Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU

DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN


PENDAPATAN ASLI DAERAH

Oleh :
WALIKOTA KOTAMOBAGU
Ir. TATONG BARA
ISU PEMBANGUNAN DAERAH PASCA
OTONOMI DAERAH
Salah satu aspek penting dari otonomi daerah adalah
otonomi dalam hal pembiayaan penyelenggaraan
kegiatan pemerintah dan pembangunan di daerah.
Setiap Pemerintah Daerah harus kreatif dalam
menciptakan pendanaan sendiri, Paradigma inilah yang
kemudian diterjemahkan oleh Pemerintah Daerah
sebagai usaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah [PAD].
Sumber Pendapatan Asli Daerah yang paling umum
dikelola oleh daerah otonom saat ini adalah pajak dan
retribusi daerah. Berdasarkan regulasi yang ada maka
pemerintah daerah berusaha secara maksimal menggali
semua peluang danpotensi yang ada di daerah untuk
dijadikan pendapatan bagi daerah melalui pemungutan
pajak dan retribusi daerah.
Sumber penerimaan dari pajak daerah dan retribusi
daerah yang sangat potensial menjadikan Pemerintah
Daerah perlu bekerja keras dalam menggali potensi-
potensi penerimaan dari sumber penerimaan tersebut
guna mendapatkan hasil yang maksimal
IDENTIFIKASI PROBLEMATIKA DALAM
PENINGKATAN PAD

• Potensi – potensi PAD yang belum sepenuhnya dapat


dimaksimalkan.
• Belum adanya strategi pemungutan dan penentuan
potensi pajak dan retribusi daerah yang baik
• Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar
pajak dan retribusi daerah akibat kurangnya
informasi yang diketahui masyarakat tentang besaran
pajak dan retribusi daerah.
• Kurang profesionalnya petugas pemungut retribusi
yang sering seenaknya melakukan pemungutan
tanpa disertai bukti pungutan
• Stigma negative masyarakat terhadap pengelolaan
uang hasil pajak dan retribusi daerah
• Tumpang tindih kewenangan kelembagaan dalam
melakukan pemungutan.
• Praktek kolusi dan korupsi dalam pengelolaan pajak
dan retribusi daerah
VISI :VISI PEMBANGUNAN KOTA
KOTAMOBAGU TAHUN 2013-2018

TERWUJUDNYA KOTAMOBAGU
SEBAGAI KOTA MODEL JASA DI
KAWASAN BOLAANG
MONGONDOW RAYA MENUJU
MASYARAKAT SEJAHTERA,
BERBUDAYA,DAN BERDAYA SAING
Untuk melaksanakan Visi tersebut, Pemerintah telah menetapkan 5
Misi yang akan menentukan keberhasilan pelaksanaan Program dan
Kegiatan terutama dalam peningkatan PAD. Diantara Misi tersebut
dijelaskan, sebagai berikut :

Misi 1 : Meningkatkan kinerja pemerintahan yang clean


goverment dan good governance yang bebas kolusi, korupsi dan
nepotisme bersendikan falsafah Dodandian Paloko-Kinalang.

Misi 3 : Menjadikan kotamobagu sebagai pusat


pertumbuhan ekonomi berbasis jasa serta mempertahankan
keunikan kota kotamobagu sebagai kawasan pengembangan
pertanian organik, penghasil beras dan kopi, meningkatkan
kualitas dan fasilitas infrastruktur kota, , mengembangkan
teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan
kawasan strategis yang berwawasan lingkungan hidup secara
berkelanjutan.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM RPJMD
TAHUN 2013-2018, UNTUK PENINGKATAN PENERIMAAN PAD.
Sasaran Strategi Arah Kebijakan Program
Terselenggaranya Penyusunan Memfasilitasi 1. Program
Pengelolaan penganggaran Penyusunan RKA dan Pengelolaan
Keuangan yang non berbasis kinerja DPA berbasis Pendapatan Daerah
diskrimatif dan indikator Kinerja 2. Program
partisipatif Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan

Terwujudnya Peningkatan Peningkatan Program Peningkatan


pelayanan terpadu inofasi dan Pelayanan Publik Iklim Investasi dan
yang efisien dan kreativitas yang efisien dan Realisasi Investasi
efektif dan pelayanan efektif dengan
meningkatkan perizinan, prasarana yang
sumber-sumber PAD pelayanan memadai
administrasi
penerimaan
daerah dan SDM
PERTUMBUHAN PAD PADA
PERIODE RPJMD 2008 - 2013

• TINGKAT PERTUMBUHAN PAD


KOTA KOTAMOBAGU : 104,48 %

• RATA-RATA PERTUMBUHAN TIAP


TAHUN : 26,12 %
RATA-RATA PERTUMBUHAN PAD SEBELUM PERIODE DAN
PENENTUAN TARGET PAD UNTUK PERIODE RPJMD
Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Asumsi berdasarkan
rata-rata pertumbuhan
PAD (104,48 %)
2008 1.500.000.000 1.370.864.926
2009 4.318.892.898 6.142.246.220
2010 6.594.597.500 8.957.373.862
2011 6.953.492.500 9.355.251.155
2012 9.525.842.026 11.188.179.886
2013 (AP) 11.238.227.576 14.517.068.727

2014 18.505.889.505 23.949.437.037 29.722.566.469


2015 25.402.212.953 - 38.989.759.761
2016 48.256.953.053 - 48.256.953.053
2017 57.524.146.345 - 57.524.146.345
2018 66.791.339.6370 - 66.791.339.6370
JENIS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH YANG
DIPUNGUT OLEH PEMERINTAH KOTAMOBAGU

No Uraian Dasar Hukum


1 Pajak Hotel Perda No.21 / 2012
2 Pajak Restoran / Rumah Makan Perda No.17 / 2012
3 Pajak Hiburan Perda No.16 / 2012
4 Pajak Reklame Perda No.18 / 2012
5 Pajak Penerangan Jalan Perda No.19 / 2012
6 Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan Perda No. 2 / 2011
7 PBB P-2 Perda No. 3 / 2011
8 Pajak Mineral Bukan Logam Perda No.20 / 2012
No Uraian Dasar Hukum
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Perda No. 4 / 2012
2 Retribusi Pelayanan Persampahan Perda No. 4 / 2012
3 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Perda No.10 / 2012

4 Retribusi Izin Tempat Khusus Parkir Perda No. 5 / 2012


5 Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Perda No. 6 / 2012
6 Retribusi Terminal Perda No. 3 / 2011
7 Retribusi Izin Trayek Perda No. 12 / 2011
8 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Perda No. 7 / 2011
9 Retribusi IMB Perda No. 15 / 2012
10 Retribusi Izin Gangguan / Keramaian Perda No. 14 / 2012
11 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Perda No. 14 / 2012
12 Retribusi Rumah Potong Hewan Perda No. 6 / 2012
13 Retribusi Izin Usaha Perikanan Perda No. 5 / 2012

14 Retribusi Pelayanan Pasar Perda No. 13 / 2012


STRATEGI INTENSIFIKASI
• Melaksanakan tertib penetapan pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh
wajib pajak dan retribusi, tertib dalam pemungutan kepada wajib pajak dan
retribusi, tertib dalam administrasi serta tertib dalam penyetoran.
• Melaksanakan secara optimal pemungutan pajak dan retribusi
daerah sesuai dengan potensi yang obyektif berdasarkan peraturan yang
berlaku
• Melakukan pengawasan dan pengendalian secara sistematis dan
berkelanjutan untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam
pelaksanaan pemungutan di lapangan oleh petugas.
• Membentuk tim satuan tugas (satgas) pada dinas terkait yang bertugas
mengawasi pemungutan di lapangan oleh petugas
• Memberikan insentif secara khusus kepada aparat pengelola PAD yang
dapat melampaui penerimaan dari target yang telah ditetapkan.
• Mengadakan pendekatan persuasif kepada wajib pajak dan retribusi agar
memenuhi kewajibannya melalui kegiatan penyuluhan.
• Melakukan langkah-langkah pengendalian lain guna menghindari timbulnya
penyimpangan terhadap pelaksanaan peraturan daerah mengenai
pengelolaan maupun penetapan pajak dan retribusi daerah.

.
STRATEGI EKSTENSIFIKASI

• Menyusun program kebijakan dan strategi pengembangan


dan menggali obyek pungutan baru yang potensial dengan
lebih memprioritaskan kepada retribusi daerah untuk ditetapkan
dan dijabarkan dalam peraturan daerah.
• Meninjau kembali ketentuan tarif dan pengembangan sasaran
sesuai dengan peraturan daerah yang ada dan mengkaji ulang
peraturan daerah untuk diajukan perubahan.
• Mengadakan studi banding ke daerah lain guna mendapat
informasi terhadap jenis-jenis penerimaan pajak dan retribusi
lain yang memungkinkan untuk dikembangkan.
RENCANA TINDAK LANJUT
• Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia bidang
Pendapatan melalui tugas belajar bidang perpajakan dan in
house training ;
• Merevisi Peraturan Daerah tentang Pendapatan Asli Daerah
serta penyesuaian tarif;
• Peningkatan pengawasan dan pengendalian pembayaran Pajak
dan Retribusi Daerah;
• Penetapan target penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah
sesuai kondisi kotamobagu terkini ;
• Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Instansi
terkait;
• Melaksanakan Survey, Zonasi dan Pemetaan lapangan;
• Mengambil tindakan yang tegas namun persuasif melalui
penindakan oleh petugas Satpol PP dan aparat berwaib bagi
wajib pajak dan retribusi daerah yang sering melalaikan
kewajiban
• Peningkatan perekonomian pada berbagai sektor terutama
sektor jasa, perdagangan, perbankan, keuangan, angkutan
dan transportasi didukung dengan percepatan pelayanan
perijinan, sehingga mendorong kemampuan masyarakat
dalam membayar pajak ;
• Pembangunan dan peningkatan kualitas sarana dan
prasarana publik untuk memberikan rasa nyaman dan aman
bagi masyarakat sehingga memberikan dampak positif
terhadap peningkatan penerimaan retribusi;
• Transparansi keuangan daerah secara umum dan terlebih
khusus dana yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah
yang mudah diakses di Kantor DPKAD secara offline (untuk
aplikasi online dalam tahapan pengadaan) dan pada beberapa
SKPD pengelolah PAD ;
• Pengembangan database PAD dari manual ke arah sistem
aplikasi berupa SIMPAD (Sitem Informasi Manajemen
Pendapatan Asli Daerah) yang saat ini dalam perencanan
penganggaran ;
• Pembuatan aplikasi pembayaran pajak dan retribusi online,
sehingga uang dari wajib pajak langsung ke rekening kas
daerah ;

Anda mungkin juga menyukai