Anda di halaman 1dari 24

P e n j e l a s a n , p e n e g a s a n , d a n p e n y e r a g a m a n k e t e n t u a n P P 2 3

T a h u n 2 0 1 8 b a g i W a j i b P a j a k y a n g m e m i l i k i p e r e d a r a n b r u t o
t e r t e n t u

1
Poin Utama PP 46/2013 PP 23/2018

WP Orang Pribadi WP Orang Pribadi


Subjek Pajak
WP Badan tertentu (PT, CV, Firma,
WP Badan tidak termasuk BUT
dan Koperasi)

WP Orang Pribadi yang melakukan kegiatan


usaha perdagangan dan/atau jasa:
1. Sarana atau prasarana yang dapat
1. WP yang memilih tarih PPh
dibongkar pasang.
Umum
2. Tempat umum yang tidak
diperuntukkan bagi tempat usaha atau
berjualan
2. CV atau Firma yang dibentuk
Pengecualian oleh beberapa WP orang pribadi
Subjek Pajak yang memiliki keahlian khusus
sehubungan dengan pekerjaan
bebas
WP Badan yang :
3. WP Badan yang memperoleh
1. Belum beroperasi secara komersial; atau
fasilitas Pasal 31A UU PPh dan PP
2. Memperoleh peredaran bruto melebihi
94
Rp 4,8M

4. Bentuk Usaha Tetap

2
Poin Utama PP 46/2013 PP 23/2018

Batasan Omzet Tidak melebihi Rp 4,8M dalam 1 Tahun Pajak

1. Penghasilan dari pekerjaan bebas;


Pengecualian 2. Penghasilan yang diperoleh di luar negeri;
Objek Pajak 3. Usaha yang atas penghasilannya telah dikenai PPh Final
4. Penghasilan bukan objek pajak.

Tarif 1% 0.5%

WP OP : 7 tahun
CV/Firma/Koperasi : 4 tahun
PT : 3 tahun

Batasan Waktu Tidak ada Dihitung sejak:


1. Untuk WP lama sejak Tahun Pajak
PP berlaku
2. Untuk WP baru sejak Tahun Pajak
terdaftar

DPP Jumlah Peredaran Bruto Setiap Bulan

Setor Sendiri Setor Sendiri; atau


Penyetoran
Dibebaskan jika dapat menunjukkan SKB Dipotong oleh Pemotong, dengan
ke KPP mengajukan Surat Keterangan ke KPP

3
Poin Utama PP 46/2013 PP 23/2018

PMK Nomor 99/PMK.03/2018


PMK Nomor 107/PMK.011/2013 tentang
tentang pelaksanaan peraturan
tata cara penghitungan, tata cara
pemerintah nomor 23 tahun 2018
penghitungan, penyetoran, dan pelaporan
Petunjuk Pelaksanaan tentang pajak penghasilan atas
pajak penghasilan atas penghasilan dari
(Juklak) penghasilan dari usaha yang
usaha yang diterima atau diperoleh wajib
diterima atau diperoleh wajib pajak
pajak yang memiliki peredaran bruto
yang memiliki peredaran bruto
tertentu
tertentu

SE-42/PJ/2013 tentang pelaksanaan


peraturan pemerintah nomor 46 tahun
2013 tentang pajak penghasilan atas
penghasilan dari usaha yang diterima atau SE-46/PJ/2020 tentang petunjuk
diperoleh wajib pajak yang memiliki pelaksanaan peraturan pemerintah
peredaran bruto tertentu nomor 23 tahun 2018 tentang pajak
Surat Edaran penghasilan dari usaha yang
SE-32/PJ/2014 tentang penegasan diterima atau diperoleh wajib pajak
pelaksanaan peraturan pemerintah nomor yang memiliki peredaran bruto
46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan tertentu
atas penghasilan dari usaha yang diterima
atau diperoleh wajib pajak yang memiliki
peredaran bruto tertentu

4
WP yang memperoleh penghasilan yang
dikenai PPh final PP 23 Tahun 2018
Perlakuan PPh bagi WP badan berupa CV
atau firma

Penghasilan yang dikenai PPh final PP 23


Tahun 2018
Perlakuan PPh bagi WP badan berupa bank,
bank perkreditan rakyat, koperasi simpan
pinjam, lembaga keuangan mikro, lembaga
pemberi dana pinjaman, dan/atau badan
yang melakukan usaha gadai
Pemberitahuan bagi WP yang memilih untuk
dikenai PPh Tarif Umum

5
Perlakuan atas PPh final PP 23 yang telah
dipotong atau dipungut atau disetor sendiri
bagi WP yang telah diterbitkan surat Penghitungan angsuran PPh Pasal 25
pembatalan dan/atau pencabutan Surat
Keterangan

Kompensasi kerugian bagi WP yang Hal-hal lainnya yang perlu ditegaskan terkait
memperoleh penghasilan yang dikenai PPh dengan pengenaan PPh final PP 23 Tahun
PP 23 Tahun 2018 2018

6
WP Pribadi

WP Badan berbentuk :
• Persekutuan Komanditer (CV)
dan Firma
• Perseroan Terbatas (PT)
• Koperasi

yang memperoleh penghasilan dengan peredaran bruto tidak melebihi 4,8 miliar dalam 1 tahun pajak.

7
WP memilih untuk dikenai Tarif Umum
WP Badan memperoleh fasilitas PPh
PPh

WP Badan (CV atau Firma) yang dibentuk


oleh beberapa WP orang pribadi yang Bentuk Usaha Tetap (BUT)
memiliki keahlian khusus

8
Penghasilan dari usaha

9
10
Wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Dirjen Pajak melalui :

KPP Terdaftar

Kantor Pelayanan Penyuluhan dan


Konsultasi perpajakan (KP2KP)

Website www.pajak.go.id

Penyampaian pemberitahuan paling lambat Akhir Tahun Pajak dan pengenaan PPh tarif Umum berlaku
mulai Tahun Pajak berikutnya.

11
Dikecualikan dari Subjek Pajak PPh Final antara lain WP badan
1 berbentuk CV atau firma yang dibentuk oleh beberapa WP orang
pribadi yang memiliki keahlian khusus, menyerahkan jasa sehubungan
dengan pekerjaan bebas.

Contoh : dalam hal salah satu pemilik CV atau firma memiliki keahlian
khusus sehubungan dengan pekerjaan bebas, sedangkan pemilik yang
2 lain tidak memiliki keahlian khusus, maka CV atau firma tersebut
dikecualikan dari subjek pajak berdasarkan PP 23 Tahun 2018.

12
Bagi WP badan berupa bank, bank perkreditan rakyat, koperasi
simpan pinjam, lembaga keuangan mikro, lembaga pemberi dana
1 pinjaman, dan/atau badan yang melakukan usaha gadai dapat dikenai
PP 23.

DPP-nya adalah :
- Pendapatan bunga, fee, komisi, dan seluruh penghasilan yang terkait
dengan pemberian kredit/pinjaman, dan;
2 - Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan, serta diskonto
Sertifikat Bank Indonesia yang diperoleh oleh WP bank/bank perkreditan
rakyat.

13
Wajib melaksanakan kewajiban PPh Tarif Umum terhitung sejak saat
1 tidak terpenuhinya kriteria sebagai WP yang dikenai PP 23.

2 Diperlakukan sebagai angsuran PPh Tahun Pajak yang bersangkutan.

14
15
Jika WP memperoleh penghasilan PP 23 dan penghasilan PPh Tarif
1 Umum, maka penghasilan yang dikenai PPh tarif Umum dikenai
kewajiban pembayaran angsuran PPh.

Untuk WP yang tidak memenuhi kriteria sebagai WP PP23 adalah


a) Bagi WP bagi bank , BUMN, BUMD, WP masuk bursa, dan Wajib Pajak
2 lainnya dan WP OP Pengusaha Tertentu, besarnya angsuran pajak
diatur dalam PMK-215/PMK.03/2018 diperhitungkan secara triwulan;
b) bagi WP selain WP sebagaimana dimaksud pada huruf a), besarnya
angsuran pajak yaitu nihil.

16
Wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP di KPP wilayah
1 tempat tinggal dan tempat usaha WP.

Tidak wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP Cabang jika tempat
2 usaha dan tempat tinggal WP berada pada wilayah kerja KPP yang sama

WP dapat memilih salah satu tempat kegiatan usaha untuk didaftarkan dan
3 diberikan 1 (satu) NPWP Cabang yang menjadi bagian dari NPWP yang terdaftar
di KPP yang meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP

17
Peredaran bruto WP 2017 >Rp4,8 M kemudian pada tahun 2018 peredaran
bruto <Rp4,8 M maka untuk Tahun 2018 dan seterusnya dikenai PPh tarif
4 Umum. Walaupun WP tersebut tidak menyampaikan pemberitahuan memilih
untuk dikenai PPh tarif Umum.

WP orang pribadi yang dikenai PP 23 dapat memilih untuk tidak pembukuan,


5 namun WP wajib pencatatan tanpa harus menyampaikan pemberitahuan
penggunaan norma.

Jika nota retur/nota pembatalan karena pengembalian barang atau pembatalan


6 oleh pihak penerima barang dan/atau jasa, maka nilai pengembalian barang atau
pembatalan jasa menjadi pengurang penghasilan bruto yang menjadi dasar
pengenaan PP 23.

18
PPh yang terutang berdasarkan PP 23 dilunasi dengan cara: disetor sendiri atau
7 dipotong oleh lawan transaksi yang ditunjuk sebagai Pemotong Pajak.

Pembayaran PPh dengan cara disetor sendiri paling lambat tanggal 15 (lima
8 belas) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.

WP yang dipotong PP 23 Tahun harus menyerahkan fotokopi Surat Keterangan


9 kepada Pemotong Pajak.

Saat terutang PP 23 mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai pemotongan


10 atau pemungutan PPh sesuai ketentuan umum PPh yang menjadi dasar
pemotongan atau pemungutan.

19
Pemotong tidak melakukan pemotongan PPh Pasal 22 terhadap WP yang
memiliki Surat Keterangan yang melakukan transaksi: impor atau pembelian
11 barang, dan WP bersangkutan harus menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
kepada Pemotong Pajak

Dalam hal WP tidak dapat menyerahkan fotokopi Surat Keterangan kepada


12 Pemotong, maka Pemotong Pajak melakukan pemotongan PPh sesuai tarif umum
PPh.

20
Dalam hal terdapat transaksi yang menjadi objek pemotongan atau pemungutan

13 PPh final berdasarkan PP 23 Tahun 2018 namun telanjur dipotong atau dipungut
PPh Berdasarkan ketentuan umum PPh oleh pihak lain maka :
- Tetap memiliki kewajiban untuk menyetorkan sendiri PPh final PP 23 sebesar
0,5% (nol koma lima persen); dan
- Atas PPh yang telanjur dipotong atau dipungut pihak lain tersebut dapat :
• Diajukan permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak
terutang
• Dikreditkan terhadap PPh yang terutang

21
Bagi WP sejak awal Tahun Pajak 2018 s/d sebelum PP 23 Tahun 2018 berlaku tidak
memenuhi syarat PP 46, namun sejak 1 Juli 2018 memenuhi ketentuan PP 23
14 Tahun dan WP tidak memilih untuk dikenai PPh Tarif Umum, maka penghitungan
untuk pelaporan SPT Tahunan PPh sbb:
- Peredaran usaha sejak awal Tahun Pajak 2018 s/d Juni 2018 dihitung → tarif
umum PPh sedangkan peredaran usaha mulai Juli 2018 s/d akhir Tahun Pajak
2018 → penghasilan PP 23;
- Biaya 3M atas penghasilan yang bersifat final dan/atau dikenakan pajak
berdasarkan norma penghasilan neto tidak boleh dikurangkan dalam
menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak;
- Angsuran PPh Pasal 25 dan pajak yang telah dipotong bersifat non final dapat
dikreditkan terhadap PPh yang terutang;
- Bukti pembayaran dan/atau bukti pemotongan PP 23 dilaporkan pada
penghasilan PPh final.

22
Dalam hal sistem mengidentifikasi bahwa permohonan WP tidak memenuhi
syarat validasi pada saat mengajukan Surat Keterangan namun WP memenuhi
kriteria untuk dikenai PPh berdasarkan PP 23 Tahun 2018, KPP dapat
15 menindaklanjuti dengan melakukan perubahan data secara jabatan sesuai
prosedur sebagaimana diatur dalam Lampiran huruf G Surat Edaran Direktur
Jenderal ini.

Dalam hal WP telah memiliki Surat Keterangan yang diterbitkan secara manual,
KPP harus menyampaikan himbauan kepada WP agar mengajukan kembali
16 permohonan Surat Keterangan kepada Direktur Jenderal secara daring (online)
melalui laman www.pajak.go.id.

23
24

Anda mungkin juga menyukai