accounting I
Nathania Neysabella - 3117015
Chindana Evaliana – 3117019
Eninta Karina Br. Surbakti – 3117043
Marina Kristiana Sebayang - 3117045
Conceptual Framework of Accounting
Financial Accounting Standard Board (FASB) di AS, yang mengembangkan salah satu dari
kerangka konseptual pertama dalam akuntansi, mendefinisikan kerangka konseptual sebagai
sebuah sistem koheren tujuan dan fundamental yang saling terkait yang diperkirakan membawa
pada standard yang konsisten.
Menurut FASB, Kerangka Konseptual ini menjelaskan sifat, fungsi, dan batas akuntansi dan
pelaporan keuangan
Kerangka konseptual dikembangkan di sejumlah yurisdiksi termasuk AS, Inggris, Kanada,
Australia, Selandia Baru, Komite Standar Akuntansi Internasional. Dalam beberapa tahun
terakhir banyak negara telah mengadopsi kerangka IASB mengingat bahwa mereka telah
memutuskan untuk mengadopsi standar akuntansi yang dirilis oleh IASB. Tidak ada pembuat
standar yang mengembangkan kerangka konseptual secara lengkap, masalah pengukuran
biasanya tidak tertangani.
Bukti juga cenderung menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir,
karya mengenai kerangka konseptual di berbagai negara cenderung
memiliki progress terbatas yang baru-baru ini dicapai. Tidak ada alasan
yang jelas untuk hal ini, tetapi beberapa alasan diberikan. Satu negara
khususnya aktif dalam pengembangan kerangka dalam kaitannya dengan
pelaporan keuangan adalah AS. Pada awalnya, beberapa dari usaha itu
melibatkan pengembangan teori-teori preskriptif dalam bagaimana
akuntansi harus dijalankan, ketika riset yang lain berkaitan dengan
pengembangan teori-teori deskriptif bagaimana akuntansi pada umumnya
dilakukan
THE TRUEBLOOD REPORT
Prinsip akuntansi pada waktu itu memiliki banyak perbedaan dalam perlakuan akuntansi
dan dilihat sebagai masalah, dimana tidak adanya kesamaan tentang isu utama tentang
peran dan tujuan pelaporan keuangan,pengakuan dan pengukuran aturan elemen akuntansi
.
• AICPA membentuk komite trueblood pada tahun 1971 yang menghasilkan trueblood
report yaitu laporan yang menguraikan 12 tujuan akuntansi dan tujuh karakteristik
kualitatif yang harus dimiliki oleh informasi keuangan.
Objektif 1 berfokus pada kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan.
Objektif 2, perlu melayani pengguna dengan kemampuan terbatas untuk meminta
informasi keuangan.
MEMBANGUN BLOCK KERANGKA
KERJA KONSEPTUAL
A. Definisi entitas pelaporan
• Isu kunci dalam segala pembahasan mengenai pelaporan keuangan adalah apakah
karakteristik dari sebuah entitas memberikan sebuah indikasi dari kebutuhan yang jelas
untuknya untuk menghasilkan laporan keuangan tujuan umum.
• Tidak semua entitas harus diharapkan untuk menghasilkan laporan keuangan tujuan
umum.
• Jika sebuah entitas tidak dianggap sebagai sebuah entitas yang melaporkan, entitas ini
tidak diminta untuk menghasilkan laporan keuangan tujuan umum – yakni, entitas ini
tidak diminta untuk mengikuti standard akuntansi.
B. Tujuan General Purpose Financial Reporting (GPFR)
• Tujuan dari General Purpose Financial Reporting dalam SAC 2 dianggap
untuk memberikan informasi kepada pengguna yang berguna untuk
membuat dan mengevaluasi keputusan tentang alokasi sumber daya yang
langka.
• Tujuan lain dari pelaporan keuangan adalah untuk memungkinkan entitas
pelaporan untuk menunjukkan akuntabilitas antara entitas dan pihak-pihak
yang dianggap bertanggung jawab atas entitas tersebut
C. User laporan keuangan
• SAC 2 mengidentifikasi tiga kelompok pengguna utama untuk GPFR:
1. Penyedia sumber daya : Meliputi karyawan, pemberi pinjaman, kreditur, pemasok,
investor dan kontributor.
2. Penerima barang dan jasa : Meliputi pelanggan dan penerima manfaat.
3. Pihak yang melakukan fungsi peninjauan dan pengawasan : Meliputi parlemen,
pemerintah, badan pengatur, analis, serikat pekerja, kelompok pengusaha, media
dan kelompok minat khusus.
D. Karakteristik Kualitiatif Laporan Keuangan
• Understandability
• Relevance
• Materiality
• Reliability
• Comparability
• Representational Faithfulness
• Netral
• Verifiability
• Timeliness
e. Dapatkah GPFR Memberikan Laporan Kinerja Yang Tidak
Memihak