Anda di halaman 1dari 14

AUDITING 1

Andi masridayanti (B1C120006)

KELOMPOK 6
Devi fitri casya(B1C10015)
Helda yulistina (B1C120025)
Mardian (B1C120035)
Standar audit
Standar audit, ini merupakan sebuah aturan yang ditetapkan agar bisa dijadikan
sebagai pedoman khusus untuk menilai dan melakukan evaluasi. Evaluasi
tersebut merupakan evaluasi mengenai laporan keuangan perusahaan
tersebut.Proses auditing ini juga bisa dianggap sebagai sebuah proses melakukan
pemeriksaan dan juga penilaian serta evaluasi mengenai hasil laporan keuangan.
Proses tersebut dilakukan oleh seseorang baik internal maupun eksternal.
SA 520 PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis berarti pengevaluasian Informasi keuangan melalui analisis hubungan (yaitu
rasio & tren) antara data keuangan & non – keuangan.
Hal ini juga termasuk investigasi fluktuasi yang teridentifikasi atau inkonsistensi di hubungan.

Sifat & Tujuan Sementara menggunakan Analitis Prosedur,


a.Termasuk perbandingan dengan: auditor harus:
•Periode sebelumnya. •Menentukan kesesuaian.
•Anggaran. •Evaluasi keandalan data.
•Estimasi auditor. •Mengembangkan sebuah harapan.
•Standar industri. •Menentukan perbedaan
SA 520 STUDI KASUS
Adi Susilo sebagai managing partner KAP AS&R menemui Komite review perikatan
audit (terdiri dari tiga partner KAP yang ditunjuk) untuk mendiskusikan proses audit terhadap
laporan keuangan PT Maju Makmur pada tanggal 28 Juni 2010. Adi Susilo menganggap
bahwa persoalan perubahan status PT Maju Makmur menjadi perusahaan publik dapat
dijadikan sebagai persoalan yang terpisah dengan persoalan penerimaan klien. Pekerjaan
audit yang nantinya akan dihadapi, menurut Adi Susilo, bukan perkerjaan yang mudah,
namun dia sangat merekomendasikan PT Maju Makmur untuk dapat menjadi klien audit dari
KAP yang dipimpinnya. Hal tersebut karena sebagai perusahaan yang berkantor pusat di
Surabaya, menurut Adi Susilo, PT Maju Makmur memiliki potensi pertumbuhan usaha yang
sangat baik, terutama melalui jalur bisnis penjualan distribusi (bertindak sebagai distributor
produk Samsang). Selain itu, menurut Adi Susilo, perikatan audit dengan PT Maju Makmur
juga menjadi kesempatan yang sangat baik bagi KAP AS&R untuk masuk ke area baru: yaitu
klien dengan jenis usaha penjualan barang elektronik (klien dengan jenis usaha ini selama ini
belum pernah dimiliki oleh KAP AS&R). Adi Susilo juga telah mempersiapkan jalan
alternatif jika PT Maju Makmur di kemudian hari tetap akan melaksanakan penawaran
sahamnya ke publik. Alternatif yang dimaksud adalah KAP AS&R dapat meregistrasikan
badan usahanya ke Bapepam-LK atau bisa juga menggabungkan diri dengan Organisasi
Audit (baik itu Organisasi Audit Indonesia ataupun Organisasi Audit Asing) yang merupakan
bentuk jaringan kerja sama antar beberapa KAP yang telah terdaftar resmi menjadi anggota
Bapepam-LK.
SA 520 STUDI KASUS
Komunikasi dengan auditor pendahulu, yaitu KAP Umar dan Rekan, telah dilakukan
oleh Adi Susilo. Hasil dari komunikasi menyangkut kontroversi yang terkait dengan opini
wajar dengan pengecualian yang diberikan oleh KAP Umar dan Rekan terhadap laporan
keuangan PT Maju Makmur tahun 2009 serta tentang integritas manajemen PT Maju
Makmur yang masih dipertanyakan. Sebagai tambahan, izin untuk melakukan review atas
dokumentasi audit tahun sebelumnya sudah didapatkan oleh KAP AS&R baik dari pihak PT
Maju Makmur maupun dari KAP Umar dan Rekan, jika dokumen-dokumen tersebut
dibutuhkan. Rangga Prawiro, seorang manajer audit KAP AS&R yang ditugaskan untuk
membantu melakukan investigasi awal terhadap PT Maju Makmur sebagai klien baru KAP
AS&R memberikan deskripsi atas temuan-temuan yang dia dapatkan ketika mengunjungi
1

kantor pusat PT Maju Makmur kepada komite review dari KAP AS&R. Salah satu temuan
penting dari proses investigasi awal tersebut menyatakan bahwa sistem akuntansi yang saat
ini diterapkan PT Maju Makmur terlalu sederhana dan ternyata lebih cocok diterapkan bagi
perusahaan dengan skala usaha yang lebih kecil dari PT Maju Makmur sekarang ini. Namun
demikian, catatan keuangan yang dimiliki oleh PT Maju Makmus masih dapat diaudit.
SA 530 SAMPLING AUDIT
Definisi:
Pengambilan sampel audit:Penerapan prosedur audit untuk kurang dari 100% populasi.
Anomali : Salah saji atau penyimpangan yang terbukti tidak mewakili salah saji atau
penyimpangan dalam populasi.

Resiko pengambilan sampel :


Risiko pengambilan sampel muncul dari kemungkinan bahwa kesimpulan auditor,
berdasarkan sampel, mungkin berbeda dari kesimpulan yang akan dicapai jika seluruh
populasi dikenakan prosedur audit yang sama.

Kesalahan yang dapat ditoleransi:


Ini adalah kesalahan maksimum dalam populasi yang akan diterima oleh auditor dan masih
menyimpulkan bahwa hasil dari sampel telah mencapai tujuan audit.
SA 530 STUDI KASUS
Pemilihan Sampling Audit Dan Implementasi Audit Berbasis Risiko Terhadap Kualitas Audit
(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

Penelitian ini dilakukan pada auditor-auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bandung. Penelitian ini
dilakukan karena masih adanya kesalahan dalam pemilihan sampel audit yang tidak sesuai dalam prosedur audit dan
kurangnya implementasi audit berbasis risiko dalam proses pengauditan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
menguji seberapa besar pengaruh dari pemilihan sampling audit dan Implementasi Audit Berbasis Risiko terhadap
Kualitas Audit. Responden dalam penelitian ini yaitu auditor-auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di
Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dan menggunakan analisis path, koefision
korelasi dan koefisien determinasi. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan sampel
acak. Sampel dalam penelitian ini yaitu auditor-auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bandung. Jumlah
responden dalam penelitian ini yaitu 50 responden.Hasil dari penelitian ini yaitu sampling audit dan audit berbasis
risiko yang mana memiliki pengaruh yang positif dan searah. Selain itu, dalam penelitian ini, pemilihan sampling
audit juga memiliki pengaruh yang positif dan searah terhadap kualitas audit dimana secara simultan pemilihan
sampling audit dan implementasi audit berbasis risiko berpengaruh signifikanyaitu pemilihan sampel audit dan
implementasi audit berbasis risiko memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikan 0,000
Contoh Desain, Ukuran & Pemilihan

•Rancangan: Tergantung Tujuan Prosedur Audit & Karakteristik


Populasi. Misalnya: Stratifikasi.
•Ukuran: Tergantung pada Tingkat Risiko Sampling, auditor siap untuk
mengambil.
•Pilihan: Sehingga setiap unit harus memiliki kesempatan untuk
memilih.
SA 540 Audit Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi
Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan Yang
Bersangkutan
Definisi:
a) Estimasi akuntansi: Adalah perkiraan jumlah tanpa alat ukur yang tepat.
b) Ketidakpastian estimasi: Kemungkinan bahwa perkiraan bisa salah.

Tujuan :
1) Estimasi akuntansi termasuk Estimasi Nilai Wajar adalah Wajar; dan
2) Pengungkapan di LK sudah memadai.
SA 540 STUDI KASUS DALAM TAHAP PENILAIAN
RESIKO
kasus yang jarang terjadi karena keadaan tidak terduga di luar kendali Kantor, dan dengan persetujuan
dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, diizinkan untuk memberikan jasa setahun tambahan
sebagai rekan audit utama selama ancaman independensi dapat dihilangkan atau dikurangi pada level
yang dapat diterima.
P540.8 Jika klien audit menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, maka Kantor harus
mempertimbangkan rentang waktu individu yang telah memberikan jasa kepada klien audit sebagai
rekan audit utama sebelum klien menjadi entitas dengan akuntabilitas publik dalam menentukan waktu
rotasi. Jika individu tersebut telah memberikan jasa kepada klien audit sebagai rekan audit utama untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun kumulatif atau kurang ketika klien menjadi entitas dengan akuntabilitas
publik, maka jumlah tahun individu tersebut dapat terus memberikan jasa kepada klien dalam kapasitas
tersebut sebelum rotasi perikatan adalah 7 (tujuh) tahun dikurangi jumlah tahun jasa yang telah
diberikan. Sebagai pengecualian paragraf P540.5, jika individu tersebut telah memberikan jasa klien
audit sebagai rekan audit utama untuk jangka waktu 6 (enam) tahun kumulatif atau lebih ketika klien
menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, maka individu dapat terus memberikan jasa dalam
kapasitas tersebut dengan persetujuan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola maksimal 2
(dua) tahun tambahan sebelum melakukan rotasi perikatan.
SA550 Pihak Berelasi

Tujuan auditor adalah:


Terlepas dari ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, untuk mendapatkan
pemahaman tentang hubungan pihak terkait dan transaksi cukup untuk dapat:
a)Untuk mengenali faktor risiko fraud atau kecurangan, jika ada, yang timbul dari hubungan
dan transaksi pihak berelasi; dan
b)Untuk menyimpulkan apakah laporan keuangan, sepanjang dipengaruhi oleh hubungan
dan transaksi tersebut:
• Mencapai penyajian yang benar dan wajar; atau
• Tidak menyesatkan; dan
SA550 Pihak Berelasi

Ketentuan Auditor :

a)Manajemen bertanggung jawab atas identifikasi dan pengungkapan pihak


terkait dan transaksinya.
b)Auditor harus memiliki tingkat pengetahuan tentang bisnis dan industri entitas
yang memungkinkannya mengidentifikasi pihak-pihak berelasi.
SA 550 STUDI KASUS
Prosedur Audit Dan Pengungkapan Transaksi Antar Pihak Berelasi (related Party
Transaction): (studi Kasus Pada Proses Pembelian Bahan Baku PT. BM Di Gresik)

Laporan Kerja Lapangan ini membahas mengenai prosedur audit yang dilakukan oleh KAP AAJ Associates –
RSM International atas transaksi antar pihak-pihak berelasi dan pengungkapan transaksi antar pihak berelasi
(Related Party Transaction) pada laporan keuangan terkait proses pembelian bahan baku di PT BM tahun 2012.
Pemeriksaan yang dilakukan maupun prosedur audit terkait transaksi antar pihak berelasi yang dibahas pada
laporan kerja lapangan ini lebih mengarah pada pemeriksaan atas akun utang (accounts payable), khususnya
utang kepada pihak berelasi yang timbul karena transaksi pembelian bahan baku yang terjadi pada pihak
berelasinya yaitu PT GS.
Berdasarkan hasil audit, diketahui bahwa prosedur audit yang dilakukan telah sesuai dengan standar auditing
yang berlaku. Tidak adanya transfer pricing policy untuk mendukung adanya transaksi antar pihak berelasi
membuat auditor melakukan prosedur alternatif lain untuk memeriksa kewajaran atas transaksi yang telah
dilakukan dengan menggunakan listing data penjualan kepada pihak ketiga sebagai pembanding dan
mengirimkan konfirmasi kepada supplier utama yang merupakan pihak berelasinya (PT GS). Sedangkan
pengungkapan pihak-pihak berelasi pada laporan keuangan juga telah sesuai dengan PSAK 7 (2012). Dengan
demikian , dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan PT BM secara keseluruhan telah disajikan secara wajar
dan bebas dari salah saji material.
THANK YOU !!

Anda mungkin juga menyukai