“AUDITING 1”
OLEH :
KELOMPOK 6
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah auditing 1. Dalam menyelesaikanmakalah ini telah dilakukan
untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan,
pengalaman dan kemampuan yang dimiliki,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat, khususnya
bagibpenulis pribadi dan mahasiswa pada umumnya. Semoga pembahasan yang
dikemukakan dapat menjelaskan setiap materi dengan baik,
sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh pembaca. Oleh karena itu saran dan
kritik yangmembangun dibutuhkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
tulisanselanjutnya.
Oleh karena itu, Kami membutuhkan kritik dan saran agar pembuatan makalah
kedepannya bisa jauh lebih baik. Terimakasih
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.3. SA 540 Audit Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar,
dan Pengungkapan Yang Bersangkutan...............................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Standar audit, ini merupakan sebuah aturan yang ditetapkan agar bisa dijadikan
sebagai pedoman khusus untuk menilai dan melakukan evaluasi. Evaluasi tersebut
merupakan evaluasi mengenai laporan keuangan perusahaan tersebut.Proses auditing
ini juga bisa dianggap sebagai sebuah proses melakukan pemeriksaan dan juga
penilaian serta evaluasi mengenai hasil laporan keuangan. Proses tersebut dilakukan
oleh seseorang baik internal maupun eksternal.
Langkah melakukan penilaian terhadap laporan keuangan tersebut tentu
berpegang pada standar auditing yang ada untuk dijadikan acuannya. Acuan tersebut
ditetapkan dan juga disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dengan
beberapa standar yang ada. Standar tersebut meliputi standar umum, pekerjaan
lapangan, dan juga pelaporan interpretasinya.
SPA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang
tercantum di dalam standar auditing. SPA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman
utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit.
Kepatuhan terhadap SPA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh
anggota IAPI. Termasuk di dalam SPA adalah Interpretasi Standar Perikatan Audit
(ISPA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap
ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam SPA. Dengan demikian, ISPA
memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-
ketentuan yang dimuat dalam SPA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai
ketentuan dalam SPA.
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
Prosedur analitis berarti pengevaluasian Informasi keuangan melalui analisis
hubungan (yaitu rasio & tren) antara data keuangan & non – keuangan.
Hal ini juga termasuk investigasi fluktuasi yang teridentifikasi atau inkonsistensi di
hubungan.
1. Pendahuluan
a. Definisi:
b. Anomali
2) Salah saji atau penyimpangan yang terbukti tidak mewakili salah saji
atau penyimpangan dalam populasi.
Kebutuhan
1. Contoh Desain, Ukuran & Pemilihan
Rancangan: Tergantung Tujuan Prosedur Audit & Karakteristik Populasi.
Misalnya: Stratifikasi.
Ukuran: Tergantung pada Tingkat Risiko Sampling, auditor siap untuk
mengambil.
Pilihan: Sehingga setiap unit harus memiliki kesempatan untuk memilih.
3. Menyelidiki sifat & penyebab penyimpangan & salah saji. Jika itu Anomali,
dapatkan tingkat kepastian yang tinggi.
2.3. SA 540 Audit Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar,
dan Pengungkapan Yang Bersangkutan
1. Pendahuluan
a) Risiko salah saji material lebih tinggi ketika estimasi akuntansi dilibatkan.
b) Manajemen dapat menggunakan wewenang untuk membuat atau mengubah
estimasi akuntansi sebagai alat untuk memanipulasi pembukuan.
2. Definisi:
a) Estimasi akuntansi: Adalah perkiraan jumlah tanpa alat ukur yang tepat.
b) Ketidakpastian estimasi: Kemungkinan bahwa perkiraan bisa salah.
3. Tujuan
5
1) Estimasi akuntansi termasuk Estimasi Nilai Wajar adalah Wajar; dan
2) Pengungkapan di LK sudah memadai.
4. Ketentuan Auditor
• Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
• Tanggapan terhadap Risiko yang Dinilai
• Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespon Risiko Signifikan –
Ketidakpastian Estimasi
• Mengevaluasi Kewajaran & Pengungkapan Estimasi Akuntansi
• Indikator Kemungkinan Penyimpangan Manajemen
• Representasi Tertulis
• Dokumentasi
6. Ketentuan
7. Ketidakpastian Estimasi
Untuk ketidakpastian estimasi, auditor harus mengevaluasi hal-hal berikut:
• Bagaimana manajemen mempertimbangkan asumsi alternatif, dan mengapa
manajemen menolaknya.
• Apakah asumsi signifikan yang digunakan oleh manajemen sudah wajar
8. Studi Kasus
6
2.4. SA 550 Pihak Berelasi
1. Tujuan
2. Ketentuan Auditor
Ketentuan Auditor
3. Dokumentasi
Pengujian Transaksi Pihak Berelasi yang Diidentifikasi
Prosedur Audit Dan Pengungkapan Transaksi Antar Pihak Berelasi (related Party
Transaction): (studi Kasus Pada Proses Pembelian Bahan Baku PT. BM Di Gresik)
9
BAB III
PENUTUP
Pekerjaan sebagai Auditor bukanlah hal yang mudah, karena pekerjaan tersebut
melibatkan banyak unsur penting seperti moral, habit, attitude, skills, knowledges dan
pengalaman.Terutama bahwa seorang auditor harus memegang teguh Standar Keahlian yang
telah disahkan dan ditetapkan oleh IAPI sebagai pedoman pelaksanaan, dan kriteria pribadi
yang harus dimiliki seorang Auditor.
Sekali lagi berikut ini disebutkan semua faktor yang harus diperhatikan, dikuasai dan
dipunyai oleh seorang Auditor:
a. Mampu bersikap obyektif, dan independen, dalam artian, mempunyai kemampuan
bersikap netral tidak memihak pemberi atau penerima/pemakai informasi, dan
memiliki panduan sendiri yang bersifat baku dapat diterapkan (misalnya: PSAK,
PSAP).
b. Memiliki keahlian dalam auditing yang memadai.
c. Telah mengikuti pelatihan yang mencukupi untuk melaksanakan proses audit.
d. Berketrampilan profesional yang cermat dan seksama (teliti).
e. Membuat perencanaan yang tepat, sebelum audit dimulai.
f. Mampu mempelajari dan memahami entitas dan lingkungannya, termasuk struktur
organisasi dan internal control entitas tersebut.
g. Auditor mampu memberikan pendapat atas Laporan Keuangan secara keseluruhan.
T anpa semua yang disebutkan di atas, seseorang tidak dapat dianggap / diakui sebagai
Auditor, dan semua hasil audit yang telah dilakukantidak kredibel.
10
DAFTAR PUSTAKA
11