Tren data jumlah pasien ranap meningkat dan tren jumlah klaim
INA CBGs ranap meningkat: tidak ada potensi fraud
2. Perbandingan jumlah pasien JKN rawat jalan dan jumlah
klaim INA CBGs rawat jalan (variable 1 dan variable 2).
2.1 Grafik
2. Perbandingan jumlah pasien JKN rawat jalan dan jumlah
klaim INA CBGs rawat jalan (variable 1 dan variable 2).
2.2 Analisis
Dengan melihat tren jumlah pasien JKN rawat jalan dan jumah
klaim INA CBGs rawat jalan dapat dilihat potensi rumah sakit
mendapat keuntungan dengan cara yang kurang wajar. Bila tren
data jumlah pasien JKN rawat jalan cenderung datar/ turun
namun jumlah klaim INA CBGs rawat jalan cenderung
meningkat, ada potensi fraud.
1.2 Analisis
Dengan melihat tren jumlah kelas rawat inap dapat dilihat
potensi rumah sakit mencoba mendapat keuntungan
dengan mendorong pasien untuk pindah kelas rawat
inap yang lebih tinggi. Bila tren pemanfaatan kelas 1
lebih tinggi dari kelas lainnya, ada potensi fraud
Tren pasien ranap kelas I naik, tren pasien ranap kelas III
turun: ada potensi fraud
(tetapi pemanfaatan ranap kelas I masih di bawah kelas II
dan III)
2. Rata-rata LOS (variable 4).
2.1 Grafik
2. Rata-rata LOS (variable 4).
2.2 Analisis
Dengan melihat tren rata-rata LOS dilihat potensi
rumah sakit melakukan fraud dengan memberi
pelayanan substandar yaitu dengan memulangkan
pasien sebelum selesai masa perawatan. Bila tren
data rata-rata LOS di bawah standar (6 – 9 hari),
ada potensi fraud.
1.2 Analisis
Dengan melihat jumlah kasus dengan ADL, special procedure, special
drugs, special investigation, dan special prosthesis di sebuah
fasyankes, dapat dilihat potensi fraud pada proses top up untuk
pelayanan-pelayanan ini. Potensi fraud ditemukan pada jumlah
pelayanan-pelayanan tersebut yang tinggi pada sebuah fasyankes.
6.1 Grafik
6.2 Analisis
Dengan melihat tren 10 diagnosis primer rawat jalan
dengan tagihan tertinggi, dapat dilihat potensi fraud
pada kelompok diagnosis primer rawat jalan. Kelompok
diagnosis primer rawat jalan dengan tagihan tertinggi
dapat berpotensi fraud bila pola datanya bersifat
fluktuatif atau cenderung meningkat.
7. 10 diagnosa primer rawat inap dengan tagihan tertinggi
(variable 19).
7.1 Grafik
7.2 Analisis
Dengan melihat tren 10 diagnosis primer rawat inap dengan
tagihan tertinggi, dapat dilihat potensi fraud pada kelompok
diagnosis primer rawat inap. Kelompok diagnosis primer rawat
inap dengan tagihan tertinggi dapat berpotensi fraud bila pola
datanya bersifat fluktuatif atau cenderung meningkat.
8.1 Grafik
8.2 Analisis
Dengan melihat tren 10 tindakan primer rawat jalan
dengan tagihan tertinggi, dapat dilihat potensi fraud
pada kelompok tindakan primer rawat jalan. Kelompok
tindakan primer rawat jalan dengan tagihan tertinggi
dapat berpotensi fraud bila pola datanya bersifat
fluktuatif atau cenderung meningkat.
9. Sepuluh tindakan primer rawat inap dengan tagihan
tertinggi (variable 20).
9.1 Grafik
9.2 Analisis
Dengan melihat tren 10 tindakan primer rawat inap dengan
tagihan tertinggi, dapat dilihat potensi fraud pada kelompok
tindakan primer rawat inap. Kelompok tindakan primer
rawat inap dengan tagihan tertinggi dapat berpotensi fraud
bila pola datanya bersifat fluktuatif atau cenderung
meningkat.