0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas pengaruh kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kepercayaan stakeholder terhadap laporan keuangan perusahaan. Kasus yang diambil adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk yang bekerja sama dengan KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan. Stakeholder merasa kepercayaan terhadap laporan keuangan perusahaan berkurang karena adanya intervensi pihak tertentu yang dirugikan. Penelit
Dokumen tersebut membahas pengaruh kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kepercayaan stakeholder terhadap laporan keuangan perusahaan. Kasus yang diambil adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk yang bekerja sama dengan KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan. Stakeholder merasa kepercayaan terhadap laporan keuangan perusahaan berkurang karena adanya intervensi pihak tertentu yang dirugikan. Penelit
Dokumen tersebut membahas pengaruh kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kepercayaan stakeholder terhadap laporan keuangan perusahaan. Kasus yang diambil adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk yang bekerja sama dengan KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan. Stakeholder merasa kepercayaan terhadap laporan keuangan perusahaan berkurang karena adanya intervensi pihak tertentu yang dirugikan. Penelit
Pengaruh Kinerja KAP Terhadap Kepercayaan Stakeholder
Terhadap Laporan Keuangan Perusahaan
Dibuat oleh : Chindana Evaliana 3117019
Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah Metode Penelitian
Bisnis Pada Jurusan Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi- Harapan Bangsa
HARAPAN BANGSA BUSINESS SCHOOL
2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa dalam pembuatan laporan keuangan harus adanya persetujuan antara pihak-pihak terkait terutama stakeholder dan juga bagian akuntan serta bagian keuangan. Dikarenakan stakeholder sangat penting dalam mengambil keputusan untuk masa depan perusahaan. Akan tetapi saat proses pembuatan laporan keuangan juga membutuhkan pengauditan oleh pihak audit. Maka dari itu perusahaan akan bekerjasama dengan pihak audit eksternal yang akan memeriksa laporan keuangan perusahaan yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP). Dengan begitu perlu diperhatikan langkah-langkah yang akan diambil dalam proses tersebut agar tidak terjadi kesalahan yang sangat fatal. Apabila mereka salah dalam proses pembuatan laporan keuangan maka akan berakibat kepada stakeholder yang menandatangani dan menyetujui laporan keuangan. Itu semua karena stakeholder akan membaca dan memeriksa ulang dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Jika terdapat kesalahan yang dirasa janggal maka stakeholder akan curiga dan menyelidikinya lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Kasus yang bisa diambil dari permasalahan ini adalah kasus PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (PT TPS Food atau AISA) dan mengambil dari 2 sumber yang berbeda. Menurut sumber CNBC Indonesia, Mantan Direktur Utama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Stefanus Joko Mogoginta menyebutkan bahwa hasil investigasi laporan keuangan 2017 yang dirilis PT Ernst & Young (EY) dinilai tak sesuai dengan penerapan good corporate governance (GCG) perusahaan. Melalui siaran persnya, Stefanus menyebutkan bahwa dirinya bersama dengan stakeholders (para pemangku kepentingan) perusahaan merasa dirugikan dengan dilakukannya investigasi yang dinilai hanya menguntungkan satu investor saja, (https://www.cnbcindonesia.com/market/20190401130736-17- 64046/joko-mogoginta-melawan-sebut-laporan-ey-tak-sesuai-gcg). Menurut sumber CNN Indonesia, Meski begitu, Harianto Bhakti, salah satu pemegang saham mengatakan usulan pembatalan pengesahan laporan keuangan sejatinya merupakan aspirasi dari para pemegang saham. Hal itu dilakukan karena pemegang saham tak lagi percaya dengan kinerja para manajemen direksi yang membuat perusahaan merugi sekitar Rp548 miliar tahun lalu."Sebanyak 61 persen pemegang saham menolak (pengesahan laporan keuangan). Jadi seharusnya tidak disetujui laporan keuangannya. Malah harus ganti direksi dan diaudit lagi (laporan keuangannya)," katanya pada kesempatan yang sama (https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180727203916-92-317616/laporan- keuangan-ditolak-bos-tiga-pilar-walk-out-saat-rups). Perusahaan mereka bekerjasama dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan yang terafiliasi dengan firma audit, pajak, dan konsultasi dunia terkemuka yaitu RSM International. Dilihat dari kasus tersebut berarti adanya intervensi terhadap KAP oleh pihak tertentu untuk keuntungannya sendiri. Maka timbullah ketidakpercayaan stakeholder terhadap laporan keuangan tersebut karena merasa dirugikan. Oleh sebab itu, kita harus mengukur dan menguji tingkat materialitas laporan keuangan dan juga tingkat kepercayaan stakeholder. Jadi kita akan mengukur kepercayaan stakeholder dengan cara memberikan kuesioner dengan skala model likert (angka 1-5), lalu dirata-rata. Pengukuran yang digunakan untuk menguji bahwa laporan keuangan tersebut materialitas atau tidak menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji chi square. Dengan pengujian yang disebutkan kita bisa mengetahui tingkat kepercayaan stakeholder dan kematerialitasan laporan keuangan serta dampaknya bagi perusahaan dan KAP. Apapun hasilnya baik perusahaan ataupun KAP harus siap menerima semua itu.
Pengaruh Financial Distress dan Reputasi KAP terhadap Opini Audit Going Concern dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019)