Anda di halaman 1dari 41

16

Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

BAB IV

ANALISIS LINGKUNGAN (SWOT)

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan
eksternal guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi
kedalam kategori strength/kekuatan,weakness/kelemahan, opportunities/peluang
dan threats/ancaman sebagai dasar untuk menentukan tujuan,sasaran danstrategi
sehingga organisasimemiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. Dalam
analisis SWOT posisi kekuatan organisasi serta factor kunci keberhasilan atau factor
strategis dalam mencapai visi dan misi akan membuat informasi hasil analisis SWOT
itu akan sangat bermanfaat sebagai umpan balik dalam penajaman misi dan
perumusan tujuan yang rasional dalam menyusun strategi dan rencana kegiatan.

Setiap organisasi menghadapi masalah lingkungan strategis yang mencakup


lingkungan internal dan eksternal yang sangat mempengaruhi kinerja Rumah Sakit
Tk.IIMoh. Ridwan Meuraksadalammewujudkanvisiyangtelah ditetapkan. Lingkungan
internal merupakan factor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi yang
umumnya dapat dikendalikan secara langsung. Sedangkan lingkungan eksternal
merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi akan tetapi
di luar kendali organisasi Rumah SakitTk.II Moh. Ridwan Meuraksa.

Dalam penyusunan Renstra Bisnis Rumah Sakit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa ini,
analisis lingkungan strategis dibagi dalam dua bahasan yakni analisis lingkungan
strategis wilayah serta analisis lingkungan strategis organisasi. Kedua analisis tersebut
diuraikan secara pararel dalam wujud lingkungan internal dan eksternal sehingga dapat
diperoleh gambaran utuh mengenai pengaruh lingkungan strategis wilayahdan
lingkungan strategis organisasi terhadap kinerja Rumah Sakit Tk.II Moh. Ridwan
Meuraksa dalam mewujud kan visi yang telah ditetapkan. Sebagai mana telah diuraikan
dalam bab sebelumnya, maka untuk mendapatkan suatu potret mengenai keadaan
organisasi saat ini dilakukan dengan cara analisis SWOT. Pemetaan dilakukan
terhadap Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana.

16
17
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Dengan melalui diskusi yang melibatkan seluruh anggota tim serta stakeholder,
kemudian dilakukan penetapan nilai bobot dan skala (rating) yang penilaiannya
berdasar pada “judgement”. Pada intinya analisis ini mencakup peninjauan dan
evaluasi atas masalah-masalah yang dianggap sebagai strength/ kekuatan,
weakness/kelemahan, opportunity/peluang dan threats/ancaman. Setelah
mendapatkan suatu potret/posisi organisasi saat ini, maka langkah selanjutnya yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi di masa mendatang adalah
memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta berupaya untuk
meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman.

Analisis kinerja Rumah Sakit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa dilakukan dengan cara
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) terhadap keempat factor
yang dianggap berpengaruh yaitu Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta
Sarana dan Prasarana.

4.1. Analisis Lingkungan Internal.

Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengindentifikasi kinerja


keempat factor yaitu Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan
Prasarana Rumkit Tk. II Moh. Ridwan Meuraksa seperti yang telah dibahas pada BAB
III, dapat disimpulkan sebuah analisis lingkungan internal sebagai berikut:

a. BidangPelayanan

1) Pelayanan Gawat Darurat memililki kecenderungan peningkatan jumlah


pasien Instalasi Gawat Darurat setiap tahunnya sebesar 11,89%. Ini
menunjukkan terjadi peningkatan pasien Instalasi Gawat Darurat setiap
tahunnya pada lokasi RS yang baru dan dengan
berbagaiupayapeningkatanmutu pelayanan.

2) Pelayanan Rawat Jalan mengalami peningkatan danmencapaitarget


yang ditetapkan, kecuali tahun 2017 mengalami penurunan. Target hanya
tercapai sebesar 73,70% dari yang ditetapkan. Angka kunjungan menurun
dari 153.795 di lokasi RS yang lama pada tahun 2016, menjadi 123.007
kunjungan pada tahun 2017 di lokasi RS yang baru. Hal ini disebabkan
adanya masa transisi proses perpindahan Gedung RS TkII Moh. Ridwan

17
18
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Meuraksa dari Jl. Kramat Raya ke Jl. Taman Mini I, Pinang Ranti Jakarta
Timur.

3) Pelayanan Rawat Inap memiliki kecenderungan meningkatnya jumlah


kunjungan setiap tahunnya sebesar 18,50%. Ini menunjukkan terjadi
peningkatan pasien Rawat Inapsetiap tahun karena upaya peningkatan mutu
pelayanan. Pelayanan unggulan Instalasi Rawat Inap terdapat pada unit
penyakit dalam.

4) Pelayanan Kamar Bedahtahun 2017 terdapat peningkatan yang cukup


signifikan sehingga meningkatkan target yang akan dicapai di tahun 2018. Hal
ini dikarenakan pada RS yang lama jumlah kamar operasi hanya 3 buah,
sedangkan di lokasi RS yang baru jumlah ruang operasi menjadi 5 kamar.
Sekalipun pada tahun 2018 target yang ditetapkan tidak tercapai tetapi jumlah
operasi tetap meningkat. Tidak tercapainya target dapat disebabkan adanya
pemberlakuan rujukan berjenjang oleh BPJS.

5) Pelayanan Rehabilitasi Medis sedikit menurun di tahun 2017, namun


meningkat di tahun 2018 di lokasi RS yang baru, karena pada tahun 2017 dan
2018 Poliklinik Rehabilitasi medis mendapat tambahan alat terapi dari Kemhan
RI. Sekalipun pada tahun 2018 BPJS memberlakukan regulasi pembatasan
pelayanan rehabilitasi medis, jumlah pelayanan rehabilitasi medis tetap
meningkat di tahun tersebut.

6) Pelayanan Penunjang Diagnostik:

a) Kunjungan pada pemeriksaan laboratorium meningkat setiap


tahunnya sekalipun 3 bulan pertama setelah perpindahan lokasi Rumah
Sakit belum menerima pemeriksaan Medical Check up mengingat
gedung MCU belum selesai pembangunannya.
b) Kunjungan pada pemeriksaan Radiologi sedikit menurun pada tahun
2017, hal ini bisa diakibatkan karena pada awal bulan setelah
perpindahan lokasi MCU belum dapat difungsikan.
7) Pelayanan Gizi, pada tahun 2017 pelayanan makan pasien rawat inap
menurun. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah pasien rawat inap yang
18
19
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

menurun dibandingkan tahun sebelumnya saat masih berada di lokasi yang


lama. Pada tahun 2018 terdapat peningkatan pelayanan gizi sebesar
145,76% dari target pencapaian. Keadaan ini dapat disebabkan karena,
sekalipun LOS pasien menurun (yang semula pada tahun 2017 sebesar
5,1 hari menjadi 4,5 hari di tahun 2018) tetap meningkatkan pelayanan
makan akibat jumlah pasien rawat inap yang meningkat secara
signifikan.

8) Capaian Pelayanan Farmasi yang ditunjukkan dengan jumlah lembar


resep yang dilayani per tahun secara total menunjukkan peningkatan.

9) Capaian kinerja pelayanan lainnya adalahpelayanan Medical CheckUp


(MCU).Pada tahun 2017 tidak tercapai target yang ditetapkan dikarenakan
pada lokasi Rumah Sakit yang baru Gedung serta peralatan MCU belum siap.
Sedangkan pada tahun 2018 pencapaian jauh melampaui target yang
ditetapkan (154,42%).

Secara keseluruhan kinerja bidang pelayanan Rumkit Tk.II Moh. Ridwan


Meuraksa dari tahun 2016 sampai 2018 menunjukkan peningkatan yang cukup
signifikan. Hal ini akan menjadi kekuatan bagi Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa
untuk terus mengambil peluang dari kepercayaan masyarakat yang semakin
meningkat. Kepercayaan masyarakat ini juga disebabkan adanya budaya disiplin
di Lingkungan Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksasebagai salah satu keunggulan
Rumah Sakit yang ada di lingkungan TNI AD, sehingga berdampak kepada
seluruh unsur untuk menunjukkan kinerja yang selalu mengedepankan
kepentingan keselamatan dan kepuasan pasien, sebagai wujud disiplin, solid dan
profesionalitas yang menjadi kepribadian seluruh SDM di Rumkit Tk.II Moh.
Ridwan Meuraksa.

b. Bidang Keuangan
19
20
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Kinerja Keuangan Rumah Sakit Tk. II Moh Ridwan Meuraksa juga


menunjukkan hal yang baik,posisi keuangan pada tahun:
a. 2016 sebesar Rp. 48.822.977.669,-
b. 2017 sebesar Rp. 42.802.428.479,-
c. 2018 sebesar Rp. 65.873.316.559,-
Bidang keuangan merupakan bagian terpenting dalam Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum, jika dilihat dari kinerja keuangan Rumkit Tk. II Moh.
Ridwan Meuraksa dari tahun 2013 sampai dengan 2018 telah memiliki
kemampuan pendapatan yang cenderung meningkat dan efisien dalam
membiayai pengeluaran.

d. Bidang Sumber Daya Manusia.

Kinerja SDM Rumkit Tk. II Moh. Ridwan Meuraksa terus mengalami


peningkatan dari tahun 2016 sampai 2018. Pada tahun 2018 Rumkit Tk.II Moh.
Ridwan Meuraksa telah merekrut tenaga perawat sebanyak 23 orang. Jumlah
tenaga dokter umum, doktergigi, dokter spesialis dan subspesialis sudah
memadai untuk Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa.Karakteristik SDM diRumkit
Tk.IIMoh. Ridwan Meuraksa yang memiliki budaya disiplin menjadi nilai kekuatan
dalam layanan kesehatan. Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan,
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan baik formal maupun informal.

e. Bidang Sarana dan Prasarana.

Luas Tanah RS yang baru 26.958 m 2 dengan status kepemilikan tanah milik
TNI-AD dan akses lalu lintas yang mudah dicapai karena dekat dengan pintu Tol
Taman Mini serta letak yang sangat strategis karena dekat dengan konsentrasi
kekuatan personil Kodam Jaya.

1) Berdiri di daerah yang masih relatif kurang dalam hal fasilitas kesehatan
khususnya tingkat PPK 2. Sehingga diharapkan dapat melayani seluruh
masyarakat umum di wilayah Timur Jakarta, Bekasi, Depok dan wilayah Bogor

20
21
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

untuk mendapatkan pengobatan melalui program BPJS, KIS dan Program


Jaminan Kesehatan lainnya.

2) Kondisi bangunan terdiri 3 Bangunan antara lain Bangunan utama


dengan 5 lantai dan 2 bangunan Pendukung, memiliki kapasitas Instalasi
Rawat Inap sejumlah 203 tempat tidur.

3) Instalasi Gawat darurat dengan fasilitas VIP, PONEK (bersalin), pediatrik,


bedah dan Penyakit Dalam dengan program unggulan Trauma Center dan
Instalasi Rawat Jalan memiliki kemampuan 17 Poliklinik antara lain; klinik
Fisioterapi, klinik Kebidanan dan Kandungan, klinik Gigi dan Mulut, klinik
Akupuntur, klinik Jiwa, klinik Saraf, klinik Bedah (umum, ortopedi, plastik,
urologi, saraf), klinik jantung dan Pembuluh darah, klinik THT, klinik Mata, klinik
Anak, klinik Kulit dan Kelamin, klinik Penyakit Dalam, klinik Paru, klinik Gizi,
klinik HIV dan klinik VIP dengan kemungkinan masih berkembangnya
pelayanan poliklinik rawat jalan;

4) Memiliki kemampuan ICU sebanyak 9 (Sembilan) tempat tidur, memiliki


fasilitas ICCU dengan kapasitas 8 (delapan) tempat tidur dan rencana
kedepanmemiliki fasilitas canggih yaitu CT-SCAN, Mamografi dan Bank Darah
yang berada di bawah kendali Instalasi Penunjang Diagnostik.

5) Instalasi Kamar Bedah memiliki 5 kamar operasi serta ruang pra operasi
dan post operasi, memiliki fasilitas NICU dengan kapasitas 5 (lima) tempat
tidur, memiliki fasilitas PICU dengan kapsitas 6 (enam) tempat tidur serta
memiliki ruang tindakan persalinan lebih banyak.

f. Konsep Pengembangan kedepan direncanakan memiliki fasilitas


Laboratorium diagnostic dan intervensi kardiologi (Cath Lab).

6) Memiliki tempat penyimpanan jenazah dilengkapi dengan fasilitas ruang


pendingin jenazah (pengembangan kedepan) dan fasilitas Helipad untuk
mendukung mobilitas pasien melalui jalur udara; dan

7) Fasilitas pelayanan RS Tk II Moh Ridwan Meuraksa secara keseluruhan


dikembangkan menjadi 53 (lima puluh tiga) pelayanan medik dan
pendukungnya sebagai berikut :

21
22
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

a) 17 Unit Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik Poliklinik antara lain; klinik


Fisioterapi, klinik Kebidanan dan Kandungan, klinik Gigi dan Mulut, klinik
Akupuntur, klinik Jiwa, klinik Saraf, klinik Bedah (umum, ortopedi, plastik,
urologi, saraf), klinik jantung dan Pembuluh darah, klinik THT, klinik Mata,
klinik Anak, klinik Kulit dan Kelamin, klinik Penyakit Dalam, klinik Paru,
klinik Gizi, klinik HIV dan klinik VIP

b) 13 Unit Instalasi Rawat Inap di antaranya NICU, PICU, ICU, ICCU,


perawatan bersalin, perawatan anak, perawatan jantung, paru, perawatan
bedah wanita, perawatan bedah pria, perawatan penyakit dalam pria,
perawatan penyakit dalam wanita, perawatan VIP dan perawatan VVIP;

c) 8 Unit Penunjang Medis diantaranya; Medical Check Up (MCU),


Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Unit Hemodialisa, Apotik, Central Sterile
Supply Departement (CSSD), ESWL dan Dapur;

d) 7 Unit Penunjang Diagnostik diantaranya: Radiologi dilengkapi


dengan USG 3 dan 4 dimensi, Laboratorium Klinik, Endoscopy, akan
dikembangkan laboratorium Patologi Anatomik, CT-SCAN dan
Mamografi;

e) 8 Unit Penunjang Umum di antaranya: Masjid, Kamar jenazah,


Ambulans 24 Jam, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Laundry dan Kantin.

Keberadaan Rumkit Tk. II Tk II Moh Ridwan Meuraksa saat ini dalam memberikan
pelayanan kepada pasien baik TNI maupun masyarakat umum masih memiliki
keterbatasan baik dari aspek peralatan kesehatan maupun akomodasi pendukung
lainnya. Di sisi lain animo pasien untuk melaksanakan pengobatan semakin meningkat.
Saat ini tengah dilaksanakan peningkatan fasilitas dapat bangunan gedung baru di
Kelurahan Pinang Ranti Jakarta Timur.

Program pembangunan gedung baru tersebut seyogyanya diikuti dengan


pemenuhan Alkes dan Alsatri sehingga setelah peresmian rumah sakit dapat beroperasi
secara penuh untuk melayani prajurit dan keluarganya serta masyarakat
umum.Pemenuhan Alkes dan Alsatri yang direncanakan membutuhkan anggaran cukup
22
23
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

besar, sehingga kebutuhan anggaran tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh Stake
Holder.Rumkit Tk. II Moh Ridwan Meuraksa saat ini memiliki ijin operasional sebagai RS
Tipe B non pendidikan dengan pengelolaan PNBP Fungsional. Berencana akan
menjadikan Badan Layanan Umum (BLU) dan terakreditasi RS Tipe B Pendidikan.

Kinerja tahun 2016 sampai dengan 2018 dari bidang Pelayanan, SDM, Keuangan
dan Sarana Prasarana dapat menggambarkan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh
RUmkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa antara lain:

a. Kekuatan(Strength):

1) Memiliki pola Tarif tahun 2019 yang kompetitif dan relatif terjangkau
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI nomor 17 tahun 2014 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis PNBP yang berasal dari Pelayanan Kesehatan di
Lingkungan Kementerian Pertahanan dibandingkan dengan tariff Rumah
Sakit Pemerintah dan Swasta lainnya

2) Letak Rumah Sakit strategis yang mudah diakses oleh masyarakat dan
dilalui angkutan umum serta memilik area parkir yang luas.

3) Memiliki tenaga dokter spesialis yang full time dan memberikan


pelayanan dengan sepenuh hati lebih mementingkan pelayanan khusus nya
anggota TNI PNS dan keluarganya

4) Jenis pelayanan spesialis di Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa lebih


lengkap dibanding dengan kompetitor rumah sakit tipe B diwilayah Jakarta
Timur. Berdasarkan Undang-Undang RI No.44Tahun2009 tentang Kesehatan
danRumahSakit.

5) Berada di zonasi yang padat penduduk khususnya Jakarta Timur yang


merupakan pusat penduduk DKI Jakarta serta daerah yang paling banyak
perkantoran, asrama serta perumahan komplek TNI.

6) Mempunyai lahan terbuka yang masih luas dan taman di sekitar Rumah
Sakit yang asri menumbuhkan rasa nyaman dan membantu mempercepat
proses penyembuhan serta lahan parkIr yang cukup luas.

23
24
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

b. Kelemahan(Weakness):

1) Tim Marketing RS belum berjalan secara maksimal.


2) Keterbatasan SDM dan Peralatan Medis
3) SIM Rumah Sakit Tk.II Moh Ridwan Meuraksa dan IT belum terintegrasi
secara optimal dan menyeluruh.
4) Keterbatasan ketersediaan ruang perawatan kelas I dan VIP, mengingat
umumnya kepesertaan BPJS penduduk DKI adalah kelas I, sehingga sering
tidak sesuai dengan kelas perawatan yang tersedia
5) Rumah Tinggal DPJP umumnya jauh dari RS

Tabel 4.4
Matrik Analisis Lingkungan Internal

No. KEKUATAN(STRENGTH) BOBOT RATING SCORE


1 Memiliki pola tarif yang 0,2 4 0.8
kompetitif dan relatif
terjangkau.
2 Lokasi RS yang strategis, 0,15 4 0,6
akses mudah dijangkau oleh
masyarakat dan di lalui
angkutan umum serta memiliki
area parkir yg luas
3 Memiliki tenaga dokter 0,2 4 0.8
spesialis yang full time dan
memberikan pelayanan dengan
sepenuh hati lebih
mementingkan pelayanan
khusus nya anggota TNI PNS
dan keluarganya
4 Jenis pelayanan Spesialis di 0,15 4 0,6
RS lebih lengkap di banding
dengan kompetitor RS di
wilayah Jakarta Timur
5 Berada di zonasi yang padat 0.15 5 0.75
penduduk nya khususnya
Jakarta Timur yang merupakan
daerah paling banyak
perkantoran dan perumahan
TNI.
6 Lahan parkir yang uas dan 0,15 3 0,45
taman yang asri
TOTAL SCORE 4

No. KELEMAHAN (WEAKNESS) BOBOT RATING SCORE

1 Tim Marketing RS belum berjalan 0,2 3 0,6

24
25
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

No. KELEMAHAN (WEAKNESS) BOBOT RATING SCORE

secara maksimal

2 Keterbatasan SDM dan Peralatan 0,25 3 0,75


Medis
3 SIM RS dan IT belum terintegrasi 0,25 2 0,5
secara optimal dan menyeluruh
4 Kepesertaan BPJS penduduk 0,15 2 0,3
DKI umumnya kelas I, sehingga
kekurangan kelas yang sesuai
5 Tempat tinggal DPJP jauh dari 0,15 2 0,15
lokasi RS MRM
TOTAL SCORE 2.3

4.2. Analisis Lingkungan Eksternal.

Analisis ini dilakukan untuk mengindentifikasi dua aspek yaitu peluang dan
ancaman terhadap Rumah Sakit.Daftar peluang yang terindentifikasi merupakan
kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada saat ini, maupun kemungkinan usaha
baru. Sedangkan ancaman memuat keadaan yang dirasakan saat ini mau pun
yang bersifat potensial. Berikut ini akan diuraikan gambaran umum Wilayah Kota
Madya Jakarta Timur yang meliputi kondisi geografi, kependudukan, social ekonomi
penduduk, pendidikan, lingkungan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat wilayah Jakarta Timur:

a. Geografi.

Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa terletak diWilayah Kota Madya Jakarta Timur
dengan letak geografis antara 106 49’ 35” Bujur Timur dan antara 06 10 ’37 ”
Lintang Selatan. Dengan luas wilayah187,75 Km² yang terbagi kedalam sepuluh
kecamatan, yaitu Kecamatan Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Makasar, Kramat
jati, Jatinegara, Duren sawit, Cakung, Pulo Gadung, dan Matraman memiliki batas-
batas antaralain:

1) Utara : Kotamadya Jakarta Utara dan Jakarta Pusat

2) Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok

3) Timur : Kotamadya Bekasi

25
26
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

4) Barat : Kotamadya Jakarta Selatan

Cakupan pemasaran utama untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
IGD bagi masyarakat umum di Jakarta Timur merupakan area yang menjadi
potensial pemasaran Pelayanan Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa. Sedangkan
area pelayanan kesehatan dan pemasaran sebagai Rumkit Tk. II Moh. Ridwan
Meuraksa memiliki cakupan diseluruh wilayah Kodam Jaya/ Jayakarta.

b. Kependudukan.

Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa adalah Rumah Sakit Tk.II dibawah
Kesdam Jaya/ Jayakarta yang merupakan tempat pelayanan kesehatan bagi
prajurit, PNS dan keluarganya serta masyarakat umum diwilayah Kodam
Jaya/Jayakarta, khususnya yang berada di wilayah Jakarta Timur dengan
memiliki status sebagai rumah sakit kelas B. Informasi kependudukan sangat
diperlukan dalam proses perencanaan dan evaluasi pembangunan, termasuk
didalamnya adalah kesehatan,karena penduduk merupakan subyek sekaligus
obyek pembangunan. Data penduduk dapat diperoleh melalui beberapa cara,
yaitu melalui sensus penduduk, registrasi penduduk dan survey kependudukan
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik ataupun yang dilakukan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jumlah penduduk Jakarta Timur adalah
2.801.784 jiwa, dengan luas Jakarta Timur yangmencapai 187,75 km2, kepadatan
penduduk Jakarta Timur mencapai14.312 jiwa/km2.

Apabila dirinci menurut jenis kelamin adalah 1.420.261 jiwa laki laki dan
sisanya 1.381.523 jiwa berjenis kelamin wanita,dengan ratio jenis kelamin
sebesar 102,80, sedangkan komposisi menurut golongan umur tertinggi adalah
usia produktif. Sebagaimana dapat dilihat pada distribusi penduduk berdasarkan
kelompok umur dan jenis kelamin bahwa sebagian besar penduduk Jakarta Timur
adalah kelompok usia produktif (usia 15 – 44 tahun), dimana pada usia tersebut
masyarakat memiliki kesadaran tentang kesehatan yang cukup tinggi sehingga
dapat menjadi peluang bagi Rumkit Tk. II Moh. Ridwan Meuraksa dalam
peningkatan pelayanan.

c. Keadaan Pendidikan.

26
27
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Daerah Jakarta Timur dari banyaknya fasilitas pendidikan yang tersedia


semakin menguatkan sehingga diharapkan dapat terwujud kondisi kemuliaan bagi
masyarakat Jakarta Timur dan seluruh masyarakat DKI umumnya.
Dansalahsatuakronim darikata BERMARTABAT adalah Terdidik, yang berarti
kondisi dimana semua masyarakat mendapatkan pendidikan yang
layakdansesuaidengan peraturan perundangan.

Pendidikan tinggi negeri yang ada di Kota Madya Jakarta Timur sebagian
besar merupakan perguruan tinggi swasta dan satu perguruan tinggi
negeriantara lain adalah Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 1 Institut swasta, 13
Universitas Swasta, 30 Sekolah Tinggi Swasta, 1 Politeknik, 32 Akademi Swasta.
Sehingga semakin lekatlah jika Kota Jakarta Timur dapat disebut sebagai Kota
Pendidikan. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi Rumkit Tk. II Moh Ridwan
Meuraksa untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan bekerjasama dengan
institusi pendidikan dalam rangka pengembangan kualitas pelayanan.

d. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Pra Bayar

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka salah satuyang


harus diperhatikan adalah akses terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Hal
ini diperlukan mengingat akses terhadap pelayanan kesehatan menempati peran
sangat penting dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan yang
baik.Ketersediaan pelayanan kesehatan namun tidak diiringi dengan kemudahan
akses terhadap pelayanan kesehatan tidak akan dapatmemacu pencapaian
derajat kesehatanyang baik, dengan kata lain orang yang sakit tetap tidak dapat
dilayani oleh pelayanan kesehatanyang ada.

Salah satu variable penting akses terhadap pelayanan kesehatan adalah


kepesertaan masyarakat Jakarta Timur dalam jaminan kesehatan prabayar.
Jumlah kepesertaan jaminan kesehatan prabayar/BPJS pada tahun 2017 di
Jakarta Timuruntuk Jaminan Kesehatan Nasional mencapai 2.684.653
peserta.Sedangkan peserta JKN KIS mencapai 976.653 peserta. Hal ini menjadi
27
28
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

peluang bagi RumkitTk.IIMoh. Ridwan Meuraksa karena telah melayani pasien


BPJS. Pada umumnya penduduk Jakarta Timur memiliki kepesertaan BPJS Kelas
I.

e. Sarana Pelayanan Kesehatan di Jakarta Timur

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit


antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya
diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap
jumlah penduduk. Namun rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk Kota
Malang tidak dapat ditunjukkan karena rumah sakit yang ada di Jakarta Timur juga
menjadi rujukan penduduk dari luar Jakarta Timur. Rumah sakit umum di Jakarta
Timur berjumlah 36 RS yang terdiri dari 1 RS Pusat Persahabatan, 5 Pemerintah
Propinsi DKI Jakarta, 4 RS TNI/POLRI, 1 RS Adyaksa dan 25 RS swasta.
Sedangkan Rumah Sakit Khusus berjumlah 7 RS.

Rumah Sakit umum yang ada di Jakarta Timur seluruhnya memiliki


kemampuan memberikan pelayanan gawat darurat level 1, demikian juga dengan
rumah sakit khusus. Demikian juga halnya dengan keberadaan labkes, semua
rumah sakit umum memiliki laboratorium kesehatan. Jumlah tempat tidur rumah
sakit di Jakarta Timur pada tahun 2017 adalah 3.036 tempat tidur. BOR seluruh
rumah sakit di Jakarta Timur adalah 60,69, TOI seluruh rumah sakit adalah 3,95,
LOS seluruh rumah sakit adalah 4,45, dan GDR mencapai 5,45.

Adanya rumah sakit yang semakin banyak di Jakarta Timur, selain menjadi
peluang juga tidak menutup kemungkinan akan menjadi pesaing yang cukup ketat,
hal tersebut dapat memacu Rumkit Tk. II Moh. Ridwan Meuraksa untuk selalu
mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu pelayanan dan kelengkapan
fasilitas, sehingga Rumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa akan menjadi pilihan
utama masyarakat.

Dari gambaran analisis lingkungan eksternal tersebut diatas dapat


disimpulkan Faktor Peluang (Opportunity) dan Faktor Ancaman (Threats) yang
akan mempengaruhi proses jalannya organisasi di Rumkit Tk.II Moh. Ridwan
Meuraksa sebagai berikut:

28
29
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

1) Peluang(Opportunities)

a) Adanya komitmen yang kuat dari Kakesdam memerintahkan


rujukan untuk jajaran Kesdam Jaya/ Jayakarta adalah kepada Rumah
Sakit Tk. II Moh. Ridwan Meuraksa, sehingga dapat memperluas pangsa
pasar serta meningkatkan pelayanan kepada anggota TNI dan
keluarga.

b) Menjadi Rumah Sakit Pendidikan merupakan strategi bagi


RumkitTk. II Moh. Ridwan Meuraksa untuk membuka peluang bisnis
dalam penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian di bidang
kesehatan.

c) Jakarta Timur banyak tumbuh perusahaan, asuransi dan institusi


swasta lainnya merupakan peluang bagi Rumkit Tk.II Moh. Ridwan
Meuraksa untuk menjalin kerjasama dalam pelayanan kesehatan.

d) Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan mutu


pelayanan kesehatansehinggaRumahSakittidak hanya sebagai sarana
pengobatansajatetapisebagaisarana edukasi kepadamasyarakat.

e) Banyaknya Fasilitas kesehatan tingkat I (PPK I) di wilayah Jakarta


Timur merupakan peluang untuk melakukan kerjasama yang saling
menguntungkan baik sebagai penyedia fasilitas rujukan maupun
sebagai pendukung dalam menjalankan program kesehatan.

2) Ancaman (Threats)

a) Kebijakan rujukian berjenjang membatasi pasien ke RS Tipe B.

b) Sistem Rujukan berjenjang dan rujuk balik belum berjalan optimal.

c) Asumsi sebagian masyarakat tentang keberadaan RS Tk. II


Moh. Ridwan Meuraksa yang hanya melayani anggota TNI

d) Perpindahan Dokter Spesialis Organik yang berstatus militer untuk


bertugas dikesatuan TNI lainnya, dapat berdampak kepada penurunan
pasien.

29
30
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Tabel 4.5

Matrik Analisis Lingkungan Eksternal

No. PELUANG (OPPORTUNITY) BOBOT RATING SCORE


1 Adanyakomitmenyangkuatdari 0,1 4 0.4
Kakesdam
memerintahkanrujukanuntukjajara
nKesdam
Jaya/JayakartakeRumahSakitTk.II
Moh. Ridwan Meuraksa
2 Menjadikan Rumkit Tk II MRM 0,3 4 1.2
sebagai Rumah Sakit Pendidikan
3 Jakarta Timurbanyak 0,3 4 1.2
tumbuhperusahaan,asuransi
daninstitusi swastalainnya
4 Meningkatnyakesadaranmasyara 0,1 3 0.3
kattentang kesehatandan
mutupelayanankesehatan
5 Menjalin kerjasama yang saling 0,2 3 0,6
menguntungkan dengan fasilitas
kesehatan wilayah Jakarta Timur
TOTAL SCORE 3.7

II ANCAMAN (THREATS) BOBOT RATING SCORE


1 Kebijakan BPJS tentang rujukan 0,25 2 0,5
berjenjang yang membatasi
pelayanan RS Tipe B
2 Strategi Bisnis 0,25 2 0,5
3 Asumsisebagianmasyarakattent 0,15 2 0,3
angkeberadaan
yanghanyamelayanianggotaTNI
4 PerpindahanDokter 0,15 2 0,3
SpesialisOrganikyangberstatu
s militer
5. Adanya RS swasta Tipe B 0,2 2 0,4
yang sudah berdiri cukup
lama dan berdekatan
lokasinya
TOTAL SCORE 2
Sumber : Data Diolah

Nilai rating (keterkaitan dengan visi dan misi)


1. Sangat terkait =4
2. Terkait =3
3. Kurang terkait =2
4. Tidak terkait =1

30
31
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Dari perhitungan pembobotan dan rating di atas, diperoleh nilai-nilai koordinat


sebagai berikut :

Sumbu X : Kekuatan – Kelemahan = (4 – 2,3) = 1.7


Sumbu Y : Peluang - Ancaman = (3,7 – 2,0) =1.7

4.3. Posisi Organisasi


Berdasarkan pada faktor internal terlihat bahwa selisih skor kekuatan dan
kelemahan adalah 1.7, sehingga dapat dikatakan pada sumbu horisonal (x) positif atau x
= 1,7 ini berarti posisi organisasi Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa berada pada sumbu
horizontal yang positif. Sedangkan pada faktor eksternal selisih skor peluang dan
tantangan adalah 1,7 sehingga dapat dikatakan bahwa pada sumbu vertical (y) positif
atau y=1,7. Yang berarti bahwa posisi organisasi juga berada pada sumbu vertikal yang
positif.
Oleh karena skor x=1,7 (lebih dari 0) dan skor y=1,7 (lebih dari 0), maka dapat
disimpulkan bahwa posisi Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa berada pada kuadran I
yaitu pada kuadaran Strength Opportunity (SO).
Posisi ini sangat menguntungkan karena Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa mempunyai
kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal dengan upaya
memperkenalkan produk / jasa yang ada ke wilayah geografis baru/ segmentasi pasar
baru (market development) untuk menarik pelanggan tingkat mengengah keatas, juga
dapat m\eningkatkan pangsa pasar untuk produk/ jasa yang sudah ada melalui usaha
pemasaran yang besar (market penetration). Selain itu Rumkit Tk. II Moh Ridwan
Meuraksa dapat meningkatkan penjualan jasa dengan memperbaiki atau modifikasi
produk/jasa selain itu dituntut untuk melakukan Grand Starategy.

Dengan koordinat tersebut, maka posisi berdasarkan analisa SWOT berada di


kuadran I (Growth/ Agresif), dapat dilihat pada gambar berikut :

31
32
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.1

Posisi Bisnis Rumkit Tk. II Moh Ridwan Meuraksa

Berdasarkan hasil analisa SWOT didapatkan bahwa Rumkit TK II Moh Ridwan


Meuraksaberada di posisi Kuadran I (Growth/Agresif). Adapun strategi yang diperlukan
pada kondisi tersebut adalah memperkuat kelemahan sehingga menjadi kekuatan,
menangkap peluang-peluang yang ada dan mengantisipasi ancaman guna mewujudkan

32
33
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

visi dan misi Rumkit Tk II Moh Ridwan Meuraksa. Strategi-strategi tersebut


diimplementasikan melalui kebijakan dan program yang mendukung serta inovasi-inovasi
produk pelayanan dengan tetap menuju arah pengembangan yang telah ditetapkan.

4.3. Grand Strategy


Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit mempertimbangkan hasil evaluasi
rencana strategis pada 4 tahun sebelumnya yaitu tahun 2015-2018. Evaluasi dilakukan
terhadap kebijakan, program kerja,cakupan kegiatan, keuangan dan indikator tingkat
kesehatan rumah sakit.Prioritas program kerja strategis Rumkit Tk. II Moh Ridwan
Meuraksa dapat dibagi dalam beberapa prioritas, yaitu :

a. Kebijakan.

Kebijakan pengembangan Rumkit Tk II Moh Ridwan Meuraksa selalu mengacu


pada kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan, yaitu untuk peningkatan dan
pengembangan manajemen rumah sakit yang baik khususnya dalam pengelolaan
SDM, sistem pembiayaan dan penggunaan teknologi informasi serta melaksanakan
fungsi sosialnya. Selama tahun 2014-2018 rumah sakit telah membuat kebijakan-
kebijakan yang diterbitkan dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit
dalam hal melakukan peningkatan dan akuntabilitas dalam semua jenis layanan
yang diberikan dengan melakukan sistem manajemen keuangan secara profesional,
transparan sehingga dapat memuaskan pelanggan internal/ eksternal dan dapat
memberikan informasi keuangan yang valid dan akuntabel; meningkatkan
pengorganisasian yang efektif dan efisien serta dapat meningkatkan
profesionalisme dan kinerja SDM; melakukan peningkatan pembinaan,
pengawasan, pemeliharaan serta evaluasi fasilitas sarana prasarana Rumah Sakit.
Kebijakan ini kemudian ditindak lanjuti dengan dibuatnya prosedur tetap sebagai
pedoman pelaksanaannya. Namun walaupun kebijakan dan prosedur sudah dibuat
tetapi dalam implementasinya masih belum terlaksana optimal. Prosedur yang ada
perlu disempurnakan kembali dan fungsi pengawasan masih perlu ditingkatkan
kembali.

33
34
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

b. Program Strategi (Pertahun dari 2019 s.d. 2023) isi dari Master Plan
Rencana Pengembangan Rumah Sakit

 Peningkatan Sarana Radiologi di Bangunan Baru Lantai 1 yang terdiri dari


ESWL, Endoscopy, Cathlab, Hidrotherapy, dsb, serta penempatan lahan parkir,
kamar bersalin, Ruang Kemoterapi dan emergency kebidanan.

 Pengembangan bangunan baru lantai 2 terdiri dari Poliklinik Paru, Eye


Center, dan Trauma Center

 Pengembangan bangunan baru lantai 3 dan 4 terdiri dari penambahan


Rawat Inap dengan total 60 TT (1 ruang inap untuk 1 tempat tidur), terdapat 30
TT di masing-masing lantai

 Penambahan dokter Jantung dan Pembuluh Darah konsultan Intervensi,


perawat ahli intervensi, perawat administrasi, Spesialis Radiologi, dan dokter
Spesialis Rehabilitasi Medik.

c. Konsep Pengembangan

Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan


Meuraksadidasarkan atas rencana strategis dan hasil survey yang telah dilakukan.
Setelah dilakukan analisis lokasi dan potensi lahan, dihasilkan kesimpulan sebagai
bahan untuk pembangunan dan pengembangan lanjutan.

34
35
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.1Strategi Masterplan Pengembangan Kawasan


RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

Berdasarkan hasil analisa didapatkan bahwa beberapa hal yang perlu menjadi fokus
dalam penyusunan masterplan yaitu:

1) Pengembangan Fisik dan Fasilitas Rumah Sakit


2) Pengembangan fasilitas pendidikan yang meliputi ruang kuliah,
laboratorium dan riset terpadu.
3) Pengembangan apartemen dokter dan guest house yang terintegrasi
dengan rumah sakit dan fasilitas pendidikan.
4) Infrastruktur yang terencana, termasuk sistem utilitas dan keamanan
terhadap bencana.
5) Optimalisasi rumah sakit eksisting.
6) Pentaan sirkulasi dan parkir, pemisahan sirkulasi rumah sakit, fasilitas
pendidikan, dan umum.
d. Strategi Pelayanan

e. Strategi Pengembangan

35
36
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Pembangunan Gedung Rawat Inap, Apartemen, Guest House, Fasilitas Pendidikan


dan Gedung Parkir pada kawasan RS Tk.II Moh.Ridwan Meuraksa dilakukan ke
arah vertikal dengan ketinggian hingga 4 lantai mengingat ketersediaan lahan yang
sedikit untuk dilakukan pengembangan secara horizontal. Strategi ini dimaksudkan
untuk mendapatkan area hijau yang memadai, mengurangi kepadatan horisontal
bangunan, dan mendapatkan area parkir yang cukup. Sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya, pengembangan kawasan RS Tk.II Moh.Ridwan Meuraksa
dilakukan dalam 2 tahap pembangunan.

Pengembangan tahap 1 meliputi pembangunan Gedung A: Radiologi, Klinik dan


Rawat Inap setinggi 4 lantai, pembangunan Gedung B:Parkir setinggi 5 lantai, dan
pembangunan Gedung C: Guest House dan Apartemen Dokter setinggi 4 lantai.

Pengembangan tahap 2 meliputi pembangunan Gedung D: Guest House dan


Apartemen setinggi 4 lantai dan pembangunan Gedung E: Fasilitas Pendidikan dan
Apartemen setinggi 4 lantai.

Gambar 4.2 Potongan Skematik Pengembangan Kawasan

36
37
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.3 Aerial View Pengembangan Tahap 1


Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

Gambar 4.4 Aerial View Pengembangan Tahap 2


Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

37
38
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.5Human View Gedung Rawat Inap dan Apartemen

Gambar 4.6 Human View Gedung Apartemen dan Fasilitas Pendidikan

38
39
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

e. Rencana Pentahapan

Berikut adalah rincian pentahapan masterplan pengembangan kawasan RS


Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa:

Tahap 1:

Tahap 1.1: Pembanguan Gedung A: Rawat Inap

Luas total lantai3.362 m² (4 Lantai):

- Lantai Basement: Parkir


- Lantai 1: Lobby, Pendaftaran, Radiologi, Cathlab dan Rehab Medik
- Lantai 2: Kemoterapi, Klinik Paru dan Klinik Mata
- Lantai3: Rawat Inap VIP
- Lantai 4: Rawat Inap VIP
Tahap 1.2: Pembanguan Gedung B: Parkir

Luas total lantai7.236 m² (5 Lantai):

- Lantai basement: Parkir


- Lantai 1: Parkir
- Lantai 2: Parkir
- Lantai3: Parkir
- Lantai 4: Parkir
- Lantai 5: Auditorium

Tahap 1.3: Pembanguan Gedung C: Guest House dan Apartemen Dokter

Luas total lantai3.360 m² (4 Lantai):

- Lantai Basement: Parkir


- Lantai 1: Lobby, Komersial, Guest House
- Lantai 2: Guest House
- Lantai3: Apartemen
- Lantai 4: Apartemen

39
40
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.7Tata Massa Tahap 1 Masterplan Pengembangan Kawasan


RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

Berikut adalah estimasi biaya pentahapan masterplan pengembangan kawasan RS Tk.II


Moh. Ridwan Meuraksa tahap 1:

Tabel V.1. Draft Estimasi Tahap 1 RS Tk.II Moh.Ridwan Meuraksa

40
41
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Tahap 2:

Tahap 2.1: Pembangunan Gedung D: Guest House dan Apartemen

Luas total lantai 2.688 m² (4 Lantai)

- Lantai Basement: Parkir


- Lantai 1: Ruang Terbuka,Jalan, Parkir
- Lantai 2: Guest House
- Lantai 3: Apartemen
- Lantai 4: Apartemen

Tahap 2.2: Pembangunan Gedung E: Fasilitas Pendidikan

Luas total lantai 3.464 m² (4 Lantai)

- Lantai basement: Parkir


- Lantai 1: Lobby, Komersial, Ruang Dosen, Ruang Koas
41
42
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

- Lantai 2: Lab Skill


- Lantai3: Apartemen
- Lantai 4: Apartemen

Gambar 4.8Tata Massa Tahap 2 Masterplan Pengembangan Kawasan

RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

Berikut adalah estimasi biaya pentahapan masterplan pengembangan kawasan RS Tk.II


Moh. Ridwan Meuraksa tahap 2:

Tabel V.2. Draft Estimasi Tahap 1 RS Tk.II Moh.Ridwan Meuraksa

42
43
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Tabel V.3. Total Draft Estimasi RS Tk.II Moh.Ridwan Meuraksa

4) Gambar Skematik

Berikut adalah gambar-gambar skematik pengembangan kawasan RS Tk.II Moh.


Ridwan Meuraksa:

43
44
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.9 Siteplan Pentahapan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

44
45
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.10Siteplan pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

Gambar 4.11 Siteplan Lantai 2 Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

45
46
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.12 Siteplan Lantai 3 Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

Gambar 4.13 Siteplan Lantai 4 Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

46
47
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

47
48
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.14 Denah Lantai Basement Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan
Meuraksa

48
49
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.15 Denah Lantai 1 Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

49
50
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.16 Denah Lantai 2 Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa
50
51
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.17 Denah Lantai 3 Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

51
52
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

52
53
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.18 Denah Lantai 4 Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

53
54
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.19 Denah Lantai Atap Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

Gambar 4.20 Potongan Skematik A Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

54
55
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.21 Potongan Skematik B Pengembangan Kawasan RS Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa

55
56
Rencana Strategi Bisnis RS MRM 2019-2023

Gambar 4.22 Kondisi Lahan Pengembangan dan Kondisi Sektor Lahan

56

Anda mungkin juga menyukai