Anda di halaman 1dari 3

1.

Perbandingan antara sampling audit untuk pengujian rinci saldo dengan sampling
audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif

Perbedaan utama dari pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi dan
pengujian rinci saldo terletak pada bagian mana yang diukur oleh auditor
Jenis Pengujian Bagian yang diukur
Pengujian Pengendalian Efektivitas pengoperasian pengendalian Internal
Pengujian Substantif atas - Efektivitas pengendalian
Transaksi - Ketepatan nilai moneter pada transaksi
dalam system akuntansi
Pengujian Perincian Saldo Jumlah uang dalam saldo akun yang mengalami
salah saji secara material

Alasan auditor melakukan atau tujuan dari pengujian pengendalian dan pengujian
substantif ini adalah
1. Untuk mengurangi resiko pengendalian sehingga mengurangi pengujian perincian
saldo
2. Untuk menentukan rendahnya tingkat pengecualian dari populasi
3. Bagi perusahaan public untuk menyimpulkan bahwa pengendalian berlangsung
secara efektif terhadap audit pengendalian internal pelaporan keuangan
Terdapat 3 metode utama dalam pengambilan sampel:
 Pengambilan Non-sampel
 Pengambilan sampel unit moneter
 Pengambilan sampel variable

2. Sampel Non Statistik


Terdapat 3 langkah dalam pengambilan sampel non statistic:
1. Merencanakan sampel
2. Memilih dan melaksanakan prosedur audit
3. Mengevaluasi hasil
Dalam tahapan sampling audit untuk pengujian rinci saldo dengan tahapan sampling
audit untuk pengujian substantif transaksi itu memiliki persamaan dan perbedaan, di
buku dapat dilihat terdapat 5 persamaan dan 4 perbedaan tahapan sampling audit
dalan pengujian rinci saldo dan pengujian substantif dari Langkah pertama yaitu
merencanakan sampel:
Kemudian pada tahap memilih dan melaksanakan prosedur audit nya sama-sama
memiliki persamaan yaitu:
Dan pada Langkah terakhir yaitu mengevaluasi hasil terdapat 1 perbedaan dan 2
persamaan yaitu:
Sampling audit untuk pengujian rinci saldo ini memiliki tujuan yaitu untuk
menentukan apakah saldo akun yang sedang diaudit telah ditetapkan dengan wajar.
Menetapkan Resiko Bisa Diterima Untuk Keliru Menerima
Dalam penerapan sampling baik statistic maupun non statistic setiap auditor pasti
akan mengalami risiko mengambil keputusan yang salah mengenai populasi, kacuali
auditor tersebut melakukan pengujian 100% kepada populasi.
Risiko yang bisa diterima dari penerimaan yang salah atau acceptable risk of
incorrect acceptance (ARIA) merupakan besarnya risiko yang bisa diterima oleh
auditor dalam menerima suatu saldo akun sebagai saldo yang benar padahal kesalahan
penyajian yang sesungguhnya melampaui kesalahan penyajian yang bisa ditoleransi.
ARIA mengukur keyakinan yang diinginkan auditor untuk suatu saldo akun.
ARIA dapat ditetapkan secara kuantitatif maupun kualitatif, kuantitatif seperti 5%
dan 10%, sedangkan kualitatif seperti rendah, sedang, tinggi.
Hubungan ARIA dengan ukuran sampel yang dibutuhkan berhubungan secara
terbalik. Karena Ketika auditor ingin menurunkan ARIA dari 10% menjadi 5% atau
dari sedang ke rendah makan ukuran sampel yang dibutuhkan akan meningkat.
Sebaliknya jika tidak ingin mengambil resiko, makan diperlukan sampel yang lebih
besar. Intinya semakin besar ukuran sampel yang diterima semakin kecil pula risiko
yang diterima.

MENGANALISIS KESALAHAN PENYAJIAN


Sering ditemukan kesalahan penyajian yang ditemukan auditor dalam pengujian rinci
saldo.
Misalnya, Ketika auditor mengirim konfirmasi piutang dan ditemukan kesalahan
penyajian yang disebabkan oleh klien yang salah mencatat dalam retur penjualan.
Maka auditor harus mencari tahu atau menentukan mengapa kesalahan tersebut sering
terjadi, apa saja implikasi terhadap kesalahan saji bagi bagian audit lainnya,
dampaknya terhadap laporan keuangan, dan pengaruhnya pada operasi perusahaan
tersebut.
TINDAKAN APABILA POPULASI DITOLAK
Bila auditor berkesimpulan bahwa kesalahan penyajian dalam populasi lebih besar
daripada kesalahan saji bisa ditoleransi setelah mempertimbangkan kesalahan
sampling, populasi dipandang tidak bisa diterima. Dalam hal tersebut auditor akan
mengambil beberapa Tindakan yang kemungkinan diambil. Tindakan tersebut yaitu:
1. Tidak mengambil Tindakan apa pun sampai pengujian audit lainnya selesai
dilakukan
Apabila kesalahan penyajian yang bisa menutupi dijumpai oleh auditor pada
bagian audit lainnya, seperti pada bagian persediaan, auditor dapat menyimpulkan
bahwa taksiran kesalahan penyajian dalam piutang dapat diterima.
2. Memperluas pengujian audit pada bidang tertentu
Apabila suatu analisis kesalahan penyajian dalam konfirmasi menunjukkan bahwa
Sebagian besar kesalahan penyajian diakibatkan oleh kesalahan dalam pencatatan
retur penjualan, maka auditor bisa memperluas pencarian retur penjualan untuk
memastikan bahwa transaksi telah dicatat.
3. Menaikkan ukuran sampel
Apabila auditor menaikkan ukuran sampel, kesalahaan sampel diturunkan apabila
tingkat kesalahan penyajian dalam sampel yang diperluas, jumlah rupiahnya, dan
arahnya serupa denagn sampel aslinya. Oleh karena itu, ukuran sampel dapat
memuaskan permintaan kesalahan penyajian dapat ditoleransi yang ditetapkan
oleh auditor.
4. Menyesuaikan saldo akun
Apabila auditor berkesimpulan bahwa saldo akun mengandung kesalahan
penyajian material, maka klien kemungkinan akan bersedia untuk menyesuaikan
nilai buku berdasarkan hasil sampling.
5. Minta klien untuk mengoreksi populasi
Dalam situasi tertentu, catatan klien tidak memadai sehingga diperlukan koreksi
atas keseluruhan populasi sebelum audit dapat diselesaikan.
6. Menolak untuk memberi opini wajar tanpa pengecualian
Apabila auditor yakin bahwa jumlah suatu akun menurut pembukuan ditetapkan
secara tidak wajar , maka auditor harus mengikuti paling sedikit satu dari
alternatif yang lalu dan memberi pendapat wajar dengan pengecualian.

Anda mungkin juga menyukai