Prosedur apakah yang seharusnya dilakukan cocok untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha PT. Corrpro adalah asumsi yang menyatakan bahwa suatu entitas dapat terus beroperasi mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang lama. Kecurangan oleh Pihak Manajemen PT Corrpro tidak memiliki kompetensi dan integritas yang cukup baik dalam menjalankan perusahaan. Bayu sebagai Audit juga melihat bahwa perusahaan telah memiliki desain sistem Pengendalian internal yang sangat baik, namun terdapat banyak pelanggaran yang dilakukan oleh manajemen terhadap Pengendalian internal tersebut., hal tersebut membuat peran auditor diperlukan sebagai pihak ketiga yang netral dan bebas dari kepentingan untuk menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan. Opini audit going concern sangat penting karena sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan untuk membuat keputusan investasi yang tepat dalam berinvestasi, karena ketika seorang investor akan melakukan investasi, investor perlu memahami kondisi keuangan perusahaan, terutama menyangkut tentang kelangsungan hidup perusahaan tersebut Auditor harus melindungi kepentingan para pengguna laporan keuangan. Dalam hal ini misalnya investor dan kreditor. Apabila klien yang diaudit terdapat kemungkinan akan emngalami kebangkrutan, maka auditor perlu memberikan informasi sebagai “warning” kepada investor dan kreditor. Hal tersebut untuk menghindari kerugian investor seperti capital loss atau debt default bagi kreditor. Penilaian going concern lebih ditekankan pada kemampuan perusahaan untuk melanjutkan aktivitas usahanya dalam jangka waktu 12 bulan ke depan. Seharusnya auditor memasukkan permasalahan going concern dalam opini auditnya pada saat opini audit itu diterbitkan karena auditor bertanggung jawab besar mengevaluasi apakah terdapat keraguan besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas 2. menurut saya berdasarkan prinsip kode etik yang terkait dengan tidak dilaporkan nya temuan tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola PT ABC adalah Integritas dan Objektivitas. Intergritas yang bermaksud untuk selalu menyampaikan kebenaran dengan berterus terang akan keadaan perusahaan justru diabaikan. Kemudian, prinsip objektivitas dimana, prinsip ini mengarahkan Akuntan Publik untuk tidak membedakan perlakuan profesional sebab pengaruh yang mampu mengesampingkan pertimbangan yang seharusnya. Pelanggaran akan prinsip ini ditunjukkan melalui pak Syamsul sebagai Audit Manajer melaporkan hal tersebut kepada Direktur Keuangan PT ABC tapi beliau meminta kepada pak Syamsul untuk tidak mengkomunikasikan temuan ini kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola PT ABC. dan Shinta juga telah melaporkan hal tersebut kepada rekan perikatan audit partner, namun karena hubungan KAP dengan PT ABC selama ini tidak baik dan imbalan fee PT ABC adalah signifikan terhadap portofolio rekan perikatan audit maka beliau meminta Shinta untuk mengabaikan teman tersebut agar manajemen PT. ABC tidak marah. kode etik akuntan publik sangat penting diterapkan untuk menghindari terjadinya kerugian pada banyak pihak akibat pelanggaran etika tersebut. Tindakan yang akan di ambil Pak Syamsul sebagai seorang Audit maka ia harus berusaha memperoleh informasi tentang sifat pelanggaran, kondisi terjadinya pelanggaran, dan informasi lain yang cukup mengevaluasi dampak unsur pelanggaran terhadap laporan keuangan. Jika dimungkinkan, auditor harus memperoleh keterangan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi daripada tingkat manajemen pelaku unsur tindakan pelanggaran hukum. Auditor juga harus mengevaluasi cukup atau tidaknya penungkapan dalam laporan keuangan mengenai dampak potensial unsur tindakan pelanggaran hukum terhadap operasi entitas. Jika pendapatan atau laba material merupakan hasil transaksi yang melibatkan unsur tindakan pelanggaran hukum, atau dengan kata lain unsur tindakan pelanggaran hukum telah menimbulkan risiko luar biasa yang signifikan terhdap pendapatan dan laba.