PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
diabetes tipe II. Pada tahun 2005 jumlah penderita diabetes tipe I
2
Perawatan Baji Pamai I BPRSUD Labuang Baji Makassar tanggal 3
5 oktober 2007.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
e. Menganalisa teori dan kegiatan di lapangan pada Ny. R
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
4
4. Terhadap Pasien dan Keluarga
a. Studi Kasus
1) Wawancara
diperlukan.
5
2) Observasi
keperawatan.
3) Pemeriksaan Fisik
b. Studi Kepustakaan
c. Studi Dokumentasi
diagnostik.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
menjadi:
Mellitus (NIDDM).
7
c. Diabetes Gestasional
2. Anatomi Fisiologi
8
b. Badan pankreas merupakan bagian terutama pada organ itu
pertama.
mensekresikan somatostatin.
9
Apabila seseorang makan dengan kadar glukosa tinggi maka
bentuk glukogen).
jaringan adipose.
disimpan.
3. Etiologi
mellitus.
10
Diabetes mellitus tergantung insulin (insulin dependent
11
yang menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat memicu
4. Insiden
peningkatan jumlah kasus diabetes yang jauh lebih besar yaitu 86-
138%.
5. Patofisiologi
12
produksi glukosa yang tidak terukur oleh oleh hati. Di samping itu
(polydipsia).
13
produksi badan keton yang merupakan keseimbangan asam basa
6. Manifestasi Klinik
c. Kesemutan
d. Mata kabur
14
Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah lipatan
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
positif diabetes.
15
8. Penatalaksanaan Medik
16
Prinsip dasar untuk penyembuhan DM adalah perencanan
Sudart, 1999).
dipergunakan rumus :
17
bila olahraga diberikan regular insulin sub kutan 1/3 dosis
c. Obat-obat (hiper/hipoglikemia)
1997).
18
secara langsung menghambat glukogenesis, mencegah
19
sedang atau lama PZI disuntikkan jam sebelum makan
1. Pengkajian
20
agar dapat mengidentfikasi mengenai masalah-masalah
a. Biodata
b. Riwayat kesehatan
2) Persepsi sendiri
3) Suasana hati
4) Hubungan/komunikasi
5) Hubungan seksual
6) Pertahanan koping
a. Aktifitas / istirahat
21
Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat
kekuatan otot
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Eliminasi
22
abdomen keras,adanya asites, bising usus
. Makanan / cairan
f. Neurosensori
penglihatan.
g. Nyeri
sangat berhati-hati.
h. Pernapasan
23
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan /
infeksi/tidak)
. Keamanan
pernapasan.
24
2. Dampak Penyimpangan KDM
Potensi & gangguan
sekresi insulin
mellitus adalah :
ostomik.
sensasi.
informasi.
ostomik.
Intervensi :
duduk / berdiri.
membran mukosa.
urine.
2) Intervensi :
indikasi.
oleh klien.
pulang.
tingkat kesadaran.
penurunan sensasi
1) Tujuan :
dalam 36 jam.
kebutuhan tambahan.
kontaminasi silang.
meningkatkan penyembuhan.
d. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kadar glukosa
terjadinya infeksi.
2) Intervensi :
nosokomal).
sesuai indikasi).
Rasional : Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
pertumbuhan kuman.
mulut / gusi.
kerusakan sensori.
2) Intervensi :
mental.
realitas.
penyokang.
keseimbangan.
diinginkan.
2) Intervensi :
menimbulkan kelelahan.
dimasa lalu.
tujuan penanganan.
klien.
sumber informasi.
2) Intervensi :
kemandiriannya.
TINJAUAN KASUS
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Klien : Ny R
2. Umur : 35 tahun
4. Agama : Islam
5. Suku/bangsa : Makassar/Indonesia
7. Pekerjaan : IRT
8. NO. MR : 12 36 11
B. Penanggung Jawab
1. Nama : Tn B
2. Umur : 38 tahun
4. Pekerjaan : Petani
terdapat luka kecil pada kaki kanannya disertai nyeri yang hebat
mendapat pengobatan.
Genogram 3 generasi
GI
62 58
G II
60
37 37 33
G III 44
35 38
15 13 8
Keterangan :
X : Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal dirumah
nanti.
dari 10 bersaudara.
B. Pola Kognitif
C. Pola Koping
Jika klien punya masalah klien berdiskusi dengan suami dan anak-
D. Pola Interaksi
dokter dan tim medis lainnya serta orang yang ada disekitarnya.
V. Riwayat Spiritual
Sebelum klien masuk rumah sakit klien taat beribadah yakni dengan
dari keluarga dalam menjalankan ibadah, tidak ada ritual khusus yang
dilaksanakan klien.
A. Keadaan Klien :
S : 37 0C N : 80 x/mnt
C. Sistem Pernafasan
tumor.
D. Sistem Kardiovaskuler
E. Sistem Pencernaan
3 2 1 2 2 1 2 3
3 2 1 2 2 1 2 3
Gaster : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, gerakan mengikuti
irama napas.
F. Sistem Indra
180.
massa.
detak jam.
G. Sistem Syaraf
1. Fungsi Cerebral
(compos mentis) :
2. Fungsi Carnial
objek di sekitarnya.
dan dingin.
kepalanya.
H. Sistem Muskuloskeletal
I. Sistem Integumen
sawo matang, turgor kulit baik. Warna kuku sesuai dengan warna
semut.
K. Sistem Perkemihan
L. Sistem Reproduksi
M. Sistem Imun
Tidak ada riwayat alergi (cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia).
sayur
makan
2. Cairan
3. Eliminasi
BAB
- Tempat WC WC
BAK
- Tempat WC WC
4. Istirahat/Tidur
tidur Nonton TV -
obatan
- Rokok
- Alkohol - -
- Kopi - -
- Pengaturan jadwal - -
- Penggunaan alat bantu -
-
- Kesulitan pergerakan
- -
tubuh.
- Sulit menggerakan
kaki kanan.
- HCT : 45,0 % 40 48 %
- SGOT 18 l 0 38
- SGPT 17 l 0 41
- GDS
VIII. Therapi
- Actrapid 10 10 10 unit
- Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1
- Metronidasol 500 mg 3 x 1
- Neurodex 2 x 1
- Perawatan luka.
DATA FOKUS
( CP. 1A )
Nama klien : Ny. R Dx medik : DM + Ulkus
- Klien mengatakan nyeri pada luka - Ekspresi wajah meringis saat klien
menggerakan kakinya.
beraktivitas.
ANALISA DATA
( CP. 1B )
DS :
- Klien mengatakan
Gangguan metabolisme Keterbatasan
pergerakannya terbatas.
mobilitas fisik
- Klien mengatakan setiap Penggunaan cadangan
lemak & protein
kebutuhannya dibantu oleh
keluarga.
ATP berkurang
- Klien mengatakan sulit
Setiap kebutuhan
menggerakan kaki kanannya
dibantu
DO :
- Klien sulit beraktivitas secara Keterbatasan mobilitas
fisik
mandiri.
( CP. 2 )
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi
1. Kerusakan integritas jaringan b/d 03/10/2007
pada kaki)
INTERVENSI KEPERAWATAN
( CP. 3 )
Perencanaan
Diagnosa dan Data
No
Penunjang Tujuan Intervensi Rasional
1. Kerusakan integritas jaringanTercapainya proses1. Kaji luas dan keadaan luka 1. Pengkajian yang tepat
b/d adanya ganggren padapenyembuhan luka serta proses penyembuhan terhadap luka dan proses
- Nampak luka DM pada benar : membersihkan luka tehnik septik dan aseptik
- Luas luka 2x2 cm larutan yang tidak iritatif, kontaminasi, luka dan
menghambat proses
granulasi.
glukosa.
Nyeri b/d agen fisik (luka pada Rasa nyeri hilang / nyeri yang dialami klien
2. kaki kanan) ditandai dengan : berkurang dengan1. Kaji skala nyeri yang dialami
- Klien mengatakan nyeri- Klien mengatakan non verbal penyebab nyeri yang
pada luka saat beraktivitas. nyeri berkurang / Jelaskan pada klien tentang
2. terjadi akan mengurangi
- Klien mengatakan nyeri hilang sebab-sebab timbulnya nyeri ketegangan klien dan
pada daerah luka saat- Tanda tanda-tanda3. Observasi tanda-tanda vital. kesehatan kurang baik
dilakukan perawatan luka vital dalam batas 4. Teknik relaksasi napas
- Klien mengeluh nyeri pada 4. Ajarkan teknik relaksasi rasa nyeri yang dirasakan
rasa nyeri ditandai dengan : 1. Kaji tingkat keterbatasan2. Klien mengerti pentingnya
keluarga dan perawat bertambah luas kadar gula darah dalam dengan baik.
- Klien mengatakan nyeri- Klien dapat keadaan normal 4. Kebutuhan klien tetap
pada luka saat beraktivitas melaksanakan 3. Anjurkan klien untuk dapat terpenuhi.
- Klien nampak sulit dengan kemampuan bawah sesuai kemampuan 5. Obat-obatan golongan
oleh perawat dan keluarga - Rasa nyeri berkurang kebutuhan klien. nyeri klien.
gula darah, ditandai dengan : Tidak terjadi penyebaran penyebaran infeksi dapat
membunuh kuman.
ciprofloxacin dan
metronidasol.
IMPLEMENTASI
( CP. 4 )
mulai tumbuh.
klien makan.
1700 kkal/hari.
10
yang disampaikan
N : 80 x/menit
S : 37C
P : 18 x/menit
09.45 dalam.
09.28 analgetik.
500 mg 3 x 1
tindakan keperawatan.
08.28 analgetik.
500 mg 3 x 1.
penyebaran infeksi.
selama perawatan.
kebersihan diri.
08.45 septik.
merasa nyaman.
08.28 antibiotik.
mg 2 x 1.
mulai tumbuh.
klien makan.
6. Penatalaksanaan pemberian diet DM
04/10/2007 10
yang disampaikan
08.17 N : 80 x/menit
S : 36C
P : 16 x/menit
dalam.
analgetik.
500 mg 3 x 1
tindakan keperawatan.
menggerakkan/mengangkat ekstremitas
500 mg 3 x 1.
infeksi.
kebersihan diri.
septik.
merasa nyaman.
antibiotik.
08.30 Hasil : klien diberi obat; ciprofloxacin 500 mg
proses penyembuhan.
mulai tumbuh.
klien makan.
1700 kkal/hari.
4)
07.00 N : 80 x/menit
S : 36C
P : 16 x/menit
analgetik.
500 mg 3 x 1
analgetik.
09.05 500 mg 3 x 1.
kebersihan diri.
antibiotik.
mg 2 x 1.
EVALUASI
( CP. 5 )
O: klien.
berkurang.
A : Ulangi intervensi 1, 2, 3, 4.
penyembuhan.
insulin.
beraktivitas.
O: perawatan luka
N : 80 x/menit
S : 36,5 C
P : 16 x/menit
A : Ulangi intervensi 1, 2, 3, 4.
3. Observasi TTV
keinginan klien
- Klien mengatakan pergerakannya
3 07.40 S: terbatas
saat beraktivitas
keluarga
A : Ulangi intervensi 1, 2, 3, 4
beraktivitas
melakukan aktivitas
menggerakan/mengangkat ekstrimitas
A : Ulangi intervensi 1, 2, 3, 4, 5
selama perawatan
latihan
kanan klien.
Ulangi intervensi 1, 2, 3, 4.
insulin.
dokter
perawatan luka
N : 80 x/menit
S : 36,5 C
P : 16 x/menit
Ulangi intervensi 1, 2,
2. Observasi TTV
Ulangi intervensi 1, 2, 3, 4
P: beraktivitas.
melakukan aktivitas.
menggerakan/mengangkat ekstrimitas
sudah berkurang.
berkurang.
Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
selama perawatan.
latihan.
Jumat, -
Ulangi intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6.
P: penyembuhan.
insulin.
dokter
O: N : 80 x/menit
S : 36,5 C
P : 18 x/menit
Ulangi intervensi 1, 2.
2. Observasi TTV
O : Pertahankan intervensi 3, 4
sudah berkurang
berkurang
Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
selama perawatan
latihan.
PEMBAHASAN
Secara garis besar apa yang telah diuraikan dalam tinjauan pustaka
dan tinjauan kasus tentang kasus Diabetes Melitus tanpa ada persamaan,
disamping itu juga ditemui juga adanya perbedaan sesuai kondisi klien
saat itu. Untuk memudahkan dalam memahami kesenjangan atau
A. Pengkajian
kaki kanan, adanya keluhan nyeri pada area luka terutama saat
pada kaki kanan kurang karena adanya luka, nyeri akibat adanya
teori dan keadaan yang ditemukan dalam studi kasus dimana ada
mual/muntah.
Tanda dan gejala yang disebutkan diatas tidak nampak pada Ny.
B. Diagnosa Keperawatan
6. Kelelahan.
2. Nyeri.
terjadi pada luka yang terdapat pada punggung kaki kanan Ny. R.
timbul nyeri.
4. Kelelahan.
C. Intervensi Keperawatan
mengekspresikan perasaannya.
teratur.
D. Implementasi Keperawatan
baik dan saling percaya dengan klien, keluarga serta tim kesehatan
baik.
E. Evaluasi
a. Nyeri
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
nyeri, sulit beraktivitas, lemah, dan adanya cairan pus pada luka.
pada kaki).
B. Saran
komprehensif.
4. Kepada perawat dan anggota kesehatan lainya agar dapat