Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 3

Kasus 2

Imam Albany M G
Arrizal Bondan S
Harits Mukti
____________________________________________________________________________

Pertanyaan Diskusi
1. Mengacu pada SA Seksi 312, bagaimanakah seharusnya seorang auditor mengevaluasi
materialitas suatu hal dalam perikatan audit yang spesifik ?
Dalam SA Seksi 312 mengenai risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit di
jelaskan bahwa perrtimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan
profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor. Pertimbangan mengenai materialitas yang
digunakan oleh auditor dihubungkan dengan keadaan sekitarnya dan mencakup pertimbangan
kuantitatif maupun kualitatif. Penaksiran risiko salah saji material (yang disebabkan oleh
kekeliruan atau kecurangan) harus dilakukan dalam perencanaan.
Tiap audior memiliki tingkat ukuran materialitas yang berbeda-beda. Dalam mengurangi
resiko audit yang berdasarkan prinsip kehati-hatian, apabila terdapat suatu hal yang belum
bisa meyakinkan auditor (dalam kasus ini adalah penurunan nilai aset) , maka auditor boleh
menyewa jasa appraisal karena hal tersebut diluar kemampuan auditor.

Apakah saudara bisa meyakini bahwa penurunan nilai dari bangunan toko ke-enam
milik PT Maju Makmur di Sidoarjo berdampak material pada posisi Laporan
Keuangan PT Maju Makmur ?
Pada umumnya tingkat materialitas pada perusahaan akan dihitung berpengaruh bila
presentasenya adalah diatas 5%. Dan yang terjadi pada PT Maju Makmur, kerugian
materialitas yang terjadi adalah di atas 10%. Maka menurut saya, dapat dikatakan bahwa PT
Maju Makmur mengalami kerugian yang cukup material.

2. Jika Langgeng Santoso tidak memberikan izin kepada Adi Susilo untuk melakukan
diskusi dengan auditor terdahulu, tindakan apa yang dapat dilakukan oleh Adi Susilo ?
Menurut PSA No. 16 Seksi 315 disebutkan bahwa pada dasarnya auditor pengganti
dianjurkan untuk menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan auditor sebelumnya mengenai
proses audit yang dilakukan oleh auditor terdahulu. Hal ini penting karena dapat memberikan
informasi yang bermanfaat kepada auditor pengganti dalam mempertimbangkan penerimaan
atau penolakan perikatan.
Berkenaan dengan permasalahan diatas, bila Langgeng Santoso tidak memberikan izin
kepada auditor pengganti untuk memperoleh informasi dari auditor sebelumnya, menurut SA
315.2 auditor pengganti (KAP Adi Susilo & Rekan) harus menyelidiki alasan-alasan dan
mempertimbangkan pengaruh penolakan atau pembatasan tersebut dalam memutuskan
penerimaan atau penolakan perikatan dari calon klien tersebut.

3. Jika Adi Susilo telah mendapat informasi dari KAP Umar dan Rekan bahwa Langgeng
Santoso dan staffnya kurang memiliki integritas, tindakan apa yang kemudian
seharusnya dilakukan dan alasan mengapa tindakan tersebut yang dilakukan ?
Penting bagi auditor untuk menerima suatu perikatan audit hanya apabila terdapat
keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat dipercaya. Ketika manajemen
kurang memiliki integritas , terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa kekeliruan yang
material dan ketidakberesan akan terjadi dalam proses akuntansi dimana laporan keuangan
dibuat.
4. Apa tujuan dilakukannya peer review ?
Menguji kepatuhan KAP terhadap sistem pengendalian kualitasnya untuk menentukan
serta melaporkan apakah KAP telah menyusun kebijakan dan prosedur yang memadai bagi
kelima elemen pengendalian kualitas serta mempraktekkannya.
Mengapa peer review penting untuk dilakukan?
Agar output yang dihasilkan (dalam hal ini jasa audit) dapat mencapai standar kualitas
yang tinggi.
Apa yang diperiksa oleh tim yang melakukan peer review ?

Yang diperiksa oleh tim peer review adalah penerapan sistem pengendalian mutu KAP
yang mengatur tentang kebijakan independensi, penugasan personal, konsultasi, supervisi,
pemekerjaan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan, dan keberlanjutan klien, dan
inspeksi.
5. Apa tujuan dari dokumentasi audit, dan data umum apa yang harus ada pada (a)
berkas permanen dan (b) berkas tahun berjalan ?
Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam memberikan
kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar audit yang berlaku umum
dan juga membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit, selain itu
dokumentasi audit juga digunakan oleh auditor untuk menjembatani bukti audit dengan
opininya.
(a) Data Umum yang Harus ada pada Berkas Permanen
Berkas yang berisi data historis atau yang bersifat berkelanjutan mengenai klien.
Contoh: akta notaris, Berita acara kas opname, Rekonsiliasi bank, Rincian :
piutang, persediaan, utang, biaya dan lain lain.
(b) Data Umum yang Harus ada pada Berkas Tahun Berjalan
Seluruh kertas kerja yang berkaitan untuk tahun yang diaudit, yaitu program
audit, informasi umum, neraca saldo, jurnal koreksi / reklasifikasi, dan daftardaftar pendukung.
6. KAP Umar dan Rekan menyebutkan bahwa Langgeng Santoso tidak memahami
sepenuhnya tujuan audit yang dilakukan. Menurut SA 311, kewajiban apa yang dimiliki
oleh KAP AS&R untuk memastikan kliennya memahami fungsi audit (lihat juga dari
sudut pandang etika profesi) ?
Menurut SA Seksi 311.04 kewajiban yang dimiliki oleh KAP AS&R untuk memastikan
kliennya memahami fungsi audit adalah Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas
untuk memperoleh tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga
auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan yang
dipandang perlu.

Prosedur tambahan audit apa yang harus dilakukan jika PT Maju Makmur menjadi
perusahaan public ?
Jika PT Maju Makmur menjadi perusahaan go public, prosedur tambahan yang harus
dilakukan adalah melakukan prosedur analitis. Menurut PSA No. 22 (SA Seksi 329),
prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratioyang
dihitung dari jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang
dikembangkan oleh auditor. Ketika menjadi perusahaan public, maka auditor
berkewajiban menghitung rasio-rasio, dengan membandingkan perusahaan tersebut
dengan perusahaan sejenis lainnya.
7. Langgeng Santoso tampaknya tidak suka mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar
untuk aktivitas audit. Haruskah Adi Susilo menyarankan untuk melakukan review atas
laporan keuangan saja dibandingkan mengaudit laporan keuangan PT Maju Makmur ?
Apabila lebih menekankan fee audit, maka lebih baik melakukan review laporan
keuangan. Sedangkan apabila menekankan pada keinginan perusahaan untuk go public, maka
KAP tidak perlu menyarankan untuk review Laporan Keuangan karena syarat perusahan Go
Public sesuai dengan peraturan Bapepam adalah Laporan Kuangan yang diaudit oleh Auditor
yang Independen.
Apakah perbedaan antara review atas laporan keuangan dengan audit ?
Perbedaan antara review atas laporan keuangan dengan audit :
Aspek Pembeda
Proses

Review Laporan Keuangan

Audit Laporan Keuangan

Tidak menguji sampai bukti

Menguji laporan keuangan

(hanya laporan keuangan, buku

sampai bukti transaksi

besar dan jurnal


Keyakinan

Terbatas

Memadai

Sistem

Telaah dan rekomendasi

Dasar untuk menilai resiko

Pengendalian

audit

Internal
Output

Rekomendasi dan dasar


pernyataan manajemen

Opini

Pengguna

Internal (manajemen)

Internal (manajemen) dan


eksternal (stakeholder)

Apakah yang menjadi dampak finansial dari audit yang dilakukan pada PT Maju
Makmur jika berubah menjadi perusahaan public ?
Fee audit menjadi semakin mahal dikarenakan ruang ligkup dan resiko audit yang
semakin besar.
8. Adi Susilo harus memberikan rekomendasi untuk partner yang menjadi anggota komite
review sebagai bahan pertimbangan perikatan audit antara KAP AS&R dengan PT
Maju Makmur. Jika saudara dimisalkan menjadi Adi Susilo, apa yang akan saudara
rekomendasikan ?
Dalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat diterima atau tidak, auditor
menempuh suatu proses yang terdiri dari enam tahap:
1.

Mengevaluasi integritas manajemen.

2.

Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa.

3.

Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit.

4.

Menilai independensi.

5.

Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya dengan


kecermatan dan kesesakmaan.

6.

Membuat surat perikatan audit.

____________________________________________________________________________

Latihan
1.

Lampiran 2.a
KAP Adi Susilo dan Rekan
ANALISIS KEWAJIBAN HUKUM POTENSIAL
Klien Potensial : PT Maju Makmur
Tipe Perikatan

: Perikatan Audit

Formulir Diisi Oleh : Arief Effendi Partner in Charge

(1)

Tanggal: 20 Juni 2010

Apakah klien potensial merupakan perusahaan pribadi atau perusahaan publik?


Klien Potensial merupakan perusahaan pribadi

(2)

Evaluasi kewajiban potensial pada klien sebagai konsekuensi yang timbul jika perikatan diterima oleh
KAP AS&R.
KAP memiliki kewajiban untuk mengaudit laporan laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan dan memastikan laporan-laporan tersebut mengikuti standard dan peraturan yang
berlaku.

(3)

Buatlah daftar pihak ketiga yang saat ini memiliki hubungan finansial dengan klien potensial yang
laporan keuangannya diharapkan dapat dilihat.
Pihak tersebut disebut primary and foreseen beneficiaries.
Pihak pihak ketiha yang memiliki keterkaitan finansial dengan PT Maju Makmur kebanyakan
adalah pihak bank yaitu Bank Mandiri dan Bank BNI. Lalu ada juga pemegang saham
perusahaan yang terdiri dari tujuh orang, serta distributor utama dari perusahaan yaitu PT
Samsang

(4)

Diskusikan kemungkinan bahwa pihak ketiga lain terlibat dalam suatu posisi dimana mereka dapat
mengakses laporan keuangan klien potensial. Pihak tersebut disebut foreseeable beneficiaries.
Kemungkinan pihak ketiga yang dapat mengakses laporan keuangan adalah PT Samsang yang
merupakan distributor utama dari PT Maju Makmur

(5)

Evaluasi kewajiban hukum yang dapat timbul berkaitan dengan pihak ketiga baik yang saat ini maupun
yang potensial, ketika KAP AS&R menerima perikatan audit.
Kewajiban yang dapat timbul dari hasil perikatan dengan pihak ketiga adalah bahwa KAP
AS&R akan memiliki kewajiban untuk mengaudit Laporan-laporan keuangan yang disusun
oleh PT Maju Makmur.

Lampiran 2.b
KAP Adi Susilo dan Rekan
INFORMASI DARI AUDITOR PENDAHULU
Klien Potensial

: PT Maju Makmur

Formulir Diisi Oleh

: KAP Adi Susilo

Auditor pendahulu

: KAP Umar dan Rekan

Tanggal Wawacara

: 15 Juni 2010

(1) Diskusikan evaluasi auditor pendahulu mengenai integritas manajemen klien potensial.
Menurut Auditor sebelumnya, yaitu KAP Umar dan Rekan, jajaran pimpinan dari PT Maju
makmur dinilai kurang memiliki integritas. Hal ini dapat dilihat dari ketidak inginan Perusahaan
untuk menerima hasil pengauditan yang keluarkan oleh KAP Umar dan Rekan. Manajemen
terlalu ketakutan akan mengalami penurunan kepercayaan Pemegang saham jikalau laporan hasil
auditnya tidak baik

(2) Apakah auditor pendahulu mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan manajemen perusahaan mengenai
prinsip akuntansi, prosedur audit, atau masalah signifikan yang serupa? Jika iya, deskripsikan dengan
lengkaap mengenai ketidaksetujuan tersebut!
Ada beberapa point penting yang perlu diketahui mengenai prinsip prinsip akuntansi yang
digunakan oleh PT Maju Makmur. Adanya ketidaksesuaian nilai investasi atas property toko di
Sidoarjo adalah contohnya. Dalam kasus ini pemilik menolak untuk menuliskan berapa nilai yang
sesungguhnya atas asset tersebut.
Hal lain juga yang perlu diperhatikan adalah adanya pelaporan asset property berdasarkan biaya
historis adalah suatu kekeliruan dari sudut pandang KAP Umar dan Rekan, sehingga hal tersebut
menjadi pengganjal Perusahaan untuk memperoleh opini audit yang baik.

(3) Bagaimanakah pemahaman auditor pendahulu mengenai alasan penggantian auditor?


Menurut Auditor terdahulu, adalah hal yang terduga jikalau PT Maju Makmur ingin melakukan
pergantian KAP, hal ini sudah terlihat dari kurang senangnya pihak manajemen saat KAP Umar
dan Rekan tdk memberikan opini audit seperti yang diharapkan oleh manajemen. Factor Audit

Fee jg merupakan hal lain yang menjadi alasan KAP Umar menduga bahwa Perusahaan akan
melakukan pergantian Auditor

(4) Apakah auditor pendahulu memberikan indikasi permasalahan audit terntentu yang signifikan terkait
dengan klien potensial tersebut?
Ada beberapa permasalahan audit yang cukup signifikan pernah terjadi saat KAP terdahulu
melakukan audit di Perusahaan.

(5) Apakah ada indikasi permasalahan dengan auditor pendahulu dalam pemberian izin melakukan proses
review dokumentasi audit potensial klien tahun sebelumnya? Jika iya, jelaskan.
Tidak ada masalah yang timbul dalam proses pergantian Auditor dari KAP Umar dan Rekan
dengan KAP AS&R dimana semua hal yang dibutuhkan untuk dijalankan sudah terlakasana
dengan baik dan dokumen dokumen yang dibutukan pun sudah diberikan dalam jumlah yang
cukup.

(6) Apakah auditor pendahulu memberikan keterbatasan respon dalam hal apapun itu?
Tidak ada pembatasan informasi yang dilakukan oleh auditor terdahulu, mereka sangat terbuka
mengenai informasi yang dibutuhkan oleh KAP saat ini dalam melakukan proses audit.

2.

Daftar dokumentasi audit atas Laporan Keunagan PT Maju Makmur yang diperlukan adalah
ringkasan jurnal penyesuaian dan jurnal reklasifikasi. Selain itu auditor pengganti juga harus
mendapatkan bukti audit yang cukup yang akan dugunakan untuk menganalisis dan sebagai
dasar dari opini yang akan di sampaikan di akhir.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam sebagai auditor pengganti adalah mengenai
ketidaksesuaian pengakuan nilai investasi atas property di toko yaitu diakui sebesar Rp 1.488.000.000
oleh perusahaan namun oleh KAP sebelumnya menyatakan nilainya hanya Rp. 640-800 Juta.
Hal hal yang harus diketahui oleh auditor pengganti adalah informasi yang mencakup integritas
manajemen. Adanya ketidaksepakatan dengan manajemen tentang penerapan prinsip akuntansi,
prosedur audit, atau hal hal lain yang signifikan. Auditor pengganti harus meminta izin kepada klien
untuk melakukan pemeriksaan atas kertas kerja auditor pendahulu untuk mendapatkan informasi
mengenai hal hal tersebut.

Item yang harus direview kembali oleh KAP AS&R adalah terutama yang berhubugan dengan
asset perusahaan yang berada di Sidoarjo. Hal lain adalah jurnal Penyesuaian dimana misalnya pada
akhir periode akuntansi nilai depresiasi yang dikenakan pada bangunan toko adalah 10%, maka yang
harus muncul pada saat penutupan buku 31 Desember 2009 adalah sebesar 140.800.000. maka jurnal
seharusnya adalah:
Beban Penyusutan Bangunan Toko

Rp. 14.880.000

Akumulasi Penyusutan Bangunan

Rp. 148.800.000

3.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
ADI SUSILO DAN REKAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Nomor: 001/KAMD-GA/03/11
Kepada Yth:
Sdr. Direktur Utama PT. Maju Makmur
Jalan Jenderal Sudirman No.1
Jakarta
Kami telah mengaudit neraca PT. Misal per tanggal 31 Desember 2010 serta laporan laba
rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manjemen perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit yang
kami lakukan.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji materil.
Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara
wajar tanpa pengecualian, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Maju Makmur
per tanggal 31 Desember 2010, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika adanya perbedaan
pernyataan pendapat dengan tahun 2009 yang telah diaudit oleh KAP Umar & Rekan dengan
pendapat wajar dengan pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan
pendapat kami sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk PT. Maju Makmur , sematamata hanya didasarkan atas laporan audit kantor akuntan publik tersebut.
Malang, 10 Maret 2011
Pimpinan,

Adi Susilo, SE, MBA, id.CPA, Ak

4.

Dampak yang dapat timbul jika KAP menerima perikatan dengan PT Maju Makmur menurut
Sarbanes-Oaxley Act title 2 seksi 209 adalah adanya peraturan pemerintah yang mengatur
mengenai standar independensi dengan mempertimbangkan ukuran dan sifat bisnis KAP serta
ukuran dan sifat bisnis dari Klien KAP. KAP AS dan Rekan untuk pertama kalinya mengaudit
perusahaan yang kemungkinan akan menjadi go public, jadi KAP AS dan Rekan juga harus
terlebih dahulu terdaftar di OJK sebagai KAP yang bisa melayani perusahaan yang sudah go
Public.
Syarat-syarat dari OJK tentang KAP go public yaitu:
Wajib memiliki keahlian dalam bidang pasar modal, dengan mengikuti
pendidikan profesi yang diselenggarakan FAPM IAPI minimal 30 satuan kredit

profesi.
Menjadi anggota IAPI.
Terhindar dari benturan kepentingan dan menjaga independensi.

Menurut saya KAP belum bisa memenuhi syarat dari OJK karena KAP belum pernah
mengaudit klien dengan status perusahaan go public dan KAP juga tidak memilike partner
yang pernah mengaudit klien yang berstatus atau bergerak dalam bidang pasar modal dan juga
klien masih belum terdaftar di OJK yang tentunya cukup sulit untuk memenui persyaratan ini.

Riset Kelompok
1. Tujuan dari sebuah peer review
Peer review adalah suatu penilaian terhadap suatu jurnal yang dilakukan oleh orang yang
merupakan ahli di bidang tersebut. Peer review berasal dari kata peer yang berarti rekan
sejawat dan review yang berarti telaah kembali, dengan demikian peer review adalah
telaah kembali suatu pekerjaan yang dilakukan oleh rekan sejawat ( satu profesi ). Peer
review kantor akuntan publik atau auditor merupakan telaah kembali pekerjaan kantor
akuntan publik atau auditor oleh kantor akuntan publik atau auditor yang lain. Timbulnya
peer review mempunyai tujuan untuk saling mengendalikan pekerjaan yang telah
dilakukan, sehingga diharapkan mutu suatu profesi dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan
Peer review adalah review yang dilakukan oleh auditor terhadap kepatuhan suatu kantor
akuntan public pada sistem pengendalian kualitasnya. Tujuan dari dilakukannya menurut
PSPM no.3 adalah untuk meningkatkan mutu kinerja anggota IAI dalam perikatan audit,
atestasi, akuntansi dan review, konsultasi. Tujuan program ini dicapai melalui tindakan
pendidikan dan perbaikan, serta tindakan koreksi. Tujuan tersebut digunakan untuk
melayani kepentingan masyarakat umum dan sekaligus untuk meningkatkan arti
pentingnya keanggotaan IAI. Lima elemen pengendalian kualitas yang akan direview
ialah:

Independensi, integritas, dan objektivitas


Personnel management
Penerimaan dan kelanjutan dari klien dan penugasan
Kinerja penugasan
Monitoring

Pentingnya peer review


Peer review penting dilakukan karena dengan dilakukannya peer review didapatkan
beberapa manfaat, antara lain mengurangi resiko litigation, memberikan pengalaman
kerja, meningkatkan moral pekerja, memberikan competitive edge, dan lebih meyakinkan
klien atas kualitas jasa yang diberikan.

Tipe pengujian
Tipe pengujian yang dilakukan menggunakan On Site Quality Review, tipe ini dipilih
karena KAP yang akan direview diasumsikan memberikan pelayanan jasa audit atas
laporan keuangan tahunan klien

2. Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan materialitas sebagai berikut:


Besarnya suatu penghilang atau salah saji informasi akuntansi yang dipandang dari keadaankeadaan yang melingkupinya, memungkinkan pertimbangan yang dilakukan oleh orang yang
mengandalkan pada informasi menjadi berubah atau dipengaruhi oleh penghilang atau salah
saji tersebut.
Sedangkan SPAP menjelaskan materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah
saji informasi akuntansi, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin dapat
mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan atas informasi tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut.
Dalam menentukan materialitas, auditor harus mempertimbangkan :
1. Ukuran dan karakteristik satuan usaha.
2. Kondisi yang berkaitan dengan perusahaan.
3. Informasi yang diperlukan pihak yang mengandalkan laporan keuangan.
Suatu jumlah yang material bagi suatu perusahaan tertentu, mungkin tidak material bagi
perusahaan lain yang berbeda ukuran maupun sifatnya. Selain itu, tingkat materialitas suatu
perusahaan dapat berubah dari periode ke periode.
Metode untuk melakukan penilaian materialitas
Materialitas terutama berhubungan dengan standar auditing pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan. SA seksi 312 mengenai Risiko dan Materialitas Audit Dalam Pelaksanaan Audit
mengharuskan Auditor menentukan materialitas dalam: (1) perencanaan audit dan merancang
prosedur audit, dan (2) mengevaluasi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Dalam perencanaan audit, auditor melakukan pertimbangan awal terhadap materialitas.
Pertimbangan tersebut terdiri dari dua tingkatan,

I.

Pertimbangan pada tingkat laporan keuangan,


Pada tingkat laporan keuangan materialitas dihitung sebagai keseluruhan salah saji
minimum yang dianggap penting atau material atas salah satu laporan keuangan. Hal ini
disebabkan karena laporan keuangan pada dasarnya adalah saling terkait satu sama lain
dan sama halnya dengan prosedur audit yang dapat berkaitan dengan lebih dari satu
laporan keuangan.
Pada saat ini belum ada pedoman resmi yang berasal dari standard akuntansi mapun
standard auditing terkait pengukuran meterialitas secara kuantitatif, berikut merupakan
gambaran mengenai beberapa pedoman yang di gunakan dalam praktik:

5% hingga 10% dari laba bersih sebelum pajak (10% untuk laba yang lebih kecil,
5% untuk laba yang lebih besar)

% hinga 1% dari total aktiva

1% dari ekuitas

% hingga 1% pendapatan kotor

Suatu persentase variable berdasarkan mana yang lebih besar antara total aktiva
atau total pendapatan

II.

Pertimbangan pada tingkat saldo akun.


Pada tingkat saldo akun, materialitas merupakan salah saji terkecil yang mungkin
terdapat dalam saldo akun yang dipandang material. Dalam mempertimbangkan
materialitas pada tingkat ini auditor harus juga mempertimbangkan dengan materialitas
pada tingkat laporan keuangan karena salah saji yang mungkin tidak material secara
individu dapat bersifat material terhadap laporan keuangan bila digabungkan dengan
saldo akun yang lain.

3. Banyak ahli akuntansi dan hukum percaya bahwa penyebab utama keterlibatan auditor
khususnya mengenai tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik adalah kurangnya

pemahaman pemakai laporan keuangan tentang perbedaan antara kegagalan bisnis dan
kegagalan audit, dan antara kegagalan audit, dan risiko audit. Bila di dalam melaksanakan
audit, akuntan publik telah gagal mematuhi standar profesinya, maka besar kemungkinannya
bahwa business failure juga dibarengi oleh audit failure. Untuk audit failure/kegagalan audit
maka akuntan publik harus bertanggung jawab. Tanggung jawab berupa kewajiban hukum
dapat terjadi ketika seorang auditor memberikan jasa professional dalam bentuk apapun.
Dalam hal ini beberapa kewajiban hukum auditor antara lain:
a. Kewajiban Kepada Klien
Kewajiban akuntan publik terhadap klien karena kegagalan untuk melaksanakan
tugas audit sesuai waktu yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai,
gagal menemui kesalahan, dan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan public.
b. Kewajiban Kepada Pihak Ketiga menurut common law
Kewajiban akuntan publik kepada pihak ketiga jika terjadi kerugian pada pihak
penggugat karena mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan Pihak ketiga
meliputi pemegang saham aktual dan calon pemegang saham, pemasok, bankir dan
kreditor lainnya, karyawan, serta pelanggan.
c. Kewajiban Perdata menurut hukum sekuritas federal (Liabilities under securities
laws)
Kewajiban hukum yang diatur menurut sekuritas federal dengan standar yang ketat.
d. Kewajiban kriminal (Crime Liabilities)
Kewajiban hukum yang timbul sebagai akibat kemungkinan akuntan publik
disalahkan karena tindakan kriminal menurut undang-undang.
Alasan hubungan auditor dengan kewajiban hukum semakin meningkat akhir-akhir ini
adalah Akuntan publik bertanggung jawab atas setiap aspek tugasnya, termasuk audit,
pajak, konsultasi manajemen, dan pelayanan akuntansi, sehingga jika benar-benar terjadi
kesalahan yang diakibatkan oleh pihak akuntan publik dapat diminta pertanggung
jawabannya secara hukum. Beberapa faktor utama yang menimbulkan kewajiban hukum
bagi profesi audit diantaranya adalah (Loebbecke dan Arens,1999,h.786):

Meningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan tanggung jawab

akuntan publik
Meningkatnya perhatian pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal

sehubungan dengan tanggung jawab untuk melindungi kepentingan investor


Bertambahnya kompleksitas audit yang disebabkan adanya perubahan lingkungan
yang begitu pesat diberbagai sektor bisnis, sistem informasi, dsb

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kewajiban hukum bagi seorang akuntan
publik adalah bertanggung jawab atas setiap aspek tugasnya sehingga jika memang
terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pihak auditor, maka akuntan publik
dapat dimintai pertanggung jawaban secara hukum sebagai bentuk kewajiban hukum
auditor
Untuk menghadapi permasalahan ini maka akuntan harus memperhatikan beberapa aspek
berikut:

Menggunakan surat perikatan untuk semua jenis jasa professional. Sesuai dengan
SPAP standar umum dan kode etik peraturan 102.

Melakukan investigasi yang menyeluruh atas klien prospektif. Sesuai dengan


SPAP standar pekerjaan lapangan

Mematuhi sepenuhnya ketentuan professional

Menetapkan dan menjaga standar yang tinggi atas pengendalian mutu. Sesuai
dengan SPAP standar umum.

Memperhatikan tindak pencegahan dalam perikatan tentang keterlibatan klien


dalam kesulitan keuangan.

Mewaspadai resiko audit.

Berusaha memilih klien yang memiliki integritas

Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi dengan pantas

Mempertahankan independensi

Memahami usaha klien

Mendokumentasika pekerjaan secara memadai

Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan

Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia

Perlunya asuransi yang memadai; dan Mencari bantuan hukum

Anda mungkin juga menyukai