Anda di halaman 1dari 3

Nama : Trasastri Aprilia

NIM : 19809334029

Kelas : Akuntansi A19

POLA-POLA KEMITRAAN

Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau
dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau
Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan
saling menguntungkan.

Pola-Pola Kemitraan

 Inti-Plasma

Adalah hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar,
yang di dalamnya Usaha Menengah atau Usaha Besar bertindak sebagai inti dan Usaha Kecil
selaku plasma, perusahaan ini melaksanakan pembinaan mulai dari penyediaan sarana
produksi, bimbingan teknis, sampai dengan pemasaran hasil produksi.

Kelebihan:

 Tercipta saling ketergantungan dan saling memperoleh keuntungn


 Tercipta peningkatan usaha

Kelemahan:
 Pihak plasma masih kurang memahami hak dan kewajibannya sehingga
kesepakatan yang telah ditetapkan berjalan kurang lancar
 Belum ada kontrak kemitraan yang menjamin hak dan kewajiban komoditas
plasma

Contoh: diterapkan dalam pengembangan Tambak Inti Rakyat dan


Perkebunan Inti Rakyat.

 Subkontrak

Hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar, yang di
dalamnya Usaha Kecil memproduksi komponen yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau
Usaha Besar sebagai bagian dari produksinya.

Kelebihan:
Pola subkontrak ditandai dengan adanya kesepakatan tentang kontrak
bersama yang mencakup volume, harga, mutu, dan waktu

Kelemahan:

Hubungan subkontrak yang terjalin semakin lama semakin mengisolasi


produsen kecil dan mengarah ke monopoli atau monopsoni terutama dalam
penyediaan bahan baku serta dalam hal peasaran

 Dagang umum

Hubungan kemitraan antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar, yang di
dalamnya Usaha Menengah atau Usaha Besar memasarkan hasil produksi Usaha Kecil atau
Usaha Kecil memasok kebutuhan yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar
mitranya.

Kelebihan:

Kelompok mitra atau koperasi tani berperan seagai peasok kebutuhan


yang diperlukan perusahaan mitra. Sementara itu perusahaan mitra memasarkan
produk mitra ke konsumen. Kondisi tersebut menguntungka kelompok mitra
krena tidak perlu susah payah memasarkan hasil produknya sampai ke tangan
konsumen.

Kelemahan:

Dalam praktiknya, harga dan volume produknya sering ditentukan oleh


sepihak oleh pengusaha mitra

Contohnya: kegiatan bisnis hortikultura, dimana kelompok tani hortikultura


bergabung dengan koperasi kemudian bermitra dengan swalayan

 Waralaba

Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain
tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.

Hubungan kemitraan yang di dalamnya pemberi waralaba memberikan hak penggunaan


lisensi, merek dagang, dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba
dengan disertai bantuan bimbingan manajemen.
Pemberi Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak
lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.

Penerima Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas yang dimiliki Pemberi Waralaba.

 Keagenan

Hubungan kemitraan, yang di dalamnya Usaha Kecil diberi hak khusus untuk memasarkan
barang dan jasa Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya.

 Bentuk-bentuk lain

Pola bentuk-bentuk lain di luar pola sebagaimana tertera di atas adalah pola kemitraan yang
pada saat ini sudah berkembang, tetapi belum dibakukan, atau pola baru yang akan timbul di
masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai