LAYANAN UMUM
Kelompok :
1. Andre Nughroho
2. Mei Wulandaria Sipahutar
MATERI KITA:
1. Dasar Hukum
105 100
243 Kesehatan Pendidikan
233
216
201
176
10 5
152 Pengelola Pengelola
128 135 Dana Kawasan
120
99
75
47 23
36 Barang/Jasa
13 16 Lainnya
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
3.
• PMK No. 119/2007 tentang Persyaratan Administrasi dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan
Satker Instansi Pemerintah untuk Menerapkan PK BLU (penganti PMK 7/PMK.02/2006)
• PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU
• PMK No. 109/2007 tentang Pembentukan Dewas pada BLU (pengganti PMK 9/PMK.02/2006)
• PMK No. 10/PMK.02/2006 dan PMK No. 73/2007 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi
Pejabat Pengelola, Dewas, dan Pegawai BLU
• PMK No. 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan
Perubahan RBA serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU
• PMK No. 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran
BLU
• PMK 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum stdd PMK Nomor
202/PMK.05/2022 tentang Perubahan atas PMK Nomor 129/PMK.05/2020 tentang Badang
Layanan Umum
Latar Belakang
Salah satu agenda reformasi keuangan negara adalah
adanya pergeseran dari penganggaran tradisional
menjadi pengganggaran berbasis kinerja (UU 17/2003)
Salah satu alternatif untuk mendorong peningkatan
pelayanan publik adalah dengan mewiraswastakan
pemerintah (enterprising the government).
Instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberi
pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan
pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas. (UU
1/2004 Psl 68 dan 69).
BLU ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
Badan Layanan Umum …bagian dari Reformasi Pengelolaan Keuangan
Negara untuk memberikan layanan publik yang lebih baik dan lebih bekualitas
…paradigma New Public
paradigma let the managers manage, Management
dipengaruhi pasar, otonom, orientasi pada hasil, kompetitif, layanan kepada
konsumen, perbaikan yang berkelanjutan, pengambilan risiko, dan
enterprising government
…karakteristik
Instansi Pengelolaan Pengelolaan Kombinasi Antara Publik dan Privat
Pemerintah Keuangan
Badan Layanan Tatakelola - agensifikasi
Konvensional
Umum Aset Tidak Dipisahkan
PP No.23/2005
diperbaharui PP Anggaran Menyatu dengan APBN/D
74/2012 Pegawai PNS dan dapat mengangkat pegawai non
PNS
…bentuk reformasi birokrasi yang mentransformasi lembaga birokrasi konvensional menjadi modern
(corporatization) dengan konsep agensifikasi,
untuk dapat menyelenggarakan layanan publik yang berkualitas dengan efisien dan produktif,
dengan tetap tidak berorientasi mencari keuntungan semata…
Pasal 68 UU No. 1 Tahun 2004
1. BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola
dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang bersangkutan
3. Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan
pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab atas bidang
pemerintahan yang bersangkutan.
4. Pembinaan keuangan BLU pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan
daerah dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah yang
bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan.
Pasal 69 UU No. 1 Tahun 2004
1. Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan.
2. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
serta laporan keuangan dan kinerja Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah
daerah.
3. Pendapatan dan belanja BLU dalam rencana kerja dan anggaran tahunan sebagaimana
dimaksud pada nomor (1) dan nomor (2) dikonsolidasikan dalam rencana kerja dan
anggaran KN/Lembaga/pemerintah daerah yang bersangkutan.
4. Pendapatan yang diperoleh BLU sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan
merupakan Pendapatan Negara/Daerah.
5. BLU dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari masyarakat atau badan lain.
6. Pendapatan sebagaimana dimaksud pada nomor (4) dan nomor (5) dapat digunakan
langsung untuk membiayai belanja BLU yang bersangkutan.
7. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam peraturan
pemerintah.
Apa perbedaan antara BLU dengan:
Status ?
● Satker Non-BLU ? Independensi ?
Fleksibilitas ?
● BUMN ?
● PTN-BH ?
–
# B E L A J A R T A N P A B A T A S
● SUI GENERIS ?
p k n s t a n . a c . i d
diiipknstan@2020
Public Goods Semi Public Goods Private Goods
BUMN
BUREAUCRACY BLU
Persero
Legislation & Regulation Public Service Perum
Authorities Deliveries ?)
S Controls & Judiciary Internal Service PT BHMN( P
T Agencies R
A I
T V
E A
T
E
YAYASAN PRIVATE
? & NGOs PROPERTIES
BLU BUMN
Satker
PNBP • Motif: not-for-profit.
• Memberikan layanan quasi • Motif: Profit.
–
public goods, tidak internal • Memberikan layanan private
• Motif: Non Profit service dan bukan
# B E L A J A R T A N P A B A T A S
goods (rivalry dan excludability).
• Sumber pendapatan dari administratif. • Seluruh pendapatan operasional
jasa layanan/PNBP • Mempunyai PNBP yang mampu menutupi seluruh biaya
fungsional. signifikan (> =Rp 15 miliar). operasional dan investasi.
• Seluruh pendapatan harus • Dapat menggunakan PNBP • Pendapatan usaha bukan
disetor ke Kas Negara. secara langsung. merupakan PNBP.
p k n s t a n . a c . i d
• Dapat menggunakan PNBP • Mempunyai fleksibilitas • Mempunyai otonomi/fleksibilitas
fungsional atas ijin Menkeu. pengelolaan keuangan manajerial yang luas.
• Tidak mempunyai negara (semi otonom). • Surplus dapat digunakan dan
fleksibilitas pengelolaan • Pertanggungjawaban dg untuk investasi langsung.
keuangan (tidak otonom). SP3B. • Mampu berkontribusi terhadap
• Pertanggungjawaban dg • Surplus dapat digunakan PNBP laba pemerintah.
SPM. pada tahun anggaran • Kekayaan negara yang
• Sisa anggaran lebih di akhir berikutnya. dipisahkan.
tahun tdk dpt digunakan • Kekayaan negara tidak
lagi. dipisahkan.
• Kekayaan negara tidak
diiipknstan@2020 dipisahkan.
PENGERTIAN BLU & ISTILAH-ISTILAH
Badan Layanan Umum (BLU) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) BLU
Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran
Instansi di lingkungan Pemerintah yang yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada anggaran suatu BLU.
masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan Standar Pelayanan Minimum (SPM)
mencari keuntungan dan dalam melakukan Spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan
minimum yang diberikan oleh BLU kepada
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi masyarakat.
dan produktivitas.
“Praktek bisnis yang sehat”
–
Penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan
Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLU
# B E L A J A R T A N P A B A T A S
kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka
Pola pengelolaan keuangan yang memberikan pemberian layanan yang bermutu dan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk berkesinambungan.
menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat
p k n s t a n . a c . i d
untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan negara pada
umumnya. Psl 1 PP 23/2005
diiipknstan@2020
Pengertian Pengelolaan Keuangan BLU
Apakah Pengelolaan Keuangan BLU (PK BLU)?
Pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pasal 2 PP 23/2005
AZAS BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
1. BLU beroperasi sebagai unit kerja K/L/Pemda untuk BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa
tujuan pemberian layanan umum yang mengutamakan pencarian keuntungan
pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan.
BLU merupakan bagian perangkat pencapaian Rencana kerja dan anggaran (RKA) serta laporan
tujuan K/L/Pemda sehingga status hukum BLU keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan
tidak terpisah dari K/L/Pemda sebagai instansi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana
induk. kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan
K/L/SKPD/Pemda.
Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati
/walikota tertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum
yang didelegasikannya kepada BLU dari segi sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.
manfaat layanan yang dihasilkan.
ya memuaskan Penetapan
memenuhi Usulkan Teliti ya Usulkan BLU Penuh
BLU Persyaratan diteruskan
tidak teknis
Teliti
Persyaratan
Tidak diusulkan tidak administrasi
kurang
–
tidak memuask
# B E L A J A R T A N P A B A T A S
Tdk an Penetapan
diusulkan BLU bertahap
Tdk
disetujui
p k n s t a n . a c . i d
1. Penilaian Persyaratan Administrasi oleh Tim yang dibentuk Menteri
Keuangan.
2. Penilaian dengan SOP yang ditetapkan Dirjen Perbendaharaan.
3. Penetapan PK BLU paling lambat 3 (tiga) bulan sesudah persyaratan
administrasi diterima dengan lengkap.
4. Penetapan PK BLU dengan Keputusan Menteri Keuangan Pasal 5 PP 23/2005
diiipknstan@2020
Status BLU dan Konsekuensinya
BLU Kriteria Kriteria BLU
Bertahap 1. Persyaratan Substantif, Teknis 1. Persyaratan Substantif, Teknis
Penuh
terpenuhi terpenuhi
2. Persyaratan Administrasi 2. Persyaratan Administrasi
terpenuhi kurang memuaskan terpenuhi memuaskan sesuai
sesuai dengan kriteria SOP dengan kriteria SOP penilaian
Penilaian BLU
–
Semua yang diamanatkan PP
# B E L A J A R T A N P A B A T A S
1. Penggunaan langsung
40% pendapatan dibatasi, sisanya 23/2005 a.l 90%
harus disetor ke kas negara sesuai 1. Pengelolaan Pendapatan dan
prosedur PNBP. Belanja
2. Tidak dibolehkan mengelola 2. Pengelolaan Kas
p k n s t a n . a c . i d
utang. 3. Pengelolaan Piutang dan Utang
3. Tidak dibolehkan mengelola 4. Investasi
paling lama 3 Investasi. 5. Pengadaan dan Pengelolaan
tahun 4. Pengadaan barang/jasa mengikuti Barang
ketentuan umum pengadaan 6. Pengembangan sistem dan
barang/jasa yang berlaku. prosedur pengelola keuangan
5. Tidak diterapkan flexible budget. dan akuntansi.
diiipknstan@2020
PENCABUTAN STATUS PPK BLU
Penerapan PPK-BLU berakhir apabila Psl 6 PP 23/2005
–
# B E L A J A R T A N P A B A T A S
berubah statusnya menjadi badan hukum dengan Dilakukan berdasarkan
3 kekayaan negara yang dipisahkan. penetapan ketentuan
peraturan per-UU-an
Instansi pemerintah yang pernah dicabut dari status PPK-BLU dapat diusulkan kembali
p k n s t a n . a c . i d
untuk menerapkan PPK-BLU
diiipknstan@2020
STANDAR DAN TARIF LAYANAN BLU
Standar Layanan Tarif Layanan
1) Instansi pemerintah yang 1. BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai
menerapkan PPK-BLU imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan.
menggunakan Standar 2. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan ditetapkan
Pelayanan Minimum (SPM) dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya
yang ditetapkan oleh per unit layanan atau hasil per investasi dana.
menteri/pimpinan 3. Tarif layanan harus mempertimbangkan:
lembaga/gubernur/bupati/walik a. kontinuitas dan pengembangan layanan;
ota. b. daya beli masyarakat;
–
c. asas keadilan dan kepatutan; dan
2) SPM dapat diusulkan oleh
# B E L A J A R T A N P A B A T A S
d. kompetisi yang sehat.
instansi pemerintah yang 4. BLU menyusun tarif layanan dengan memperhatikan
menerapkan PPK-BLU. pedoman umum yang disusun Menkeu/Gub/Bup/Walkot dan
pedoman teknis yang disusun Menteri/Pim
3) SPM harus mempertimbangkan
Lembaga/Sekda/Kepala SKPD.
p k n s t a n . a c . i d
1.kualitas layanan,
5. Tarif Layanan diusulkan oleh pemimpin BLU secara berjenjang
2.pemerataan dan kesetaraan
untuk ditetapkan dlm Peraturan Menkeu/Gub/Bup/Walkot.
layanan, 3.biaya serta,
6. Menkeu sesuai dgn kewenangannya dapat mendelegasikan
4.kemudahan untuk
kewenangan penetapan tarif layanan kepada Menteri/Pim
mendapatkan layanan.
Lembaga dan/atau pemimpin BLU.
diiipknstan@2020
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
Perencanaan dan Penganggaran
Pengelolaan Barang
Pengelolaan Kas
Akuntabilitas Kinerja
BELANJA
P E N D A PATA N
BELANJA
PENDAPATAN
REALISASI
PENERAPAN FLEXIBLE BUDGET
BELANJA
FLEXIBLE
P E N D A PATA N
% Ambang Batas
DIPA
RKA-KL
Pengelolaan Kas
Memanfaatkan surplus kas jangka
pendek untuk memperoleh
pendapatan tambahan.
Dilakukan sebagai investasi jangka
pendek pada instrumen keuangan
dengan risiko rendah.
Melakukan pemungutan
pendapatan/tagihan
AKUNTABILITAS
Pimpinan BLU bertanggungjawab terhadap kinerja
operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan
dalam RBA.
Pimpinan BLU mengihktisarkan dan melaporkan kinerja
operasional BLU secara terintegrasi dengan laporan
keuangan.
Investasi
Keuntungan yang diperoleh dari
investasi jangka panjang merupakan
pendapatan BLU.
Pasal 19 PP 23/2005
Surplus dan Defisit
Surplus
Dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya kecuali atas perintah
Menkeu/Gub/Bupati/Walikota, sesuai dengan kewenangannya, disetor
sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara/Daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas BLU
Defisit
• Defisit anggaran BLU dapat diajukan pembiayaanya dalam tahun
anggaran berikutnya kepada Menkeu/PPKD melalui menteri/pim
lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.
• Menkeu/PPKD, sesuai dengan dapat mengajukan anggaran untuk
menutup defisit pelaksanaan anggaran BLU dalam APBN/APBD tahun
anggaran berikutnya.
Tata Kelola BLU
a. Kelembagaan tunduk pada peraturan
Kelembagaan Psl 31 perundangan sektoral.
Perlu b. Jika perlu terjadi perubahan
berubah? kelembagaan, harus berpedoman pada
Pejabat Pengelolaan & ketentuan Menteri PANRB
Kepegawaian
Psl 32-33 a. Pejabat pengelola BLU
b. Pegawai BLU
Pembinaan dan
Pengawasan
Psl 34-35 Pembina Teknis
Pembina Keuangan
Dewan Pengawas
Remunerasi
Psl 36 Untuk:
• Pejabat Pengelola
• Dewan Pengawas
• Dan Pegawai BLU
Pejabat Pengelolaan PK BLU
Sebagai penanggung jawab umum operasional
dan keuangan BLU yang berkewajiban:
1. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;
2. menyiapkan RBA tahunan;
3. mengusulkan calon pejabat keuangan dan teknis sesuai ketentuan; dan
4. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan
BLU
Sebagai penanggung jawab
keuangan yg berkewajiban :
Pemimpin BLU 1. mengkoordinasikan
Sebagai penanggung penyusunan RBA;
jawab teknis di bidang 2. menyiapkan dokumen
masing-masing yang pelaksanaan anggaran BLU;
berkewajiban: 3. melakukan pengelolaan
1. menyusun perencanaan Pejabat Pejabat pendapatan dan belanja;
kegiatan teknis di 4. menyelenggarakan
bidangnya;
Teknis Keuangan pengelolaan kas;
2. melaksanakan kegiatan 5. melakukan pengelolaan
teknis sesuai menurut utang-piutang;
RBA; dan 6. menyusun kebijakan
3. mempertanggungjawabka pengelolaan barang, aset
n kinerja operasional di tetap, dan investasi BLU;
bidangnya. 7. menyelenggarakan sistem
informasi manajemen
keuangan; dan
8. menyelenggarakan akuntansi
dan penyusunan laporan
keuangan.
(Psl 32 PP 23/2005)
Kepegawaian pada PK BLU
Pegawai BLU
& Pejabat Pengelola BLU
Pengawasan
• Dapat dibentuk Dewan Pengawas (hanya untuk BLU dgn realisasi nilai
omzet tahunan menurut LRA atau nilai aset menurut neraca yang
memenuhi syarat minimum yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan)
Dewas BLU dibentuk K/L dengan acc Menkeu
Dewas BLUD dibentuk Kepala Daerah atas usul Kepala SKPD
• Dewan Pengawas yang terdiri dari unsur pejabat dari Kementerian
Negara/Lembaga/Dewan Kawasan, Kementerian Keuangan, dan tenaga
ahli (profesional).
Pemeriksaan
EKSTERNAL
Pemeriksaan ekstern terhadap BLU dilaksanakan oleh pemeriksa ekstern
sesuai dengan ketentuan
Remunerasi
Dapat berupa: Berdasarkan:
• Gaji; Tingkat tanggung jawab &
• Honorarium; tuntutan profesionalisme yg
• Tunjangan tetap; diperlukan.
• Insentif; (Psl 36 PP 23/2005 ayat 1)
• Bonus atas prestasi;
• Pesangon; dan/atau Mempertimbangkan
• Pensiun. prinsip:
Remunerasi • Proporsionalitas;
Proses • Kesetaraan; dan
• Kepatutan.