Pertemuan 1
Rumah sakit harus membuat tim Anti Fraud untuk menjaga penyelewengan
atau kecurangan yang terjadi di rumah sakit
Mulai memahami tentang UU No 36.
Mulai melakukan deteksi dini tentang potensi fraud di rumah sakit
Membuat system pelaporan potensi kejadian fraud dari pasien di rumah sakit
melalui website rumah sakit
Fraud yang disebabkan tentang system bukan dikatakan fraud
Perpes baru no 17 th 2016 tentang iuran
Masih ada waktu sampai 2019 untuk memperbaik system pelayanan RS
terutama system Fraud
Permenkes no 28 tentang koding
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Data klaim dapat dilihat dr LOS tetapi data ini belum ada secara lengkap
Data keuangan bisa potensi fraud dpt diketahui dengan temuan-temuan
oleh KPK atau BPK
Mendeteksi potensi fraud tidak bisa melihat dari 15 data yang diperlukan
yang telah dikeluarkan sesuai uu no 36
Audit klinik harus sesuai dengan PPK (clinical pathway)
o Dapat menilai potensi fraud
Deteksi potensi Fraud dengan audit klinik disesuai dengan penilaian kriteria
dari yang disesuaikan dengan data dalam rekam medis dan acuan PPK
(clinical pathway)
Pengertian kode 1 n 2 bagus penilaian sedang 3 (tidak ada data) 5
kurang bagus tidak sesuai
o Penilaian angka yg didapat 80% sudah bagus dan dibawah 80%
perlu dilakukan investigasi
Diagnosa primer dan sekendur juga ada potensi fraud melihat data 3 bulan
terakhir atau 6 bulan terakhir
o Dilihat dari jenis2 penyakit yg didata oleh rumah sakit
Pertemuan 4
Perlu membedakan antara kendali mutu (Patient Safety) dengan fraud (suatu
kejahatan)
Menjalankan agar program/system anti fraud bisa jalan di rumah sakit;
kuncinya adalah pada saat investigasi dilaksanakan karena ada potensi fraud
di rumah sakit
Diperhatikan juga siklus fraud pada pertemuan bimtek hari pertama
Diperhatikan juga plan of action untuk program anti fraud
Pertemuan 5