Categories
Info USKP (1)
Kode Etik IKPI (1)
Organisasi IKPI (1)
Pedoman USKP (1)
Soal Brevet A (1)
Soal Brevet B (1)
Soal Brevet C (1)
Tips USKP (1)
Blog Archive
▼ 2008 (8)
o ▼ July (8)
Contoh Soal-soal Brevet C
Contoh Soal-soal Brevet B
Contoh Soal-soal USKP Brevet A
Tips Sukses Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USK...
Pedoman Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak
Informasi Ringkas Ujian Sertifikasi Konsultan Paja...
Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)
Organisasi Ikatan Konsultan Pajak Indonesia
Recent Comments
o Terimakasih, sangat bermanfaat🙂 Yang mau downloa... - 21/12/2016 - Brevet Pajak
o Kak, jawabannya dong .. Aku dapet soal PPh yg sama... - 16/10/2016 - Arrum Mauliyati
o gan, jawabannya di share juga dong :) - 20/5/2016 - yoyok R
o Pembahasannya kok ndak ada gan? - 6/1/2016 - Enyeng Ssgoti
o Ada jawabanya tidak teman? - 6/10/2014 - hagan_shop
PPh Badan
SPT PPh Badan (1771)
Kode Etik Profesi
KUP/PPSP/BPSP
Akuntansi Perpajakan
PPh Pasal 22/23/26
BM, PBB, BPHTB
PPN
SPT PPN
PPh Pasal 21 & SPT 1721
PPh Badan
120 Menit
B
Pertanyaan :
a. Jelaskan perlakuan perpajakan atas keempat jenis penghasilan di atas!
b. Pada akhir tahun 1999, apakah PT. GERHANA masih harus memasukkan SPT Tahunan PPh
Badan? Jika tidak, jelaskan alasannya!
c. Biaya-biaya (per fiskal) yang dikeluarkan dalam tahun 1999 adalah sebesar Rp. 240 juta.
Pertanyaan :
Apakah seluruh biaya-biaya tersebut dapat dibebankan ? Berikan Penjelasan !
2. Data-data tahun 1999 BUT #Y# (dI Indonesia) adalah sebagai berikut :
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 800.000.000,-
Pajak-pajak tahun berjalan yang dipotong oleh pihak ke-3 selama tahun berjalan :
Angsuran PPh Pasal 25 yang dibayar selama tahun berjalan Rp. 120.000.000,-
Dalam tahun berjalan BUT #Y# yang telah memotong pajak-pajak sebagai berikut:
Pertanyaan :
a. Berapa jumlah PPh Badan tahun 1999 yang masih harus dibayar diakhir tahun (PPh Pasal 29)
b. Berapa Branch Profit Tax/ PPh Pasal 26 (4) yang terutang ?
c. Jika Branch Profit tersebut tidak dikirim ke Kantor Pusatnya di luar negeri, fasilitas pajak
apakah yang diperoleh BUT #Y# tersebut?
3. PT. A. menghitung PPh-nya tahun 1999, kemudian membagikan sisa laba sesudah dikurangi
pajaknya sebagaimana rincian penghitungan di bawah ini :
Pertanyaan :
a. Betulkan penghitungan PPh terutang tahun 1999 PT. A sesuai ketentuan UU PPh 1994.
b. Hitunglah jumlah PPh PT. A yang benar.
Sebutkan pasal-pasal yang berkenaan dengan jawaban Saudara!
4. PT. A menyerahkan tanahnya seluas 3 Ha, sebagai setoran modal kepada PT. X pada tahun
2000.
Jika diketahui :
Ditanyakan :
a. Apakah atas penyerahan tanah PT. A kepada PT. X terutang PPh? Jelaskan pasalnya?
b. Jika terutang PPh berapa besar pajak yang harus dibayar oleh PT. A ?
c. Apakah atas selisih lebih antara harga jual tanah PT. A dengan harga nominal saham PT. X
terutang PPh ? Sebutkan pasalnya !
Catatan : Tanah seluas 3 Ha. Sejak dibeli 1985 s/d 1998 tidak diapa-apakan, baru dalam tahun
1999 dimatangkan dan dipagari.
PT. ARTHA yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi meminta bantuan Anda mengisi
Tahunan PPh Tahun 2000 berdasarkan data di bawah ini :
Pendapatan lain-lain:
KETERANGAN TAMBAHAN
1. AKTIVA TETAP PER 1-1-2000 (dalam jutaan rupiah)
JENIS AKTIVA TAHUN BELI HARGA BELI UNIT
TETAP
Eks Golongan 2 27-10-1994 1000 30
Eks Golongan 3 24-12-1993 6500 10
Kelompok 1 04-06-1997 500 5
Kelompok 2 24-01-1996 700 5
Kelompok 3 27-10-1997 300 3
Bangunan Permanen 04-06-1994 5000 5
2. Penyusutan yang dialokasikan terhadap biaya operasi dan umum adalah total 10% dari total
beban penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun
3. INFORMASI LAINNYA :
a. Pendapatan sewa dari PT. ABC adalah untuk periode 30 bulan terhitung 1 Juli 2000
b. Pendapatan sewa dari PT. XYZ adalah untuk periode 24 bulan terhitung 1 Juli 2000
c. Pendapatan sewa sejumlah Rp. 15 juta adalah untuk periode 18 bulan terhitung 1 Juli
2000.
4. PAJAK-PAJAK
1. Apa yang dimaksud dengan Kode Etik IKPI? Jelaskan jawaban Saudara!
2. Apa pula yang diatur dalam Kode Etik IKPI itu? Apa yang perlu dibentuk dalam rangka
pelaksanaan Kode Etik IKPI?
3. Apa saja syarat-syarat dalam Kode Etik IKPI mengenai Kepribadian Konsultan Pajak Indonesia
tentang kewajibannya?
4. Apa pula hal yang tercantum tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh seorang Konsultan Pajak
Indonesia?
5. Bagaimana hubungan Konsultan Pajak Indonesia dengan rekan seprofesinya ? Apa saja yang
tidak diperkenankan dan apa kewajibannya ?
6. Apa y ang harus dilakukan oleh seorang Konsultan Pajak Indonesia bila terjadi sengketa antar
sesama anggota IKPI dalam masalah profesi ?
7. Apa-apa sajakah yang merupakan kewajiban dan larangan bagi seorang Konsultan Pajak
Indonesia dalam menjalankan hubungannya dengan klien ?
Sebutkan dengan terperinci !
8. Sanksi-sanksi apa sajakah yang dijatuhkan kepada seorang Konsultan Pajak Indonesia bila
secara nyata telah terbukti melanggara kode etik profesi IKPI?
Sebutkan dan jelaskan jawaban Saudara!
KUP/PPSP/BPSP
120 Menit
B
I. MASALAH NPWP
Ke mana dilakukan pendaftaran diri untuk memperoleh NPWP bagi:
1. WP pada umumnya ?
2. WP BUMN ?
3. WP BUMD yang berkedudukan di wilayah DKI ?
4. WP BUMD yang berkedudukan di luar wilayah DKI ?
2. Dari hasil penelitian SPT PPh Tahunan Tahun 1999 (Tahun Pajak = Tahun Takwim) dari seorang
WP X diketahui SPT-nya baru disampaikan dengan 30 April 2000, dan PPh 29 yang terutang
sebesar Rp. 200 juta baru dibayar tanggal 29 April 2000 yang ternyata dari SSP yang dilampirkan
dalam SPT-nya. WP tersebut dikenakan sanksi administrasi berupa apa saja, berapa besarnya
dan diatur dimana ?
Akuntansi Perpajakan
120 Menit
B
PT. KKN merupakan pedagang besar untuk barang elektronik, didirikan pada awal tahun 1997 dan telah
mempunyai NPWP serta terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak. Tahun buku perusahaan dimulai 1
Januari dan ditutup 31 Desember. Sejak tahun 1997 sampai tahun 1999, perusahaan sudah memperoleh
laba dan membayar PPh Pasal 25 dan PPh Pasal 29 sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.
Tahun buku 1999, perusahaan memperoleh laba komersial sebelum pajak sebesar Rp. 120.000.000,
dan telah membayar cicilan PPh Badan (Pasal 25) berdasar pajak terutang tahun lalu sebesar Rp.
21.250.000.
Berikut adalah informasi atas pos-pos (perkiraan) pada tahun buku 1999 untuk dianalisis berdasar
akuntansi pajak untuk tujuan memperoleh laba fiskal :
1. Deposito
Perusahaan telah menerima dan mencatat penghasilan deposito (net of tax) sebesar Rp. 10.200.000.
Penghasilan bunga deposito tersebut berasal dari Deposito Rupiah dan Deposito dalam US dollar. Khusus
untuk deposito dalam dollar sebesar US $ 10.000, terjadi peningkatan nilai pokok karena perubahan kurs
dari US $ 1 = Rp. 7.000 menjadi US $ 1 = Rp. 8.000 per 31 Desember. Perusahaan telah mengakui dan
mencatat kenaikan kurs tersebut sebagai penghasilan pada akhir tahun.
Selain aktivitas operasional, perusahaan juga, atas dana yang idle, melakukan investasi
sementara dengan membeli saham PT. Ajeg sebanyak 100.000 lembar dan diperoleh dengan harga
keseluruhan sebesar Rp. 100.000.000. Sebagian investasi tersebut yaitu sebesar 40% dijual di Bursa
Efek Jakarta dengan memperoleh laba (gain) Rp. 20.000.000 (belum termasuk pajak). Pajak atas
penjualan saham tersebut oleh perusahaan dicatat sebagai beban (expenses). Sisa inventasi di neraca
per tanggal 31 Desember 1999 dinilai berdasar harga terendah antara harga perolehan dan harga
pasar. Harga pasar investasi per tanggal neraca adalah Rp. 45.000.000.
3. Piutang Usaha
Kebijakan pencadangan piutang diterapkan berdasar umur piutang. Setiap akhir tahun perusahaan
mendebit biaya piutang tak tertagih dan mengkreditkan cadangan piutang tak tertagih.
Sampai dengan awal tahun 1999, akumulasi pencadangan piutang adalah sebesar Rp. 25.000.000.
Pada bulan Juli 1999, karena situasi dan kondisi yang tak dapat dihindari, dihapuskan piutang sebesar
Rp. 5.000.000. Prosedur penghapusan piutang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan pajak dan
mendapat persetujuan KPP. Akumulasi pencadangan piutang tak tertagih berdasar umur piutang
sampai dengan 31 Desember 1999 adalah Rp. 30.000.000.
4. Persediaan
Kebijakan penilaian persediaan akhir secara komersial menggunakan metode FIFO, sedangkan pencatatan
menggunakan sistem periodikal. Komposisi barang dagang dan harganya adalah sebagai berikut :
Semua aktiva tetap berdasar masa manfaatnya telah sesuai dengan penggolongan aktiva menurut
ketentuan pajak. Sedangkan metode penyusutan adalah garis lurus.
6. Sewa gudang sebesar Rp. 120 juta dibayar dimuka kepada PT. Qiu terhitung 1 Januari 1997
sampai dengan tanggal 31 Desember 2000. Perusahaan telah membebankan sewa setiap tahun
secara garis lurus.
8. Gaji
Perusahaan telah membebankan gaji alam laporan laba-rugi komersial sebesar Rp. 240.000.000. Dalam
jumlah tersebut termasuk PPh Pasal 21 sebesar Rp. 18.000.000. Perusahan membebankan PPh Pasal 21
sebagai beban dengan alasan PPh Pasal 21 telah diperhitungkan sebagai komponen penerimaan bruto
karyawan dalam SPT PPh Pasal 21.
9. Tercatat beberapa faktur pajak yang catat sebesar Rp. 15.000.000 telah dicatat dilaporkan
sebagai bahan dalam rugi-laba komersial.
10. Denda bunga atas keterlambatan membayar PPh Pasal 25 sebesar Rp. 500.000 telah dicatat dan
dibebankan dalam rugi-laba komersial.
Soal I
PT. Daulat termasuk perusahaan berskala besar di bidang perdagangan umum karena selain menangani
impor dan eskpor, PT. Daulat juga menangani persewaan aktiva lancar maupun aktiva tetap. Meskipun
sejak tahun 1997 harus menghadap kondisi berbagai macam krisis, tetapi untuk tahun 1999
memperhatikan kegiatan sebagai berikut :
Tanggal 20-03-1999
Melunasi sanksi bunga sebesar Rp. 8.000.000,00 karena untuk bulan Januari s.d. Februari 1999 terlambat
membayar bunga pinjaman.
Tanggal 02-04-1999
Membayar bunga atas pinjaman pada Bank NISP sebesar Rp. 20.000.000,00
Tanggal 15-04-1999
Menerima hasil penjualan sebuah mobil Blazer seharga Rp. 165.000.000,00
Tanggal 05-05-1999
Mengimpor beberapa barang elektronik, tanpa API sebagai berikut :
AC sedang 200 unit @ US $ 2,500
Computer 200 unit @ US $ 9,000
BM 10% dari harga barang. Biaya lain berupa TBM Rp. 60.000.000,00 Kurs US $ 1 = Rp. 8.700,00
Tanggal 10-06-1999
Menjual ATK dan continuous form untuk komputer kepada Direktorat Jenderal B & C di Jakarta seharga
Rp. 150.000.000,00 dan pada hari itu juga PT. Daulat menerima jasa perbaikan/service mesin ketik dan
komputer sebesar Rp. 30.000.000,00 dari Bendaharawan Direktorat Jenderal B & C.
Tanggal 12-08-1999
PT. Daulat menerima deviden sebesar Rp. 200.000.000,00 dari PT. ABE dimiliki PT. Daulat sebanyak 50%
dari seluruh saham, yang bernilai Rp. 17.000.000.000,00
Tanggal 13-08-1999
PT. Daulat membangun sebuah kampus untuk Yayasan Pendidikan Bangsa dengan nilai kontrak sebesar
Rp. 3.000.000.000,00. Kontrak ini rampung dalam bulan Desember 1999.
Tanggal 02-09-1999
Dalam rangka membangun Kampus untuk Yayasan Pendidikan Bangsa tersebut oleh PT. Daulat telah
dilakukan pembayaran-pembayaran sebagai berikut :
1) Untuk mengurus perpajakan PT. Daulat telah melunasi Jasa Konsultan Pajak tiap bulan Rp.
1.000.000,00 sejak bulan Agustus 1999
2) Membayar sewa alat-alat berat sebesar 2% dari nilai kontrak.
3) Jasa manajemen Rp. 600.000,00
4) Jasa manajemen hukum 6% dari harga kontrak
5) Jasa teknik 4% dari harga kontrak.
Tanggal 03-09-1999
PT. Daulat menyewakan ruangan yang terletak disebelah ruangan kantornya # karena tidak pernah
digunakan # kepada Badan Sosial Sejahtera yang membina anak-anak jalanan. Badan ini tidak mencari
laba. Luas ruangan 200 m2 dengan harga sewa Rp. 75.000.000/m2
Pertanyaan :
1. Hitung PPh Pasal 23 yang harus disetor oleh PT. Daulat ke Kas Negara !
2. Hitung PPh Pasal 23 yang harus dipotong dari PT. Daulat !
3. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dipungut dari PT. Daulat !
Soal II
Departemen Agama RI di Jakarta pada bulan Juni 1999 telah melakukan pembayaran-pembayaran
sebagai berikut :
Pertanyaan :
1. Hitung PPh Pasal 22 yang harus disetor oleh Bendaharawan Departemen Agama ke Kas Negara !
2. Kapan Bendaharawan Departemen Agama selambat-lambatnya harus menyetor PPh Pasal 22 ke Kas
Negara ?
Soal III
PT. Johnson Indonesia adalah BUT. Meskipun menghadapi bermacam-macam krisis di Indonesia tetapi
hasil kegiatan usahanya dalam tahun 1999 masih mencapai laba bruto Rp. 5.000.000.000,00 dengan biaya
mencapai 35%. Atas biaya tersebut masih harus dimasukkan/diperhitungkan:
a. Penyusutan atas kelompok aktiva sebesar Rp. 4.000.000,00
b. Hasil penjualan promosi yang terlambat dilaporkan Bagian Dinas Luar sebesar Rp. 15.000.000,00
Pertanyaan :
1. Hitung PPh Badan a.n PT. Johnson Indonesia untuk tahun 1999 !
2. Berapa besarnya PPh Pasal 26 ayat (4) yang harus disetor ?
3. Apa yang dapat ditempuh PT. Johnson Indonesia agar ia tidak harus membayar PPh Pasal 26 ayat
(4)? Sebutkan syarat-syaratnya!
2. Pak Budi adalah seorang Direktur Bank #Griya Artha# yang bermaksud melakukan pembayaran
Bea Meterai untu cek dan Bilyet giro banknya melalui pencetakan tanda tunas Bea Materai.
Apa yang harus dilakukan Pak Budi ? Jelaskan.
3. Dalam pelaksanaan PBB Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan dan atau pengurangan atas
penetapan PBB-nya, untuk itu Dirjen Pajak telah menerbitkan peraturan pelaksanaan tentang
keberatan dan pengurangan.
Jelaskan oleh Anda perbedaan ketentuan-ketentuan yang menyangkut keberatan dengan
pengurangan.
4. PT. WARNA LESTARI, suatu perusahaan usaha bidang tanaman industri (HPHTI) di Kalimantan,
memiliki/ menguasai/ mendapat manfaat dari bumi dan bangunan dengan rincian sebagai berikut :
A. TANAH
1) Areal Produktif
a. tanah yang ditanam komoditas hutan industri dan telah menghasilkan :
- rotan # 400 Ha, kelas A.40
b. tanah yang belum menghasilkan :
- rotan tahun ke-2 = 300 Ha, kelas A.40
- rotan tahun ke-3 = 200 Ha, kelas A 40
2) Areal log ponds (perairan) = 25 Ha, kelas A.39
3) Areal log yards = 20 Ha, kelas A.39
4) Areal emplaseman = 30 Ha, kelas A.39
A. BANGUNAN
Pabrik, kantor, perumahan dan lain-lain = 10.000 m2, (NJOP =Rp.225.000/m2)
Hitung PBB PT. WANA LESTARI
Keterangan : Kalimantan = Wilayah-V
1 H a = 10.000 M2
Penggolongan Wilayah dan Besarnya Standar Biaya Pembangunan Hutan Tanaman Industri Per-
Hektar (Dalam Ribuan)
2. Rotan
s/d tahun ke-1 - - - - 831.200
tahun ke-2 - - - - 1.031.200
tahun ke-3 - - - - 1.231.200
Tanaman yang menghasilkan - - - - 1.414.200
3. Latest Posts
o Contoh Soal-soal
Brevet C
o Contoh Soal-soal
Brevet B
o Contoh Soal-soal
USKP Brevet A
o Tips Sukses Ujian
Sertifikasi Konsultan
Pajak (USKP)
o Pedoman Ujian
Sertifikasi Konsultan
Pajak
Live Traffic
Template by - Abdul Munir | Daya Earth
Blogger Template