Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuh tugas mata kuliah pegauditan
Disusun oleh :
A Reiza Al Madani 2102A091
Abdal Fardiansyah 1902017
Ratna 1902022
BAB I
PENDAHULUAN
2. SAMPLING NONSTATISTIK
Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujian
atas rincian saldo.
Langkah-Sampling Audit untuk Langkah-Sampling Audit untuk
Pengujian atas Rincian Saldo Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi
Merencanakan Sampel Merencanakan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit 1. Menyatakan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah sampling audit 2. Memutuskan apakah sampling audit
dapat audit dapat diterapkan . dapat audit dapat diterapkan .
3. Mendifinisikan salah saji. 3. Mendefinisikan atribut dan kondisi
pengecualian.
4.Mendefinisikan populasi 4. Mendefiniskan populasi
5. Mendefiniskan unit sampling 5. Mendefiniskan unit sampling
6. Menetapkan salah saji yang dapat 6. Menetapkan tingkat pengecualian
ditoleransi yang dapat ditoleransi.
7. Menetapkan risiko yang dapat 7. Menetapkan risiko yang dapat
diterima atas diterima atas penerima penilian risiko pengendalian yang
yang salah terlalu rendah. (ARACR)
4. SAMPLING VARIABEL
Sampling variable adalah metode statistic yang digunakan oleh
auditor. Sampling variable dan sampling nonstatistik untuk pengujian atas
rincian saldo memiliki tujuan yang sama, yaitu mengukur salah saji dalam
suatu saldo akun. Jika auditor menentukan bahwa jumlah salah saji
melampaui jumlah yang dapat ditoleransi, mereka akan menolak populasi dan
melakukan tindakan tambahan.
4.1 Perbedaan antara Sampling Variabel dan Nonstatistik
Penggunaan metode variable memiliki banyak kemiripan dengan
sampling nonstatistik. Ke-14 langkah dalam sampling nonstatistik harus
dilaksanakan pada metode variable, dan sebagian besar tidak jauh berbeda.
4.2 Distribusi Sampling
Auditor tidak mengetahui nilai rata-rata (mean) salah saji dalam
populasi, distribusi jumlah salah saji, atau nilai yang diaudit. Karakteristik
populasi tersebut harus diestimasi dari sampel yang tentu saja, merupakan
tujuan dari pengujian audit. Untuk setiap sampel, auditor
menghitung nilai rata-rata item dalam sampel sebagai berikut:
Simpulan
Sampling audit atas rician saldo ini berbeda dengan audit pengujian serta
pengendalian substantik atas trasaksi. Perbedaan mendasar keduanya berada pada
letak dimana auditor ingin ukur. Audit atas pengujian rician saldo ini
menggunakan uji non statik dan unit moneter yag masing-masing ujinya memakai
samplig variabel berupa rincian saldo yang akan diukur.
Dilihat dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa audit atas pegujian rician
saldo ini sangat penting untuk megetahui dan menguji apakah rincian saldo yang
tertera pada asersi manajemen tersebut wajar menurut standar akuntansi berterima
umum.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A.,Randal J. Elder, da Mark S. Beasley. 2005. Auditing dan Jasa
Assurance Jilid 2 12th Edition. Jakarta : Erlangga.
Vegirawati, Titin. 2011. Penerapan Metode Sampling dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit. Dipublikasikan oleh
Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS) Universitas IBA
Palembang.