Anda di halaman 1dari 27

TATALAKSANA DIABETES

DAN HIPERTENSI
dr. ABDUL RAZAK KELANA IBRAHIM, SpPD

Seminar Kesehatan “ Raih Masa Depan Sehatmu dengan Kenali


Diabetes Mellitus dan Hipertensi”
Balai Litbangkes Aceh – Kemenkes RI
Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh, 29 Oktober 2019
DIABETES MELLITUS
HIPERTENSI
 Definisi • Definisi
 Epidemiologi • Epidemiologi
 Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2
• Patogenesis Diabetes Melitus
 Klasifikasi DM Tipe 2
 Diagnosis
• Klasifikasi DM
 Komplikasi
 Tatalaksana
• Diagnosis
• Komplikasi
• Tatalaksana
Definisi

 DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya (Perkeni, 2015).

PATOGENESA

(Ralph A. DeFronzo. From the Triumvirate to the Ominous Octet: A New Paradigm
for the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus. Diabetes. 2009; 58: 773-795)
KLASIFIKASI

PERKENI,2015
ADA, 2019
Diagnosis

PERKENI, 2015
4 PILAR PENGELOLAAN DM

EDUKASI
PERENCANAAN MAKAN

LATIHAN JASMANI

INTERVENSI FARMAKOLOGIS
PERKENI, 2015
Penelitian Balai Litbangkes Aceh Tahun
2019
Faktor Determinan dan Marker Molekuler Diabetes Mellitus Tipe 2
pada Sindroma Metabolik di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh
HIPERTENSI
DEFINISI

 Diagnosis hipertensi
ditegakkan bila TDS
≥140 mmHg dan/atau
TDD ≥90 mmHg pada
pengukuran di klinik
atau fasilitas layanan
kesehatan.

INA-SH, 2018
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH KLINIK

INA-SH, 2019
PENAPISAN DAN DIAGNOSIS HIPERTENSI

INA-SH, 2019
Hipertensi pada Diabetes Melitus
1. Indikasi pengobatan:
Bila TD sistolik > 140 mmHg dan/atau TD diastolik >90 mmHg.
2. Sasaran tekanan darah:
 Tekanan darah sistolik <140 mmHg dan (B) dan tekanan
 darah diastolik <90 mmHg (B).
3. Pengelolaan:(A) Non-farmakologis:
Modifikasi gaya hidup: menurunkan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik,
menghentikan merokok dan alkohol serta mengurangi konsumsi garam
(B) Farmakologis:Obat anti hipertensi yang dapat dipergunakan :
o Penyekat reseptor angiotensin II
o Penghambat ACE
o Penyekat reseptor beta selektif dosis rendah
INA-SH, 2019
EVALUASI KLINIS
 Tujuan dari evaluasi klinis adalah:
- Menegakkan diagnosis dan derajat hipertensi
- Menapis kemungkinan penyebab sekunder hipertensi
- Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan
hipertensi (gaya hidup, obat lain atau riwayat keluarga)
- Identifikasi faktor risiko kardiovaskular yang yang lain (termasuk gaya
hidup dan riwayat keluarga).
- Identifikasi penyakit-penyakit penyerta
- Menentukan ada tidaknya HMOD atau penyakit kardiovaskular,
serebrovaskular atau ginjal yang udah ada sebelumnya, untuk
stratifikasi risiko.
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
 INTERVENSI POLA HIDUP
 Pembatasan konsumsi garam
 Perubahan pola makan
 Penurunan berat badan dan menjaga berat
badan ideal
 Olahraga teratur
 Berhenti merokok
 PENENTUAN BATAS TEKANAN DARAH UNTUK INISIASI OBAT

INA-SH, 2019
 TARGET PENGOBATAN TEKANAN DARAH
 PENGOBATAN HIPERTENSI – TERAPI OBAT

INA-SH, 2019
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai