Anda di halaman 1dari 31

STRATEGI MENANGGAPI SP2DK DAN MENGHADAPI

PEMERIKSAAN
(SE-39/PJ/2015 jo. SE - 07/PJ/2020 )
Tax Discussion Forum
Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Jakarta Selatan
12 Oktober 2020

Oleh Sri Wahyuni Sujono


AGENDA

Background

SE-07/PJ/2020

Tanya Jawab

2
3
Business
Recession
Restructuring
Digitalization
Cost Efficiency
(the use of
(Laid Off)
tehnology)
Virtual Events Work
and Online
applications From Home
Background
Penerimaan Pajak

Realisasi penerimaan pajak sampai dengan Juli 2020 sebesar Rp 711 triliun, atau
56.69% dari target penerimaan pajak di tahun 2020 sesuai dengan revisi APBN,
yaitu sebesar Rp 1,254.1 triliun.

Dengan demikian, minus 14.7% dibandingkan dengan periode yang sama di July 2019.

4
Posture State Budget

5
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE - 07/PJ/2020

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK


DALAM RANGKA PERLUASAN BASIS PAJAK
memberikan pedoman bagi KPP dalam melaksanakan
pengawasan dan pemeriksaan terhadap seluruh Wajib Pajak
Maksud baik Wajib Pajak Strategis maupun Wajib Pajak Lainnya, dalam
rangka memperluas basis pajak.

menyeragamkan prosedur pengawasan dan


pemeriksaan terhadap Wajib Pajak dalam rangka
Tujuan perluasan basis pajak, sehingga kegiatan pengawasan
dan pemeriksaan dapat dilakukan dengan tepat dan
efektif untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
dan mengoptimalkan penerimaan pajak

7
Compliance Model

8
Pilar Kepatuhan

Risiko Pendaftaran Risiko Pelaporan Risiko Pembayaran Risiko Kebenaran Pelaporan


(Registration) (filling) (payment) (correct reporting)

Merupakan risiko penerimaan


WP yang telah memenuhi Merupakan risiko Merupakan risiko pajak yang dipengaruhi oleh
persyaratan untuk terdaftar penerimaan pajak penerimaan pajak nilai material pada SPT tidak
tetapi tidak mendaftarkan dipengaruhi oleh WP yang dipengaruhi oleh jumlah benar karena kesalahan atau
diri tidak menyampaikan SPT yang tidak dibayar dengan tindakan secara sengaja
dengan tepat waktu tepat waktu

9
Compliance Risk Management (CRM)

10
Perubahan Paradigma Kepatuhan Baru

Paradigma Lama: Kompetisi Paradigma Baru: kooperasi dan saling percaya

WP biasanya tidak patuh sehingga WP ada yang patuh WP adalah mitra DJP
perlu dilakukan penindakan dan tidak patuh

DJP memahami perilaku WP


Perilaku tunggal: Perilaku bervariasi sehingga
dan bersama-sama
berusaha membayar pajak tindakan dari DJP
membangun sistem kepatuhan
sesedikit mungkin menyesuaikan perilaku WP
berkelanjutan
11
12
• PMK-238/PMK.03/2016 tentang Pencabutan Keputusan MenKeu dan
Peraturan MenKeu di Bidang Perpajakan (Berlaku: 30 Desember 2016)
Verifikasi
• SE-74/PJ/2015 Tentang Pelaksanaan Put. MA No. 73 P/HUM/2013 tentang
Uji Materiil Terhadap Pasal-Pasal dalam PP No. 74 Tahun 2011. (Berlaku:
Pencabutan
4 Desember 2015)
• PP No. 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Berlaku: 1 Januari 2012) Verifikasi
• PMK-146 /PMK.03/2012 tentang Tata Cara Verifikasi (Berlaku: 25
September 2012)
Himbauan
• PER-22/PJ/2015 tentang Pencabutan PER-170/PJ/2007
(Berlaku: 1 Juni 2015) Pencabutan
• PER-170/PJ/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Konseling thd WP sebagai Tindak Lanjut Surat Himbauan
Himbauan
(Berlaku: 11 Desember 2007)
Kronologis Pengawasan & Penggalian Potensi
Overview SP2DK

Apa itu SP2DK?


• surat yang diterbitkan oleh Kepala KPP untuk meminta penjelasan atas data dan/atau
keterangan kepada Wajib Pajak terhadap dugaan belum dipenuhinya kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Sumber Data SP2DK DJP


• Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SI-DJP),
• Surat Pemberitahuan (SPT),
• alat keterangan,
• hasil Kunjungan (Visit),
• Data dan/atau Keterangan dari pihak Instansi, Lembaga, Asosiasi atau Pihak Lain (ILAP), 
• hasil pengembangan dan analisis atas Informasi, Data, Laporan dan Pengaduan (IDLP), 
• internet, dan data dan/atau informasi lainnya.

13
Overview SP2DK

Metode yang digunakan DJP dalam SP2DK?


• permintaan penjelasan atas Data dan/atau Keterangan kepada Wajib Pajak
• Kunjungan (Visit) kepada Wajib Pajak

Apa Produk dari SP2DK?


• Laporan Hasil Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (LHP2DK) yang isinya adalah:
• WP telah memenuhi kewajiban perpajakan;
• WP belum memenuhi kewajiban perpajakan & bersedia menyampaikan/membetulkan SPT &
melunasi jumlah pajak yang harus dibayar; atau
• WP diusulan untuk dilakukan pemeriksaan khusus, pemeriksaan bukti permulaan (Dalam hal WP
tidak melakukan penyampaian/pembetulan SPT).

Hal lain terkait SP2DK


• Jangka waktu untuk menanggapi SP2DK adalah 14 hari setelah tanggal dikirim/disampaikan secara
langsung.
• SP2DK dapat diterbitkan lebih dari 1 kali.
• SP2DK dapat diperpanjang waktunya oleh Kepala Kantor.
14
Pengawasan Melalui Sistem Informasi

1. UU KUP No. 6 Tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan


UU No. 16 Tahun 2009 – Pasal 13 ayat (1) huruf a
D asar
2. PP No. 74 Tahun 2011 m
Huku

Modul
Approweb • Secara Otomatis menyajikan
seluruh hasil penyandingan
(Aplikasi Profile
Wajib Pajak Berbasis
data:
• data internal/eksternal;
SP2DK
Web) • Untuk semua jenis dan Produk: Usulan pemeriksaan,
masa atau tahun pajak pemeriksaan bukti permulaan
atau penyidikan
(SE-49/PJ/2016) (SE-39/2015)
15
Arah Pengawasan DJP

DJP melakukan segmentasi terhadap Wajib Pajak

untuk
merumuskan metode pengawasan dan pemeriksaan yang
tepat dan efektif

bagi Wajib Pajak pada segmen yang berbeda

Wajib Pajak Wajib Pajak


Strategis Lainnya
Pengawasan melalui
Pengawasan dengan basis
penelitian secara
kewilayahan
komprehensif
16
Segmentasi Wajib Pajak

Wajib Pajak Strategis Wajib Pajak Lainnya


Seluruh Wajib Pajak yang terdaftar pada WP pada KPP Pratama:
1. KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib
Pajak Besar, 1. Wajib Pajak dengan kontribusi
2. KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta penerimaan pajak besar berupa:
Khusus, dan • WP Instansi Pemerintah
3. KPP Madya • Joint Operation
• PPJK, dan
Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang • cabang tanpa pusat,
terdaftar pada KPP Pratama: selain WP Strategis
4. WP dengan kontribusi penerimaan pajak 2. WP lainnya, selain WP Strategis dan WP
terbesar atau yang disebutkan diatas
5. WP dengan kriteria lain yang diatur 3. WP tanpa NPWP
Kanwil DJP
17
Metode Pengawasan WP

WP Strategis WP Lainnya
• Penelitian secara komprehensif, • Dilakukan pengawasan dengan
berupa: berbasis kewilayahan dan
• Penelitian Tahun Pajak dilakukan secara lebih intensif
berjalan: atas satu atau
beberapa jenis pajak • Instansi Pemerintah, JO, PPJK,
• Penelitian Tahun Pajak dan cabang tanpa pusat  dapat
sebelum Tahun Pajak juga dilakukan oleh AR tertentu
Berjalan: all taxes berdasarkan pertimbangan
Kepala KPP

18
Metode Pengawasan WP Strategis

Perluasan Tax Base


Uji Kepatuhan & Penelitian
& Optimalisasi Tax
analisis Potensi WP komprehensif
Revenue

Tindak lanjut: Tindak lanjut:


b. Sebelum tahun pajak a. Tahun Pajak Berjalan:
berjalan: Penerbitan Penyampaian permintaan
SP2DK & Usulan penjelasan & usulan
Pemeriksaan khusus pemeriksaan

SE-39/2015 - BukPer
19
Jenis Pemeriksaan (SE-15/2018)

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
TUJUAN
RUTIN KHUSUS
LAINNYA

20
Pemeriksaan Rutin

1. SPT Tahunan PPh Lebih Bayar Restitusi


2. SPT Masa PPN Lebih Bayar Restitusi
3. SPT PPN Lebih Bayar Kompensasi
4. WP menerima pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
(Berdasarkan Dasar Sasaran Prioritas Pemeriksaan/DSPP)
5. SPT Tahunan PPh Rugi (Berdasarkan DSPP)
6. WP melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi atau
pembubaran usaha, atau WP OP akan meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya.
7. WP Melakukan: (Berdasarkan DSPP)
I. perubahan tahun buku
II. Perubahan metode pembukuan
III. Revaluasi aktiva tetap
8. WP tidak menyampaikan SPOP PBB
21
Pemeriksaan Khusus

Dilakukan berdasarkan data konkret atau analisis risiko atau analisis IDLP

1. Berdasarkan data konkret (diperoleh dari sistem DJP):


1. Hasil karifikasi/konfirmasi FP
2. Bukti potong PPh
3. Telat lapor dan telah ditegur namun belum juga lapor
4. bukti transaksi atau data yang dapat digunakan untuk menghitung kewajiban
perpajakan Wajib Pajak (ex: WP pengguna NPPN atau WP PPh Final PP 23
2018)

2. Berdasarkan analisis risiko:


1. Hasil olahan seksi pengusul di KPP
2. Hasil olahan seksi pengusul di Kanwil DJP
3. Hasil olahan IDLP

22
Pemeriksaan Tujuan Lain

1. penerbitan NPWP dan/atau Pengukuhan PKP secara jabatan;


2. penghapusan NPWP;
3. pencabutan pengukuhan PKP;
4. WP mengajukan keberatan;
5. pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN);
6. pencocokan data dan/atau alat keterangan;
7. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil;
8. penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
10. penentuan saat produksi dimulai;
11. penentuan perpanjangan jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan
pemberian fasilitas perpajakan;
12. memenuhi permintaan informasi dari negara mitra P3B.

23
24
• Pemeriksaan Bukper dilakukan berdasarkan:
• Informasi: keterangan yang disampaikan secara lisan
maupun tertulis yang dapat dikembangkan dan
dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya Bukti (PMK-239/PMK.03/2014)
Permulaan.
• Data: kumpulan angka, huruf, kata, atau citra yang
BUKPER
bentuknya dapat berupa surat, dokumen, buku atau
catatan, baik dalam bentuk elektronik maupun bukan
elektronik, yang dapat dikembangkan dan dianalisis
untuk mengetahui ada tidaknya bukper tindak pidana
di bidang perpajakan
Bukti Permulaan (BUKPER)
25
• Laporan: pemberitahuan yang disampaikan oleh orang
atau institusi karena hak atau kewajiban berdasarkan
undang-undang kepada pejabat yang berwenang
mengenai dugaan telah atau sedang atau akan (PMK-239/PMK.03/2014)
terjadinya Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
• Pengaduan: pemberitahuan disertai permintaan oleh
BUKPER
pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang
berwenang untuk menindak menurut hukum orang
pribadi atau badan yang telah melakukan Tindak Pidana
di Bidang Perpajakan yang merugikannya.
Bukti Permulaan (BUKPER)
Metode Pengawasan WP Lainnya

Perluasan Tax Base


Uji Kepatuhan & Pengawasan
& Optimalisasi Tax Tindak lanjut
analisis Potensi WP berbasis Wilayah
Revenue

Kegiatan pengawasan oleh AR per-wilayah:

Jumlah Penduduk

WPOP & Badan ber-NPWP

Jumlah Penerimaan & pertumbuhan pajak

Gambaran ekonomi daerah & sektor usaha dominan

Analisis perpajakan
26
Metode Pengawasan WP Lainnya

Ber-NPWP Belum Ber-NPWP


• Penentuan peta kepatuhan • Daftar sasaran
dengan memperhatikan ekstensifikasi
karakteristik kegiatan • NPWP ditetapkan secara
usaha jabatan/permohonan
• Pemenuhan kriteria WP sendiri
sesuai dengan PP-23/2018 • Edukasi
• SP2DK • SP2DK
• Usulan pemeriksaan • Usulan pemeriksaan

27
Strategi menanggapi SP2DK dan Pemeriksaan

Menanggapi SP2DK dengan data yang valid & reliable terkait isu yang muncul

Memperjuangkan Hak Wajib Pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku

Meningkatkan compliance (ekualisasi) & transparansi (disclosure)

Meningkatkan awareness tax digitalization

Meningkatkan Tax knowledge melalui training

Penerapan Tax Manual (updated) agar terdapat keseragaman

Menjaga Komunikasi yang baik dengan DJP

28
29
30
FOR INQUIRIES PLEASE CONTACT:

Member Firm Crowe Horwath International


Tax & Business Solutions
Member
MenaraFirm Crowe
Karya Global
Floor 21
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5
Menara
JakartaKarya
12950,Floor 21
Indonesia
Jl.Telp
H.R. Rasuna
: +62-21Said Blok X-5
57944548
Jakarta
Fax 12950, Indonesia
: +62-21 2553 5698
Telp +62-21 57944548
Email : sri.wahyuni@sfconsulting.co.id
Fax +62-21 57944549

Email:
www.sfconsulting.co.id
sri.wahyuni@sfconsulting.co.id
www.crowehorwath.com
agus.windu@sfconsulting.co.id
achmad.rifai@sfconsulting.co.id

www.sfconsulting.co.id

31

Anda mungkin juga menyukai