PERBANKAN SYARIAH
Peran Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Keinginan Nasabah
Penulis
Dr. Mochlasin, M.Ag
Cetakan: 2018
16 x 23 cm; vi + 132 hlm.
ISBN : 978-602-5916-21-2
Penerbit:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LP2M) IAIN Salatiga
Jl. Tentara Pelajar 02, Kode Pos 50721, Salatiga
Email: lp2miainsalatiga@gmail.com
iii
Dengan kerendahan hati, penulis sebagai mualaf kuantitatif
menyadari sepenuhnya bahwa karya ini masih jauh dari sem
purna. Segala kritik dan saran dari segenap pembaca sungguh
sangat dinanti untuk perbaikan dan pengembangan keilmuan
berikutnya. Wa fawqa kulli dzi `ilm `alim.
Penulis
v
B. Pengaruh customer trust terhadap behavioral
intention ........................................................................ 56
C. Pengaruh religious motive terhadap behavioral
intention ........................................................................ 56
D. Pengaruh pengetahuan fatwa haram bunga
bank terhadap behavioral intention ............................ 58
1
John C Mowen. dan Michael Minor, Perilaku Konsumen (terjemahan) Jilid 1
Edisi kelima (Surabaya: Erlangga 2001), 12.
1
dan jasa yang diperlukan.2 Sedangkan Shiffman dan Kanuk
mendefinisikan perilaku konsumen adalah perilaku yang ditam
pilkan pelanggan dalam mencari pembelian, penggunaan, eva
luasi dan penggunaan produk, layanan serta gagasan yang kon
sumen harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.3
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan, teori pe
rilaku konsumen adalah upaya menerangkan perilaku konsumen
dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh alat-
alat pemuas kebutuhan, yang dapat berupa barang-barang kon
sumsi atau jasa-jasa konsumsi. Dengan demikian dapat ditegas
kan, bahwa teori konsumen merupakan dasar teoretik kurva
permintaan akan barang-barang dan jasa konsumsi.4 Dalam eko
nomi konvensional, konsumen diasumsikan selalu ber tuju an
untuk memperoleh kemanfaatan (utility) dan kepuasan (satisfac
tion) dalam kegiatan konsumsinya. Utility secara etimologi, berarti
berguna (usefulness), membantu (helpfulness) dan menguntungkan
(advantage).5
Menurut Boediono, pengertian yang paling sederhana tentang
perilaku konsumen didapati dari hukum permintaan. Hukum itu
berbunyi: Bila harga sesuatu barang naik, maka ceteris paribus
jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut turun.
Sebaliknya, bila harga barang itu turun ceteris paribus, berarti
semua faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta
dianggap tidak berubah.6 Menurut Kahf, teori perilaku konsumen
yang sekarang berkembang dalam ilmu ekonomi Barat bercorak
2
David L. Louden dan Albert J. Della Bitta, Consumer Behavior: Concepts and
Applications. 4th Edition, (New York: McGrqaw-Hill, 1995), 6.
3
Definisi perilaku konsumen dalam versi aslinya adalah as the behavior that
customer display in searching for purchasing, using, evaluating, and disposing of products,
services, and ideas they expect will satisfy they need.Leon G Schiffman and Leslie Lazar
Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000).
4
Soediyono Reksoprayitno, Pengantar Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: BPFE
2007), 143.
5
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta
dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja grafindo Persada: UII dan BI,
2007): 127.
6
Boediono, Ekonomi Mikro (Yogyakarta: BPFE, 2002), 17-18.
Belajar
Kebutuhan,
Keinginan, Pemenuhan
dan Hasrat Ketegangan Dorongan Perilaku tujuan atau
yang belum kebutuhan
terpenuhi
Proses
Kesadaran
Pengurangan
Ketegangan
12
Schiffman & Kanuk, Consumer Behaviour, 72.
-Ukuran
Motif Rasional Obyektif/Terukur Berat
Harga
Motif
-Kebanggaan
Motif Subyektif/Tidak
Terukur - Kesenangan
Emosional
-Status
14
Ibid., 73.
15
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, (New York: Harper & Row,
1970).
Aktualisasi Diri
(Pemenuhan Dir)
Kebutuhan Ego
(Martabat, status, harga)
Kebutuhan sosial
(Kasih sayang, persahabatan, pemilikan)
Kebutuhan Fisiologis
(Makanan, air, udara, perumahan, seks)
18
Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan, Mark eting 3.0: Mulai
dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit, (Jakarta: Erlangga, 2010), 20.
22
J. Paul Peter and Jerry C. Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy
(Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran), alih bahasa Damos Sihombing (Surabaya:
Erlangga, 1990), 47.
23
Soekijo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), 138.
24
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku Konsumen (Consumer
Behavior), alih bahasa Lina Salim (Jakarta: Erlangga, 2002), 135.
25
Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), 312.
26
R.C. Mayer, J.H. Davis dan F.D. Schoorman, “An Integratif Model of
Organizational Trust,” Akademi Management Review, vol. 30, no. 3 (1995): 709-734.
27
James C. Anderson dan James A Narus, A Model of Distributor Firm and
Manufacturer Firm Working Patnership, Journal of Marketing, vol. 54 (1990), 42-58.
28
Jennifer Adji dan Hatane Semuel, MS, “Pengaruh Satisfaction dan Trus ter
hadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di Starbucks the Square Surabaya,”
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, vol. 2, no. 1 (2014): 1-10.
e. Philip Kotler
Kepuasan atas penggunaan suatu produk akan memper-
kuat sikap dan mempertinggi probabilitas pembelian kembali.
Menurut Kotler proses keputusan nasabah dipengaruhi oleh
dorongan pasar dan dorongan ekonomi dan customer characteris
tics. Customer characteristics adalah sifat-sifat masyarakat yang
mempengaruhi proses keputusan untuk membeli produk atau
jasa. Karakteristik masyarakat, bersifat kultural, sosial, personal,
dan psikologis. Model ini menurut Kotler dapat digambarkan
berikut ini:30
29
Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), 312-313.
30
Philip Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and
Control. Ninth Edition, (New York: Prentice-Hall, 1997), 172.
1.Product
2. Price Bank Customer’s
3. Promotion Characteristics
4. Place Bank
Customer
Decision 1. Cultural
Process 2. Social
3. Personal
Economy 4. Psychological
Stimuly
1
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principles of Marketing (New Jersey: Pearson
Education, Inc, 1996), 9.
2
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management (14 ed.), (New
Jersey: Pearson Education, Inc, 2012), 124.
19
Sedangkan dalam pandangan Schiffman dan Kanuk seba
gaimana dikutip oleh Logiawan dan Subagio, mendefinisikan
customer value sebagai rasio antara manfaat yang didapat oleh
konsumen baik secara ekonomi, fungsional maupun psikologis
terhadap sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh
man faat-manfaat tersebut yang berupa uang, waktu, tenaga,
maupun psikologis. Manfaat produk berhubungan dengan ke
andalan, daya tahan, kinerja dan nilai jual kembali dari produk
atau jasa yang ditawarkan.3 Menurut Sweeney dan Soutar di
mensi nilai terdiri empat aspek utama yaitu:4
1. Emotional value, manfaat atau utilitas yang berasal dari pe
rasaan (afeksi) atau emosi positif yang ditimbulkan dari
menggunakan jasa perbankan. Pada dunia perbankan, emo
tional value dapat ditimbulkan dari suasana dan kenyamanan
tempat yang dirasakan oleh nasabah. Nilai emosional dalam
teori customer value ini, hanya menyangkut aspek tangible
belum masuk pada area religiositas. Padahal aspek motif re
ligius dalam bertindak sangat penting bagi konsumen agama
tertentu.
2. Social value, manfaat atau utilitas yang didapat dari kemam
puan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial kon
sumen. Social value pada perbankan, ditimbulkan adanya
kontak sosial konsumen dengan seluruh karyawan atau staff
perbankan.
3. Quality (performance value), manfaat atau utilitas yang didapat
dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya
jangka panjang. Pada perbankan, dimensi ini ditimbulkan
dari nilai secara keseluruhan pelayanan dan kualitas produk
3
Yenny Logiawan dan Hartono Subagio, “Analisa Customer Value terhadap
Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai variabel intervening
pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol.
2, No. 1, 2014: 1-11.
4
J.C. Sweeney,. and G.N. Soutar, “Consumer Perceived Value: The Development
of A Multiple item Scale,” Journal of Retailing, Vol. 77, No. 2, 2001: 203-220.
CPV = TCB-TCC
Keterangan:
CPV= Customer Perceived Value (Nilai yang dirasakan pelanggan)
TCB= Total Customer Benefit (Total manfaat pelanggan)
TCC= Total Customer Cost (Total biaya pelanggan)
9
Henry Simamora, Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Ketiga (Yogyakarta:
STIE YKPN, 2003), 18.
10
Mack Hanan and Peter Karp, Customer Satisfaction: How to Maximize. Measure
and Market Your Company’s Ultimate Product (New Yorl: American Management
Association, 1991), 126-127.
11
R. Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Service Marketing
Management: Theory and Practice) (Jakarta: Salemba Empat, 2001).
15
Richard Thaler adalah profesor ekonomi peraih Nobel 2017 dan pakar dalam
behavioral economics dalam karyanya Predictably Irrational.
16
Icek Ajzen, Attitude, Personality and Behavior (New York: Open Universuty
Press, 2005), 123-126. Lihat pula dalam Zakarija Achmat, Theory of Planned Behavior,
Masihkah Relevan? (2010) dalam http://zakarija.staff.umm.ac.id.html. Diunduh tanggal
10 Januari 2016.
21
L Schiffman,. D Bednall, A.O Cass, A Paladino, & L Kanuk, Consumer Behavior
(3rd ed.), (Australia: Pearson Education, 2005).
22
Ni Luh Suastuti, “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisata
wan terhadap Produk Freestanding Restaurant di Kawasan Pariwisata Nusa Dua
Kabupaten Badung,” Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, vol 4, No 2 (Juli 2007), 20-
26. Lihat pula M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung:
Alfabeta, 2010): 195.
2014), 55.
1
M. Fahim Khan, Essays in Islamic Economic (United Kingdom: The Islamic
Foundation, 1995), 37.
5
Afzalur Rahman, Economic Doctrine of Islam: Banking and Insurance (London:
Muslim School Trust, 1979), 76.
6
Khan, Essays in Islamic Economic, 39-40.
8
Monzer Kahf, The Demand Side of Consumer Behavior: Islam Perspective, 2-7.
x Income
x Profit
x Utilitarianisme
Welfare ad-darayn
9
Kahf, The Demand Side, 2-7.
3. Motif Religius
Faktor agama yang mempengaruhi keputusan konsumen
sebagaimana disebutkan oleh Khaf, maka dapat diistilahkan
dalam teori perilaku konsumen muslim dengan motif religius
(religious motive). Motif atau motivasi sebagaimana telah dijelas
kan sebelumnya adalah tenaga pendorong tersebut dihasilkan
oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan
yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar
berjuang untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku
10
Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour, 72.
11
Djamaludin Ancok dan Fuat Nasori Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam atas
Problem-Problem, Psikologi, Cetakan VII (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 76.
12
Y.B. Mangunwijaya, Menumbuhkan Sikap Religiositas Anak (Jakarta: Gramedia,
1982).
13
Nurcholish Madjid, Islam Kemodernan dan Ke-Indonesiaan (Bandung: Mizan
Pustaka, 1997), 46.
14
Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas
dalam Perspektif Psikologi Islam (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002).
15
Definisi religiositas menurut Magill adalah is a person’s attitude toward religion
in general, more specifically, the intensity of way in which a person is religius. Magill,
Survey of Social Science: Psychologi Series (California: Salem Press, 1993). Lihat pula
dalam Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana
di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai
Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62.
16
Ancok dan Suroso. Psikologi Islami: Solusi Islam …..
17
H. Kartajaya, et all., Rethinking Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003. Lihat pula Yoki K uncoro, “Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar
perbankan Syariah,” yokikuncoro.wordpress.com, diunduh hari Jumat tanggal 19
September 2014.
20
Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami: Studi tentang Elemen Psikologi dari
Alquran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 10-15.
21
QS. Ad-Dzariyat: 61.
22
Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami: …., 314-15. Monzer Khaf, The Islamic
Economy of the Functioning of the Islamic Economic System (Ekonomi Islam: Telaah Analitik
terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam), alih bahasa Machnun Husen (Yogyakarta;
Pustaka Pelajar, 1995), Khan, M. Fahim, Essays in Islamic Economic, (United Kingdom:
The Islamic Foundation, 1995). Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam
(P3EI) UII Yogyakarta dan Bank Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2008).
3
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management (14 ed.), (New
Jersey: Pearson Education, Inc, 2012), 124.
4
J.C. Sweeney,. and G.N. Soutar, “Consumer Perceived Value: The Develop
ment of A Multiple item Scale,” Journal of Retailing, Vol. 77, No. 2, 2001: 203-220.
5
Philip Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and
Control. Ninth Edition, (New York: Prentice-Hall, 1997), 172.
6
Yayah Cheriyah, Widya Sulistyowati, Ade D Cornelia dan Viverita, “Factors
Affecting Customers’ Satisfaction and Perception: Case Study of Islamic Banks’
Service Quality,” Asean Marketing Journal, Vol.Ii No. 1, June 2010.
7
Muslim Amin, Zaidi Isa dan Rodrigue Fontaine, “ The Role Of Customer
Satisfaction In Enhancing Customer Loyalty In Malaysian Islamic Banks,” The
Service Industries Journal, September (2010): 1519-1532.
8
Adi Zakaria Afiff dan Rifelly Dewi Astuti, The Addition of Spiritual Di
mension on Customer Value to Investigate the Relationship of Customer Value,
Customer Satisfaction and Behavior Intention on Islamic Banks Saving Products in
Indonesia, ASEAN Marketing Journal, Vol. 1, No. 1, June 2009.
9
Afiff dan Astuti, The Addition of Spiritual Dimension …..
10
Zeng Fue, Zuohao HU dan Rong Chen Zhilin Yang. “Determinants of Online
Service Satisfaction and their Impacts on Behavioural Intention,” Total Quality
Management 20, no. 9 (2009): 953-969.
11
Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen (Consumer Behavior), 312-313.
12
Hardius Usman, ” Customers Trust on Islamic Banks in Indonesia,” The
Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13.
13
Anita Rahmawaty, “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi Nasabah
Perbankan Syari’ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2012.
21
Reni &Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In Intention…137
– 148.
22
Salamah Wahyuni, “Moslem Community Behavior in The Conduct of Islamic
Bank: The Moderation Role of Knowledge and Pricing”, Procedia - Social and Behavioral
Sciences, vol. 57 Oktober (2012): 290-298.
23
Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap fatwa
Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal Tajdida. Vol. 10, No. 1, Juni (2011): 40-58.
24
Haryadi. “Persepsi Masyarakat terhadap Perbankan Syariah”. Jurnal Bisnis
dan Manajemen. Vol. 7, no. 2 (2007): 189-204.
25
Heru Hendrawan, “Analisis Perilaku nasabah Tabungan Bank ABC Cabang
Tebet setelah Fatwa MUI Mengenai Bunga Bank,” Thesis, Program Studi Manajemen
dan Bisnis IPB, 2004.
26
Monzer Kahf, The Islamic Economy of the Functioning of the Islamic Economic
System (Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam). alih
bahasa Machnun Husen (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1995).
27
Muhammad Ziyad, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank
Muamalat sebelum dan sesudah terbitnya Fatwa Haram Bunga Perbankan oleh
MUI,” Jurnal Manajemen dan Akuntans, vol. 2, N o. 1 (2010).
28
Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya,
Manajemen, Komitmen, dan Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional
Muhammadiyah di Provinsi Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Andalas, 2015.
29
R.C. Mayer, J.H. Davis dan F.D. Schoorman, “An Integratif Model of
Organizational Trust,” Akademi Management Review, vol. 30, no. 3 (1995): 709-734.
30
James C. Anderson dan James A Narus, A Model of Distributor Firm and
Manufacturer Firm Working Patnership, Journal of Marketing, vo, 54 (1990), 42-58.
31
Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap fatwa
Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo),” Jurnal Tajdida. Vol. 10, No. 1, Juni (2011): 40-58.
User Information System: Theory and Result (Massachusetts, USA: Sloan School of
Management, Massachusets Institute of Technology, 1986.
35
Amelia, Amelia dan Ronald Ronald. “Factors Influncing Internet Banking’s
Actual Usage,” Europen Journal of Business and Management, 7, No. 3 (2015): 141-150.
36
Lajuni, Ming, Yusman, “Intention to Use Islamic Banking Products and Its
Determinants,” International Journal of Economics and Financial, Januari 2017.
37
M. Rusydi, “Syariah Compliance dalam Penerimaan Produk Perbankan
Syariah: Aplikasi Theory of Planned Behavior,” Disertasi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2011.
38
Anita Rahmawaty, “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi Nasabah
Perbankan Syari’ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2012.
7
Statistik Perbankan Syariah 2016 dalam www.ojk.go.id.
8
Pernyataan keharaman terdapat pada keputusan poin ketiga nomor 1, bahwa
untuk wilayah yang sudah ada kantor atau jaringan lembaga Keuangan Syariah
dan mudah dijangkau, maka tidak boleh melakukan transaksi yang didasarkan
perhitungan bunga.
9
Pernyataan keharaman terletak pada keputusan poin ketiga bahwa bunga
(interest) adalah riba.
10
Jumlah ini merupakan perkiraan dari sensus penduduk tahun 2010 oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
adalah 237.641.326 orang sebagaimana dilaporkan dalam www.bps.go.id, diakses
tanggal 3 September 2014. Dengan memperhatikan pada data pertumbuhan
yang dikeluarkan Bank Dunia sebesar 1.49% per tahun, maka pada tahun 2014
penduduk Indonesia berjumlah sekitar 252.124.458 orang.
11
www.id.m.wikipedia.org, diakses tangal 3 September 2014.
12
Republika, 29 Agustus 2014, 15.
Sumber: Laporan OJK Tahun 2017 dan sumber lainnya dengan penyesuaian
Gambar 1.2 Perkembangan Market Share
15
Zeithaml Berry dan Parasuraman, Service Marketing, Fourth edition (Prentice
Hall: Exclusive right by Mc Graw-Hill, 2006).
16
Erna Ferrinadewi dan Didit Darmawan, Perilaku Konsumen: Analisis Model
Keputusan, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2004), 19.
17
Leon G Schiffman and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh
Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), 8-9.
18
Nur Hafidzah Idris, Nur Atika Salleh, Norliyana Ahmad, “Determinants Of
Intention To Use Islamic Banking Products among Malay Muslims: A Case Study
In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic Thought & Civilization, 2014.
19
Hardius Usman,”Customers Trust on Islamic Banks in Indonesia,” The
Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13.
20
Andi Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In
Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi
Syariah (Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.
21
Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana
di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai
Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62
22
Harif Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih
Jasa Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional, Laporan penelitian kerjasama Bank
Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).
23
Reni & Ahmad, “Application of Theory Reasoned Action…, 137 – 148.
24
Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah; Interaksi antara Budaya,
Manajemen, Komitmen, dan Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional
Muhammadiyah di Provinsi Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Andalas, 2015.
25
Ahmad Muflih Saefuddin, “Berbagai Arus pemikiran Ekonomi,” dalam M.
Rusli Karim, Berbagai Aspek Ekonomi Islam (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992), xxiii.
26
Schiffman and Kanuk, Consumer Behaviour…, 388.
27
T.O Jones and W.E. Sasser, Jr., “Why Satisfied Custumer Defect,” Harvad
Bussines Review, vol. 73, no. 6 (Nopember-Desember 1995): 88-99.
28
Ove C Hansemark dan Marie Albinson, “Customer Satisfaction and Retention:
The Experience of Individual Employees”, Manajing Service Quality Journal, 2004.
29
Jennifer Ajie dan Hatane Semuel, “Pengaruh Satisfaction dan Trust terhadap
Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di Starbuck the Square Surabaya,”Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 2, no. 1 (2014): 1-10.
30
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah diakses tanggal 10 Juni 2016.
31
Ciri-ciri orisinalitas: 1)mengembangkan atau berkolaborasi dalam kegiatan
riset yang sedang berjalan, untuk menghasilkan hal-hal baru; 2)mengeinterpertasi
teori yang sudah ada, dalam konteks yang berbeda; 3)mendemonstrasiskan
dengan menguji ide milik orang lain; 4)mengerjakan riset empirisyang belum
pernah dikerjakan sebelumnya; 5)menggunakan pendekatan metode yang berbeda
untuk menjawab masalah; 6)membuat sintesis informasi dengan cara yang
berbeda; 7) menyusun interpretasi baru dari data atau informasiyang telah ada; 8)
mengaplikasi ide yang sudah ada dilokasi yang baru; 9)mengembangkan perangkat
atau teknik multi disiplin untuk memecahkan suatu masalah; 10)mengadakan
kajian yang belum pernah diriset sebelumnya; 11)membuat analisis kritis terhadap
hasil riset yang belum pernah diuji keabsahannya. Diadopsi dengan penyesuaian
dari Phillips and Pugh, How to Get a PhD (Buckingham – Philadelphia: Open
University Press, 1984), 61-62. Lihat juga dalam https://derwinirawan.wordpress.com.
Diakses tanggal 29 Juli 2016.
75
2. Domisili
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah Muslim
perbankan syariah di wilayah DIY yang meliputi Kota Yogya
karta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunug
Kidul dan Kabupaten Kulonprogo. Responden terbanyak berasal
dari Kabupaten Sleman sebanyak 28% (82 orang) dan paling se
dikit responden dari Gunung Kidul sebanyak 16% (49 orang).
Kabupaten Sleman terbanyak karena, daerah ini penduduknya
terbanyak dan akses terhadap perbankan syariah relatif lebih
mudah dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya.
Responden terbanyak nomor kedua adalah nasabah Muslim
domisili Kota Yogyakarta sebanyak 25% (75 orang). Kabupaten
Bantul menduduki nomor ketiga sebanyak 21% (63 orang), meski
pun penduduknya besar di kabupaten ini jumlah bank syariah
tidak sebanyak kabupaten Sleman. Urutan keempat adalah kabu
paten Gunung Kidul, responden di kabupaten ini sebanyak 16%
(48 orang). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
4. Pekerjaan
Responden berdasarkan latar belakang pekerjaan diklasifi
kasikan menjadi sembilan macam yaitu karywan PNS, Dosen,
Guru, Praktisi Bisnis, Wiraswasta, TNI/Polri, Karyawan Swasta
dan lainnya yang meliputi pensiunan, Pegawai BUMN, Buruh,
Petani, Peternak, Karyawan Kontrak dan Ibu Rumah Tangga.
Pekerjaan terbanyak yang melatarbelakangi responden adalah
sebagai Karyawan Swasta sebesar 36 % atau sebanyak 108 orang,
sedangkan paling sedikit adalah sebagai TNI/Polri sebesar 0,7%
5. Pendidikan Terakhir
Pendidikan adalah salah satu faktor yang dapat menentu
kan perilaku seseorang, termasuk dalam penentuan lembaga
keuangan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, umumnya akan
semakin kritis melihat persoalan. Responden dalam peneliti
an ini dibatasi minimal berpendidikan terakhir SMA, karena
jenjang pendidikan ini diasumsikan telah memiliki kemampuan
untuk mengisi angket dengan baik. Latar belakang pendidikan
responden dalam penelitian ini mayoritas adalah S1 sebesar 40%
atau sebanyak 120 orang, kemudian disusul berpendidikan SMA
sebesar 29%, S2 sebesar 20%, Diploma sebesar 7% dan terakhir S3
sebesar 4%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber: Data
primer diolah
(2016)
Gambar 4.7
Responden Ber
dasarkan Kepe
milikan Saldo
Sumber: Data
primer diolah
(2016)
Gambar
4.13 Alasan
Responden Tidak
Setuju dengan
Fatwa
Sumber: Data
primer diolah
(2016)
Gambar 4.17
Responden
Berdasarkan
Kepemilikan
Rekening
1
Tsauqi Daif, al-Mu’jam al-Wasit (Jumhuriyah al-Misr al-Arabiyah: Al-Idarah
al-Ammah lilmu’jamat wa ihya’ al-Turats), 673. Lihat pula Munawir, Ahmad
Warson (Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: PP Al-Munawwir, 1997), 1034.
2
Tim, Ensiklopedi Islam (Jakarta; PT. Ikhtiar Baru van Hoeven, 1999), 6.
92
orangan, lembaga ataupun siapa saja yang membutuhkan. Pada
dasarnya futya adalah profesi independen namun di banyak
negara Muslim menjadi terkait dengan otoritas kenegaraan dalam
berbagai cara. Dalam sejarah Islam, dari abad ke tujuh Hijriyah,
negaralah yang mengangkat ulama yang bermutu sebagai mufti.
Namun pada masa-masa selanjutnya, pos-pos resmi dari futya
diciptakan, sehingga mufti menjadi jabatan kenegaraan yang
hierarkis, namun tetap dalam fungsi keagamaan. Pada tempat
dan periode tertentu, seperti pada masa Dinasti Usmaniah, fungsi
mufti dikombinasikan dengan hakim dan pemegang jabatan ini
seringkali dilarang memberikan fatwa sehubungan dengan tin
dakan hukum yang terjadi di pengadilan. 3
Dalam perjalanan sejarah hukum Islam, setidaknya ada
empat produk pemikiran hukum Islam yang dikenal dan diprak
tekkan oleh umat Islam yaitu kitab-kitab fikih, fatwa-fatwa
ulama, keputusan-keputusan pengadilan agama dan peraturan
perundangan di negeri Muslim.4 Di Indonesia, lembaga formal
dan diangkat oleh negara yang berhak mengeluarkan fatwa
adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), lembaga ini juga memi
liki struktur sampai kabupaten kota.5 Di samping MUI, Ormas-
ormas Islam juga memiliki lembaga atau mekanisme fatwa
seperti Persis, Majelis Tarjih milik Muhammadiyah dan Bahsul
Masail milik NU.6 Tiga lembaga terakhir fatwa inilah yang paling
3
Ibid.
4
H. M.Atho Mudzhar, Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi
(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998), 91.
5
MUI didirikan pada suatu acara muktamar nasional ulama yang dilang
sungkan dari tanggal 21-27 Juli 1975. Para peserta muktamar terdiri atas para
wakil majelis-majelis ulama daerah yang baru dibentuk, para wakil pengurus
pusat sepuluh organisasi Islam yang ada, sejumlah ulama bebas dan empat orang
wakil rohaniawan Islam ABRI. Pada akhir muktamar dibuat suatu deklarasi yang
ditandatangani oleh 53 orang peserta, yang mengumumkan terbentuknya Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dengan ketua umum pertama yang terpilih adalah Dr.
Hamka. Selengkapnya lihat dalam M. Atho Mudzhar, Fatwa-fatwa Majelis Ulama
Indonesia: Sebuah Studi Tentang Pemikiran Hukum Islam di Indonesia 1975-1988
(Jakarta: INIS, 1993), 55-6.
6
M.B. Hooker, Islam Mazhab Indonesia, Fatwa-fatwa dan Perubahan Sosial, cet II
(Jakarta: Teraju, 2003), 78.
7
Buku Pedoman MUI Tahun 2001.
8
Yeni Salma Barinti, “Fatwa MUI tentang Ekonomi Syariah dalam Sistem
Hukum Indonesia” dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): Dalam Perspektif
Hukum dan Perundang-undangan (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khasanah Keaga
maan Balitbang Kemenag RI, 2012), 263-4.
9
Dalam pasal 1 ayat 3 disebutkan: “Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannyamemberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.
10
Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha yang dilakukan bank
syariah agar sesuai dengan prinsip syariah.
11
Barinti, “Fatwa dalam Perundang-undangan” dalam Fatwa, 262.
12
Ibid., 83
13
www.muidiy.or.id. Diunduh tanggal 5 januari 2017.
26
Hardius Usman, ” Customers Trust on Islamic Banks in Indonesia,” The
Journal of Asian Finance, Economics and Business, Vol.2 No.1, (2015): 5-13.
27
Rahmawaty, Anita. “Model Perilaku Penerimaan Teknologi Informasi
Nasabah Perbankan Syari’ah: Peran Motivasi Spiritual,” Disertasi. UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2012.
28
Nasreen Khan and Sharifah Latifah Syed A. Kadir, “The impact of perceived
value dimension onsatisfaction and behavior intention: Young-adult Consumers
in Banking Industry,” African Journal of Business Management, Vol.5 (11), 4 June
(2011): 4087-4099.
29
Wawancara dengan Pak Bobi, salah satu nasabah Bank Muamalat pada
tanggal 5 Agustus 2016.
30
Andi Reni, Nor Hayati Ahmad, “Application Of Theory Reasoned Action In
Intention To Use Islamic Banking In Indonesia,” Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi
Syariah (Journal of Islamic Economics), Volume 8 (1), Januari (2016): 137 – 148.
31
Asraf, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Menyimpan Dana
di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pasaman Barat dengan Religiositas sebagai
Variabel Moderator,” E-Journal Apresiasi Ekonomi, vol. 2, no. 1 (Januari 2014): 61-62
32
Harif Amali Rivai, Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih
Jasa Perbankan: Bank Syariah vs Bank Konvensional, Laporan penelitian kerjasama Bank
Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Universitas Andalas (2008).
33
Ahsanul Haque, “Islamic Banking in Malaysia: A Study of Attitudinal
Differences of Malaysian Customers,” European Journal of Economics, Finance and
Administrative Sciences, vol. 18, no.1 (2010): 7-18.
34
Syed Akif Hasan, Muhammad Imtiaz Subhani, dan Osman, “Consumer
Criteria for the Selection of an Islamic Bank: Evidence from Pakistan,” International
Research Journal of Finance and Economics (IRJFE), vol. 94 (2012): 114-124.
35
Aglis Andhita Hatmawan dan Julianus Johnny Sarungu, “Saving Behavior
In Islamic Banking The Moderation Religiosity,” I J A B E R, Vol. 14, No. 2 (2016):
663-673.
36
Nur Hafidzah Idris, Nur Atika Salleh, Norliyana Ahmad, “Determinants Of
Intention To Use Islamic Banking Productsamong Malay Muslims: A Case Study
In Johor Baharu,” The 2nd World Conference On Islamic Thought & Civilization, 2014.
37
Eri Besra dan Sari Surya, “Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram
Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam
Memilih Bank di Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol. 1 no. 2 (2005).
38
Muhammad Ghafur, “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/
Interest terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia,” Jurnal Pene
litian Agama, vol. XVII, no. 2 (Mei -Agustus 2008).
39
Khusnul Khatimah, “Sikap Pengusaha Muhammadiyah terhadap Fatwa
Majlis Tarjih tentang Haramnya Bunga Bank (Studi Kasus Desa Tieng, Kecamatan
41
Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya,
manajemen Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional
muhammadiyah Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Doktor (2013): 149-150.
42
Eri Besra dan Sari Surya, “Pengaruh Fatwa Mui Tentang Bunga Bank Haram
Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dalam
Memilih Bank di Kota Padang,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol. 1 no. 2 Tahun 2005.
43
Muhammad Ghafur W, “Pengaruh Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga/
Interest terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Penelitian
Agama, vol. XVII, no. 2 (Mei-Agustus 2008).
44
Leon G Schiffman and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh
Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000).
45
Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behaviour, Seventh
Edition (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), 78-9.
46
James F. Engel, Roger D. Blacwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen
(Consumer Behavior), alih bahasa F.X. Budiyanto dan Lyndon Saputra (Tanggerang:
Binarupa Aksara Publisher, tt), 285.
47
H. Kartajaya, et all., Rethinking Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003. Lihat pula Yoki K uncoro, “Aliansi Strategis, Solusi Meningkatkan Pasar
perbankan Syariah,” yokikuncoro.wordpress.com, diunduh hari Jumat tanggal 19
September 2 014.
48
Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya,
manajemen Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional
muhammadiyah Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Doktor (2013): 149-150.
49
Muiszudin, “Perilaku Konsumen Perbankan Syariah: Interaksi Budaya,
manajemen Komitmen, Pengetahuan Fatwa terhadap Ketaatan Organisasional
muhammadiyah Kalimantan Barat,” Disertasi, Universitas Hasanuddin Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Doktor (2013): 149-150.
CATATAN PENUTUP
114
krisis relevansi untuk diterapkan pada masyarakat muslim yang
semakin dinamis.
Analisis Moderating Regression Analysis (MRA), menunjukkan
bahwa pengetahuan fatwa haram bunga bank mampu memo
derasi hubungan kepuasan dan kepercayaan terhadap keinginan
menggunakan bank syariah bagi nasabah muslim di DIY. Hal ini
berarti nasabah muslim di DIY, adalah kategori nasabah rasional
yang sangat memperhatikan kualitas produk dan pelayanan.
Namun di sisi lain, nasabah menganggap penting terhadap ke
beradaan fatwa haram bunga bank. Pihak perbankan syariah
hendaknya secara terus menerus meningkatkan kinerja diiringi
dengan sosialisasi tentang sistem perbankan syariah melalui
tokoh agama.
Nasabah muslim bank syariah di DIY, didominasi usia antara
20-39 tahun yang mencerminkan usia produktif yang sering di
sebut sebagai generasi millenial atau generasi Y. Dengan demi
kian, nasabah bank syariah di DIY berpotensi akan menjadi
pelanggan dalam waktu yang lama. Di sisi lain, usia ini sangat
rawan akan meninggalkan karena mereka cenderung kritis dan
dinamis. Perbankan syariah harus mampu memberikan produk
yang inovatif seperti penggunaan teknologi informasi dan pe
layanan yang berkualitas untuk menjaga loyalitas nasabah. Di
samping itu, harus terus bersinergi dengan para tokoh agama
untuk melakukans sosialisasi tentang pengetahuan fatwa.
117
Ausaf, Ahmad dan Tariqullah Khan. Islamic Financial Instruments
for public Sector Resource Mobilization. Jeddah: IRTI, 1997.
Baharuddin. Paradigma Psikologi Islami: Studi tentang Elemen
Psikologi dari al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Baidhawi, Zakiyuddin. Etika Bisnis Syariah: Prinsip-prinsip Kepe
milikan dan Produksi. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2008.
Bakar, Mohd Daud dan Engku Rabiah Adawiyah Engku Ali.
Essential Reading in Islamic Finance. Kualalumpur: CERT
Publication, 2008.
Bank Indonesia. Tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 tahun
1992, 1998.
-------------, Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Nasional
Periode 2002-2011, Jakarta: BI, 2002.
-------------. Statistik Perbankan Syariah Juni 2009. Jakarta: Direktorat
Perbankan Syariah, 2010.
Barinti, “Fatwa dalam Perundang-undangan” dalam Fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MJUI): Dalam Perspektif Hukum
dan Perundang-undangan, Jakarta: Puslitbang Lektur dan
Khasanah Keagamaan Balitbang Kemenag RI, 2012.
Bawono, Anton Multivariate. Analysis. Salatiga: STAIN Salatiga
Press, 2006.
Besra, Eri dan Sari Surya. “Pengaruh Fatwa MUI Tentang Bunga
Bank Haram Terhadap Keputusan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Andalas dalam Memilih Bank di Kota
Padang”. Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol. 1 No. 2 Tahun 2005.
Bloom, Benjamin S. etc. Taxonomy of Educational Objectives: The
Classification of Educational Goals. Handbook Domain. New
York: Longmans, Green and Co, 1956.
BNI, Syariah. Prospek Bank Syariah Pasca Fatwa MUI. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah, 2005.
Boediono, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE, 2002.