Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN PADA

PT ALAM SUTERA REALTY TBK & PT AGUNG PODOMORO


LAND TBK

Oleh:
KELOMPOK 6:

1. SIMREN KAUR 200503018


2. CINDY AMELIA AZHARI 200503045
3. SILVIA WILLIANNA 200503047
4. ABRAHAM MIKHA 200503186

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2023
PT ALAM SUTERA REALTY TBK

A. Sistem Manajemen Risiko

Sebagai perusahaan properti, Perusahaan berpotensi terpapar oleh sejumlah


risiko usaha, baik secara internal dan eksternal. Oleh karena itu, Perusahaan
memiliki sistem manajemen risiko yang dikelola secara hati-hati dan komprehensif
untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko usaha secara tepat. Secara rutin,
Perusahaan melakukan riset, pembaharuan data, dan kalkulasi atas faktor-faktor
risiko dengan menerapkan metode dan kebijakan yang relevan. Dengan mengelola
risiko usaha secara hati-hati, Perusahaan dapat meminimalisir risiko yang mungkin
terjadi dan mempertahankan kelangsungan bisnisnya secara berkelanjutan.

Perusahaan terus melakukan penilaian risiko usaha secara rutin untuk


merumuskan strategi mitigasi yang tepat terhadap masing-masing risiko usaha.
Strategi- strategi tersebut dikomunikasikan dan dikoordinasikan kepada seluruh
divisi, departemen dan unit usaha agar dapat diimplementasikan sesuai fungsinya.
Selama 2021, Perusahaan menilai bahwa sistem manajemen risiko telah dikelola
dengan efektif, di mana tidak terdapat risiko usaha yang memberikan pengaruh
signifikan terhadap kelangsungan usaha Perusahaan.
B. Struktur Organisasi
C. Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan
Komisaris dengan mengacu kepada POJK No.55/ POJK.04/2015 tanggal 23
Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit. Dalam pelaksanaannya, Komite Audit melakukan pemantauan, pengkajian,
dan pemberian jaminan atas integritas dan efektivitas dari laporan keuangan,
manajemen risiko, dan kontrol internal. Komite Audit juga memantau penerapan
fungsi audit internal, serta kualifikasi serta independensi Auditor Eksternal.

1. Komposisi Komite Audit

Komposisi Komite Audit berjumlah 3 (tiga) orang, dengan 1 (satu) di


antaranya menjabat sebagai ketua yang merupakan Komisaris Independen. Seluruh
anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria keahlian dan independensi yang
dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku.

2. Independensi Komite Audit


Independensi Komite Audit tercermin dari komposisi anggota Komite Audit
yang terdiri dari Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 (dua)
anggota profesional yang berasal dari luar Perusahaan. Hal ini telah sesuai dengan
ketentuan dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.
Kep-643/ BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit

3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab


Guna membantu Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan atas
pengelolaan perusahaan, Komite Audit melaksanakan hal-hal sebagai berikut
sepanjang 2021:
a) Melaksanakan pertemuan rutin, baik pertemuan internal Komite Audit
maupun pertemuan dengan mengundang manajemen Perusahaan terutama
Divisi Internal Audit sebagai mitra kerja Komite Audit.
b) Melakukan tinjauan lapangan untuk mengetahui status dan kendala proyek
yang dihadapi oleh Perusahaan dalam menjalankan operasinya.
c) Melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan triwulan Perusahaan
sebelum dipublikasikan.
d) Membahas laporan hasil analisis dan observasi atas pelaksanaan kegiatan
audit internal yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal.
e) Bertindak sebagai penasehat untuk manajemen Perusahaan, terkait
dengan efektivitas dan efisiensi dalam sistem pengendalian internal
yang menyangkut aspek operasional dan keuangan, serta sistem
pengendalian risiko usaha.
f) Menelaah kepatuhan Perusahaan atas peraturan pasar modal dan peraturan
perundangan yang terkait.
g) Membahas Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2021 bersama manajemen
Perusahaan dan memberikan saran apabila diperlukan.
h) Membantu Perusahaan dalam menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan
melakukan pemeriksaan pembukuan (audit) terhadap Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun buku 2021.
i) Menelaah dan membahas ruang lingkup audit yang akan dilakukan oleh
KAP beserta jadwal penyelesaian laporan keuangan yang diaudit.
j) Menelaah dan membahas hasil audit dari KAP sebelum diserahkan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris.

D. Unit Audit Internal


Unit Audit Internal bertugas untuk melaksanakan audit dan konsultasi
secara independen dan objektif. Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal harus
melalui persetujuan Dewan Komisaris. Secara struktural, Kepala Unit Audit
Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan bekerja melalui
pengarahan dari Komite Audit. Laporan hasil audit disampaikan kepada Direktur
Utama dan Komite Audit untuk kemudian diteruskan kepada Dewan Komisaris,
disertai dengan pendapat profesional Komite Audit.
1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Berdasarkan Piagam Audit Internal, tugas dan tanggung jawab Unit Audit
Internal adalah sebagai berikut:
a) Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan
b) Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan
sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan
c) Memeriksa dan menilai efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi
informasi dan kegiatan Perusahaan lainnya.
d) Memberikan saran perbaikan dan informasi objektif tentang kegiatan yang
diperiksa pada semua tingkat manajemen.
e) Membuat laporan hasil audit untuk disampaikan kepada Direktur Utama
dan Dewan Komisaris.
f) Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut pada
perbaikan yang telah disarankan.
g) Bekerja sama dengan Komite Audit.
h) Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang
dilakukannya.
i) Melakukan pemeriksaan khusus (bila diperlukan)
PT AGUNG PODOMORO LAND TBK

A. Sistem Manajemen Risiko


Manajemen risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penerapan
GCG yang bertujuan untuk meminimalkan potensi risiko dari suatu kejadian yang
berdampak negatif, memaksimalkan probabilitas kejadian yang menguntungkan,
dan untuk mengelola potensi risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan,
keberlanjutan usaha, kepatuhan pada pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, serta
optimalisasi peluang usaha melalui resiko yang terukur dan terkelola dengan baik.
Fokus usaha Perseroan pada proyek-proyek tertentu yang kompleks memerlukan
proses penilaian risiko dan kemampuan untuk mengontrol dan memitigasi risiko
yang ada sebelum melaksanakan proyeknya.
Manajemen risiko dilakukan dengan mengupayakan informasi terkini dan
menyeluruh bagi Direksi dan jajaran manajemen agar dapat mengantisipasi sedini
mungkin potensi risiko dan memitigasi risiko yang timbul.
Dengan manajemen risiko yang andal didukung oleh sumber daya yang ada,
diharapkan Perseroan dapat memetakan risiko yang dapat menghambat pencapaian
target,memperkecil potensi kerugian, meningkatkan kepercayaan pemangku
kepentingan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja yang pada akhirnya akan
menghasilkan keunggulan kinerja dan daya saing.

B. Kerangka Manajemen Risiko


Direksi merupakan pelaksana umum penerapan manajemen risiko di
Perseroan. Direksi dari anak perusahaan juga merupakan pelaksana penerapan
manajemen risiko di masing-masing anak perusahaan.
Internal Audit membantu secara aktif pengelolaan manajemen risiko di
setiap level dan bagian, membangun sarana dan prasarana penerapan manajemen
risiko, serta menyusun kerangka kerja dan agenda kerja manajemen risiko.
Direksi dan Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit melakukan
pengawasan dan evaluasi atas pelaksanaan manajemen risiko di grup Perseroan.
Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan turut melakukan pengawasan dan
evaluasi manajemen risiko di perusahaannya.
C. Struktur Organisasi

D. Komite Audit
Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki Komite Audit sebagaimana
diatur dalam Peraturan OJK Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Audit paling sedikit terdiri dari
3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak dari luar
Emiten atau Perusahaan Publik. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan
oleh Dewan Komisaris. Komposisi Komite Audit Perseroan per 31 Desember 2021
adalah sebagai berikut:
1. Piagam Komite Audit
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit
berpedoman pada Piagam Komite Audit yang disetujui oleh Dewan Komisaris
tanggal 28 Januari 2011. Piagam Komite Audit berisi antara lain mengenai uraian
tugas dan tanggung jawab, komposisi, uraian mengenai aktivitas serta kewenangan
dari Komite Audit, serta rapat Komite Audit.
2. Pernyataan Independensi Komite Audit
Setiap anggota Komite Audit Perseroan menyatakan akan selalu bertindak
secara profesional dan independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, menghindarkan dirinya dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, serta
menghindari situasi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
Anggota Komite Audit tidak mempunyai saham langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan; tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Perseroan; dan tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak
langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas
pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan bertanggung jawab, serta
kepatuhan atas regulasi, kebijakan, pengendalian internal dan peraturan yang
berlaku. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain:
a) Menelaah laporan keuangan dan laporan lainnya terkait dengan informasi
keuangan Perseroan;
b) Menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
c) Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat
antara Manajemen dan Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya;
d) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan
Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik yang didasarkan pada
antara lain: independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa;
e) Menelaah pelaksanaan kegiatan dan pemeriksaan oleh Auditor Internal dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Audit
Internal;
f) Menelaah aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan
oleh Direksi;
g) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;
h) Menjaga kerahasiaan dokumen dan Informasi Perseroan.
E. Direktorat Audit Internal

Direktorat Audit Internal merupakan unit kerja independen yang melakukan


kegiatan audit internal di Perseroan untuk memberikan keyakinan (assurance) dan
konsultansi yang bersifat independen dan obyektif terkait dengan pengelolaan
risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola Perseroan untuk meningkatkan
nilai tambah dan efektivitas operasional Perseroan. Jabatan Kepala Direktorat
Audit Internal adalah VP Corporate Internal Audit yang setara dengan Direktur.
Kepala Direktorat Audit Internal pada PT Agung Podomoro Land TBK adalah
Laurence Untu, Kepala Direktorat Audit Internal (Directorate Head of Internal
Audit).

1. Struktur dan kedudukan Direktorat Audit Internal

Kepala Direktorat Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur


Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Kepala Direktorat Audit Internal
bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara fungsional melapor kepada
Dewan Komisaris, melalui Komite Audit.
Unit Audit Internal didukung oleh 7 orang auditor internal yang
bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Direktorat Audit Internal.
Auditor Internal melaksanakan tugasnya secara independen, tidak memiliki jabatan
rangkap baik di Perseroan maupun Entitas Anak.

2. Tugas dan Tanggung Jawab


Berdasarkan Piagam Audit Internal, tugas dan tanggung jawab Audit
Internal Perseroan adalah sebagai berikut:
a) Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Tahunan berdasarkan prioritas
risiko sesuai dengan tujuan Perseroan;
b) Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem
manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan;
c) Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi
informasi, dan kegiatan lainnya;
d) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang
diperiksa pada semua tingkatan manajemen;
e) Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada
Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit;
f) Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan
yang telah disarankan;
g) Bekerja sama dengan Komite Audit;
h) Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang
dilakukannya;
i) Melakukan pemeriksaan khusus jika diperlukan atau ditugaskan oleh Direktur
Utama.

3. Piagam Audit Internal


Direktorat Audit Internal memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit
Charter) sebagai pedoman kerja yang ditetapkan pada 28 Januari 2011. Piagam
Audit Internal menjelaskan peran dan tanggung jawab serta tugas-tugas Audit
Internal, memuat antara lain: Visi dan Misi, Struktur dan Kedudukan Audit
Internal, Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal, Wewenang Audit Internal,
Kode Etik Audit Internal, Persyaratan Auditor Internal, Pertanggungjawaban Audit
Internal, dan Larangan Perangkapan Tugas dan Jabatan Auditor Internal.
KESIMPULAN
PT Alam Sutera Realty Tbk adalah sebuah perusahaan properti yang memiliki
sistem manajemen risiko yang komprehensif dan hati-hati untuk mengidentifikasi dan
mengelola risiko usaha internal dan eksternal secara tepat. Perusahaan secara rutin
melakukan riset, pembaharuan data, dan kalkulasi atas faktor-faktor risiko dengan
menerapkan metode dan kebijakan yang relevan. Dengan mengelola risiko usaha secara
hati-hati, Perusahaan dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dan
mempertahankan kelangsungan bisnisnya secara berkelanjutan.
Untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan atas pengelolaan
perusahaan, Perusahaan memiliki Komite Audit yang melakukan pemantauan, pengkajian,
dan pemberian jaminan atas integritas dan efektivitas dari laporan keuangan, manajemen
risiko, dan kontrol internal. Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria
keahlian dan independensi yang dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku. Selain itu,
Perusahaan juga memiliki Unit Audit Internal yang bertugas untuk melaksanakan audit dan
konsultasi secara independen dan objektif.
PT Agung Podomoro Land Tbk memiliki Sistem Manajemen Risiko yang
bertujuan untuk meminimalkan potensi risiko yang berdampak negatif dan
mengoptimalkan peluang usaha melalui resiko yang terukur dan terkelola dengan baik.
Manajemen risiko dilakukan dengan mengupayakan informasi terkini dan menyeluruh bagi
Direksi dan jajaran manajemen, serta didukung oleh sumber daya yang ada. Direksi,
Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit bertanggung jawab dalam penerapan
manajemen risiko di Perseroan. Komite Audit membantu Dewan Komisaris untuk
memastikan efektivitas pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan kepatuhan
atas regulasi, kebijakan, pengendalian internal dan peraturan yang berlaku. Tugas dan
tanggung jawab Komite Audit meliputi menelaah laporan keuangan dan laporan lainnya,
menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan, dan memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan
pendapat.

Anda mungkin juga menyukai