BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Madura merupakan salah satu pulau di dataran timur Pulau Jawa yang
memiliki budaya bercorak heterogenitas. Unsur alam yang sangat melimpah,
mulai dari daratan sampai lautan memberikan kenyamanan hidup masyarakat
Madura. Sistem perekonomian Madura bersifat agraris dan masih sedikit yang
mendapat sentuhan teknologi pada setiap pertanian orang Madura. Dengan begitu,
kandungan alam Madura masih sangat alami.
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak, pertambangan, bahkan
pertanian yang sudah menjadi hak paten ciri khas orang Madura masih belum
tereksploitasi secara maksimal. Hal ini karena minimnya potensi Sumber Daya
Manusia (SDM) yang dapat mengelola semua itu. Letak geografis Madura yang
sedikit menghambat proses pemerataan, baik itu pendidikan, perekonomian, dan
pengaruh positif globalisasi menyebabkan kualitas Madura selalu dipandang
rendah. Bukan karena pemuda Madura tidak mampu menjawab semua tantangan
global, tapi pengelola pendidikan masih kurang memandang pemuda-pemudi
yang ada di pedesaan dengan topografi yang sedikit berbukit. Buktinya siswa
SMAN 1 Pamekasan selalu mendapatkan nilai memuaskan ketika mengikuti
olimpiade-olimpiade eksakta baik itu regional, nasional bahkan internasional.1 Hal
itu menjadi bukti konkret bahwa pendidikan di desa masih jauh tertinggal
daripada pendidikan kota.
Semua permasalahan di atas merupakan sebuah problematika lawas yang
tidak pernah dipikirkan hasilnya jika semua itu ditemukan sebuah solusi kreatif.
Pendidikan yang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Madura juga
menjadi penghambat kemajuan Madura. Pemuda Madura lebih memilih terjun ke
pekerjaan daripada menyelesaikan masa studinya. Hal itu karena anggapan
mereka setelah sekolah nanti tidak tahu akan bekerja di mana, yang ada hanyalah
kembali lagi ke pertanian. Hal itu juga karena sulitnya mencari pekerjaan yang
relevan bagi para sarjana muda di Madura. Tidak mengherankan jika banyak
sarjana muda Madura yang hanya menjadi pengangguran atau TKI setelah mereka
menamatkan bangku perkuliahan.
Anggapan seperti ini bukan hanya sebuah mitos yang dijadikan pegangan
hidup masyarakat Madura, melainkan datang dari sebuah kejadian sesungguhnya
yang terus menjadi momok menakutkan bagi pemuda Madura untuk sekolah.
Oleh karena itu, dicarikan sebuah solusi kreatif yang dapat merubah pola pikir dan
anggapan masyarakat Madura sangat dibutuhkan demi pembangunan Madura.
http.detiknews//SBY%20Diminta%20Anugerahi%20Juara%20Olimpiade%20Fisika%20Satya
1
%20Lencana.htm
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 2
Penulis ingin menuangkan sebuah pemikiran kreatif yang dapat dijadikan patokan
untuk mengatasi kesenjangan potensi di Madura melalui analisa objektif yang
dituangkan ke dalam tulisan dengan tema “Peran Pemuda Dalam Membangun
Madura Dengan Solusi Kreatif”.
Pemuda bagaikan sebuah sampah plastik yang hanya menjadi bumerang
apabila dia sudah rusak, dan akan menjadi mahal harganya apabila dia sudah
menjadi kerajinan yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pemuda merupakan aset
tak ternilai harganya. Pemuda di Madura akan mempunyai kompetensi yang
sangat tinggi untuk sebuah pembangunan tata wilayah dengan sebuah ruang
lingkup edukasi yang relevan dan tidak terbatas akses lokasi.
Perjuangan pemuda Madura demi kesejahteraan tidak usah diragukan lagi,
mereka bahkan rela berjuang di tengah kemarau panjang dan terpaan badai angin
di perantauan. Jika hal itu bisa dilakukan oleh mereka, maka mewujudkan pemuda
kreatif dengan jaminan pekerjaan yang lebih menguntungkan melalui pembinaan
dan didikan sesuai dengan kemampuannya sangat mudah dilakukan.
Kesadaran untuk membina dan rasa memiliki terhadap pemuda sangat
dibutuhkan untuk sebuah kemajuan daerah. Sebab, banyak pemuda yang hanya
menjadi gelandangan bak vampir yang hanya jalan di tengah gemerlap malam
tanpa ada yang memberi perhatian khusus untuk membinanya menjadi pemuda
kreatif. Putus sekolah bahkan sudah hal biasa di Madura yang tidak menarik sama
sekali untuk diperbincangkan. Pola sosial penduduk Madura memang kental dan
sarat religius. Tapi, hal itu saja tidak bisa diandalkan untuk menjawab tantangan
jaman. Butuh perubahan pola pikir tanpa merubah adat yang memang sudah
diwariskan dari nenak moyang.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari sekian banyak kutipan latar belakang permasalahan di atas, perlu adanya
sebuah rumusan masalah yang dapat menampung semua problematika tersebut
sebagai berikut;
1. Deskripsi Masalah
a. Pemuda, seperti apakah jiwa pemuda itu?
2. Analisis Masalah
a. Apakah yang melatar belakangi pemuda kreatif itu?
b. Apa yang menjadi penghambat pembangunan Madura?
c. Mengapa pemuda kreatif sangat berperan penting dalam
pembangunan Madura?
d. Solusi seperti apakah untuk mencetak pemuda kreatif dalam
pembangunan Madura?
Sesuai uraian pokok permasalahan di atas, ruang lingkup kajian ilmiah ini
hanya terbatas di wilayah Madura, khususnya pemuda Madura, tetapi juga bisa
dikaji sampai taraf nasional. Melalui aspek sosial dan edukasi, maka tulisan ini
hanya terbatas untuk mewujudkan pemuda kreatif yang dapat menyongsong
pembangunan Madura.
Penulis memang sengaja hanya memberikan ulasan solusi yang berkenaan
dengan pembangunan Madura, tidak langsung berbicara masalah praktek atau
kerja lapangan, seperti membahas cara meningkatkan pertanian, sektor wisata, dan
lainnya. Sebab faktor utama dalam memajukan daerah adalah meningkatkan SDM
terutama pemuda, dan konsep kerja itu baru dibicarakan setelah pemuda
berkualitas yang siap kerja sudah terpenuhi.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis;
a. Dapat mengetahui dan dijadikan telaah untuk kemajuan Madura di
kemudian hari.
b. Merupakan Pengalamanan yang sangat berharga demi
meningkatkan kualitas pemuda dan pendidikan di Madura.
c. Menemukan referensi untuk menciptakan sebuah solusi kreatif
untuk kemajuan Madura.
2. Bagi pembaca;
a. Untuk dijadikan bahan kajian integral demi kepentingan umum,
termasuk kemajuan pulau Madura.
b. Untuk dijadikan bahan perbandingan dari apa yang pembaca
ketahui sebelumnya.
c. Memberikan solusi dalam memajukan Madura melalui pemuda
kreatif.
3. Bagi lembaga;
a. Sebagai bahan rujukan dan kajian dalam kegiatan belajar mengajar
lembaga terkait.
b. Untuk menambah koleksi perpustakaan.
E. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan karya tulis ini sebagai berikut:
1. Untuk memberikan pencerahan betapa pentingnya dalam mendidik
pemuda.
2. Untuk memberikan pandangan dalam membangun Madura.
3. Untuk menjelaskan masalah-masalah yang sedang menjadi tantangan
besar dalam pembangunan Madura.
4. Untuk memberikan solusi kreatif demi kemajuan pulau Madura.
BAB II
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 4
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI MASALAH
Konsep kepemudaan berkenaan dengan pemuda kreatif memang tidak lepas
dari beberapa permasalahan umum. Permasalahan yang sering menghambat
terciptanya pemuda kreatif, inovatif, dan kritis harus segera dipecahkan.
Pengenalan terhadap jiwa pemuda dan apa yang menjadi kendala sangat
diperlukan demi tercapainya pemuda-pemudi berdaya saing tinggi demi kemajuan
Madura.
Pemuda yang ada di pikiran kita atau gambaran sejenak adalah mereka yang
tegap, kokoh, berani dan pantang menyerah. Kata pemuda sudah tidak asing lagi
mungkin jika kita gambarkan dengan sosok ksatria yang amat tangguh. Pemuda
bagaikan tonggak sebuah bangunan, apabila bangunan tanpa tonggak, maka tidak
usah menunggu lama untuk melihat bangunan itu rapuh.
“Beri aku sepuluh pemuda” kata Bung Karno dalam pidatonya yang
menggebu-gebu, “Maka akan aku guncangkan dunia” lanjutnya. Kalimat yang
diungkapkan oleh presiden pertama RI ini terlihat begitu membekas di hati para
pemuda di jaman perjuangan saat itu. Bahkan mantra sakti ini masih terus
dibacakan secara berulang-ulang di sekolah-sekolah umum hingga saat ini.
Ucapannya seakan memberikan efek semangat yang berapi-api kepada
penerusnya hingga Indonesia mampu meraih kejayaan tertinggi.
Pemuda merupakan masa-masa emas di mana seseorang sedang dalam usia
yang cukup produktif dalam segala hal, termasuk pendidikan, kreativitas, dan
berjiwa kemampuan super. Pemuda diharap mampu untuk membawa kejayaan
bangsa dan kemenangan agama. Apalagi seperti saat ini, di mana dunia sedang
mengalami masa-masa perang dingin. Tentunya pemudalah yang sangat
diharapkan berada di barisan paling depan.
Semangat juang seorang pemuda tidak usah diragukan lagi, seperti yang
pernah terjadi di era pra-kemerdekaan. Saking menggebu-gebunya jiwa pemuda
pada waktu itu hingga muncul ‘golongan muda’ yang ingin secepat mungkin
untuk bekhotbah kepada penjajah bahwa perjuangan Indonesia melawan mereka
pada saat itu sudah mencapai puncak. Seperti dalam peristiwa Rengasdengklok,
saking menggebunya semangat pemuda untuk menyuarakan kemerdekaan pada
waktu itu, mereka hingga kalap dan meluapkan semangatnya dengan membawa
sang presiden ke suatu tempat yang dikenal dengan tragedi Rengasdengklok.
Menelisik hal itu, pemudalah yang akan terus ada di ukiran marmer sejarah yang
sampai kapanpun tidak akan terlupakan oleh jaman. Kehadiran pemuda penuh
aksi, kreasi dan visi akan selalu ditunggu jaman meskipun dalam rentan waktu
yang berbeda. Peran orang tua tangguh, penuh harapan dan luar biasalah yang
mampu menciptakan generasi tangguh yang sanggup merubah alur jaman.
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 5
Semisal peran syaikh Aaq Syamsuddin bagi diri seorang Muhammad Al-Fatih
hingga mampu menaklukan Konstantinopel. Tentu di balik peran-peran besar
seorang pemuda, ada peran generasi tua yang begitu kental berpengaruh dalam
dirinya.2 Seorang Mush’ab ibn Umair atau Ja’far ibn Abu Thalib pun dalam
peranannya mencerahkan agama, mereka tak lepas dari ikatan besar. Jika pemuda-
pemudi penuh harap itu mampu, mengapa tidak dengan pemuda Madura yang
sudah dikenal akan keangkuhan serta kekuatannya dalam menaklukkan derasnya
hujan dan kencangnya terpaan angin muson barat.
Fitrah seorang pemuda sangatlah bersih dan suci, lingkungan keluarga sangat
berperan penting dalam membentuk karakter jiwa kepemudaan. Seperti hadis
Nabi. “Anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka orang tuanyalah
yang dapat menjadikannya Yahudi, Nashroni, ataupun Majusi,” (HR. Bukhori).3
Akhmad Zaini, M.Pd. berpendapat bahwa pemuda itu jika mengutip dari
pendapat ahli fiqih adalah orang yang masih berumur di bawah 40 tahun, namun
sudah baligh. Jika di atas usia itu maka masa keremajaan tersebut sudah berakhir.4
Jika kita melihat dari masa-masa kenabian, orang-orang yang hebat itu rata-rata
berumur di bawah 40 tahun, misalnya seperti Sayyidina Hamzah. Sebab seseorang
di masa remaja memiliki ciri-ciri kesemangatan yang tinggi terhadap idealismenya
jika dibandingkan ketika ia mulai lansia (lanjut usia).
Adapun menurut Undang-Undang No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan,
definisi pemuda adalah “Warga Negara Indonesia yang memiliki periode penting
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga
puluh) tahun”. Jadi, warga Negara Indonesia yang dikategorikan sebagai pemuda
adalah warga negara yang berusia antara 16-30 tahun.5 Begitulah kiranya sekilas
tentang jiwa pemuda, karena dunia pemuda memang sangat kompleks
dibandingkan mereka yang sudah lanjut usia. Hampir dari segala bidang mereka
bisa dijadikan referensi akan sulitnya jaman.
B. ANALISIS MASALAH
2
Syaikh Muhyiddin al-Khayyat, Durusuttarihk Al-Islamy, Surabaya: Al-hidayah, 2010, h.40
3
Hadits Shohih Bukhori No. 1296
4
Akhmad Zaini, M.Pd. Mengapa Minat Baca Remaja Kian Berkurang? Buletin Lentera, 2014,
h.11
5
Moh. Abdul Majid Al-Ansori, LKTI MPII Jatim, (Membangun Rasa Nasionalisme Pemuda,
Tumpahkan Racun-Racun Napza)
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 6
Ada beberapa hal yang harus dianalisa dalam menciptakan pemuda yang
kreatif sebagai berikut:
6
Brookfield, Developing Critical Thinkers, San Fransisco: Jossey Bass Publiser, 1987, h.70
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 7
Mencermati hal itu, pemuda di Madura sangatlah pas jika dibina untuk
mengembangkan kreativitasnya. Pemuda Madura yang tangguh dan gagah
akan lebih kuat melawan semua tantangan global dibanding dengan pemuda di
daerah lain.
Jiwa seorang pemuda bukanlah warisan leluhur ataupun bawaan gen sejak
lahir. Tetapi, bentukan dari lingkungan sosial semenjak ia menginjak remaja.
Banyaknya Pengalamanan sosial yang diperoleh dari lingkungan keluarga
maupun sekitarnya akan membentuk kepribadian tanpa perubahan jika tidak
ada sentuhan rehabilitasi dari lingkangan terkait. Begitu pula latar belakang
kreativitas pemuda. Kreatif tidaklah diwariskan dari ibu semenjak ia dalam
kandungan. Pemuda akan mendapatkan ide yang akan menumbuhkan kreasi
setelah ia berekplorasi dengan lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan
keluarga, sosial dan lingkungan budaya heterogen setelah ia keluar untuk
mencari Pengalamanan baru.
Utami Munandar memberikan batasan mengenai kreativitas sebagai
berikut, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Dalam hal ini,
Munandar mengartikan bahwa kreativitas sesungguhnya tidak perlu
menciptakan hal-hal yang baru, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari
hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan data,
informasi, atau unsur-unsur yang ada, dalam arti sudah ada atau sudah dikenal
sebelumnya, adalah semua Pengalamanan yang telah diperoleh seseorang
selama hidupnya termasuk segala pengetahuan yang pernah diperolehnya.
Oleh karena itu, semua Pengalamanan memungkinkan seseorang untuk
mencipta, yaitu dengan menggabung-gabungkan (mengkombinasikan) unsur-
unsurnya menjadi sesuatu yang baru.7 Konsep kreatif tersebut merupakan
tindakan untuk berpikir kreatif atau berpikir divergen. Mereka yang
mempunyai kemampuan untuk berpikir kreatif akan selalu memunculkan
sebuah konsep baru yang dituangkan dalam sebuah kreasi yang mempunyai
kualitas serta nilai guna tinggi. Pemuda seperti ini mempunyai mental dan
keberanian lebih untuk melawan tantangan khawatir akan kegagalan dari
segala cara yang akan dicoba. Dari sinilah muncul kekuatan-kekuatan
produktif yang selalu mencari peluang dari beberapa problem lingkungan dan
menjawabnya dengan cipta karya yang imajinatif.
2. Faktor Penyebab Lambatnya Pembangunan Madura
Ada beberapa tinjauan penyebab lambannya proses pembangunan pulau
Madura:
a. Kualitas pendidikan rendah
7
Utami Munandar, Anak Unggul Berotak Prima, Jakarta: PT. Gramedia, 2002, h.32
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 8
c) Pendidikan Rendah
Pendidikan di Indonesia utamanya wilayah timur seperti Madura
mayoritas masih tidak memenuhi standardisasi pendidikan.9 Madura
merupakan sebagian wilayah timur Indonesia yang juga terkena
dampak tidak meratanya pendidikan formal. Akibatnya, banyak
generasi muda yang seharusnya diharapkan untuk menjadi penerus
bangsa malah menjadi pengangguran dan petani muda.
11
Burhanuddin, Provinsi Madura Impian yang Membingungkan, Majalah New Fatwa, 2017, h.21
12
Kadarisman Sastrodiwirjo, Provinsi Madura Menuju Kesejahteraan Rakyat, Majalah New
Fatwa, 2017, h.28
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 13
Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui potensi seseorang.
Cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk bisa mengetahui potensi
seseorang. Kompetisi yang diadakan harus sesuai dan terkait dengan
pembangunan daerah. Seperti, lomba kreativitas, ekonomi tepat guna,
pengolahan limbah lingkungan, dan masih banyak jenis lomba bermanfaat.
Engga Aksara & Tezario Vulanda, The Art of Leadership, Jogjakarta: Literindo, 2014, h.31
13
14
Abdollah Richmoslem & Laode Masihu Kamaluddin, Rasulullah’s Business School, Jakarta:
PT. Santri Mahakarya Utama, 2012, h.173.
15
Yusuf al-Uqshari, Melejit dengan Kreatif, Jakarta: Gema Insani, 2015, h. 54
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 15
ّ
و في إقدامكم حياة األ ّمة # إن في أيديكم أمر األ ّمة
16
Azis Syamsuddin, 23 Karakter Pemuda Pilihan, Jakarta: RM. Books, 2008, h.10
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 16
Dari kedua ibarat di atas, tidak perlu diragukan lagi bahwa sosok pemuda
memang memiliki peranan penting dalam suatu daerah dan bangsa. Mereka
yang digolongkan sebagai pemuda adalah tenaga yang produktif. Tenaga
produktif inilah yang berperan sebagai “mesin” penggerak lajunya roda
pembangunan bangsa dan negara. Tenaga produktif inilah yang mempunyai
potensi energi yang sangat besar untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
mengembangkan sesuatu yang sudah ada.
Sebagai seorang yang berjiwa tangguh dan kualitas pendidikan yang jauh
lebih baik daripada pendahulunya seringkali menjadi pelopor perubahan.
Seperti P4M (Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura) yang sebagian
besar terdiri dari mahasiswa dan aktivis menggagas pemisahan Madura dari
Jawa Timur dan membentuk provinsi sendiri. Hal ini menunjukkan peran serta
pemuda dalam perubahan besar suatu daerah.
Oleh karena itu, pemuda perlu dididik dan dibina agar potensi yang
dimilikinya dapat menghasilkan kontribusi yang positif bagi pembangunan
Madura. Pemuda merupakan aset yang paling berharga bagi suatu bangsa. Apalah
artinya SDA yang berlimpah-limpah apabila di kemudian hari tidak ada generasi
penerus yang dapat mengelolanya. Pemuda sebagai generasi penerus harus
menyadari hal ini. Semakin cepat mereka sadari, semakin baik. Semakin banyak
pemuda berkarya sejak dini, semakin cepat lonjakan perekonomian di Madura.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peran serta pemuda kreatif dalam pembangunan Madura sangatlah penting.
Madura yang memiliki kekayaan alam melimpah sangatlah perlu adanya sosok
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 18
DAFTAR PUSTAKA
Aksara, Engga & Tezario Vulanda. 2014. The Art of Leadership. Jogjakarta:
Literindo.
Al-Khayyat, Syaikh Muhyiddin. 2010. Durusuttarihk al-islamy. Surabaya:
Al-hidayah.
Al-Uqshari, Yusuf. 2015. Melejit dengan Kreatif. Jakarta: Gema Insani.
Brookfield. 1987. Developing Critical Thinkers. San Fransisco: Jossey Bass
Publiser.
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 20
BIODATA PESERTA
A. Identitas Diri
3 NISN/NIP. 9996709285
4 Tempat dan Tanggal Lahir Pamekasan, 10 Desember 1999
5 Email newfatwa@gmail.com
6 Nomor Telepon/HP 082331217946
A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN MTs Mambaul MA Mambaul
Pangereman I Ulum Bata-Bata Ulum Bata-Bata
Jurusan - MIPA IPA
Tahun Masuk-
2006-2012 2012-2015 2015-Sekarang
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Olimpiade Karya Tulis Ilmiah 2017.
Peserta
(KHOLILUR RACHMAN)