Anda di halaman 1dari 21

TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Madura merupakan salah satu pulau di dataran timur Pulau Jawa yang
memiliki budaya bercorak heterogenitas. Unsur alam yang sangat melimpah,
mulai dari daratan sampai lautan memberikan kenyamanan hidup masyarakat
Madura. Sistem perekonomian Madura bersifat agraris dan masih sedikit yang
mendapat sentuhan teknologi pada setiap pertanian orang Madura. Dengan begitu,
kandungan alam Madura masih sangat alami.
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak, pertambangan, bahkan
pertanian yang sudah menjadi hak paten ciri khas orang Madura masih belum
tereksploitasi secara maksimal. Hal ini karena minimnya potensi Sumber Daya
Manusia (SDM) yang dapat mengelola semua itu. Letak geografis Madura yang
sedikit menghambat proses pemerataan, baik itu pendidikan, perekonomian, dan
pengaruh positif globalisasi menyebabkan kualitas Madura selalu dipandang
rendah. Bukan karena pemuda Madura tidak mampu menjawab semua tantangan
global, tapi pengelola pendidikan masih kurang memandang pemuda-pemudi
yang ada di pedesaan dengan topografi yang sedikit berbukit. Buktinya siswa
SMAN 1 Pamekasan selalu mendapatkan nilai memuaskan ketika mengikuti
olimpiade-olimpiade eksakta baik itu regional, nasional bahkan internasional.1 Hal
itu menjadi bukti konkret bahwa pendidikan di desa masih jauh tertinggal
daripada pendidikan kota.
Semua permasalahan di atas merupakan sebuah problematika lawas yang
tidak pernah dipikirkan hasilnya jika semua itu ditemukan sebuah solusi kreatif.
Pendidikan yang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Madura juga
menjadi penghambat kemajuan Madura. Pemuda Madura lebih memilih terjun ke
pekerjaan daripada menyelesaikan masa studinya. Hal itu karena anggapan
mereka setelah sekolah nanti tidak tahu akan bekerja di mana, yang ada hanyalah
kembali lagi ke pertanian. Hal itu juga karena sulitnya mencari pekerjaan yang
relevan bagi para sarjana muda di Madura. Tidak mengherankan jika banyak
sarjana muda Madura yang hanya menjadi pengangguran atau TKI setelah mereka
menamatkan bangku perkuliahan.
Anggapan seperti ini bukan hanya sebuah mitos yang dijadikan pegangan
hidup masyarakat Madura, melainkan datang dari sebuah kejadian sesungguhnya
yang terus menjadi momok menakutkan bagi pemuda Madura untuk sekolah.
Oleh karena itu, dicarikan sebuah solusi kreatif yang dapat merubah pola pikir dan
anggapan masyarakat Madura sangat dibutuhkan demi pembangunan Madura.
http.detiknews//SBY%20Diminta%20Anugerahi%20Juara%20Olimpiade%20Fisika%20Satya
1

%20Lencana.htm
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 2

Penulis ingin menuangkan sebuah pemikiran kreatif yang dapat dijadikan patokan
untuk mengatasi kesenjangan potensi di Madura melalui analisa objektif yang
dituangkan ke dalam tulisan dengan tema “Peran Pemuda Dalam Membangun
Madura Dengan Solusi Kreatif”.
Pemuda bagaikan sebuah sampah plastik yang hanya menjadi bumerang
apabila dia sudah rusak, dan akan menjadi mahal harganya apabila dia sudah
menjadi kerajinan yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pemuda merupakan aset
tak ternilai harganya. Pemuda di Madura akan mempunyai kompetensi yang
sangat tinggi untuk sebuah pembangunan tata wilayah dengan sebuah ruang
lingkup edukasi yang relevan dan tidak terbatas akses lokasi.
Perjuangan pemuda Madura demi kesejahteraan tidak usah diragukan lagi,
mereka bahkan rela berjuang di tengah kemarau panjang dan terpaan badai angin
di perantauan. Jika hal itu bisa dilakukan oleh mereka, maka mewujudkan pemuda
kreatif dengan jaminan pekerjaan yang lebih menguntungkan melalui pembinaan
dan didikan sesuai dengan kemampuannya sangat mudah dilakukan.
Kesadaran untuk membina dan rasa memiliki terhadap pemuda sangat
dibutuhkan untuk sebuah kemajuan daerah. Sebab, banyak pemuda yang hanya
menjadi gelandangan bak vampir yang hanya jalan di tengah gemerlap malam
tanpa ada yang memberi perhatian khusus untuk membinanya menjadi pemuda
kreatif. Putus sekolah bahkan sudah hal biasa di Madura yang tidak menarik sama
sekali untuk diperbincangkan. Pola sosial penduduk Madura memang kental dan
sarat religius. Tapi, hal itu saja tidak bisa diandalkan untuk menjawab tantangan
jaman. Butuh perubahan pola pikir tanpa merubah adat yang memang sudah
diwariskan dari nenak moyang.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari sekian banyak kutipan latar belakang permasalahan di atas, perlu adanya
sebuah rumusan masalah yang dapat menampung semua problematika tersebut
sebagai berikut;
1. Deskripsi Masalah
a. Pemuda, seperti apakah jiwa pemuda itu?
2. Analisis Masalah
a. Apakah yang melatar belakangi pemuda kreatif itu?
b. Apa yang menjadi penghambat pembangunan Madura?
c. Mengapa pemuda kreatif sangat berperan penting dalam
pembangunan Madura?
d. Solusi seperti apakah untuk mencetak pemuda kreatif dalam
pembangunan Madura?

C. RUANG LINGKUP MASALAH


TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 3

Sesuai uraian pokok permasalahan di atas, ruang lingkup kajian ilmiah ini
hanya terbatas di wilayah Madura, khususnya pemuda Madura, tetapi juga bisa
dikaji sampai taraf nasional. Melalui aspek sosial dan edukasi, maka tulisan ini
hanya terbatas untuk mewujudkan pemuda kreatif yang dapat menyongsong
pembangunan Madura.
Penulis memang sengaja hanya memberikan ulasan solusi yang berkenaan
dengan pembangunan Madura, tidak langsung berbicara masalah praktek atau
kerja lapangan, seperti membahas cara meningkatkan pertanian, sektor wisata, dan
lainnya. Sebab faktor utama dalam memajukan daerah adalah meningkatkan SDM
terutama pemuda, dan konsep kerja itu baru dibicarakan setelah pemuda
berkualitas yang siap kerja sudah terpenuhi.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis;
a. Dapat mengetahui dan dijadikan telaah untuk kemajuan Madura di
kemudian hari.
b. Merupakan Pengalamanan yang sangat berharga demi
meningkatkan kualitas pemuda dan pendidikan di Madura.
c. Menemukan referensi untuk menciptakan sebuah solusi kreatif
untuk kemajuan Madura.
2. Bagi pembaca;
a. Untuk dijadikan bahan kajian integral demi kepentingan umum,
termasuk kemajuan pulau Madura.
b. Untuk dijadikan bahan perbandingan dari apa yang pembaca
ketahui sebelumnya.
c. Memberikan solusi dalam memajukan Madura melalui pemuda
kreatif.
3. Bagi lembaga;
a. Sebagai bahan rujukan dan kajian dalam kegiatan belajar mengajar
lembaga terkait.
b. Untuk menambah koleksi perpustakaan.
E. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan karya tulis ini sebagai berikut:
1. Untuk memberikan pencerahan betapa pentingnya dalam mendidik
pemuda.
2. Untuk memberikan pandangan dalam membangun Madura.
3. Untuk menjelaskan masalah-masalah yang sedang menjadi tantangan
besar dalam pembangunan Madura.
4. Untuk memberikan solusi kreatif demi kemajuan pulau Madura.

BAB II
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 4

PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI MASALAH
Konsep kepemudaan berkenaan dengan pemuda kreatif memang tidak lepas
dari beberapa permasalahan umum. Permasalahan yang sering menghambat
terciptanya pemuda kreatif, inovatif, dan kritis harus segera dipecahkan.
Pengenalan terhadap jiwa pemuda dan apa yang menjadi kendala sangat
diperlukan demi tercapainya pemuda-pemudi berdaya saing tinggi demi kemajuan
Madura.
Pemuda yang ada di pikiran kita atau gambaran sejenak adalah mereka yang
tegap, kokoh, berani dan pantang menyerah. Kata pemuda sudah tidak asing lagi
mungkin jika kita gambarkan dengan sosok ksatria yang amat tangguh. Pemuda
bagaikan tonggak sebuah bangunan, apabila bangunan tanpa tonggak, maka tidak
usah menunggu lama untuk melihat bangunan itu rapuh.
“Beri aku sepuluh pemuda” kata Bung Karno dalam pidatonya yang
menggebu-gebu, “Maka akan aku guncangkan dunia” lanjutnya. Kalimat yang
diungkapkan oleh presiden pertama RI ini terlihat begitu membekas di hati para
pemuda di jaman perjuangan saat itu. Bahkan mantra sakti ini masih terus
dibacakan secara berulang-ulang di sekolah-sekolah umum hingga saat ini.
Ucapannya seakan memberikan efek semangat yang berapi-api kepada
penerusnya hingga Indonesia mampu meraih kejayaan tertinggi.
Pemuda merupakan masa-masa emas di mana seseorang sedang dalam usia
yang cukup produktif dalam segala hal, termasuk pendidikan, kreativitas, dan
berjiwa kemampuan super. Pemuda diharap mampu untuk membawa kejayaan
bangsa dan kemenangan agama. Apalagi seperti saat ini, di mana dunia sedang
mengalami masa-masa perang dingin. Tentunya pemudalah yang sangat
diharapkan berada di barisan paling depan.
Semangat juang seorang pemuda tidak usah diragukan lagi, seperti yang
pernah terjadi di era pra-kemerdekaan. Saking menggebu-gebunya jiwa pemuda
pada waktu itu hingga muncul ‘golongan muda’ yang ingin secepat mungkin
untuk bekhotbah kepada penjajah bahwa perjuangan Indonesia melawan mereka
pada saat itu sudah mencapai puncak. Seperti dalam peristiwa Rengasdengklok,
saking menggebunya semangat pemuda untuk menyuarakan kemerdekaan pada
waktu itu, mereka hingga kalap dan meluapkan semangatnya dengan membawa
sang presiden ke suatu tempat yang dikenal dengan tragedi Rengasdengklok.
Menelisik hal itu, pemudalah yang akan terus ada di ukiran marmer sejarah yang
sampai kapanpun tidak akan terlupakan oleh jaman. Kehadiran pemuda penuh
aksi, kreasi dan visi akan selalu ditunggu jaman meskipun dalam rentan waktu
yang berbeda. Peran orang tua tangguh, penuh harapan dan luar biasalah yang
mampu menciptakan generasi tangguh yang sanggup merubah alur jaman.
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 5

Semisal peran syaikh Aaq Syamsuddin bagi diri seorang Muhammad Al-Fatih
hingga mampu menaklukan Konstantinopel. Tentu di balik peran-peran besar
seorang pemuda, ada peran generasi tua yang begitu kental berpengaruh dalam
dirinya.2 Seorang Mush’ab ibn Umair atau Ja’far ibn Abu Thalib pun dalam
peranannya mencerahkan agama, mereka tak lepas dari ikatan besar. Jika pemuda-
pemudi penuh harap itu mampu, mengapa tidak dengan pemuda Madura yang
sudah dikenal akan keangkuhan serta kekuatannya dalam menaklukkan derasnya
hujan dan kencangnya terpaan angin muson barat.
Fitrah seorang pemuda sangatlah bersih dan suci, lingkungan keluarga sangat
berperan penting dalam membentuk karakter jiwa kepemudaan. Seperti hadis
Nabi. “Anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka orang tuanyalah
yang dapat menjadikannya Yahudi, Nashroni, ataupun Majusi,” (HR. Bukhori).3
Akhmad Zaini, M.Pd. berpendapat bahwa pemuda itu jika mengutip dari
pendapat ahli fiqih adalah orang yang masih berumur di bawah 40 tahun, namun
sudah baligh. Jika di atas usia itu maka masa keremajaan tersebut sudah berakhir.4
Jika kita melihat dari masa-masa kenabian, orang-orang yang hebat itu rata-rata
berumur di bawah 40 tahun, misalnya seperti Sayyidina Hamzah. Sebab seseorang
di masa remaja memiliki ciri-ciri kesemangatan yang tinggi terhadap idealismenya
jika dibandingkan ketika ia mulai lansia (lanjut usia).
Adapun menurut Undang-Undang No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan,
definisi pemuda adalah “Warga Negara Indonesia yang memiliki periode penting
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga
puluh) tahun”. Jadi, warga Negara Indonesia yang dikategorikan sebagai pemuda
adalah warga negara yang berusia antara 16-30 tahun.5 Begitulah kiranya sekilas
tentang jiwa pemuda, karena dunia pemuda memang sangat kompleks
dibandingkan mereka yang sudah lanjut usia. Hampir dari segala bidang mereka
bisa dijadikan referensi akan sulitnya jaman.

Dari beberapa faktor penghambat pembangunan Madura di atas sekiranya


sudah sedikit memberikan gambaran untuk mengubah dan memperbaiki pola yang
rusak dan bahkan seharusnya tidak sama sekali.

B. ANALISIS MASALAH

2
Syaikh Muhyiddin al-Khayyat, Durusuttarihk Al-Islamy, Surabaya: Al-hidayah, 2010, h.40
3
Hadits Shohih Bukhori No. 1296
4
Akhmad Zaini, M.Pd. Mengapa Minat Baca Remaja Kian Berkurang? Buletin Lentera, 2014,
h.11
5
Moh. Abdul Majid Al-Ansori, LKTI MPII Jatim, (Membangun Rasa Nasionalisme Pemuda,
Tumpahkan Racun-Racun Napza)
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 6

Pemuda kreatif dan inovatif sangatlah dibutuhkan dalam proses perkembangan


suatu daerah. Pemuda seperti itu akan sangat membantu dalam memajukan
daerahnya. Sebab, mereka yang sudah mulai berpikir kreatif, inovatif dan kritis
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Dari itulah muncul sebuah gagasan atau
ide untuk mencipta barang yang mempunyai kualitas tinggi. Daya cipta dengan
harga jual yang tinggi seperti itulah yang sangat membantu perekonomian daerah
dalam proses perkembangan.

Ada beberapa hal yang harus dianalisa dalam menciptakan pemuda yang
kreatif sebagai berikut:

1. Latar Belakang Pemuda Kreatif

Kreatif merupakan pola berpikir imajinatif untuk menemukan sebuah


gagasan disiplin keilmuan berdasarkan rasa ingin tahu. Untuk menumbuhkan
berpikir kreatif dibutuhkan kesabaran dan kemauan yang kuat. Persiapan yang
matang serta pengumpulan berbagai informasi dari Pengalamanan sekitar
sangat menunjang terciptanya berpikir kreatif. Pemuda yang masih berjiwa
gagah dan penuh keberanian dalam berhipotesis sangatlah tepat untuk melatih
kreativitasnya. Setelah itu, tahap yang sangat urgen dalam menumbuhkan
kreativitas adalah mencoba dan selalu mengkaji hasil percobaannya, menilai
baik serta tidak menyalahkan hasil yang didapat akan mendorong terciptanya
rasa optimisme, optimis dengan kemampuan yang dimiliki dalam melakukan
sebuah observasi akan membuahkan hasil optimal. Inilah langkah awal
terciptanya pikiran kreatif.

Ciri-ciri orang kreatif menurut Brookfield (1987) dalam penelitiannya


yakni:

a. Sering menolak teknik yang standar dalam menyelesaikan masalah


b. Mempunyai ketertarikan luas dalam masalah yang berkaitan maupun
tidak berkaitan dengan dirinya
c. Mampu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif
d. Cenderung menatap dunia secara relatif dan kontekstual, bukannya
secara universal atau absolut
e. Biasanya melakukan pendekatan mencoba dan terus mencoba (trial
and error) dalam menyelesaikan permasalahan yang memberikan
alternatif, berorientasi ke depan dan bersikap optimis dalam
menghadapi perubahan demi suatu kemajuan.6

6
Brookfield, Developing Critical Thinkers, San Fransisco: Jossey Bass Publiser, 1987, h.70
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 7

Mencermati hal itu, pemuda di Madura sangatlah pas jika dibina untuk
mengembangkan kreativitasnya. Pemuda Madura yang tangguh dan gagah
akan lebih kuat melawan semua tantangan global dibanding dengan pemuda di
daerah lain.

Jiwa seorang pemuda bukanlah warisan leluhur ataupun bawaan gen sejak
lahir. Tetapi, bentukan dari lingkungan sosial semenjak ia menginjak remaja.
Banyaknya Pengalamanan sosial yang diperoleh dari lingkungan keluarga
maupun sekitarnya akan membentuk kepribadian tanpa perubahan jika tidak
ada sentuhan rehabilitasi dari lingkangan terkait. Begitu pula latar belakang
kreativitas pemuda. Kreatif tidaklah diwariskan dari ibu semenjak ia dalam
kandungan. Pemuda akan mendapatkan ide yang akan menumbuhkan kreasi
setelah ia berekplorasi dengan lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan
keluarga, sosial dan lingkungan budaya heterogen setelah ia keluar untuk
mencari Pengalamanan baru.
Utami Munandar memberikan batasan mengenai kreativitas sebagai
berikut, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Dalam hal ini,
Munandar mengartikan bahwa kreativitas sesungguhnya tidak perlu
menciptakan hal-hal yang baru, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari
hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan data,
informasi, atau unsur-unsur yang ada, dalam arti sudah ada atau sudah dikenal
sebelumnya, adalah semua Pengalamanan yang telah diperoleh seseorang
selama hidupnya termasuk segala pengetahuan yang pernah diperolehnya.
Oleh karena itu, semua Pengalamanan memungkinkan seseorang untuk
mencipta, yaitu dengan menggabung-gabungkan (mengkombinasikan) unsur-
unsurnya menjadi sesuatu yang baru.7 Konsep kreatif tersebut merupakan
tindakan untuk berpikir kreatif atau berpikir divergen. Mereka yang
mempunyai kemampuan untuk berpikir kreatif akan selalu memunculkan
sebuah konsep baru yang dituangkan dalam sebuah kreasi yang mempunyai
kualitas serta nilai guna tinggi. Pemuda seperti ini mempunyai mental dan
keberanian lebih untuk melawan tantangan khawatir akan kegagalan dari
segala cara yang akan dicoba. Dari sinilah muncul kekuatan-kekuatan
produktif yang selalu mencari peluang dari beberapa problem lingkungan dan
menjawabnya dengan cipta karya yang imajinatif.
2. Faktor Penyebab Lambatnya Pembangunan Madura
Ada beberapa tinjauan penyebab lambannya proses pembangunan pulau
Madura:
a. Kualitas pendidikan rendah

7
Utami Munandar, Anak Unggul Berotak Prima, Jakarta: PT. Gramedia, 2002, h.32
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 8

Sudah kita ketahui bahwa pendidikan adalah faktor utama dalam


membentuk generasi bangsa yang berkualitas. Masyarakat berkualitas
akan menjadi pengerak utama pembanguanan daerah. Pendidikan adalah
sistem berharga yang harus selalu dikembangkan demi terciptanya
masyarakat berkualitas. Pendidikan dengan tingkat kualitas di bawah rata-
rata serta tidak memenuhi standar kelayakan sangat berpengaruh terhadap
majunya suatu daerah. Seperti yang telah kita ketahui, sebagian besar
lembaga pendidikan di Madura masih jauh dari kelayakan dan kualitas
yang semakin memprihatinkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan fenomena
yang ada, seperti kualitas prasarana yang tidak layak, sedikitnya guru yang
berkualitas, dan banyaknya pelajar nakal bahkan tidak mau sekolah.
Kenakalan remaja ini faktor utamanya adalah kurangnya pengayoman dan
kasih sayang dari pihak-pihak terkait.
Saat ini, banyak lembaga pendidikan yang mempekerjakan orang tidak
profesional dan kompeten untuk menjadi tenaga pengajar. Banyak orang
yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan
dana malah diterima di lembaga-lembaga swasta atau pun negeri tapi yang
ada di wilayah terpencil atau pedesaan. Jika fenomena ini dibiarkan
berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Madura atau bahkan di Indonesia
yang sebagian besar wilayah timur masih jauh tertinggal.
Sarana dan prasarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin
terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah
terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terpencil atau terbelakang,
ilmu-ilmu yang ada di sekolah tidaklah terlalu penting, karena mereka
lebih mementingkan ilmu terapan yang secara nyata dan pasti sudah
digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Anggapan yang sudah
menjadi moto hidup masyarakat (pada umumnya masyarakat desa dengan
topografi terjal dan sedikit terbelakang) ini haruslah segera dibasmi, untuk
menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Berikut firman Allah tentang mencari ilmu.“Tidak sepatutnya bagi
mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah [9]:122)
Banyak hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di
Madura. Tentunya hal tersebut dapat kita ketahui jika kita menggali lebih
dalam akar permasalahannya. Semoga jika kita mengetahui akar
permasalahannya, kita dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Madura
sehingga menjadi lebih baik lagi. Berikut ini akan dipaparkan secara
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 9

khusus beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas


pendidikan di Madura:
a) Pendidikan kurang efektif
Efektivitas dalam belajar-mengajar berperan penting dalam
penyerapan ilmu yang disampaikan guru kepada muridnya. Pelajar
dapat belajar dengan mudah serta menyerap semua pelajaran yang
disampaikan oleh guru adalah kunci utama tujuan adanya
pembelajaran. Di samping itu pengajar atau pendidik sangat disarankan
untuk meningkatkan kondusifitas kelas demi terciptanya keefektifan
pelajaran.
Di Madura sendiri pembelajaran di dalam kelas masih sangat rawan
akan ketidak efektifan. Terkadang, pendidik maupun peserta didik
yang ada kurang memahami alur pembelajar yang akan disampaikan
karena tidak mempunyai gambaran sebelumnya. Hal ini disebabkan
karena tidak terkonsepnya pelajaran yang akan diajarkan secara jelas
sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Selain masalah itu,
masalah yang muncul kadang berangkatnya dari siswa. Siswa yang
kurang semangat akan membuat pelajaran kelas tidak berjalan secara
maksimal, seperti tidur dalam kelas, bergurau sesama teman, dan
lainnya. Kejadian seperti ini karena pengamanan kelas dan kesadaran
siswa untuk belajar masih sangat kurang.
Kurangnya kesadaran dan memahami akan karakter dan minat yang
disukai pelajar juga menjadi faktor ketidak efektivan pendidikan.
Terkadang siswa yang suka pelajaran IPA dipaksa untuk mengikuti
program studi IPS. Hal-hal seperti ini yang masih sering terjadi di
Madura dan juga Indonesia.

b) Buruknya Kualitas Sarana Fisik

Saran fisik seperti ruang kelas, gedung laboratorium, serta kualitas


fisik gedung sekolah secara umum berperan penting dalam kelancaran
proses belajar-mengajar. Siswa maupun guru pengajar atau pendidik
lebih suka untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di ruang yang
nyaman dan memenuhi standar ruang kelas.

Rendahnya kualitas sarana fisik lembaga pendidikan di Madura


masih menjadi hal yang lumrah. Bahkan, pihak pengelola seakan
enggan untuk meninjau ulang ruangan yang sudah tidak layak.
Beranggapan bahwa gedung tidaklah penting dalam proses mencari
ilmu. Sebab hal utama dalam belajar adalah menyimak pelajaran
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 10

dengan baik. Anggapan itulah yang sering dijadikan acuan pengelola


lembaga pendidikan untuk membiarkan lembaganya seadanya.
Lembaga pendidikan yang ada di Indonesia secara sendiri masih
sangat kurang, tercatat ada 146.052 satuan Sekolah Dasar (SD) dengan
kuota siswa 177 kali lipatnya yakni, 25.918.898 serta memiliki 865.258
ruang kelas. Dari keseluruhan ruang kelas itu 42,12% atau sebanyak
364.440 berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% rusak ringan, sedangkan
ruang dengan kondisi rusak berat ada sebanyak 201.237 atau 23,26%.
Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang kualitasnya masih di bawah
SD diperhitungkan memiliki kerusakan lebih berat. Hal ini juga terjadi
di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK meskipun dengan presentase yang
berbeda. Sedangkan di Madura sendiri, di wilayah pedesaan lembaga
setingkat Sekolah Dasar yang ada masih didominasi MI.8

c) Pendidikan Rendah
Pendidikan di Indonesia utamanya wilayah timur seperti Madura
mayoritas masih tidak memenuhi standardisasi pendidikan.9 Madura
merupakan sebagian wilayah timur Indonesia yang juga terkena
dampak tidak meratanya pendidikan formal. Akibatnya, banyak
generasi muda yang seharusnya diharapkan untuk menjadi penerus
bangsa malah menjadi pengangguran dan petani muda.

Standar dan kualitas lembaga yang rendah menjadi hal kompleks


penyempurna rendahnya mutu pendidikan. Di dearah Madura, lembaga
pendidikan tidak memenuhi standar kelembagaan masih sering
ditemukan, lebih-lebih di bagian pedesaan terpencil, dan juga di daerah
Kepulauan Sumenep yang masih terkendala akses transportasi. Hal itu
bukan malah menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan
berintelegensi, akan tetapi malah memunculkan masalah baru dunia
pendidikan. Kualitas lembaga yang rendah sulit untuk mencari tenaga
pengajar yang berkualitas, hal ini juga menyebabkan rendahnya mutu
siswa dan juga lulusannya sulit untuk diterima di sekolah berkualitas
tinggi.
Oleh karena itu, jendral pendidikan harus bekerja sama dengan
pengelola pendidikan yang ada di daerah-daerah terpencil untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Sebab pendidikan bagi warga negara
sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasa 31 “Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan”.10
8
Data Balitbang Depdiknas (2003), dikutip dari detik news, post on 2009.
9
http.zakipedia//Masalah%20Pendidikan%20di%20Wilayah%20Indonesia%20Timur%20_
%20Zakipedia.htm
10
Tuwuh Trisnayadi, Bimbingan Karier untuk Pelajar Muslim, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013,
h.10
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 11

b. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM)


Rendahnya kualitas SDM sangat berdampak terhadapap pembangunan
daerah. Demografi penduduk pulau Madura yang sangat pesat tentunya
juga harus diimbangi dengan penghasilan daerah yang cukup besar untuk
memenuhi 4 kabupaten di Madura. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk
yang cukup besar tersebut membutuhkan pengolahan Sumber Daya Alam
(SDA) sebagai sumber utama perekonomian Madura. Tetapi, apakah
Madura mampu mengelola itu semua dengan SDM dan keahlian yang
berkualitas rendah?
Rendahnya SDM di Madura menyebabkan produktivitas yang
dihasilkan hanya terbatas pada bahan mentah dari alam. Selanjutnya dijual
pada pihak konsumen dengan harga yang jauh lebih rendah daripada
setelah menjadi bahan jadi (bahan yang siap digunakan sesuai kebutuhan).
Padahal, keahlian seperti itu sangat dibutuhkan untuk bisa mengolah bahan
mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi. Oleh
karena itu, kualitas SDM sangat berperan penting dalam pembangunan
daerah melalui hasil-hasil produk.
"Kalau saya lebih setuju pada peningkatan SDM, karena faktanya
SDM masyarakat Madura ini masih sangat lemah" kata Ketua DPRD
Pamekasan Halili, ketika diwawancarai oleh koran lokal Madura (News
Republika.co.id) tentang pembentukan Madura sebagai provinsi dan
memisahkan diri dari otonomi Jawa Timur. Ini menunjukkan bahwa SDM
Madura masih sangat rendah dan perlu adanya peningkatan secara
integralistik, agar dapat dimanfaatkan kemampuannya untuk
pembangunan Madura dari segala aspek.
c. Rasa Curiga terhadap Dunia Luar
Sikap memfilter diri yang berlebihan terhadap dunia luar juga dapat
menghambat pembangunan Pulau Madura. Sudah kita ketahui bahwa
masyarakat Madura merupakan orang yang sangat memegang erat
budayanya. Mereka seakan merasa curiga terhadap hal-hal baru yang
datang dari luar. Semua unsur-unsur baru yang berasal dari bangsa luar
selalu dicurigai dan sulit mereka terima. Sikap seperti ini sangat
menyulitkan efek globalisasi yang berbau positif untuk masuk ke Madura
dan bahkan diadopsi untuk dipelajari demi SDM yang bermutu.

d. Masyarakat Kurang Percaya Akan Unsur Alam Madura


Madura merupakan pulau yang memiliki kekayaan alam melimpah. Di
daratan, Madura mempunyai pertambangan batu kapur, tanah subur yang
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 12

mendukung pertanian, tempat-tempat wisata, dan lainnya.11 Madura juga


kaya akan kekayaan laut, seperti tambang minyak, perikanan, rumput laut,
garam, dan masih banyak yang lainnya. Tetapi apa kenyataannya?
Kebanyakan kekayaan alam Madura masih alami tanpa sedikit sentuhan
masyarakat untuk mengeksploitasi. Hal ini selain disebabkan karena SDM
rendah sehingga masih kurang kemampuan untuk mengelola, juga karena
anggapan masyarakat yang masih ragu terhadap kekayaan Madura.
Mereka lebih suka menjadi TKI atau melakukan urbanisasi daripada harus
bekerja di Madura. Mereka juga mengira bahwa jika bekerja di Madura
hasil yang diperoleh sangat tidak menguntungkan. Hal ini juga menjadi
faktor penghambat pembangunan Madura.12

3. Solusi Mencetak Pemuda Kreatif Untuk Membangun Madura

Membangun daerah tidak semudah membalikkan telapak tangan,


dibutuhkan kerja keras, potensi SDM yang berkualitas, keahlian dalam
mengelola SDA, dan kajian secara empiris mengenai gejala alam yang
ditimbulkan. Semua itu dapat dilakukan apabila SDM yang berkualitas sudah
terpenuhi. Pada dasarnya, semua orang dapat menjalankan pemerintahan serta
meningkatkan kemajuan daerah. Tetapi, meskipun semua orang bisa, jika
tidak disertai Pengalamanan dan pengetahuan, hanyalah keberuntungan dan
ketepatan semata yang menyertai kerja mereka. Sebab kesuksesan seseorang
tidak hanya pada orang yang berpendidikan tinggi dan berPengalamanan di
suatu bidang, namun semua orang bisa sukses tanpa hal itu.

Semua uraian di atas memang masuk akal. Tetapi, orang berpendidikan


dan berPengalamanan mempunyai peluang sukses terbesar. Sukses seperti di
atas hanyalah sebuah teka-teki dengan probabilitas yang sangat kecil. Oleh
karena itu, orang kreatif dan berPengalamanan di suatu bidang sangatlah
berperan penting dalam kemajuan Madura. Bukannya hal ini sudah dijelaskan
di dalam al-Qu’an yang artinya, “Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar [39]: 9)

Sebenarnya, setiap pemuda itu sudah mempunyai potensi masing-masing,


akan tetapi, potensi mereka masih jauh terpendam dalam jiwanya. Sehingga
agar pemuda yang ada di Madura lebih efektif dan berguna, ada beberapa cara
untuk mengeluarkan dan meningkatkan potensi pemuda sebagai berikut;

a. Pendidikan yang layak

11
Burhanuddin, Provinsi Madura Impian yang Membingungkan, Majalah New Fatwa, 2017, h.21
12
Kadarisman Sastrodiwirjo, Provinsi Madura Menuju Kesejahteraan Rakyat, Majalah New
Fatwa, 2017, h.28
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 13

Pendidikan merupakan aspek utama dalam membentuk pemuda yang


berkreativitas. Pada dasarnya fitrah dasar manusia baik jasmani maupun
rohani membutuhkan pendidikan untuk dapat mengembangkan pada jalan
yang lebih baik. Oleh karena itu, cara terbaik apapun untuk meningkatkan
potensi pemuda tetaplah pendidikan aspek nomor satu. Pendidikan yang
layak sangat berpengaruh terhadap daya serap siswa di dalam kelas. Maka
dari itu, untuk dapat mengeluarkan dan meningkatkan potensi ataupun
kreativitas terpendam pemuda salah satu caranya yakni dengan
meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Mengadakan beberapa kompetisi

Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui potensi seseorang.
Cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk bisa mengetahui potensi
seseorang. Kompetisi yang diadakan harus sesuai dan terkait dengan
pembangunan daerah. Seperti, lomba kreativitas, ekonomi tepat guna,
pengolahan limbah lingkungan, dan masih banyak jenis lomba bermanfaat.

c. Mendukung aktivitas yang bernilai positif

Setiap orang pasti mempunyai hobi yang dapat menunjang


kreativitasnya. Hobi tersebut seperti suka menciptakan sebuah karya yang
bernilai. Oleh karena itu, pemerintah melalui kepala desa terkait harus
menyediakan dan mendukung sarana yang diperlukan.

d. Menyerukan mempunyai karya cipta

Hal ini memang sulit diterapkan di lingkungan masyarakat. Tapi apa


salahnya jika kita mencoba untuk memperbaiki lingkungan masyarakat
melalui cara ini. Cipta karya yang dapat mengahasilkan pemasukan pada
daerah tidak harus yang beharga jual ‘mahal’, membangun pabrikan kecil
seperti, usaha kripik singkong itu sudah cukup berguna dan sangat
membantu. Cara seperti ini sangat efektif untuk meningkatkan ekonomi
daerah.

e. Bimbingan dari pihak terkait

Mengeluarkan dan mengembangkan kreativitas dan potensi seseorang


tidak hanya dari jiwa pemuda itu. Pihak-pihak terkait seperti keluarga,
akademisi, dan trainer juga harus terlibat dalam proses menumbuh
kembangkan kreativitas. Dalam mencari jati dirinya, pemuda
membutuhkan sandaran jiwa yang dapat mendukung dan memberi
masukan. Salah satu pihak yang paling urgen dalam masalah ini adalah
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 14

keluarga, sebab keluarga bersifat primer dan fundamental dalam


membentuk potensi dan kreativitas pemuda.

Selain di atas, berkenaan dengan kreativitas pemuda juga harus


mempunyai kesadaran diri dari masing-masing, seperti uraian berikut:

a. Rasa ingin mencoba


Rasa ingin tahu akan suatu hal akan mendorong seseorang untuk
mencoba, dari percobaan inilah muncul ide untuk mencipta. Tetapi,
pemuda dengan intelegensi tinggi itu belum tentu dapat menghasilkan
suatu karya yang ternilai. Dibutuhkan rasa percaya diri dan optimisme
tinggi untuk memulai dihasilkannya sebuah karya.13
b. Kemauan tinggi
Pemuda merupakan aset tak ternilai harganya. Menelaah hal itu,
pemuda seperti apakah yang mempunyai harga jual tinggi? Akankah
pemuda yang hanya hidup badan dan tidak hidup pikiran dikatakan aset
tak ternilai? Pemuda berharga merupakan pemuda yang mempunyai mutu
dan dedikasi tinggi untuk wilayahnya. Dibutuhkan kemauan tinggi dan
Pengalamanan untuk menciptakan suatu hal yang bernilai positif.
Pengalaman tidak harus dengan liburan ke luar kota, tetapi dengan
pelajaran sekolah ataupun dari buku-buku penunjang itu akan menjadi
bahan pemula. Selain itu, semangat dan optimisme tinggi juga menjadi
faktor penting munculnya suatu karya yang sangat kreatif.14 Pemuda
seperti inilah yang diharapkan mampu mengembangkan pola struktur.
c. Kesadaran diri untuk berkreasi
Mengahabiskan waktu dengan hal-hal yang berguna sangat penting.
Karena hal itu akan menumbuhkan sebuah ide untuk berkarya. Waktu
seperti inilah yang membuat seorang pemuda akan berkreativitas. Oleh
karena itu, tidak akan ada waktu yang terbuang sia-sia, melainkan
membuahkan hasil yang maksimal demi perubahan Madura yang semakin
maju. Dalam keadaan seperti ini, pemuda juga bisa menentukan jati diri
yang sesungguhnya. Dalam proses meluangkan waktu ini, mereka akan
terus berproses dan berpikir. Sehingga, mereka dapat mengetahui potensi
dan bakat mereka sendiri.15

Engga Aksara & Tezario Vulanda, The Art of Leadership, Jogjakarta: Literindo, 2014, h.31
13

14
Abdollah Richmoslem & Laode Masihu Kamaluddin, Rasulullah’s Business School, Jakarta:
PT. Santri Mahakarya Utama, 2012, h.173.
15
Yusuf al-Uqshari, Melejit dengan Kreatif, Jakarta: Gema Insani, 2015, h. 54
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 15

Pemuda yang berpikiran kreatif dan luwes merupakan tipikal orang


yang mempunyai daya cipta tinggi. Orang seperti ini sangat sulit
ditemukan, akan tetapi dengan binaan dan bimbingan kreativitas dapat
mengubah semuanya, dari yang awalnya sulit untuk menciptakan sebuah
karya kerajinan daerah, dengan melatih kemampuan pemuda yang dimiliki
daerah, maka tidak sulit lagi untuk menciptakan karya daerah yang
mempuyai kualitas tinggi. Sehingga pemuda yang sangat banyak
jumlahnya yang awalnya hanya bagai penghuni desa tanpa daya cipta,
mulai dari ini mereka akan menjadi agen penggerak pembangunan daerah
melalui ekonomi kreatif yang dimilikinya.

Uraian di atas hanyalah sebuah teori yang dapat diaplikasikan untuk


memperbaiki pola yang ada. Latihan serta bimbingan intensif sangat
diperlukan dan bahkan menjadi modal utama dalam menumbuh kembangkan
kemampuan seseorang. Meskipun potensi terpendam sudah berhasil
dikeluarkan. Tetapi, tetaplah praktek yang disertai bimbingan menjadi hal
utama untuk menjawab ambiguitas menyelimuti jiwa pemuda dalam masa-
masa transisi menuju pada kecerdikan otak kanan. Sebab pada saat itu mereka
masih kebingungan untuk menerapkan pikiran kreativitasnya pada dunia cipta
karya. Semoga hal ini menjadi langkah awal untuk menciptakan pemuda
kreatif yang dapat membantu pembangunan Madura.

4. Peran Serta Pemuda Kreatif Dalam Membangun Madura


Dalam setiap episode sejarah, pemuda selalu memperlihatkan peran dan
fungsinya sebagai agen perubahan. Mereka adalah orang-orang dengan
karakter-karakter yang unggul. Di antara mereka ada figur Umar Bin Abdul
Aziz dari Syiria sebagai teladan dalam bidang politik dan pemerintahan yang
sangat arif, Larry Page dan Akio Morita dalam bidang ekonomi. Figur Bunda
Teresa dan Mahatma Gandhi yang memiliki teladan dalam bidang agama, dan
masih banyak tokoh-tokoh lainnya yang memiliki karakter-karakter unggul
yang dapat diteladani oleh para pemuda.16

Disebutkan oleh Ulama’:

‫شبّان اليوم رجال الغد‬

Artinya: “Pemuda hari ini adalah generasi di masa mendatang”.

Begitu pula disebutkan oleh syair:

ّ
‫و في إقدامكم حياة األ ّمة‬ #  ‫إن في أيديكم أمر األ ّمة‬

16
Azis Syamsuddin, 23 Karakter Pemuda Pilihan, Jakarta: RM. Books, 2008, h.10
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 16

Artinya: “Sesungguhnya pada tangan-tangan kalian tersimpan urusan


umat, dan pada kaki-kaki kalian bergantung kehidupan umat”.

Dari kedua ibarat di atas, tidak perlu diragukan lagi bahwa sosok pemuda
memang memiliki peranan penting dalam suatu daerah dan bangsa. Mereka
yang digolongkan sebagai pemuda adalah tenaga yang produktif. Tenaga
produktif inilah yang berperan sebagai “mesin” penggerak lajunya roda
pembangunan bangsa dan negara. Tenaga produktif inilah yang mempunyai
potensi energi yang sangat besar untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
mengembangkan sesuatu yang sudah ada.

“Beri aku sepuluh pemuda, maka akan ku guncangkan dunia” begitulah


founding father Indonesia menegaskan betapa berperannya seorang pemuda
dalam kemajuan bangsa. Kualitas pemuda juga memberikan dampak yang
sangat signifikan dalam perkembangan bangsa. Para pewaris dan penerus
bangsa ini harus berjiwa sosial tinggi (social control), karakter yang kuat,
berkepribadian tinggi, dan mempunyai pengetahuan lebih dalam persaingan
global seperti saat ini. Dengan begitu, pemuda harus mempunyai kesadaran
diri bahwa mereka merupakan Agent of change.

Dengan Pengalamanan dan pengetahuan lebih, pemuda bisa melahirkan


banyak ide imajinatif dan inspirasi untuk mengatasi permasalahan sosial di
Madura, lebih-lebih dalam mengembangkan dan membangun wilayah
Madura. Peran pemuda sangat penting sebagai generasi cerdas penerus
pembangunan Madura.

Sebagai seorang yang berjiwa tangguh dan kualitas pendidikan yang jauh
lebih baik daripada pendahulunya seringkali menjadi pelopor perubahan.
Seperti P4M (Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura) yang sebagian
besar terdiri dari mahasiswa dan aktivis menggagas pemisahan Madura dari
Jawa Timur dan membentuk provinsi sendiri. Hal ini menunjukkan peran serta
pemuda dalam perubahan besar suatu daerah.

Sedangkan di Madura, peran aktif pemuda kreatif sangatlah diharapkan


demi tercapainya pembangunan dan peningkatan Madura. Tenaga mereka
diharapkan mampu menopang tenaga-tenaga yang mulai rapuh dari pendahulu
dan orang tua kita. Pemuda yang mempunyai pemikiran kreatif-inovatif akan
terlibat dalam peningkatan perekonomian Madura. Mereka akan mampu
mengerakkan roda perekonomian Madura menuju pada kemajuan melalui
karya cipta yang dihasilkannya dari pemikiran kreatifnya. Jika Madura
memiliki bonus demografi pemuda-pemudi seperti ini, maka tidak usah
menunggu puluhan tahun untuk menciptakan Madura sebagai daerah
pengekspor tertinggi di Indonesia.
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 17

Oleh karena itu, pemuda perlu dididik dan dibina agar potensi yang
dimilikinya dapat menghasilkan kontribusi yang positif bagi pembangunan
Madura. Pemuda merupakan aset yang paling berharga bagi suatu bangsa. Apalah
artinya SDA yang berlimpah-limpah apabila di kemudian hari tidak ada generasi
penerus yang dapat mengelolanya. Pemuda sebagai generasi penerus harus
menyadari hal ini. Semakin cepat mereka sadari, semakin baik. Semakin banyak
pemuda berkarya sejak dini, semakin cepat lonjakan perekonomian di Madura.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peran serta pemuda kreatif dalam pembangunan Madura sangatlah penting.
Madura yang memiliki kekayaan alam melimpah sangatlah perlu adanya sosok
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 18

generasi penerus yang dapat mewarisi kekayaan alam Madura untuk


mengelolanya suatu saat.
Tentu dibutuhkan pengetahuan dan Pengalamanan serta kesabaran dalam
mengelola semua itu. Pemuda adalah sosok tangguh yang berpengaruh besar
terhadap kemajuan suatu bangsa maupun agama.17 Dengan ilmunya yang ia miliki,
sangatlah mungkin Madura sebagai pelopor perekonomian Indonesia mendatang.
Allah telah berfirman dalam al-Qur’an yang berarti, “Hai sekalian Jin dan
Manusia! Jika kamu dapat menembus ruang angkasa dan bumi maka tembuslah.
Kamu tidak akan dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (dari Allah).”
(QS. Ar-Rahman [55]: 33).
Kemajuan Madura dipandang dari seberapa kuat generasi mudanya. Generasi
muda saat ini menjadi tolak ukur kesejahteraan di masa mendatang. Hal ini tidak
lepas dari proses kaderisasi dari para pendahulunya. Mereka dituntut mampu
menjadi tumpuan negeri. Jika mereka goyah, entah akan dibawa pada arah yang
bagaimana.
Madura memiliki SDA yang sangat melimpah, tapi sayangnya SDM yang ada
masih jauh dari keterbatasan untuk mengelola. Oleh karena itu, meningkatkan
mutu SDM dengan cara membina melalui peningkatan lembaga pendidikan
sangatlah penting, terutama pemuda yang masih terbilang produktif demi Madura
yang lebih sejahtera.
B. SARAN
Mengelola SDA Madura dengan mandiri merupakan salah satu kunci sukses
perekonomian Madura. Dibutuhkan kesadaran diri masyarakat dan pemimpin
Madura untuk meningkatkan kualitas SDM. Kesadaran diri itu dapat diciptakan
melalui konservasi lapangan oleh para pemimpin didampingi masyarakat. Sebab
dengan ini mereka dapat melihat dan merenungkan SDA Madura, seminar
enterpreneurship, praktek pemberdayaan lingkungan, memberikan dan
mendukung cipta karya yang dihasilkan oleh masyarakat, dan masih banyak cara
yang dapat dilakukan lainnya.
Pendidikan juga sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDA
sehingga dapat mengelola kekayaan alam Madura. Pendidikan yang masih kurang
layak di Madura haruslah segera diatasi dengan memperbaiki kekurangannya.
Sebab, pendidikan merupakan modal utama terciptanya masyarakat
berintelegensi, multi karya, kreatif, dan berkualitas tinggi.
Penggunaan teknologi yang masih minim juga menjadi faktor terbelakangnya
Madura. Oleh karena itu, Meningkatkan penggunaan teknologi pada setiap sektor
akan memepercepat produksi dan perekonomian Madura.
17
Imam Sopyan, Sukses Ga’ Harus Nunggu Tua (Kumpulan Formula Sukses di Usia Muda),
Jogjakarta: Trans Idea Publishing, 2016, h.60
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 19

DAFTAR PUSTAKA
 Aksara, Engga & Tezario Vulanda. 2014. The Art of Leadership. Jogjakarta:
Literindo.
 Al-Khayyat, Syaikh Muhyiddin. 2010. Durusuttarihk al-islamy. Surabaya:
Al-hidayah.
 Al-Uqshari, Yusuf. 2015. Melejit dengan Kreatif. Jakarta: Gema Insani.
 Brookfield. 1987. Developing Critical Thinkers. San Fransisco: Jossey Bass
Publiser.
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 20

 Burhanuddin. 2017. Provinsi Madura, Impian yang Membingungkan.


Majalah New Fatwa.
 Conny, R. Semiawan. 2009. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah
Menegah. Jakarta: PT. Gramedia.
 Hadits Shohih Bukhori No. 1296.
 Munandar, Utami. 2002. Anak Unggul Berotak Prima. Jakarta: PT.
Gramedia.
 Richmoslem, Abdollah & Laode Masihu Kamaluddin. 2012. Rasulullah’s
Business School. Jakarta: PT. Santri Mahakarya Utama.
 Sopyan, Imam. 2016. Sukses Ga’ Harus Nunggu Tua. Jogjakarta: Trans Idea
Publishing.
 Syamsuddin, Azis. 2008. 23 karakter Pemuda Pilihan. Jakarta: RM. Books.
 Trisnayadi, Tuwuh. 2013. Bimbingan karier untuk pelajar muslim. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
 Yahya, Harun. 2003. Al-Qur’an dan terjemah. Qur’an Digital versi ke 2.
 Zaini, Akhmad. 2014. Mengapa Minat Baca Remaja Kian
Berkurang? Buletin Lentera.
 http.detiknews.com
 http.News Republika.co.id.
 http.zakipedia.com

BIODATA PESERTA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Kholilur Rachman


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
TINGKATKAN KREATIVITAS PEMUDA, MULAI BANGUN MADURA 21

3 NISN/NIP. 9996709285
4 Tempat dan Tanggal Lahir Pamekasan, 10 Desember 1999
5 Email newfatwa@gmail.com
6 Nomor Telepon/HP 082331217946

A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi SDN MTs Mambaul MA Mambaul
Pangereman I Ulum Bata-Bata Ulum Bata-Bata
Jurusan - MIPA IPA
Tahun Masuk-
2006-2012 2012-2015 2015-Sekarang
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Olimpiade Karya Tulis Ilmiah 2017.

Pamekasan, 13 April 2017

Peserta

(KHOLILUR RACHMAN)

Anda mungkin juga menyukai