Anda di halaman 1dari 9

INTERNAL CONTROL

Diajukan untuk memenuhi tugas keenam mata kuliah Pengauditan Internal


pada program studi Akuntansi Universitas Islam Bandung

Disusun Oleh:
Meutia Adjani (10090118096)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2022
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN MATERI .................................................................................................................... 4
2.1. Lingkungan Pengendalian ..................................................................................................... 4
2.2. Penilaian Risiko ...................................................................................................................... 5
2.3. Aktivitas Pengendalian .......................................................................................................... 6
2.4. Komunikasi dan Informasi .................................................................................................... 7
2.5. Pengawasan ............................................................................................................................ 8
BAB III .................................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

Beberapa hal yang yang perlu diperhatikan auditor dalam melaksanakan auditnya yaitu mampu
mengerti tujuan, lingkup, dan sifat pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan beberapa
komponen yang terkandung yang bertujuan untuk memudahkan internal auditor memahami sistem
pengendalian internal dari entitas yang bersangkutan. Internal auditor harus dapat mendahulukan
pengujian dan observasi pada aktivitas yang dinilai memiliki risiko, mampu mengidentifikasinya, dan
mengatasi kelemahan terkait dengan perencanaan tahunan audit dan melaksanakan pengujian audit secara
lebih efektif dan efisien dengan sumber daya yang terbatas. Pengendalian Internal dirancang,
diimplementasikan, dan dipelihara oleh TCWG, manajemen, dan karyawan lain untuk menangani risiko
bisnis dan risiko kecurangan yang diketahui (identified business and fraud risk) dari salah saji material
disebabkan oleh kesalahan (error). Dan nantinya akan menunjukkan risiko yang dihadapi baik itu risiko
rendah, risiko moderat, dan risiko tinggi yang mengancam pencapaian tujuan entitas, seperti pelaporan
keuangan yang andal.
Sistem pengendalian internal terus menjadi dasar dari kegiatan operasional dan akuntansi dari
proses bisnis yang efektif. Aktivitas utamanya meliputi mengevaluasi dan menilai berbagai tingkat
pengendalian. Manajer bertanggung jawab menciptakan dan mengelola pengendalian internal ini, dan
auditor internal menilai efektivitasnya serta membuat rekomendasi yang diperlukan.
BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1. Lingkungan Pengendalian


Merupakan pondasi/dasar struktur pengendalian internal menurut COSO, yang
berpengaruh terhadap struktur semua aktivitas dan penilaian risiko, termasuk sejarah dan
budaya perusahaan sebagai berikut:
a. Integritas dan Nilai Etika
Nilai ini merupakan pesan yang dikomunikasikan oleh manajer senior. Jika
perusahaan telah mengembangkan code of conduct yang kuat, yang menentukan
integritas dan nilai etika, dan bila para pemegang kepentingan mengikutinya, seluruh
pemegang kepentingan akan memiliki keyakinan bahwa perusahaan telah memiliki
nilai yang baik. Code of conduct mendeskripsikan peraturan tentang perilaku etika.
Gangguan yang mendorong para pemegang kepentingan untuk mengadakan audit:
tidak ada pengendalian atau ada, tapi tidak efektif; tingginya desentralisasi, sehingga
menurunkan kesadaran top-manager akan tindakan manajer di bawahnya; fungsi
internal audit yang lemah; sanksii tindakan yang tidak benar kurang berat atau tidak
dipublikasikan
b. Komitmen untuk Kompetensi
Perusahaan perlu untuk menspesifikasi tingkat kompetensi yang diperlukan
untuk berbagai job-desk serta mewujudkan persyaratan tersebut menjadi tingkat
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Dengan menempatkan orang yang
tepat dalam pekerjaan yang tepat dan memberikan pelatihan yang cukup yang
diperlukan, perusahaan telah memenuhi komponen pengendalian internal COSO yang
penting.
c. Dewan Direksi dan Komite Audit
Dewan direksi dan komite audit harus benar-benar pihak yang independen.
Dengan menetapkan kebijakan dan me-review seluruh kegiatan perusahaan, dewan
direksi dan komite audit memiliki tanggung jawab penting untuk menetapkan
pengendalian pada tingkat atas.
d. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi
Komponen ini harus dipahami oleh auditor internal dan menjadikannya
pertimbangan dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian internal. Tidak ada gaya
dan filosofi yang paling baik, tetapi faktor ini penting dalam mempertimbangkan
komponen pengendalian internal lainnya.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah tatanan atau pendekatan atas usaha bekerja individu
untuk di ditugaskan dan disatukan guna meraih seluruh tujuan. Struktur organisasi
merupakan aspek penting dari pengendalian internal perusahaan. Komponen ini
menyediakan kerangka untuk aktivitas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pemantauan guna membantu meraih tujuan. Komponen ini berhubungan dengan
bagaimana fungsi – fungsi yg ada dikelola dan diorganisir.
f. Pembagian Tanggungjawab
Pengendalian internal sangat terpengaruh dengan tingkat dimana individu
sadar akan tanggung jawabnya. Hal ini akan menuntunnya menjadi chief executive,
yang memiliki tanggung jawab besar untuk semua aktivitas yang berhubungan
dengan entitas, termasuk sistem pengendalian internal.
g. Kebijakan SDM dan Praktika
Kebijakan dan praktika seputar SDM meliputi:

 Rekrutmen dan penetapan kerja (hirig)


 Orientasi/pengarahan pegawai baru
 Evaluasi, promosi, dan kompensasi
 Tindakan disiplin
Komponen ini penting karena jika tidak ada kebijakan dan prosedur SDM yang kuat,
maka pesan dari atas dalam struktur perusahaan tidak akan tersampaikan.
h. Lingkungan Pengendalian COSO dalam Perspektif
Kerangka pengendalian internal COSO berupa piramid, dimana lingkungan
pengendalian menjadi pondasi. Perusahaan yang sedang membangun pengendalian
internal yang kuat harus memperhatikan komponen ini baik2. Akan tetapi komponen
lain juga tidak kalah penting. Evaluasi atas pengendalian internal COSO bukan hanya
mempertanyakan ”apakah debet dan kredit sudah balance?” akan tetapi karena
kebutuhan kebijakan yang kuat, yang fundamental tapi mungkin berbeda untuk tiap
perusahaan.
2.2. Penilaian Risiko
Kemampuan perusahaan untuk meraih tujuannya memiliki risiko, dari internal
maupun eksternal. COSO mendeskripsikan penilaian risiko dalam tiga tahapan: (1)
mengestimasi signifikansi risiko; (2) menilai kemungkinan atau frekuensi terjadinya
risiko; (3) mempertimbangkan bagaimana risiko harus dikelola dan tindakan apa yg hrs
dilakukan. Kerangka pengendalian internal COSO menyarankan risiko harus
dipertimbangkan dari 3 perspektif:
1. Risiko perusahaan dari faktor eksternal
Meliputi pengembangan teknologi yang dapat mempengaruhi sifat dan
jangka waktu riset dan development atau mendorng adanya perubahan proses
produksinya, perubahan kebutuhan atau harapan konsumen, penetapan harga,
garansi, atau aktivitas jasa (services)
2. Risiko perusahaan dari faktor internal
Misalnya gangguan server IT, kualitas karyawan, atau akses atas
aktiva yang lebih bebas.
3. Specific activity-level risks
Meliputi bidang pemasaran, IT, dan keuangan.
2.3. Aktivitas Pengendalian
a. Top-level reviews
Manajemen dan internal auditor pada berbagai tingkat harus me-review hasil
kinerja mereka, membandingkannya dengan budget,, statistic kompetitif, dan ukuran
benchmark lain.
b. Fungsional langsung atau manajeen aktivitas
Manajer pada berbagai tingkat harus me-review laporan operasional dan
sistem pengendalian mereka dan mengambil Tindakan korektif yang tepat.
c. Proses informasi
IT mengandung banyak pengendalian dimana sistem secara internal mengecek
kepatuhan dalam area tertentu dan kemudian melaporkan pengecualian pengendalian
inernalnya. Hal-hal yang dilaporkan sebagai pengecualian harus mendapatkan
Tindakan korektif secara otomatis dari prosedur sistem, atau operatornya, atau
manajemen.
d. Pengendalian fisik
Perusahaan harus memiliki pengendalian yang tepa tatas asset fisiknya,
termasuk asset tetap, persediaan, dan surat berharga.
e. Indikator kinerja
Manajemen seharusnya mengumpulkan data-data yang berhubungan, baik
operasional maupun keuangan satu sama lain dan melakukan Tindakan analitis,
investigasi, dan korektif yang tepat.
f. Pemisahan tugas
Tugas-tugas harus dipisahkan antara orang-orang yang berbeda untuk
mengurangi risiko terjadinya Tindakan yang salah atau tidak tepat.

2.4. Komunikasi dan Informasi


 Hubungan antara informasi dan pengendalian internal
Informasi yang penting harus dapat mengalir dari tingkat atas sampai ke
bawah. Kerangka pengendalian internal IT COSO harus menekankan pentingnya
menjaga informasi dan sistem pendukung yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan secara keseluruhan. Sistem informasi yang efektif dilakukan untuk
mendukung perubahan di berbagai tingkat
 Strategic and integrated systems
Dengan strategic system, laporan pengendalian internal COSO mengharuskan
manajer mempertimbangkan perencanaan, desain, dan implementasi sistem
informasinya sebagai bagian dari strategi perusahaan secara keseluruhan.
Strategic system ini mendukung bisnis perusahaan dan membantu menjalan
misinya. Selain itu COSO juga menekankan pentingya sistem informasi yang
terintegrasi dengan operasi lain.
 Kualitas informasi
Untuk menentukan kualitas informasi, harus diketahui apakah isi dari
informasi yang dilaporkan sudah tepat, informasi tersebut tepat pada waktunya
dan tersedia saat dibutuhkan, informasi tersebut didapat sekarang atau minimal
terbaru, data dan informasi benar, informasi tersebut dapat diakses oleh pihak
yang tepat.

 Aspek komunikasi pengendalian internal


Menurut pengendalian internal COSO, komponen komunikasi yang paling
penting adalah bahwa para pemegang kepentingan harus menerima pesan dari
manajer senior untuk mengingatkan mereka akan tanggung jawab pengendalian
internal. Hal ini penting untuk memasstikan bahwa perusahaan akan mengikuti
prinsip pengendalian internal yang efektif. Komunikasi harus berjalan dua arah,
dan COSO menekankan bahwa para pemegang kepentingan harus juga melapor
kepada perusahaan secara keseluruhan. Komunikasi ke atas ini memiliki 2
komponen: (1) komuunikasi normal: proses dimana para pemegang kepentingan
diharapkan untuk melaporkan status kesalahan, atau masalah melalui supervisor
mereka, (2) komunikasi rahasia: merupakan mekanisme dimana seseorang dapat
melaporkan berbagai hal kepada personel atasnya secara anonym. Pengendalian
internal COSo menjelaskan elemen komunikasi sebagai berikut: entitas yang
budayanya dipahami dengan baik oleh seluruh personel perusahaan dan memiliki
banyak sejarah beroperasi dengan integritas, umunya hanya akan megalami
segikit kesulitan mengomunikasikan pesannya. Entitas tanpa tradisi akan perlu
banyak jalan untuk mengomunikasikan pesannya.
2.5. Pengawasan
Merupakan aktivitas pemantauan secara terus-menerus (ongoing). COntoh
aktivitas pemantauan adalah:
1. Fungsi normal manajemen operasional
Review manajemen atas laporan operasional dan keuangan merupakan
aktivitas pemantauan terus-menerus yang penting.
2. Komunikasi dari pihak eksternal
Elemen ini berhubungan erat dengan komponen komunikasi dari pihak
eksternal.
3. Struktur perusahaan dan aktivitas supervisory
Ketika manajer senior harus selalu me-review laporan dan melakukan
Tindakan korektif, supervise tingkat pertama dan struktur perusahaan yang
berhubungan memiliki peran penting dalam pemantauan.
4. Physical inventory dan rekonsiliasi aset
BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Reding, Kurt F. Internal Auditing: assurance and consulting services. Institute of Internal
Auditors Research Foundation, 2009

Anda mungkin juga menyukai