Anda di halaman 1dari 10

KONSIDERASI ANESTESI PADA TIR

PASIEN HIPERTENSI
KLASIFIKASI HIPERTENSI (JNC 8)
Kategori Sistolik Diastolik
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derajat 2 ≥160 ≥100


PATOGENESIS
BP = CO X SVR

Hal hal yang mempengaruhi TD :


Jantung
Arterial
Vena vena post kapiler ( venous capacitance )
Ginjal
Baroreseptor sebagai pengatur saraf otonom dan
mekanisme humoral
Hormon hormon lokal yang berasal dari endotel
vaskular
EVALUASI PRE OPERATIF
1. kapan diagnosis hipertensi tegak?
2. apakah hipertensinya terkontrol?
3. apakah ada penyebab hipertensi yang bisa diobati?
4. seberapa berat kerusakan target organ?
5. apakah memungkinkan dilakukan Tindakan pembiusan dan pembedahan?
6. Apakah perlu kontrol tekanan darah sebelum anestesi?

Pemeriksaan fisik
Mencari adanya kerusakan target organ, faktor resiko dan kemungkinan
penyebab hipertensi sekunder.
PRE MEDIKASI

Bisa diberikan ansiolitik (seperti gol. Benzodiazepin dan midazolam)


Obat anti hipertensi tetap dilanjutkan sesuai jadwal sampai hari pembedahan.
ALGORITMA MANAJEMEN ANESTESI PASIEN HIPERTENSI
KESIMPULAN

Diagnosa hipertensi ditegakkan bila tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik 90 mmHg atau lebih sedikitnya dengan dua kali pengukuran.
Hipertensi dihubungkan dengan beberapa faktor resiko seperti iskemia myokard,
aterosklerosis, gagal jantung dan gagal ginjal. Dimana dapat meningkatkan resiko
komplikasi selama dan setelah tindakan anestesi.
Evaluasi dan persiapan preoperatif pada pasien hipertensi merupakan hal yang
sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai