1. Struktur dan Kedudukan Departemen Internal Audit
a. IA dipimpin oleh seorang kepala unit yang disebut Senior Vice President (SVP) Internal Audit; b. SVP Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan De wan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan; c. Direktur Utama dapat memberhentikan SVP Internal Audit setelah mendapat persetujuan De wan Komisaris, jika SVP Internal Audit tidak memenuhi persyaratan sebagai Auditor Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas; d. SVP Internal Audit bertanggung jawab kepada Direktur Utama; e. Karyawan yang ditugaskan di IA sebagai Auditor Internal bertanggung jawab secara berjenjang kepada SVP Internal Audit.
2. Tugas dan Tanggung Jawab
a. Menyusun rencana kerja dan program kerja audit tahunan yang berbasis risiko dan diselaraskan dengan kecepatan perubahan dan business challenge yang sangat dinamis; b. Melaksanakan rencana kerja dan progam kerja audit tahunan yang telah disetujui oleh Komite Audit dan disahkan oleh Direktur Utama; c. Melaksanakan Audit Internal berdasarkan program kerja audit yang telah disahkan; d. Melaksanakan Audit Internal di luar program kerja berdasarkan instruksi dari Direktur Utama dan Komite Audit; e. Menguji dan mengevaluasi kecukupan pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan; f. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; g. Melakukan review dan/atau audit atas laporan keuangan Perusahaan secara periodik; h. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundangan-undangan yang terkait; i. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dan dana; j. Membuat laporan hasil Audit Internal dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Komite Audit; k. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan; l. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat Manajemen Perusahaan, Anak Perusahaan, Perusahaan Terafiliasi dan Entitas Lainnya; m. Memberikan konsultasi yang dibutuhkan oleh Perusahaan, Anak Perusahaan, Perusahaan Terafiliasi dan Entitas Lainnya sesuai dengan cakupan Audit Internal yang telah disepakati; n. Melakukan sinergi audit dengan unit yang menjalankan fungsi internal audit di Anak Perusahaan, Perusahaan Terafiliasi dan Entitas Lainnya; o. Melakukan monitoring tindak lanjut atas rekomendasi hasil Audit Internal yang berdampak signifikan dan melaporkan hasilnya kepada Komite Audit; p. Menyusun metodologi evaluasi dan program untuk meningkatkan mutu kegiatan Audit Internal bekerja sama/berkoordinasi dengan Komite Audit; q. Melakukan review dan/atau pemeriksaan pendalaman atas permintaan Komite Audit dalam rangka menindaklanjuti whistleblower dan/atau dugaan adanya kecurangan (fraud) pada Perusahaan, Anak Perusahaan, Perusahaan Terafiliasi dan Entitas Lainnya, dan menyampaikan hasil Audit Internal tersebut kepada Direktur Utama dan Komite Audit; r. Melakukan pemeriksaan pendahuluan dalam bentuk audit operasional untuk tujuan tertentu sebagai tindak lanjut adanya whistleblower dan/atau dugaan adanya kecurangan (fraud).
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional