1814190041
Soal atas
1. Oleh karena kebagaiaan sangat subjektif, bagaimana anda mengukur secara
objektif dan menilai kebahagiaan. Apakah anda setuju dengan J.S.MILL
bahwa aritmetik dapat digunakan untuk menghitung kebahagaiaan ? apakah
uang perwakilan yang baik untuk kebahagiaan ?
Jawab :
• Mengukur dan menilai kebahagiaan secara objektif adalah
dengan melihat tujuan danpencapaian seseorang, BPS telah
melakukan pengukuran tingkat kebahagiaan melaluiS u r v e i
P e n g u k u r a n T i n gk a t K e b a h a g i a a n ( S P T K ) y a n g h a s i l n y a
a d a l a h i n d e x kebahagiaan Indonesia. Namun kebahagiaan itu
adalah suatu emosi yang bersifat relatif karena kadar
kebahagiaan pada setiap manusia berbeda-beda tingkatannya.
• Saya setuju dengan aritmatika JS. Mill karena, hal tersebut
menghitung kesenangan dihubungkan dengan suatu keputusan,
yang dimana keputusanitu untuk kepentingan bersama.
• Uang bukanlah perwakilan yang baik untuk mengukur
kebahagiaan, karena uang bisa saja dipalsukan
2. Mengapa menjadi suatu faktor penting bagi klien agar akuntan professional
berperilaku etika ?
Jawab :
Etika dalam auditing sangat penting karena hal ini merupakan suatu prinsip
untuk melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk
menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan
kriteria-kriteria adalah yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan
independen. Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat,
sehingga menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung jawab akuntan
terhadap kepentingan publik. Kepentingan Publik merupakan kepentingan
masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.
Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam
menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan
negara.
Profesi akuntan memegang peranan yang penting di masyarakat, sehingga
menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap
kepentingan publik. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya
memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi
memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik adalah
kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan.
Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya
dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan kode etik professional AKDA.
2. Menurut anda apakah fungsi BPKP ? apa perbedaan BPKP dan BPK dilihat
dadri fungsinya ?
Jawab :
BPKP menyelenggarakan fungsi :
• pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan;
• perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan
dan pembangunan;
• koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;
• pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan
pengawasan keuangan dan pembangunan;
• penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan
dan rumah
Perbedaan BPKP dan BPK : BPKP merupakan Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan
berwenang melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
• kegiatan yang bersifat lintas sektoral
• kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
• kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Jadi ranah pengawasan pelaksanaan pemerintahan yang menjadi tugas dan
wewenang BPKP hanya pada kegiatan lintas sektoral dan kebendaharaan
umum Negara terlepas dari berdasarkan penugasan dari Presiden.Artinya,
salah apabila BPKP masuk kedalam lembaga-lembaga Negara apalagi
mengusulkan pelaksanaan pemeriksaan atas lembaga-lembaga tersebut.
Sedangkan BPK adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara BPK memiliki tugas
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara
lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan
Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan negara. Dengan demikian jelas bahwa fungsi
pemeriksaan terhadap entitas/lembaga-lembaga Negara ada pada tugas
dan kewenangan BPK.Salah satunya adalah fungsi pemeriksaan terhadap
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
3. Coba anda cari dan pelajari mekanisme dari badan peralihan profesi yang ada
dibawah organisasi IAI!
Jawab :
• Kantor Akuntan Publik
Ketaatan terhadap kode etik adalah tanggung jawab pimpinan KAP
dimana anggota itu bekerja.Managing partner dan partner serta
manager KAP melaksanakan pengawasan terhadap ditaatinya perilaku
ini.
• Departemen Keuangan RI
Yaitu Direktorat Jendral Lembaga Keuangan, misalnya Direktorat
Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai. Ia sebagai pemberi ijin praktek
Akuntan Publik. Pengawasan yang dilakukannya pada umumnya untuk
menilai apakah KAP yang diberi ijin telah melaksanakan ketentuan-
ketentuan yang berhubungan dengan keputusan Menteri Keuangan
tentang perijinan pembukaan KAP (SK Menkeu 43/KMK 017/1997)
tanggal 27 Januari 1997 tentang jasa akuntan publik.
• BPKP
Berdasarkan Keppres 31/th 1983, wewenangnya adalah melaksanakan
pengawa san terhadap KAP. Dalam melaksanakan tugasnya, BPKP
melakukan evaluasi tentang kepatuhan KAP terhadap perizinan yang
diberikan dan terhadap pelaksanaan tugas profesional akuntan publik.
Selain keenam unit organisasi tadi, pengawasan terhadap Kode Etik
diharapkan dapat dilakukan sendiri oleh para anggota dan pimpinan
KAP. Hal ini tercermin di dalam rumusan Kode Etik Akuntan Indonesia
pasal 1 ayat 2, yang
berbunyi :
1) Setiap anggota harus selalu mempertahankan nama baik profesi dan
etika profesi serta hukum negara di mana ia melaksanakan tugasnya.
2) Setiap anggota harus selalu mempertahankan integritas dan
obyektifitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan
integritas , ia akan bertindak jujur, tegas dan tanpa pretensi. Dengan
mempertahankan obyektifitas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi
tekanan / permintaan pihak tertentu / kepentingan pribadinya.