rectum
Tidak ada masalah.
10) Genetalia
Pada wanita : tidak ada masalah.
12) Ekstremitas
Atas
Tidak ada odema dan lesi. Terpasang infus RL 20 tpm ditangan kanan.
Bawah
Terdapat odema pada kedua kaki dari tungkai sampai ujung jari dan jari kaki
mati rasa.

Pengkajian VIP score (Visual Infusion Phlebithis) Skor visual flebitis pada luka
tusukan infus :

Tanda yang ditemukan Skor Rencana Tindakan


Tempat suntikan tampak sehat 0 Tidak ada tanda flebitisObservasi kanula

Salah satu dari berikut jelas: 1 Mungkin tanda dini flebitis


- Nyeri tempat suntikan Observasi kanula
- Eritema tempat suntikan
Dua dari berikut jelas : 2 Stadium dini flebitis
- Nyeri sepanjang kanula Ganti tempat kanula
- Eritema
- Pembengkakan
Semua dari berikut jelas : 3 Stadium moderat flebitisGanti kanulaPikirkan terapi
- Nyeri sepanjang kanula
- Eritema
- Indurasi
Semua dari berikut jelas : 4 Stadium lanjut atau awal tromboflebitisGanti kanulaPikirkan terapi
- Nyeri sepanjang kanula
- EritemaIndurasi
- Venous cord teraba
Semua dari berikut jelas : 5 Stadium lanjut tromboflebitisGanti kanulaLakukan terapi
- Nyeri sepanjang kanula
- EritemaIndurasi
- Venous cord teraba
- Demam

*)Lingkari pada skor yang sesuai tanda yang muncul


Pengkajian risiko jatuh
Skoring Skoring
Skoring 3
No Risiko Skala 18/11/202 29/11/202
10/11/2021
1 1
1. Riwayat jatuh, yang baru atau dalam 3 bulan terakhir Tidak 0 ü ü ü
Ya 25
2. Diagnosa medis sekunder >1 Tidak 0 ü ü ü
Ya 15
3. Alat bantu jalan:Bed rest/diabantu perwat 0 ü ü ü
Penopang/tongkat/walker 15
Furniture 30
4. Menggunakan infus Tidak 0
Ya 25 ü ü ü
5. Cara berjalan/berpindah:Normal/bed rest/imobilisasi 0 ü ü ü
Lemah 15
Terganggu 30
6. Status mental:Orientasi sesuai kemampuan diri 0 ü ü ü
Lupa keterbatasan 15
Jumlah skor 25 25 25
Tingkat Resiko Jatuh
Paraf & Nama Perawat

Tingkat Risiko :
Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh standar
(lanjutkan formulir pencegahan)
Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko tinggi (lanjutkan
dengan pencegahan jatuh pasien dewasa)
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik 7. Terapi

Terapi obat Ny. M di Ruang Perawatan Dalam di Rumah Sakit


Pemeriksaan laboratorium Ny. M di Ruang Perawatan Dalam di Rumah Sakit RSUD Bagas RSUD Bagas Waras Klaten Tanggal 5-11-2021
Waras Klaten Tanggal 5-11-2021
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil (satuan) Normal Obat Dosis dan Satu an Rute
Pemeriksaan Infus NACL 20 tpm IV
Eritrosit 4,34 10^6/µ 4,4-5,9 Novorapid 3 x 10 iu SC
PDW 16,5 fL 7,9-11,1 Paracetamol 3 x 500 mg Oral
NLR 3,48 fL 9,0-13,0 Ketorolac 2 x 10 mg IV
Neutrofil 71,3 % 50-70 Kapsul Garam 2 x 300 mg Oral
Monosit 6,5 % 0-6
Glukosa stick 462 mg/dL 70-140
HbA1C 14,0 % 4,8-5,9
Ureum 46 mg/dL 10-45
Natrium 133,33 mmol/L 135-145
Klorida 106,71 mmol/L 96-106
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien )

b. Monitoring Balance Cairan


INTAKE OUTPUT
Infus Per 24
Urine Feses Muntah IWL
Jenis Jumlah Minum jam
8 November 2021
NaCl 1500 750 2200 - - 100 -50
9 November 2021
NaCl 1500 850 2300 - - 100 -50
10 November 2021
NaCl 1500 1200 2400 - - 100 +200
Analisa Data
Data Masalah Penyebab
Ds : Ketidaksatabilan kadar gula darah Penggunaan insulin atau obat glikemik oral
- Pasien mengatakan badannya lemas
Do :
- Pasien tampak terbaring lemah
- GDS : 85 mg/dl (8/11/2021)
Ds : Perfusi perifer tidak efektif Penurunan aliran arteri atau vena
- Pasien mengatakan bagian jari kaki tidak terasa
saat diberi rangsang nyeri.
Do :
- Terdapat odema pada kaki kedua kaki dari tungkai
sampai telapak kaki.
Data Masalah Penyebab
Ds : Risiko syok Kekurangan volume cairan
- Pasien mengatakan selama sakit ia BAK lebih dari
10x sehari dengan intensitas urin kurang lebih 200
mL sekali BAK.
- Pasien mengatakan hanya minum air putih kurang
lebih 750 ml perhari.
Do :
- Kulit tampak kering
- Mukosa bibir tampak kering
- Input : 2250
- Output : 2300
- Balance Cairan : -50
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan penggunaan insulin atau obat glikemik oral
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran arteri atau vena
3. Risiko syok berhubungan dengan kekurangan volume cairan
C. Perencanaan Keperawatan
Nama Pasien / NO CM : Ny. M / 095059
Ruang : Bangsal Sumbadra RSUD Bagas Waras
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Pasien / NO CM : Ny. M / 095059
Ruang : Bangsal Sumbadra RSUD Bagas Waras
Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
penggunaan insulin atau obat glikemik oral
DIAGNOSA
Hari/ Tgl/ Jam PELAKSANAAN EVALUASI
KEPERAWATAN
Senin8/11/2021/10.30 Ketidakstabilan kadar 1. Mengobservasi vital sign pada pasien S :Pasien mengatakan badan masih terasa lemas
glukosa darah O:
berhubungan dengan - Pasien tampak lemah dan pucat
penggunaan insulin atau - Hasil ttv :
obat glikemik oral (SDKI - TD : 120/80 mmHg
D.0027 Hal. 71) S : 36,5 c
Nadi : 86 x/menit
R : 20 x/menit 2019
SPO : 99%
GDS : 75 mg/dl

Senin8/11/2021/11.00 2. Monitor GDS S:


Keluarga pasien mengatakan infus Ny. M habis
O:
Terpasang infus RL 20 tpm

Senin8/11/2021/12.30 3. Memberikan infus RL 20 tpm S:


4. Memberikan ketorolac 10 mg5. Memberikan Pasien mengatakan sakit saat diinjeksi
injeksi novorapid 10 unit O:
- Pemberian obat siang secara IV cetorolac 10 mg
- Injeksi novorapid SC 10 unit
Selasa,9/11/2021/09.00 Ketidakstabilan kadar glukosa 1. Monitor GDS pasien S:
darah berhubungan dengan 2.Memberikan edukasi diet rendah gula Pasien mengatakan paham dengan edukasi yang diberikan Pasien mengatakan
penggunaan insulin atau obat akan berusaha mengontrol konsumsi makanan
glikemik oral (SDKI D.0027 O:
Hal. 71) - Hasil GDS : 179 mg/dl
- Pasien mampu mejelaskan tentang pentingnya menjaga asupan makanan

3. Monitor ttv pasien S : Pasien mengatakan tidak ada keluhan


Selasa,9/11/2021/10.30 O:
Hasil ttv :
TD : 120/70 mmHg
N : 85x/menit
R : 20x/menit
T : 35,2 C

4. Mengobservasi vital sign pada pasien S:


Pasien mengatakan tidak ada keluhan
O:
Selasa,9/11/2021/15.30 Hasil ttv :
TD : 120/80 mmHg
N : 81x/menit
R : 20x/menit
T : 35,8 C

Selasa,9/11/2021/17.00 4. Memberikan injeksi novorapid dan S:


ondansentron Pasien mengatakan nyeri dibagian jarum infus
5. Menganti infus yang rusak O:
- Injeksi novorapid SC 10
- IUInjeksi IV ondansentron dan cet Cefoperazon
- Infus rusak lalu digantiTerpasang infus RL 20 tmp di tangan kiri
Rabu10/11/2021/09.00 Ketidakstabilan kadar 1. Monitor GDS pasien S:
glukosa darah berhubungan Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan
dengan penggunaan insulin O:
atau obat glikemik oral Hasil GDS : 200 mg/dl
(SDKI D.0027 Hal. 71)

Rabu10/11/2021/10.30 2. Memberikan injeksi SC novorapid 10 unit S:


Pasien mengatan sakit saat di injeksi insulin
O:
Injeksi SC novorapid 10 unit

Rabu10/11/2021/11.00 3. Melepas infus pasien S:


Pasien mengatakan sudah tidak merasakan keluhan
O:
Pasien tampak tenang
Dx :Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran
arteri atau vena
DIAGNOSA
Hari/ Tgl/ Jam PELAKSANAAN EVALUASI
KEPERAWATAN
Senin Perfusi perifer tidak Mengidentifikasi bagian tubuh pasien yang tidak S :Pasien mengatakan bagian jari kaki tidak terasa saat diberi rangsang nyeri.
8/11/2021/10.30 efektif berhubungan merasakan sensasi nyeri O : Kedua kaki pasien tampak odema dari tungkai sampai telapak
dengan penurunan
aliran arteri atau vena

Selasa Perfusi perifer tidak Anjurkan memakai alas kaki berbahan lembut S : Pasien mengatakan akan melaksanakan anjuran yang diberikan
9/11/2021/11.00 efektif berhubungan O:-
dengan penurunan
aliran arteri atau vena

Dx : Risiko syok berhubungan dengan kekurangan volume cairan


DIAGNOSA
Hari/ Tgl/ Jam PELAKSANAAN EVALUASI
KEPERAWATAN
Senin Risiko syok 1.Anjurkan pasien minum air putih S :Pasien mengatakan akan berusaha untuk meningkatkan mengonsumsi air putih
8/11/2021/10.30 berhubungan dengan secukupnya O : Terpasang infus NaCl 20 tpm
kekurangan volume
cairan 2. Monitor balancepasien S :Pasien mengatakan sudah minum satu gelas air putih dan BAK 3x
Senin8/11/2021/1 O : Urin input : 2250 mlUrin output : 750 mlBalance cairan : -50
1.30
Selasa9/11/202 3. Anjurkan memperbanyak konsumsi buah S:
1/11.00 yang mengandung air Pasien mengatakan belum bisa minum air putih dengan cukup karena tidak merasa haus
O:
- Urin input : 2250 ml
- Urin output : 750 ml
- Balance cairan : -50

Selasa9/11/202 Risiko syok 4. Monitor balancepasien S:


1/16.00 berhubungan dengan pasien megatakan pingul terasa sakit
kekurangan volume O:
cairan - Urin input : 2350 ml
- Urin output : 2400 ml
- Balance cairan : -50

Rabu10/11/202 Risiko syok 5. Monitor balance pasien S:


1/09.00 berhubungan dengan Pasien mengatakan tidak ada keluhan
kekurangan volume O:
cairan - Urin input : 2700 ml
- Urin output : 2500 ml
- Balance cairan : +200

Rabu Risiko syok 6. BLPL S:


10/11/2021/12. berhubungan dengan Pasien mengatakan tidak ada keluhan
00 kekurangan volume O:
cairan Tidak terpasang infus Pasien tampak sehat
E. CATATAN PERKEMBANGAN
HR/TGL Dx.Kep PELAKSANAAN EVALUASI(S O A P)
Senin,8/11/2021 Ketidakstabilan kadar glukosa Mengobservasi vital S:
darah berhubungan dengan sign pada pasien Pasien mengatakan badan masih terasa lemas
penggunaan insulin atau obat Memberikan infus RL O:
glikemik oral 20 tpm - Terpasang Nacl 20 tpm
Memberikan cetorolac - Hasil ttv :
10 mg TD 120/80 mmHg
Memberikan injeksi S 36,5 c
novorapid 10 Nadi 86 x/menit
unitMemberikan R 20 x/menitSPO 99%
edukasi diet rendah gula GDS : 95 mg/dl
A :Masalah Ketidakstabilan kadar glukosa darahteratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi monitor gula darah dan pemberian insulin sesuai program

Senin,8/11/2021/14.00 Perfusi perifer tidak efektif Mengidentifikasi bagian S :Pasien mengatakan bagian jari kaki tidak terasa saat diberi rangsang nyeri.
berhubungan dengan penurunan tubuh pasien yang tidak O : Kedua kaki pasien tampak odema dari tungkai sampai telapak
aliran arteri atau vena merasakan sensasi nyeri A : Perfusi perifer tidak efektif teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi mengedukasi tentang memakai alas kaki berbahan lembut

Senin,8/11/2021/14.00 Risiko syok berhubungan dengan 1. Anjurkan pasien S :Pasien mengatakan akan berusaha untuk meningkatkan mengonsumsi air putihPasien
kekurangan volume cairan (SDKI minum air putih mengatakan sudah minum satu gelas air putih dan BAK 3x
D.0039 Hal. 92) secukupnya O:
2. Monitor - Terpasang infus NACL 20 tpm
balancepasien - Urin input : 2250 ml
- Urin output : 750 ml
- Balance cairan : -50
A :Masalah risiko syok belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi monitor balance cairan
Selasa,9/11/2021 Ketidakstabilan kadar glukosa 1. Monitor GDS pasien S:
darah berhubungan dengan 2. Monitor ttv pasien3. Mengobservasi vital Pasien mengatakan badannya masih lemas dan pegal pegal
penggunaan insulin atau obat sign pada pasien4. Memberikan injeksi dipunggungnya
glikemik oral novorapid dan ondansentron O:
Hasil ttv :
TD : 120/70 mmHg
N : 85x/menitR : 20x/menit
T : 35,2 C
Hasil GDS : 179 mg/dl
Injeksi novorapid SC 10 IU
Injeksi IV ondansentron dan cefoperazon
A : Masalah Ketidakstabilan kadar glukosa darahteratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi monitor gula darah dan pemberian insulin sesuai
program
Selasa 9/11/2021 Perfusi perifer tidak efektif 1. Mengajurkan memakai alas kaki S :Pasien mengatakan tidak ada keluhan
berhubungan dengan penurunan berbahan lembut O : Kedua kaki pasien tampak odema dari tungkai sampai telapak
aliran arteri atau vena 2. Monitor odema pada kaki A : Perfusi perifer tidak efektif teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi monitor odema

Selasa,9/11/2021 Risiko syok berhubungan dengan 1. Anjurkan memperbanyak konsumsi buah S :Pasien mengatakan belum bisa minum air putih dengan cukup karena
kekurangan volume cairan (SDKI yang mengandung air tidak merasa haus
D.0039 Hal. 92) 2. Monitor balancepasien O:
Urin input : 2350 ml
Urin output : 2400 ml
Balance cairan : -50
A: Masalah risiko syok teratasi sebagian
P : Monitor balance pasien
Rabu,10/11/2021 Ketidakstabilan kadar glukosa darah 1. Monitor GDS pasien2. S:
berhubungan dengan penggunaan insulin Memberikan injeksi IM novorapid Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan
atau obat glikemik oral 10 unit3. Melepas infus pasien O:
Hasil GDS : 200 mg/dlInjeksi
SC novorapid 10 unit
Pasien sudah tampak tidak lemas
A :Ketidakstabilan kadar glukosa darahteratasi sebagian
P : Discharge planning
Rabu 10/11/2021 Perfusi perifer tidak efektif berhubungan Monitor odema pada kaki S : Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan
dengan penurunan aliran arteri atau vena O : Tidak ada odema pada kaki
A : Masalah perfusi perifer tidak efektif teratasi
P : BLPL
Rabu,10/11/2021 Risiko syok berhubungan dengan 1. Monitor balance pasien2. BLPL S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan
kekurangan volume cairan (SDKI O:
D.0039 Hal. 92) Urin input : 2700 ml
Urin output : 2500 ml
Balance cairan : +200
A : Masalah risiko syok teratasi sebagian
P : Discharge planning

Anda mungkin juga menyukai