Anda di halaman 1dari 25

JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PERBENDAHARAAN

DI LINGKUP PENGELOLA APBN

-PRANATA KEUANGAN APBN-


-ANALIS PENGELOLAAN KEUANGAN APBN-

Direktorat Sistem Perbendaharaan


Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan RI Direktur Sistem Perbendaharaan, Januari 2019
OUTLINE
PENGANTAR UMUM ANGKA KREDIT

MEKANISME PENGUSULAN, PENILAIAN, &


RUMPUN JABATAN DAN KEDUDUKAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT

KATEGORI DAN JENJANG JABATAN KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN


FUNGSIONAL JABATAN
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB
UNSUR-KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGANGKATAN DALAM JABATAN KEBUTUHAN FORMASI


PERSYARATAN PENGANGKATAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
DALAM JABATAN

KOMPETENSI INSTANSI PEMBINA

PENILAIAN KINERJA ORGANISASI PROFESI


PENGANTAR UMUM
JF ANALIS PENGELOLAAN JF PRANATA
KEUANGAN APBN KEUANGAN APBN
DASAR HUKUM
Peraturan MENPAN & RB Nomor 53 Tahun Peraturan MENPAN & RB Nomor 54 Tahun
2018 tentang Jabatan Fungsional Analis 2018 tentang Jabatan Fungsional Pranata
Pengelolaan Keuangan APBN Keuangan APBN

PENGERTIAN
Jabatan yang mempunyai ruang lingkup Jabatan yang mempunyai ruang lingkup
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
untuk melaksanakan kegiatan analisis di untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan
bidang pengelolaan keuangan APBN pada keuangan APBN pada satuan kerja
satuan kerja kementerian negara/lembaga kementerian negara/lembaga sesuai
sesuai kewenangan dan peraturan kewenangan dan peraturan perundang-
perundang-undangan undangan

3
RUMPUN JABATAN DAN KEDUDUKAN
RUMPUN JABATAN
AKUNTAN DAN ANGGARAN

KEDUDUKAN
Analis Pengelolaan Keuangan Pranata Keuangan APBN
APBN berkedudukan sebagai berkedudukan sebagai pelaksana
pelaksana teknis fungsional di teknis fungsional di bidang
bidang pengelolaan keuangan APBN Pengelolaan Keuangan APBN pada
pada Instansi Pusat dan Instansi Instansi Pusat dan Instansi Vertikal
Vertikal yang merupakan jabatan yang merupakan jabatan karier PNS
karier PNS
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL

Analis Pengelolaan Keuangan APBN Pranata Keuangan APBN


Kategori Keahlian Kategori Keterampilan

Ahli Madya
(IV/a s.d. IV/c)
Ahli Muda
(III/c s.d. III/d)
Ahli Pertama Penyelia
(III/a s.d. III/b) (III/c s.d. III/d)
Mahir
(III/a s.d. III/b)
Terampil
(II/c s.d. II/d)
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB UNSUR-KEGIATAN

Tugas Jabatan Fungsional Analis Tugas Jabatan Fungsional Pranata


Pengelolaan Keuangan APBN yaitu Keuangan APBN yaitu melaksanakan
melaksanakan kegiatan analisis kegiatan Pengelolaan Keuangan APBN yang
pengelolaan keuangan APBN yang meliputi:
meliputi: • Perikatan dan penyelesaian tagihan;
• Perikatan dan penyelesaian tagihan; • Pelaksanaan perintah pembayaran;
• Pelaksanaan perintah pembayaran; • Kebendaharaan;
dan • Pengelolaan administrasi belanja
• Analisis laporan keuangan instansi. pegawai; dan
• Penyiapan analisis laporan keuangan
instansi.
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB UNSUR-KEGIATAN
(Cont.)

PENDIDIKAN
ANALISIS PENGELOLAAN
UTAMA KEUANGAN APBN
PENGEMBANGAN PROFESI
UNSUR
PENGAJAR/PELATIH PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENUNJANG FUNGSIONAL/TEKNIS DI BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN APBN;


PERAN SERTA DALAM SEMINAR/LOKAKARYA/KONFERENSI
DI BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN APBN;
KEANGGOTAAN DALAM ORGANISASI PROFESI;
KEANGGOTAAN DALAM TIM PENILAI;
PEROLEHAN PENGHARGAAN/TANDA JASA; DAN
PEROLEHAN IJAZAH/GELAR PENDIDIKAN LAINNYA.
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB UNSUR-KEGIATAN
(Cont.)
NAMA JAFUNG PADA LINGKUP PELAKSANAAN TUGAS JENJANG
K/L (TERBUKA)

JABATAN Pelaksanaan tugas PPK, PPSPM, Analisis LK Ahli Madya Pada jabatan
FUNGSIONAL ANALIS Instansi (IV/a – IV/c)
fungsional pada
PENGELOLAAN
KEUANGAN APBN
Ahli Muda Kementerian/Lembag
(III/c – III/d)
a dilakukan
Pendidikan minimal Strata Ahli Pertama pemaketan
1/Diploma 4 (III/a – III/b) pelaksanaan tugas
sebagai PPK, PPSPM,
dan Bendahara
Pelaksanaan tugas PPK, PPSPM, merupakan satu
JABATAN Bendahara, PPABP, dan penyiapan analisis Penyelia kesatuan sesuai
FUNGSIONAL LK Instansi (III/c – III/d) dengan ketentuan
PRANATA KEUANGAN perundang-undangan
APBN dan akan diberikan
Pelaksanaan tugas PPK, PPSPM,
Pendidikan minimal Bendahara, PPABP, dan penyiapan analisis Mahir angka kredit yang
LK Instansi (III/a – III/b)
Diploma 3 bersifat final per
Pelaksanaan tugas Bendahara, PPABP, dan Terampil tahun oleh
penyiapan analisis LK Instansi (II/b – II/d) Kemenpan RB.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Pengangkatan Pertama
Mekanisme Pengangkatan pertama dari calon
Perpindahan dari
PNS untuk mengisi lowongan Jabatan Pranata
Keuangan APBN / Analis Pengelolaan Keuangan
Jabatan Lain
APBN Mekanisme Pengangkatan Pejabat Fungsional
Pranata/Analis Pengelolaan Keuangan APBN dari
JF lainnya

Penyesuaian/
Inpassing
Promosi Mekanisme pengangkatan Pejabat
Fungsional dari PNS yang memiliki
Mekanisme pengangkatan pejabat pengalaman dan masih melaksanakan
fungsional melalui mekanisme tugas di Bidang Pengelolaan Keuangan
promosi dengan mengikuti uji APBN
kompetensi
PERSYARATAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN
1 PENGANGKATAN PERTAMA 2 PERPINDAHAN JABATAN

1. Memenuhi kebutuhan dari CPNS 1. Min D3 untuk Kategori keterampilan &


Min S1/DIV untuk Kategori keahlian
2. Min D3 untuk Kategori keterampilan &
2. Lulus Uji Kompetensi
Min S1/DIV untuk Kategori keahlian
3. Lulus Uji Kompetensi 3. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dlm 2 Thn
terakhir
4. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dlm 1 Thn 4. Memiliki pengalaman tugas sesuai bidang
tugas jafung paling singkat 2 Thn
5. Paling lama 1 Thn PNS & Lulus Uji
Kompetensi, diangkat dlm Jafung 5. Merupakan perpindahan jabatan dari
Jabatan Fungsional / Struktural Lainnya
6. Paling lama 3 Thn setelah Jafung, lulus
Diklat Fungsional

3 PENYESUAIAN 4 PROMOSI

1. Min D3 untuk Kategori keterampilan & 1. lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
Min S1/DIV untuk Kategori keahlian manajerial, dan kompetensi sosial
kultural
2. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dlm 2 Thn
terakhir 2. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dlm 2 Thn
terakhir
3. Memiliki pengalaman tugas sesuai bidang
tugas jafung paling singkat 2 Thn
4. Periode penyesuaian paling lama 2 tahun
sejak Permenpan RB tentang
pembentukan Jafung diundangkan
KOMPETENSI

01 Kompetensi Teknis
Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap/Perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan

Kompetensi Manajerial 02
Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap/Perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan
untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi

03 Kompetensi Sosial Kultural

Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh
setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan
PENILAIAN KINERJA
• Setiap Pranata/Analis Pengelolaan Keuangan APBN wajib menyusun SKP yang akan dilaksanakan dalam 1
(satu) tahun berjalan dan harus mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh atasan langsung.
• SKP Pranata/Analis Pengelolaan Keuangan APBN disusun berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang
bersangkutan.
• SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari kegiatan sebagai turunan dari penetapan kinerja
unit dengan mendasarkan kepada tingkat kesulitan dan syarat kompetensi untuk masing-masing jenjang
jabatan.
• Penilaian SKP Pranata/Analis Pengelolaan Keuangan APBN dilakukan oleh atasan langsung.
ANGKA KREDIT MINIMAL PER TAHUN*) Angka Kredit dibawah tidak berlaku untuk Pranata
Keuangan/Analis Pengelolaan Keuangan APBN yang berada pada
pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang didudukinya

PRANATA 5 12.5
ANGKA
25
ANGKA
KEUANGAN ANGKA
KREDIT KREDIT KREDIT
APBN MAHIR PENYELIA
TERAMPIL

ANALIS
PENGELOLAAN 12.5
ANGKA
25
ANGKA
37.5
ANGKA
KEUANGAN KREDIT KREDIT KREDIT

APBN PERTAMA MUDA MADYA


ANGKA KREDIT (Cont.) Pranata Keuangan APBN Terampil Pranata Keuangan APBN Mahir

Pranata Keuangan APBN yang telah


memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang
jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum 4 10
tersedia lowongan jabatan, wajib memenuhi AK AK
Angka Kredit dari kegiatan Pengelolaan
Keuangan APBN dan/atau pengembangan
profesi, paling sedikit :

Pranata Keuangan APBN Penyelia yang menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak
menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) Angka Kredit dari kegiatan
Pengelolaan Keuangan APBN dan/atau pengembangan profesi Analis Pengelolaan Keuangan APBN Pertama Analis Pengelolaan Keuangan APBN Muda

Analis Pengelolaan Keuangan APBN yang telah


memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang
jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum 10 20
tersedia lowongan jabatan, setiap tahun wajib AK AK
memenuhi Angka Kredit dari kegiatan analisis
pengelolaan keuangan APBN dan/atau
pengembangan profesi, paling sedikit:

Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya yang menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap tahun
sejak menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 20 (dua puluh) Angka Kredit dari kegiatan
analisis pengelolaan keuangan APBN dan/atau pengembangan profesi.
ANGKA KREDIT (Cont.)
Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Dalam hal terdapat 2 penulis Dalam hal terdapat 3 penulis


60% untuk Penulis Utama 50% untuk Penulis Utama
40% untuk Penulis Pembantu 25% untuk Penulis Pembantu
25% untuk Penulis Pembantu

Dalam hal terdapat 4 Penulis


40% untuk Penulis Utama
20% untuk Penulis Pembantu
20% untuk Penulis Pembantu *) Maksimal Jumlah Penulis Pembantu
20% untuk Penulis Pembantu adalah 3 orang
MEKANISME PENGUSULAN, PENILAIAN,
& PENETAPAN ANGKA KREDIT
3 4
1 2
DU-PAK DU-PAK BA-PAK

Pejabat Pejabat yang Tim Penilai Pejabat yang Menetapkan


Fungsional Mengusulkan Angka Angka Kredit
Kredit
PAK
Keterangan :
DU-PAK  Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit ; BA-PAK  Berita Acara Penilaian Angka Kredit ; PAK  Penetapan Angka Kredit

JAFUNG ANALIS PENGELOLAAN KEUANGAN APBN (APK-APBN) TIM PENILAI :


1. Ditetapkan oleh Dirjen Perbendaharaan dan Direktur SP
Ahli Madya Karo SDM K/L Dirjen Pb sesuai kewenangan masing-masing.
Tim
2. Berjumlah minimal 5 orang, yang terdiri atas:
Ahli Pertama & 1. Kabag SDM K/L Penilai
Direktur SP a. Ketua merangkap anggota, untuk Jafung APK-APBN
Ahli Muda 2. Kepala Satker minimal JPT Pratama atau Jafung APK-APBN Ahli
JAFUNG PRANATA KEUANGAN APBN (PK-APBN) Madya dan untuk Jafung PK-APBN minimal Jabatan
Administrator.
Kabag SDM K/L b. Sekretaris merangkap anggota harus dari unsur
Terampil s.d. Tim kepegawaian.
Penyelia Penilai
Direktur SP
Kepala Satker c. Anggota minimal 3 orang, dan 2 orang di antaranya
berasal dari Jafung terkait. 16
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN

Kenaikan Uji Lowongan


Pangkat & Kompetensi Jabatan
Jabatan Selain memenuhi syarat Kenaikan Pangkat
kinerja, pejabat fungsional memperhatikan
Persyaratan dan yang akan dinaikkan ketersediaan kebutuhan
mekanisme kenaikan jabatannya setingkat lebih jabatan
pangkat dan kenaikan tinggi harus mengikuti dan
jabatan bagi pejabat lulus uji kompetensi
fungsional dilakukan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan

01 02 03
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pendidikan Formal
1. Tugas Belajar
2. Izin Belajar

Pelatihan Fungsional
Dalam rangka melengkapi persyaratan kompetensi sesuai jabatan fungsional secara
berjenjang yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas jabatannya.

Pelatihan Teknis
Untuk meningkatkan Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pengembangan Kompetensi Lainnya

• Seminar
• Lokakarya (workshop),
• Konferensi, atau
• Kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat keahlian
18
(maintain rating)
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
(FORMASI)
Penetapan kebutuhan PNS dalam jabatan fungsional dihitung berdasarkan beban
kerja yang ditentukan dari indikator meliputi :
1. Jumlah satuan kerja.
2. Jumlah pemangku kepentingan.
3. Jumlah transaksi keuangan.

 Formasi1 =
-------------------------------------------------------------------------------
Wpv =
Wpk =
Kt =

• Wpv : Jumlah waktu penyelesaian volume kegiatan dalam 1 tahun


• V : Volume per butir kegiatan dalam 1 tahun
• Wpk : Waktu penyelesaian per butir kegiatan dalam 1 tahun
• Akb : Angka kredit per butir kegiatan dalam 1 tahun
• Kt : Konstanta
• Akt : Angka kredit tambahan untuk setiap kenaikan jabatan dan/atau pangkat
• JKE : Jam kerja efektif per tahun (1.500 jam/tahun)
19
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pranata /Analis Pengelolaan Keuangan APBN
diberhentikan dari jabatannya apabila:
1. mengundurkan diri dari Jabatan; Pengangkatan kembali:
2. diberhentikan sementara sebagai PNS;  sesuai dengan jenjang terakhir,
3. menjalani cuti di luar tanggungan negara;  menggunakan Angka Kredit yang dimiliki,
4. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;  dapat ditambah dengan Angka Kredit dari
5. ditugaskan secara penuh pada Jabatan Pimpinan pelaksanaan bidang tugas jabatan dan
Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, pengembangan profesi
atau Jabatan Pelaksana; atau
6. tidak memenuhi persyaratan jabatan.

1. Pranata/Analis Pengelolaan Keuangan APBN yang diberhentikan (kecuali


mengundurkan diri dari Jabatan dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang
jabatan terakhir apabila tersedia kebutuhan Jabatan Fungsional Pranata/Analis
Pengelolaan Keuangan APBN.
2. Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Pranata/Analis Pengelolaan
Keuangan APBN tersebut dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit yang
dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka Kredit dari pelaksanaan bidang
tugas jabatan dan pengembangan profesi.
20
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
Instansi Pembina Jabatan Fungsional Bidang Perbendaharaan adalah Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Perbendaharaan. Tugas instansi pembina sebagai berikut:

NO URAIAN
1. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional
2. menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
3. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Jabatan Fungsional
4. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja
5. menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah yang bersifat inovatif di bidang
pengelolaan keuangan APBN
6. menyusun kurikulum pelatihan Jabatan Fungsional
7. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional
8. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga pelatihan
9. menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan Fungsional
10. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas Jabatan Fungsional

21
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
(Cont.)
NO URAIAN
11. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Jabatan Fungsional
12. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional
13. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
14. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional
15. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan kode perilaku Jabatan
Fungsional
16. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan mengacu kepada ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara
17. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan Jabatan Fungsional di seluruh Instansi
Pemerintah yang menggunakan jabatan tersebut
18. melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka pembinaan karier
ORGANISASI PROFESI
1. Masing-masing Jabatan Fungsional Bidang Perbendaharaan wajib
memiliki 1 organisasi profesi, dan pejabat fungsional bidang
perbendaharaan wajib menjadi anggota organisasi profesi tersebut.
2. Pembentukan organisasi profesi difasilitasi oleh instansi pembina.
3. Tugas organisasi profesi adalah:
a. Menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
b. Memberikan advokasi; dan
c. Memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode
etik dan kode perilaku profesi.
4. Kode etik dan kode perilaku profesi ditetapkan oleh organisasi profesi
setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan instansi pembina.
5. Pembentukan organisasi profesi paling lama 5 tahun sejak Permenpan
RB tentang Pembentukan Jafung diundangkan.

23
KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP
Khusus bagi Jabatan Fungsional Pranata Pengelolaan Keuangan APBN:
1. Pada saat Permenpan RB tentang Pembentukan Jabatan Fungsional mulai
berlaku, PNS dengan kualifikasi berikut:
a. pendidikan minimal SLTA atau setara, dan
b. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang yang sesuai
dengan jabatan fungsionalnya paling singkat 2 tahun.
dapat diangkat ke dalam Jabatan Fungsional melalui penyesuaian
(inpassing) pada jenjang Terampil.
2. PNS dimaksud wajib memiliki ijazah D-3 pada bidang pendidikan yang
diatur dalam Permenpan RB, paling lama 7 tahun sejak diangkat ke dalam
Jabatan Fungsional.
3. Dalam hal sampai dengan jangka waktu yang ditentukan tersebut, PNS
dimaksud belum dapat memiliki ijazah D-3, maka PNS dimaksud
diberhentikan dari Jabatan Fungsional.
24

Anda mungkin juga menyukai