Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGAUDITAN TM 10

Tugas 1. Cari contoh laporan audit independen suatu perusahaan, copy/ketik ulang dalam 1
halaman, beri highlight/warna/bold paragraf tanggung jawab auditor, tidak boleh ada
perusahaan yang sama antar mahasiswa, silahkan berkoordinasi.
Laporan Audit Independen PT. Kalbe Farma Tbk.
Laporan No. 00323/2.1032/AU.1/04/1174-1/1/III/2021
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengahruskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan
audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian
tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang
angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang
dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan
penyajian material dalam lapoeran keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi
bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas.
Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntasi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laopran keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Kalbe Farma Tbk.
Dan entitas anakanya tanggal 31 Desember 2020, serta kinerja keuangan dan rus kas
konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Tugas 2. Siapa saja pengguna laporan audit itu dan untuk apa mereka menggunakannya?
 Pemilik
Untuk melihat laba dan modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan
penjualan.
 Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan adalah pengguna pertama dan terutama dari laporan
keuangan. Manajemen perusahaan memerlukan laporan keuangan untuk membuat
keputusan tentang bisnis.

 Karyawan
Karyawan melihat laporan keuangan perusahaan dari berbagai sudut pandang.
Karyawan menggunakn laporan keuangan untuk mengetahui bisnis dan situasi
industri saat ini, serta untuk kemungkinan ekspansi dan peluang pengembangan karir.

 Investor
Investor menggunakan laporan audit untuk mendapatkan informasi keuangan guna
membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan dengan investasi mereka
(saham), yaitu menahan, menjual, atau membeli lebih banyak.

 Analisis Investasi
Untuk membuat keputusan apakah akan merekomendasikan saham perusahaan
kepada klien mereka atau tidak.

 Pemberi Pinjaman atau Kreditur


Untuk melihat likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek serta untuk memperoleh informasi untuk memutuskan
memberi pinjaman dan apakah bunganya akan dibayar pada saat jatuh tempo.

 Lembaga Pemeringkat
Lembaga pemeringkat kredit meninjau laporan keuangan perusahaan untuk
memberikan peringkat kredit atas instrumen utang perusahaan.

 Pelanggan
Beberapa klien ingin memiliki kemitraan jangka panjang atau kontrak dengan
perusahaan sehingga mereka ingin bekerja dengan perusahaan yang stabil secara
finansial.

 Kompetitor
Kompetitor ingin mengetahui status keuangan perusahaan yang bersaing. Mereka
ingin mempertahankan keunggulan kompetitif pada pesaing mereka dan karenanya,
ingin mengetahui kesehatan keuangan perusahaan lain.

 Pemasok
Untuk mendapatkan informasi dalam membuat keputusan mengenai pemberian kredit
kepada perusahaan.

 Otoritas Pajak dan Pemerintah


Instansi pemerintah yang memantau dan mengurus perpajakan ingin mengetahui
apakah perusahaan membayar pajak sesuai dengan Undang-uUndang perpajakan saat
ini, selain itu untuk melakukan prediksi pajak masa depan berdasarkan kinerja
perusahaan dan praktik industri.

 Serikat Pekerja
Serikat pekerja membutuhkan laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan
bisnis untuk membayar kompensasi dan manfaat kepada anggota serikat yang
diwakilinya.

 Masyarakat Umum
Untuk mengetahui pengaruh perusahaan ataupun kontribusi perusahaan terhadap
lingkungan masyarakat
Tugas 3. Mengapa tanggung jawab auditor tidak sampai menyeluruh hingga detail pada hal
terkecil dan terspesifik pada seluruh laporan keuangan?
Karena seorang auditor bertanggung jawab untuk melaksanakan tinjauan ulang terhadap
laporan keuangan yang relevan dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil
berdasarkan bukti audit lain yang didapat dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat
mengenai laporan keuangan tersebut.
Tugas 4. Sebutkan contoh keputusan keuangan yang diambil oleh pengguna berdasarkan
laporan keuangan!
Salah satu contoh keputusan keuangan yang diambil adalah penerbitan surat utang dan
penjualan saham adalah akibat adanya kebutuhan modal dalam rangka perluasan usaha
perusahaan, atau pengembangan bisnis ke dalam sektor yang saling terkait sehingga peluang
untuk melakukan konglomerasi dapat dilakukan. 
Tugas 5. Jelaskan definisi materialitas dengan bahasa yang sederhana menurut pemahaman
anda!
Menurut saya, Materialitas adalah suatu pertimbangkan bagi auditor dalam merumuskan
suatu opini yang mempertimbangkan salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan
yang melingkupinya.
Tugas 6. Dalam Standar Audit, kapan materialitas dan risiko audit perlu dipertimbangkan?
Berdasarkan SA 320 A1, Materialitas dan risiko audit perlu dipertimbangkangkan sepanjang
pelaksanaan audit, khususnya pada saat:
a) Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material
b) Menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit selanjutnya, dan
c) Mengevaluasi dampak keslaahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap
laporan keuangan dan dalam merumuskan opini dalam laporan auditor.
Tugas 7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pertimbangan awal materialitas!
Pertimbangan awal mengenai materialitas adalah jumlah maksimum suatu salah saji dalam
laporan keuangan yang menurut pendapat auditor tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan dari pemakai.
Auditor melakukan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas dalam perencanaan
auditnya. Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif yang berkaitan
dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan dan
kualitatif yang berkaitan dengan penyebab salah saji.
Dalam perencanaan suatu audit, auditor harus menetapkan materialitas pada dua tingkat
berikut ini :
a.     Tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor atas kewajaran mencakup laporan
keuangan sebagai keseluruhan.
b.    Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi saldo akun dalam mencapai
kesimpulan menyeluruh atas kewajaran laporan keuangan. 
Tugas 8. Apakah yang dimaksud dengan kebijakan materialitas revisian, mengapa hal
tersebut harus dilakukan? Berikan contoh kasus/cerita tentang kebijakan materialitas revisian!
Selama audit berlangsung, auditor sering mengubah kebijakan awal materialitas yang disebut
dengan kebijakan tentang materialitas revisian yang bertujuan untuk melakukan revisi atas
adanya perubahan dalam salah satu faktor yang digunakan dalam menetapkan kebijakan awal
dan hal tersebut berpengaruh terhadap kebijakan awal yang diputuskan auditor yang bisa
menjadi terlalu besar maupun kecil.
Contohnya, keputusan pemakai laporan keuangan mempengaruhi atau berubah karena salah
saji dalam laporan keuangan sebesar 100 juta rupiah. Maka angka materialitas menyeluruh
adalah 100 Juta. Salah saji yang melampaui 100 juta akan menyebabkan laporan keuangan
disalah sajikan secara material. Performance Materiality diartikan bahwa auditor harus
melakukan kerja tambahan agar terdapat “margin” untuk menutup kemungkinan adanya salah
saji yang tidak terdeteksi. Performance materiality memungkinkan auditor menentukan angka
materialitas yang mencerminkan penilaian risiko untuk berbagai laporan keuangan. 
Contohnya materialitas menyeluruh sebesar 100 juta, auditor menentukan performance
materiality sebesar 60 juta dalam merancang luas prosedur audit yang akan dilaksankan, di
sini 40 juta merupakan penyangga pengamanan bagi salah saji yang tidak ditemunkan yang
mungkin ada.
Pada inti ISA 320 alenia 9, tanggung jawab auditor adalah mengurangi sampai ke tingkat
rendah yang tepat yaitu terkait probabilitas gabungan salah saji yang tidak dikoreksi dan yang
tidak ditemukan dalam laporan keuangan yang mana melampaui angka materaliatas
menyeluruh.
Tugas 9. Sebutkan contoh lain faktor kualitatif yang mempengaruhi materialitas!
Faktor kualitatif yang mempengaruhi materialitas adalah:
 Kesalahan penyajian yang menyangkut kecurangan (fraud) karena mencerminkan
ketidak jujuran dan mempertanyakan keandalan manajemen dan yang terlibat.
Contoh: kesalahan penyajian yang disebabkan oleh kesengajaan kecurangan
karyawan perusahaan lebih bahaya dari kesalahan penyajian yang tidak disengaja.
Seperti sengaja melebihkan nominal pada laporan keuangan yang dibuatnya dan
mengambil selisihnya untuk kepentingan pribadi.

 Kesalahan penyajian yang jumlah rupiahnya kecil bisa menjadi material apabila
terkait dengan kewajiban kontraktual.
Contoh: apabila melakukan proses litigasi terhadap keininan manajemen perusahaan
untu mengubah harga dalam kontrak yang telah disepakati.

 Kesalahan penyajian yang kelihatanya tidak material bisa menjadi material apabila
kesalahan penyajian mempengaruhi trend laba.
Contoh: Saat beban bunga selama tiga tahun terakhir sangat sedikit dan masih pada
batas wajar dan stabil, tetapi beban bunga tahun ini meningkat menjadi tiga persen,
maka perubahan ini bisa bersifat material.
Tugas 10. Berikan masing-masing 1 (satu) contoh dari kesalahan penyajian diketahui dan
kesalahan penyajian diperkirakan!
 Kesalahan penyajian diketahui adalah kesalahan penyajian dalam akun yang bisa
ditentukan jumlahnya. Sebagai contoh, ketika mengaudit asset tetap, auditor
menjumpai adanya leaset aset yang dikapitalisasi, padahal seharusnya diperlakuakan
sebagai beban karena merupakan operating asset.
 Kesalahan Penyajian Diperkirakan
Ada dua tipe kesalahan penyajian diperkirakan (likely misstatement),
1) Kesalahan penyajian yang timbul dari perbedaan pertimbangan yang dibuat
auditor dengan pertimbangan manajemen dalam menaksir saldo akun.
Sebagai contoh adalah perbedaan daalam menaksir cadangan kerugian piutang
atau kewajiban garansi.
2) Proyeksi kesalahan penyajian yang didasarkan pada pengujian auditor atas
suatu sampel dari populasi.
Sebagai contoh, misalnya auditor menemukan 6 kesalahan penyajian yang
dibuat klien dalam suatu sampel yang terdiri dari 200 dalam pengujian harga
perolehan persediaan. Auditor menggunakan temuan kesalahan penyajian ini
untuk menaksir total perkiraan kesalahan penyajian dalam persedian. Jumlah
total ini disebut suatu “proyeksi” atau “ekstrapolasi” karena yang diaudit
hanya suatu sampel, tidak keseluruhan populasi. Jumlah proyeksi kesalahan
penyajian untuk setiap akun dikumpulkan dalam kertas kerja dan selanjutnya
gabungan seluruh kesalahan penyajian ini dibandingkan dengan materialitas.
Tugas 11. Menurut anda apa itu risiko? Sebutkan satu saja contoh risiko dalam audit
perusahaan jasa pos!
Menurut saya risiko adalah konsekuensi atas proses yang berlangsung terhadap kejadian yang
akan datang. Risiko audit merupakan risiko auditor melakukan kesalahan dalam memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan yang salah saji secara material.
Contoh risiko audit dalam perusahaan jasa pos adalah:
a) Adanya kemungkinan penyalahgunaan ataupun manipulasi data pengiriman barang.
Untuk mencegah hal tersebut dapat terjadi, perlu dilakukan inspeksi secara rutin.
b) Perolehan laba yang tidak stabil/tidak konsisten yang diakibatkan oleh perbedaan tarif
pengiriman barang jasa pos antar kota di Indonesia.
c) Banyaknya transaksi pengiriman pos yang didasari hubungan istimewa yang tidak
lazim, dengan seringnya mengirim barang melalui jasa ini maka sudah tidak lagi
menggunakan sistem pendataan seperti transaksi sebelumnya.

Tugas 12. Jelaskan perbedaan antara risiko-risiko dalam model risiko audit!
Model resiko audit menurut Arens, Elder & Beasley (2003;353) adalah sebagai berikut :
a) Resiko penemuan yang direncanakan (Planned Detection Risk / PDR) adalah
resiko bahwa bahan bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah
saji yang melewati jumlah yang dapat ditoleransi, kalau salah saji semacam itu timbul.

b) Resiko bawaan (Inherent Risk / IR) adalah penetapan auditor akan kemungkinan
adanya salah saji dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, sebelum
memperhitungkan faktor efektifitas pengendalian intern.

c) Resiko pengendalian (Control Risk / CR) adalah ukuran penentapan auditor akan
kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang melewati batas
toleransi, yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.

d) Resiko audit yang dapat diterima (Acceptable Audit Risk / AAR) adalah ukuran
ketersediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan salah saji secara
material walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah
diberikan.

Tugas 13. . Berikan 1 contoh perusahaan yang terutama di masa pandemi ini, mempunyai
sifat operasi yang berisiko tinggi dalam keberlangsungan usahanya dan jelaskan mengapa?
Perusahaan yang memiliki risiko tinggi dalam keberlangsungan usahanya di masa pandemi
ini adalah PT. Citilink Indonesia. PT Citilink Indonesia akui telah mengurangi penerbangan
internasional sesuai kebijakan dari negara tujuan seperti China dan Jeddah. irektur Utama PT
Citilink Indonesia, Juliandra menjelaskan Citilink berkomitmen dalam mencegah penyebaran
virus corona dengan mengurangi penerbangan international. uliandra mengungkapkan
dikuranginya penerbangan internasional tentu berdampak pada perusahaan. Namun, Citilink
telah mengambil langkah contingency plan yaitu dengan melakukan penyesuaian
kapasitas (capacity adjustment) khususnya dalam memperhatikan supply and demand dari
rute-rute yang diterbangi oleh Citilink.
Meskipun terkena dampak virus corona, Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Juliandra,
mengaku tidak berniat untuk memutus hubungan kerja karyawan. Namun, tidak menutup
kemungkinan ada maskapai penerbangan yan akan melakukan PHK besar-besaran terhadap
para karyawannya untuk mengurangi kerugian.
Tugas 14. Sebutkan contoh transaksi non rutin dalam perusahaan!
Risiko signifikan seringkali terkait dengan transaksi non-rutin, yang mewakili transaksi yang
tidak biasa, baik karena ukuran atau sifat, dan yang jarang terjadi. Transaksi non-rutin dapat
meningkatkan risiko salah saji material karena mereka sering melibatkan intervensi
manajemen yang lebih luas, termasuk lebih banyak ketergantungan pada pengumpulan dan
pemrosesan data manual versus otomatis, dan mereka dapat terlibat perhitungan yang rumit
atau prinsip akuntansi yang tidak lazim yang tidak tunduk pada internal yang efektif kontrol
karena sifatnya yang jarang.
Contohnya, memperhitungkan kerusakan akibat kebakaran atau mengakuisisi perusahaan lain
tidak cukup umum sehingga auditor berisiko terlalu banyak atau terlalu sedikit fokus pada
peristiwa unik tersebut.
Tugas 15. Jelaskan bagaimana hubungan antara risiko audit dengan materialitas dan mengapa
keduanya perlu dipertimbangkan dalam perencanaan suatu audit?
Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan auditor:
 Konsep materialitas menunjukkan seberapa besar salah saji yang dapat diterima oleh
auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut.
 Konsep risiko audit menunjukkan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah
pendapatnya atas laporan keuangan yang berisi salah saji material.
Karena auditor tidak memeriksa setiap transaksi yang dicerminkan dalam laporan keuangan,
maka ia bersedia menerima beberapa jumlah kekeliruan kecil. Konsep materialitas
menunjukan seberapa besar salah saji yang dapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan
keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut.

Anda mungkin juga menyukai