Nurul Izzati
1405105010075
Penguji Pembimbing
Dewi Yunita, S. TP., M.Res Ir. Syarifah Rohaya, M.P
Fahrizal, S.TP., M.Sc Dr. Ir. Irfan, M.Sc
PENDAHULUAN
Limbah merupakan hasil buangan yang berasal dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga) yang sudah tidak memiliki nilai ekonomis
lagi.
Namun limbah tersebut akan memiliki nilai guna dan dapat dimanfaatkan kembali
apabila diolah dengan cara yang benar. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak
semua limbah organik akan berdampak negatif. Salah satu contoh limbah organik
yang masih memiliki nilai guna yaitu air leri.
Pada umunya masyarakat membuang sisa air cucian beras yang dianggap tidak
memiliki nilai apapun. Sebenarnya air cucian beras yang sering disebut dengan istilah
leri masih banyak mengandung karbohidrat, protein dan vitamin B.
Sebagian besar kandungan tersebut terdapat pada pericarpus (bagian terdalam dari
sekam) dan aleuron (lapisan sel telur yang kaya gizi dari endospremium).
PENDAHULUAN
Pemanfaatan air cucian beras yang terbuang sia-sia ternyata masih mempunyai nilai
ekonomis dan berpotensi mendatangkan keuntungan.
Hal ini didasari pemikiran bahwa air cucian beras memenuhi syarat untuk
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum, yaitu terdapat kandungan gula dan
karbohidrat
PENDAHULUAN
Kecambah kacang hijau berasal dari biji kacang hijau yang memiliki kandungan
protein, karbohidrat, vitamin,, lemak, kalsium, fosfor, besi, kalori dan air
Mustofa, 2007
Ekstrak kecambah kacang hijau merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan
nata karena lebih ramah lingkungan yang berasal dari bahan organik, tidak
menimbulkan residu berbahaya, mudah diperoleh dan telah terbukti dapat
menghasilkan nata yang berkualitas.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat
Hidayatullah 2012
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan april - mei 2018. Pelaksanaan
penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Industri,
Laboratorium Uji Sensori dan Laboratorium Analisis Bahan Pangan, Jurusan
teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah kuala, Banda
Aceh.
METODE PENELITIAN
Alat
Botol kaca, gelas ukur, Erlenmeyer, kain saring, timbangan analitik, kertas Koran,
kompor , pengaduk, blender, pH meter, wadah plastik, panci, pisau, kertas tisu, karet
pengikat, jangka sorong dan kertas saring.
Bahan
limbah air cucian beras yang diperoleh dari salah satu rumah makan yang beralamat
di darusalam, kecambah, gula, cuka dan stater Acetobacter xylinum.
METODOLOGI
Rancangan Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acek Lengkap (RAL) pola faktorial
yang terdiri dengan faktor konsentrasi gula (G) dan konsentrasi kecambah (K)
Kecambah (K)
Konsentrasi
Ulangan
Gula 0,25% (K₁) 0,5% (K₂) 0,75% (K₃)
I G₁ K₁ U1 G₁ K₂ U1 G₁ K₃ U1
6% (G₁) II G₁ K₁ U2 G₁ K₂ U2 G₁ K₃ U2
III G1 K1 U 3 G₁ K₂ U3 G₁ K₃ U3
I G₂ K₁ U1 G₂ K₂ U1 G₂ K₃ U1
8% (G₂) II G₂ K₁ U2 G₂ K₂ U2 G₂ K₃ U2
III G₂ K₁ U3 G₂ K₂ U3 G₂ K₃ U3
I G₃ K₁ U1 G₃ K₂ U1 G₃ K₃ U1
10% (G₃) II G₃ K₁ U2 G₃ K₂ U2 G₃ K₃ U2
III G₃ K₁ U3 G₃ K₂ U3 G₃ K₃ U3
Analisis Data
Air leri
Ampas Disaring
Diinokulasi
Acetobacter Media yang sudah dingin
xylinum 200
ml
Ditutup dengan Koran dan diikat dengan karet
A
SKEMA KERJA
Difermentasi
selama 8 hari
Analisis :
•Rendemen (%)
•Ketebalan (cm)
Nata de •Tekstur (kg/s²)
Leri •Kadar air
•Kadar serat (%)
•Uji organoleptik (Aroma,
warna, rasa dan
kekenyalan)