1
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
AGENDA PRESENTASI
1 PENDAHULUAN
2
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN JKN-KIS
Sesuai UU no 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Pelayanan Kesehatan
Sub Spesialistik
Pelayanan Kesehatan
Spesialistik
3
Perkembangan Cakupan
> 75% dari Kepesertaan
Jumlah
penduduk
171.939.254 100
99 % Pop
(8,7 Jt)
100 % Pop
36 Th
(582,291)
40
26 Th
87 % Pop
(4,8 Jt )
100 % Pop
(126,7 Jt )
97,2 % Pop
20
(50,9 Jt )
0
2014 2015 2016 1 Des 2017 Jerman Belgium Austria Luxemburg Costa Jepang Korea
Rica Selatan
Sumber data : LPP Jamsoskes
4
FASKES KERJASAMA
Jumlah FKTP Kerjasama 2014 - 2018
Belum
21,763 22,180 Kerjasama;
19,969 20,780
17,492 FKTP 24,3%
Kerjasama
75,7%
FKTP FKRTL
2014 2015 2016 2017* 2018 Rp 47 T Rp 203 T
unaudited sd Mei
DISTRIBUSI BIAYA
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 PELKES PER TAHUN
Tahun 2017
Jenis Pelayanan (Laporan (Laporan (Laporan
(Unaudited) 90.00%
78.32% 79.20% 80.36% 83.57%
Audited) Audited) Audited) 80.00%
70.00%
60.00%
Kunjungan di
66,8 Juta 100,6 Juta 120,9 Juta 144,6 Juta 50.00%
FKTP 40.00%
30.00% 21.68% 20.80%
Kasus Rawat Jalan 20.00%
19.64% 16.43%
21,3 Juta 39,8 Juta 49,3 Juta 59,86 Juta
Rumah Sakit 10.00%
0.00%
Kasus Rawat Inap 2014 2015 2016 2017
4,2 Juta 6,3 Juta 7,6 Juta 8,06 Juta (Buban Des)
Rumah Sakit
Total Pemanfaatan 92,3 JUTA 146,7 JUTA 177,8 JUTA 212,5 JUTA Primer Rujukan
Total Peserta thn Total Peserta thn Total Peserta thn Total Peserta thn
2014: 133,4 Juta 2015: 156,79 Juta 2016: 171,9 Juta 2017: 189,2 Juta 6
FOKUS BPJS KESEHATAN 2018
SASARAN POKOK
MENINGKATKAN
AKSES PELAYANAN
MENINGKATKAN RASIONALISASI
MUTU PELKES BIAYA PELKES
KESEHATAN
INISATIF STRATEGIS
KETERSEDIAAN
SARPRAS DAN NAKES STRUKTURISASI FOKUS PADA UPAYA
TERMASUK PELAYANAN KESEHATAN PROMOTIF-PREVENTIF
SEBARANNYA
REKREDENSIALING SEKUNDER
PROGRAM RUJUK ONLINE
MAPPING PROLANIS
PROGRAM RUJUK
PROFILING FASKES BERJENJANG BERBASIS DETEKSI DINI CA CERVIX
KOMPETENSI 7
AGENDA PRESENTASI
1 PENDAHULUAN
8
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
MENGAPA ADA PROGRAM RUJUK BALIK?
A. KENDALI MUTU KEPUASAN PESERTA
1. Kemudahan akses
2. Penanganan dan pengelolaan penyakit
peserta menjadi lebih efektif
RUJUKAN BERJENJANG
RUJUK BALIK
Kesehatan
Sub Spesialistik
FKTP dan FKRTL
4. Menguatkan sistem rujukan
5. Meningkatkan rasio kontak antara peserta
Pelayanan
dengan FKTP
Kesehatan
Spesialistik 6. Mengurangi antrian di RS
Peserta
APOTEK PRB
Tatalaksana pengobatan
peserta
PRB dimaksudkan 1. First Contact
sebagai implementasi 2. Comprehensive care
empat pilar pelayanan 3. Continuity of care
primer 4. Coordination of care
PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PRB
FKRTL
• Merujuk peserta tiap 3 bulan ke RS
• Tendensi menahan peserta di RS
• Pemantauan peserta belum optimal
• Keraguan FKRTL:
Bagaimana kelanjutan
pengobatan di primer?
FKTP Bagaimana ketersediaan obat di
primer?
Peserta
APOTEK PRB
• Outcome pengobatan peserta belum menjadi
perhatian. • Pemberian obat belum memberikan
• Edukasi tatalaksana pengobatan ke peserta belum pelayanan kefaramasian klinik
optimal • Belum dapat memantau peserta PRB
• Paradigma drug oriented belum patient oriented • Akses e-Purchasing apotek swasta?
• Prosedur terlalu administratif yang harus dilalui
peserta
Multi dokter,
polifarmasi dan
multi regimen
terapi
Mengalami
masalah terkait
obat
Berisiko tinggi
terhadap
komplikasi
penyakit
Diperlukan peran Farmasi Klinik MTM 12
Sumber: Lisa Aditama Slide,2018
PENYEBAB PRB TIDAK OPTIMAL
Peserta enggan mendaftar menjadi Peserta FKRTL enggan memberikan SRB/tidak merujuk
PRB: balik:
Penyebab : Penyebab :
1. Ketidakpahaman Peserta terhadap 1. Ketidakpahaman/Ketidakpercayaan
Program Rujuk Balik terhadap Program Rujuk Balik
2. Peserta pernah mengalami kendala 2. Ketidakpahaman terhadap jenis obat yang
dalam pendaftaran dan pelayanan PRB→ masuk dalam PRB
3. Obat yang diresepkan di RS ≠ termasuk 3. Kesengajaan tidak merujuk balik (Moral
obat PRB akibatnya Peserta akan Hazard)
kembali juga ke RS, sehingga
menganggap PRB tidak berguna Ketersediaan Apotek PRB
4. Terhentinya pengobatan akibat kendala Penyebab :
status kepesertaan → Menunggak 1. Ketersediaan Apotek di wilayah Kecamatan
2. Apotek enggan bekerjasama karena rugi
3. Ketidaktersediaan obat Gagal lelang,
Internal tidak ada harga sehingga menyulitkan
Penyebab : pengadaan obat oleh
1. Pemantauan luaran program belum
berjalan optimal
FKTP belum optimal memberikan pelayanan PRB
2. Kendala SIM→Aplikasi Monitoring & Blm
Penyebab :
Terintegrasi
1. Ketidakpahaman terhadap program rujuk
balik
2. Peran Farmasi belum optimal
DATA EVALUASI PELAKSANAAN PRB
TREN PERTUMBUHAN RATA-RATA FREKUENSI
PESERTA TERDAFTAR PRB PENGAMBILAN OBAT OLEH
PESERTA DI APOTEK PRB
(dalam bulan)
1,000,000
900,000
800,000 6.0
700,000 5.0
600,000 5.0
500,000 4.2
400,000 3.9
300,000 4.0
200,000
100,000 3.0
-
2016 2017 2018 2.0
SKIZOFREN 3,257 3,275 3,530
1.0
STROKE 5,259 6,126 7,152
EPILEPSI 4,954 5,633 6,546 0.0
2015 2016 2017
SLE 153 193 233
JANTUNG 49,081 62,362 70,672 • Rata-rata per tahun terjadi
PPOK 5,003 5,489 6,379 peningkatan frekuensi
ASMA 17,136 18,543 19,606 peserta PRB mengambil obat
HT 293,884 366,490 400,760 di Apotek PRB.
DM 280,549 350,693 382,642 • Idealnya dalam satu tahun
peserta 9 bulan
Sumber: Data Manual KepWil
mengambil obat di apotek
Peserta PRB didominasi 3 besar penyakit yaitu DM, Hipertensi PRB.
14
dan Jantung.
TARGET DAN SASARAN PRB
1,400,000
1,200,000
1,000,000
8T0A0,R0G00ETII
600,000
TARGET I
400,000
200,000
-
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17
Peserta PRB di FKTP Peserta PRB kembali ke RS Peserta PRB PASIF Potensi PRB di RS
• 5% mengambil di FKRTL
Beli Obat Sendiri
15
• 65% Pasif (25% nya Non Aktif karena tidak membayar iuran)
AGENDA PRESENTASI
1 PENDAHULUAN
16
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
KETENTUAN REGULASI TENTANG
PELAYANAN RUJUK BALIK
PMK No 73/2016
TENTANG STANDAR
UU No 36/2009 PELAYANAN
TENTANG KESEHATAN KEFARMASIAN DI APOTEK
1. Perlu strategi untuk memberikan kejelasan pasar bagi Apotik dan meningkatkan
kemampuan pendanaan Apotek dalam menjamin ketersediaan obat
2. PRB dioptimalkan sebagai program yang bersifat pasien-sentris untuk
meningkatkan motivasi dan inisiatif peserta dalam mencapai target terapi yang
diharapkan
3. Mewujudkan pelayanan obat komprehensif sesuai regulasi yang berfokus pada:
mengoptimalkan penggunaan obat (minimalisasi obat sisa)
mengurangi risiko efek samping, dan
meningkatkan kepatuhan pengobatan.
4. Meningkatkan kolaborasi antara FKTP dan FKRTL dengan mengoptimalkan peran
Apoteker sebagai integrator
5. Meningkatkan dokumentasi dan validitas data peserta untuk kepentingan
monitoring dan analisis data melalui pembuatan dan perbaikan aplikasi
MTM
PENGEMBANGAN PROGRAM RUJUK BALIK
• Kolaborasi antarprofesi
• Pemantauan kontinuitas tatalaksana
pengobatan peserta
• Pencegahan komplikasi lanjutan
• Berorientasi outcome pengobatan dan
kepuasan peserta
23
Sumber: Lisa Aditama Slide, 2018
KRONOLOGIS PEMBAHASAN
Kamis, 15 Februari 2018 Tahap I : Selasa-Jumat, Rabu, 16 Mei 2018
24-27 April 2018
PEMBAHASAN AWAL Tahap II : Senin-Kamis, 7- PAPARAN DENGAN
KONSEP PRB BERBASIS 10 Mei 2018 DIRJEN YANKES
MTM KEMENKES
SOSIALISASI AWAL
DRAFT PEDOMAN
PROGRAM RUJUK BALIK
Jumat, 18 Mei 2018 Kamis, 31 Mei 2018
Senin, 19 Februari 2018 KE KABID PMP
24
KOMPARASI FITUR
NO ASPEK SEBELUM SESUDAH
1 Pendaftaran Pendaftaran calon • Untuk calon peserta yang dirujuk balik dengan
Calon Peserta peserta PRB Surat Rujuk Balik (SRB), pendaftaran calon
PRB dilakukan di Pojok peserta PRB dilakukan oleh petugas FKRTL
PRB FKRTL oleh pada aplikasi eligibilitas FKRTL.
Petugas BPJS • Untuk potensi peserta PRB, pendaftaran calon
Kesehatan peserta dilakukan oleh FKTP pada aplikasi
PCare.
• Pada masa transisi, petugas FKRTL
menyampaikan data calon peserta PRB ke
Kantor Cabang. Staf Bidang PMP melakukan
entri data pada aplikasi LUPIS.
2 Pemberian Obat Diberikan ke Diberikan ke peserta PRB selama 7 hari.
di FKRTL peserta PRB selama
1 bulan (30 hari).
3 Periode Selama tiga bulan Pada bulan pertama selama 23 hari
Pelayanan Obat berturut-turut. dilanjutkan dengan tiga bulan selanjutnya di
di FKTP dan FKTP dan apotek PRB. Ketentuan tersebut
Apotek PRB dapat diperpanjang sesuai dengan kondisi
pasien
KOMPARASI FITUR
250,000
203,089 Jumlah Peserta PRB
200,000
150,000
100,000
11,922 31,408 19,262 10,285 62,763 67,030
44,654 6,469 25,520 18,011 8,608 5,186 10,503 3,075
36,725 14,556 8,659
50,000 27,031 11,645
17,980 10,725 6,880 10,458 14,120 12,438
2,873 4,601 4,923 2,642 2,901 1,409 5,348 558
-
28
RASIO PESERTA PRB DAN APOTEK PRB
3,500 2,997
3,000
2,981 Rasio terbesar terdapat di
Rasio Apotek : Peserta PRB Lampung dan Gorontalo, rasio
2,500
1,749
terkecil ada di Sulawesi Tengara
2,000 1,456
1,665
dan Sulawesi Barat
1,437 1,013
1,500 1,237
1,073
965 950
1,000 764 741
657 647 615 608 563
523 478 471 468 466 440 392 389
500 364 322 305 282 250 243
171 112
-
Instruksi presiden no. 8 tahun 2017 kepada BPJS kesehatan salah satunya adalah
penambahan jumlah apotek PRB kerjasama. Target jumlah apotek PRB kerjasama
Tahun 2018 adalah 1.100 Apotek dan saat ini (data Mei 2018) jumlah Apotek PRB
kerja sama adalah 1.037 sehingga masih membutuhkan sebanyak 63 Apotek PRB.
Penambahan jumlah apotek kerja sama harus mempertimbangkan jumlah pasien
PRB. 29
KETENTUAN DASAR PRB BERBASIS MTM
1. Dokter di RS
menerbitkan SRB
2. Pendaftaran peserta
(flagging) dan input obat
Vclaim
Faskes Rujukan
Apotek PRB
1. Menyediakan obat
Bridging 2. Menerima resep flagging,
pemberian obat + edukasi
Apotek 3. MTM dan entry data MTM
Pcare
OL Pelayanan farmasi klinik
1. Menerima SRB
2. Penulisan resep obat PRB sesuai input VClaim
3. Edukasi PRB + Prolanis
Faskes Primer (Khusus peserta PRB DM dan HT otomatis menjadi peserta
Prolanis) 32
ALUR PELAYANAN
Tahap Transisi
SRB
Resep 7 hari
Peserta Selesai dari Petugas PRB RS IFRS memberikan Peserta diminta ke FKTP
PoliKlinik mengirimkan data Obat 7 hari untuk obat 23 hari
peserta PRB
WA
Google Doc
Telegram
Data Flagging dan Potensi
Data dikirim ke P-Care
Potensi
PRB KC
PMP melakukan Flagging di LUPIS Dokter FKTP menuliskan resep
dan menetapkan Apotek referensi atau mempersuasi potensi PRB
SRB
Resep 7 hari
Peserta Selesai dari Petugas PRB RS IFRS memberikan Peserta diminta ke FKTP
PoliKlinik melakukan Flagging Obat 7 hari untuk obat 23 hari
Di V-Claim
Data
Potensi
PRB
Peserta dengan riwayat 3
bulan diagnosa PRB dengan P-Care
sediaan obat yang sama Dokter FKTP menuliskan resep
atau mempersuasi potensi PRB
untuk PRB
Alur Pelayanan
Alur Integrasi Data
Sebelum Sesudah
1 PENDAHULUAN
38
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN
1. Kementerian Kesehatan
– Memberikan akses bagi FKTP untuk dapat meresepkan obat-obat kronis terutama
DM dan Hipertensi sesuai SPM No 43/2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
– Memperluas akses E-Catalog kepada Apotek Swasta
– Memastikan ketersediaan jenis sediaan dan harga dalam daftar obat PRB terpenuhi
sesuai jadwal
– Membuat daftar obat pendamping di daftar obat PRB
– Memastikan komitmen ditsributor dan pabrikan
1. Organisasi Profesi (IDI, IAI, Asapin)→ Mensosialisasikan konsep PRB berbasis MTM
kepada seluruh anggota dan ikut aktif memberikan masukan dan melakukan
pengawasan
2. Apotek PRB → Berkomitmen penuh dalam menjamin ketersediaan obat sesuai daftar
PRB, menjalankan fitur MTM dan melakukan pendataan secara konsisten dan akuntabel
3. FKTP → Meningkatkan rekrutmen peserta potensi PRB, memantau pencapaian target
terapi yang telah ditetapkan
5. FKRTL → Merujuk balik peserta dengan kondisi kronis stabil di FKRTL dan menetapkan
target terapi
PLATO
“ NECESSITY IS THE MOTHER OF INVENTION.”
DIFFICULT SITUATIONS INSPIRE INGENIOUS SOLUTIONS
40
Terima Kasih
www.bpjs-kesehatan.go.id