Anda di halaman 1dari 20

BIOSTATISTIKA DAN

EPIDEMIOLOGI
PERTEMUAN KE 3

OLEH :
ARDI KURNIAWAN
kPendahuluan
- Populasi yang rentan terkena sebuah penyakit disebut
populasi yang terkena resiko.
Contoh :
- Luka-luka akibat kerja hanya terjadi pada orang-
orang yang bekerja.
Dengan demikian populasi yang terkena resiko
adalah angkatan kerja.
- “Demam Kejang”, populasi yang terkena resiko
adalah anak Balita.
- Kanker Rahim, populasi yang terkena resiko
adalah wanita yang berusia 25 – 69 th.
Semua Wanita Populasi yang
Populasi (Kelompok Umur) terkena resiko
Total

0 – 25 th

Semua Semua
Pria Wanita 25 – 69 th 25 – 69 th

+ 70 th

Gambar : Populasi yang terkena resiko pada


penelitian ttg kanker kandungan
- Statistik atau ukuran paling dasar yang sering
digunakan untuk melihat besarnya permasalahan
dalam epidemiologi adalah banyaknya kejadian atau
frekuensi kejadian (sakit, meninggal, dsb.).
- Beberapa ukuran frekuensi penyakit adalah
didasarkan pada konsep-konsep fundamental tentang
prevalensi dan insidensi.
- Prevalensi dari suatu penyakit adalah jumlah kasus
yang terdapat diantara populasi tertentu pada sebuah
titik waktu yang tertentu pula.
- Insidensi dari suatu penyakit adalah jumlah kasus-
kasus baru yang muncul selama periode waktu yang
tertentu dan terjadi diantara populasi yang tertentu
pula.
Tingkat Prevalensi
Tingkat Prevalensi (P) untuk suatu penyakit dapat
dihitung dengan rumus :
Prevalensi
Dinaikkan oleh : Diturunkan oleh :
a. Durasi penyakit yang lebih a. Durasi penyakit yang lebih
lama. pendek.
b. Pemanjangan usia b. Meningkatnya tingkat
penderita tanpa fasilitas sbg akibat dari
pengobatan. meningkatnya org sakit.
c. Peningkatan kasus-kasus c. Menurunnya kasus-kasus
baru (peningkatan baru (penurunan
insidensi). insidensi).
d. Kasus-kasus migrasi ke d. Meningkatnya tingkat
dalam populasi. kesembuhan untuk kasus-
kasus penyakit
e. Migrasi ke luar dari orang- e. Migrasi ke dalam dari
orang yang sehat. orang-orang yang sehat.
f. Migrasi ke dalam dari f. Migrasi ke luar dari orang-
orang-orang yang rentan. orang yang rentan.
g. Peningkatan sarana
diagnostik.
Insidensi
- Dalam perhitungan tingkat insidensi, maka
numeratornya adalah jumlah dari event-event
baru yang terjadi dalam suatu periode waktu
yang tertentu dan denominatornya adalah
populasi yang memiliki resiko untuk mengalami
event tersebut selama periode waktu tersebut.
Catatan :
- Individu yang diamati adalah individu yang masih
terbebas dari penyakit
Contoh :
Hubungan antara menghisap rokok dan tingkat insidensi Stroke

Kategori Merokok Jumlah Orang-Tahun Tingkat Insidensi Stroke


Kasus Stroke Pengamatan Per 100000 org/tahun
(Lebih dari 8 tahun)

Tidak Pernah 70 395594 18

Mantan 65 232712 28

Perokok 139 280141 50

Total 274 908447 30


Rata – rata Insidensi (I)
Contoh soal :
1. Jika kita ingin memperoleh ukuran insidensi kanker
payudara diantara wanita di Tanah Datar selama
tahun 2009, kasus kanker payudara mana yg kita
jadikan pembilang?
• Seluruh kasus kanker payudara diantara wanita
Tanah Datar tahun 2009 ?, atau
• Hanya kasus baru kanker payudara diantara wanita
Tanah Datar tahun 2009 ?
Contoh soal :
2: Diasumsikan kita mulai menghitung insidensi pada 1
januari 2009, wanita Tanah Datar mana yg kita
jadikan penyebut dari ukuran insidensi ?

a. Seluruh wanita di Tanah Datar pada tahun 2009.


b. Hanya wanita tanpa kaknker payudara di Tanah
Datar pada 1 Januari 2009
Contoh soal :
3: Untuk menghitung prevalensi kanker payudara
pada wanita Tanah Datar tahun 2009, kasus kanker
payudara mana yang kita jadikan pembilang ?

a. Seluruh kasus kanker payudara yg dilaporkan pad a


tahun 2009?
b. Seluruh kasus kanker payudara yg pernah
dilaporkan?, atau
c. Seluruh kasus kanker payudara yg masih bertahan
yg pernah dilaporkan?
Contoh soal :
4. Selama tahun 2009 ditemukan 100 org penderita TB
baru. Penderita TB tahun 2008 yang masih bertahan
sampai tahun 2009 50 orang. Jumlah pddk Tanah
Datar 400.000 orang.

 Hitung angka insidensi dan prevalensi TB di Kab


Tanah Datar tahun 2009!
Manfaat ukuran prevalensi
• Menggambarkan tingkat keberhasilan
program pemberantasan penyakit
• Penyusunan perencanaan pelayanan
kesehatan, misal obat, tenaga, ruangan
• Menyatakan banyaknya kasus yg dapat
didiagnosis
Manfaat ukuran insidensi
• Angka insidensi dapat digunakan untuk
mengukur angka kejadian penyakit. Perubahan
angka insidensi dapat menunjukkan adanya
perubahan faktor2 penyebab penyakit, yaitu
fluktuasi alamiah dan adanya program
pencegahan.
• Dalam penelitian epidemiologi  sebab akibat
• Perbandingan antara berbagai populasi dengan
pemamapan yg berbeda
• Untuk mengukur besarnya risiko determinan
tertentu
Contoh soal :
1. Misalkan dalam tahun 2016 diketahui
terdapat kasus Campak pada suatu
negara sebanyak 17000 kasus, sedangkan
sebelum tahun tersebut sebanyak 15500
kasus. Jika jumlah penduduk negara
tersebut yang beresiko terkena penyakit
campak adalah 100.000 orang, maka
hitunglah :
a. besar prevalensi kasus campak.
b. besar insidensi kasus campak.
Contoh soal :
2. Diketahui jumlah penduduk suatu daerah pada
tahun 2016 adalah 500000 orang. Jika diketahui
besar insidensi dan prevalensi dari suatu
penyakit pada tahun 2016 masing-masing
adalah 5% dan 10%, maka hitunglah :
a.
Jumlah kasus baru penyakit tsb pada tahun
2016.
b.
Jumlah kasus penyakit tsb sebelum tahun 2016.
Contoh soal :
3. Misalkan dalam tahun 2016 diketahui
terdapat kasus suatu penyakit sebanyak
10000 kasus, sedangkan sebelum tahun
tersebut sebanyak 15000 kasus. Jika besar
insidensi kasus tersebut adalah 5%, maka
hitunglah :
a. jumlah penduduk daerah tersebut yang
beresiko terkena penyakit.
b. besar
prevalensi penyakit tersebut.
Contoh soal :
4. Misalkan dalam tahun 2016 diketahui
terdapat kasus suatu penyakit sebanyak
10000 kasus, sedangkan sebelum tahun
tersebut sebanyak 15000 kasus. Jika besar
prevalensi kasus tersebut adalah 5%, maka
hitunglah :
a. jumlah penduduk daerah tersebut yang
beresiko terkena penyakit.
b. besar
insidensi penyakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai