Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL PADA NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh: Kholilur Rachman

PENDAHULUAN

Modal intelektual (intellectual capital) adalah suatu instrumen untuk menentukan nilai
perusahaan. Intellectual capital meruapakan komponen yang disusun, ditangkap, dan digunakan
suatu peusahaan untuk menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi. Sedangkan aset intelektual atau
aset pengetahuan sendiri terdiri dari modal pelanggan (relational capital), modal karyawan
(human capital), dan modal organisasi (structural capital) yang digunakan perusahaan untuk
meningkatkan nilai dan memperluas nilai perusahaan. Intellectual capital discosure ini
memungkinkan manajer membuat strategi untuk pencapaian permintaan stakeholder/investor
untuk meyakinkan atas keunggulan kebijakan perusahaan.

Intellectual capital merupakan sumber daya bagi perusahaan dalam menciptakan nilai dan
memperoleh keunggulan ketika dibandingkan dengan perusahaan lain. Menurut Setianto (2014),
mengungkapkan bahwa terdapat tiga komponen spesifik atas intellectual capital, diantaranya
adalah: (1) Modal manusia (human capital), merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang
sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu perusahaan. (2) Modal Pelanggan
(relational capital), merupakan suatu pengetahuan yang melekat pada hubungan yang mapan
dengan lingkungan eksternal. (3) Modal Organisasi (structural capital), merupakan kemampuan
organisasi/perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya mendukung
usaha karyawan dalam menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara
menyeluruh, misalnya: budaya organisasi, filosofi manajemen, sistem operasional perusahaan,
proses manufacturing, dan semua bentuk intellectual proporty yang dimiliki perusahaan.

Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi saat ini


dikendalikan oleh informasi dan pengetahuan, hal ini membawa sebuah peningkatan perhatian
pada modal intelektual (intellectual capital). Di Indonesia, fenomena ini mulai berkembang
terutama setelah munculnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.19 tentang
aktiva tidak berwujud. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 19, aktiva
tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud
fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa,
disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif.

Modal Intelektual menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern. Hal ini
menimbulkan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Tujuan utama dari ekonomi yang berbasis
pengetahuan adalah untuk menciptakan Value Added. Sedangkan untuk dapat menciptakan
Value Added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang Physical Capital (yaitu dana-dana keuangan)
dan intellectual potential. Intellectual Ability (VAIC) menunjukkan sejauh mana kedua sumber
daya tersebut (Physical capital dan Intellectual Potential) telah dimanfaatkan secara efisien oleh
perusahaan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan
untuk menciptakan nilai. Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam
pembentukan, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan
kekayaan. Modal intelektual mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan
kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif
berkelanjutan. Modal intelektual telah diidentifikasi sebagai seperangkat tak berwujud (sumber
daya, kemampuan dan kompetensi) yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.
Beberapa para ahli telah mengemukakan elemen-elemen apa saja yang terdapat dalam modal
intelektual. Sehingga secara umum, elemen-elemen dalam modal intelektual terdiri dari modal
manusia (human capital), Structural Capital (SC), dan Customer Capital (CC).

Investor cenderung akan membayar lebih tinggi atas saham perusahaan yang memiliki
sumber daya intelektual yang lebih dibandingkan perusahaan dengan sumber daya intelektual
yang rendah. Harga yang dibayar oleh investor tersebut mencerminkan nilai perusahaan. Market
value terjadi karena masuknya konsep modal intelektual yang merupakan faktor utama yang
dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan. Dalam hubungannya dengan teori stakeholder,
dijelaskan bahwa seluruh aktivitas perusahaan bermuara pada penciptaan nilai/value creation.
Kepemilikan serta pemanfaatan sumber daya intelektual memungkinkan perusahaan mencapai
keunggulan bersaing dan nilai tambah. Investor akan memberikan penghargaan lebih kepada
perusahaan yang mampu menciptakan nilai tambah secara berkesinambungan. Soetrisno & Lina
(2014) menunjukkan modal intelektual memiliki hubungan positif dengan kinerja perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah modal
intelektual berpengaruh positif pada nilai perusahaan.

KESIMPULAN

Makalah ini menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi saat ini dikendalikan
oleh informasi dan pengetahuan, hal ini membawa sebuah peningkatan perhatian pada modal
intelektual. Semakin besar perusahaan, maka inisiatif dalam melakukan dan mengungkapkan
modal intelektual semakin tinggi. Hal ini menjelaskan bahwa perusahaan besar memiliki
kesadaran yang lebih tinggi terhadap praktik pengungkapan modal intelektual. Konsentrasi
kepemilikan terbukti signifikan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan modal intelektual.
Hal ini menunjukkan semakin rendah konsentrasi kepemilikan maka pengungkapan modal
intelektual semakin luas. Perusahaan dengan konsentrasi kepemilikan yang rendah cenderung
menghadapi risiko konflik keagenan yang tinggi. Dengan demikian, pengungkapan modal
intelektual secara luas digunakan sebagai media oleh perusahaan dengan
konsentrasi kepemilikan rendah untuk mengurangi risiko konflik keagenan.

REFERENSI

Setianto, A. P., & Purwanto, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pengungkapan Modal Intelektual (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di “Indeks
Kompas 100” Tahun 2010-2012). Diponegoro Journal of Accounting, 3(3), 14–28.
Soetrisno, A., & Lina, L. (2014). The Influence of Intellectual Capital Components Towards the
Company Performance. Jurnal Manajemen Maranatha, 14(1), 125–140.

Anda mungkin juga menyukai