Anda di halaman 1dari 48

KEBIJAKAN PEMERIKSAAN

LAPORAN KEUANGAN
BLUD/BUMD DAN
PENERAPAN SA 600 DALAM
PEMERIKSAAN LKPD
26 September 2023
AGENDA

KEBIJAKAN PEMERIKSAAN LK BLUD/BUMD

• GAMBARAN UMUM BLUD, BUMD, DAN LKPD


• RISIKO UMUM PADA BLUD & BUMD
• KEBIJAKAN PEMERIKSAAN BPK

PENERAPAN SA 600 DALAM PEMERIKSAAN


LKPD
• PENENTUAN BLUD DAN BUMD SIGNIFIKAN
• POLA KOMUNIKASI DENGAN KAP PEMERIKSA LK
• PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KOMUNIKASI
PEMERIKSA BPK DAN KAP

2
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN
LAPORAN KEUANGAN BLUD/BUMD

3
GAMBARAN UMUM BLUD DAN LKPD

4
CONTOH BLUD

TPA
Puskesmas
Sampah

Taman
RSUD
Rekreasi

BLUD
SPAM
5
LANDASAN HUKUM BLU/D

• Permendagri 79/2018
• Permendagri 77/2020
• Permendagri 64/2013 diubah
PP dengan 90/2019
PSAP 13
• 17/2003
• 1/2004
• 23/2005 BLUD PMK 217/2015
• 71/2010
• 15/2004
• 23/2014
• 74/2012
• 54/2017 BLU
• 12/2019 • PMK 171/2007
UU • PMK 76/2008
• PMK 217/2015
• PMK 129/2020

6
TUJUAN DAN ASAS PENGELOLAAN BLU/D

Tujuan: meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan


umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

Status Kelembagaan Penyelenggaraan Tanggung jawab RKA, LK & Laporan


Tanggung Jawab
Merupakan Unit Kerja Kegiatan Menteri/Pimpinan Kinerja
Pimpinan BLU/D
Kementerian/Lembaga Tidak Lembaga/Kepala Disusun dan
Bertanggung Jawab
/Pemda. Tidak mengutamakan Daerah disajikan sebagai
atas pelaksanaan
terpisah dari Pemda pencarian Bertanggung jawab bagian yang tidak
kegiatan pemberian
sebagai Instansi Induk keuntungan. Sejalan atas pelaksanaan terpisahkan dari
layanan umum oleh
dengan praktik bisnis kebijakan yang RKA, LK dan Laporan
BLU/D
yang sehat didelegasikan kepada Kinerja SKPD/LKPD
BLU/D.

7
KOMPONEN LKPD

8
PENYUSUNAN LKPD

❑ BLUD sebagai entitas


yang tidak dipisahkan
dalam pengelolaan
keuangan daerah.
❑ BUMD sebagai entitas
yang dipisahkan dalam
pengelolaan keuangan
daerah.

9
PEMERIKSAAN ATAS BLUD

UU 15 TAHUN 2006 tentang BPK

• BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan


negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau
badan lain yang mengelola keuangan negara (Pasal 6 ayat 1)

Peraturan Pemerintah dan Permendagri

• Pemeriksaan ekstern terhadap BLU dilaksanakan oleh pemeriksa ekstern


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (PP
23 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan BLU.
• Laporan keuangan BLUD diaudit oleh pemeriksa eksternal sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Permendagri 79
tahun 2018 tentang BLUD)
10
GAMBARAN UMUM BUMD DAN LKPD

11
CONTOH BUMD

PT Jamkrida
PT Bank NTT
Kalsel

PT Bontang PT BPR Kota


Migas Energi Makassar

PT Dok dan
Perkapalan
12
BUMD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2022
No. Perusahaan Daerah % Kepemilikan
1 Perumda Air Minum Jaya 100%
2 Perumda Dharma Jaya 100%
3 Perumda Pembangunan Sarana Jaya 100%
4 Perumda Pasar Jaya 100%
5 Perumda PAL Jaya 100%
6 PT Pembangunan Jaya 38,80%
7 PT Food Station Tjipinang 99,98%
8 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung 50,00%
9 PT Delta Djakarta, Tbk 26,25%
10 PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk 72,00%
11 PT Bank DKI Jakarta 99,98%
12 PT Jakarta Tourisindo 99,47%
13 PT Mass Rapid Transit Jakarta 99,997%
14 PT Transportasi Jakarta 99,659%
Sumber: LKPD Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2022 15 PT Penjamin Kredit Daerah 98,75%
13
LANDASAN HUKUM BUMD

Permendagri
PP • Permendagri 37/2018 tentang
Pengangkatan Dan Pemberhentian
• 17/2003 • 54/2017 Anggota Dewan Pengawas Atau
• 1/2004 tentang Anggota Komisaris Dan Anggota
• 15/2004 BUMD Direksi Badan Usaha Milik Daerah
• 23/2014 • Permendagri 118/2018 tentang
Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan

UU Anggaran, Kerja Sama, Pelaporan


dan Evaluasi Badan Usaha Milik
Daerah

14
HUBUNGAN KEUANGAN LKPD DAN BUMD

PERTANGGUNG
JAWABAN • LKPD dilampiri dengan ikhtisar laporan keuangan
PELAKSANAAN BUMD (Pasal 320 UU 23/2014)
APBD
• Daerah dapat melakukan penyertaan modal pada
PENYERTAAN BUMD (Pasal 304 UU 23/2014)
MODAL • Disajikan sebagai pengeluaran pembiayaan dalam
APBD (Pasal 305 UU 23/2014)

• Meliputi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang


PENDAPATAN
dipisahkan antara lain yang berasal dari bagian laba
ASLI DAERAH BUMD (Pasal 285 UU 23/2014)

15
PEMERIKSAAN ATAS BUMN/BUMD

UU 15 TAHUN 2006 tentang BPK


• BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan
negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau
badan lain yang mengelola keuangan negara (Pasal 6 ayat 1)

UU 19 TAHUN 2003 tentang BUMN


• Pemeriksaan laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh auditor
eksternal yang ditetapkan oleh RUPS untuk Persero dan oleh Menteri untuk
Perum (Pasal 71 ayat 1)
• Badan Pemeriksa Keuangan berwenang melakukan pemeriksaan terhadap
BUMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 71
ayat 2)
• Pemeriksaan laporan keuangan dan perhitungan tahunan Perseroan
Terbatas dilakukan oleh akuntan publik (Penjelasan Pasal 71 ayat 1)

16
RISIKO UMUM PADA BLUD & BUMD

17
RISIKO UMUM PADA BLUD & BUMD
No Risiko Umum BLUD
1 Pendapatan dan belanja BLUD belum/terlambat disahkan sehingga tidak terlaporkan dalam LKPD
2 Utang Piutang antar BLUD belum dicatat secara lengkap di individual BLUD, dan belum
tereliminasi di tingkat LKPD
3 Permasalahan pencatatan aset antara BLUD dengan entitas lainnya (dispute pencatatan aset)

No Risiko Umum BUMD


1 Permasalahan pencatatan aset antara BUMD dengan entitas lainnya (dispute pencatatan aset)
2 Permasalahan hukum dalam pelaporan keuangan BUMD
3 Utang Piutang antara Pemerintah dengan BUMD belum disajikan/diungkapkan secara lengkap

Masing-masing BLUD/BUMD memiliki risk profile yang berbeda-beda sesuai


dengan nature bisnis masing-masing BLUD/BUMD
18
18
Risiko Salah Saji LK BLUD

01 02 03 04
Kas Piutang Persediaan Aset Tetap
Terdapat ketekoran • Piutang tidak dapat Penatausahaan persediaan Kerjasama
kas Bendahara ditelusuri keabsahannya belum memadai yaitu tidak Pemanfaatan Aset
• Piutang Tidak Tertagih dilakukan stock opname, Tidak Sesuai Ketentuan
pencatatan persediaan
tidak akurat

19
05 06 07
Utang Pendapatan Belanja
• Pungutan pajak belum • Pendapatan belum • Pembayaran fisik pelaksanaan pekerjaan
disetorkan ke Kas Negara disetorkan ke Kas BLUD tidak sesuai dengan perjanjian
• Penyajian utang tidak • Keterlambatan • Pengenaan denda keterlambatan ke
memiliki dasar penyetoran pendapatan rekanan belum dilakukan
pengakuan • Kerja sama operasi • Belanja belum dilengkapi dengan dokumen
• Pembayaran pinjaman dengan pihak lain tanpa pertanggungjawaban atau dibayarkan tidak
tidak dianggarkan dan disertai dengan studi sesuai ketentuan
tidak tecatat kelayakan yang • Pengakuan Belanja tidak melalui mekanisme
memadai pengesahan
• Proses pengadaan yang tidak sesuai dengan
ketentuan

20
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN BPK

21
Kebijakan Pemeriksaan BPK
1. Surat Anggota II kepada Menteri Keuangan Nomor (3/S/IV-
XV/02/2019 tgl 6 Febuari 2019)
2. Petunjuk Teknis Pemeriksaan LKPD.
3. Penerapan SA 600 pada pemeriksaan LKPD dituangkan dalam
Kebijakan Pemeriksaan LKPD di lingkungan AKN V dan AKN VI
4. Pemeriksaan BPK atas LK BLU dilaksanakan dalam kerangka
pemeriksaan LKPP/LKKL.
5. Pemeriksaan BPK atas LK BLUD dilaksanakan dalam kerangka
pemeriksaan LKPD.
6. Kebutuhan opini atas LK BLU/D dan penetapan KAP diserahkan
kepada masing-masing BLU/D dengan memperhatikan Peraturan
BPK Nomor 1/2008 (sebagaimana dirubah menjadi Peraturan BPK
Nomor 3/2022), serta memperhatikan ketentuan terkait lainnya.
7. KAP yang ditetapkan untuk melakukan pemeriksaan atas LK BLU/D
merupakan KAP yang terdaftar di BPK.
8. Pemeriksaan LK BLU/D oleh KAP harus memperhatikan jadwal
pemeriksaan LKPP/LKKL dan LKPD, dan berkomunikasi dengan Tim
Pemeriksa LKPP/LKKL dan LKPD sesuai lingkup tugasnya.

22
STRATEGI PEMERIKSAAN #1

Penerapan SPKN
dalam Pemeriksaan
LK BLUD
❑ Dalam pemeriksaan keuangan,
SPKN memberlakukan standar
audit yang dimuat dalam SPAP
yang ditetapkan oleh asosiasi
akuntan publik, sepanjang tidak
diatur lain dalam SPKN.
❑ Pola komunikasi antara BPK &
KAP dengan menerapkan
SPAP SA 600 Pertimbangan
Khusus – Audit atas Laporan
Keuangan
Grup (Termasuk Pekerjaan
Komponen), terkait
penggunaan pekerjaan KAP.

23
PENERAPAN SPKN DALAM PEMERIKSAAN LKPD, LK BLUD,
DAN LK BUMD
Tujuan Pemeriksaan Keuangan
• Untuk memperoleh keyakinan memadai sehingga pemeriksa mampu memberikan opini
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
atas kesesuaian dengan standar akuntansi, kecukupan pengungkapan,
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem
pengendalian intern (Standar Pelaksanaan Par 8.e)

Hubungan SPKN dengan Standar Profesi yang Digunakan oleh


Akuntan Publik
• Dalam pemeriksaan keuangan, SPKN memberlakukan standar audit yang dimuat
dalam SPAP yang ditetapkan oleh asosiasi profesi akuntan publik, sepanjang tidak
diatur lain dalam SPKN. (Standar Umum par 32)

Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)


dalam kaitannya dengan LK BLUD dan LK BUMD
• Terdapat informasi keuangan pada LKPD yang berasal dari transaksi BLUD dan BUMD
• Dimungkinkan penerapan SA 600 (SPAP) Pertimbangan Khusus – Audit atas Laporan
Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Komponen), terkait penggunaan pekerjaan KAP
yang melakukan audit LK BUMD dan LK BLUD.
24
STRATEGI PEMERIKSAAN #2

Pemeriksaan LK BLUD
• Pemeriksa BPK sebagai Pemeriksa LKPD berkomunikasi dengan KAP sebagai Pemeriksa LK BLUD pada tahap
perencanaan, pekerjaan lapangan, dan pelaporan
• Pemeriksa BPK dapat mempertimbangkan untuk mengandalkan pekerjaan KAP jika berdasarkan pertimbangan
profesional pemeriksa BPK, pekerjaan KAP telah memadai sesuai dengan harapan penugasan pemeriksaan LKPD
• Jika diperlukan, Pemeriksa BPK dapat mengembangkan prosedur tambahan dengan memperhatikan faktor
signifikansi dan risiko, dan selanjutnya mengkomunikasikan kepada KAP untuk ditindaklanjuti.
• Komunikasi dapat dilakukan secara fisik maupun dengan memanfaatkan sistem inforrmasi pada BPK: SIKAP –
Portal BLU/BUMN

Pemeriksaan LK BUMD
• Pemeriksa BPK mencermati pendapatan dari hasil kekayaan daerah yang dipisahkan (BUMD) serta penyertaan
modal pemerintah pada BUMD
• Pemeriksa BPK sebagai pemeriksa LKPD wajib melakukan komunikasi kepada KAP sebagai Pemeriksa LK BUMD
untuk memastikan bahwa pemeriksaan yang dilakukan KAP telah sesuai dengan tujuan dan harapan penugasan
pemeriksaan LKPD
• Komunikasi dapat dilakukan secara fisik maupun dengan memanfaatkan sistem informasi pada BPK: SIKAP – Portal
BLU/BUMN

25
PENERAPAN SA 600 DALAM
PEMERIKSAAN LKPD

26
POLA PEMERIKSAAN LKPD, LK BLUD, DAN LK BUMD

• UU 17 Tahun 2003
• UU 1 Tahun 2004 LKPD
• UU 15 Tahun 2004 BPK bertanggung
• UU 15 Tahun 2006 jawab atas Opini di
tingkat LKPD (Grup)
LK SKPD/OPD

LK BLUD LK BUMD
Diperlukan komunikasi
Sebagian Besar antara
Diaudit KAP BPK & KAP sejak tahap
LK BLUD
Diaudit KAP perencanaan s.d. pelaporan
(SA 600)

KAP bertanggungjawab atas opini di tingkat


LK BLUD & BUMD (Komponen)
27
Kebijakan Pemeriksaan BLUD Dalam Kerangka Pemriksaan
LKPD
1. Pemeriksaan atas LKPD harus mencakup BLUD yang dalam hal ini dapat diperiksa oleh auditor lain (di
luar Pemeriksa BPK).
2. Dalam kondisi demikian, Pemeriksa harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang diatur dalam SA
600 tentang Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan Grup.
3. Pemeriksa LKPD harus memperoleh pemahaman yang cukup atas entitas LKPD, BLUD, kebijakan dan
proses konsolidasi, sistem akuntansi penyusunan laporan keuangan, serta hal-hal yang relevan.
4. Pemeriksa LKPD melakukan komunikasi dengan auditor BLUD guna mengetahui penilaian risiko dan
sejauh mana auditor BLUD menanggapi penilaian risiko tersebut melalui prosedur pemeriksaan.
5. Atas penilaian risiko dan prosedur audit tersebut, Pemeriksa LKPD menelaah dan menilai apakah
prosedur audit telah cukup dalam merespons risiko. Apabila pemeriksaan atas BLUD telah selesai pada
saat pelaksanaan pemeriksaan LKPD, maka Pemeriksa LKPD harus meminta informasi permasalahan-
permasalahan signifikan yang menjadi temuan auditor BLUD
6. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar bagi Pemeriksa LKPD dalam merancang prosedur lanjutan
untuk memperoleh bukti dan yang cukup dan tepat terkait penyajian laporan keuangan LKPD.

28
Kebijakan Pemeriksaan BLUD Dalam Kerangka Pemriksaan
LKPD
1. Tim Pemeriksa agar dalam merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan atas LK BLUD senantiasa
mempertimbangkan tingkat siginifikansi BLUD dari sisi anggaran, proses bisnis dan besarnya risiko/dampak
terhadap kewajaran penyajian LKPD .
2. Pemeriksa BPK wajib melakukan komunikasi kepada KAP yang melakukan pemeriksaan keuangan atas BLUD
signifikan dan melakukan reviu hasil pemeriksaan KAP untuk memastikan bahwa pemeriksaan yang
dilakukan KAP telah sesuai dengan tujuan dan harapan penugasan pemeriksaan LKPD.
3. Pemeriksa BPK dapat mempertimbangkan untuk mengandalkan pekerjaan KAP jika berdasarkan hasil
komunikasi, reviu dan pertimbangan profesional pemeriksa BPK, pekerjaan KAP tersebut telah memadai.
Reviu dilaksanakan dalam kerangka mendukung pengujian substantif yang dilakukan Tim Pemeriksa LKPD.
4. Mengenai tingkat cakupan dan tingkat keyakinan atas hasil audit KAP tergantung dari keyakinan pemeriksa
BPK terhadap metode dan prosedur audit yang telah dilakukan oleh KAP.
5. Jika pemeriksa tidak memperoleh keyakinan bahwa pekerjaan auditor KAP telah memadai, maka pemeriksa
BPK perlu mengembangkan prosedur tambahan untuk melengkapi pengujian agar sesuai dengan tujuan
pemeriksaan keuangan LKPD terkait, dengan mengacu pada SPAP SA 600.
6. Apabila LK BLUD signifikan Tahun 2022 tidak diperiksa KAP, Tim Pemeriksa LKPD melakukan pemeriksaan LK
BLUD dalam hal ini BLUD selaku entitas akuntansi Pemda. Pemeriksaan LK BLUD, baik sasaran dan sampel
pemeriksaan dilakukan berdasarkan hasil penilaian risiko pada masing-masing BLUD.

29
HAL PENTING DALAM IMPLEMENTASI SA 600
1. KAP perlu memiliki pemahaman yang cukup atas risiko masing-masing BLUD. Beberapa BLUD
memiliki proses bisnis yang cukup kompleks dan melibatkan banyak instansi. Bidang usaha dan
kompleksitas proses bisnis masing-masing BLUD akan mempengaruhi profil dan tingkat risikonya.
Selanjutnya KAP mengembangkan prosedur audit yang cukup untuk menguji aspek SPI dan
kepatuhan terhadap perundang-undangan dalam rangka memberikan opini atas LK BLUD.
2. Audit BLUD oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan LKPD sehingga hasil audit KAP
terkonsolidasi dalam LKPD audited dan digunakan untuk mendukung pemberian opini atas LKPD.
KAP harus memiliki strategi audit untuk menyelesaikan proses audit LK BLUD sesuai jadwal
pemeriksaan LKPD dengan tetap memperhatikan kualitas audit.
3. Pelaksanaan audit LK BLUD oleh KAP berpedoman pada SPKN. SPKN memberlakukan standar audit
yang dimuat dalam SPAP sepanjang tidak diatur lain dalam SPKN.
4. KAP perlu menjalin komunikasi dengan Pemeriksa LKPD, baik pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pelaporan.
5. Pemeriksa BPK menetapkan BLUD signifikan dan penilaian risiko dalam konteks pemeriksaan LKPD.
Komunikasi yang lebih intensif dilakukan dengan KAP yang mengaudit LK BLUD signifikan.

30
PENENTUAN BLUD & BUMD SIGNIFIKAN

31
PENENTUAN KOMPONEN SIGNIFIKAN

Untuk
mengetahui
Merupakan
komponen yang
Ukuran dan salah satu
berpengaruh
kompleksitas bentuk Serta untuk
dalam
BLUD/BUMD penerapan memastikan
penentuan opini
yang dimiliki pemeriksaan kecukupan
LKPD sehingga
Pemerintah berbasis risiko coverage
sumber daya
Daerah sangat dalam pemeriksaan
akan lebih
bervariasi Pemeriksaan
difokuskan ke
LKPD
komponen
signifikan

32
PENENTUAN KOMPONEN SIGNIFIKAN MENURUT
STANDAR AUDIT
SA 600 Par A.5
SA 600
Tim perikatan grup dapat menerapkan
Pertimbangan Khusus – Audit atas
suatu persentase tertentu sebagai
Laporan Keuangan Grup (Termasuk 2 acuan (benchmark) untuk membantu
Pekerjaan Auditor Komponen),
mengidentifikasi komponen signifikan
SA 600 Par. 9 huruf (m) yang jumlah keuangannya signifikan
Komponen signifikan adalah suatu 1 secara individual.
komponen yang diidentifikasi oleh tim
perikatan grup
SA 600 Par A.6
(i) bahwa secara keuangan dan individual
Tim perikatan grup dapat juga
adalah signifikan bagi grup, atau
mengidentifikasi suatu komponen yang
(ii) bahwa, karena secara sifat dan kondisi 3 mungkin mempunyai risiko signifikan
spesifiknya, kemungkinan mengandung
terhadap kesalahan penyajian material
risiko kesalahan penyajian material
laporan keuangan grup karena sifat dan
yang signifikan dalam laporan
kondisi spesifiknya (yaitu risiko yang
keuangan grup.
mengharuskan pertimbangan audit
khusus) → SA 315 Par 27-29

Penentuan Komponen Signifikan Didasarkan pada Pertimbangan atas Dua Faktor yaitu Faktor Signifikan Keuangan
atau Faktor Risiko 33
33
KERANGKA PENENTUAN KOMPONEN SIGNIFIKAN
(SA 600)
• Sesuai dengan SA 600, jika telah
memenuhi unsur signifikansi
keuangan, suatu BLUD/BUMD
ditetapkan sebagai komponen
signifikan.
• Faktor risiko merupakan
pertimbangan tambahan dalam
penentuan komponen signifikan
(mengacu pada SA 315)
• Signifikansi komponen
memengaruhi penentuan tim
perikatan grup tentang tipe
pekerjaan yang harus
dilaksanakan atas informasi
keuangan komponen

34
ELEMEN PENILAIAN SIGNIFIKANSI KEUANGAN
SESUAI STANDAR DAN PEDOMAN BPK

No. Elemen Penilaian Referensi


Signifikansi Keuangan
1 Aset SA 600 par A.5
Pedoman BPK
2 Belanja SA 600 par A.5
Pedoman BPK
3 Pendapatan SA 600 par A.5
Pedoman BPK

Pengidentifikasian suatu acuan dan penentuan suatu persentase yang diterapkan atas acuan
tersebut melibatkan penggunaan pertimbangan profesional

35
ELEMEN PENILAIAN RISIKO SESUAI STANDAR DAN PEDOMAN BPK

No. Elemen Penilaian Risiko Referensi


1 Risiko kecurangan SA 315 SPAP,
SPKN Standar Umum Par. 21

2 Risiko pertimbangan terkini dalam bidang ekonomi dan akuntansi SA 315 SPAP

3 Kompleksitas transaksi SA 315 SPAP


4 Transaksi signifikan dengan pihak berelasi SA 315 SPAP
5 Tingkat subyektifitas pengukuran informasi keuangan SA 315 SPAP
6 Risiko melibatkan transaksi signifikan yang terjadi diluar kegiatan bisnis normal SA 315 SPAP
entitas
7 Unsur penilaian risiko lainnya SA 315 SPAP
8 Jumlah satuan kerja (kompleksitas) Pedoman BPK
9 Opini tahun sebelumnya Pedoman BPK
10 Temuan Pemeriksaan tahun sebelumnya Pedoman BPK

11 Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Pedoman BPK

36
POLA KOMUNIKASI DENGAN KAP PEMERIKSA LK

37
Pola Komunikasi Pemeriksa BPK dan KAP

Perolehan penilaian Pemaparan atas hasil


risiko dan respon pengujian risiko dan
atas risiko berupa pelaksanaan prosedur
prosedur audit atas audit LK BLUD
LK BLUD sebelum laporan audit
diterbitkan

Pemeriksa LKPD Reviu atas penilaian Paparan tersebut sebagai


melakukan risiko dan dasar pemeriksa LKPD
komunikasi awal kecukupan untuk menentukan
dengan KAP BLUD prosedur audit untuk informasi-informasi yang
merespon risiko berpengaruh terhadap
penyajian LKPD

Januari - April (t + 1)
38
Pola Komunikasi Pemeriksa BPK dan KAP

Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaporan

Peristiwa setelah tanggal


Identifikasi risiko & prosedur
Hasil pelaksanaan prosedur pelaporan tingkat BLUD/BUMD
audit yang dikembangkan yang perlu
pemeriksaan & simpulannya
KAP untuk merespon risiko diungkap pada LKPD

Tim Pemeriksa BPK menyampaikan kepada KAP untuk diisi, Form A s.d. Form C (untuk BLU) &
Form A s.d. Form D (untuk yang BUMD). Form yang telah diisi dapat disampaikan melalui
aplikasi SIKAP

Pendalaman oleh Tim Pemeriksa BPK melalui diskusi/pembahasan dengan KAP

39
Format Baku LKPD-A Auditor Komponen: Penilaian Risiko dan Tindak Lanjutnya

40
Format Baku LKPD-B Auditor Komponen: Penyelesaian Penugasan Audit

41
Format Baku LKPD-C Komponen Auditor: Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

42
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
KOMUNIKASI KAP DAN PEMERIKSA BPK

43
APLIKASI SIKAP

Untuk mendukung komunikasi Tampilan Portal KAPBLU/BUMN


antara Pemeriksa BPK dengan https://sikap.bpk.go.id
KAP yang melaksanakan
pemeriksaan atas Laporan
Keuangan BLU/BUMN, Biro
Teknologi Informasi telah
mengembangkan aplikasi
pendukung penerapan SA 600,
yaitu Aplikasi Sistem Informasi
Kantor Akuntan Publik Terdaftar
(SIKAP) BLU-BUMN

44
APLIKASI SIKAP

Definisi Latar Belakang Tujuan Manfaat

• Merupakan sistem • Akselerasi • Memberikan • Proses komunikasi


informasi yang transformasi kemudahan bagi dan pertukaran
digunakan untuk digital sesuai Tim Pemeriksa informasi antara
media komunikasi RPJMN & Renstra BPK dan KAP BPK dan KAP
antara BPK dan BPK dalam melakukan menjadi lebih
KAP yang • Kebutuhan komunikasi efektif dan efisien
melakukan dukungan • Meningkatkan • Dokumentasi
pemeriksaan pemeriksaan jarak efektivitas dalam proses dan hasil
laporan keuangan jauh (remote implementasi SA- pemeriksaan oleh
BLU/BUMN dalam audit) 600 KAP serta proses
rangka • Arsitektur SIP Reviu oleh Tim
implementasi SA- Pemeriksa BPK
• Implementasi SA-
600 secara elektronis
600

45
ROLE PORTAL BLU /BUMN - KAP

✓ Tim adalah Tim LKKL yang terdaftar dalam


SMP
Tim ✓ Inisiasi Komunikasi KAP Pemeriksa LK BLU
✓ Melakukan reviu terhadap hasil data yang
Pemeriksa disampaikan KAP
BPK ✓ Hasil reviu diinput oleh AT
✓ Divalidasi dan dapat diubah oleh KT, PT dan PJ
(Format A hanya sampai PT)

✓ KAP mengunggah dokumen format A, B dan C


Tim KAP ✓ Merespon atas reviu yang diinput oleh
Tim Pemeriksa BPK

46
ALUR APLIKASI

AKTIVASI REVIU
TIM PEMERIKSA BPK MELAKUKAN
ADMIN KAP MELAKUKAN
REVIU ATAS DOKUMEN YANG
AKTIVASI MELALUI EMAIL
DIKIRIMKAN KAP

INISIASI KIRIMDOKUMEN VALIDASI


TIM PEMERIKSA BPK KAP MENGUPLOAD DAN TIM PEMERIKSA BPK MELAKUKAN
MENDAFTARKAN KAP MENGIRIMKAN DOKUMEN VALIDASI BERJENJANG (AT-
DAN ADMIN SERTA PENENTUAN (FORM A/B/C) PJ)UNTUK SETIAP FORM
BATAS WAKTU

47
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai