Anda di halaman 1dari 39

Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan

KOORDINATOR PENGAWASAN BIDANG AKUNTAN NEGARA


PERWAKILAN BPKP KALIMANTAN SELATAN

SOSIALISASI
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
Banjarbaru, 10 September 2022
BAGIAN I
PENDAHULUAN

2
DASAR HUKUM

UU 1/2004 UU 17/2003
Keuangan Negara
UU 23/2014
Perbendaharaan Pemerintahan Daerah
Negara
Bab XII Pengelolaan Pasal 6 Pasal 346
Keuangan Badan Layanan Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah Daerah dapat membentuk Badan
Umum Pasal 68 & 69 diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota Layanan Umum Daerah …..dst
PP 23/2005
PP 12/2019
PP 74/2012 Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Keuangan BLU BLU & BLUD Daerah
 TUJUAN DAN ASAS  PERSYARATAN, PENETAPAN, & PENCABUTAN  STANDAR DAN TARIF LAYANAN
 PENGELOLAAN KEUANGAN BLU Pasal 205 s.d 211
 Perencanaan dan Penganggaran  Pengelolaan Piutang dan Utang  Akuntansi, Pelaporan, dan Pasal 211
 Dokumen Pelaksanaan Anggaran  Investasi Pertanggungjawaban keuangan Ketentuan lebih lanjut mengenai BLUD
 Pendapatan dan Belanja  Pengelolaan Barang  Akuntabilitas Kinerja
 Penyelesaian Kerugian
diatur dalam Peraturan Menteri setelah
 Pengelolaan Kas  Surplus dan Defisit memperoleh pertimbangan menteri yang
 TATA KELOLA menyelenggarakan urusan pemerintahan di
 Kelembagaan, Pejabat Pengelola, dan Kepegawaian  Pembinaan dan Pengawasan  Remunerasi
bidang keuangan.

PMK-PMK • PMK 08/PMK.02/2006


Pengadaan Barang/Jasa pada BLU
• PMK 217/PMK.05/2015 • PMK 220/PMK.05/2016 –
PSAP 13 Tentang Penyajian LKBLU • PMK 42/PMK.05/2017 Permendagri
Pengelolaan Keuangan BLU • PMK 77/PMK.05/2009 – • PMK 95/PMK.05/2016
Dewan Pengawas BLU
Sistem Aklap BLU
• PMK 98/PMK.05/2017
79/2018
PMK 42/PMK.05/2018 Pengelolaan
Pinjaman pada BLU • PMK 100/PMK.05/2016 Penarikan & Pengembalian Dana BLUD
• PMK 217/PMK.05/2009 Penyusunan BLU
Pemberian Bonus BLU RS Eks Tarif Layanan BLU • PMK 176/PMK.05/2017
• PMK 230/PMK.05/2009 • PMK 136/PMK.05/2016 Pedoman Remunerasi BLU
Penghapusan Piutang BLU Pengelolaan Aset pada BLU • PMK 200/PMK.05/2017
• PMK 92/PMK.05/2011 • PMK 180/PMK.05/2016 Sistem Pengendalian Intern BLU
RBA & Pelaksanaan Anggaran Penetapan dan Pencabutan • PMK 82/PMK.05/2018 2
BLU Penerapan PPK BLU Pengelolaan Kas dan Investasi BLU
Public Goods Private
Semi Public Goods Goods

K/L
BUMN/
Dinas/Badan/Kantor BLU/D Persero
BUMD

Swasta/Private
Pemerintah

yayasan Perusahaan swasta

Government Not-for-Profit Profit Organization


Organization Organization
Semi Public Goods

BLU/BLUD BUMN/BUMD
Renstra dgn logika Renstra dgn logika
Kombinasi Antara Publik dan Privat Privat

Tatakelola dengan logika agensifikasi Tatakelola dengan logika privatisasi

Aset Tidak Dipisahkan Aset Dipisahkan

Anggaran Menyatu dengan APBN/D Anggaran Terpisah dari APBN/D

Pengawai didominasi oleh PNS dan


Pengawai non PNS
dapat menganggkat pegawai non PNS

Not-for-Profit Organization
DASAR FILOSOFIS DAN KARAKTERISTIK BLU

Dalam pengelolaan keuangannya, BLU diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik- praktik
bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat”

TATA
EFISIENSI DAN PENINGKATA KINERJA
KELOLA
PRODUKTIVITA N KEUANGAN
KEUANNGAN
S LAYANAN
& SDM
Menghasilkan Barang/Jasa Pasal 68 UU NO 1 Tahun 2004 Tentang
Menghasilkan barang/jasa yang Perbendaharaan Negara
Instansi Pemerintah seluruh/sebagian dijual kepada masyarakat • BLU dibentuk untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
Berkedudukan sebagai instansi memajukan kesejahteraan umum dan
pemerintah (asetnya merupakan Layanan Masyarakat mencerdaskan kehidupan bangsa.
kekayaan negara yang tidak Memberikan pelayanan kepada • Kekayaan BLU merupakan kekayaan
negara/daerah yang tidak dipisahkan, dikelola
dipisahkan) masyarakat dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
menyelenggarakan kegiatan BLU.
Pengelolaan Otonom • Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat
dilakukan oleh Menteri Keuangan sementara
Dikelola secara otonom dengan Tidak Mencari Keuntungan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis
yang bersangkutan.
prinsip efisiensi dan produktivitas Tidak mengutamakan mencari keuntungan
• Pembinaan keuangan BLU pemerintah daerah
ala korporasi dalam melakukan kegiatannya dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan daerah
sementara pembinaan teknis dilakukan oleh
kepala SKPD yang bersangkutan.
BLU/BLUD merupakan Terobosan Peningkatan Layanan Publik
Implementasinya seharusnya dapat meningkatkan kualitas institusi dan
layanan yang diberikan serta value for money

Kecukupan
Efektif Layanan Ketepatan
Perluasan dan
Layanan
Pemerataan
Layanan
Responsivitas Produktivitas
Efisien Layanan

pra pasca
BLU/BLUD BLU/BLUD
BAGIAN II
BADAN
LAYANAN
UMUM
DAERAH
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah sistem yang
diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan
Daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam
pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian
dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya
Pengertian
-Permendagri Nomor 79 Tahun 2018-
Keleluasaan blud?
FLEKSIBILITAS PPK - BLUD
DAPAT
PENGELOLAAN SDM MELAMPAUI
PLAFOND
DAPAT
PENGGUNAAN MELAKUKAN
LANGSUNG INVESTASI
JK PENDEK

Kaidah Praktik Bisnis


PENETAPAN yang Sehat
TARIF
“Breaking The Law”
thd
Ketentuan Umum MELAKUKAN
PINJAMAN
Pengelolaan
PENGADAAN
BARANG/JASA Keuangan Daerah

KSO DENGAN
PIHAK III REMUNERASI

12
Pengelola BLUD

Selaku KPA/Kuasa Pengguna Barang, (PNS at Non PNS) jika Pimpinan


PEMIMPIN Non PNS, Pejabat Keuangan sebagai KPA/Kuasa Pengguna Barang

PEJABAT Penanggungiawab keuangan, dibantu bendahara penerimaan dan


KEUANGAN bendahara pengeluaran, berasal dari PNS

PEJABAT Sebagai penanggungiawab kegiatan teknis operasional dan pelayanan


TEKNIS di bidangnya.
STATUS KEPEGAWAIAN
1. Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD berasal dari:
1) Pegawai negeri sipil; dan/atau
2) Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Pejabat Pengelola dari pegawai yang berasal dari tenaga Profesional
dapat dipekerjakan secara kontrak atau tetap.
3. Pejabat Pengelola yang berasal dari tenaga Profesional diangkat untuk
masa jabatan paling lama 5 tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali periode masa Jabatan berikutnya maks umur 60 thn.
4. Pengadaan Pejabat Pengelola dan pegawai yang berasal dari profesional
lainnya dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan komposisi yang telah
disetujui PPKD.
Pembina dan pengawas BLUD

Pem • Pembina teknis yaitu kepala SKPD yang bertanggungjawab atas urusan
bina pemerintahan yang bersangkutan
tekni • Pembina keuangan yaitu PPKD
s dan
pem
bina
keua
ngan
Satu • Dibentuk oleh pimpinan BLUD
an • Untuk pengawasan dan pengendalian internal kinerja keuangan, pelayanan dan
pen lingkungan sosial.
gaw • Syarat a.l Memiliki keahlian, Usia 30 thn-55thn , Ijazah D3, pengalaman kerja 3 thn
as
inter
nal
• Dibentuk oleh KDH
Dew • Pengawasan dan pengendalian internal yang dilakukan oleh pejabat
an Pengelola
Peng
awas
Syarat Pembentukan & Keanggotaan Dewan Pengawas (Dewas)

Syarat Pembentukan Dewas


Maksimal 3 orang, Pendapatan 2 thn terakhir Rp30 M-
Rp100M atau Nilai Aset 2 thn terakhir Rp150 M- Rp500M

Maksimal 5 orang, Pendapatan 2 thn terakhir


>Rp100 M at Nilai Aset 2 thn terakhir > Rp500M.

Keanggotaan Dewas
1 atau 2 orang, Pejabat SKPD yang membidangi kegiatan BLUD

1 atau 2 orang, Pejabat SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah

1 orang, Tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD dari tenaga profesional,
atau perguruan tinggi
•Gaji
•tunjangan tetap
Bentuk •Insentif
•bonus atas prestasi (1 kali dalam 1 tahun),
•pesangon(pegawai dg perjanjian kerja dan tenaga
profesional),
•Pejabat Pengelola (gaji, tunjangan, insentif dan bonus,
pesangon atau pensiun).
Diberikan •Pegawai (gaji, insentif dan bonus, pesangon atau
Kepada
pensiun)
•Dewas (% persentase tertentu dari gaji dan tunjangan
Remunerasi Pemimpin

•Pemberian gaji, tunjangan dan pensiun bagi PNS sesuai


Ketentuan dengan ketentuan per UU
Pemberian •Diatur dengan peraturan kepala daerah berdasarkan
usulan pemimpin

Kepala daerah dapat membentuk tim yang keanggotaannya dapat


berasal dari unsur:
a. SKPD yang membidangi kegiatan BLUD;
Pengaturan b. SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah;
c. perguruan tinggi;
d. lembaga profesi.
BESARAN REMUNERASI

1. Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat teknis


maks 9O% dari remunerasi pemimpin.
2. Remunerasi Dewas (Honorarium)
1)Ketua maks 40% dari gaji dan tunjangan pimpinan
2)Anggota maks 36% dari gaji dan tunjangan pimpinan
3)Sekretaris Dewan Pengawas maks 15% dari gaji dan
tunjangan pimpinan.
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
No. Uraian Rincian
1. Pendapatan BLUD Jasa layanan, Hibah, Hasil kerja sama dengan pihak lain, APBD
dan Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
2. Belanja BLUD 2.1. Belanja operasi, meliputi belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, belanja bunga dan belanja lain

2.2. Belanja modal belanja BLUD untuk perolehan aset tetap


dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 12 bln

3. Pembiayaan BLUD 3.1. Penerimaan pembiayaan meliputi SILPA TA sebelumnya,


Divestasi, Penerimaan utang

3.2. Pengeluaran pembiayaan meliputi investasi dan


pembayaran pokok utang/pinjaman
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Menteri/pim Menkeu/PPKD
BLU/D lembaga/kep SKPD

RBA disusun berdasarkan RSB RENSTRA-K/L


basis kinerja dan perhitungan (5 tahunan) atau RPJMD
akuntansi biaya menurut jenis RKA K/L, RKA
layanannya. SKPD,
RBA BLU disusun APBN/
berdasarkan RBA BLU/D RKA K/L, RKA / Rancangan
kebutuhan dan kemempuan (1 tahunan) SKPD, APBD APBD
pendapatan yang / Rancangan dan
diperkirakan akan diterima APBD
dari masyarakat, badan lain, RBA BLU
dan APBN/APBD Disertai dngn usulan SPM & biaya dr keluaran Dikaji kembali standar biaya dan
yg akan dihasilkan anggaran BLU
RBA BLU/D
Definitif
Mengesahkan Jika 31 Des belum disahkan,
BLU dapat melakukan
Paling sedikit mencakup DPA BLU/D DPA (max) 31
pengeluaran max angka dok PA
seluruh pendapatan dan Des
thn lalu
belanja, seluruh arus kas,
serta jumlah dan kualitas Mjd lampiran dari perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh menteri/pim

lembaga/gub/bup/wlkota dgn pim BLU.
jasa dan/atau barang
• Mjd dasar penarikan dana yg bersumber dr APBN/APBD oleh BLU.
5
PENYUSUNAN RBA
• Ringkasan Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan;
• Rincian Anggaran Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan;
RBA meliputi • Perkiraan Harga;
• Besaran Persentase Ambang Batas;
• Perkiraan Maju Atau /Forward Estimate

pola • Menganut pola anggaran fleksibel


dengan suatu presentase ambang
anggaran batas tertentu

Rincian • Rincian anggaran pendapatan, belanja


dan pembiayaan merupakan rencana
anggaran untuk seluruh kegiatan
anggaran tahunan
HUBUNGAN RBA DENGAN RKA
NO RBA INTEGRASI DALAM RKA
1. Pendapatan BLUD Pendapatan daerah pada kode rekening kelompok
pendapatan asli daerah pada jenis lain pendapatan
asli daerah yang sah dengan obyek pendapatan dari
BLUD
2. Belanja BLUD (sumber dananya berasal Belanja daerah yang selanjutnya dirinci dalam 1(satu)
dari pendapatan BLUD dan sisa lebih program, 1 (satu) kegiatan, 1(satu) output\ dan jenis
perhitungan anggaran BLUD) belanja
3. Pembiayaan BLUD Akun pembiayaan pada SKPKD selaku Bendahara
Umum Daerah

HAL-HAL LAIN:
1. BLUD dapat melakukan pergeseran rincian belanja sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis
belanja pada DPA untuk selanjutnya disampaikan kepada PPKD.
2. RBA diintegrasikan/ dikonsolidasikan dan merupakan kesatuan dari RKA
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan, pengajuan, penetapan, perubahan RBA BLUD diatur
dengan Peraturan Kepala Daerah.
PELAPORAN PELAKSANAAN ANGGARAN
UPTD/BADAN DAERAH BLUD KEPALA SKPD TEKNIS KEPALA PPKD

LAPORAN LAPORAN
PENDAPATAN,BELANJA PENDAPATAN,BELANJA
DAN PEMBIAYAAN DAN PEMBIAYAAN
LAPORAN
PENDAPATAN,BELANJA SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN
DAN PEMBIAYAAN TANGGUNG JAWAB
TANGGUNG JAWAB
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERMINTAAN
TANGGUNG JAWAB
PENGESAHAN
PENDAPATAN,BELANJA
DAN PEMBIAYAAN

ditolak
SURAT PERMINTAAN
PENGESAHAN PROSES
PENDAPATAN,BELANJA
DAN PEMBIAYAAN
disetujui

SURAT PENGESAHAN SURAT PENGESAHAN


SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN,BELANJA
PENDAPATAN,BELANJA PENDAPATAN,BELANJA
DAN PEMBIAYAAN DAN PEMBIAYAAN
DAN PEMBIAYAAN
REKENING KAS BLUD

Pemimpin membuka rekening kas BLUD sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang -undangan.
Rekening kas BLUD digunakan untuk menampung
penerimaan dan pengeluaran kas yang dananya bersumber
dari pendapatan BLUD.
Penerimaan BLUD dilaporkan setiap hari kepada pemimpin
melalui pejabat keuangan.
PENATAUSAHAAN KEUANGAN
Dalam pelaksananaan anggaran Pimpinan BLUD harus memiliki
Kebijakan/ketentuan penatausahaan keuangan memuat minimal a.l :

Pendapatan dan belanja

Penerimaan dan pengeluaran

Hutang dan piutang

Persediaan, aset tetap dan investasi

ekuitas

Ketentuan tentang pelaksanaan anggaran diatur dengan Perkada


Diberikan Fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume
kegiatan pelayanan

Fleksibiltas belanja bersumber dari pendapatan BLUD jasa


layanan,hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain, lain-lain
pendapatan BLUD yang sah dan hibah tidak terikat

Ambang batas merupakan besaran persentase realisasi


belanja yang diperkenankan melampaui anggaran dalam
Pengelolaan RBA dan DPA
Belanja
Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas terlebih
dahulu mendapat persetujuan kepala daerah

kekurangan anggaran, BLUD mengajukan usulan tambahan


anggaran dari APBD kepada PPKD

Besaran presentase ambang batas dicantumkan dalam


RBA dan DPA
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA
NO.

1 Sumber dana APBD dan Berdasarkan ketentuan perundang-undangan mengenai


hibah terikat pengadaan barang/jasa pemerintah atau kebijakan pengadaan
dari pemberi hibah.

2 Sumber dana non APBD dan 1. Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber
Hibah tidak terikat dari jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerja sama dengan
pihak lain, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, diberikan
Fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya
dari ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barang dan/atau
jasa diatur dengan Perkada.
PENGELOLAAN BARANG
BLUD dalam melaksanakan pengelolaan barang mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai barang milik
daerah
Mengikuti Permendagri 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Tarif Layanan sebagai imbalan atas penyediaan layanan
barang/ jasa kepada masyarakat

Berupa besaran Tarif dan/atau pola Tarif

Tarif Disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan


Layanan atau hasil per investasi dana

Pemimpin mengusulkan Tarif Layanan BLUD kepada


Kepala Daerah

Diatur dengan peraturan Kepala Daerah dan


disampaikan kepada Pimpinan DPRD
PIUTANG BLUD- PENAGIHAN PIUTANG
1. BLUD mengelola piutang sehubungan dengan penyerahan
barang, jasa, dan/atau transaksi yang berhubungan langsung
atau tidak langsung dengan kegiatan BLUD.
2. BLUD melaksanakan penagihan piutang pada saat piutang jatuh
tempo, dilengkapi administrasi penagihan.
3. Dalam hal piutang sulit tertagih, penagihan piutang diserahkan
kepada Kepala Daerah dengan melampirkan bukti yang sah.
4. Piutang dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat
5. Tata cara penghapusan piutang diatur dengan Perkada
Hutang/Pinjaman
1. Utang/pinjaman yang memberikan manfaat kurang dari 1
(satu) tahun yang timbul karena kegiatan operasional
Jangka dan/atau yang diperoleh dengan tujuan untuk menutup
Pendek selisih antara jumlah kas yang tersedia.
2. Kewajiban pembayaran kembali utang/pinjaman yang harus
dilunasi dalam tahun anggaran berkenaan
3. Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka pendek diatur
dengan Peraturan Kepala Daerah
4. Pemimpin dapat melakukan pelampauan pembayaran bunga
dan pokok sepanjang tidak melebihi nilai ambang batas yang
telah ditetapkan dalam RBA

1. Merupakan utang/pinjaman yang memberikan manfaat lebih


Jangka
dari 1 (satu) tahun dengan masa pembayaran kembali atas
Panjang
utang/pinjaman tersebut lebih dari 1 (satu) tahun anggaran.
2. Hanya untuk pengeluaran belanja modal.
3. Mekanisne pengajuan utang/pinjaman jangka panjang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
KERJA SAMA BLUD
Dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain, untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, berdasarkan
prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis dan saling menguntungkan

1.
Kerja sama Dilakukan melalui pengelolaan manajemen dan proses
operasional operasional secara bersama dengan mitra kerja sama dengan
tidak menggunakan barang milik daerah

Dilakukan melalui pendayagunaan barang milik daerah


2. dan/atau optimalisasi barang milik daerah dengan tidak
Pemanfaat mengubah status kepemilikan untuk memperoleh pendapatan
-an BMD dan tidak mengurangi kualitas pelayanan umum yang menjadi
kewajiban BLUD, mengikuti peraturan perundang- undangan.
INVESTASI BLUD
1. Memberi manfaat bagi peningkatan pendapatan dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
2. Tidak mengganggu likuiditas keuangan BLUD dengan
SYARAT
tetap memperhatikan rencana pengeluaran
3. Berupa investasi jangka pendek
4. Diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

Dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki


JANGKA WAKTU
selama 12 (dua belas) bulan atau kurang

1. Deposito pada bank umum dengan jangka waktu 3 -


BENTUK 12 bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara
otomatis
2. Surat berharga negara jangka pendek.
Selisih lebih antara realisasi penerimaan dan pengeluaran BLUD selama 1
(satu) tahun anggaran

Dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya, kecuali atas perintah


kepala daerah disetorkan sebagian atau seluruhnya ke kas daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas dan rencana pengeluaran BLUD.

Pemanfataan SILPA BLUD dalam tahun anggaran berikutnya yang digunakan


untuk membiayai program dan kegiatan harus melalui mekanisme APBD.
Sisa lebih
Perhitungan
Anggaran Pemanfataan SILPA BLUD dalam tahun anggaran berikutnya apabila dalam
kondisi mendesak dapat dilaksanakan mendahului perubahan APBD,
kriterian mendesak :
1) Program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya
belum tersedia dan/atau belum cukup anggarannya pada tahun anggaran
berjalan;
2) Keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

Pengelolaan diatur dengan Peraturan Kepala Daerah


DEFISIT ANGGARAN

Dalam hal anggaran BLUD diperkirakan defisit,


ditetapkan pembiayaan untuk menutupi defisit tersebut
antara lain dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan
anggaran tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan
pinjaman
PENYELESAIAN KERUGIAN

Setiap kerugian daerah pada BLUD tindakan melawan hukum atau


yang disebabkan oleh kelalaian seseorang diselesaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai
penyelesaian kerugian negara/daerah.
Laporan keuangan BLUD terdiri atas:
a. laporan realisasi anggaran;
b. laporan perubahan saldo anggaran lebih;
c. neraca;
d. laporan operasional;
e. laporan arus kas;
f. laporan perubahan ekuitas;
Pelaporan dan g. catatan atas laporan keuangan
pertanggung-
jawaban
Disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintahan

Disertai dengan laporan kinerja berisi informasi


pencapaian hasil atau keluaran BLUD

Diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Laporan keuangan semesteran dan tahunan

1.Laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan


kinerja paling lama 2 bulan setelah periode pelaporan
berakhir,
PERIODE 2.Dilakukan reviu oleh SKPD yang membidangi
PELAPORAN
pengawasan di pemerintah daerah
3.Hasil reviu merupakan kesatuan dari laporan keuangan
BLUD

Laporan keuangan diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke


dalam laporan keuangan SKPD
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMBINAAN PENGAWASAN

MENTERI DALAM NEGERI MENTERI MELALUI DIREKTUR INSPEKTORAT JENDERAL


JENDERAL BINA KEUANGAN MELAKUKAN PENGAWASAN
DAERAH TERHADAP BLUD

GUBERNUR TERHADAP BLUD PROVINSI INSPEKTORAT PROVINSI

BUPATI/WALI KOTA TERHADAP BLUD KAB/KOTA INSPEKTORAT KAB/KOTA

BENTUK PEMBINAAN SOSIALISASI, SUPERVISI,


BIMBINGAN TEKNIS DAN
ASISTENSI.

KEWAJIBAN PELAPORAN PADA MENDAGRI:


Pemerintah daerah wajib melaporkan UPTD/Badan Daerah yang menerapkan BLUD disertai
kinerja keuangan dan nonkeuangan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan
Daerah

Anda mungkin juga menyukai