Anda di halaman 1dari 49

Pelatihan Pembina JF

Pranata Keuangan APBN


dan Analis Pengelolaan
Keuangan APBN

Mei 2023

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Outline
1) Dasar Hukum/Peraturan
2) Jabatan Fungsional Pranata Keuangan APBN dan Jabatan Fungsional
Analis Pengelolaan Keuangan APBN
3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
4) Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional
5) Karier Jabatan Fungsional
6) Progress Implementasi
7) Current Issues

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Dasar Hukum

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Dasar Hukum

PAKET PERATURAN AWAL JF PERBENDAHARAAN PAKET PERATURAN TERBARU JF NASIONAL

• Peraturan Menteri PAN-RB 53/2018 • Peraturan Menteri PAN-RB 6/2022


• Peraturan Menteri PAN-RB 54/2018 • Peraturan Menteri PAN-RB 1/2023
• Peraturan Menteri PAN-RB 13/2019 (Berlaku 1 Juli 2023)
(Pengelolaan Kinerja JF berlaku
sampai 30 Juni 2023)
• Peraturan BKN 11/2022 (Peraturan
• Peraturan BKN 18/2019
setara Peraturan Menteri PAN-RB
• Peraturan BKN 19/2019
13/2019)
(Sudah tidak berlaku) (Akan diganti turunan dari PermenPAN-RB
• PMK 162/PMK.05/2022 Nomor 1 Tahun 2023)
• PMK 163/PMK.05/2022
(Pengelolaan Kinerja JF berlaku
sampai 30 Juni 2023)

REFORMASI KEBIJAKAN JF
- Penyederhanaan Birokrasi
- Perubahan Penilaian Kinerja JF
- Simplifikasi Pengelolaan JF
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4
Jabatan Fungsional Pranata Keuangan APBN
dan Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan
Keuangan APBN

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 5


Jabatan Fungsional Perbendaharaan

PRANATA KEUANGAN APBN ANALIS PENGELOLAAN KEUANGAN APBN


RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN
KATEGORI : KETERAMPILAN KATEGORI : KEAHLIAN
PENDIDIKAN MINIMAL : D-3 PENDIDIKAN MINIMAL : S-1/D-4

Jenjang BUP Kelas Jenjang BUP Kelas


Jabatan Jabatan
Terampil II/c – II/d 58 th 7 Ahli Pertama III/a – III/b 58 th 8
Mahir III/a – III/b 58 th 8 Ahli Muda III/c – III/d 58 th 10
Penyelia III/c – III/d 58 th 9 Ahli Madya IV/a-IV/c 60 th 12

SUB UNSUR Tugas sebagai SUB UNSUR Tugas sebagai


Perikatan dan Penyelesaian Tagihan PPK Perikatan dan Penyelesaian
PPK
Tagihan
Pelaksanaan Perintah Pembayaran PPSPM
Pelaksanaan Perintah
PPSPM
Kebendaharaan Bendahara Pembayaran
Penyiapan Analisis Laporan Keuangan
Penyusun LK Analisis Laporan Keuangan
Instansi Penyusun LK
Pengelolaan Administrasi Belanja Instansi
PPABP
Pegawai

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 6


Pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 7


Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional

MEKANISME PENGANGKATAN TATA CARA PENGANGKATAN


Pengangkatan JF : Pengangkatan JF :
- Ahli Madya - Ahli Utama

Promosi
4 1 Pengangkatan
Pertama
- Ahli Muda
- Ahli Pertama
- Penyelia
Ditetapkan oleh Presiden

- Mahir

3 2
- Terampil
- Pemula
Ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian K/L

Penyesuaian Perpindahan dari


Jabatan Lain

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 8


Pengangkatan Pertama

Persyaratan Pengangkatan
Lowongan untuk
Pertama :
Pengangkatan Pertama :
a. Berstatus PNS;
a. JF Ahli Pertama;
b. Memiliki Integritas dan
b. JF Ahli Muda;
moralitas yang baik:
c. JF Pemula; atau
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. JF Terampil
d. Berijazah paling rendah;
1. S-1/D-4 untuk JF
Keahlian;
Pada SK CPNS harus 2. D-3 untuk JF
sudah tercantum Keterampilan;
nomenklatur JF-nya, e. Nilai Predikat Kinerja paling
dan diberikan kelas rendah baik dalam 1 (satu)
jabatan sesuai jenjang tahun terakhir; dan
Pengangkatan Pertama merupakan
jabatannya. f. Syarat lainnya yang ditetapkan
mekanisme pengisian kebutuhan JF dari
oleh Menteri.
Calon PNS.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 9


Perpindahan dari Jabatan Lain
Ketentuan Umum
Mekanisme Perpindahan dari Jabatan Lain
Persyaratan Perpindahan dari Jabatan Lain:
(PJL) merupakan mekanisme perpindahan a. Berstatus PNS;
Horizontal, meliputi: b. Memiliki Integritas dan moralitas yang baik:
• Perpindahan antar kelompok JF; atau c. Sehat jasmani dan rohani;
• Perpindahan antar Jabatan d. Berijazah paling rendah;
1. S-1/D-4 untuk JF Keahlian;
2. D-3 untuk JF Keterampilan;
• Pengangkatan dalam JF dapat e. Mengikuti dan lulus UKOM sesuai standar
mempertimbangkan hasil evaluasi Kompetensi yang telah disusun oleh IP;
Kerja periodik minimal 6 bulan f. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan
terakhir; tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
• Apabila memiliki predikat singkat 2 (dua) tahun;  kecuali dalam
baik/sangat baik, perpindahan dari rangka penataan birokrasi, pengalaman
Jabatan lain dapat minimal 1 (satu) tahun;
g. Nilai Predikat Kinerja paling rendah baik
mempertimbangkan aspirasi JF dalam 2 (dua) tahun terakhir;
bersangkutan; h. Berusia paling tinggi:
• Predikat Kinerja sebelum diangkat 1. 53 tahun untuk JF Keterampilan, JF
pada JF, digunakan pada JF yang Ahli Pertama dan JF Ahli Muda;
akan diduduki. 2. 55 tahun untuk JF Ahli Madya
• Pangkat dalam JF sama dengan i. Syarat Lainnya yang ditetapkan oleh
Pangkat yang dimiliki. Menteri

“Perpindahan dari Jabatan Lain dilaksanakan untuk pengembangan karier dan kapasitas
pejabat fungsional yang disusun sesuai dengan kebutuhan Unit Organisasi” Direktorat Jenderal Perbendaharaan 10
Perpindahan dari Jabatan Lain

(1) Perpindahan antar Kelompok JF (2) Perpindahan antar Jabatan


• Perpindahan antar Kelompok JF, • Perpindahan antar Jabatan, dilaksanakan
dilaksanakan sesuai dengan kualifikasi, antar JF, JA, atau JPT, meliputi:
Kompetensi, dan syarat Jabatan;  JPT Utama, JPT Madya, JPT Pratama
• Perpindahan antar Kelompok JF, dapat ke JF Ahli Utama;
dilaksanakan dalam satu atau lintas  Administrator ke JF Ahli Madya;
rumpun/klasifikasi Jabatan;  Pengawas ke JF Ahli Muda;
• Angka Kredit yang dimiliki pada JF  Pelaksana ke JF Ahli Pertama dan JF
sebelumnya ditetapkan sebagai AK JF yang Keterampilan;
akan diduduki.  JF Ahli Utama ke JPT Pratama; atau
 JF Keterampilan dan Keahlian kecuali
Ahli Utama ke JA.

“Perpindahan dari Jabatan Lain dilaksanakan untuk pengembangan karier dan kapasitas
pejabat fungsional yang disusun sesuai dengan kebutuhan Unit Organisasi”

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 11


Penyesuaian
Ketentuan Umum

“Pengangkatan dalam JF melalui Penyesuaian berlaku bagi PNS yang pada saat JF
ditetapkan telah memiliki pengalaman dan/atau masih melaksanakan tugas di bidang JF
yang akan diduduki berdasarkan keputusan PyB”

Pengangkatan melalui penyesuaian Persyaratan Penyesuaian :


dilaksanakan untuk : a. Berstatus PNS;
 Penetapan JF Baru; b. Memiliki Integritas dan moralitas yang baik:
 Perubahan Ruang Lingkup Tugas c. Sehat jasmani dan rohani;
JF; dan/atau d. Berijazah paling rendah;
1. S-1/D-4 untuk JF Keahlian;
 Kebutuhan mendesak sesuai
2. D-3 untuk JF Keterampilan;
prioritas strategis instansi atau e. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan
nasional. tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
singkat 2 (dua) tahun;
f. Nilai Predikat Kinerja paling rendah baik
• Pengangkatan dalam JF melalui dalam 2 (dua) tahun terakhir;
penyesuaian mempertimbangkan g. Syarat Lainnya yang ditetapkan oleh Menteri
lowongan.
• Diberikan AK sesuai PermenpanRB
1/2023 dan diberikan 1 (satu) kali
selama masa penyesuaian

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 12


Penyesuaian
Penataan Birokrasi

“Dalam hal diperlukan penataan birokrasi, penyesuaian Jabatan ke dalam JF dapat


dilakukan melalui penyetaraan Jabatan dengan persetujuan Menteri”

Penyetaraan Jabatan, meliputi : Persyaratan Penyetaraan Jabatan :


 Administrator ke JF Ahli Madya; a. PNS masih menduduki Jabatan Eselon III,
 Pengawas ke JF Ahli Muda; dan Eselon IV, atau Eselon V;
 Pelaksana Eselon V ke JF Ahli b. Berijazah paling rendah S-1;
Pertama. c. Memiliki kesesuaian tugas, fungsi,
pengalaman, atau pernah melaksanakan
tugas yang berkaitan dengan tugas JF

Diberikan AK sesuai PermenPANRB


1/2023 dan diberikan 1 (satu) kali
selama masa penyesuaian

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 13


Promosi

Promosi
Promosi ke dalam atau dari JF
merupakan perpindahan Diagonal. Promosi ke dalam atau dari JF Kenaikan Jenjang
Dari JA ke JF Dari JF ke JA
Administrator/JPT Pratama ke JF Ahli JF Ahli Utama ke JPT Madya/JPT Utama
Utama
Pengawas ke JF Ahli Madya JF Ahli Madya ke JPT Pratama

Pelaksana ke JF Ahli Pertama, Ahli Muda JF Ahli Muda ke Administrator


dan JF Keterampilan
JF Penyelia dan JF Ahli Pertama ke
Pengawas

Persyaratan Promosi :
a. Mengikuti dan lulus UKOM sesuai standar yang telah disusun oleh IP;
b. Memiliki Predikat Kinerja paling rendah sangat baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
c. Memiliki rekam jejak yang baik;
d. Tidak sedang menjalani proses hukuman disiplin PNS;
e. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS;
f. Tidak pernah dikenakan hukuman karena melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS
dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir; dan
g. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS tingkat sedang atau berat dalam kurun waktu 3
(tiga) tahun terakhir
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 14
Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 15


Kebijakan Penilaian Angka Kredit

Juli 2022 Agustus 2022 Januari 2023 • Penetapan PER BKN Juli 2023
• PAK Periode I PER-BKN 11 Tahun • Penyesuaian AK turunan Permenpan Penilaian AK Konversi
2022 AK 2022 ditetapkan Konvensional  1 Tahun 2023 (?)  Konversi Predikat
Konvensional AK Integrasi • Pengembangan Kinerja oleh Pejabat
• Masa peralihan • PAK Periode II aplikasi eJafung Penilai Kinerja (atasan
Permenpan 13 2022 AK Integrasi menyesuaikan langsung JF)
Tahun 2019 • Penerapan regulasi terbaru
berakhir batasan max 150%
• Permenpan-RB
Nomor 1 Tahun
2023 ditetapkan
• Penyampaian IKI
Mandatory
(S-39/PB.7/2023)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 16


Sasaran Kinerja Pegawai

“Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah ekspektasi kinerja
yang akan dicapai oleh Pegawai setiap tahun”

Dalam proses penyusunan SKP, Pimpinan dan b. sumber daya yang dibutuhkan untuk
Pegawai melakukan dialog kinerja untuk pencapaian kinerja Pegawai;
penetapan dan klarifikasi Ekspektasi, yang berisi: c. skema pertanggungjawaban kinerja Pegawai;
a. rencana kinerja yang terdiri atas: dan
1. rencana hasil kerja Pegawai beserta d. konsekuensi atas pencapaian kinerja
ukuran keberhasilan/indikator kinerja Pegawai.
individu dan target; dan
Penetapan dan klarifikasi Ekspektasi dituangkan
2. perilaku kerja Pegawai yang diharapkan; dalam dokumen SKP.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 17


Pengelolaan Kinerja

“Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan Kinerja JF?”

Pengelolaan Kinerja Pejabat Fungsional merupakan pengelolaan kinerja pejabat fungsional yang
terdiri atas:
a. Perencanaan Kinerja yang meliputi penetapan dan klarifikasi Ekspektasi;
b. Pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja yang meliputi pendokumentasian kinerja,
pemberian umpan balik berkelanjutan, dan pengembangan kinerja Pejabat Fungsional;
c. Penilaian kinerja Pejabat Fungsional yang meliputi evaluasi kinerja Pejabat Fungsional; dan
d. Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Pejabat Fungsional yang meliputi pemberian penghargaan
dan sanksi.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 18


Pengelolaan Kinerja

“Apa orientasi pengelolaan Pengelolaan Kinerja Pejabat


Fungsional?”

Pengelolaan Kinerja Pejabat Fungsional berorientasi pada:


a. Pengembangan kinerja Pejabat Fungsional;
b. Pemenuhan Ekspektasi Pimpinan;
c. Dialog kinerja yang intens antara Pimpinan dan Pejabat Fungsional;
d. Pencapaian kinerja organisasi; dan
e. Hasil kerja dan perilaku kerja Pejabat Fungsional.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 19


Pengelolaan Kinerja

“Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Kinerja?”


Evaluasi kinerja merupakan proses dimana Pejabat Penilai Kinerja mereviu keseluruhan hasil
kerja dan perilaku kerja Pejabat Fungsional.
“Kapan evaluasi kinerja pejabat fungsional dilaksanakan?”
Evaluasi kinerja Pejabat Fungsional dilaksanakan secara periodik maupun tahunan, dan
dilaksanakan paling singkat 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

“Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Kinerja Periodik?”


Evaluasi Kinerja Periodik Pejabat Fungsional adalah proses dimana pejabat penilai kinerja
mereviu keseluruhan hasil kerja dan perilaku kerja Pejabat Fungsional selama bulanan atau
triwulanan dan menetapkan predikat kinerja periodik Pejabat Fungsional berdasarkan kuadran
kinerja Pejabat Fungsional.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 20


Pengelolaan Kinerja

“Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Kinerja Tahunan?”


Evaluasi kinerja tahunan Pejabat Fungsional adalah proses dimana pejabat penilai kinerja
mereviu keseluruhan hasil kerja dan perilaku kerja Pejabat Fungsional selama satu tahun kinerja
dan menetapkan predikat kinerja tahunan Pejabat Fungsional berdasarkan kuadran kinerja
Pejabat Fungsional.

“Bagaimana menghitung evaluasi kinerja periodik pejabat fungsional?”


Dalam hal Predikat Kinerja diperoleh melalui evaluasi kinerja yang dilaksanakan secara periodik,
konversi Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit dapat dihitung secara proporsional
berdasarkan periode penilaian yang berjalan sepanjang memenuhi Ekspektasi. Sebagai contoh
evaluasi kinerja periodik dapat dilaksanakan secara triwulanan atau semester, atau berdasarkan
bulan dilaksanakan evaluasi kinerja periodik.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 21


Pengelolaan Kinerja

“Apa yang dimaksud dengan predikat kinerja?”


Predikat Kinerja adalah predikat yang ditetapkan oleh Pejabat Penilai Kinerja atas hasil evaluasi
kinerja Pegawai ASN baik secara periodik maupun tahunan.
“Apa saja predikat kinerja pejabat fungsional?”
Predikat Kinerja terdiri atas:
a. Sangat baik;
b. Baik;
c. Cukup/butuh perbaikan;
d. Kurang; atau
e. Sangat kurang
“Siapa yang menetapkan predikat kinerja JF?”
Penetapan predikat kinerja dilakukan oleh pejabat penilai kinerja.
“Apakah DUPAK masih ada?”
DUPAK sudah tidak lagi digunakan dalam mekanisme penilaian angka kredit, sehingga pejabat
fungsional tidak perlu lagi menyusun DUPAK dalam penilaian angka kredit, karena angka kredit
ditetapkan berdasarkan predikat kinerja.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 22
Pengelolaan Kinerja

“Bagaimana ketentuan predikat kinerja yang dikonversikan ke dalam angka


kredit?”
Predikat Kinerja dikonversikan ke dalam perolehan Angka Kredit tahunan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sangat Baik ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 150% (seratus lima puluh
persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF;
b. Baik ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 100% (seratus persen) dari
koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF;
c. Cukup/Butuh Perbaikan ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 75% (tujuh
puluh lima persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan
jenjang JF;
d. Kurang ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 50% (lima puluh persen) dari
koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF; dan
e. Sangat Kurang ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 25% ( dua puluh lima
persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 23


Pengelolaan Kinerja
“Bagaimana cara menghitung angka Penghitungan angka kredit dilakukan dengan mengkonversikan predikat
kredit?” kinerja ke dalam angka kredit sesuai dengan jenjang JF
KONVERSI PREDIKAT KINERJA TAHUNAN MENJADI ANGKA KREDIT TAHUNAN
BUTUH SANGAT
SIMULASI KOEFISIEN PER SANGAT BAIK BAIK KURANG
PER TAHUN TAHUN 150% 100% PERBAIKAN 50% KURANG
75% 25%
AHLI PERTAMA
12.5 18.75 12.5 9.38 6.25 3.13
KEAHLIAN

AHLI MUDA
25 37.50 25 18.75 12.50 6.25

AHLI MADYA
37.5 56.25 37.5 28.13 18.75 9.375

AHLI UTAMA
50 75 50 37.50 25 12.5

PEMULA
3.75 5.63 3.75 2.81 1.88 0.94
KETERAMPILA

TERAMPIL
5 7.50 5 3.75 2.50 1.25

MAHIR
12.5 18.75 12.5 9.38 6.25 3.13
N

PENYELIA
25 37.50 25 18.75 12.5 6.25
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 24
Pengelolaan Kinerja

“Siapa yang melakukan konversi predikat kinerja ke dalam angka kredit dan
penetapannya?”
Konversi Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit dan penetapan Angka Kredit dilakukan oleh
Pejabat Penilai Kinerja.
“Bagaimana jika pejabat fungsional mendapatkan ijazah/gelar Pendidikan
formal yang lebih tinggi? Apakah mendapat angka kredit?”
 Dalam hal Pejabat Fungsional  Ijazah/gelar pendidikan untuk pemenuhan
memperoleh ijazah Pendidikan formal syarat pendidikan tidak mendapat
yang lebih tinggi, diberikan tambahan tambahan AK dan harus sesuai dengan
Angka Kredit sebesar 25% (dua puluh lima bidang pendidikan yang dipersyaratkan.
persen) dari Angka Kredit Kumulatif
kenaikan pangkat sesuai jenjangnya untuk
1 (satu) kali penilaian dan hanya diberikan
bagi Pejabat Fungsional dengan Predikat
Kinerja paling rendah Baik.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 25


Alur Penilaian Kinerja JF APK APBN dan JF PK APBN (Mekanisme AK Konversi sesuai
PermenPAN-RB 1/2023)

6
Instansi Pembina
Jafung Admin Satker Atasan Langsung (DSP/Kanwil/KPPN)
1 2
IKI & Target Setujui SKP JF 8
(Upload SK & SKP)
Pelaksanaan Pelatihan &
Setujui
PAK
Ukom Kenaikan Jenjang
CIKI & Predikat
HEK/DEK JF
3 Kinerja (Upload (TTD-Upload)
4 5
HEK/DEK)
Sertifikat Ukom Unit Pelatihan
Pejabat Pembina (BPPK)
Konversi Predikat Kinerja: Kepegawaian
Sangat Baik = 150%
Baik = 100%
SK Kenaikan SK Kenaikan
Sedang = 75%
Pangkat Jenjang 9
Kurang = 50% 7
Sangat Kurang = 25%

1. Pada awal tahun (Semester I tahun berjalan), JF rekam IKI & target 5. Atasan Langsung (Pejabat Penilai Kinerja) mencetak dokumen PAK utk
(SKP)  pilih penugasan & IKI Mandatory (upload dokumen SK ditandatangani (upload dokumen PAK yg telah di-ttd)
Pengelola Keuangan dan SKP) 6. KPPN/Kanwil/DSP melakukan monev kinerja JF dalam rangka menjaga
2. Atasan Langsung menyetujui SKP JF standar kualitas hasil kerja JF
3. Pada bulan Juli tahun berjalan dan/atau Januari tahun berikutnya, JF 7. Usulan kenaikan pangkat kepada PPK
rekam capaian IKI & predikat kinerja (upload HEK/DEK) 8. Pelaksanaan Pelatihan Penjenjangan dan Ukom Kenaikan Jenjang
4. Atasan Langsung (setelah verifikasi Admin Satker) menyetujui 9. Usulan kenaikan jenjang kepada PPK
HEK/DEK JF (Periodik dan/atau Tahunan)

26
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi JF

Salah satu tugas Instansi Pembina: Sistematika Laporan Pemantauan dan Evaluasi JF PK APBN
melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di dan JF APK APBN pd K/L Lingkup Kanwil DJPb
seluruh Instansi Pemerintah yang menggunakan JF
A. Bagian Awal, minimal terdiri dari:
tersebut (Pasal 47 PermenPANRB 1/2023) 1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
KPPN melakukan monev JF PK APBN dan JF APK 4. Daftar Tabel (jika ada)
5. Daftar Grafik (jika ada)
APBN pada aplikasi eJafung 6. Daftar Gambar (jika ada)
B. Bagian Isi, minimal terdiri dari:
1. Pendahuluan
Kanwil DJPb mengkoordinasikan pelaksanaan a. Latar Belakang
b. Dasar Hukum
monev KPPN dan menyampaikan laporan monev 2. Data Pemangku JF
JF PK APBN dan JF APK ke DSP melalui Nota 3. Kegiatan Pembinaan JF yang Dilaksanakan
4. Hasil Pemantauan dan Evaluasi JF
Dinas (paling lambat 30 November) a. Kesesuaian Penugasan
b. Penggunaan IKI Mandatory
c. Kesesuaian Predikat Kinerja
5. Tantangan dan Permasalahan yang Dihadapi
DSP menyampaikan laporan monev JF PK APBN 6. Kesimpulan dan Saran/Rekomendasi
dan JF APK ke Biro Organta melalui Nota Dinas C. Bagian Akhir
7. Daftar Pustaka dan Lampiran (jika ada)

Catatan: tata cara pelaksanaan monev dan sistematika


laporan monev akan disampaikan melalui ND Direktorat Jenderal Perbendaharaan 27
Indikator Kinerja Individu/IKI Mandatory
“DAFTAR IKU/IKI MANDATORY TAHUN 2023 BAGI JF PK APBN DAN JF APK APBN
(DITUGASKAN SEBAGAI PPK)”

Pemilik IKI No. Uraian IKI Tujuan IKI

PK APBN Mahir, 1 Indeks ketepatan waktu penyelesaian Mewujudkan penyelesaian tagihan negara
PK APBN Penyelia, pengujian tagihan dan penerbitan SPP-LS sesuai norma waktu yang telah ditetapkan
APK APBN Ahli dalam rangka mendorong percepatan
Pertama, penyerapan anggaran
APK APBN Ahli Muda,
APK APBN Ahli Madya 2 Indeks ketepatan waktu pendaftaran Mewujudkan pendaftaran kontrak ke KPPN
(Ditugaskan sebagai kontrak ke KPPN sesuai norma waktu yang telah ditetapkan
PPK) dalam rangka meningkatkan akurasi
perencanaan kas

3 Indeks kualitas kinerja capaian output Mewujudkan ketepatan waktu pelaporan


dan ketercapaian output dalam rangka
akuntabilitas pelaksanaan anggaran

4 Indeks pemenuhan pengembangan Mewujudkan pejabat fungsional yang


kompetensi pejabat fungsional berkompeten dan profesional dalam
pengelolaan keuangan APBN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 28


Indikator Kinerja Individu/IKI Mandatory
“DAFTAR IKU/IKI MANDATORY TAHUN 2023 BAGI JF PK APBN DAN JF APK APBN
(DITUGASKAN SEBAGAI PPSPM)”

Pemilik IKI No. Uraian IKI Tujuan IKI

PK APBN Mahir, 1 Indeks ketepatan waktu pengujian SPP-LS Mewujudkan penyelesaian tagihan negara
PK APBN Penyelia, dan penerbitan SPM-LS sesuai norma waktu yang telah ditetapkan
APK APBN Ahli dalam rangka mendorong percepatan
Pertama, penyerapan anggaran
APK APBN Ahli Muda,
APK APBN Ahli Madya 2 Indeks akurasi penerbitan SPM Mewujudkan akurasi penerbitan SPM dalam
(Ditugaskan sebagai rangka mendorong percepatan penyerapan
PPSPM) anggaran

3 Indeks kualitas data rekening suplier Meningkatkan kualitas data rekening suplier
dalam SP2D dalam SP2D untuk mewujudkan zero retur

4 Indeks pemenuhan pengembangan Mewujudkan pejabat fungsional yang


kompetensi pejabat fungsional berkompeten dan profesional dalam
pengelolaan keuangan APBN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 29


Indikator Kinerja Individu/IKI Mandatory
“DAFTAR IKU/IKI MANDATORY TAHUN 2023 BAGI JF PK APBN DAN JF APK APBN
(DITUGASKAN SEBAGAI Bendahara Pengeluaran)”

Pemilik IKI No. Uraian IKI Tujuan IKI

PK APBN Terampil, 1 Indeks kualitas penyusunan dan Mewujudkan akurasi dan ketepatan waktu
PK APBN Mahir, penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran penyampaian LPJ Bendahara dalam rangka
PK APBN Penyelia ke KPPN akuntabilitas pengelolaan uang/surat
(Ditugaskan sebagai berharga negara
BP)
2 Indeks ketepatan waktu penyetoran Mewujudkan penyetoran
pemotongan/pemungutan pajak oleh pemotongan/pemungutan pajak secara tepat
Bendahara waktu dan tepat jumlah dalam rangka
akuntabilitas penerimaan negara

3 Indeks kualitas kinerja pengelolaan UP Mewujudkan akurasi dan ketepatan waktu


dan TUP pertanggungjawaban UP dan TUP dalam
rangka mengurangi idle cash

4 Indeks pemenuhan pengembangan Mewujudkan pejabat fungsional yang


kompetensi pejabat fungsional berkompeten dan profesional dalam
pengelolaan keuangan APBN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 30


Indikator Kinerja Individu/IKI Mandatory
“DAFTAR IKU/IKI MANDATORY TAHUN 2023 BAGI JF PK APBN DAN JF APK APBN
(DITUGASKAN SEBAGAI Bendahara Pengeluaran Pembantu)”

Pemilik IKI No. Uraian IKI Tujuan IKI

PK APBN Terampil, 1 Indeks kualitas penyusunan dan Mewujudkan akurasi dan ketepatan waktu
PK APBN Mahir, penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran penyampaian LPJ Bendahara dalam rangka
PK APBN Penyelia Pembantu ke Bendahara Pengeluaran akuntabilitas pengelolaan uang/surat
(Ditugaskan sebagai berharga negara
BPP)
2 Indeks ketepatan waktu penyetoran Mewujudkan penyetoran
pemotongan/pemungutan pajak oleh pemotongan/pemungutan pajak secara tepat
Bendahara waktu dan tepat jumlah dalam rangka
akuntabilitas penerimaan negara

3 Indeks kualitas kinerja pengelolaan UP Mewujudkan akurasi dan ketepatan waktu


dan TUP pertanggungjawaban UP dan TUP dalam
rangka mengurangi idle cash

4 Indeks pemenuhan pengembangan Mewujudkan pejabat fungsional yang


kompetensi pejabat fungsional berkompeten dan profesional dalam
pengelolaan keuangan APBN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 31


Indikator Kinerja Individu/IKI Mandatory
“DAFTAR IKU/IKI MANDATORY TAHUN 2023 BAGI JF PK APBN DAN JF APK APBN
(DITUGASKAN SEBAGAI Bendahara Penerimaan)”

Pemilik IKI No. Uraian IKI Tujuan IKI

PK APBN Terampil, 1 Indeks kualitas penyusunan dan Mewujudkan akurasi dan ketepatan waktu
PK APBN Mahir, penyampaian LPJ Bendahara Penerimaan penyampaian LPJ Bendahara dalam rangka
PK APBN Penyelia ke KPPN akuntabilitas pengelolaan uang/surat
(Ditugaskan sebagai berharga negara
Bendahara
Penerimaan) 2 Indeks ketercapaian target PNBP Mewujudkan tercapainya target PNBP dalam
rangka meningkatkan penerimaan negara

3 Indeks penggunaan kanal non tunai Mewujudkan penyetoran PNBP yang akurat
dalam penyetoran PNBP melalui kanal non tunai/non teller

4 Indeks pemenuhan pengembangan Mewujudkan pejabat fungsional yang


kompetensi pejabat fungsional berkompeten dan profesional dalam
pengelolaan keuangan APBN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 32


Indikator Kinerja Individu/IKI Mandatory
“DAFTAR IKU/IKI MANDATORY TAHUN 2023 BAGI JF PK APBN DAN JF APK APBN
(DITUGASKAN SEBAGAI PPABP)”

Pemilik IKI No. Uraian IKI Tujuan IKI

PK APBN Terampil, 1 Indeks akurasi dan ketepatan waktu Mewujudkan akurasi dan ketepatan waktu
PK APBN Mahir, penyusunan daftar perhitungan gaji induk penerbitan SPP-LS Gaji Induk oleh PPK
PK APBN Penyelia pegawai
(Ditugaskan sebagai
PPABP) 2 Indeks akurasi dan ketepatan waktu Mewujudkan pembayaran uang makan
penyusunan daftar perhitungan uang kepada aparatur negara dilakukan setiap
makan bulan

3 Indeks akurasi rekonsiliasi gaji pegawai Mewujudkan pelaksanaan rekonsiliasi gaji


secara tepat waktu dan akurat

4 Indeks pemenuhan pengembangan Mewujudkan pejabat fungsional yang


kompetensi pejabat fungsional berkompeten dan profesional dalam
pengelolaan keuangan APBN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 33


Indikator Kinerja Individu/IKI Mandatory
“DAFTAR IKU/IKI MANDATORY TAHUN 2023 BAGI JF PK APBN DAN JF APK APBN
(DITUGASKAN SEBAGAI Penyusun Laporan Keuangan)”

Pemilik IKI No. Uraian IKI Tujuan IKI

PK APBN Terampil, 1 Indeks penyelesaian transaksi dalam Menjamin validitas dan akurasi penyajian
PK APBN Mahir, konfirmasi (TDK) dalam rangka data transaksi dalam Laporan Keuangan
PK APBN Penyelia, pelaksanaan rekonsiliasi SPAN-SAKTI
APK APBN Ahli
Pertama, 2 Indeks ketepatan waktu penyampaian Menjamin kualitas Laporan Keuangan yang
APK APBN Ahli Muda, Laporan Keuangan yang berkualitas disampaikan tepat waktu sesuai dengan
APK APBN Ahli Madya norma waktu yang telah ditetapkan
(Ditugaskan sebagai
Penyusun LK) 3 Indeks kualitas penerapan Pengendalian Mewujudkan penyusunan Laporan Keuangan
Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) telah dilaksanakan dengan pengendalian
intern yang memadai

4 Indeks pemenuhan pengembangan Mewujudkan pejabat fungsional yang


kompetensi pejabat fungsional berkompeten dan profesional dalam
pengelolaan keuangan APBN

DAFTAR IKI DAPAT DIAKSES PADA


https://bit.ly/IKI_Mandatory_JFPKAPBN_JFAPKAPBN_2023
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 34
Karier Jabatan Fungsional

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 35


Kenaikan Jenjang Jabatan
 Kenaikan jenjang JF yang telah memenuhi syarat satu tingkat lebih tinggi, contoh: dari Terampil ke Mahir, dari Ahli Muda ke
Ahli Madya, termasuk Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional melalui mekanisme Promosi.

Syarat Kelebihan AK
Penetapan

Promosi untuk kenaikan jenjang jabatan Promosi untuk kenaikan jenjang jabatan dilaksanakan Jika JF memiliki Angka Kredit melebihi
berdasarkan pertimbangan rekomendasi Tim Penilai Angka Kredit yang ditentukan untuk
fungsional harus memenuhi persyaratan
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi,
antara lain: Kinerja.
kelebihan Angka Kredit tersebut tidak
a. tersedia lowongan kebutuhan untuk dapat diperhitungkan untuk kenaikan
jenjang JF yang akan diduduki; Kenaikan jenjang jabatan ditetapkan oleh Pejabat jabatan berikutnya.
b. paling singkat 1 (satu) tahun dalam Pembina Kepegawaian (SK dari Sekjen atau pejabat
jabatan terakhir; yang diberi kewenangan).
c. memenuhi Angka Kredit Kumulatif
kenaikan jenjang jabatan; Catatan:
Ketidaktersediaan Lowongan
d. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi
kenaikan jenjang jabatan; Berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 1
Dalam hal belum tersedia lowongan pada jenjang Tahun 2023 yang diberlakukan mulai 1
e. memiliki Predikat Kinerja paling
jabatan yang dituju, JF yang telah memenuhi Angka Juli 2023, ketentuan mengenai Angka
rendah baik dalam 1 (satu) tahun Kredit Kumulatif kenaikan jenjang* dapat diberikan Kredit pemeliharaan, unsur penunjang,
terakhir; dan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi, dan dapat dan unsur pengembangan profesi
f. Persyaratan lain yang telah ditetapkan melaksanakan tugas JF sesuai dengan jenjang JF. dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
dalam ketentuan peraturan *telah memenuhi syarat huruf c, d, dan e.
perundang-undangan pada JF
tersebut.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 36


Kenaikan Pangkat
Merupakan kenaikan pangkat JF yang telah memenuhi syarat dalam satu jenjang. Contoh:
 dari Terampil II/c ke Terampil II/d
 dari Ahli Pertama III/a ke Ahli Pertama III/b

Syarat Penetapan dan Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat Istimewa

Kenaikan pangkat bagi Pejabat Fungsional harus  Kenaikan pangkat JF


 JF yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian yang luar
memperhatikan: ditetapkan dengan biasa dalam menjalankan tugas JF dapat diberikan
1. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; Keputusan Pejabat Pembina penghargaan berupa Kenaikan Pangkat istimewa.
2. memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang ditentukan Kepegawaian yang  JF yang memperoleh Kenaikan Pangkat istimewa yang
untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; bersangkutan, setelah mengakibatkan kenaikan jenjang jabatan, diberikan
3. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang mendapat persetujuan teknis Kenaikan Pangkat istimewa tanpa diberikan kenaikan
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan dari Kepala BKN/Kepala jenjang jabatan.
4. Rekomendasi PAK Kanreg BKN  Dalam hal JF mendapatkan Kenaikan Pangkat istimewa
yang mengakibatkan kenaikan jenjang jabatan, dapat
diusulkan kenaikan jenjang jabatannya sesuai dengan
Kenaikan Pangkat Dalam Jenjang Jabatan Berbeda Kelebihan AK peraturan perundang-undangan.
 JF yang diberikan Kenaikan Pangkat istimewa ditetapkan
 Dalam hal Pejabat Fungsional telah memenuhi Angka Kredit berdasarkan pangkat/golongan yang
Jika JF memiliki Angka Kredit diduduki setelah kenaikan pangkatnya sesuai dengan
Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat
melebihi Angka Kredit yang ketentuan peraturan perundang-undangan.
yang bersamaan dengan kenaikan jenjang JF,
ditentukan untuk kenaikan  Penetapan Angka Kredit JF yang mendapatkan Kenaikan
dilakukan kenaikan jenjang JF terlebih dahulu, dan Pangkat istimewa dilakukan berdasarkan pertimbangan
pangkat setingkat lebih tinggi,
dengan Angka Kredit yang sama diusulkan kenaikan teknis Kenaikan Pangkat istimewa yang diterbitkan oleh
kelebihan Angka Kredit tersebut
pangkat. Badan Kepegawaian Negara.
dapat diperhitungkan untuk
 Jika formasi pada jenjang yang dituju belum *)sesuai Surat Edaran BKN Nomor 5 Tahun 2022.
kenaikan pangkat berikutnya
tersedia, JF yang telah memenuhi AKK dapat
sepanjang dalam jenjang yang
diberikan KP satu tingkat lebih tinggi.
sama.
Contoh: dari Terampil II/d ke Terampil III/a. Direktorat Jenderal Perbendaharaan 37
Pengelolaan Kinerja
“BERAPA ANGKA KREDIT YANG DIBUTUHKAN UNTUK NAIK PANGKAT/JENJANG?”
ANGKA KREDIT JF PK APBN DAN APK APBN
ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
KOEFISIEN ANGKA KENAIKAN
KATEGORI JENJANG PANGKAT KREDIT TAHUNAN
PANGKAT JENJANG

AHLI MADYA IV / a – IV / b – IV / c 37.5 150 -


KEAHLIAN

AHLI MUDA III / c – III / d 25 100 200

AHLI PERTAMA III / a – III / b 12.5 50 100


KETERAMPILA

PENYELIA III / c – III / d 25 100 -

MAHIR III / a – III / b 12.5 50 100


N

TERAMPIL II/c – II/d 5 20 40


Direktorat Jenderal Perbendaharaan 38
Pemberhentian dari JF
Huruf a dan f :
Terhadap huruf a dan f :
Sesuai PermenPAN-RB 1 Tahun 2023 Huruf b – e :  dilaksanakan pemeriksaan;
 mendapatkan ijin dari Pejabat yang Berwenang sebelum ditetapkan
Pejabat Fungsional diberhentikan pemberhentiannya; dan
dari jabatannya apabila: • Huruf b s.d. e dapat diangkat  tidak dapat diangkat kembali dalam JF yang sama sesuai dengan peraturan
a. mengundurkan diri dari kembali sesuai dengan jenjang perundang-undangan.
jabatan;
jabatan terakhir apabila tersedia
b. diberhentikan sementara kebutuhan JF.
Huruf a: Pengunduran Diri Huruf f: Tidak memenuhi syarat Jabatan
sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar • Pengangkatan kembali dalam JF: 1. Dapat dipertimbangkan Kriteria tidak memenuhi persyaratan
tanggungan negara; AK terakhir + AK dari penilaian dalam hal memiliki alasan jabatan dapat dipertimbangkan
d. menjalani tugas belajar lebih pribadi yang tidak mungkin dalam hal:
pelaksanaan tugas bidang JF
dari 6 bulan; selama diberhentikan. untuk melaksanakan tugas 1. Predikat Kinerja tahunan bagi
e. ditugaskan secara penuh JF. Pejabat Fungsional kurang atau
pada Jabatan Pimpinan • Huruf e, disesuaikan pada jenjang 2. Wajib disampaikan secara sangat kurang dan tidak
Tinggi, Jabatan Administrator, sesuai dengan pangkat terakhir tertulis kepada Pejabat menunjukkan perbaikan kinerja
Jabatan Pengawas, atau pada jabatannya paling kurang 1 Pembina Kepegawaian setelah diberikan kesempatan
Jabatan Pelaksana; atau tahun setelah diangkat kembali dengan menyertakan selama 6 (enam) bulan untuk
f. tidak memenuhi persyaratan alasan. memperbaiki kinerjanya sesuai
pada jenjang JF terakhir yang
jabatan. didudukinya dengan hasil evaluasi 3. Pejabat Pembina dengan ketentuan peraturan
kinerja paling rendah berpredikat Kepegawaian menetapkan perundang-undangan; atau
baik, setelah mengikuti dan lulus pemberhentian Pejabat 2. Tidak memenuhi standar
uji kompetensi, dan apabila Fungsional dan melaporkan kompetensi yang ditentukan pada
tersedia kebutuhan JF. kepada Instansi Pembina. JF yang diduduki.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 39


Progress Implementasi

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 40


Progress Pengangkatan JF PK APBN dan JF APK
APBN
Jumlah Jafung
2500
8669
Jumlah JF
13 K/L Terbesar
2000 1921
KEM. AGAMA 1872

KEM. KESEHATAN 957

1500 1436
1389
KEM. KELAUTAN DAN PERIKANAN 544

KEM. PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI 494

1182
KEM. AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 440

KEM. PERTANIAN
1000 948 334

KEM. PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 304

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA 297

498 494 BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL 248


500 392
MAHKAMAH AGUNG 216

KEMENTERIAN KEUANGAN 211


81 101
27 46 28 43 27 54
0 0 0 0 0 0 0 2 KOMISI PEMILIHAN UMUM 202
0
Terampil Mahir Penyelia Ahli Pertama Ahli Muda Ahli Madya BADAN PUSAT STATISTIK 185

Inpassing (5507) Delayering (2807) Pengangkatan Pertama (124) Perpindahan Jabatan (231)*)

*) s.d saat ini berdasarkan laporan K/L

1290 1482 1417 1062 2970 448


Terampil Mahir Penyelia Ahli Pertama Ahli Muda Ahli Madya
Diklat Pembentukan dan Diklat Penjenjangan
Diklat Penjenjangan dan
7000
360 Ukom Periode 1

243 Peserta Lulus


6223 Jafung
6000 117 Belum Lulus

5000

4000 Diklat Penjenjangan dan

3000
718 Ukom Periode 2

434 Peserta Lulus


Jafung
284 Belum Lulus
2000

1028 1078
1000

Diklat Pembentukan
8669
0
0
2021 2022

Jafung 7251 Telah Diklat


1418 Proses Diklat
Diklat Pembentukan Diklat Penjenjangan untuk Kenaikan Jenjang
Current Issues

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 43


Frequently Asked Questions

No FAQ

1. Bagaimana dengan JF yang tidak ditugaskan sebagai PPK/PPSPM/Bendahara/PPABP/Penyusun LK? misalnya sebagai staf PPK?

“Sub unsur JF PK APBN dan JF APK APBN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah PPK, PPSPM,
Bendahara, Penyusun LK, dan PPABP. JF yang ditugaskan sebagai staf PPK agar diberikan tugas dalam sub unsur JF yang
berlaku antara lain sebagai Penyusun LK.
Dalam hal terdapat JF yang ditugaskan sebagai Penyusun LK dan staf PPK maka penugasan sebagai Penyusun LK merupakan
Tugas Utama dan sebagai staf PPK merupakan Tugas Tambahan.
Saat ini Kementerian Keuangan sedang memperluas ruang lingkup penugasan JF dalam JF Konsolidasi.”
2. Bagaimana dengan JF APK APBN yang ditugaskan di luar unsur (misalkan sebagai Bendahara/PPABP)?

“Dengan mekanisme penilaian AK berdasarkan predikat kinerja pegawai, JF APK APBN yang ditugaskan sebagai PPABP
dan/atau Bendahara dapat menilaikan kinerjanya sebagai PPABP dan/atau Bendahara sebagai Tugas Tambahan, sedangkan
Tugas Utama untuk JF APK APBN adalah penugasan sebagai PPK, PPSPM, dan Penyusun LK.”

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 44


Frequently Asked Questions

No FAQ

3. Apakah JF wajib menambahkan 4 IKI Mandatory sesuai surat Dir. SP nomor S-39 atau boleh hanya mengambil sebagian saja?
Apakah berpengaruh juga di aplikasi e-Jafung?
“IKI Mandatory bersifat wajib sesuai penugasan dalam sub unsur JF PK APBN/JF APK APBN. Dalam hal terdapat IKI yang tidak
dapat dilaksanakan maka IKI dimaksud tidak perlu dicantumkan dalam SKP JF.
Secara aplikasi e-Jafung seluruh IKI Mandatory akan tergenerate (muncul) otomatis mengikuti penugasan yang dipilih oleh JF,
dalam hal terdapat sebagian IKI Mandatory yang tidak ada dalam SKP JF maka target dan capaian IKI diisi N/A pada aplikasi e-
Jafung.”
4. Apakah terdapat manual atau dasar perhitungan yang lebih rinci untuk tiap-tiap IKI Mandatory bagi JF? Misalkan untuk
PPSPM, perhitungan Akurasi Penerbitan SPM, dihitung pada saat SPM dikembalikan oleh FO KPPN atau saat SPM ditolak oleh
Kepala Seksi PD/PDMS KPPN?
“Terkait dengan manual IKI (secara detail), dalam IKI Mandatory yang disusun DSP tidak secara detail mengatur hal tersebut.
IKI Mandatory disusun dalam rangka menjaga kinerja JF PK/APK APBN tetap dalam arah peningkatan kualitas pengelolaan
keuangan APBN, sehingga untuk manualnya dapat disesuaikan sepanjang tujuan pengelolaan keuangan APBN sesuai IKI
Mandatory dapat terjaga.”

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 45


Frequently Asked Questions

No FAQ

5. Apakah ada konsekuensi bagi JF apabila tidak menambahkan/menggunakan IKI Mandatory sesuai S-39 pada SKP JF PK APBN
dan JF APK APBN?
“Jika JF PK APBN/JF APK APBN tidak menambahkan IKI Mandatory, maka akan masuk dalam daftar monev yang dapat
ditindaklanjuti oleh instansi pembina dan pembina kepegawaian KL.”

6. Bagaimana cara menghubungkan IKI Mandatory dari DSP dengan IKI cascading dari atasan langsung atau organisasi?

“Setiap pegawai (termasuk Pejabat Fungsional) menyusun 1 SKP setiap tahun, sehingga IKI Mandatory (dari Instansi Pembina)
dan IKI yang diturunkan dari ekspektasi atasan langsung atau organisasi disusun dalam 1 SKP.”
IKI Mandatory dari Instansi Pembina termasuk IKI Utama, IKI cascading dari atasan langsung atau organisasi dapat berupa IKI
Utama (Non Mandatory) maupun IKI Tambahan.”

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 46


Frequently Asked Questions

No FAQ

7. Jika seorang JF PK APBN ditugaskan menjadi Bendahara pada beberapa Satker bagaimana SKP-nya?

“Pada prinsipnya, SKP disusun berdasarkan kesepakatan antara atasan langsung dengan JF sehingga SKP berisi
penugasan-penugasan (kinerja yang diharapkan) oleh atasan langsung JF tersebut.
Terkait dengan penugasan bendahara di Satker lain, penunjukan Bendahara dilakukan oleh Kepala Satker
(dalam hal ini Satker lain), sehingga kinerjanya seharusnya tidak perlu masuk dalam perhitungan capaian IKI
Utama JF bersangkutan, namun dapat menjadi IKI Tambahan. Sedangkan yang dimasukkan dalam perhitungan
capaian IKI Utama adalah penugasan Bendahara tempat kedudukan JF tersebut.”
8. Jika seorang JF APK APBN ditugaskan menjadi PPK pada Satker A dan PPSPM pada Satker B, bagaimana SKP-nya?
(Dapat disesuaikan dengan jawaban nomor 7)
9. Untuk mewujudkan kinerja pejabat fungsional yang berkompeten dan profesional dalam pengelolaan keuangan
APBN, apakah ada panduan daftar diklat/seminar/workshop dari Instansi Pembina atau kewenangan
pengembangan kompetensi JF diserahkan kepada atasan langsung JF?
“Tidak ada daftar diklat teknis/seminar/workshop dari instansi Pembina. Pengembangan kompetensi dapat
dilakukan dengan mengikuti diklat teknis/seminar/workshop yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan
APBN yang diselenggarakan oleh BPPK Kemenkeu maupun lembaga pelatihan K/L. ”

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 47


Frequently Asked Questions

No FAQ

10. Untuk capaian IKI Mandatory “Indeks kualitas kinerja pengelolaan UP dan TUP” bagi BPP dalam satu Satker,
apakah artinya mengikuti capaian IKI BP-nya?
“IKI Mandatory Kinerja Pengelolaan UP dan TUP dalam satu Satker dibuat tanggung renteng dalam rangka
mewujudkan kerja sama dan koordinasi antara BP dan BPP. Dalam hal manual IKI antara BP dan BPP akan
dibuat berbeda maka dapat saja disesuaikan, sepanjang tujuannya sama.”
11. IKI Mandatory apakah harus diupload juga pada aplikasi kinerja yang dimiliki oleh Satker? atau hanya diisikan
pada aplikasi e-Jafung?
“Tidak ada pemisahan SKP, sehingga SKP yang diupload pada sistem pengelolaan kinerja masing-masing
instansi sama dengan SKP untuk penilaian AK (yang diupload pada e-Jafung).”
12. Untuk yang belum sempat mengisikan IKI Mandatory pada SKP awal tahun, apakah wajib melakukan revisi
dokumen SKP dengan mencatumkan IKI Mandatory?

“JF wajib melakukan perubahan SKP dengan persetujuan atasan langsung.”

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 48


Terima Kasih

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai