Anda di halaman 1dari 19

OPTIMALISASI PERIJINAN GUNA KEMANDIRIAN DAERAH,

PENINGKATAN EKONOMI, DAN PEMBERDAYAAN UMKM


Kata Pengantar

Dewasa ini kebutuhan akan pendanaan dalam pembanguan daerah

meningkat cukup signifikan dari tahun ke tahun. Dana Transfer sebagai

salah satu sumber terbesar pendanaan pembangunan dari tahun ke tahun

jumlahnya semakin terbatas, sehingga sangat dibutuhkan kemandirian

daerah dalam mencari pendanaan untuk kebutuhan pembangunan

daerah,

Untuk dapat meningkatkan penerimaan daerah sebagai sumber-sumber

pendanaan pembangunan diperlukan kemudahan dalam pelayanan publik

khususnya dalah pemberian kemudahan dalam pemberian perizinan

berusaha. Dengan kemudahan pelayanan perizinan tersebut diharapkan

arus investasi dan dan kemandirian UMKM dapat tercipta guna

peningkatan pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan dan

pengurangan jumlah pengangguran.

Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik,

kendatipun tidak dibutuhkan setiap hari, namun sangatlah berperan

penting bagi kehidupan kita. Citra perizinan yang mengemuka saat ini

adalah lambat, berbelit dan berbiaya tinggi, tuntutan masyarakat terhadap

kualitas pelayanan publik yang baik semakin besar, tetapi hal tersebut

masih jauh dari kenyataan karena berbenturan dengan kondisi birokrasi

yang masih belum optimal. Guna meningkatkan kualitas pelayanan publik

di Kabupaten Cilacap, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah melakukan

terobosan atau Inovasi dengan mengintegrasikan segala jenis pelayanan


publik yang ada di Kabupaten Cilacap ke dalam satu tempat yaitu Mal

Pelayanan Publik Kabupaten Cilacap. Dengan pengintegrasian pelayanan

ini diharapkan bisa memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan,

keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam mendapatkan

pelayanan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami susun makalah ini sebagai

gambaran dan informasi terhadap penyelenggaraan perizinan di

Kabupaten Cilacap. Selanjutnya mohon masukan dan arahan agar

optimalisasi pelayanan perizinan di Kabupaten Cilacap dapat berjalan

sesuai harapan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam

pelayanan publik, kendatipun tidak dibutuhkan setiap hari, namun

sangatlah berperan penting bagi kehidupan kita. Tanpanya, banyak

yang tidak dapat kita lakukan karena izin adalah bukti penting secara

hukum. Tidak ada bagian lain dalam domain publik tempat interaksi

antara pemerintah dan masyarakatnya begitu jelas dan langsung

selain pada bagian pelayanan perizinan. Sebagai garda terdepan atas

pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, dapat dikatakan kinerja

pemerintah secara keseluruhan benar-benar dinilai dari seberapa baik

pelayanan perizinan ini Kebijakan dan implementasi pelayanan

perizinan terpadu dapat dikatakan efektif ketika dapat menjawab

keinginan masyarakat. Kebijakan dan implementasi juga harus

bersinergi diantara para stakeholders perizinan baik itu pelaksana dan

konsumen perizinan maupun para akademisi/ universitas.

Impelmentasi berbasis teknologi akan mendorong pelayanan

perizinan lebih efesien.

Visi DPMPTSP Kabupaten Cilacap adalah adalah Pro lnvestasi

dan Prima dalam Pelayanan. Dalam upaya untuk mencapai visi

tersebut, maka telah ditentukan 7 (tujuh) Misi sebagai penjabaran dari

visi tersebut. Adapun ke tujuh misi tersebut adalah sebagai berikut: 1.

Memberikan Pelayanan yang Profesional; 2. Menciptakan lklim Usaha


yang Kondusif; 3. Memberikan Kemudahan dan Kepastian dalam

berinvestasi; 4. Menyajikan lnformasi dan Peluang lnvestasi; 5.

Memperluas Jaringan lnformasi Potensi lnvestasi Kabupaten Cilacap;

6. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia; 7. Meningkatkan

Monitoring dan Evaluasi terhadap kegiatan Pelayanan Perizinan dan

lnvestasi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Cilacap dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap.

Sedangkan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Kabupaten

Cilacap diatur dalam Peraturan Bupati Cilacap Nomor 152 Tahun

2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Cilacap.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Cilacap menyelenggarakan

fungsi:

a. Penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan

penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan

perizinan dan non perizinan, dan pengendalian;


b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan penanaman

modal, promosi penanaman modal, pelayanan perizinan dan non

perizinan, dan pengendalian;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan

penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan

perizinan dan non perizinan, dan pengendalian;

d. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang pengembangan

penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan

perizinan dan non perizinan, dan pengendalian; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain oleh bupati di bidang pengembangan

penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan

perizinan dan non perizinan, dan pengendalian.

1.2 Rumusan Masalah

Pelayanan publik merupakan bagian penting yang menentukan

daya Tarik suatu daerah untuk menjadi tujuan investasi. Citra

perizinan yang mengemuka saat ini adalah lambat, berbelit dan

berbiaya tinggi. Salah satu faktor utama hambatan dalam proses

perizinan adalah belum tersedianya pusat pelayanan terpadu satu

pintu yang melayani perizinan bagi masyarakat di Kabupaten Cilacap.

Gambaran dari proses perizinan yang lambat, berbelit dan

berbiaya tinggi tercermin dari rendahnya tingkat investasi di

Kabupaten Cilacap. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

menunjukan bahwa realisasi nilai investasi tahun 2021 di Kabupaten


Cilacap dibandingkan dengan nilai investasi kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Tengah masih sangat rendah yakni sekitar 0,17%.

1.3 Maksud dan Tujuan

Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun

2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,

menyebutkan bahwa Latar belakang pembentukan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu adalah untuk mempermudah proses perizinan

dalam mendirikan suatu usaha yang selama ini dikeluhkan para

pelaku bisnis yang menganggap terlalu lama dalam mengurus proses

perizinan di Indonesia

Oleh karena itu perlu adanya upaya perbaikan dalam

memberikan pelayanan khususnya dalam hal perijinan untuk

menumbuhkembangkan UMKM di Kabupaten Cilacap sebagai salah

satu tiang utama dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,

mengurangi kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1Kebijakan Pembangunan Kabupaten Cilacap

Berdasarkan gambaran umum kondisi daerah dan hasil evaluasi

pelaksanaan program pembangunan daerah sampai dengan tahun 2021

dan realisasinya terhadap target akhir RPJMD Tahun 2017-2022, dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan-permasalahan pokok

pembangunan daerah Kabupaten Cilacap yang menjadi prioritas untuk

mendapatkan penanganan pada tahun 2023, khususnya dalam bidang

investasi dan pelayanan masyarakat antara lain:

1. Belum optimalnya pemberdayaan koperasi dan usaha mikro.

2. Masih rendahnya tingkat pertumbuhan industri kecil dan menengah.

3. Belum optimalnya minat investasi dan peningkatan nilai ekspor non

migas.

4. Masih rendahnya daya saing dan pemanfaatan Iptek serta hasil

inovasi untuk peningkatan produktivitas dan penciptaan nilai tambah.

Mendasari RKPD Kabupaten Cilacap Tahun 2023, sasaran

pembangunan pada Tahun 2023 diarahkan untuk Pertumbuhan Ekonomi

(tanpa migas) sebesar 4,15 - 5,15 %, Angka Kemiskinan sebesar 10.97

%, dan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 8,06 %.

Selain hal tersebut, dalam Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten

Cilacap Tahun 2023 terdapat beberapa isu strategis dalam

pembangunan Kabupaten Cilacap di tahun 2023, antara lain yang


pertama adalah Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemulihan

ekonomi untuk percepatan pengurangan kemiskinan, pengangguran dan

ketahanan sosial serta penguatan pemberdayaan keluarga yang

difokuskan pada peningkatan usaha mikro menjadi usaha kecil,

Peningkatan sentra/kluster industri, pengembangan ekonomi kreatif dan

perluasan pasar berbasis digital, Peningkatan pelayanan perizinan dan

investasi dengan optimalisasi Mal Pelayanan Publik (MPP). Kedua

Perwujudan tata kelola pemerintahan yang bersih melayani dan

peningkatan kapasitas fiskal daerah antara lain difokuskan pada,

Perwujudan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui

keterbukaan informasi, transparansi dan penataan ASN, pemanfaatan

teknologi informasi untuk mendukung penyelenggaraan Electronic

Government (E-Gov) dan tatanan kehidupan baru serta peningkatan

pengawasan internal.

Dengan memperhatikan permasalahan, sasaran pembangunan, dan isu

strategis tersebut diatas, kebijakan pembangunan Kabupaten Cilacap

diarahkan pada pemulihan ekonomi berkelanjutan didukung penguatan

sumber daya manusia dan daya saing daerah.

2.2Strategi Yang Akan Dilakukan Dalam Optimalisasi Perizinan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 3 tahun 2018

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Cilacap Tahun 2017-2022, indikator kinerja pelayanan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten


Cilacap sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai

berikut:

a. Persentase Nilai Investasi (RUPM)

b. Persentase Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

c. Jumlah Keminatan Investasi

d. Persentase Kepatuhan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

untuk mendukung pencapaian arah kebijakan pembangunan

Kabupaten Cilacap

Salah satu indikator untuk mewujudkan iklim penannaman modal yang

berdaya saing serta berorientasi lokal sesuai dengan kebijakan Bupati

Cilacap dengan Visi Cilacap Semakin Sejahtera secara merata dengan

“Bangga Mbangun Desa” antara lain dengan misi untuk

mengembangkan perekonomian yang betumpu pada potensi lokal dan

regional. Kebijakan yang dilakukan adalah mendorong peningkatan

realiasi investasi dengan memanfaatkan seoptimal mungkin potensi

Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Cilacap

untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan peningkatan

perekonomian daerah dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dalam menentukan strategi pelayanan perizinan di Kabupaten Cilacap

perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor pendukung/penunjang

pelayanan perizinan di Kabupaten Cilacap. Beberapa faktor pendukung/

penunjang yang dimiliki kabupaten cilacap dalam pelayanan perizinan

yaitu:
a. Terdapatnya beberapa infrastrukur pendukung untuk kegiatan

investasi dikabupaten cilacap diantaranya bandara tunggul wulung

dan Pelabuhan Tanjung Intan yang menjadi nilai lebih dari kabupaten

tetangga di wilayah Barlingmascakeb.

b. Adanya rencana pemerintah dalam membangun infrastuktur jalan tol

Bandung-Cilacap, Cilacap-Jogja, dan Pejagan-Cilacap.

c. Rencana pengembangan Kawasan Industri Cilacap sebanyak 84 Ha

diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di

Kabupaten Cilacap.

d. Adanya relokasi industri dari Jawa Barat

e. Upah Minimum Kabupaten di Kabupaten Cilacap masih relatif masih

rendah sebesar Rp.2.230.731. Upah minimum Kabupaten tersebut

lebih rendah dibandingkan dengan kota/ kabupaten industri di

wilayah Jawa Tengah bagian utara seperti Semarang, Kendal ,

Demak, dan Kudus

2.3Kendala Kendala Yang Dihadapi Dalam Optimalisasi Perizinan

Beberapa faktor - faktor penghambat dalam pelayanan perizinan dan

iklim investasi di Kabupaten Cilacap antara lain

a. Belum adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang terintegasi dalam

satu tempat layanan.

b. Belum adanya kebijakan terkait insentif pajak bagi para investor dan

UMKM.

c. Belum adanya integrasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) kedalam

sistem perizinan.
2.4Solusi dan Inovasi untuk Optimalisasi Perizinan di Kabupaten

Cilacap

Dari hasil indentifikasi faktor penunjang dan hambatan tersebut dapat

dicari terobosan inovasi untuk perbaikan layanan publik yaitu:

a. Penyediaan sarana prasarana Mal Pelayanan Publik (MPP)

Penyediaan MPP diharapkan dapat memberikan kemudahan,

kecepatan, keterjangkauan, keamanan dan kenyamanan kepada

masyarakat dalam mendapatkan pelayanan serta meningkatkan

daya saing global dalam memberikan kemudahan berusaha di

Kabupaten Cilacap.

Pelayanan publik merupakan ujung tombak pemerintah karena disitu

pemerintah bisa berhadapan langsung dengan masyarakat, dan

masyarakat juga dapat langsung menilai kinerja dari Pemerintah dari

pelayanan yang diberikan. Pemerintah Kabupaten Cilacap telah

bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

untuk melakukan pengintegrasian seluruh pelayanan publik di

Kabupaten Cilacap dalam satu tempat yaitu Mal Pelayanan Publik

dengan pinjam pakai Terminal Tipe A Bangga Mbangun Desa milik

Kementerian Perhubungan karena lokasinya yang strategis dan

mudah dijangkau oleh masyarakat. Dengan pengintegrasian

pelayanan yang ada di Cilacap pada satu tempat maka diharapkan

mampu untuk mendekatkan dan meningkatkan kualitas pelayanan

publik kepada masyarakat serta memperpendek proses pelayanan


guna mewujudkan pelayanan yang mudah, murah, cepat, efektif dan

efisien. Pelaksanaan Mal Pelayanan Publik ini juga perlu didukung

dengan penggunakan teknologi informasi dan inovasi yang baik

sehingga memudahkan pengawasan dan akuntabilitas pelayanan.

Selain itu penerapan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (E-

TPD) dalam bentuk pembayaran non tunai (cashless) juga perlu

dilaksanakan untuk mengurangi transaksi pembayaran tunai kepada

petugas, yang memunculkan potensi penyalahgunaan kewenangan.

b. Memberikan tambahan penghasilan yang lebih tinggi khususnya

untuk tenaga perizinan baik dari DPMPTSP maupun dari Organisasi

Perangkat Daerah eksternal yang terkait.

Pemberian Tambahan Penghasihan ini diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan pegawai dan bisa menjadi pemicu

untuk meningkatkan profesionalitas dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat..

c. Menyusun Peraturan terkait insentif berupa pengurangan pajak

daerah bagi calon investor maupun UMKM.

Pemberian Insentif merupakan dukungan dari pemerintah daerah

kepada investor maupun UMKM dalam rangka meningkatkan

pembangunan daerah dan juga untuk menarik Investor guna

melakukan kegiatan investasi di Daerah dalam rangka percepatan

ekonomi, meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan serta

pembangunan di Daerah.
d. Replikasi Online Single Submission (OSS) untuk perizinan yang

masih dikelola DPMPTSP khususnya untuk UMKM.

Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui

Sistem Online Single Submission (OSS) merupakan pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 terdapat

1.702 kegiatan usaha yang terdiri atas 1.349 Klasifikasi Baku

Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sudah diimplementasikan

dalam Sistem OSS Berbasis Risiko. Selain perizinan yang sudah

bisa dilaksanakan melalui OSS terdapat 7 (tujuh) jenis perizinan

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di luar perizinan

berusaha berbasis risiko meliputi Perizinan Penyelenggaraan

Reklame Lingkup Kabupaten; Perizinan Pemasangan Lampu

Penerangan Jalan Umum Swadaya (LPJU Swadaya); Perizinan

Pemakaian Tanah Daerah Milik Jalan (Damija); Pendirian Satuan

Pendidikan Non Formal; Pendirian, Perubahan, dan Penutupan

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; Pendirian Satuan

Pendidikan Anak Usia Dini; dan Kerja Sama Penyelenggaraan dan

Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan

Lembaga Pendidikan di Indonesia. Dengan replikasi OSS untuk

perizinan yang masih dikelola DPMPTSP diharapkan lebih

memudahkan masyrakat dalam mengurus perizinan yang

dibutuhkan.

e. Mengintegrasikan NIK kedalam sistem perizinan.


Pemerintah Indonesia tengah menuju era satu data, dengan NIK

sebagai basisnya. Penerapannya akan dilakukan ke seluruh

pelayanan publik, sehingga ke depan menggunakan NIK sebagai

kunci aksesnya dalam pelayanan publik. Hal ini sesuai dengan

amanat Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2021 tentang

Pencantuman dan Pemanfaatan NIK dan/ atau NPWP dalam

Pelayanan Publik.

f. Optimalisasi Kawasan Industri Cilacap dan Kawasan Peruntukan

Industri.

Kawasan Industri Cilacap sebagai bagian dari perusahaan kawasan

industri di Indonesia telah berpengalaman dalam mengelola dan

mengembangkan kawasan industri, sehingga mampu memenuhi

kebutuhan akan kavling industri dan berbagai macam jenis industri.

Pengembangan Kawasan Industri Lebih lanjut, mengingat kebutuhan

akan lahan/kavling industri yang semakin dinamis, KIC akan

memperluas luasan lahan menjadi 82Ha, masuk wilayah Menganti

dan Mertasinga pada sisi utara jalan nasional Jalan Lingkar

Selatan.Didukung letak yang strategis dan infrastruktur yang handal

menawarkan lokasi terbaik pada pesisir selatan Pulau Jawa untuk

berinvestasi. Dukungan infrastruktur jalan arteri, rencana jalan tol,

pelabuhan, bandara, jalur kereta api menjadikan KIC sebagai

alternatif yang menjanjikan bagi para investor.

Selain Kawasan Industri Cilacap, Pemerintah Kabupaten Cilacap

juga telah menetapkan beberapa 8 (delapan) lokasi seluas 5.285,75


ha untuk Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yaitu: KPI Kutawaru/KPI

Bengawan Donan, KPI Adipala, KPI Provinsi, KPI Karang Kandri,

KPI Sidareja, KPI Warungbatok, KPI Cilacap Timur Kecamatan

Binangun dan Nusawungu.

Penetapan lokasi untuk pengembangan KPI ini tetap mengacu pada

rencana tata ruang yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2019 – 2029 dan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Cilacap Tahun 2011 – 2031 beserta dokumen revisinya.

g. Mengusulkan kawasan industri cilacap sebagai Proyek Strategis

Nasional (PSN)

PSN adalah proyek-proyek infrastruktur Indonesia yang dianggap

strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan

pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di

daerah. Kriteria strategis mengacu kepada manfaat proyek tersebut

terhadap perekonomian, kesejahteraan sosial, pertahanan,

keamanan nasional, serta konektivitas dan keragaman distribusi

antar pulau. Pengusulan Kawasan Industri Cilacap sebagai PSN

dengan berbagai keunggulanya diharapkan bisa meningkatkan nilai

investasi di Kabupaten Cilacap dan mendorong pertumbuhan

ekonomi daerah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tentang terobosan dan upaya Pelayanan Perizinan Di

Kabupaten Cilacap dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Kabupaten Cilacap memiliki berbagai potensi yang dibutuhkan utnuk

menarik investor dari dalam dan luar negeri diantaranya

ketersediaan infrastrukur pendukung seperti bandara, pelabuhan,

rencana pembukaan jalan tol, dan pembukaan kawasan industri baru

b. Sebagai langkah untuk mengoptimalkan potensi tersebut diantara

dengan melakukan beberapa terobosan diantaranya penyediaan

sarana dan prasarana Mal Pelayanan Publik, integrasi NIK dalam

pelayanan perizinan, replikasi OSS bagi perizinan lokal yang masih

dikelola DPMPTSP, penyusunan kebijakan insentif pajak, pemberian

tambahan penghasilan pegawai untuk opd pengelola perizinan dan

OPD terkait lainnya, serta usulan Kawasan Industri Cilacap sebagai

proyek strategis nasional

3.2 Rekomendasi

Terhadap solusi dan inovasi tersebut dapatnya segera

diimplementasikan berdasarkan skala prioritas dan kemampuan

keuangan daerah, mengingat hasil akhir dari optimalisasi pelayanan

perizinan di Kabupaten Cilacap adalah meningkatnya nilai investasi,

kemandirian UMKM guna peningkatan pertumbuhan ekonomi,


penurunan angka kemiskinan dan pengurangan jumlah pengangguran di

Kabupaten Cilacap.

Daftar Pustaka

1. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2021 tentang Pencantuman dan

Pemanfaatan NIK dan/ atau NPWP dalam Pelayanan Publik.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2019 – 2029.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap Tahun 2011 –

2031.

5. Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap.

6. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 152 Tahun 2021 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Cilacap.

Anda mungkin juga menyukai