Anda di halaman 1dari 6

KEMITRAAN LEMBAGA KEUANGAN

PENANAM MODAL DAN BUILD


OPERATES TRANSFER (BOT)
Nama : Kholilur Rachman
Nim : 20190102152

Pengertian Kemitraan Usaha


Kemitraan usaha merupakan suatu kolaborasi usaha yaitu antara usaha kecil dengan
usaha menengah atau usaha yang sudah besar yang juga mencakup suatu pembinaan
serta suatu pengembangan kepada usaha menengah atau usaha besar dengan tetap
menggambarkan prinsip untuk saling membutuhkan, saling bersatu untuk menjadi
kuat, dan saling menguntungkan suatu unsur yang ada di dalam kemitraan

Pengertian BOT (Build Operates Transfer)


Build Operates Transfer (BOT) merupakan suatu perjanjian kerja sama yaitu antara
pemerintah/BUMN terhadap perusahaan swasta yang siap untuk mengurus semuanya
seperti membiayai, membuat rancangan, serta membentuk fasilitas dengan biaya yang
dikeluarkan sendiri dan diberikan hak konsesi dengan tujuan mengoperasikan suatu
rencana bangunan sampai dengan waktu yang sudah ditentukan kemudian setelah
berakhirnya masa konsesi diserahkan kembali kepada pemerintah/BUMN (Neil
Bieker dan Cassie Boggs, n.d., dalam Elistia, dkk., 2020).

Jadi, BOT hadir agar dapat melengkapi suatu kebutuhan praktek, yang di sisi lain
pemilik suatu lahan untuk membangun membutuhkan suatu dana, tetapi dana itu tidak
dimilikinya. Di sisi lainnya, seorang investor memiliki dana tetapi tidak memiliki
lahan, sehingga ia membutuhkan lahan untuk membangun. Kedua sisi akhirnya
melebur menjadi satu untuk dapat saling melengkapi sehingga terbentuklah perjanjian
BOT ini.

Tujuan Kemitraan Usaha


Tujuan dari kemitraan usaha yaitu untuk meningkatkan suatu pendapatan usaha dan
juga pendapatan masyarakat; memberi dukungan yang efesien terhadap ekonomi;
menambah kekuatan kemampuan masyarakat untuk bersaing; menjauhi persaingan
yang kurang sehat dan persaingan yang saling menghancurkan; menjauhi penguasaan
yang dapat mengakibatkan terjadi penyimpangan dalam kegiatan pasar; dapat
membentuk suatu cara yang mendunia agar usaha dapat menjadi kuat, tangguh serta
dapat saling mendukung dengan kerjasama yang baik. Tujuan tersebut tentu saja dapat
terus berjalan jika kedua belah pihak mentaati atau mematuhi kesepakatan-
kesepakatan yang sudah dibuat dan disetujui bersama.

Manfaat Kemitraan Usaha


Manfaat kemitraan usaha yaitu manfaat dari produktivitas yang merupakan suatu
bentuk ekonomi yang didapatkan dari membagi suatu output dengan suatu input, suatu
produktivitas dapat dinilai meningkat jika dengan suatu input yang tetap didapatkan
output yang semakin tinggi atau besar; manfaat efesiensi merupakan cara kerja atau
metode yang lebih hemat, cepat, tidak terjadi suatu pemborosan, dan memberikan
suatu keuntungan baik dalam segi waktu, tenaga, dan juga biaya, hal tersebut terjadi
karena kemitraan mengikat bagi pihak yang bermitra untuk dapat mematuhi
kesepakatan yang disetujui, dan terjadi suatu pembagian tugas yang sesuai dengan
kemampuan masing-masing; manfaat jaminan keunggulan, nilai dan kesinambungan
didasarkan pada akibat dari adanya suatu manfaat produktivitas dan efisiensi. Dari
produktivitas memperlihatkan suatu manfaat nilai dan efisiensi serta efektivitas
memperlihatkan suatu manfaat jaminan keunggulan, sehingga dengan keunggulan dan
nilai yang diterima oleh pasar, akan dapat memberikan jaminan keberlangsungan
suatu usaha; manfaat dalam efek yang timbul atau risiko yakni pada suatu kemitraan
masing-masing pihak sudah memiliki peran dan tugas sesuai dengan keahliannya,
sehingga suatu risiko baik berupa kerugian maupun keuntungan yang diderita dan
dicapai oleh seluruh pihak sesuai dengan peran dan keahliannya, sehingga ketika
menanggung resiko seluruh pihak yang bermitra menanggung dan menerima risiko itu
bersama-sama, agar risiko yang di dapat menjadi berkurang atau dapat segera diatasi
bersama.

Tujuan BOT (Build Operates Transfer)


BOT merupakan suatu perjanjian kerja sama antara pemerinta/BUMN dengan pihak
perusahaan swasta yakni dalam membangun suatu infrastruktur umum yang memiliki
tujuan meningkatkan perkembangan infrastruktur tidak dengan pengeluaran yang
berasal dari dana pemetintah, melainkan menggunakan dana pihak perusahaan swasta
yang memiliki tanggung jawab atas desain akhir, suatu biaya, konstruksi, operasi,
serta suatu pemeliharaan sebuah pekerjaan investasi dalam bidang infrastruktur
hingga beberapa tahun sampai berakhirnya kontran kerja sama.
Manfaat BOT (Build Operates Transfer)
Manfaat yang dirasakan oleh pemerintah pusat dan daerah yang merupakan pemilih
lahan yakni tidak perlu membayar biaya pembangunan infrastruktur beserta fasilitas
yang meliputinya, sehingga hal tersebut dapat mengurangi suatu pengeluaran
APBN/D; perjanjian kerja sama dengan bentuk Build Operates Transfer membantu
pemerintah yang tidak punya anggaran yang cukup untuk dapat membangun
infrastruktur dan fasilitasnya,sehingga pemerintah tetap dapat memfasilitasi dan
memenuhi kepentingan masyarakat dengan baik, mengingat pembangunan
infrastruktur dibiayai oleh pihak swasta; pemerintah tetap menjalankan pembangunan
infrastruktur dan fasilitas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
tanah yang dimiliki negara dan tidak melepaskan hak tanah negara kepada orang lain,
jadi asset negara tetap terjaga; memberikan suatu peluang kepada pihak khususnya
swasta yang ingin berperan untuk dapat melakukan suatu pembangunan fasilitas untuk
masyarakat umum; perjanjian kerjasama menjadi suatu kesempatan berinvestasi
selama jangka waktu yang ditentukan untuk mengambil suatu keuntungan yang
berasal dari pengoperasian sarana serta prasarana yang sudah dibangun; manfaat yang
di dapatkan oleh pihak swasta yakni bisa terus mengembangkan suatu usaha dengan
memanfaatkan lahan strategis yang dimiliki oleh pemerintah, tanpa harus
mengeluarkan biaya untuk membeli lahan atau tanah.

Macam-macam Pola Kemitraan dan Contohnya


 Pola Inti Plasma: adalah suatu jalinan kemitraan antara kelompok mitra
dengan perusahaan mitra, yang dalam perusahaan mitra tersebut melakukan
atau bertindak yakni sebagai inti dan kelompok mitra yakni sebagai plasma.
Pada pola inti plasma, usaha besar maupun menengah menjadi inti untuk dapat
membina dan mengembangkan usaha kecil yang menjadi plasmanya.
Perusahaan yang bertindak sebagai inti memberikan suatu pembinaan yakni
dimulai dari menyediakan sarana dan prasarana produksi, bimbingan dalam
mengerjakan pekerjaan secara teknis, pemasaran hingga hasil dari produksi.
Contoh: pada usaha peternakan ayam potong yang terletak di kabupaten Grobogan,
termasuk ke dalam salah satu usaha pengembangan ekonomi kerakyatan yang berdiri
pada bidang atau kelompok agribisnis. Dengan pola kemitraan dalam bidang
peternakan dapat memberikan suatu keuntungan yakni dari sisi modal, sedangkan
perusahaan inti/perusahaan besar mendapatkan suatu keuntungan juga karena dapat
memasarkan hasil produksi berupa media produksi peternakan (Dewanto, 2005).
 Pola Sub-kontrak: adalah jalinan kemitraan antara kelompok mitra dengan
suatu perusahaan mitra yang kemudian di dalam suatu kelompok mitra tersebut
memproduksi suatu komponen yang dibutuhkan oleh perusahaan mitra sebagai
bagian dari produksi yang dihasilkannya.
Contoh: pola kemitraan sub kontrak yakni hubungan antara petani tebu dengan
Pabrik Gula Ngadirejo Kabupaten Kediri yang sudah terjalin erat karena adanya suatu
keadaan yang dapat saling menguntungkan dan membutuhkan. Kebutuhan tersebut
yakni petani mendapatkan keuntungan permodalan yang sangat tinggi yang bersumber
dari Pabrik Gula Ngadirejo yang berasal dari suatu modal KKP-E, kemudian Pabrik
Gula Ngadirejo juga membutuhkan suatu pasokan tebu yang diperoleh dari petani
tebu. Selain petani membutuhkan modal, ia juga membutuhkan suatu bimbingan,
pembinaan dalam perencanaan produksi dari mulai petani menanam hingga memanen
(Hidayah, 2016).
 Pola Waralaba: adalahhubungan ketika salah satu pihak kemitraan diberikan
hak untuk dapat memanfaatkan dan/ menggunakan hak yang bersumber dari
kekayaan intelektual/penemuan/ciri khas dari suatu usaha yang dimiliki oleh
orang lain dengan suatu bagi hasil berdasarkan persyaratan yang sudah dibuat
oleh orang lain tersebut yakni dalam rangka penyediaan, penjualan barang
maupun suatu jasa.
Contoh: pada PT Sumber Berkah Niaga yang adalah perusahaan yang
memberlakukkan sistem kemitraan waralaba yang termasuk pada perusahaan sektor
hilir yang berjalan pada bidang penyedia bahan baku dan penunjang makanan cepat
saji khususnya ayam yaitu ayam goreng. Hubungan dengan pola kemitraan ini
diterapkan untuk dapat memenuhi permintaan dan menunjang aktivitas pemasaran
(Meylana, dkk., 2018).
 Pola Perdagangan Umum: adalah jalinan kemitraan yakni antara usaha kecil
dengan usaha menengah maupun usaha besar, yang di dalam suatu usaha
menengah maupun besar tersebut memasarkan atau mempromosikan suatu
hasil produksi yang diperoleh oleh usaha kecil dengan kata lain usaha kecil
memasok suatu kebutuhan atau memproduksi sesuatu yang dibutuhkan oleh
usaha menengah atau usaha besar.
Contoh: Aktivitas bisnis horticultural, yakni kelompok tani horticultural bekerjasama
dengan koperasi, lalu bermitra dengan swalayan atau kelompok-kelompok
supermarket. Seorang petani memasok berbagai barang sesuai dengan persyaratan
yang sudah disetujui dan sesuai dengan kualitas produk yang sudah disetujui bersama-
sama (Sinaga, n.d.).
 Pola Distribusi dan Keagenan: adalah suatu jalinan kemitraan yang
didalamnya terdapat suatu usaha kecil yang diberikan hak khusus untuk dapat
memasarkan atau mempromosikan barang serta jasa yang berasal dari usaha
menengah dan/usaha besar mitranya.
Contoh: Suatu usaha tanaman herbal yang bernama Intan Rifqi Saffron memiliki
berbagai agen penjual di seluruh daerah di Indonesia, seperti Bali, Jakarta, Bengkulu,
dll , agen tersebut memiliki hak yang khusus yakni membantu memasarkan dan
mempromosikan produk saffron yang berasal dari pusat usaha yakni Intan Rifqi
Saffron.

Contoh dari BOT (Build Operates Transfer)


Sebelumnya sudah membahas terkait dengan contoh dari masing-masing pola
kemitraan, selanjutnya akan di bahas terkait dengan contoh dari BOT (Build Operates
Transfer), yaitu:

Suatu skema pembiayaan dari BOT yakni pembangunan jalan dari tol Cinere sampai
Jagorawi. Dalam hal ini seluruh pembiayaan pembangunan infrastruktur dan fasilitas
ditanggung oleh pihak investor atau pihak swasta yakni (PT Trans Lingkar Kita Jaya)
yakni senilai Rp 420.000.000.000,-. Sedangkan, pemerintah juga memiliki hak
terhadap tanah atau lahan yang akan dibangun oleh pihak swasta tersebut. Pekerjaan
pembangunan ini dijalankan oleh empat perusahaan yang merupakan pemilik saham
yaitu dari PT. Transindo Karya Investama yakni dengan jumlah saham sebesar Rp
327.634.000.000, lalu PT. Waskita Karya (Persero) yakni dengan jumlah saham
sebesar Rp 76.208.000.000, kemudian PT. Jalan Lingkarluar Jakarta yakni dengan
jumlah saham sebesar Rp 3.158.000.000, dan juga PT. Kopnatel Jaya dengan jumlah
saham sebesar Rp 3.158.000.000. Pekerjaan ini diakukan dengan masa konsesi
perusahaan yakni dalam pengoperasian jalan tol Cinere-Jagorawi agar dapat
mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan dan mendapatkan imbal hasil selama
35 tahun lamanya (Angganarsati, 2017).
Kesimpulan
Dari pemaparan yang disampaikan diatas kemitraan usaha dan BOT adalah dua hal
yang berbeda dapat disimpulkan bahwa kemitraan usaha merupakan suatu kolaborasi
usaha yaitu antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha yang sudah besar
yang juga mencakup suatu pembinaan serta suatu pengembangan kepada usaha
menengah atau usaha besar dengan tetap menggambarkan prinsip untuk saling
membutuhkan, saling bersatu untuk menjadi kuat, dan saling menguntungkan suatu
unsur yang ada di dalam kemitraan. Sedangkan, Build Operates Transfer (BOT)
merupakan suatu perjanjian kerja sama yaitu antara pemerintah/BUMN terhadap
perusahaan swasta yang siap untuk mengurus semuanya seperti membiayai, membuat
rancangan, serta membentuk fasilitas dengan biaya yang dikeluarkan sendiri dan
diberikan hak konsesi dengan tujuan mengoperasikan suatu rencana bangunan sampai
dengan waktu yang sudah ditentukan kemudian setelah berakhirnya masa konsesi
diserahkan kembali kepada pemerintah/BUMN. Inti dari manfaat yang ada dalam
kemitraan usaha dan BOT yaitu saling mendukung satu sama lain dalam bidang usaha
untuk dapat mencapai suatu tujuan bersama yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar
dan tentunya masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai