Di Susun Oleh :
KELOMPOK VII
T.A 2021
MANADO
KATA PENGANTAR
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ns. Petronela Mamentu, S. Kep,
M. Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Anak II yang telah memberi tugas ini
sehingga kami dapat memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama kami
membuat dan menyelesaikan makalah ini.
kami berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat banyak
kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada
pihak pembaca jika terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain
yang tidak berkenan di hati pembaca, karena hingga saat ini kami masih dalam proses belajar.
Oleh karena itu kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.
Kelompok VII
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus (DM) secara klinis adalah kumpulan dari gangguan
metabolisme yang ditandai oleh tingginya kadar glukosa darah yang abnormal.
Keadaan hiperglikemia terjadi akibat resistensi sel tubuh terhadap aktivitas insulin,
defisiensi insulin, atau keduanya. Biasanya dalam keadaan ini juga terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.Tingkat kesakitan dan kematian adalah
akibat dari gangguan metabolisme akut,komplikasi jangka panjang dapat
mempengaruhi aliran darah secara makro maupun mikro menyebabkan retinopati,
nefropati, neuropati, penyakit jantung ischemic, dan obstruksi arteri yang
menyebabkan gangren pada ektremitas bawah ( diabetic foot).
Diabetes mellitus pada anak bukanlah sebuah kelainan yang sering di temui
dalam praktek klinis sehari - hari prevalensinya hanya 3% di Inggris, dan menurut
beberapa literatur lain hanyalah 2- 5 % dari seluruh populasi, diabetes pada anak
melibatkan beberapa faktor namun kelainan genetis dan kerusakan sel beta pankreas
akibat reaksi autoimmun pada islet sel B pankreas yang mengakibatkan defisiensi
yang cukup besar pada produksi insulin ( insulin endogen ) merupakan faktor utama
dalam penyebab diabetes pada anak, kerusakan sel B pulau langerhans pankreas ini
menyebabkan ketergantungan individu secara absolut terhadap insulin dari
luar( insulin eksogen ) “insulin dependent diabetes mellitu s” ( IDDM)dan kebutuhan
akan pemantauan kadar glukosa darah rutin, serta perubahan pola konsumsi sehari -
hari yang cukup ekstrem.
Diabetes mellitus pada anak bukanlah sebuah kelainan yang sering ditemui
dalam praktek klinis sehari - hari prevalensinya hanya 3% di Inggris, dan menurut
beberapa literatur lain hanyalah 2- 5 % dari seluruh populasi, diabetes pada anak
melibatkan beberapa faktor namun kelainan genetis dan kerusakan sel beta pankreas
akibat reaksi autoimmun pada islet sel B pankreas yang mengakibatkan defisiensi
yang cukup besar pada produksi insulin ( insulin endogen ) merupakan faktor utama
dalam penyebab diabetes pada anak, kerusakan sel B pulau langerhans pankreas ini
menyebabkan ketergantungan individu secara absolut terhadap insulin dari
luar( insulin eksogen ) “insulin dependent diabetes mellitu s” ( IDDM)dan kebutuhan
akan pemantauan kadar glukosa darah rutin, serta perubahan pola konsumsi sehari -
hari yang cukup ekstrem.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
KONSEP TEORI
A. PENGAKAJIAN
Pengkajian keperawatan adalah salah satu komponen dari proses keperawatan,
yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan
yang meliputi usaha pengumpulan data tentang status kesehatan seorang klien
secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat, dan berkesinambungan (Muttaqin,
2014). Pengkajian pada pasien diabetes melitus tipe II dengan gangguan integritas
kulit menurut (Andara & Yessie, 2013), sebagai berikut :
1. Identitas pasien
Nama, No RM, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, status, tanggal MRS,
dan tanggal pengkajian
2. Keluhan utama
Keluhan utama meliputi
a. Nutrisi : peningkatan nafsu makan, mual, muntah, penurunan atau
peningkatan berat badan, banyak minum dan perasaan haus.
b. Eliminasi : perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, kesulitan
berkemih, diare.
c. Neurosensori : nyeri kepala, parathesia, kesemutan,pada
ekstermitas, penglihatan kabur, gangguan penglihatan.
d. Integumen : gatal pada kulit, gatal pada sekitar penis dan vagina, dan luka
ganggren.
e. Muskuloskeletal : kelemahan dan keletihan.
f. Fungsi seksual : ketidakmampuane ereksi (impoten), regiditas, penurunan
libido, kesulitan orgasme pada wanita.
3. Riwayat penyakit sekarang
Adanya gatal pada kulit disertai luka tidak sembuh-sembuh, terjadinya
kesemutan pada ekstermitas, menurunnya berat badan, meningkatnya nafsu
makan, sering haus, banyak kencing, dan menurunnya ketajaman penglihatan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumya pernah mengalami penyakit diabetes mellitus dan pernah
mengalami luka pada kaki
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga diabetes mellitus atau penyakit keturunan yang
menyebabkan terjadinya difesiensi insulin misal, hipertensi, jantung.
6. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang dialami
penderita sambungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap
penyakit penderita.
7. Pola Fungsi Kesehatan Pola-pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi
Pola persepsi menggambarkan persepsi klien terhadap penyakitnya tentang
pengetahuan dan penatalaksanaan penderita diabetes mellitus dengan
ganggren kaki.
b. Pola nutrisi
Penderita diabetes mellitus mengeluh ingin selalu makan tetapi berat
badannya justru turun karena glukosa tidak dapat ditarik ke dalam sel dan
terjadi penurunan massa sel (Tarwoto,2012)
c. Pola eliminasi
Data eliminasi untuk buang air besar (BAB) pada klien diabetes mellitus
tidak ada perubahan yang mencolok. Sedangkan pada eliminasi buang air
kecil (BAK) akan dijumpai jumlah urin yang banyak baik secara frekuensi
maupun volumenya.
d. Pola tidur dan istirahat
Sering muncul perasaan tidak enak efek dari gangguan yang berdampak
pada gangguan tidur (insomnia)
e. Pola aktivitas
Pola pasien dengan diabetes mellitus gejala yang ditimbulkan antara lain
keletihan, kelelahan, malaise, dan seringnya mengantuk pada pagi hari.
f. Nilai dan keyakinan
Gambaran pasien diabetes mellitus tentang penyakit yang dideritanya
menurut agama dan kepercayaannya, kecemasan akan kesembuhan, tujuan
dan harapan akan sakitnya.
8. Pemeriksan fisik
a. Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat
badan dan tanda-tanda vital.
b. Pemeriksaan Head To Toe:
1) Kepala :Wajah dan kulit kepala Bentuk muka , ekspresi wajah gelisah
dan pucat, rambut, bersih/tidak dan rontok/tidak, ada/tidak nyeri tekan.
2) Mata : Mata kanan dan kiri simetris / tidak , mata cekung/tidak,
konjungtiva anemis/ tidak, selera ikterit/tidak, ada/tidak sektet, gerakan
bola mata normal/tidak, ada benjolan/tidak, ada/tidak nyeri tekan,
fungsi penglihatan menurun/tidak.
3) Hidung : ada/Tidak polip, ada/tidak sektet, ada/ tidak radang, ada/tidak
benjolan, fungsi penghidu baik/buruk.
4) Telinga : Canalis bersih/kotor, pendengaran baik/menurun, ada/tidak
benjolan pada daun telinga, ada/ tidak memakai alat bantu
pendengaran.
5) Mulut :Gigi bersih/kotor, ada/tidak karies gigi, ada/tidak memakai gigi
palsu, gusi ada/ tidak peradangan, lidah bersih/kotor, bibir
kering/lembab.
6) Leher :ada/Tidak pembesaran kelenjar thyroid, ada/tidak nyeri tekan,
ada/tidak bendungan vena jugularis dan ada/tidak pembesaran kelenjar
limpa.
7) Thorax dan paru :Bentuk dada normal chest simetris/tidak kanan dan
kiri.Paru – paru Inspeksi : pada paru – paru didapatkan data tulang iga
simetris/tidak kanan dan kiri, payudara normal/tidak, RR normal atau
tidak, pola nafas regular/tidak, bunyi vesikuler/tidak, ada/tidak sesak
nafas.Palpasi : Vocal fremitus anteria kanan dan kiri simetris/tidak,
ada/tidak nyeri tekan. Vocal fremitus posterior kanan = kiri, gerak
pernafasan kanan = kiri simetris/tidak.Auskultasi : suara
vesikuler/tidak, ada/tidak rokhi maupun wheezing.Perkusi : suara paru
– paru sonor/tidak pada paru kanan dan kiri.JantungInspeksi : lokasi
lotus di gic midclavikula dan denyut jantung Nampak/tidak.Palpasi :
teraba denyut jantung dengan gerakan.Perkusi : di sic 5 mid axial dari
laterat ke media bunyinya sonor/tidak sampai dengan sternum 2 jari ke
sternum peka.Auskultasi : s1 = s2 murni regular, bunyi jantung normal,
tidak ada mur – mur dan gallop.
8) AbdomenInspeksi : abdomen simetris/tidak, datar dan ada/tidak
lukaAuskultasi : peristartik 25x/ menitPalpasi : ada/tidak nyeri di
kuadran kiri atas.Perkusi : suara hypertimpani.
9) Genitalia Data tidak terkaji, terpasang kateter/tidak.
10) Muskuluskeletal:Ekstresmitas atas : simetris/tidak, ada/tidak odema
atau lesi, ada/tidak nyeri tekan, Ekstremitas bawah : kaki kanan dan
kaki kiri simetris ada /tidak kelainan. Ada atau tidak luka.
11) Integumentum:Warna kulit, turgor kulit baik/jelek/kering ada
lesi/tidak, ada/tidak pengurasan kulit, ada/tidak nyeri tekan.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Kadar glukosa
b. Gula darah sewaktu atau random >200mg/dl.
c. Gula darah puasa atau nuchter >140 mg/dl.
d. Gula darah 2 jam PP (post prandial) >200 mg/dl
e. Aseton plasma jika hasil (+) mencolok.
f. Asam lemak bebas adanya peningkatan lipid dan kolesterol.
g. Osmolaritas serum (>330 osm/l).
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
2. Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d infark miokard akut
3. Gangguan integritas kulit b.d neuropati perifer
4. Risiko cedera b.d gangguan penglihatan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan, dimana
perawat melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil
yang diperkirakan dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam
Haryanto, 2007).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011).
Implementasi keperawatan adalah kegiatan mengkoordinasikan aktivitas
pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk mengawasi dan mencatat
respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan (Nettina,
2002).
Jadi, implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat
yang berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk
membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria
hasil yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan mencatat respon pasien
terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa
jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian peoses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali,
2009)Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. (Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah
tercapai.Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi
tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.
Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah
dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis juga perlu
dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan
pada tahap intervensi untuk menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat
dicapai secara efektif. (Nursalam, 2008)
BAB III
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama/Nama panggilan : An. L
Tempat tanggal lahir/usia : 10 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : tidak ada
Alamat : betawi
Tanggal masuk : 01-11-2018
Tangal pengkajian : 01-11-2018
Diagnosa Medik : diabetes mellitus tipe 1
Rencana therapi :
b. Identitas Orang Tua
1) Ayah
Nama :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
2) Ibu
Nama : Ny.A
Usia : 32 Tahun
Pendidikan :
Pekerjaan : pns
Agama : islam
Alamat : betawi
2. Keluhan Utama/Alasan Masuk RS
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke rumah sakit Medistra dengan
keluhan : anak mengatakan bahwa ia banyak makan, banyak minum, banyak kencing,
berat badannya turun, enuresis. Ia juga mudah tersinggung, tidak bisa perhatian lama
ketika mengikuti pelajaran sekolah, merasa lelah, penglihatan kabur, sakit kepala,
kalau ada luka sukar sembuh dan mudah terserang flu.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB: 25 kg, PB: 135 cm, suhu: 37,5 0C, nadi:
92x/menit. Respirasi: 24x/menit, TD: 110/70 mmHg. Turgor kulit kembali segara,
kulit kering, membrane mukosa kering. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan: Hb: 11,2gr/dl, Hematokrit: 30%, eritrosit: 4,0(x106/uL), trombosit:
210000/mm3, leukosit: 9.500/uL, glukosa darah 300mg/dl.
Pasien mengatakan sangat cemas dengan keadaannya. Keluarga mengatakan ibu
pasien menderita diabetes melitus. Orang tua pasien khawatir memikirkan masa depan
anaknya. Terapi/instruksi medis yang diberikan saat ini : cek gula darah 2x/hari,
insulin 2 unit dari U 100 sebelum makan.
3. Riwayat Sekarang
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien juga mengatakan anaknya mudah tersinggung, tidak bisa perhatian
lama ketika mengikuti pelajaran sekolah, merasa lelah, penglihatan kabur, sakit
kepala, kalau ada luka sukar sembuh dan mudah terserang flu.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan ibu pasien menderita diabetes melitus.
Genogram
4. Riwayat Imunisasi
7. Riwayat Psikososial
- Apakah anak tinggal di : ( ) apartemen, ( ) rumah sendiri, ( ) kontrak
- Lingkungan berada di : ( ) kota, ( ) setengah kota, ( ) desa
- Hubungan antar anggota keluarga : ( ) harmonis, ( ) berjauhan
- Pengasuh anak : ( ) orang tua, ( ) baby siter, ( ) pembantu, ( ) nenek/kakek
8. Riwayat Spiritual
- Support system dalam keluarga :
- Kegiatan keagamaan :
9. Reaksi Hospotalisasi
a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Mengapa ibu membawa anaknya ke RS :
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :
- Bagaimana perasaan orang tua saat ini : ( ) cemas, ( ) takut, ( ) khawatir, ( )
biasa
b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
- Mengapa keluarga/orang tua membawa kamu ke RS :
- Menurutmu apa penyebab kami sakit :
- Apakah dokter menceritakan keadaanmu
- Bagaimana rasanya di rawat di RS : ( ) Bosan, ( ) takut, ( ) senang
10. Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
1. Selera makan
2. Menu makan
3. Frekuensi makan
4. Makanan disukai
5. Makanan pantangan
6. Pembatasan pola makan
7. Cara makan
8. Ritual saat makan
b. Cairan :
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman
2. Frekuensi minum
3. Kebutuhan cairan
4. Cara pemenuhan
c. Eliminasi (bak/bab) :
1. Tempat pembuangan
2. Frekuensi (waktu)
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Obat pencahar
d. Istirahat tidur :
1. Jam tidur
- Siang
- Malam
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur
4. Kesulitan tidur
e. Istirahat tidur :
1. Mandi
- Cara
- Frekuensi
- Alat mandi
2. Cuci rambut
- Frekuensi
- Cara
3. Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
4. Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara
g. Aktivitas/Mobilisasi Fisik
1. Kegiatan sehari-hari
2. Pengaturan jadwal harian
3. Penggunaan alat bantu aktivitas
4. Kesulitan pergerakan tubuh
h. Rekreasi
i. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum klien
2. Tanda-tanda vital :
- Suhu : oC
- Nadi : kali/menit
- Respirasi : C
- Tekanan Darah :
3. Antropometri :
- Tinggi badan : cm
- Berat badan : kg
- Lingkar lengan atas: cm
- Lingkar kepala : cm
- Lingkar dada : cm
- Lingkar perut : cm
- Skin Fold : cm
j. Sistem Pernafasan
1. Hidung : ( ) Simetris, ( ) pernafasan cuping hidung, ( ) sekret, ( ) Polip, ( )
epistaksis
2. Leher : pembesaran kelenjar ( ), tumor ( )
3. Dada :
- Bentuk dada normal ( ), barrel ( ), pigeon chest ( )
- Perbandingan ukuran AP dengan tranversal :
- Gerakan dada : simetris ( ), terdapat retraksi ( ), alat bantu pernapasan (
)
- Suara napas : VF ( ), Ronchi ( ), Wheezing ( ), Stridor ( ), Rales ( )
4. Apakah ada clubbing finger
n. Sistem Indra
1. Fungsi Cerebral
- Status mental : orientasi ……… daya ingat …… perhatian & perhitungan
…………; bahasa ………..
- Kesadaran : eyes ……..: motorik : …….. verbal : ……… dengan GCS
……..
- Bicara ekspresif ……… resipirate
2. Fungsi Cranial
- NI: ( )
- N II : visus …………lapang pandang …………………
- N III, IV, VI : Gerakan bola mata ………………pupil : isokor ( ), an
isokor ( )
- NV : Sensorik ………………motorik……………………
- N VII : Sensorik………………otonom…………motorik……………
- N VIII: Pendengaran : ………………keseimbangan ………………
- N IX : ………………..
- NX : Gerakan uvula ……………..rangsang muntah/menelan ( )
- N XI : Sternocledomastoideus : ……………trapezius
- N XII : Gerakan lidah