Anda di halaman 1dari 6

1st Conference on Industrial Engineering and Halal Industries (CIEHIS)

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019
ISSN 2715-5382

PERKEMBANGAN TOPIK HALAL DALAM PENELITIAN


(sebuah tinjauan literatur)

Ira Setyaningsih1
1
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta, Telp 0274-512474
Email: ira_darusalam@yahoo.com

Abstrak

Konsep halal dalam Islam, merupakan hukum dibolehkannya segala sesuatu dalam kehidupan
seorang Muslim. Konsep halal, secara awam pada awalnya cenderung dibicarakan terhadap sesuatu
yang merujuk pada makanan yang kita konsumsi. Halal dan Thoyib. Pada perkembangannya, istilah
halal, kemudian berkembang dan dilekatkan pada berbagai aspek, tidak sekedar terpaku pada
makanan saja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat, sejauh mana perkembangan penelitian yang
ada dengan topik halal, terkait dengan makanan maupun non makanan. Selain itu, penelitian ini
memberikan masukan mengenai topik penelitian di masa depan tentang konsep halal. Riset dilakukan
dengan menggunakan database Scopus dari tahun 2000 sampai 2019, dengan bantuan software
Publish or Perish (PoP) dan pemetaan dengan VOSViewer. Dari studi literatur ditemukan bahwa
riset halal menunjukkan tren peningkatan dengan artikel terbanyak pada tahun 2018 (20.9%). Selain
itu, di database Scopus, riset di Malaysia mendominasi (49.5 %). Dalam kurun dua dekade tersebut
disintesis lima ranah penelitian terkait halal, yaitu makanan, industri, sertifikasi, non makanan dan
keperilakuan. Masih terbuka peluang cukup besar bagi topik-topik di luar makanan umumnya dan
keseluruhan topik di Indonesia khususnya.

Kata kunci: halal; PoP; studi literatur

Pendahuluan
Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, istilah halal adalah hal yang sering terdengar. Halal, banyak
dikaitkan dengan makanan. Label halal juga ditempelkan pada berbagai produk makanan keluaran industri, dengan
logo sertifikasi yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saat ini MUI merupakan satu-satunya
lembaga yang memiliki hak untuk mengeluarkan sertifikasi berupa label halal. Pada perkembangannya label halal
MUI ini tidak hanya diberikan kepada produk berupa makanan saja, tetapi juga bergeser ke ranah kosmetik dan
bahkan pakaian (Silvita, 2016). Pemerintah Indonesia juga melindungi warga negaranya dengan Undang-Undang
tentang Jaminan Produk Halal (UU no 33 tahun 2014). Produk yang dimaksud dalam UU ini tidak hanya terkait
dengan makanan dan minuman, tetapi juga obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa
genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat (Undang-undang no 33
tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, 2014). Jika dalam produk, terdapat pergeseran dari makanan, sampai ke
pakaian, bagaimana perkembangan riset tentang topik halal ini? Apakah masih membahas halal dalam makanan
saja, ataukah berkembang ke materi yang lain. Permasalahan ini mendorong peneliti melakukan penelitian literatur
tentang topik halal. Selain itu, penelitian ini juga ingin mencaritahu, negara-negara yang banyak mengkaji
permasalahan tentang halal. Apakah Indonesia, sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dugnifikan dengan
besarnya populasi muslim di negeri ini? Sebaliknya, apakah ada negara lain yang justru gencar melakukan kajian
tentang tema ini.
Melihat latar belakang permasalahan yang dijabarkan di atas, artikel ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. memetakan ranah riset dengan topik halal, termasuk negara-negara yang membahas konsep ini.
2. melihat perkembangan penelitian dengan tema halal, topik-topik apa saja yang dikembangkan dalam konsep
halal.
3. memberikan gambaran ranah riset yang masih memungkinkan untuk diteliti di masa yang akan datang, terkait
dengan tema halal.
Tulisan ini akan terbagi menjadi lima bagian. Yang pertama berupa pendahuluan, yang berisi gambaran
umum halal, latar belakang serta tujuan penelitian. Bagian kedua berupa tinjauan literatur yang memaparkan
penelitian terdahulu tentang konsep halal, perkembangan konsep halal dan riset-riset terdahulu tentang tinjauan
literatur yang pernah ada. Bagian ketiga adalah metodologi, merupakan metode dilakukannya riset ini. Bagian

55
1st Conference on Industrial Engineering and Halal Industries (CIEHIS)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019
ISSN 2715-5382

keempat adalah diskusi terkait hasil tinjauan literatur yang telah penulis lakukan. Yang terakhir adalah kesimpulan
dan saran.

Tinjauan Literatur
Halal disebutkan dengan jelas dalam Al-Qur’an dalam beberapa surat, di antaranya surat Al-Baqarah ayat
168, surat An-Nahl ayat 114-115 dan surat Al-Maidah ayat 4-5.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang halal:
1. Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. – (Q.S Al-Baqarah: 168)
2. Mereka bertanya kepadamu (Muhammad), “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” Katakanlah, ”Yang
dihalalkan bagimu adalah (makanan) yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang pemburu yang
telah kamu latih untuk berburu, yang kamu latih menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka
makanlah apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah (waktu melepasnya). Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (4) Pada hari ini dihalalkan bagimu segala
yang baik-baik. Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi mereka.(5) –
(Q.S Al-Maidah: 4-5)
3. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat
Allah, jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya. (114) Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (hewan) yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah, tetapi
barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (115) – (Q.S An-Nahl: 114-115).
Ketiga ayat di atas membincangkan tentang halal dalam kaitannya dengan produk berupa makanan. Halal,
berarti makanan tersebut diperbolehkan dan diijinkan dalam Islam seperti tertera dalam Al-Qur’an kecuali sesuatu
yang menunjukkan kebalikannya (Alam & Sayuti, 2011). Seorang muslim harus memastikan apa yang dimakannya
adalah makanan yang halal. Seiring dengan meningkatnya kesadaran umat, perhatian tidak hanya ditujukan pada
produk saja, tetapi juga proses (Ngah, Zainuddin, & Thurasamy, 2017). Sejalan dengan hal tersebut, riset tentang
topik halal juga mengalami perkembangan. Penelitian review literatur yang pernah dilakukan antara lain menyoroti
tentang perkembangan riset halal terkait dengan teori planned behaviour (TPB) di Malaysia. Riset dilakukan selama
tahun 2007-2014 dan menganalisis 17 artikel (Aziz, et al., 2015). Hasilnya diperoleh topik halal terbanyak adalah
halal food (8 artikel) dan halal product, halal labelling, halal cosmetics masing-masing dua artikel. Secara umum,
artikel ini menyimpulkan bahwa ‘halal food’ masih mendominasi topik dalam penelitian tentang halal dalam
kaitannya dengan TPB.
Riset yang lain terkait dengan review topik halal dikaitkan dengan supply chain dilakukan oleh Wahyuni dkk.
(Wahyuni, et al., 2019) dan Qurtubi dan Kusrini (Qurtubi & Kusrini, 2018). Wahyuni dkk. membincangkan
keamanan pangan dan makanan halal dalam supply chain. Jangka waktu artikel yang dipilih adalah tahun 1998
sampai 2018 dan mendapatkan 120 artikel dalam keamanan pangan dan 33 artikel tentang halal supply chain untuk
dianalisis. Penelitian ini mengelompokkan berbagai permasalahan, model, pendekatan pemecahan masalah dan
saran riset di masa yang akan datang mengenai tema ini.
Riset ketiga tentang review literatur terkait ‘halal’ merupakan riset Qurtubi dan Kusrini (2018), yang
membahas halal logistics dan halal supply chain. Riset ini mengelompokkan 34 artikel yang diperoleh kedalam
enam cluster penelitian yaitu (1) prinsip, model dan kerangka konseptual, (2) inovasi, pengembangan dan tantangan,
(3) titik kontrol kritis, faktor keberhasilan kritis dan kegiatan kontrol halal, (4) kesediaan konsumen untuk
membayar, (5) transportasi dan teknologi informasi, dan (6) pendekatan strategis.
Ketiga penelitian di atas, menyoroti tema spesifik dalam kaitannya dengan ‘halal’, yaitu TPB, keamanan
pangan dan supply chain. Berbeda dengan penelitian literatur sebelumnya, penelitian ini tidak memberikan batasan
spesifikasi topik, memperluas cakupan penelitian tentang riset ‘halal’ yang sudah berkembang selama kurun waktu
2000 sampai 2019 (Juli) dengan bantuan software PoP dan VOSViewer.

Metodologi
Riset ini merupakan riset konseptual, dengan metode kuantitatif. Metode tinjauan literatur yang dilakukan
berdasarkan pada penelitian Reyes (Garza-Reyes, 2015), dengan tahapan penelitian digambarkan pada Gambar 1.
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 18 Juli 2019. Sumber data adalah Scopus, dengan kurun waktu
penyaringan data selama 20 tahun, dari tahun 2000 sampai dengan Juli 2019. Penjaringan artikel dibantu software
PoP, menggunakan kata kunci ‘halal’ dan jenis publikasi ‘journal’.
PoP dikembangkan oleh Harzing dan membantu menjaring berbagai artikel dari berbagai database (Harzing
& van der Wal, 2008). Penggunaan PoP dalam penyaringan database memiliki kelemahan, yaitu kapasitas
menyajikan database Scopus, terbatas sebanyak 200 data. Untuk mengatasi kelemahan ini, penjaringan data dibagi
menjadi 3 tahapan tahun, tahap pertama, kurun waktu 2000 sampai dengan 2008 diperoleh 9 paper, dan tahap kedua,
kurun waktu 2009-2016 diperoleh 179 paper, dan tahap ketiga kurun waktu 2017 sampai 2019 diperoleh 190 paper.

56
1st Conference on Industrial Engineering and Halal Industries (CIEHIS)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019
ISSN 2715-5382

Total keseluruhan paper yang diperoleh adalah 378 paper. Perbedaan rentang tahun dalam setiap tahapan dilakukan
karena kelemahan aplikasi ini. Secara rinci, informasi mengenai data metrik artikel yang diperoleh ditampilkan
dalam Tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan metrik Data PoP


journal, halal from 2000 journal, halal from 2009 to journal, halal from 2017 to
Query to 2008 2016 2019
Source Scopus Scopus Scopus
Papers 9 179 190
Citations 314 2744 285
Years 17 10 2
Cites_Year 18,47 274,4 142,5
Cites_Paper 34,89 15,33 1,5
Cites_Author 314 2744 285
Papers_Author 8 179 190
Authors_Paper 0,89 1 1
h_index 6 28 8
g_index 9 46 12
QueryDate 2019-07-18 2019-07-18 2019-07-18
Cites_Author_Year 18,47 274,4 142,5
year_first 2002 2009 2017
year_last 2008 2016 2019

Data metrik pada Tabel 1. menampilkan tiga periode penyaringan artikel. Periode pertama, dimulai pada
tahun 2000 sampai 2008, dan baru ditemukan artikel pada tahun 2002. Rerata jumlah artikel satu tahun sekali terbit
satu artikel mengenai ‘halal’. Periode kedua rerata 22 artikel per tahun, mengalami peningkatan yang signifikan.
Tren peningkatan ini semakin nampak pada periode ketiga dengan rerata 76 artikel per tahun. Fakta ini secara detail
digambarkan pada Gambar 1.

Tahapan Tujuan Metode Alat Bagian artikel


(1) Mendeskripsikan Bagian 1
Pertanyaan tujuan penelitian
penelitian sebagai acuan

Bagian 3
(2) penggunaan Database Scopus
Sumber Data Lokasi, seleksi database elektronik dengan bantuan
dan evaluasi software PoP
artikel yang periode pencarian
1998 – Juli 2019 Bagian 3
relevan
(3)
kata kunci
Seleksi dan evaluasi HALAL
pencarian
Pemetaan dengan Bagian 4
Melaporkan hasil VOSViewer
(4) seleksi, analisis dan
Analisis dan sintesis sintesis
Coding dan Mendeley dan Excel
ekstrak data
(5) Melaporkan temuan Bagian 5
Kesimpulan

Gambar 1.Tahapan penelitian (diadaptasi dari Garza-Reyes, 2015)

57
1st Conference on Industrial Engineering and Halal Industries (CIEHIS)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019
ISSN 2715-5382

Artikel yang diperoleh melalui software PoP, kemudian disimpan dalam file dengan bentuk .RIS dan
dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan informasi kata-kata yang banyak digunakan dalam riset tentang halal,
dalam hal ini yang terdapat dalam judul artikel saja. Penelitian tidak melakukan pemilihan dan ‘pembuangan’ artikel
karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjaring seluruh artikel terkait dengan ‘halal’ dan mengetahui area
penelitian yang melingkupinya. Perangkat lunak VOSViewer digunakan untuk mencari kata-kata yang sering
muncul dalam judul, dan memetakannya secara visual (Gambar 2).

Gambar 2. Pemetaan dengan VOSViewer

Penyaringan yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penyaringan kuantitatif terhadap 378 judul
paper yang berhasil diidentifikasi oleh Software PoP. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan software
VOSViewer, mencari minimal dua kesamaan kata dan diperoleh 182 kata. Keseluruhan kata ini, kemudian
dipetakan seperti Gambar 1. Warna gelap yang tebal berarti kata tersebut banyak digunakan dalam judul penelitian
terkait halal. Sedangkan warna gelap tipis, berarti kata tersebut masih berpeluang besar untuk diteliti. Secara
kuantitatif, dari 378 paper, VOSViewer memotret beberapa kata yang terkait dengan halal, yaitu halal (26), halal
pharmaceuticals (5), halal certification (22), halal food certification (5), halal product (17), halal food (22), halal
food product (9), halal purchase intentions (3), halal food consumption (3), halal industry (7), halal logistic (7),
halal tourism (8), halal authentication (18), halal slaughter (3), halal logo (6), halal food supply chain (8), halal
brand (3), halal meat (4), halal cosmetic dan cosmetic product (4).

Negara tempat penelitian Paper per Tahun


60 90
80
50
70
40
60
30 50

20 40
30
10
20
0 10
Pakistan
Malaysia

UK

Turkey
Indonesia
Thailand

Russia

Japan
China

Egypt
Bangladesh

India
South Africa

UAE

Australia

Gambar 3a. Negara tempat penelitian Gambar 3b. Jumlah artikel per tahun

58
1st Conference on Industrial Engineering and Halal Industries (CIEHIS)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019
ISSN 2715-5382

Analisis lebih lanjut, penelitian ini mendata negara yang terlibat dalam penelitian halal. VosViewer
mengidentifikasi Malaysia (49) dengan salah satunya dituliskan sebagai Malay merupakan negara dengan riset
‘halal’ terbesar yang ada dalam database Scopus. Indonesia (10) kemudian menyusul, dilanjutkan berturut-turut
Thailand (8), Bangladesh (4), China (5), South Africa (3), United Kingdom (3), UAE (3), dan Turkey, Russia, India,
Australia, Egypt, Japan serta Pakistan yang masing-masing disebutkan dalam dua judul paper (Gambar 3a).
Selain negara, Gambar 3b. menunjukkan tren riset dari tahun ke tahun. Sebelum tahun 2010, perkembangan
riset ‘halal’ cenderung stagnan. Kecuraman kurva yang menunjukkan perkembangan signifikan baru dimulai pada
periode setelah 2010. Hal ini menunjukkan bahwa riset halal baru dilirik satu dasawarsa terakhir, sehingga masih
terbuka kesempatan untuk meneliti topik ini di masa yang akan datang.

Tabel 2. Penggunaan kata ‘Halal’ dalam judul artikel


No. Frase dengan ‘Halal’ Jumlah No. Frase dengan ‘Halal’ Jumlah
1. halal 26 10. halal pharmaceutical 5
2. halal certification 22 11. halal supply chain 4
3. halal food 22 12. halal meat 4
4. halal product 17 13. halal cosmetic (industry) 4
5. halal authentication 16 14. halal meat consumption 3
6. halal tourism 8 15. halal food consumption 3
7. halal food supply chain 8 16. halal purchase intention 3
8. halal logistic 7 17. halal brand 3
9. halal logo 6 18. halal slaughter 3

Dari Tabel 2 dapat diklasifikasikan menjadi 5 topik besar, yaitu (1) halal terkait dengan makanan; (2) halal terkait
dengan industri; (3) halal terkait sertifikasi; (4) halal terkait dengan keperilakuan dan (5) halal terkait dengan non
makanan, yang terangkum dalam Gambar 4.

halal
meat halal beef
halal food

halal Makanan halal product


logistic
intention
Industri slaughter
Keperilakuan
supply halal
konsumsi HALAL chain industry

Cosmetic
sertifikasi

Pharmaceutical Sertifikasi
Non logo
Makanan
Tourism authentication brand

Gambar 4. Klasifikasi riset

Gambar 4. dan Tabel 2. menunjukkan bahwa ranah riset ‘halal’ masih memiliki peluang berkembang yang
cukup besar. Area non makanan, seperti farmasi, kosmetik dan wisata mulai dilirik oleh peneliti. Selain area non
makanan, bidang keperilakuan juga masih dapat dikembangkan lebih luas. Yang utama, di Indonesia khususnya,
sebagai negeri dengan pemeluk Islam terbesar di dunia, topik penelitian halal merupakan salah satu topik yang

59
1st Conference on Industrial Engineering and Halal Industries (CIEHIS)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019
ISSN 2715-5382

cukup menarik untuk diteliti di masa yang akan datang, karena riset di Indonesia masih jauh tertinggal dibanding
negeri jiran dalam database Scopus.

Kesimpulan dan Saran


Konsep halal, yang berakar dari Al-Qur’an, tidak hanya dilekatkan pada makanan saja. Pada perkembangan
riset dekade terakhir, ‘halal’ direkatkan pada berbagai ranah riset, seperti pariwisata, manajemen rantai pasok,
kosmetik dan farmasi. Perkembangan riset ini menunjukkan bahwa konsep ‘halal’ masih memiliki banyak peluang
untuk didalami dan diteliti dalam berbagai ranah dan bidang penelitian secara luas, tidak hanya terkait makanan saja.
Bidang farmasi, kosmetik dan pariwisata merupakan bidang-bidang baru yang mulai dilirik oleh peneliti dan masih
dapat dikembangkan lebih luas oleh peneliti di masa yang akan datang. Selain itu, penelitian tentang ‘halal’ ternyata
masih sedikit dilakukan di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia. Hal ini merupakan
peluang yang sangat besar bagi peneliti di Indonesia untuk dapat menerbitkan karya-karyanya secara internasional.
Riset ini memiliki keterbatasan, salah satunya adalah sumber data. Sumber data yang digunakan hanya
Scopus, sehingga riset yang terjaring hanya tulisan yang ada dalam database Scopus. Penelitian kedepan disarankan
untuk memperluas database seperti WoS dan Google Scholar agar cakupan hasilnya lebih luas. Selain itu, penelitian
ini hanya terfokus pada judul artikel saja dan tidak menganalisis lebih dalam isi dari artikel-artikel tersebut.
Disarankan, penelitian berikutnya dapat mengupas lebih dalam isi artikel sehingga informasi yang diperoleh lebih
valid dan lengkap.

Daftar Pustaka
Alam, S. S., & Sayuti, N. (2011). Applying the Theory of Planned Behavior (TPB) in halal food purchasing.
International Journal of Commerce and Management, 21(1), 8–20.
https://doi.org/10.1108/10569211111111676
Aziz, N. N. A., Aziz, N. A. A., Aziz, N. A. A., Omar, Z., & Hassan, W. H. A. W. (2015). A Review on the
Emergence and Growth of Halal Studies. Procedia Economics and Finance, 31(15), 325–332.
https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01204-6
Garza-Reyes, J. A. (2015). Lean and green - a systematic review of the state of the art literature. Journal of Cleaner
Production, 102, 18–29. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2015.04.064
Harzing, A.-W., & van der Wal, R. (2008). Google Scholar as a new source for citation analysis. Ethics in Science
and Environmental Politics, 8, 61–73. https://doi.org/doi: 10.3354/esep00076
Ngah, A. H., Zainuddin, Y., & Thurasamy, R. (2017). Applying the TOE framework in the Halal warehouse
adoption study. Journal of Islamic Accounting and Business Research, 8(2).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1108/VINE-10-2013-0063
Qurtubi, & Kusrini, E. (2018). Research in halal logistics and halal supply chain : Issue and area development. In
MATEC Web of Conferences (Vol. 01096, pp. 2–5).
Undang-undang no 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (2014).
http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1615.pdf.
Wahyuni, H., Vanany, I., & Ciptomulyono, U. (2019). Food Safety and Halal Food in the Supply Chain : Review
and Bibliometric Analysis. Journal of Industrial Engineering and Management, 12(2), 373–391.

60

Anda mungkin juga menyukai