1. Manfaat ekonomis suatu audit laporan keuangan antara lain:
a. Akses ke Pasar Modal Audit pada laporan keuangan suatu perusahaan bertujuan agar perusahaan tersebut dapat terdaftar dan menjual sahamnya di pasar modal. (Sesuai undang-undang Pasar Modal) b. Biaya Modal Menjadi Lebih Rendah Laporan keuangan auditan dapat menurunkan resiko informasi, biasanya kreditor bersedia untuk menetapkan bunga yang lebih rendah, dan para investor mungkin akan bersedia untuk menerima rate of return yang lebih rendah atas investasinya. c. Pencegah Terjadinya Ketidak efisienan dan Kecurangan Pengauditan yang dilakukan oleh auditor eksternal cenderung akan lebih baik hasilnyadan lebih terpercaya dibandingkan dengan auditor internal. d. Perbaikan dalam Pengendalian dan Operasional Auditor independen sering kali dapat member saran untuk memperbaiki pengendalian dan mencapai efisiensi operasi yang lebih besar dalam organisasi klien. 2. Tujuan audit internasional dapat bervariasi tergantung pada jenis perusahaan dan KPI- nya, atau apakah audit dilakukan untuk menjawab masalah khusus di berbagai bidang seperti sumber daya manusia, hubungan pelanggan, atau penurunan produksi. Mungkin juga ada masalah kepatuhan pemerintah yang perlu dipertimbangkan seperti keselamatan konsumen. Perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan menerapkan metode yang disiplin dan sistematis untuk menilai dan memajukan efektivitas pengendalian, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan melalui audit operasional. Perusahaan dan karyawan dapat terus meningkatkan kemampuannya untuk menerapkan pengetahuan serta keterampilan untuk memberikan hasil yang diinginkan. Sementara konsumen menerima produk atau layanan yang lebih hemat biaya dan berkualitas tinggi. Selain itu, perusahaan dapat: a. Memahami bagaimana proses, kebijakan, prosedur, dan jenis manajemen di masa depan menghasilkan efektivitas dan efisiensi maksimal. b. Menetapkan dampak potensial dari keberhasilan dan kegagalan di bidang operasional tertentu. c. Memahami risiko yang terkait dengan bisnis dan risiko operasional seperti kelalaian atau kesalahan karyawan, kegagalan sistem IT, kegagalan produk, dan masalah keselamatan dan kesehatan. d. Melakukan perbaikan dan cara memitigasi risiko serta meningkatkan peluang bisnis. e. Memberikan analisis objektif, penilaian, rekomendasi, dan feedback terkait kegiatan yang ditinjau. 3. Jenis-jenis periksaan audit ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas: a. General Audit (Pemeriksaan Umum) Adalah suatu pemeriksaaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional/Akuntan Publik dan memperhatikan kode etik Akuntann Indonesia, aturan etika KAP yang telah disahkan oleh Ikantan Akuntansi Indonesia (IAI) serta standar pengendalian mutu. b. Special Audit (Pemeriksaan Khusus) Adalah suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP Independen, dan pada akhir pemeriksaan auditor tidak perlu memberikan pendapat, terhadapa kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan . Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. Misalnya KAP diminta untuk memeriksa apakah terdapat kecurangan terhadap penagihan piutang usaha perusahaan. Dalam hal ini prosedur audit terbatas untuk memeriksa piutang, penjualan dan penerimaan kas. Pada akhir pemeriksaan KAP hanya memberikan pendapat apakah terdapat kecurangan atau tidak terhadap penagihan piutang usaha diperusahaan. Jika memang ada kecurangan, berapa besar jumlahnya dan bagaimana modus operasinya. 4. Pernyataan faktual yang terdapat dalam paragraf pendahuluan pada laporan audit adalah paragraf scape ini berisi pernyataan faktual tentang apa yangdilakukan auditor selama proses audit. Sesuai dengan SAS 93 mewajibkan bahwanegara asal prinsip itu digunakan dalam mempersiapkan laporankeuangan danstandar audit yang diikuti oleh auditor yang diidentifikasikan dalam laporan audit. Paragraf scape telah telah dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. 5. Hal serupa terjadi pada PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) yang tidak mendapatkan opini audit going concern pada laporan keuangan per 31 Maret 2018 dan 2019 oleh KAP Siddharta Widjaja & Rekan. BEI telah mencatat PT Century Textile Industry Tbk sebagai perusahaan yang diberi notasi khusus dengan tanda E yang bermakna bahwa laporan keuangan menunjukkan ekuitas negatif. Hal ini tentu harus dijadikan perhatian oleh para investor sebelum melakukan transaksi investasi. Perbedaan penelitian ini terletak pada sampel dan periode. Sampel penelitian ini berbeda dengan peneliti sebelumnya yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Serta periode penelitian yaitu 2013-2018. Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu memperoleh bukti empiris terkait pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Audit Tenure, dan Reputasi KAP terhadap Opini Audit Going Concern.
Jika Berbicara Perbedaan Audit Internal Dan Audit Eksternal Sebaiknya Kita Perlu Mengetahui Pengertian Dari Audit Internal Dan Audit Eksternal Terlebih Dahulu